Modul 3 (disya Syaharani_kelompok2.docx

  • Uploaded by: disya
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Modul 3 (disya Syaharani_kelompok2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,898
  • Pages: 10
Laporan Modul III, TAM 4008 TABLING Disya Syaharani (11160980000029) / Kelompok 2 / Selasa, 13 Desember 2016 Asisten : Adhitia Gesar Hanafi (12512049) Abstrak – Praktikum Modul 3, Mineral berharga perlu dipisahkan dari mineral pengotor dengan berbagai metode pengolahan bahan galian untuk meningkatkan kadar mineral berharga tersebut. Pengolahan bahan galian merupakan proses dimana bahan galian diolah dengan menggunakan perbedaan sifat fisik untuk memperoleh produk yang dapat dijual dan produk yang tidak berguna dengan tidak mengubah sifat fisik atau sifat kimia dari bahan galian yang diolah. Salah satu cara adalah dengan menggunakan metode tabling. Tabling digunakan untuk metode pemisahan mineral dengan dasar sifat fisik perbedaan berat jenis. Akibat adanya pengaruh gaya gravitasi, material-material yang memiliki berat jenis yang besar akan lebih mudah mengendap dan berpisah dengan material-material yang memiliki berat jenis rendah. Pada praktikum ini, dipelajari empat alat yang digunakan untuk memisahkan antara material berharga dan pengotornya berdasarkan perbedaan berat jenis, yaitu shaking table, sluice box, log washer, dan heavy media separator. Tujuan dari praktikum tabling adalah mempelajari pengaruh variable alat terhadap hasil pemisahan mineral dan memahami dasar-dasar pemisahan serta prinsip kerja daripada alat. Selain itu praktikum ini memiliki tujuan untuk mempelajari gaya-gaya yang mempengaruhi dalam pemisahan mineral serta menganalisis hasil konsentrat, middling dan tailing dengan menggunakan grain counting. A. Tinjauan Pustaka Tabling Tabling adalah suatu proses konsentrasi untuk memisahkan antara mineral berharga dengan mineral tidak berharga, mendasarkan pada perbedaan berat jenis mineral melalui aliran fluida yang tipis. Oleh karena itu proses ini termasuk dalam Flowing Film Concentration. Alat yang digunakan adalah Shaking Table. Prinsip pemisahan dalam tabling dimana ukuran mineral harus halus karena proses konsentrasi ini mendasarkan pada aliran fluida tipis. Adanya gaya dorong air terhadap partikel yang sama besarnya tapi berbeda berat jenisnya, maka partikel yang ringan akan mengalami dorongan air yang lebih besar dari partikel berat. Dengan adanya gerakan maju mundur dari ”head motion” maka partikel yang berat akan melaju lebih jauh dari partikel yang ringan sampai akhirnya partikel-partikel tersebut masuk ke tempat penampungan. Untuk mendapatkan aliran air yang turbulen maka dipasang alat yaitu ”riffle”, dengan demikian partikel yang ringan akan cenderung untuk meloncat dari riffle satu ke riffle lainnya dibanding partikel yang

berat yang hanya akan menggelinding searah dengan riffle tersebut. Proses ini berjalan terus menerus sehingga antara mineral yang mempunyai berat jenis besar dengan yang ringan dapat terpisahkan.

Gaya-gaya yang bekerja dalam tabling adalah : a. Gaya gesek antara partikel dengan dek (khusus partikel berat yang dominan) b. Gaya dorong air (khusus partikel ringan lebih dominan) c. Gaya gravitasi Faktor-faktor yang mempengaruhi produk, antara lain, yaitu:  Kemiringan Meja

Meja yang terlalu miring akan mempengaruhi kecepatan aliran air dan bila kecepatan aliran air tersebut terlalu cepat maka partikel ringan akan terbawa air semuanya sehingga yang tertinggal hanya mineral berat. Dengan begitu hasil yang didapatkan adalah produkta yang berkadar tinggi tetapi kapasitasnya sedikit.Untuk kemiringan yang kecil sehingga kecepatan aliran air lambat maka produkta yang didapat berkadar rendah dengan kapasitas besar.  Kecepatan feeding dan Kemiringan Bila terlalu cepat pengumpananya dan kemiringan dek kecil, maka proses pemisahan akan berjalan kurang baik karena umpan tertumpuk dan akan masuk ke konsentrat.  Persen Solid Bila terlalu encer pemisahan akan baik dan sebaliknya bila kental maka semua partikel akan masuk ke konsentrat.  Stroke Pengaruh terhadap proses pemisahan adalah stroke yang panjang untuk material kasar dan stroke kecil untuk material halus.   

