METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan
: Pembangunan Gedung
Pekerjaan
: Pemeliharaan Balai Latihan Kerja (BLK)
Lokasi
: Kota Banjarmasin
Tahun
: 2018
PENDAHULUAN Pekerjaan pendahuluan ini akan dilaksanakan semenjak diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja. Pekerjaan persiapan ini terlebih dahulu dimulai dengan menginfentarisir apa saja yang perlu dilaksanakan dan apa saja yang harus disiapkan sehingga nantinya pada saat pekerjaan sudah mulai dilaksanakan, semua keperluan dan kebutuhan sudah tersedia dengan waktu dan jumlah yang tepat. Pekerjaan pendahuluan dimulai dari mempersiapkan alat-alat penunjang pekerjaan, mengatur mobilisasi alat serta pengaturan lalu lintasnya, dan juga mempersiapkan bahan-bahan material yang akan digunakan.
A. GEDUNG WORKSHOP OTOMOTIF MOBIL 1. PEKERJAAN PERSIAPAN a) Pembersihan Lahan Pekerjaan Pembersihan dilakukan pada areal pekerjaan sebelum kegiata dimulai, pembersihan dilakukan agar lokasi pekerjaan bersih dari segala hal yang dapat menggangggu pekerjaan dan juga untuk memudahkan pengukuran areal yang akan dikerjakan. Bila ada tanaman atau bangunan yang terkena lokasi harap dikonsultasikan dengan konsultan dan pihak proyek untuk penanganannya. b) Uitzet dan Pasang Bouwplank Uitzet atau pengukuran ulang lapangan dilakukan pada tahap awal suatu pekerjaan dengan tujuan agar mengetahui luasan bidang yang akan dikerjakan dengan tepat, sehingga dapat mengetahui ada atau tidaknya perubahan dari perencanaan awal. Kemudian setelah luasan dan ukuran pekerjaan telah dipastikan dilakukanlah pemasangan bouwplank pada lokasi pekerjaan sebagai batas pengerjaan pekerjaan.
Konstruksi bouwplank dibuat dari bahan setara papan lanan berkwalitet baik dengan ukuran 3/20 cm dan tongkat dari galam diameter 5 cm atau 7 cm panjang 3 meter dengan jarak satu sama lain adalah 100 cm dan ditanam sedemikian rupa, sehingga tidak mudah bergerak Papan bouwplank harus diratakan dibagian atas dengan jalan diketam sehingga lurus Papan bouwplank bagian atas harus dibuat setinggi peil lantai ± 0,00.
c) Air Kerja dan listrik Kerja Air kerja yang digunakan merupakan air bersih yang tidak mengandung unsur-unsur yang dapat merubah mutu material yang akan digunakan serta air untuk keperluan pekerja selama mengerjakan pekerjaan yang berupa air minum, air untuk mandi dan kebutuhan lainnya. Air kerja dapat berasal dari lokasi jika sudaah ada sambungan air, atau bisa juga berasal dari air PAM baik itu sambungan baru atau dengan tangki. LIstrik kerja yang digunakan adalah listrik untuk menunjang pekerjaan yang dapat berasal dari sumber listrik PLN atau pun bisa dengan mesin genset. d) Papan Nama Proyek Papan nama proyek sudah harus tersedia begitu proyek dimulai agar tidak menyulitkan pekerjaan, karena papan nama proyk berisi data proyek secar garis besar yang dapat menjadi informasi kepada masyarakat bahwa di lokasi sedang dilakukan pekerjaan konstruksi. 2. PEKERJAAN TANAH DAN PANCANGAN a) Galian Tanah Pondasi Pekerjaan Galian tanah pondasi dimulai setelah memastikan letak pondasi yang harus digali terlebih dahulu, galian tanah pondasi dilakukan dengan kedalaman dan luasan yang sesuai dengan gambar kerja dan disetujui oleh pihak pemilik proyek. b) Urugan Tanah Kembali Urugan tanah kembali dilakukan pada lokasi pondasi yang telah digali sebelumnya, urugan tanah kembali dilakukan setelah dilakukan pemancangan galam pada lokasi pekerjaan pondasi dan dipastikan galam telah menancap dengan kuat. Pengurugan kembali dilakukan dengan volume dan ketinggian sesuai dengan gambar kerja dan disetujui pihak pemilik proyek. c) Geotekstile Teras Muka Belakang Geotekstile digunakan agar teras tidak mengalami penurunan akibat urugan batu maupun tanah, geotekstile dipasang pada areal teras setelah pancangan galam dibawahnya merekat kuat pada tanah, kemudian setelah mengamparan geotekstile ditimbun dengan batu daan tanah urug sebagai peninggi area taman.
