.
Oleh:
MUHAMMAD ARIS PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
1. Posisi Kabupaten Bombana yang terdiri dari sebagian wilayah kepulauan
2. Pelabuhan merupakan tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang
LATAR BELAKANG
3. Pelabuhan merupakan tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
Permasalahan Saat ini
Layanan yang diberikan belum optimal karena kondisi fasilitas yang ada sudah tidak mampu lagi menampung jumlah dan aktivitas kapal penumpang dan kapal pemuat barang yang ada untuk melayani kapal yang ada dan kapal yang akan berpangkalan di pelabuhan Kasipute perlu diupayakan pengembangannya
KAJIAN PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN PELABUHAN KASIPUTE DALAM UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN
Masalah
Tujuan
1. Bagaimanakah kelayakan finansial pengembangan pelabuhan kasipute? 2. Bagaimanakah kelayakan sosial ekonomi pengembangan pelabuhan kasipute? 3. Bagaimanakah kelayakan lingkungan pengembangan pelabuhan Kasipute?
1. Untuk menganalisis kelayakan finansial pengembangan pelabuhan kasipute 2. Untuk menganalisis kelayakan sosial ekonomi pengembangan pelabuhan kasipute. 3. Untuk menganalisis kelayakan lingkungan pengembangan pelabuhan kasipute
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2001 Pasal 1 ayat 1, tentang Kepelabuhanan, pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi
Kelayakan dari suatu kegiatan usaha diperhitungkan atas dasar besarnya laba finansial yang diharapkan. Kegiatan usaha dikatakan layak jika memberikan keuntungan finansial, sebaliknya kegiatan usaha dikatakan tidak layak apabila kegiatan usaha tersebut tidak memberikan keuntungan finansial (Kasmir dan Jakfar, 2003).
Dalam kelayakan investasi ini beberapa indikator finansial yang digunakan yaitu
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
NPV ( Net Present Value ) IRR (Internal Rate Of Return ) Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C Ratio )
Kerangka Pemikiran Pelabuhan Kasipute Kabupaten Bombana
FINANSIAL
SOSIAL EKONOMI
KELAYAKAN
Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kasipute Kabupaten Bombana PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
TEKNIS
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan ± 3 bulan dimulai bulan Januari tahun 2016 sampai dengan Maret 2016 (Penyusunan Proposal - Perbaikan dan penyempurnaan hasil akhir penelitian).
No
Kecamatan
1 2
Rumbia Tengah Rumbia Total
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
Jumlah Populasi Desa/Kelurahan* 38* 76* 114*
Jumlah Sampel Desa/Kelurahan** 26** 53** 79**
7
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
8
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
DALAM PENELITIAN INI MENCAKUP TIGA VARIABEL PENELITAN, SELANJUTNYA
No 1.
Variabel Finansial
2.
Sosial dan Ekonomi
3.
Teknis
Indikator 1. Net Present Value (NVP) 2. Benefit – Cost Ratio (B/C) 3. Iternal Rate Of Return Perubahan Harga kebutuhan Pokok
Jenis Data Data Sekunder Data Primer
Metode Analisis Analisis Deskriptif Kualitatif
Data Sekunder Data Primer
Analisis Kualitatif
Deskriptif
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Data Sekunder Data Primer
Analisis Kualitatif
Deskriptif
Iklim Kualitas Udara Kualitas Air Laut Pasang Surut Tanah Komponen Biologi Terumbu Karang
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
GPS Data primer berupa data yang diperoleh dari objek yang akan diteliti (responden), observasi lapangan dan pengecekkan lapangan (groundcheck) Pengambilan dokumentasi untuk mengetahui keadaan lapangan yang sebenarnya. Sedangkan Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau institusi.
