Nama : Muthmainnah Jamaluddin NIM. : A031171327 RMK. : Akuntansi Keuangan 3 BAB 20 AKUNTANSI PENSIUN DAN IMBALAN PASCAKERJA
SIFAT DASAR PROGRAM PENSIUN Program pension merupakan perjanjian dimana pemberi kerja memberikan manfaat (pembayaran) kepada pegawai yang pension atas jasa yang mereka telah berikan selama bertahun-tahun bekerja. Akuntansi untuk pension ini dibagi secara terpisah menjadi akuntansi untuk pemberi kerja dan akuntansi untuk dana pension. Perusahaan atau pemberi kerja merupakan organisasi yang mensponsori program pension. Hal tersebut menyebabkan munculnya biaya dan membuat kontribusi ke perusahaan dana pension. Sedangkan dana pensiun merupakan entitas yang menerima kontribusi dari pemberik kerja dan memberikan keuntungan pembayaran kepada pegawai yang pensiun. Program pensiun didanai ketika pemberi kerja melakukan pembayaran lembaga pendanaan. Lembaga ini mengakumulasi aset dari dana pensiun dan melakukan pembayaran kepada penerima sebagai manfaat yang jatuh tempo. Beberapa program bersifat iuran, dalam hal ini pegawai menanggung sebagian biaya dari keuntungan yang tertera ini atau secara sukarela melakukan pembayaran untuk meningkatkan keuntungannya. Program lainnya bersifat bukan-iuran, dalam program ini pemberi kerja menanggung keseluruhan biaya. Program yang menawarkan keuntungan pajak sering disebut program pensiun yang terkualifikasi. Mereka mengijinkan pengurangan kontribusi pemberi kerja kepada dana pensiun dan status bebas pajak pendapatan dari aset dana pensiun. Dana pensiun seharusnya merupakan entitas akuntansi legal yang terpisah. 2 tipe program pensiun yang paling umum adalah program iuran pasti dan program manfaat pasti.
1
Program Iuran Pasti Dalam program iuran pasti, pemberi kerja setuju untuk membayar iuran ke perusahaan pensiun pada jumlah tertentu tiap periode berdasarkan formula. Formula ini mempertimbangkan faktor seperti, umur, lama jasa yang diberikan pegawai, keuntungan pemberi kerja, dan level kompensasi. Program pensiun ini iurannya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Dari segi pendanaan, PPIP tidak mempunyai resiko bagi Pemberi Kerja yang mana hal ini sangat berbeda dengan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dimana Pemberi Kerja sangat dimungkinkan untuk mempunyai "kekurangan kewajiban pendanaaan" (unfunded liability). Akuntansi untuk program pensiun ini sangatlah mudah. Pekerja mendapatkan keuntungan dari aset yang diberikan kepada program pensiun. Pemberi kerja yang melakukan pembayaran iuran pensiun tiap tahun sesuai dengan formula yang telah ditetapkan oleh program pensiun. Sebagai hasilnya, perusahaan yang membayar iuran pensiun tersebut hanya mengakui beban pensiun tiap tahunnya. Jika jumlah yang dibayarkan oleh perusahaan kurang dari ketentuan yang ditentukan dalam program maka perusahaan tersebut akan mencatat kewajiban dalam laporan keuangannya sedangkan jumlah yang disetor lebih dari yang ditentukan dalam program maka perusahaan tersebut mencatat aset dalam laporan keuangannya. Kelebihan: ·
Beban biaya stabil dan mudah diperkirakan
·
Nilai hak peserta setiap saat mudah ditetapkan
·
Resiko investasi dan mortalitas ditanggung oleh peserta
Kekurangan: 2
·