d) Urugan Tanah Laterit Teras Muka Belakang Urugan tanah laterit pada teras dilakukan setelah pengamparan geotekstile selesai dilaksanakan , pengurugan tanah laterit dilakukan dengan menyesuiakan ketinggian pada gambar kerja dan harus disetujui pihak pemilik proyek. e) Lapis Pondasi Kelas B Lapis Pondasi Kelas B digunakan untuk pelapisan areal jalan menuju lokasi pekerjaan. Lapis pondasi ini dikerjakan dengan spesifikasi dan dimensi sesuai dengan gambar kerja. 3. PEKERJAAN PONDASI DAN STRUKTUR a) Pekerjaan Tiang Pancang Galam Dia. 10/12 Panjang 7m Pekerjaan pemancangan tiang pancang galam dilakukan pada areal pondasi yang telah digali sebelumnya sebagai pondasi penguat strukstur. Galam yang digunakan untuk pemancangan harus sesuai dengan spesifikasi yaitu galam dengan panjang 7 m atau mendekati dan diameter 10 -12 cm , dan kedalaman pemancangan harus sesuai dengan gambar kerja dan harus disetujui oleh pihak pemilik proyek. Pancangan harus sudah merekat kuat pada tanah sebelum bagian atas nya diurug kembali dengan tanah. b) Pekerjaan Tiang Pancang Galam Dia. 10/12 panjang 4 m bawah Geotekstil Pekerjaan pemancangan tiang pancang galam ini dilakukan pada areal teras sebelum dilapisi dengan geotekstile, dengan tujuan agar tidak terjadi penurunan pada areal tersebut. Galam yang digunakan untuk pemancangan harus sesuai dengan spesifikasi yaitu galam dengan panjang 4 m atau mendekati dan diameter 10 -12 cm dan kedalaman pemancangan harus sesuai dengan gambar kerja dan harus disetujui oleh pihak pemilik proyek. Pancangan harus sudah merekat kuat pada tanah sebelum bagian atas nya diurug kembali dengan tanah. c) Beton Pondasi Pekerjaan Beton Pondasi memiliki dimensi ukuran sesuai dengan gambar rencana dan detail pembesian mengunakan tulangan sesuai gambar rencana dan di cor dengan mutu beton fc’ = 21,7 MPa. d) Beton Kolom Pekerjaan Beton Kolom memiliki dimensi ukuran sesuai dengan gambar rencana dan detail pembesian mengunakan tulangan sesuai gambar rencana dan di cor dengan mutu beton fc’ = 21,7 MPa. e) Beton Balok
Pekerjaan Beton balok memiliki dimensi ukuran sesuai dengan gambar rencana dan detail pembesian mengunakan tulangan sesuai gambar rencana dan di cor dengan mutu beton fc’ = 21,7 MPa. f) Plat Lantai Pekerjaan Plat lantai memiliki dimensi ukuran sesuai dengan gambar rencana dan detail pembesian mengunakan tulangan sesuai gambar rencana dan di cor dengan mutu beton fc’ = 21,7 MPa.
g) Kolom Praktis Pekerjaan Kolom praktis memiliki dimensi ukuran sesuai dengan gambar rencana dan detail pembesian mengunakan tulangan sesuai gambar rencana dan di cor dengan mutu beton fc’ = 21,7 MPa. h) Balok Lantai Pekerjaan Beton Pondasi memiliki dimensi ukuran sesuai dengan gambar rencana dan detail pembesian mengunakan tulangan sesuai gambar rencana dan di cor dengan mutu beton fc’ = 21,7 MPa. 4. PEKERJAAN PENUTUP ATAP/PLAFOND & BAJA a) Kuda-kuda tipe K1 Pekerjaan kuda-kuda ini merupakan kuda-kuda dengan bahan baja dan kuda- kuda ini juga lengkap dengan kolomnya. Pekerjaan ini dikerjakan dengan spesifikasi dan dimensi serta bentuk sesuai dengan gambar rencana. Pemilihan bahan baja yang akan digunakan terlebih dahulu diajukan ke pihak pemilik proyek agar sesuai dan dapat dikerjakan dengan segera setelah bahan sampai ke lokasi pekerjaan. b) Gording C Gording yang digunakan pada pekerjaan ini dibuat dengan bahan baja berbentuk kanal C, bahan ini serupa dengan kuda-kudanya yang juga berbahan baja, penggunaan kanal C pada pekerjaan gording ini adalah kanal C dengan ukuran C.125x50x20x3.2 sesuai dengan gambar rencana, penyambungan akan menggunakan baut baja serta las dan penyambungan harus dipastikan kuat dan tidak goyang. c) Regel Baja Pekerjaan regel baja dilakukan dengan terlebih dahulu disiapkan bahan material dan alat-alat pendukung pekerjaan. Regel baja dipasang melintang sebagai penahan dari langit-langit, bahan baja yang digunakan harus sesuai spesifikasi dan diposisikan serta dirangka dengan bentuk dan dimensi sesuai gambar rencana.