Riffle Fraksi Ukuran Laju Air Pencuci

Kelakuan partikel di dalam flowing film concentration dipengaruhi oleh beberapa faktor : A. Kemiringan dek B. Viscositas fluida C. Koefisien gesek antara partikel dengan dek D. Ketebalan dari ”fluid film” atau kecepatan dari aliran fluida E. Bentuk partikel F. Berat jenis G. Kekerasan permukaan dek Pada meja yang horisontal, tidak akan ada gerakan dari partikel. Partikel akan mulai bergerak bila dek mempunyai kemiringan. Macam-macam shaking table antara lain : a. Wilfley Table Alat ini berbentuk empat persegi panjang dengan riffle dibuat mulai dari ukuran pendek hingga

panjang. Faktor yang sering diubah adalah kemiringannya. b. Butchart Table Bentuk head motion hamper sama dengan wilfle table tetapi berbeda pada rifflenya. Riffle pada alat ini membengkok kearah atas. Dengan riffle ini material dipaksa untuk naik pada bagian riffle yang membelok kea rah atas sebelum sampai ke tempat konsentrat. c. Card Table Riffle berbentuk triangular yang agak kasar dan pembuatannya langsung pada dek tersebut d. Deister Overstorm, Plat O Table Pada dasarnya perbedaan macam-macam meja goyang ini terletak dari head motion dan bentuk riffle. Kapasitas dari table dipengaruhi oleh :  Ukuran umpan  Operasi yang dikehendaki  Perbedaan berat jenis antara mineral yang dipisahkan  Berat jenis rata-rata dari mineral yang akan dipisahkan Sluice Box Sluice box merupakan alat konsentrasi gravitasi pendahuluan untuk endapan aluvial, seperti timah (cassiterite). Alat ini berupa saluran miring dengan penampang empat persegi panjang. Pada bagian dasarnya dipasang riffle yang berfungsi sebagai kantong penahan endapan dan membentuk arus Eddy. Sluice box beroperasi tidak kontinu, terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pengumpanan dan tahap pembersihan. Log Washer Merupakan alat pencucian material yang dilakukan selanjutnya. Material yang baru diperoleh dari lapangan dimasukkan dalam log washer. Prinsip yang digunakan adalah prinsip gravitasi, sehingga mineral berat akan turun ke bawah dengan cepat, sedangkan mineral ringan akan berada di lapisan atas, dan selanjutnya menuju tempat penampungan tailing. Alat ini biasanya digunakan untuk pemisahan kasar, seperti lempung dari pasir dan anglomerat.

Dimana : ρb = berat jenis partikel berat

ρr = berat jenis partikel ringan ρ’ = berat jenis fluida Setelah mendapatkan hasil KK, berikut merupakan range nilai dari KK

Heavy Media Separator Yaitu salah satu alat yang bekerja berdasarkan prinsip konsentrasi gravitasi.Prinsip pemisahan berdasarkan perbedaan berat jenis suatu mineral.Umpan dimasukkan kedalam HMS yang telah berisi fluida tertentu. Mineral yang mempunyai berat jenis yang lebih besar akan tenggelam dan yang lebih ringan akan mengapung. Pemilihan penggunaan HMS harus memperhatikan parameter yang telah ditentukan, seperti medianya harus keras, tidak ada kecenderungan terjadinya slime, dan tidak ada kecenderungan untuk terjadinya peningkatan luas permukaan medis sehingga terjadi degradasi viskositas.