Besar manfaat pensiun tidak mudah ditentukan
·
Lebih sulit memperkirakan besar penghargaan untuk masa kerja lampau
Program Manfaat Pasti Program manfaat pasti menguraikan keuntungan yang pegawai akan dapat ketika mereka pensiun. Keuntungan ini biasanya fungsi dari tahun jasa pegawai dan level kompensasi untuk tahun yang mendekati masa-masa pensiun. Rumus manfaat pensiun sudah ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, sedangkan besar iuran pensiun ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria, kecuali iuran peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun atau Besar iuran adalah perkiraan kebutuhan dana yang harus disisihkan sekarang untuk merealisasikan pembayaran manfaat pensiun Kelebihan: ·
Besar manfaat pensiun mudah dihitung
·
Lebih memberikan kepastian kepada peserta
·
Lebih mudah memberikan penghargaan untuk masa kerja lalu
Kekurangan: ·
Beban pensiun mudah berfluktuasi
·
Nilai hak peserta sebelum pensiun tidak mudah ditentukan
AKUNTANSI UNTUK PENSIUN Pengukuran alternative dari kewajiban Sebagian besar setuju bahwa kewajiban pensiun pemberi kerja merupakan kewajiban kompensasi yang ditangguhkan yang akan diberikan kepada pegawainya dalam jangka waktu program pensiun. Salah satu cara mengukur kewajiban pensiun adalah tergantung dari dasar yang hanya pada manfaat pribadi karyawan. Manfaat pribadi adalah mereka yang karyawan 3
berhak untuk menerima bahkan jika ia merender tidak ada layanan tambahan kepada perusahaan. perusahaan menghitung kewajiban manfaat pribadi hanya dengan manfaat pribadi, pada tingkat gaji terkini. Cara lain mengukur kewajiban adalah menggunakan kedua-duanya yaitu tahun jasa yang menjadi hak karyawan dan yang tidak menjadi hak karyawan. Dalam basis ini, perusahaan menghitung kompensasi yang ditunda dalam keseluruhan tahun baik yang menjadi hak karyawan dan tidak menjadi hak karyawan menggunakan tingkat gaji. Pengukuran kewajiban pensiun ini disebut sebagai keuntungan kewajiban yang terakumulasi. Pengukuran ketiga berbasis kompensasi yang ditunda terhadap jasa yang menjadi hak karyawan dan yang tidak menjadi hak karyawan menggunakan gaji masa depan. Pengukuran kewajiban pensiun ini disebut Kewajiban manfaat pasti. Pemilihan dari cara pengukuran itu sangatlah penting. Pemilihan tersebut berdampak pada jumlah kewajiban pensiun perusahaan dan beban pensiun tahunan yang dilaporkan. IASB memilih metode pengukuran kewajiban manfaat pasti. Komponen Beban Pensiun Para profesi akuntansi mengakui bahwa akuntasi untuk program pensiun mensyaratkan pengukuran biaya dan identifikasinya untuk periode waktu yang tepat. Penentuan biaya pensiun, bagaimanapun, merupakan hal yang kompleks karena fungsinya terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut: Biaya Jasa. Biaya jasa dibebankan karena peningkatan manfaat utang pensiun kepada pegawai karena jasanya telah dilaksanakan dalam tahun ini. Para aktuaris menghitung biaya jasa sebagai nilai sekarang dari manfaat baru yang diperoleh oleh pegawai pada tahun yang bersangkutan. Perusahaan harus mempertimbangkan tingkat kompensasi masa depan dalam pengukuran kewajiban sekarang dan beban pensiun periodic jika formula manfaat program menggabungkan mereka.