d) Angin-angin dari Rangka Taso Pekerjaan ini dimulai dengan sebelumnya telah disiapkan material serta alat-alat pendukung pekerjaan guna mempermudah pekerjaan. Pekerjaan angin-angin dengan rangka taso ini dimaksudkan sebagai pemberi ruang pada bagian atap sehingga tidak terlalu pengap. Pemasangan dan bentuk detailnya disesuaikan dengan gambar rencana. e) Ikatan angin Pekerjaan ini dimulai dengan sebelumnya telah disiapkan material serta alat-alat pendukung pekerjaan guna mempermudah pekerjaan. Pekerjaan ikatan angin ini merupakan pekerjaan pemasangan besi menyilang di antara kuda-kuda dengan tujuan untuk mengikat kuda-kuda agar tidak mudah bergerak ke arah horizontal. Pemasangan dan bentuk detailnya disesuaikan dengan gambar rencana. f) Trekstang dia. 10 mm Pekerjaan ini dimulai dengan sebelumnya telah disiapkan material serta alat-alat pendukung pekerjaan guna mempermudah pekerjaan. Pekerjaan trekstang adalah sebagai pengaku pada gording dengan tujuan agar mengantisipasi sumbu lemah pada gording tersebut. Pemasangan dan bentuk detailnya disesuaikan dengan gambar rencana. g) Atap Spanroof Galvalum TCT Pekerjaan ini dimulai dengan sebelumnya telah disiapkan material serta alat-alat pendukung pekerjaan guna mempermudah pekerjaan. Pekerjaan pemasangan atap spanroof ini dilakukan dengan terlebih dahulu mengukur luasan yang diperlukan untuk dipasangi atap spanroof, kemudian dipesan dengan dimensi tersebut berhubung spanroof merupakan atap tanpa sambungan yang dapat dipesan sesuai dengan luasan yang diperlukan, atap spanroof ini terbuat dari baja dilapis dengan galvalum yang mudah dalam pemasangan sehingga menghemat waktu pengerjaan. Pemasangan dan bentuk detailnya disesuaikan dengan gambar rencana. h) Nok Spanroof Pekerjaan ini dimulai dengan sebelumnya telah disiapkan material serta alat-alat pendukung pekerjaan guna mempermudah pekerjaan. Pekerjaan nok spanroof dilakukan pada bagian tengah atap yang berbentuk segitiga dan dipasang sedemikian rupa agar terlihat bagus, nok spanroof ini berbeda dengan atap spanroof yang panjangnya dapat dipesan sesuai kebutuhan, nok ini sudah pabrikasi dengan panjang 2,5 m dengan beberapa pilihan ketebalan sehingga perlu penyambungan setiap 2,5 m pemasangan nok. Pemasangan dan bentuk detailnya disesuaikan dengan gambar rencana.
i) Kenopi Teras Tampak Depan & Belakang Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu disiapkan bahan serta peralatan yang diperlukan untuk mempermudah pekerjaan. Kemudian dilanjutkan dengan membuat potongan masing-masing bagian rangka atap sesuai dengan gambar rencana setelah itu rangka dibentuk sesuai dengan perencanaan dan diukur titik-titik pemasangan rangka atapnya agar tidak rancu, kemudian dipasanglah rangka sesuai dengan gambar rencana dan bagian-bagian rangkanya, setelah seluruh bagian rangka telah terpasang daan telah dipastika rangka atap berdiri kokoh barulah dilanjutkan dengan pemasangan penutup atap berupa atap galvalum. j) Turbine Ventilator Setara Cyclone 30” terpasang Turbine ventilator dipasang pada bagian atap untuk memberi ruang masuk udara sehingga bagian dalam bangunan tidak pengap.
