SISTEM BIOFISIK KELAUTAN Adalah segala fenomena hayati atau biologi yang terjadi di bidang kelautan dan dapat dijelaskan dengan ilmu fisika. 1.
Tekanan Hidrostatik adalah tekanan pada zat cair yang diam sesuai dengan namanya (hidro: air dan statik: diam). Atau lebih lengkapnya Tekanan Hidrostatik didefinisikan sebagai tekanan yang diberikan oleh cairan pada kesetimbangan karena pengaruh gaya gravitasi. Aplikasi tekanan hidrostatis dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, jika kita menyelam di kolam atau di laut, kita akan merasakan tekanan pada telinga. Semakin dalam kita menyelam, maka akan semakin kuat tekanan yang kita rasakan..
2.
Upwelling adalah penaikan massa air laut dari suatu lapisan dalam ke lapisan permukaan. Gerakan naik ini membawa serta air yang suhunya lebih dingin, salinitas tinggi, dan zat-zat hara yang kaya ke permukaan (Nontji, 1993). Menurut Barnes (1988), proses upwelling ini dapat terjadi dalam tiga bentuk yaitu : 1.
Pertama, pada waktu arus dalam (deep current) bertemu dengan rintangan seperti mid-ocean ridge (suatu sistem ridge bagian tengah lautan) di mana arus tersebut dibelokkan ke atas dan selanjutnya air mengalir deras ke permukaan.
2.
Kedua, ketika dua massa air bergerak berdampingan, misalnya saat massa air yang di utara di bawah pengaruh gaya coriolis dan massa air di selatan ekuator bergerak ke selatan di bawah pengaruh gaya coriolis juga, keadaan tersebut akan menimbulkan “ruang kosong” pada lapisan di bawahnya. Kedalaman di mana massa air itu naik tergantung pada jumlah massa air permukaan yang bergerak ke sisi ruang kosong tersebut dengan kecepatan arusnya. Hal ini terjadi karena adanya divergensi pada perairan laut tersebut.
3.
Ketiga, upwelling dapat pula disebabkan oleh arus yang menjauhi pantai akibat tiupan angin darat yang terus-menerus selama beberapa waktu. Arus ini membawa massa air permukaan pantai ke laut lepas yang mengakibatkan ruang kosong di daerah pantai yang kemudian diisi dengan massa air di bawahnya. Meningkatnya produksi perikanan di suatu perairan dapat disebabkan karena terjadinya proses air naik (upwelling). Karena gerakan air naik ini membawa serta air yang suhunya lebih dingin, salinitas yang tinggi dan tak kalah pentingnya zat-zat hara yang kaya seperti fosfat dan nitrat naik ke permukaan. (Nontji, 1993).
3.
Benua adalah hamparan daratan yang luas, pada bagian tengahnya sangat kering karena tidak mendapatkan pengaruh air laut. Samudera yaitu hamparan air asin yang sangat luar mengelilingi daratan luas atau benua. Selat adalah laut yang sempit diantara pulau-pulau. Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra. Air asin yang sangat banyak dan luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubunkan Suatu benua dengan benua lainnya dan suatu pulau dengan pulau lainnya.
MINTAKAT
Semua biota yang hidup di lingkungan laut tetapi tidak hidup di dasar laut dinamakan biota pelagik. Lingkungan dimana biota ini hidup dinamakan lingkunagn pelagik. Lingkungan ini mencakup kolom air mulai dari permukaan dasar laut sampai paras laut. Lingkungan pelagik ini mempunyai batas wilayah atau mintakat yang meluas mulai dari garis pantai sampai wilayah laut jeluk. Secara horizontal lingkungan pelagik dibagi menjadi neritik dan oseanik. Sedangkan secara vertikal lingkungan ini dibagi menjadi epipelagik, mesopelagik, batipelagik, dan abisopelagik. Secara horizontal 1. Mintakat Neririk Mintakat neritik merupakan laut yang terletak pada kedalaman 0 – 200 m. Ciri-ciri mintakat neritik diantaranya a. Sinar matahri masih menembus dasar laut b. Kedalamannya ±200 m c. Bagian paling banyak terdapat ikan dan tumbuhan laut Mintakat neritik berada di paparan benua yang dihuni oleh biota laut yang berbeda dengan mintakat oseanik karena : a. Kandungan zat hara di mintakat neritik melimpah b. Sifat kimiawi perairan neritik berbeda dengan perairan oseanik karena berbedabedanya zat-zat terlarut yang dibawa ke laut dari daratan c. Perairan neririk sangat berubahubah, baik dalam waktu maupun dalam ruang, jika dibandingkan dengan perairan oseanik. Hal ini dapat terjadi karena dekatnya mintakat ini dengan daratan dan adanya tumpahan berbagai zat terlarut dari darat ke laut d. Penmbusan cahaya, kandungan sedimen dan energi fisik dalam kolom air berbeda antara mintakat neritik dan mintakat oseanik 2. Mintakat Oseanik