4
Bunga atas kewajiban. Karena pensiun merupakan perjanjian kompensasi yang ditunda, ada faktor nilai waktu dari uang. Sebagai hasil, perusahaan mencatat kewajiban pensiun dalam basis yang didiskontokan. Beban bunga diakrualkan tiap tahun dari kewajiban manfaat pasti dalam tingkat bunga diskonto. Pengembalian actual atas program aset. Perusahaan seharusnya menyesuaikan beban pensiun tahunan atas bunga dan dividen yang diakumulasikan atas dana, sebagai peningkatan atau penurunan dalam nilai wajar aset dana. Persamaan untuk menghitung pengembalian actual atas program aset adalah sebagai berikut: Pengembalian actual = (Saldo akhir aset program – saldo awal aset program)-(Iuran-manfaat yang dibayarkan) Amortisasi biaya jasa masa lalu. Perubahan program pensiun sering memasukkan provisi untuk meningkatkan manfaat atau mengurangi manfaat untuk jasa pegawai yang disediakan pada tahun-tahun sebelumnya. Keuntungan atau Kerugian. Ketidakstabilan dari biaya pensiun dapat terjadi secara tiba-tiba karena perubahan nilai wajar dari aset program dan perubahan kewajiban manfaat pasti. Dua hal tersebut menyebabkan muculnya keuntungan dan kerugian. MENGGUNAKAN KERTAS KERJA UNTUK PENSIUN Kertas Kerja 2011 dan Jurnalnya Untuk mengilustrasikan penggunaan kertas kerja untuk menghitung program pensiun asumsikan pada tanggal 1 January 2011, perusahaan Zarle menyediakan informasi berikut untuk tahun 2011: Aset program, 1 January 2011 adalah 100.000 Kewajiban manfaat pasti, 1 January 2011 adalah 100.000 Biaya jasa tahunan 9000 5
Tingkat diskonto 10% Pengembalian actual dari aset program adalah 10.000 Iuran pendanaan adalah 8.000 Manfaat yang dibayarkan ke pensiunan selama tahun tersebut 7.000 Berdasarkan data diatas kertas kerja yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut:
Item
Jurnal Umum Beban Aset/Kew Pensiun ajiban Tahunan Kas pensiun
Saldo, Jan 1 2011 a. Biaya Jasa 9000 dr b. Biaya Bunga 10000 dr c. Pengembalian aktual 10000cr
10000 dr 8000c r
d. Iuran e. Manfaat Jurnal tahun 2011
Catatan Memo Kewajiban Manfaat Aset Pasti Program 100000 cr 100000 dr 9000 cr 10000cr
8000c 9000 dr r 1000 cr * 1000cr **
7000 dr
9000 dr 7000 cr
112000 cr
111000 dr
* 9000-8000 **112000111000
Jurnal yang dibuat perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: Beban Pensiun
9.000
Kas
8.000
Aset/Kewajiban Pensiun
1.000
6
Akun kredit Aset/Kewajiban pensiun diperoleh dari selisih antara beban pensiun dengan jumlah yang dibayarkan atau selisih dari kewajiban manfaat pasti dan aset program pada catatan memo. Jurnal a pada kertas kerja tersebut mencatat komponen biaya jasa, dimana meningkatkan beban pensiun 9000 dan meningkatkan kewajiban sebesar 9000. Jurnal b pada kertas kerja tersebut mencatat komponen biaya bunga dimana meningkatkan kewajiban dan biaya pensiun sebesar 10.000. Jurnal c pada kertas kerja tersebut mencatat pengembalian actual terhadap program aset dimana meningkatkan program aset dan mengurangi beban pensiun. Jurnal d pada kertas kerja tersebut mencatat iuran yang diberikan kepada dana pensiun, mengurangi kas dan meningkatkan program aset. Jurnal e pada kertas kerja tersebut mencatat manfaat yang dibayarkan kepada pensiunan dimana mengurangi aset program dan kewajiban manfaat pasti. Amortisasi Biaya Jasa Masa Lalu Untuk mengilustrasikan asumsikan perusahaan hithook mengubah program pensiun manfaat pastinya pada January 1, 2011 yang menghasilkan biaya jasa masa lalu sebesar 300.000. Perusahaan memiliki 300 pekerja aktif dimana 60 menginginkan haknya sesegera mungkin dan 240 menginginkan haknya pada 4 tahun lagi. Biaya jasa masa lalu yang diterapkan pada pegawai yang menginginkan haknya adalah 60.000 dan diberikan haknya sesegera mungkin. Biaya jasa masa lalu yang tidak diakui terkait dengan pegawai yang tidak menginginkan haknya adalah sebesar 240.000 dan diamortisasi selama 4 tahun. Kertas Kerja 2012 dan Jurnalnya Biaya jasa tahunan adalah sebesar 9.500 Tingkat diskonto adalah sebesar 10% Pengembalian actual dari aset program adalah sebesar 11.100 7