k) Rangka Trust untuk Penggantung Plafond l) Rangka Plafond Besi Hollow m) Plafond Panel Kalsium Silica Meliputi penyediaan bahan langit-langit calcium silicate/GRC board dan konstruksi penggantungnya berupa rangka trust, penyiapan tempat serta pemasangan pada tempattempat yang tercantum pada gambar untuk itu , bahan yang di gunakan : i. Calcium Silicate Board tebal 4 mm, ukuran sesuai gambar. Kemampuannya tahan api, kedap suara dan bebas asbestor. Rangka hollow 40x40 dan 20x40 ii. GRC Board tebal 4 mm, water resistant. Rangka hollow 40x40 dan 20x40 Pelaksanaan Rangka hollow disusun sejajar dengan bidang calcium silicate /GRC Board yang akan dipasang, dengan jarak mak. 60 cm, dipasang menerus, tidak terputus. Rangka hollow pada arah tegak lurus disusun sejajar, jarak max. 60 cm. Suspension road clamp dipasang pada hollow, jarak min. 60 cm. Seluruh sisi bagian bawah rangka langit-langit harus diratakan, pola pemasangan rangka/penggantung harus disesuaikan dengan detail gambar serta hasil pemasangan harus rata/tidak melendut. Semua ukuran dalam gambar adalah ukuran jadi (finish). Pada Pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan pekerjaan elektrikal dan perlengkapan instalasi lain yang teletak di atas langit-langit. Untuk detail pemasangan harus konsultasi dengan Konsultan atau pemilik proyek. Bidang pemasangan langit-langit harus rata/waterpass, jarak pemasangan naad dibuat 0,5 cm atau sesuai dengan detail gambar. Naad harus lurus dan sama lebar, pada pertemuan harus saling berpotongan tegak lurus satu sama lain.
n) List Gipsum 7 cm Setelah pekerjaan plafond selesai pada bagian sisi-sisi plafond diberi list berupa gypsum dengan lebar 7 cm agar menutupi pinggiran plafond dan memperindah hasil pekerjaan. o) Listplank Kalsiplank Cara Pemasangan Listplank Pada umumnya rangka yang digunakan untuk penunjang lisplank perumahan adalah kayu kaso 5×7 cm yang dipasang horisontal atau miring searah dan segaris dengan lisplank. Disarankan kayu kaso yang dipergunakan sudah kering atau dioven. Bila menggunakan besi holo gunakan ukuran minimum 40x40x0,7mm. Sementara ukuran paku/sekrup yang direkomendasikan dengan panjang 50mm-75mm. Pemakuan Kalsiplank Berikut pedoman pemasangan sekrup pada Kalsiplank: Jarak sekrup ke sudut panel minimum 75mm. Jarak sekrup dari sisi panel minimum 15mm. Jarak antar sekrup di bagian sisi panel maksimum 200mm. Jarak antar sekrup di bagian tengah panel maksimum 300mm. Jarak/celah antara panel kurang lebih 4mm Pendaman Sekrup Kalsiplank Sekrup dipendam untuk menghindari korosi. (lihat gambar B). Untuk menenggelamkan kepala sekrup, papan terlebih dulu dibuat overshunk sehingga kepala sekrup tenggelam kurang lebih 1,5mm. Kemudian bekas kepala sekrup ditutup dengan kompon atau dempul yang tahan terhadap cuaca. Untuk penyambungan antara lisplank disarankan menggunakan sealant jenis silikon atau polyurethane. Pemasangan Papan Kalsiplank Pergunakanlah benang untuk memastikan kelurusan pemasangan. Pasang papan lisplank satu per satu dengan celah antara papan kurang lebih 4mm. Lisplank dapat diaplikasikan 1 trap atau 2 trap sesuai desain. Desain 2 Trap Pemasangan Kalsiplank 2 Trap: Misalkan Anda hendak memasang Kalsiplank trap pertama lebar 200mm dan lebar trap kedua 100mm. Lakukan pemasangan papan Kalsiplank yang lebih lebar terlebih dahulu, yaitu: 200mm beberapa lembar sesuai langkah di atas. Tempel papan Kalsiplank yang kedua lebih kecil, yaitu 100mm dengan menggunakan lem/kompon. Untuk memperkuat dibantu dengan paku/sekrup dengan jarak maksimum 300mm. Cara penyusunan papan Kalsiplank dibuat zig-zag yaitu ujung papan trap pertama dan trap kedua tidak segaris. Hal ini diperlukan untuk menambah kekuatan sambungan dan menyamarkan