KK > 2,5 atau < (-1,25)

= Mudah atau ~ 200#

KK 1,75 – 2,50

= ~ 100#

KK 1,50 – 1,75

= ~ 10#

KK 1,25 – 1,50

= ¼ inch

KK < 1,25

= Sulit

Settling Ratio dan Equal Settling adalah perbandingan kecepatan pengendapan butiran mineral dengan berat jenis berbeda mengendap pada kecepatan yang sama. Dirumuskan dengan 𝑟1 𝑟2

=

𝜌2 − 𝜌′ 𝜌1 − 𝜌′

Dimana :

r1 = Jari-jari mineral ringan r2 = Jari-jari mineral berat ρ1 = Berat jenis mineral ringan ρ2 = Berat jenis mineral berat ρ’ = Berat jenis fluid Dalam melakukan pemisahan mineral konsentrat dan tailing diperlukan adanya perhitungan Kriteria Konsentrasi (KK) guna mengetahui apakah mineral dengan partikel berat dan ringan dapat melakukan proses konsentrasi didalam media cari guna memisahkan antara konsentrat dan tailing dengan menggunakan prinsip berat jenis dari mineral pada Shaking Table. Adapun rumus Kriteria Konsentrasi (KK) sebagai berikut: 𝐾𝐾 =

𝜌𝑏 − 𝜌′ 𝜌𝑟 − 𝜌′

B. Data Percobaan Berat Feed Berat Konsentrat Berat Middling Berat Tailing Berat jenis SnO2 (H) Berat jenis SiO2 (P)

= 1500 gram = 340 gram = 860 gram = 300 gram = 7.2 g/cm3 = 2.65 g/cm3

Hasil Grain Counting 

C. Pengolahan Data Percobaan Konsentrat Langkah Kerja Kotak

No. Percobaan



1

3

5

7

9

H

P

H

P

H

P

H

P

H

P

1

30

1

37

1

87

1

42

2

47

1

2

37

5

46

3

95

2

32

2

43

4

3

45

2

41

92

4

38

1

31

3

4

42

5

50

3

91

1

41

3

36

1

5

42

5

50

2

82

2

39

2

29

3

Middling

No. Percobaa n 1 2 3 4 5

1 H 33 27 35 28 24

P 10 22 25 19 12

H 16 19 22 26 32

P 13 15 14 27 24

Disiapkan 10 kg contoh dengan mencapur silika dan galena

Gerakan head motion (buka tutup head motion) dan gerakan meja dipelajari.

Kotak 5 H P 33 25 39 24 37 24 54 21 52 32

3

Variabel alat (kemiringan meja panjang stabe dan frequency) ditetapkan dan diatur.Kemiringan meja diatur 5⁰.

7 H 7 17 13 8 20

9 P 13 14 13 25 15

H 19 20 21 27 23

P 20 18 15 25 26

Umpan secara perlahan dimasukkan dengan laju 0,5 kg/menit

Diperhatikan gerakan partikel di atas meja serta arah gerakannya. Hasil Perhitungan



Tailing

Rumus yang digunakan Kotak

No. Percobaan



1

3

5

7

9

H

P

H

P

H

P

H

P

H

P

1

2

32

4

44

4

68

3

36

1

37

2

3

21

1

39

3

94

1

41

3

29

3

4

50

6

36

2

82

7

39

3

27

4

1

32

2

41

8

65

2

32

1

36

5

1

46

3

45

2

89

2

51

5

32

Tabel Stroke

Waktu (s) 8.52 8.65 10.92

%𝐻 =

𝑥𝐻 × 𝜌𝐻 × 100% (𝑥𝐻 × 𝜌𝐻) + (𝑥𝑃 × 𝜌𝑃)

%𝑃 =

𝑥𝑃 × 𝜌𝑃 × 100% (𝑥𝐻 × 𝜌𝐻) + (𝑥𝑃 × 𝜌𝑃)

𝐹. 𝑓 = 𝐶. 𝑐 + 𝑀. 𝑚 + 𝑇. 𝑡

𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 = Jumlah Stroke 56 64 75

𝐾 × 𝑘 × 100% 𝐹×𝑓

1. 

