Latar Belakang Sumber Daya Air sangatlah penting bagi manusia karena merupakan kebutuhan dasar manusia. Dari seluruh air di permukaan bumi hanya 2,5% yang berupa air tawar. Salah satu sistem pengembangan dan manajemen air adalah dengan membangun waduk guna menyimpan air. Menimbang dari keputusan Direksi Jenderal Sumber Daya Air No.257 Tahun 2011 bahwa bendungan sebagai bangunan yang mempunyai kemanfaatan umum, diperlukan adanya pemeliharaan dan pengamanan, karena jika runtuh akan dapat menimbulkan banjir bandang yang mengakibatkan timbulnya kerugian besar Salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan untuk menjaga kelestarian fungsi dan keamanan bendungan adalah inspeksi bendungan. Inspeksi harus dilakukan sekurangkurangnya sekali dalam lima tahun. 1.2. Identifikasi Masalah Indonesia menempati zona tektonik aktif akibat adanya tiga lempeng besar dunia, yaitu lempeng pasifik, indo Australia, dan Eurasia serta sembilan lempeng kecil lainnya yang bertemu di Indonesia yang membuat rawan terhadap bahaya gempa bumi. Gempa-gempa yang terjadi menyebabkan banyak kerusakan ribuan bangunan Usia bendungan yang semakin lama akan menyebabkan bendungan semakin rentan terjadi retakan. Perlu adanya inspeksi untuk mengetahui kondisi suatu bendungan. Salah satu yang harus terpenuhi adalah stabilitas bendungan karena apabila tidak terpenuhi, maka akan mengakibatkan resiko keamanan bendungan yang berupa kebocoran, rembesan, erosi, retakan, bahkan kelongsoran pada bendungan yang dibangun. 1.3.Batasan Masalah Adapun batasan – batasan penulisan penelitian ini sebagai berikut: 1. Studi ini dilakukan pada Bendungan Grawan, Rembang, Jawa Tengah. 2. Analisa stabilitas lereng menggunakan Metode Fellenius dan Metode Bishop. 3. Tidak membahas analisa hidrolika dan ekonomi. 4. Tidak membahas dampak lingkungan dan sosial. 5. Analisa stabilitas dengan bantuan Software Geostudio terhadap Peta Gempa Indonesia 2017
43
44
1.4. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari studi ini, sebagai berikut: 1.
Bagaimana kondisi hidrologi berdasarkan routing banjir apakah masih aman terhadap overtopping?
2.
Bagaimana kondisi rembesan Bendungan Grawan berdasarkan desain awal, pemantauan stand pipe piezometer dan analisa SEEP/W?
3.
Bagaimana stabilitas lereng Bendungan Grawan bila dianalisis berdasarkan Peta Gempa Indonesia 2017?
1.5. Maksud dan Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1.
Mengetahui kondisi hidrologi berdasarkan routing banjir apakah masih aman terhadap overtopping.
2.
Menetahui kondisi rembesan Bendungan Grawan berdasarkan pemantauan stand pipe piezometer dan analisa SEEP/W.
3.
Mengetahui stabilitas lereng Bendungan Grawan bila dianalisis berdasarkan Peta Gempa Indonesia 2017.
1.6. Manfaat Adapun manfaat secara umum yang dapat diambil dari penyusunan skripsi ini adalah mendapatkan pengetahuan dalam mengidentifikasi kondisi stabilitas lereng Bendungan Grawan sehingga dapat diketahui keamanan tubuh Bendungan Grawan terkini
Lokasi Studi Bendungan Grawan terletak di Desa Grawan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.
44
45
Lokasi Studi
Peta nya kasih ini dulu ya bin hehe
46 3.1. Tahapan Penyelesaian Studi Ku kasih table ya bin, karena ku gatau yang dimasukin yang mana wkwkkw, tahapan sama tujuannya aja? No.
Tahapan Studi
1
Pengumpulan data
2
Uji kepencengan data curah hujan
3
Uji konsistensi data curah hujan
6
Analisa Frekuensi
7
Uji Kesesuaian Distribusi
8
Menghitung Debit Banjir Rancangan
Metode yang Digunakan
Flood Routing
10
Analisa Rembesan di Tubuh Bendungan
Evaluasi
-
Data mencukupi dan sesuai kebutuhan
Uji Outlier Data
Data curah hujan maksimum tahunan
Data mencukupi untuk digunakan untuk perhitungan
Metode RAPS (Rescaled Adjusted Partial Sums)
Data curah hujan maksimum tahunan
-
Log
Curah hujan pos stasiun sumber
-
2. Uji Smirnov Kolmogorof
Curah hujan pos stasiun sumber tahun 1973-2017
-
1.
9
Data yang Digunakan
Distribusi Gumbel
2. Distribusi Pearson III 1. Uji Chi-Square
Hidrograf Satuan Sintesis Nakayasu
Reservoir Routing
Software Geoslope
Curah Hujan Efektif Kala Ulang 25, 50, 100, 1000 tahun, dan PMF 1. Lengkung Kapasitas Waduk 2. Debit banjir rancangan kala ulang 100 tahun, 1000 tahun, dan PMF 3. Data Teknis Bendungan 1. Data Rembesan Desain Awal Bendungan 2. Data Instrumentasi (Piezometer) 2. Data Geologi Bendungan
Tujuan dan Hasil Mendapatkan data data curah hujan, data geologi tanah, peta gempa 2017, data teknis bendungan, dan data instrumentasi (Piezometer) Menguji kepencengan data agar dapat dilakukan analisa lanjutan. Menguji kualitas data (konsistensi) data curah hujan pada stasiun hujan Sumber agar dapat dilakukan analisa lanjutan. Memperoleh hasil analisa frekuensi yang sesuai untuk curah hujan rancangan. Untuk mendapatkan hasil curah hujan rancangan dari analisa frekuensi yang sesuai. Memperoleh hasil debit banjir rancangan kala ulang 25 tahun, 50 tahun, 100 tahun, 1000 tahun dan PMF.
Tinggi muka air di waduk tidak overtopping
Mengetahui tinggi muka air di bendungan
q rembesan aman terhadap q ijin
Memperoleh hasil rembesan saat desain awal, analitis, dan pengamatan
47
No.
Tahapan Studi
Metode yang Digunakan
Data yang Digunakan
Evaluasi
Tujuan dan Hasil
SF analitis lebih dari SF ijin
Memperoleh hasil safety factor kondisi statis, dinamis (OBE dan MDE) dengan berbagai kondisi tinggi muka air
3. 4. Data Teknis Bendungan 5. Potongan Melintang Bendungan
11
Analisa Stabilitas Tubuh Bendungan
1. Data Geologi Bendungan Fellenius dan Bishop 2. Potongan Melintang Bendungan
48 Diagram Penelitian Mulai
Data Curah Hujan
Data Geologi Tanah
Peta Gempa Indonesia 2017
Uji Outlier
Uji Konsistensi Data
Analisa Frekuensi
Koreksi
Uji Konsistensi Data
Tidak
Ya
Menghitung Debit Banjir Rancangan
A
Data Teknis Bendungan
Data Instrumentasi: Piezometer
49
A
Evaluasi Hidrologi
Rumusan I
Evaluasi Rembesan Bendungan Desain Awal, Analitis dan Visual
Rumusan II
Evaluasi Stabiltas Bendungan Kondisi Statis dan Dinamis (OBE dan MDE) dengan Berbagai Tinggi Muka Air Rekomendasi Perbaikan
Tidak Aman
Rumusan III
Ya Selesai
Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian Sumber: Hasil Penggambaran, 2019
49