Mintakat oseanik merupakan wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya tidak dapat ditembus cahaya matahari sampai ke dasar, sehingga bagian dasarnya paling gelap. Akibatnya bagian air dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air dibawahnya, karena ada perbedaan suhu. Batas dari kedua lapisan air itu disebut daerah Termoklin, pada daerah ini banyak ikannya.Mintakatsi oseanik merupakan wilayah lingkungan perairan yang terletak di luar lempeng benua. Pada mintakat ini kandungan unsur hara kurang, kandungan sedimen relative lebih sedikit sehingga daya tembus cahaya hanya kuat sampai dengan 200 m. Secara Vertikal 1. Mintakat Epipelagik Mintakat epipelagik merupakan bagian kolom air paling atas. Mintakat epipelagik disebut juga sebagai mintakat Fotik dengan kedalaman 200 m. Di beberapa daerah, terutama di paparan benua, penembusan cahaya di lapisan tersebut lebih jauh berkurang daripada di lapisan yang sama dari perairan oseanik, karena tingginya kandungan sedimen tersuspensi di paparan benua. Mintakat ini dibadi manjadi tiga bagian, yakni pertama adalah mintakat pada dan dekat permukaan, tempat terjadinya penyinaran siang hari di atas optimal atau bahkan letal bagi fitoplankton. Penyinara ini juga terlalu tinggi bagi zooplankton. Yang kedua adalah mintakat yang dinamakan mintakat bawah permukaan, tempat terjadinya pertumbuhan yang aktif sampai perairan yang agak jeluk, di mana fitoplankton yang tidak terbiak aktif masih dapat berlimpah. Mintakat yang ketiga atau mintakat terbawah termasuk lapisan perairan, tempat zooplankton yang biasa bermigrasi ke permukaan pada malam hari, berada pada siang hari. 2. Mintakat Mesopelagik Mintakat ini terletak di bawah mintakat epipelagik. Mintakat ini memiliki kedalaman dari 200 m - 1000 m. Karena letaknya di bawah mintakat fotik maka tidak terdapat kegiatan yang menghasilkan produksi primer yang memanfaatkan detritus yang turun dari lapisan yang lebih dangkal. Pada mintakat ini dan seterusnya produksi oksigen lebih rendah daripada yang dimanfaatkan. Tumbuh-tumbuhan dapat hidup di lapisan bawah ini, tetapi mereka akan lebih banyak kehilangan zat organik yang dihasilkan daripada mendapatkannya. 3. Mintakat Batipelagik Zona batipelagik memiliki kedalaman antara 1001 m sampai 4000 m atau sama dengan dasar laut. Sifat-sifat fisiknya seragam. Ikan-ikan dan biota yang hidup di lingkungan ini biasanya merupakan organisme bioluminesen, yaitu organisme yang dapat
memancarkan cahaya sendiri. Karakteristik bioluminesen ini merupakan adaptasi organisme terhadap lingkungannya yang gelap dan tidak tertembus cahaya. Hewanhewan yang hidup di zona ini biasanya merupakan Cumi-cumi raksasa dan jenis yang lebih kecil, Gurita Dumbo, dan ikan-ikan laut dalam dengan bentuk dan karakteristik yang sama sekali berbeda dengan ikan di zona fotik, termasuk berbagai jenis Lantern Fish / ikan lentera dan Hagfish. Paus yang diketahui hidup di zona ini biasanya merupakan Paus Sperma atau Sperm Whale yang mengkonsumsi cumi-cumi raksasa. Dengan minimnya pasokan energi karena tidak adanya cahaya, kebanyakan hewan disini bergantung dari detritus atau sisa-sisa organisme yang jatuh dari zona atas, yang biasa disebut sebagai salju laut atau marine snow. Yang lainnya hidup sebagai predator. 4. Mintakat abisopelagik Mintakat ini memiliki kedalaman lebih dari 2000 m. Mintakat ini meluas ke bagianbagian terjeluk dari samudra atau disebut mintakat palung. Wilayah ini merupakan wilayak yang tidak ada cahaya sama sekali, suhu dingin, dan tekanan air tinggi. Mintakat ini merupakan lingkungan hidup atau habitat yang paling sederhana. HIDROLOGI