Teknik pengumpulan data meliputi : • Metode Penelitian lapangan (Field Research) • Metode penelitian kepustakaan (library research)
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
Pengambilan titik koordinat
wawancara dengan masyarakat dan instansi terkait
Teknik Analisis
Interpretasi Citra : 1. Landsat 8 Tahun 2016 2. Ikonos Tahun 2016
Landuse Tahun 2016
Interpretasi Peta : 1. Peta Administrasi Kabupaten Bombana 2. Peta Penggunaan Lahan Tahun 2015 RTRW Kab. Bombana Tahun 2013 - 2033
Overlay
• Besaran Luasan Kawasan Pelabuhan Kasipute • Peta Perubahan Kawasan Pelabuhan Kasipute
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
Pendekatan kuantitatif berkenaan dengan perhitungan finansial ini melalui analisis :
Teknik analisis
NPV ( Net Present Value )
𝑁𝑃𝑉 𝐵 =
IRR (Internal Rate Of Return )
Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C Ratio )
𝐵𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑁𝑃𝑉 𝐶 = 𝐾𝑜 + 𝑁𝑃𝑉 𝐶
𝐼𝑅𝑅 = 𝑎 +
𝐶𝑡 1+𝐼
𝑎 + 5 − 𝑎 𝑁𝑃𝑉𝑎 𝑁𝑃𝑉𝑎 − 𝑁𝑃𝑉𝑎 + 5
σ𝑁𝑃𝑉 (𝐵ሻ 𝐵 Τ𝐶 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = >1 σ𝑁𝑃𝑉 (𝐶 ሻ
𝑡 = 1,2 … 𝑆 (1ቇ
Hasil dari perhitungan tersebut disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berdasarkan variabel yang diteliti dan dideskripsikan . PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
Kajian Finansial Kriteria Investasi
B/C
NPV (Rp)
IRR (%)
10 %
1,09
Rp. 19.713.873.681,28
11
Pada Tingkat Diskonto 10 % hasil analisis kelayakan menunjukkan Pelabuhan Kasipute dapat dikembangkan. Nilai NPV pada tingkat diskonto 10 % positif, B/C lebih besar dari satu ( > 1) dan IRR yang diperoleh lebih besar dari tingkat diskonto yang dikenakan yakni (> 10 %) PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
Kajian sosial ekonomi Prediksi Perubahan Harga Kebutuhan Pokok di Kasipute Bahan Pokok
Sebelum Pembangunan (Rp.) Tarif : Rp. 45.000
Beras Ikan asin Minyak goreng Gula pasir Garam Minyak tanah Sabun cuci Tepung terigu Semen (50 kg)
4.500 12.000 6.500 6.500 2.500 3.000 1.500 4.800 56.000
Sesudah Pembangunan (Rp.) Tarif : Rp. 30.896 4.106 12.000 5.843 5.843 2.500 3.000 843 4.406 54.687
berikut ini prediksi perubahan harga kebutuhan pokok di wilayah Kasipute sebagai akibat dari pengembangan pelabuhan laut/penumpang Kasipute. bahwa terjadi penurunan harga kebutuhan pokok rata –rata sebesar 4,84% dari harga kebutuhan pokok sebelum pengembangan pelabuhan laut/penumpang tersebut. Asumsi keuntungan yang diambil oleh pedagang atau distributor sebesar 10%.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
Kajian sosial ekonomi Dengan demikian pengembangan pelabuhan laut/penumpang pelabuhan Kasipute layak untuk dikembangkan berdasarkan kajian sosial ekonomi, karena memiliki nilai strategis : 1. Memperlancar pergerakan penduduk dengan tujuan bisnis, akses ke bandara internasional dan rekreatif. 2. Memperlancar distribusi barang dari Kasipute ke wilayah internal Kab. Bombana dan pergerakan orang menuju Kendari dengan tujuan perjalanan bisnis, akses terhadap moda udara, maupun kegiatan yang bersifat rekreatif. Kelancaran distribusi barang dan pergerakan antar kedua wilayah ini secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan kegiatan ekonomi dan investasi terutama di Kec. Rumbia (Kasipute), mengingat Kendari merupakan Pusat Kegiatan Strategis Nasional dan Kawasan FTZ (Free Trade Zone). PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
Kajian Lingkungan Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan wawancara dengan instansi-instansi yang terkait, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan pelabuhan laut/penumpang di wilayah studi antara lain: a. Dampak kebisingan, unsur kebisingan yang perlu dipertimbangkan yaitu sumber kebisingan, penerima kebisingan, dan jalur gerak kebisingan. Karakteristik dari masing-masing unsur tersebut akan menentukan tingkat kebisingan. b. Polusi udara yang dikeluarkan oleh kapal laut/penumpang. c. Polusi air laut yang terjadi akibat kegiatan laut/penumpang, baik berupa cairan (bahan bakar) maupun sampah padat. d. Sedimentasi di dasar laut. e. Kerusakan biota-biota laut. f. Erosi yang disebabkan penimbunan dan penggalian dasar laut. g. Perubahan harga lahan akibat pengembangan fasilitas transportasi laut/penumpang. Selain itu juga kemungkinan adanya perubahan struktur ketenagakerjaan dan kebudayaan di sekitar fasilitas pelabuhan sebagai akibat dari pembangunan sarana pelabuhan laut/penumpang PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
Kajian Teknis
1. Iklim dimana wilayah cakupan stasiun curah hujan Kampung Baru tergolong tipe iklim D, yaitu terdapat 5 bulan basah (BB), dan 4 bulan kering (BK) dengan nilai Quotient (Q) = 0,80 dan 3 bulan lembab (CH 60100 mm). Kenyataan ini berindikasi bahwa di wilayah cakupan stasiun curah hujan Kampung Baru tergolong tipe iklim Sedang. 2. Kualitas Udara dan Kebisingan Kualitas udara di lokasi studi secara umum berada di bawah ambang batas baku mutu lingkungan sesuai dengan dengan baku mutu yang ditetapkan oleh PP No. 41 tahun 1999 tentang baku mutu ambient nasional 3. Kualitas air Laut kualitas air laut tersebut baik menurut baku mutu air laut berdasarkan KepMen LH No.51 tahun 2004 tentang baku mutu air laut. Namun ada satu parameter yang melebihi baku mutu yang disyaratkan yaitu parameter kandungan phosfat dan Nitrat.