Iuran pembiayaan tahunan 20.000 Manfaat yang dibayarkan kepada pensiunan 8.000 Biaya jasa masa lalu tidak diberikan haknya dan periode rata-rata untuk hak ini adalah sebesar 3 tahun. Amortisasi untuk biaya jasa masa lalu ini tiap tahunnya adalah sebesar 27.000 (81.600/3) Berdasarkan data diatas kertas kerja yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut: Jurnal Umum Item
Saldo, Desember 31 2011 f. Biaya jasa masa lalu Saldo, Jan 1 2012 g. Biaya Jasa h. Biaya Bunga i. Pengembalian aktual j. Amortisasi biaya masa lalu
Beban Pensiun Tahunan
Aset/Kew ajiban pensiun
Kewajiban Manfaat Pasti
1000 cr
112000 cr
Aset Program
1000 cr 9500 dr 19360 dr *
193600 cr 9500 cr
81600 dr 111000 dr
81600 dr
19360 cr
11100 cr
11100 dr
27200 dr
27200 cr 2000 0 cr
44960 dr
Biaya Jasa masa lalu yang tidak diakui
111000 dr
81600 cr
d. Iuran e. Manfaat Jurnal tahun 2011
Kas
Catatan Memo
2000 0 cr
24960 cr 25960 cr
8000 dr
20000 dr 8000 cr
214460 cr
134100 dr
54400 dr
* 193600 x 10%
8
Jurnal yang dibuat perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: Beban Pensiun
44.960
Kas
20.000
Aset/Kewajiban Pensiun
24.960
Keuntungan dan Kerugian Perhatian yang besar ditujukan bagi perusahaan yang memiliki program pensiun yang mengalami perubahan yang tidak terkendali dan diharapkan. Perubahan tersebut disebabkan karena adanya perubahan nilai wajar yang tiba-tiba dan sangat besar terhadap aset program dan perubahan asumsi aktuaris yang berefek pada kewajiban manfaat pasti. Jika keuntungan dan kerugian ini berdampak secara penuh terhadap laporan keuangan pada periode terjadinya maka beban pensiun yang berfluktuasi tinggi akan terjadi. Memuluskan keuntungan dan kerugian dari program aset Salah satu komponen beban pensiun, pengembalian actual dari aset program, mengurangi beban pensiun. Perubahan yang besar dalam pengembalian actual akan menyebabkan beban pensiun yang sangat substansial untuk tahun tersebut. Aktuaris mengindahkan fluktuasi terkini ketika mereka mengembangkan pola pembiayaan untuk membayar manfaat yang diharapkan untuk masa depan. Mereka mengembangkan tingkat pengembalian yang diharapkan dan mengalikan itu dengan nilai tertimbang dari aset selama periode yang masuk akal untuk mendapatkan pengembalian yang diharapkan dari aset program. Mereka kemudian menggunakan pengembalian ini untuk menentukan pola pembiayaan perusahaan.
9
IASB mengadopsi pendekatan aktuaris tersebut untuk mengurangi perubahan yang signifikan dari pengembalian actual. Yaitu perusahaan memasukkan tingkat pengembalian dari aset program yang diharapkan sebagai komponen beban pensiun bukan sebagai pengembalian actual dalam tahun yang diberikan. Memuluskan keuntungan dan kerugian dari kewajiban pensiun Dalam mengestimasi kewajiban manfaat pasti, aktuaris membuat asumsi tentang item seperti tingkat mortalitas, tingkat pensiun, tingkat turnover, tingkat cacat, dan jumlah gaji. Beberapa perubahan dari asumsi aktuaris tersebtu berdampak pada jumlah kewajiban manfaat pasti. Kerugian dan keuntungan dari perubahan yang tidak diharapkan ini dalam kewajiban manfaat pasti ini disebut keuntungan dan kerugian kewajiban.