Kadar Konsentrat

4.

Menghitung Material Balance Material balance 𝐹𝑓 = 𝐶𝑐 + 𝑀𝑚 + 𝑇𝑡 1500. 𝑓 = 340 × 0.98 + 860 × 0.78 + 30 × 0.149 𝑓 = 0.701

Kadar Kasiterit (SnO2) 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑆𝑛𝑂2 1245 × 7.2 = ( 1245 × 7.2) + (59 × 2.65) = 98.3%

5. Menghitung Recovery ® Rumus Recovery 

Kadar Silika (SiO2) 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑆𝑖𝑂2 59 × 2.65 = ( 59 × 2.65) + (1245 × 7.2)

𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 =

340 × 0.98 × 100% 1500 × 0.701

𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 =

334.22 × 100% 1051.5

= 1.7% 2. 

Kadar Middling Kadar Kasiterit (SnO2) 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑆𝑛𝑂2 652 × 7.2 = ( 652 × 7.2) + (491 × 2.65)

= 78.3% 

Kadar Silika (SiO2) 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑆𝑖𝑂2 491 × 2.65 = ( 491 × 2.65) + (652 × 7.2) = 21.7%

3.

Recovery = 31.7%

Kadar Tailing



Kadar Kasiterit (SnO2) 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑆𝑛𝑂2 74 × 7.2 = ( 74 × 7.2) + (1144 × 2.65) = 14.95%



Kadar Silika (SiO2) 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑆𝑖𝑂2 1144 × 2.65 = ( 1144 × 2.65) + (74 × 7.2) = 85.05%

6.

Frekuensi (F) 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 =

60 × 𝑠𝑡𝑟𝑜𝑘𝑒 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑠)



𝑃𝑎𝑑𝑎 𝑆𝑡𝑟𝑜𝑘𝑒 1 =



𝑃𝑎𝑑𝑎 𝑆𝑡𝑟𝑜𝑘𝑒 2 =



𝑃𝑎𝑑𝑎 𝑆𝑡𝑟𝑜𝑘𝑒 3 =



X 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 =

60 511.2 60 519 60

× 56 = 6.57 𝑟𝑝𝑚

× 64 = 7.39 𝑟𝑝𝑚

655.2

× 75 = 6.868 𝑟𝑝𝑚

6.57+7.39+6.868 3

=

6.94 𝑟𝑝𝑚 D. Analisa Hasil Percobaan Percobaan shaking table dalam praktikum ini menggunakan metode consentration gravitation, proses pemisahan ini bekerja berdasarkan perbedaan berat jenis antara mineral berharga dengan gangue, dimana biasanya konsentrat memiliki berat jenis yang tinggi sedangkan mineral tidak berharga memiliki berat jenis yang lebih rendah. Feed yang digunakan dalam percobaan ini untuk dipisahkan adalah Sn02 dengan SiO2, dalam proses material dimasukan kedalam feed box kemudian dialikan menggunakan media fluida air, kemudian mesin shaking

table dinyalakan, material berharga langsung terpisah dari material tidak berharga , dalam prosesnya hasil recovery yang didapat adalah 31,7%, nilai ini tergolong kecil sehingga dapat ditarik kesimpulan proses belum berjalan dengan efektif yang menyebabkan banyak konsentrat yang ikut kedalam tailing. Pada hasil perhitungan di konsentrat diperoleh 98,3 % kasiterit dan 1,7 % kuarsa, terdapat perbedaan yang sangat besar dengan persentase awal pada feed. Hal ini menunjukkan bahwa proses pemisahan kasiterit dari pengotornya dengan cara tabling bekerja cukup baik. Derajat liberasi rata-rata kasiterit pada konsentrat jauh lebih besar dibandingkan pada middling, hal ini menunjukkan bahwa pada middling masih banyak kasiterit yang belum terbebas sempurna dari pengotornya. Kasiterit dan kuarsa yang diperoleh di middling dapat dimasukkan kembali sebagai feed karena beratnya masih dalam jumlah yang banyak dibandingkan konsentrat dan tailing. Sedangkan tailing tidak dapat digunakan kembali sebagai feed karena beratnya sangat kecil, meskipun pada tailing diperoleh persentasi kasiterit yang cukup tinggi. Hal ini terjadi karena masih ada beberapa kasiterit yang terbawa oleh air ke dalam tailing. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemisahan menggunakan shaking table. 