sambungan. Tidak dibenarkan rangka tepi plafon menggantung langsung pada papan lisplank, kecuali pada rangka penunjang lisplank. 5. PEKERJAAN LANTAI DAN PASANGAN DINDING a) Pasangan DInding ½ bata Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan dinding bata dapat diuraikan sebagai berikut : Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang dinding bata merah, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang dibutuhkan. Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi kolom praktis, ring balok, dan lubang kusen. Bata merah direndam dulu (sampai gelembung udaranya hilang) sebelum dipakai untuk mengurangi penyerapan air. Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah dipasang pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai setinggi 1 m dengan menggunakan adukan 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps untuk pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan yang ditetapkan). Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke permukaan bata merah. Kemudian bata merah disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai elevasi yang diinginkan. Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor beton kolom praktis. Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan sesuai dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi maksimum 1 m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu dilanjutkan cor kolom praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai elevasi yang ditentukan dan cor kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar b) Plesteran Dinding dan Kolom Selanjutnya dilakukan pekerjaan plesteran yang dimulai dengan jalan membuat kepalaan plesteran pada sisi vertical jarak 2 m sesuai dengan ketebalan yang diinginkan dengan bantuan unting-unting pada sisi horizontal pada elevasi plafond atau diujung atas dinding dengan bantuan benang. Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah disiram / dibasahi dengan air, kemudian dilakukan pekerjaan plesteran pada dinding secara merata, menggunakan adukan mortar 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps untuk pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda
tergantung dari persyaratan yang ditetapkan) sampai 10 – 15 mm atau sampai ketebalan yang ditentukan. Plesteran juga dilakukan pada beton kolom. c) Keramik lantai warna 40x40cm Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pengukuran titik-titik pekerjaan. Pelaksanaan pekerjaan pasang keramik lantai Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang. Buat adukan untuk pasang keramik. Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus. Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar permukaannya yang rata/flat. Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga. Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat. Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass. Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran. d) Pekerjaan Acian Dinding Kolom & Lantai Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan acian menggunakan acian semen. Sesudah pekerjaan acian selesai, permukaan dinding difinish dengan plamur tembok. Untuk dasaran/plamur tembok jika diperlukan dan hanya dipergunakan pada ruangan interior yang permukaannya tidak rata atau retak-retak. Dinding yang telah selesai diplamur kemudian diampelas, sehingga memberikan permukaan dinding tembok yang halus, licin dan rapi. Pekerjaan Acian ini juga dilakukan pada pekerjaan kolom dana lantai. e) Pasangan Dinding partisi Double Kalsiboard Pemasangan rangka hollow dan kalsi board Potong rangka hollow dengan ukuran dengan sesuai gambar kerja. Pasang rangka hollow pada bagian lantai dan dinding mengikuti marking dengan jarak rangka 60x60 cm.
Pastikan dan cek rangka hollow sudah terpasang tegak lurus (siku). Pasang lembaran gypsum board pada rangka hollow dengan perkuatan menggunakan sekrup. Lembaran kalsi board dipasang satu sisi dahulu, untuk memudahkan pekerjaan instalasi mekanikal dan elektrikal. Setelah instalasi mekanikal dan elektrikal terpasang baru lembaran gypsum board sisi berikutnya dipasang. Cek kerataan permukaan pasangan dinding partisi kalsi board. Sambungan antar kalsi board diberi textile tape dan di compound kemudian digosok dengan ampelas halus untuk mendapatkan permukaan yang rata/flat. Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas agar permukaan rata. Pekerjaan terakhir adalah finishing cat permukaan kalsiboard. f) Pasangan Lantai Keramik Antislip g) Pasangan Dinding Keramik Pelaksanaan pekerjaan pasang dinding keramik Sebelum pekerjaan pasangan keramik dikerjakan, pastikan sparing ME sudah terpasang. Pasangan dinding bata diplester terlebih dahulu dan didiamkan selama ± 24 jam. Cek kerataan permukaan dan kesikuan plesteran dinding bata. Pasang benang untuk bantuan agar pasangan permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang. Pasangan dinding keramik untuk kepalaan pada tanda star awal pemasangan dengan perekat menggunakan acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan dinding keramik lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat. Saat pemasangan, keramik ditekan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan permukaan yang rata. Acian perekat keramik harus rata dan tidak berongga untuk menghindarkan pasangan keramik mudah pecah. Cek kerataan permukaan pasangan dinding keramik dengan alat waterpass. Setelah pemasangan dinding keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan keramik. Setelah itu baru dilanjutkan pekerjaan grouting/ finish garis siar/nat. h) i) j) k)
Pasangan Batu Gunung Teras Plesteran Lantai Teras Pasangan Batu Alam Dinding Depan Lettering Nama Bangunan Stainlessteel
6. PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU, JENDELA, VENTILASI & ALAT PENGGANTUNG a) Kusen Aluminium 3” warna Hitam + silent b) Kusen Kayu Ulin c) Daun Jendela Kaca Rayban + Daun Jendela sisi Atas Bingkai Aluminium lengkap d) Daun jendela Kaca Rayban + Kaca mati bingkai aluminium lengkap e) Kaca mati Rayban f) Pintu Ganda Kaca Rayban bingkai aluminium lengkap g) Pintu Besi Gudang dan Ruang Alat h) Pintu Kaca Rayban bingkai Aluminium lengkap i) Pintu Kaca Rayban bingkai Aluminium lengkap j) Pintu Panel Kayu Ulin Kosen- kosen pintu, jendela, ventilasi/penerangan dibuat dari Kusen Allumunium 3” Warna hitam (pabrikasi) kecuali untuk WC kusen menggunakan Kusen Ulin Rangka/bingkai daun pintu, jendela, ventilasi dibuat dengan bahan Allumunium, kecuali untuk Pintu WC menggunakan bahan Kayu Ulin Untuk bahan daun pintu ruangan dan jendela terbuat dari bahan kaca rayban dan aluminium sebagai. Untuk daun pintu WC menggunakan pintu panil ulin pabrikasi lengkap dengan aksesoris lainnya berupa engsel tanam dan handel stainless serta kuncinya. Bahan kayu pintu yang digunakan harus berkualitas baik, tua, kering dan tidak pecah maupun retak-retak dengan ukuran sesuai gambar. Pada tiang kosen pintu,jendela, ventilasi/penerangan yang bertemu dengan dinding batu bata, harus diberi sealant dan dipasang angker/paku beton/baut dengan panjang yang disesuaikan dengan penempatannya Pada ambang atas kosen pintu, jendela, ventilasi / penerangan, tidak boleh diberi alur kapur atau sponning kapur, kecuali pada ambang bawah Pekerjaan kusen-kusen, rangka / bingkai daun pintu, jendela, ventilasi / penerangan harus dibuat dengan pabrikasi. Bagian bawah tiang kusen pintu harus sampai tertanam pada lantai. Semua sambungan kosen dan bingkai daun pintu, jendela, dan ventilasi/penerangan, harus diperkuat dengan baut yang sejenis dengan ukuran sesuai dengan ketebalan plat . Jendela yang berhubungan dengan bagian luar menggunakan kaca rayban tebal 5 mm, sedangkan jendela kaca mati menggunakan kaca rayban tebal 5 mm. Untuk ventilasi menggunakan kaca warna tebal 5 mm. Pada pemasangan kaca terlebih dahulu sponing/sisi kayu diberi dempul untuk menghindari agar kaca tidak bergetar / mudah pecah, kemudian dipasang list kayu yang berkualitas baik. Pemasangan kaca harus rapi dan dekerjakan oleh tenaga ahli dibidangnya Pemasangan kaca tidak boleh terlalu rapat, harus ada kelonggaran 2 – 3 mm, sehingga terhindar pecahnya kaca akibat pemuaian. Pemasangan list kayu untuk mengunci kaca, harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak mengakibatkan terlepasnya kaca.Pertemuan list kayu pada sudut bingkai daun jendela, harus dibuat miring 45 derajat Daun pintu, daun jendela dan daun ventilasi buka, harus dapat dibuka/ditutup dengan mudah, tanpa ada gesekan yang kuat pada kosen atau lantai Lubang-lubang