Perusahaan
menangguhkan keuntungan kewajiban dan kerugian kewajiban. Perusahaan mengkombinasi keuntungan dan kerugian kewajiban ini dalam akun kerugian dan keuntungan yang tidak diakui bersih. Kertas Kerja 2013 dan Jurnalnya Biaya jasa tahunan adalah 13.000 Tingkat diskonto 10%, tingkat pengembalian yang diharapkan 10% Pengembalian actual dari aset program 12.000 Amortisasi Biaya jasa masa lalu adalah 27.200 Iuran pembiayaan tahunan adalah 24.000 Manfaat yang dibayarkan kepada pensiunan selama tahun yang bersangkutan adalah 10.500 Perubahan asumsi aktuaris menyebabkan kewajiban manfaat pasti menjadi 265.000 Berdasarkan data diatas kertas kerja yang diperoleh dapat dilihat sebagai berikut:
10
Jurnal Umum
Item
Saldo, Desember 31 2012 m. Biaya jasa n. Biaya Bunga o. Pengembali an aktual p. Kerugian tdk diharapkan q. Amortisasi biaya masa lalu 2
Beban Pensi un Tahun an Kas
Aset/Kewaji ban pensiun
25960 cr 13000 dr 21446 dr
Kewajib an Aset Manfaat Progra Pasti m 214460 cr 13000 cr 21446 cr
12000 cr
13410 0 dr
Biaya Jasa masa lalu yang tidak diakui
12000 dr
1410 dr
27200 dr
27200 cr 2400 0 cr 10500 dr
s. Manfaat
24000 dr 10500 cr
26594 cr 48236 dr
Kerugian dan keuntung an bersih yang tidak diakui
54400 dr
1410 cr
r. Iuran
t. peningkatan Kewajiban Jurnal tahun 2011
Catatan Memo
2400 0 cr
26594 cr
24236 cr 50196 cr
265000 cr
15960 0 dr
27200 dr
28004 dr
11
Jurnal yang dibuat perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: Beban Pensiun
48.236
Kas
24.000
Aset/Kewajiban Pensiun
24.236
PELAPORAN PROGRAM PENSIUN DALAM LAPORAN KEUANGAN Dalam laporan keuangan Perusahaan melaporkan aset dan kewajiban pensiun sebagai aset atau kewajiban dalam laporan keuangan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan. Jika aset atau kewajiban pensiun saldonya debit maka dilaporkan sebagai aset pensiun. Jika aset atau kewajiban pensiun saldonya kredit maka dilaporkan sebagai kewajiban pensiun. Klasifikasi menjadi lancar dan tidak lancar mengikuti pedoman umum klasifikasi yang digunakan untuk aset dan kewajiban. Dalam laporan laba rugi, perusahaan melaporkan jumlah beban pensiun untuk periode. Sebagai tambahan, beberapa keuntungan dan kerugian aktuaris dibebankan atau dikreditkan ke pendapatan komprehensif lainnya yang seharusnya dilaporkan dalam laporan pendapatan komprehensif. Dalam catatan atas laporan keuangan Program pensiun sangat penting untuk memahami posisi keuangan dari perusahaan, hasil dari operasi, dan arus kas. Pada umumnya, perusahaan mengungkapkan informasi berikut, di dalam laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan: 1. Penjelasan program dan kebijakan akuntansi yang mengakui keuntungan dan kerugian dari aktuaris 2. Skedul yang menunjukkan komponen major dari beban pensiun
12
3. Rekonsiliasi yang menunjukkan bagaimana kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar dari program aset diganti dari awal sampai ke akhir periode. 4. Status didanai dalam program (perbedaan antara kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar dari aset program) dan jumlah yang diakui dan tidak diakui dalam laporan keuangan. 