Kemiringan meja Kemiringan meja mempengaruhi aliran air dan aliran partikel, apabila kemiringan meja terlalu curam akan mengakibatkan material akan lebih banyak masuk kedalam tailing. Fraksi ukuran Apabila ukuran mineral terlalu besar, kemungkinan mineral akan tertahan di riffle dan pemisahan tidak akan optimal. Stroke Pengaruh stroke pada kinerja alat serta pemisahan mineral sebagai penggerak mineral untuk bergesekan dengan meja





dan untuk penggerak mineral berharga untuk bergerak ke launder konsentrat. Riffle Riffle berpengaruh sebagai timbulnya arus turbulensi guna memisahkan konsentrat dan tailing. Dan berfungsi sebagai penyangga yang memanfaatkan berat jenis material. Laju air pencuci Wash Water sebagai media yang penggerak material dalam konsentrasi. Apabila laju air terlalu tinggi, material akan terbawa ke launder tailing, dan hasil konsentrasi tidak akan optimal. Namun bila laju air terlalu rendah, partikel tidak akan bergerak dari riffle.

Sedangkan dari hasil percobaan untuk perhitungan frekuensi alat, didapatkan nilai frekuensi pada Stroke1, Stroke2, dan Stroke3 yaitu sebesar 6,57 rpm; 7,38rpm; dan 6,868 rpm dengan nilai rata-rata frekuensi yaitu 6.94 rpm. Hal ini berkaitan dengan kecepatan stroke yang digerakkan oleh toggle pada alat yang berdampak pada hasil konsentrasi mineral. Apabila stroke bergerak terlalu cepat dan jarak stroke terlalu sempit tidak akan ada pemisahan material dengan sempurna. Lalu apabila kecepatan stroke terlalu lambat dan jarak stroke yang terlalu jauh akan berdampak pada produktivitas alat, sehingga tidak dapat menghasilkan jumlah produksi yang banyak dan berdampak pada efisiensi. E. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan, proses pemisahan menggunakan shaking table berjalan dengan cukup baik. Untuk meningkatkan recovery dari mineral yang ingin dihasilkan dapat dilakukan dengan mengatur variabel alat. Gaya-gaya yang bekerja dalam proses pemisahan ini diantaranya adalah gaya gravitasi, gaya dorong oleh air, dan gaya gesek. Material dengan ukuran butir atau densitas lebih besar akan mengikuti aliran air sampai akhirnya bergerak ke arah launder konsentrat. Sedangkan mineral dengan ukuran butir atau densitas kecil cenderung akan mudah terdorong oleh air, bergerak lebih cepat, dan terjebak pada riffle-riffle yang

terdapat pada meja getar dan terakumulasi atau mineral akan jatuh mengikuti arus aliran fluida. Lalu gaya yang bekerja dominan adalah gaya gesek dimana material dengan densitas lebih besar akan memiliki gaya gesek lebih besar daripada material berdensitas kecil. Berikut merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pemisahan dengan shaking table, yaitu:  Perbedaan densitas mineral  Laju pengumpanan  Aliran air pencuci  Pengaruh pengaturan variabel alat (frekuensi stroke dan kemiringan meja)  Fraksi ukuran material  Kekasaran permukaan shaking table yang mempengaruhi besar gesekan Dari hasil perhitungan yang didapatkan dari percobaan tabling menggunakan shaking table didapatkan data antara lain: 1) Kadar konsentrat = 98.3% 2) Kadar Middling = 78,3% 3) Kadar Tailing = 14.95% 4) Recovery = 31.7% 5) Frekuensi = 6.94 rpm Selain itu terdapat variable yang dapat mempengaruhi pemisahan mineral, antara lain kemiringan meja, stroke, laju aliran air, fraksi ukuran dan riffle.

