MOTIVASI BELAJAR Manajemen Sumber Daya Manusia By Kelompok 9 alam dunia pendidikan, terutama dalam kegiatan belajar, bahwa kelangsungan dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya dipengaruhi oleh faktor intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor nonintelektual lain yang tidak kalah penting dalam menentukan hasil belajar seseorang, salah satunya adalah kemampuan seseorang siswa untuk memotivasi dirinya.
D
belajar, proses, dan hasil akhir. Contohnya dua siswa yang sama-sama membaca buku, salah satu siswa telah faham dan yang satu belum, maka siswa yang belum faham itu akan terdorong untuk belajar. 2) Menginformasikan tentang usaha belajar, 3) Mengarahkan kegiatan belajar, 4) Membesarkan semangat belajar, 5) Menyadarkan tentang perjalanan belajar kemudian bekerja. (Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono, 2009:85)
Menurut Sumadi Suryabrata motivasi ialah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.
Dengan mengetahui pentingnya motivasi dalam belajar, diharapkan siswa bisa mencari apakah motivasi yang baik di pegang agar proses belajar menjadi maksimal. Guru hendaknya juga memberikan motivasi melalui ceramah dan juga cerita orang-orang yang telah sukses agar siswanya terpacu dan menjadikannya sebagai motivasi.
Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar; seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang motivasi) tidak akan berhasil dengan maksimal. Motivasi muncul ketika manusia dituntut untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia termotivasi untuk meningkatkan taraf hidupnya. Dan kebanyakan orang beranggapan bahwa kebutuhan itu dapat diperoleh dengan jalan bekerja, namun sebelum bekerja, manusia dituntut untuk belajar agar nantinya dapat di terima bekerja. Inilah salah satu contoh pentingnya motivasi terhadap proses belajar. Pentingnya motivasi belajar untuk siswa adalah 1) Menyadarkan kedudukan pada awal
Motivasi sendiri dibedakan menjadi dua jenis yaitu Motivasi Primer dan Motivasi Sekunder. Motivasi Primer didasarkan pada motif dasar yang berasal dari segi biologis, sehingga perilakunya terpengaruh dalam insting. (Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono, 2009:86). Motivasi primer ini yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan jasmani seperti makan, minum,rasa ingin tahu, ingin perasaan aman dan masih banyak lagi. Motivasi primer ini diperlukan siswa agar untuk meningkatkan belajarnya. Dalam motivasi primer ini terdapat contoh motivasi karena rasa ingin tahu. Setelah siswa memiliki motivasi ini, mereka akan menggali potensi lewat belajar. Motivasi yang kedua adalah motivasi skunder, motivasi ini cakupannya sudah luas dan
berhubungan dengan sosial, motivasi ini contohnya seseorang ingin bekerja dan mendapatkan banyak uang. Maka diperlukan skill khusus agar dapat memperoleh uang dari hasil bekerja itu. Dan semuanya akan di dapatkan melalui proses belajar. Karena dalam proses belajar, terdapat pengembangan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik, yang sangat di perlukan untuk memenuhi motivasi skunder ini. Motivasi dapat bersumber dari dalam diri sendiri (internal) dan dari luar (eksternal), (Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono, 2009:90). Contoh dari motivasi internal adalah anak yang gemar membaca, tanpa disuruhpun ada kesadaran sendiri pada dirinya untuk membaca. Sedangkan contoh dari motivasi eksternal adalah siswa selalu disiplin karena takut terhadap peraturan sekolah. Motivasi internal lebih awet dari pada eksternal, karena internal datang dari diri sendiri sedang eksternal datang karena perasaan takut akan sesuatu, atau mengharap pujian orang lain. Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah cita-cita siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya guru.
sugesti kepada siswanya tentang pentingnya meraih cita-cita, siswa yang mulanya menurun belajarnya, akan termoivasi untuk bangkit dan berusaha mencapai cita-cita yang diharapkan. Mengutip pendapat Mc. Donald (Tabrani, 1992: 100), “Motivation is energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction.” Motivasi adalah sesuatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dari perumusan yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu: 1) Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, 2) Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan (affective arousal), 3) Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Dari uraian di atas jelas kiranya bahwa motivasi bertalian erat dengan suatu tujuan. Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat pula motivasinya. Jadi motivasi itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang.
Artikel by Kelompok 9 Ary Setiadi
Apabila siswa mulai lelah dalam belajar upaya meningkatkan motivasi belajar yaitu optimalisasi penerapan prinsip belajar, guru mengajak siswa kembali berfikir tentang arti pentingnya belajar, jika semula mereka hanya bermain-main saja, guru memberikan pengertian tentang apakah prinsip belajar yang seutuhnya, yang kedua optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran dengan cara menjauhi hal-hal yang bisa mengurangi konsentrasi belajar seperti tayangan televisi dan teman sepermainan yang bisa membawa efek negatif dalam proses belajarnya, yang ketiga adalah optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswadan yang terakhir adalah pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar, jika guru mampu memberikan
Wardatul Aslamiah Fitriyani Puji Lestari Raras Feby Rhamayanti