bekas paku/skrup, baut harus ditutup dengan dempul hingga permukaan rata kembali Semua pemasangan kusen dikaitkan dengan angker besi dan kupingan kusen agar berkait erat dengan dinding dan tidak bergerak. k) Jendela Kaca Selisih BV Jendela dengan kaca selisih ini merupakan hasil pabrikasi yang dipasang pada tempat yang ditunjukkan pada gambar kerja. l) Glassblock Pemasangan glass block mirip dengan pemasangan dinding batu bata. Glassblock harus disusun dari bawah lalu ke atas. Agar pemasangan lurus, Anda dapat menggunakan benang. Hanya saja, glass block tidak dapat menggunakan campuran semen biasa, namun harus menggunakan semen instan yang memiliki zat additive. Tebalnya cukup 3 mm. m) n) o) p)
Engsel Pintu 5: Kunci pintu 2 Slaag Gembok Pintu Besi Kipas tbl 0,8 mm lengkap
7. PEKERJAAN SANITAIR Uraian Pekerjaan Pekerjaan sanitari closet, wastafel, urinoir dan disesuaikan dengan separingan dan gambar pola keramik. Pekerjaan sanitair ini ditambah dengan pembuatan tangki air ukuran 2000 liter beserta rangka ulin dan juga jet pompanya. Sebelum dilakukan pemasangan dilakukan pengukuran terlebih dahulu (marking area) titik penempatan dan elevasi alat sanitair tersebut. Berikan tanda titik penempatan posisi sanitair. Pemasangan pipa saluran inlet dan outlet. Pastikan posisi inlet untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang sesuai dengan gambar kerja. Pasang alat sanitair sesuai dengan titik yangtelah ditentukan. Proteksi alat sanitair yang sudah terpasang, setelah itu lakukan testing fungsi. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitiar Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitair dan asseccoriesnya dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan pengecatan atau pada saat bangunan pada tahap penyelesaian untuk serah terima, hal ini dilakukan untuk menjaga alat-alat sanitair tersebut tidak rusak/hilang sebelum bangunan digunakan. Beri tanda (marking area) untuk penempatan posisi alat sanitair.
Pastikan posisi titik inlet untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang sesuai dengan gambar kerja. Untuk inlet berupa drat, penyambungan terlebih dahulu menggunakan seal tape. Pasang alat sanitary pada posisi yang telah diberi tanda. Proteksi alat sanitair yang sudah terpasang. Untuk testing pada pekerjaan sanitair adalah test fungsi alat sanitair. Pembuatan rangka ulin untuk tangki air 2000 l Pemasangan water pump jet. Pengecekan semua alat berfungsi dengan baik. 8. PEKERJAAN ELEKTRIKAL Yang dimaksud dengan pekerjaan listrik adalah pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak, sehingga diperoleh satu instalasi yang lengkap dan baik, setelah diuji dengan seksama dan siap untuk dipergunakan ( menyala ) Untuk instalasi listrik harus dilaksanakan oleh instalatir yang disyahkan oleh PLN setempat Semua keperluan untuk pekerjaan pemasangan instalasi listrik ini disesuaikan dengan keperluan / gambar dan harus berkwalitas baik. Untuk instalasi penerangan menggunakan kabel jenis N Y M diameter 2,5 mm, sedangkan diameter 4 mm untuk stop kontak daya Pekerjaan Instalasi Lisrik yang dimaksud meliputi : Penyambungan daya listrik tegangan rendah 28 kva ke jaringan PLN setempat Instalasi Titik Lampu Instalasi Stop Kontak Lampu downlight Saklar Ganda Saklar Tunggal Stop Kontak Ganda Stop Kontak Pengadaan dan pemasangan panel penerangan Material bantu Penangkal Petir Semua perlengkapan yang akan dipasang harus baru dan mendapat persetujuan Direksi Dalam pipa tidak boleh ada sambungan kabel, sambungan hanya boleh dilakukan pada doosdoos PVC maksimum 2 buah sambungan kemudian diisolasi dan dilasdop Pipa yang menuju ke stop kontak dan saklar ditanam dalam tembok Sebelum pekerjaan diserahkan, Pemborong harus melakukan pengetesan terhadap instalasi-instalasi yang telah selesai dan dilakukan bersama-sama dengan pihak yang berwenang ( PLN ) disaksikan oleh Direksi. Hasilnya dituangkan dalam sertifikat tanda Instalasi baik