5. Pengungkapan tingkat yang digunakan dalam mengukur jumlah manfaat (tingkat diskonto, pengembalian yang diharapkan dari aset program, tingkat kompensasi) 6. Estimasi terbaik perusahaan dari kontribusi yang diharapkan yang dibuat untuk program dalam tahun berikutnya. Sebuah table yang mengindikasikan alokasi dari aset program pensiun berdasarkan kategori (sekuritas ekuitas, sekuritas utang, real estate dan aset lainnya) dan menunjukkan persentase atau jumlah terkait nilai wajar dari total aset program. Sebagai tambahan, pengembalian actual dari program diungkapkan, sebagai informasi tentang bagaimana tingkat pengembalian yang diharapkan ditentukan. RINGKASAN TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Membedakan antara akuntansi untuk program pensiun pemberi kerja dan akuntansi dana pensiun. Perusahaan atau pemberi kerja merupakan organisasi yang mensponsori program pension. Hal tersebut menyebabkan munculnya biaya dan membuat kontribusi ke perusahaan dana pension. Sedangkan dana pensiun merupakan entitas yang menerima kontribusi dari pemberik kerja dan memberikan keuntungan pembayaran kepada pegawai yang pensiun. Program pensiun didanai ketika pemberi kerja melakukan pembayaran lembaga pendanaan. Lembaga ini mengakumulasi aset dari dana pensiun dan melakukan pembayaran kepada penerima sebagai manfaat yang jatuh tempo. Dana pensiun seharusnya merupakan entitas akuntansi legal yang terpisah. 2. Mengidentifikasi tipe program pensiun dan karakteristiknya. Program pensiun dibagi menjadi program manfaat pasti dan program iuran pasti. (1) Program Manfaat Pasti: Program manfaat pasti menguraikan keuntungan yang pegawai akan dapat ketika mereka pensiun. Keuntungan ini biasanya fungsi dari tahun jasa pegawai dan level kompensasi untuk tahun yang mendekati masa-masa pensiun. Rumus manfaat pensiun 13
sudah ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, sedangkan besar iuran pensiun ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria, kecuali iuran peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun atau Besar iuran adalah perkiraan kebutuhan dana yang harus disisihkan sekarang untuk merealisasikan pembayaran manfaat pensiun. (2) Program Iuran Pasti: Dalam program iuran pasti, pemberi kerja setuju untuk membayar iuran ke perusahaan pensiun pada jumlah tertentu tiap periode berdasarkan formula. Formula ini mempertimbangkan faktor seperti, umur, lama jasa yang diberikan pegawai, keuntungan pemberi kerja, dan level kompensasi. Program pensiun ini iurannya ditetapkan
dalam
peraturan
Dana
Pensiun
dan
seluruh
iuran
serta
hasil
pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Dari segi pendanaan, PPIP tidak mempunyai resiko bagi Pemberi Kerja yang mana hal ini sangat berbeda dengan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dimana Pemberi Kerja sangat dimungkinkan untuk mempunyai "kekurangan kewajiban pendanaaan" (unfunded liability). 3. Menjelaskan alternative pengukuran dalam menilai kewajiban obligasi. Salah satu cara mengukur kewajiban pensiun adalah tergantung dari dasar yang hanya pada manfaat pribadi karyawan. Manfaat pribadi adalah mereka yang karyawan berhak untuk menerima bahkan jika ia merender tidak ada layanan tambahan kepada perusahaan. Perusahaan menghitung kewajiban manfaat pribadi hanya dengan manfaat pribadi, pada tingkat gaji terkini. Cara lain mengukur kewajiban adalah menggunakan kedua-duanya yaitu tahun jasa yang menjadi hak karyawan dan yang tidak menjadi hak karyawan. Dalam basis ini, perusahaan menghitung kompensasi yang ditunda dalam keseluruhan tahun baik yang menjadi hak karyawan dan tidak menjadi hak karyawan menggunakan tingkat gaji. Pengukuran kewajiban pensiun ini disebut sebagai keuntungan kewajiban yang terakumulasi. Pengukuran ketiga berbasis kompensasi yang ditunda terhadap jasa yang menjadi hak karyawan dan yang tidak menjadi hak karyawan menggunakan gaji masa depan. Pengukuran kewajiban pensiun ini disebut Kewajiban manfaat pasti.