1. Apakah yang menjadi prinsip (dasar) kerja “shaking table”? Mendasarkan pada perbedaan berat jenis mineral melalui aliran fluida yang tipis. Oleh karena itu proses ini termasuk dalam Flowing Film Concentration. Alat yang digunakan adalah Shaking Table. Prinsip pemisahan dalam tabling ialah ukuran mineral harus halus karena proses konsentrasi ini mendasarkan pada aliran fluida tipis. Adanya gaya dorong air terhadap partikel yang sama besarnya tapi berbeda berat jenisnya, maka partikel yang ringan akan mengalami dorongan air yang lebih besar dari partikel berat. Dengan adanya gerakan maju mundur dari ”head motion” maka partikel yang berat akan melaju lebih jauh dari partikel yang ringan sampai akhirnya partikel-partikel tersebut masuk ke tempat penampungan. Dapat disimpulkan :  Perbedaan berat jenis  Aliran fluida  Gaya sentak alat

F. Daftar Pustaka

3. Bagaimana hubungan antara slope dan size/s.g. feed, juga antara stroke dan size/s.g. feed? Hubungannya adalah semakin besar ukuran dan density feed, maka kemiringan meja (slope) yang dibutuhkan akan semakin besar untuk memperbesar energi perpindahan material, dan semakin besar ukuran dan density feed, maka stroke yang diberikan juga akan semakin besar untuk mempercepat perpindahan material, sehingga dapat meningkatkan kapasitas.

Kelly, Errol.G. 1982. Introduction to Mineral Processing. A-Willey-Interscience Publication: Canada. SME Mineral Processing Handbook, Weiss, N.L. (Editor), SME of AIMMPE Inc., Vol. I dan II, Kingsport, 1985. Wills, Barry A. 1992. Mineral Processing Technology Edition 5. Pergamon Press: Canada.

G. Lampiran I. Jawaban dari Pertanyaan  Tabling

2. Berapa batas ukuran feed yang biasa digunakan untuk table?  Ukuran feed berdasarkan klasifikasi shaking table Slime table (ukuran 10-80 mikrometer)  Wet table (ukuran 80 mikrometer-1 mm)  Air table (500 mikrometer-50 mm)

4. Faktor apakah yang mempengaruhi kapasitas dari table?  Berdasarkan mineralnya (densitas, ukuran, bentuk, % solid, dan derajat liberasi).  Berdasarkan alat (frekuensi, amplitudo, laju alir air, tinggi, riffle, dan kekasaran)

 Berdasarkan gaya yang terjadi (gaya gesek, gaya sentak, gaya dorong air, dan gaya gravitasi) 5. Dimanakah letak perbedaan antara “wilfrey table” dan “butchart table”  Wilfley Table Alat ini berbentuk empat persegi panjang dengan riffle dibuat mulai dari ukuran pendek hingga panjang. Faktor yang sering diubah adalah kemiringannya.  Butchart Table Bentuk head motion hampir sama dengan wilfle table tetapi berbeda pada rifflenya. Riffle pada alat ini membengkok kearah atas. Dengan riffle ini material dipaksa untuk naik pada bagian riffle yang membelok kearah atas sebelum sampai ke tempat konsentrat. 6. Gaya apa yang bekerja pada partikel mineral yang menyebabkan terjadinya pemisahan mineral?  Gaya gravitasi  Gaya dorong oleh aliran air  Gaya gesek antara partikel dan alat yang memiliki kemiringan dan bergoyang. 7.

Untuk apakah digunakan shaking table? Untuk memisahkan material yang memiliki perbedaan SG yang cukup jauh.dan meningkatkankadar dari material agar dapat memiliki nilai yang ekonomis.

8.

Gambarkan head motion shaking table dan jelaskan cara kerjanya!

Cara kerja: Pada permulaan gerakan maju kedua toggle pada keadaan paling datar dan pegas dalam keadaan renggang. Kedua pitman bergerak secara eksentrik, toggle akan menjadi miring dan meja akan bergerak mundur sampai pitman mencapai titik paling atas dari eksentrik dan pegas akan merapat.