9. PEKERJAAN PENGECATAN Semua pengecatan pada kayu terlebih dahulu dicat meni dan cat dasar kemudian didempul / diplamir dan diampelas sampai rata. Untuk cat lapis ( mengkilap ), dikerjakan 2 kali sampai rata dengan memakai cat yang berkualitas baik. Semua warna dan bahan cat yang akan dipakai harus terlebih dahulu meminta persetujuan Direksi. Semua pengecatan pada tembok dan plafond menggunakan cat tembok setara dengan merk sesuai spesikasi Sebelum dicat terlebih dahulu diberi cat dasar atau menggunakan semen putih + lem kayu ( plamir ) kemudian diampelas sampai rata. Cat tembok dilaksanakan minimum 2 x pengecatan hingga benar-benar rata. Semua warna dan bahan cat yang akan dipakai harus terlebih dahulu meminta persetujuan Direksi dan semua pelaksanaan pengecatan tersebut diatas harus disesuaikan dengan peraturan pabrik cat. B. GEDUNG ANEKA KEJURUAN 1. PEKERJAAN PERSIAPAN a) Pembersihan Lokasi Pekerjaan Pembersihan dilakukan pada areal pekerjaan sebelum kegiata dimulai, pembersihan dilakukan agar lokasi pekerjaan bersih dari segala hal yang dapat menggangggu pekerjaan dan juga untuk memudahkan pengukuran areal yang akan dikerjakan. Bila ada tanaman atau bangunan yang terkena lokasi harap dikonsultasikan dengan konsultan dan pihak proyek untuk penanganannya. b) Uitzet dan Pasang Bouwplank Uitzet atau pengukuran ulang lapangan dilakukan pada tahap awal suatu pekerjaan dengan tujuan agar mengetahui luasan bidang yang akan dikerjakan dengan tepat, sehingga dapat mengetahui ada atau tidaknya perubahan dari perencanaan awal. Kemudian setelah luasan dan ukuran pekerjaan telah dipastikan dilakukanlah pemasangan bouwplank pada lokasi pekerjaan sebagai batas pengerjaan pekerjaan. Konstruksi bouwplank dibuat dari bahan setara papan lanan berkwalitet baik dengan ukuran 3/20 cm dan tongkat dari galam diameter 5 cm atau 7 cm panjang 3 meter dengan jarak satu sama lain adalah 100 cm dan ditanam sedemikian rupa, sehingga tidak mudah bergerak Papan bouwplank harus diratakan dibagian atas dengan jalan diketam sehingga lurus Papan bouwplank bagian atas harus dibuat setinggi peil lantai ± 0,00. 2. PEKERJAAN TANAH a) Galian Tanah Pondasi Pekerjaan Galian tanah pondasi dimulai setelah memastikan letak pondasi yang harus digali terlebih dahulu, galian tanah pondasi dilakukan dengan kedalaman dan luasan yang sesuai dengan gambar kerja dan disetujui oleh pihak pemilik proyek. b) Urugan Tanah Kembali
Urugan tanah kembali dilakukan pada lokasi pondasi yang telah digali sebelumnya, urugan tanah kembali dilakukan setelah dilakukan pemancangan galam pada lokasi pekerjaan pondasi dan dipastikan galam telah menancap dengan kuat. Pengurugan kembali dilakukan dengan volume dan ketinggian sesuai dengan gambar kerja dan disetujui pihak pemilik proyek. 3. PEKERJAAN PONDASI DAN STRUKTUR a) Pekerjaan Tiang Pancang Galam dia. 10/12 panjang 7 m Pekerjaan pemancangan tiang pancang galam dilakukan pada areal pondasi yang telah digali sebelumnya sebagai pondasi penguat strukstur. Galam yang digunakan untuk pemancangan harus sesuai dengan spesifikasi yaitu galam dengan panjang 7 m atau mendekati dan diameter 10 -12 cm , dan kedalaman pemancangan harus sesuai dengan gambar kerja dan harus disetujui oleh pihak pemilik proyek. Pancangan harus sudah merekat kuat pada tanah sebelum bagian atas nya diurug kembali dengan tanah. b) Beton Pondasi Pekerjaan Beton Pondasi memiliki dimensi ukuran sesuai dengan gambar rencana dan detail pembesian mengunakan tulangan sesuai gambar rencana dan di cor dengan mutu beton fc’ = 21,7 MPa. c) Beton Kolom Pekerjaan Beton Kolom memiliki dimensi ukuran sesuai dengan gambar rencana dan detail pembesian mengunakan tulangan sesuai gambar rencana dan di cor dengan mutu beton fc’ = 21,7 MPa. Demikian langkah – langkah metode kerja yang kami uraikan/jelaskan untuk Pekerjaan ini kami buat, semoga dengan dukungan dan bantuan semua pihak yang terkait dipekerjaan tersebut diatas, apa yang sudah kami jadwalkan/canangkan dapat terealisasi dengan baik, kalaupun ada yang tidak tercantum dalam uraian/penjelasan metode ini maka akan tetap kami kerjakan/laksanakan, sebelum dan sesudahnya diucapkan terima kasih. BANJARMASIN, 20 JUNI 2018 PENAWAR PT/CV
nama DIREKTUR