14
4. Mendaftarkan komponen beban pensiun. Biaya pensiun merupakan fungsi dari komponen sebagai berikut: biaya jasa, bunga dalam kewajiban, pengembalian aset program, amortisasi biaya jasa masa lalu, dan keuntungan dan kerugian 5. Menggunakan kertas kerja untuk jurnal program pensiun pemberi kerja. Perusahaan mungkin menggunakan kertas kerja yang unik dalam akuntansi pensiun. Kertas kerja ini mencatat jurnal formal dan jurnal memo. 6. Menjelaskan amortisasi biaya jasa masa lalu. Seorang aktuaris umumnya menghitung jumlah biaya jasa masa lalu. Perusahaan mencatat beban untuk biaya jasa masa lalu menggunakan metode amortisasi. Jika manfaat dari perubahan program pensiun secara tiba-tiba, kemudian perusahaan seharusnya mengakui beban dan kewajiban terkait pada tanggal perubahan. Jika manfaat dari perubahan yang tidak secara tiba-tiba, biaya jasa masa lalu seharusnya diakui beban dalam basis garis lurus selamar periode rata-rata sampai manfaat tersebut diambil haknya.
7. Menjelaskan akuntansi untuk keuntungan dan kerugian yang tidak diharapkan. Perhatian yang besar ditujukan bagi perusahaan yang memiliki program pensiun yang mengalami perubahan yang tidak terkendali dan diharapkan. Perubahan tersebut disebabkan karena adanya perubahan nilai wajar yang tiba-tiba dan sangat besar terhadap aset program dan perubahan asumsi aktuaris yang berefek pada kewajiban manfaat pasti. Jika keuntungan dan kerugian ini berdampak secara penuh terhadap laporan keuangan pada periode terjadinya maka beban pensiun yang berfluktuasi tinggi akan terjadi.
8. Menjelaskan persyaratan pelaporan program pensiun dalam laporan keuangan. Pelaporan program pensiun dalam laporan keuangan dibagi menjadi 2, yaitu dalam laporan keuangan dan dalam CALK. (1) dalam laporan keuangan: Perusahaan melaporkan aset dan kewajiban pensiun sebagai aset atau kewajiban dalam laporan keuangan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan. Jika aset atau kewajiban pensiun saldonya debit maka dilaporkan sebagai aset pensiun. Jika aset atau kewajiban pensiun saldonya kredit 15
maka dilaporkan sebagai kewajiban pensiun. Klasifikasi menjadi lancar dan tidak lancar mengikuti pedoman umum klasifikasi yang digunakan untuk aset dan kewajiban. (2) dalam catatan laporan keuangan: Pada umumnya, perusahaan mengungkapkan informasi berikut, di dalam laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan: Penjelasan program dan kebijakan akuntansi yang mengakui keuntungan dan kerugian dari aktuaris, Skedul yang menunjukkan komponen major dari beban pensiun, Rekonsiliasi yang menunjukkan bagaimana kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar dari program aset diganti dari awal sampai ke akhir periode, Status didanai dalam program (perbedaan antara kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar dari aset program) dan jumlah yang diakui dan tidak diakui dalam laporan keuangan, Pengungkapan tingkat yang digunakan dalam mengukur jumlah manfaat (tingkat diskonto, pengembalian yang diharapkan dari aset program, tingkat kompensasi), Estimasi terbaik perusahaan dari kontribusi yang diharapkan yang dibuat untuk program dalam tahun berikutnya. Accounting Standard Resume (PSAK 24 bagian 1) IMBALAN KERJA Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. Mensyaratkan entitas untuk mengakui: a.
Liabilitas ketika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh
imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan
b.
Beban ketika entitas menikmati manfaat ekonomik yang dihasilkan dari jasa yang
diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja. Pernyataan ini diterpakan untuk seluruh imbalan kerja, termasuk yang diberikan: a.
Berdasarkan program formal atau perjanjian formal lain
b.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan atau peraturan industry
c.
Praktik informal yang menimbulakan kewajiban konstruktif
Imbalan kerja mencakup:
16
a.
Imbalan kerja jangka pendek, jika diharapkan akan diselesaikan seluruhnya
sebelum dua belas tahun setelah akhir periode pelaporan tahunan dimana pekerja memberikan jasa terkait” i.
