Metode Pelaksanaan Bangunan Spk.docx

  • Uploaded by: deny arista
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metode Pelaksanaan Bangunan Spk.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,514
  • Pages: 19
METODE PELAKSANAAN BANGUNAN

Belanja Modal Pengadaan Kontruksi Rehab Guest House Kab Empat Lawang 1. PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan persiapan diawali dengan pembersihkan lahan dari rumput, humus, pohon dan dari sampah. Selanjutnya dilakukan pemasangan pagar pengaman pada sekeliling area proyek penentuan as dan peil bangunan, terakhir pemasangan bouwplank. Selain itu air kerja dan listrik kerja harus sudah diperhitungkan penyediaannya oleh pemborong dengan membelinya. Administrasi proyek juga diurus pada pekerjaan persiapan. 2. PEKERJAAN BETON BERTULANG Pekerjaan beton bertulang diawali dari pekerjaan sloof, kolom, balok, plat, dan terakhir ring balk. Tahap awal pada tiap-tiap item pekerjaan di atas adalah pekerjaan pembesian, lalu memasang bekisting, betonisasi, melepas bekisting, dan terakhir merawat beton. 3. PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM Pekerjaan ini meliputi Pemasangan 1 bh pintu KM/WC Aluminium warna urat kayu lengkap (kusen, kunci engsel setara dekson) - frame louver pemasangan tangga, pemasangan pagar gerbang, dan pemasangan pintu rolling door besi. 4. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING Pekerjaan ini merupakan pekerjaanyang harus dilakukan dengan penuh ketelitian karena menyangkut keindahan / kuantitas bangunan pada akhirnya. 5. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT Pekerjaan ini meliputi pemasangan plafond beserta list plafond. 6. PEKERJAAN PENUTUP ATAP Pekerjaan penutup atap diawali dengan rangka atap baja dan pemasangan genteng, serta pemasangan plafond.

7. PEKERJAAN KAYU (KUSEN, PINTU, DAN JENDELA) Pekerjaan kayu merupakan pekerjaan kering harus dipisahkan dari pekerjaan pasangan dan pekerjaan beton yang merupakan pekerjaan basah. Pemisahan ini untuk memperjelas jenis pekerjaannya dan tidak saling menggaggu pekerjaan dan pengangkutan material. 8. PEKERJAAN KUNCI DAN KACA Pekerjaan memasang kunci terdiri dari pemasangan door stop, door handle, door closer, dll. 9. PEKERJAAN PENGECATAN Setelah semua pekerjaan selesai kemudian mengecat bangunan dan terakhir merapikan dan membersihkan bangunan kembali. 10. PEKERJAAN SANITASI DALAM GEDUNG Pekerjaan sanitasi dikerjakan mulai saat atau setelah pemasangan Bouwplank atau setelah pemasangan plafond dan sebelum pemasangan lantai. Pekerjaan ini meliputi pembuatan septictank, pemasangan pipa-pipa, pemasangan kloset dan bak mandi. Pemasangan kloset dan pipa perlu diperhatikan agar semuanya berfungsi dengan baik dan tidak ada yang bocor. 11. PEKERJAAN LAIN-LAIN Pekerjaan ini meliputi pekerjaan rangka atap baja ringan, Pekerjaan Instalasi Listrik, Pelaporan dan dokumentasi, pengadaan berbagai interior dalam ruangan, serta pembersihan akhir.

PENJELASAN TIAP ITEM PEKERJAAN

1. PEKERJAAN PERSIAPAN A.  

Papan nama kegiatan ditempah sesuai dengan keterangan-keterangan sesuai dengan proyek yang dikerjakan. Papan nama dipasang disekitar pekerjaan dan bisa terlihat jelas oleh orang-orang yang berkepentingan dalam pekerjaan. B.

 

Papan Nama Kegiatan

Bongkaran Kusen, Atap & Plafond

Pekerjaan ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pihak terkait. Pembongkaran dilaksanakan secara manual dan bertahap hingga selesai.

2. PEKERJAAN BETON BERTULANG A.           

Pembesian

Buat tulangan sengkang dengan syarat : bengkokan kait minimal 90o ditambah perpanjangan 12d atau bengkokan kait 135o ditambah perpanjangan 6d pembengkokan dilakukan dalam keadaan dingin Potong tulangan memanjang dan bentuk sesuai gambar kerja Masukan tulangan-tulangan memanjang balok pada sela-sela tulangan kolom/balok disebelahnya sesuai dengan dimensi balok dan posisi tulangan Masukan sengkang-sengkang balok sesuai dengan jumlahnya Masukan tulangan-tulangan memanjang balok pada ujung yang lain ke sela-sela kolom/balok sebelahnya Ikat sengkang dengan tulangan memenjang sesuai dengan jarak sengkang yang ditentukan dengan menggunakan kawat bendrat Cek kembali hasil pabrikasi dengan gambar kerja yang ada Pasang pengatur jarak selimut beton/ decking

B.      

Bekisting dibuat dengan bahan kayu kelas III (terentang) dan balok kayu kelas II, serta dolken diameter 8/400 Cek jarak sabuk kolom/balok/sloof/ring balk Cek pertemuan panel sudut bekisting Permukaan plywood dibersihkan dan dilumasi minyak bekisting Penyetelan sabuk dan kayu support bekisting Pemberian mortar pada dudukan bekisting, pastikan mortar yang ditabur mengering C.