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
Kajian Teknis 4.
Pasang Surut Air Laut di Lokasi Penelitian nilai MSL adalah 138 cm atau 1.38 m pada bacaan rambu pasang surut (peilschaal) dan nilai MSL pada bacaan rambu pasang surut (peilschaal) adalah 3.59 m, sehingga dengan menentukan MSL =0.000 m (disurutkan terhadap MSL), akan diperoleh ketinggian benchmark terhadap MSL, yakni 2 – 1.59 = 0.41 m.
5.
Tanah, bahwa di lokasi studi terdapat 1 jenis tanah yaitu jenis tanah kambisol (klasifikasi PPT-Bogor) atau jenis tanah Inceptisol (Klasifikasi USDA)
6.
Komponen Biologi bahwa vegetasi pada tingkatan pohon di kawasan study disajikan pada tabel dibawah. Hasil inventarisasi ditemukan 12 jenis pohon dengan total 408 individu/Ha dan tingkat kerapatan jenis berkisar antara 12 -78 individu/Ha. Tingkat kerapatan pohon menurut jenis tergolong sangat jarang - sedang
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
Kajian Teknis
7. terdapat tidak cukup banyak jenis fauna yang mendiami kawasan di lokasi study, 8. Pada 3 stasuin pengamatan memiliki tipe terumbu karang tepi (fringing reef) dengan topografi dasar perairan yang landai hingga kemiringan 20°, kondisi terumbu karang di stasiun ini termasuk dalam kriteria rusak dengan nilai persentase tutupan karang hidup (living coral) hanya sebesar 9,40%, dan ikan karang di 3 stasiun pengamatan didapatkan sebanyak 9 famili (suku) dan 21 jenis (spesies) ikan
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial menunjukkan Pelabuhan Kasipute dapat dikembangkan dimana nilai NPV pada tingkat diskonto 10 % positif, B/C lebih besar dari satu ( > 1) dan IRR yang diperoleh lebih besar dari tingkat diskonto yang dikenakan yakni (> 10 %). Pengembangan pelabuhan Kasipute layak untuk dikembangkan berdasarkan kajian sosial ekonomi, karena memiliki nilai strategis yakni Memperlancar distribusi barang dari Kasipute ke wilayah internal Kab. Bombana dan pergerakan orang menuju Kendari dengan tujuan perjalanan bisnis, akses terhadap moda udara, maupun kegiatan yang bersifat rekreatif. Kelancaran distribusi barang dan pergerakan antar kedua wilayah ini secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan kegiatan ekonomi dan investasi terutama di Kec. Rumbia (Kasipute), mengingat Kendari merupakan Pusat Kegiatan Strategis Nasional dan Kawasan FTZ (Free Trade Zone). Pengembangan pelabuhan Kasipute layak untuk dikembangkan berdasarkan kajian Teknis dengan memperhatikan 8 aspek yakni iklim, Kualitas Udara, Kualitas Air laut, pasang surut air laut, komponen biologi berupa flora dan fauna didarat dan dilaut. PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
Saran Perlu adanya Pengembangan Pelabuhan Penyebrangan Kasipute sehingga mampu memberikan pelayanan yang maksimal terhadap penumpang khususnya panjang dermaga dan kedalaman laut. Perlu dilakukan kajian zonasi pelayaran pelabuhan pelayaran kasipute sehingga mampu memberikan pelayanan yang maksimal terhadap kapal yang melakukan aktifitas dipelabuhan tersebut. Perlu dilakukan peningkatan luas lahan pelabuhan pelayaran kasipute sehingga mampu memberikan pelayanan yang maksimal terhadap penumpang dan fasilitas penunjang dapat terbangun sesuai kebutuhan pelayanan. PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH UHO KENDARI 2016
One UN Training Service Platform PASCASARJANA on Climate Change: UN CC:Learn
22
That is All And Thank You
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH One UN Training Service Platform on Climate Change: UN CC:Learn PASCASARJANA UHO KENDARI 2016
Additional Resources