Upah, gaji, dan iuran jaminan sosial
ii.
Cuti tahunan berbayar dan cuti sakit berbayar
iii.
Bagi laba dan bonus
iv. Imbalan nonmoneter (fasilitas pelayanan kesehatan, rumah, mobil, dan barang atau jasa yang diberikan secara cuma-cuma atau melalui subsidi b.
Imbalan pascakerja:
i.
Imbalan purnakarya
ii.
Imbalan pascakerja lain (asuransi jiwa dan fasilitas pelayan kesehatan)
c. Imbalan kerja jangka panjang lain: i.
Cuti berbayar jangka panjang
ii. Penghargaan masa kerja
iii. Imbalan cacat permanen d. Pesangon, merupakan akibat dari: i. Keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia purnakarya normal atau ii. Keputusan pekerja menerima tawaran imbalan sebagai pertukaran atas terminasi perjanjian kerja Imbalan kerja meliputi imbalan yang diberikan kepada pekerja atau tanggungannya atau penerima manfaat dan dapat diselesaikan dengan pembayaran (atau dengan penyediaan barang atau jasa), baik secara langsung kepada pekerja, pasangan hidup mereka, anak-anak atau tanggungan lain, atau kepada pihak lain seperti perusahaan asuransi Pekerja dapat memberikan jasanya kepda entitas secara penuh waktu, paruh waktu, permanen, atau sistem kontrak. Untuk memenuhi tujuan pernyataan ini yang 17
dimaksud dengan pekerja adalah seluruh pekerja, termasuk direktur dan personil manajemen lain. Definisi Terkait dengan Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti Neto Aset program terdiri atas: a.
Asset yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang
b.
Polis asuransi yang memenuhi syarat
Asset yang dimiliki oleh dana imbalan kerja jangka panjang adalah asset (selain instrumen keuangan yang diterbitkan entitas pelapor yang tidak dapat dialihkan) yang: a. Dimiliki oleh entitas (dana) yang terpisah secara hukum dari entitas pelapor dan didirikan semata-mata untuk membayar atau mendanai imbalan kerja dan b. Tersedia digunakan hanya untuk membayar atau mendanai imbalan kerja, tidak dapat digunakan untuk membayar utang entitas pelaor (walaupun dalam keadaan bangkrut) dan tidak dapat dikembalikan kepada entitas pelapor, kecuali dalam keadaan i. Asset dana telah mencukupi untuk memenuhi seluruh kewajiban imbalan kerja terkait program atau entitas pelapor atau ii. Asset dikembalikan kepada entitas pelapor untuk mengganti imbalan kerja yang telah dibayarkan oleh entitas Batas atas asset adalah nilai kini dari manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan untuk program tersebut Defisit atau surplus adalah: a.
Nilai kini dari kewajiban imbalan pasti dikurangi
b.
Nilai wajar dari asset program (jika ada)
Definisi Terkait dengan Biaya Imbalan Pasti Biaya jasa terdiri atas: a.
Biaya jasa kini
b.
Biaya jasa lalu
c.
Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian
18
Imbalan hasil asset program adalah bunga, dividen, dan penghasilan lain yang berasal dari asset program, termasuk keuntungan atau kerugian asset program yang telah atau belum direalisasi dikurangi:
a.
Biaya pengelolaan asset program
b.
Pajak terutang dari program tersebut
Keuntungan atau kerugian aktuarial adalah perubahan atas nilai kini dari kewajiban imbalan pasti sebagai akibat dari: a.
Penyesuaian pengalaman dan
b.
Pengaruh perubahan asumsi aktuarial
Pengukuran kembali liabilitas (asset) imbalan pasti neto terdiri atas: a. b.
Keuntungan dan kerugian aktuarial Imbal hasil atas asset program, tidak termasuk jumlah yang dimasukan dalam bunga
neto atas liabilitas (asset) imbalan pasti neto c.
Setiap perubahan atas dampak batas atas asset, tidak termasuk jumlah yang
dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (asset) imbalan pasti neto.
19