Pitman kedua turun sehingga toggle kembali bergerak mendatar dan meja kembali bergerak maju. Demikian gerakan berulang dari toggle yang kemudian dapat menyebabkan gerakan asimetrik dari meja. 9. Jelaskan fungsi riffle yang ada di atas meja! Untuk mendapatkan aliran air yang turbulen maka dipasang alat yaitu ”riffle”, dengan demikian partikel yang ringan akan cenderung untuk meloncat dari riffle satu ke riffle lainnya dibanding partikel yang berat yang hanya akan menggelinding searah dengan riffle tersebut. Fungsi riffle yang ada diatas meja adalah:  Menahan partikel mineral berat pada permukaan deck.  membentuk arus eddy yang akan ikut membantu proses konsentrasi partikel umpan.  Memberikan efek stratifikasi yang dihasilkan pergerakan meja.  Membentuk aliran turbulen yang membentuk efek stratifikasi.  Sluice Box 1. Apakah kebaikan dan keburukan transverse riffle dibandingkan dengan longitudinal riffle? Keuntungan dan kerugian memakai tansverse riffle dan longitudinal riffle adalah:  Transverse Riffle Kebaikan : penghantaran mineral tidak ada hambatan Keburukan : tailing lebih banyak dibandingkan konsentrat  Longitudinal Riffle Kebaikan : stratifikasi partikel terjadi cukup baik. Keburukan : waktu pemisahan relatif lama 2. Sluice box baiknya dipergunakan untuk feed yang bagaimana? Sluice box baiknya digunakan untuk umpan yang berupa lumpur, dengan persen solid berkisar antara 50-60 persen 3. Apa yang dimaksud dengan cleaning up? Berikan penjelasan.

Cleaning up adalah proses pembersihan sluice box.Dalam hal ini, riffle disemprotkan air dari atas, sehingga mineral yang tersisa di riffle ikut turun bersama air kebawah. 4. Bilamana dikehendaki penangkapan konsentrat yang sebaik mungkin, apakah kita harus memberikan feed secara over atau underload? Untuk penangkapan konsentrat yang sebaik mungkin, maka feed diberikan secara underload. Apabila diberikan secara overlaod, recovery yang diperoleh akan kecil karena banyak mineral berharya yang masuk ke dalam tailing. 5. Apakah ada hubungan antara panjang dan lebar sluice box? Panjang dan lebar sluice box biasanya mempunyai perbandingan tersendiri. Hal ini dikarenakan, panjang dan lebar sluice box sangat mempengaruhi hasil keluarannya.  Log Washer 1. Untuk apa log washer dipergunakan? Log washer digunakan untuk memisahkan mineral secara kasar dengan bantuan air sebagai media pemisah. 2. Dapatkah log washer digolongkan ke dalam jenis “concentration” ? diberikan penjelasan. Dapat atau bisa, karena log washer mampu meningkatkan kadar feed setelah keluar dari log washer itu sendiri. 3. Berapa kira-kira perbandingan air yang dipakai dengan feed yang dikerjakan? Perbandingan air dan feed yang dipakai adalah berkisar antara 2:1. 4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kapasitas log washer? Kapasitas apa saja yang dimaksud dengan log washer?  Dimensi (panjang, lebar, dan tinggi) dan bentuk dari log washer  Ukuran dari feed  Laju pengumpanan  Jumlah wash water  Kecepatan rotasi log washer  Persen padatan dari feed

5. Aksi-aksi apa saja yang terjadi pada log washer?  Aksi gravitasi partikel  Aksi dorong atau rotasi oleh aliran air (wash water)  Aksi gesekan partikel dengan alat 