Hidrologi pada hakikatnya mempelajari setiap fase air di bumi.Hidrologi adalah disiplin ilmu yang sangat penting bagi manusia dan lingkungan. Siklus hidrologi adalah peredaran air secara umum dari laut ke atmosfer melaui penguapan, kemudian jatuh kepermukaan bumi sebagai hujan, mengalir diatas permukaan dan didalam tanah sebagai sungai yang menuju ke laut. Secara umum siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: 1.Siklus pendek Penguapan terjadi dipermukaan laut, terjadi kandensasi, kemudian membentuk awan dan akhirnya terjadi hujan yang jatuh ke laut lagi. 2. Siklus Sedang Penguapan terjadi di permukaan laut, terjadi kandensasi uap air terbawa angin, kemudian terbentuk awan diatas daratan, dan mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan 3. Siklus Panjang Penguapan terjadi di permukaan laut, terjadi kandnsasi uap air terbawa angin, kemudian erbentuk awan dia tas daratan hingga ke pegununga tinggi, kemudian jatuh sebagai salju, terbentuk gletser, mengalir ke sungai dan kembali ke laut
Ekosistem air tawar adalah ekosistem perairan yang identik dengan konsentrasi garam yang rendah. Berdasarkan pergerakan arusnya, ekosistem air tawar dibagi menjadi 2 jenis lagi, yaitu habitat lentik dan habitat lotik. Apakah itu habitat lentik dan habitat lotik? Habitat lentik adalah habitat air yang tidak memiliki arus sehingga airnya tidak mengalir secara terus menerus, contohnya ekosistem danau. Sedangkan habitat lotik adalah habitat air yang memiliki arus sehingga airnya mengalir, tidak hanya diam, contohnya adalah ekosistem sungai.
1.
2.
3.
4.
5.
Tipe Pemanfaatan Laut Oleh Manusia Di Darat, Termasuk Ekstraksi Yang Belum Memungkinkan Untuk Dilakukan Saat Ini. Laut Menyerap Karbon Dioksida Kenapa laut penting bagi kehidupan di bumi salah satunya adalah karena dengan adanya laut memungkinkan terserapnya sekitar 30-50 persen karbon dioksida dari hasil pembakaran. Karbon dioksida sendiri dihasilkan oleh bahan bakar fosil yang digunakan sebagai sumber energi bagi industri bahkan bagi kendaraan seperti sepeda motor. Sumber Kehidupan Nelayan Laut merupakan penyedia sumber protein terbesar di dunia. Setiap tahunnya, sekitar 70-75 juta ton ikan yang ditangkap oleh para nelayan diseluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 29 persen di antaranya adalah untuk konsumsi manusia. Saat ini, sudah terjadi penangkapan ikan yang semakin tidak terkendali sehingga mengakibatkan langkanya beberapa jenis ikan seperti tuna dan salmon. Jalur Transportasi Selain darat dan udara, laut juga merupakan jalur alternativ lainnya untuk membantu mobilisasi masyarakat. Bahakan di Indonesia yang tidaklain adalah negara kepulauan yang dipisahkan oleh laut-lautan,menggunakan jalur transportasi laut sangat membantu. Sebagai Tempat Rekreasi Pemandangan di laut yang didominasi warna biru dengan angin semilir bisa menjadisolusi terbaik untuk menghilangkan penat dari aktifitas keseharian. Menjadi Sumber Bahan Makanan Sehat Selain menjadi sumber protein terbesar didunia, laut juga memiliki berbagai bahan pangan lainnya. Laut menjadi tempat hidup tanaman seperti rumput laut,kerang,ikan dan masih banyak hewan maupun tumbuhan di dalam laut yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang lezat dan kaya nutrisi.
DAFTAR PUSTAKA http://definisimu.blogspot.co.id/2012/07/definisi-air.html/ diposkan Setiawan dimas/jam 07.57, 16,april 2016, 08.54 http://www.pakmono.com/2015/08/penyebab-pencemaran-air-di-sungai-tanah-danlaut.html/diposkan Pakmomo,16,april 2016,09.00 http://aws15.blogspot.co.id/2013/01/berbagai-macam-biota-air.html?m=1/diposkan Angga Setiawan/jam 21.07/ 16,april 2016,09.35 http://www.ebiologi.com/2015/06/ekosistem-air-tawar-dan-contoh.html/diposkan Mas Sugeng/16,april 2016 10.41 https://muridguru.com/ekosistem-perairan-akuatik/diposkan Ghufron Fikrianto/29 juni 2015/16 april 2016 11.54
PENGANTAR ILMU PERIKANAN
DISUSUN OLEH:
NAMA : BAIQ SIGIT YUNITA LESTARI NIM : C1K018014
PRODI BUDIDAYA PERAIRAN KELAS B FAKULTAS PERTANIAN 2019