HeavyMedia Separation

1. Penggunaan ferrosilikon pada alat HMS, yaitu: a. Komposisi ferrosilikon adalah suatu alloy yang mengandung 82% Fe dan 15% - 16% Si. b. Untung rugi pemakaian ferrosilikon adalah jika kadar Si dalam alloy kurang dari 15% maka akan bersifat korosif. Dan jika kadar Si lebih besar dari 16% sifat kemagnetanya akan jauh berkurang. Ferrosilikon memiliki sifat fisika yang stabil dan bersifat inert dengan partikel umpan yang dipisahkan dan mudah diambil dari partikel yang dipisahkan, namun ferrosilicon tidak efisien untuk umpan yang halus c. Kadar Si yang dipakai biasanya 15% Si, dengan density ferrosilikon  6,8. d. Kesulitan terjadi pada waktu grinding, dimana partikel akan menempel pada dinding grinder karena bersifat magnetik. Cara mengatasinya dengan menggunakan dinding yang bersifat diamagnetik sehingga partikel tidak menempel. Masalahlain yang timbul sewaktu grindingdapat diatasi melalui atomisasi partikel ferrosilikon. 2. Berilah analisa seandaiya alat di lab dipakai melaksanakan dengan metode Chare Process. Analisa proses chare adalah chare harus dilakukan untuk mengevaluasi partikel yang memiliki ukuran halus dalam suatu selang waktu yang dibutuhkan partikel untuk mengendap menjadi partikel yang tepat. Sentrifugal sering dilakukan untuk partikel halus dalam mereduksi waktu pengendapan, dan ini harus dilakukan oleh chare, sehingga kecenderungan untuk mengapung lebih kecil. Ketidakpuasan hasil sering dperoleh dari material berpori seperti pada bijih magnesit yang disebabkan penyisipan liquid pada pori sehingga merubah densitas partikel.

3. Alat apa saja yang diperlukan bila kita melaksanakan proses HMS, jelaskan kegunaan masing-masing. Alat yang digunakan untuk proses HMS :  Dyna Whirpool sebagai alat pemisah  Magnetic separator untuk memperoleh ferrosilikon, magnetite dari partikel halus non magnetik.  Densifier sebagai alat reklamasi yaitu alat penyesuai densitas partikel.  Drain Screen sebagai alat pemisah medium dengan mineral secara vibrasi. 4. Sebutkan kebaikan HMS bila dipakai untuk Coal Cleaning! Kebaikan HMS bila dipakai untuk Coal Cleaning: Lebih murah dan hemat energi serta air, selain itu batubara tidak akan rusak. 5. Bagaimana mengatasinya terhadap pengaruh kondisi yang ditimbulkan oleh media pemisah? Untuk mengatasi pengaruh korosi yang ditimbulkan media pemisah, maka media pemisah harus dibuat dalam keadaan pasif (tidak mudah teroksidasi). 6. Apa pengaruh pH dalam HMS? Pengaruh pH pada HMS adalah peluang terjadinya reaksi oksidasi. Jika pH terlalu kecil maka dapat menyebabkan korosi. 7. Sebutkan faktor penting dalam pemilihan HMS, Jelaskan masing-masing. Faktor-faktor penting dalam pemilihan Heavy Medium Solid adalah :  Mediumnya harus keras  Tidak ada kecenderungan untuk menjadi slime  Tidak ada peningkatan luas permukaan medium sehingga terjadi degradasi viskositas. 8. Bandingkan ketelitian dari gravity split dalam HMS daripada jig dan table. Gravity Split dalam HMS memiliki ketelitian lebih tinggi jika dibandingkan jig dan shaking table karena dapat memisahkan partikel berharga dari partikel yang sangat halus ataupun larutan yang sangat encer melalui alat magnetic separator. Densitas HMS mempunyai selang sekitar 0,1 sedangkan selang densitas dari jig dan table adalah 0,5.

II.

III.

Foto Alat

Foto bersama Asisten

Related Documents

Modul 3
April 2020 30
Modul 3
July 2020 41
Modul 3
June 2020 24
Modul Idk 3.docx
July 2020 13
Modul 3 Kd 2
July 2020 39

More Documents from "dini"

Bab Ii.docx
November 2019 10
Spesifikasi Hd465-7r.pdf
November 2019 10
Daftar Isi.docx
October 2019 8