     

 



Pelepasan bekisting

Satu hari setelah pengecoran, bekisting dilepas Melepas scafolding Melepas plywood E.



Betonisasi

Digunakan beton dengan campuran 1PC:2PS:3KR Untuk kolom pengecoran dilakukan tiap satu meter Untuk plat dan balok pengecoran dilakukan sekaligus Vibrasi yang cukup selama pengecoran Pengetokan pada keliling luar bekisting Untuk beton pada lantai 2 dari molen diangkut secara bertahap ke lantai 2 D.



Bekisting

Perawatan beton

Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari Menutupi dengan karung basah

3. PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM A.    

Pemasangan kusen

Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen. Pasang angker pada kusen secukupnya. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu/jendela.

    

Setel kedudukan kusen pintu/jendela sehingga berdiri tegak dengan menggunakan untingunting. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh. Cek kembali kedudukan kusen pintu/jendela, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen. Bersihkan tempat sekelilingnya. B.

    



      

Pemasangan daun pintu dan jendela

Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela. Ukur lebar dan tinggi daun pintu/jendela. Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi). Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi. Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu/jendela dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel) Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu/jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu/jendela. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya. Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan cara melepaskan pen. Stel lagi sampai daun pintu/jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen Setelah itu baru dipasang kunci-kuncinya.

4. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING A. 

Pemasangan Wallpaper

Ukur terlebih dahulu tinggi dinding yang akan dipasang wallpaper.









 

Tahap pemotongan. Sebelum melakukan tahap ini anda harus terlebih dahulu memahami kriteria wallpaper. wallpaper umum nya diproduksi per roll, untuk 1 roll wallpaper dapat digunakan untuk luas 5m persegi karena ukuran 1 roll wallpaper umum nya adalah 0,6 x 9,5 meter. Oleh karena itu apabila tinggi ruangan anda berkisar 3m, 1 roll wallpaper dapat dipotong menjadi 3 bagian. Untuk cara pemotongannya menggunakan pisau cutter, untuk potongan pertama ukuran nya dilebihkan sedikit dari tinggi dinding. Misalkan tinggi dinding 3m maka ukuran untuk panjang wallpaper yang dipotong adalah 3,1m. Potongan pertama ini akan menjadi acuan untuk potongan kedua dan seterusnya, mengenai ukuran potongan kedua dan seterusnya biasanya tidak pasti disesuaikan dengan motif pada ukuran potongan pertama. Untuk potongan kedua dan seterusnya samakan terlebih dahulu motif dengan potongan wallpaper pertama, ingat untuk ukuran panjangnya tidak boleh lebih pendek dari potongn pertama, harus lebih panjang. setelah wallpaper dipotong, baluti bagian belakang wallpaper dengan lem wallpaper. lem wallpaper ini berupa serbuk seperti terigu, untuk pengencerannya menggunakan air (cara penggunaan lem tertera pada kemasan). Untuk menghasilkan lem yang lebih kuat berikan tambahan lem kayu putih biasanya digunakan merk fox. untuk cara pelumasannya agar lebih cepat gunakan roll kuas untuk cat. pastikan seluruh bagian wallpaper terbalut lem, jika tidak akan mengakibatkan gelembung pada saat pemasangan. Setelah proses pengeleman selesai wallpaper siap dipasang. pemasangan dimulai dari bagian sudut dinding, pada langkah pemasangan pertama lot terlebih dahulu, marking dengan menggunakan pulpen agar wallpaper terpasang lurus. selanjutnya tinggal mengikuti motif pada wallpaper yang terpasang. Pada saat pemasangan pastikan tidak ada gelembung pada bagian tengah wallpaper, Gelembung dapat diratakan dengan menggunakan kape plastik. Untuk pasangan selanjutnya samakan alur dan motif pada wallpaper yang telah terpasang sebelumnya, ingat!! pastikan benar" rapat dan tidak ada celah pada tiap sambungan wallpaper. Jangan lupa untuk memotong wallpaper yang lebih pada bagian atas dan bawah dinding. Setiap lembar proses pemasangan lakukan pembersihan dengan mengusap wallpaper menggunakan spoon atau busa yang di basahi dengan air bersih. ulangi proses tersebut hingga semua bidang yang dinginkan tertutup wallpaper. Bersihkan hasil dari potongan" wallpaper yang tidak digunakan. pastikan juga untuk mengepel lantai, agar tidak ada sisa" lem yang menempel di lantai. Karena lem bersifat sangat licin, tentu saja dapat membahayakan. B. Pemasangan Lantai Karpet Permukaan dasar lantai karpet adalah plaster,(leveling mortal) harus cukup, rata dan datar. Karpet pada dasarnya tidak memerlukan perekat, lem akan memperkuat pemasangan karpet, diperlukan untuk pemasangan pada pintu masuk ruangan dan pada pertemuan

  

         



lantai dengan dinding. Dalam penggunaannya semprotkan lem dan pada permukaan lantai dengan permukaan bawah. Pemasangan karpet harus dilaksanakan sendiri oleh suppliernya, sebagai orang yang ahli di dalam bidang tersebut. Hasil pemasangan karpet harus rata, kuat dan tidak menggelembung. Sambungansambungan yang terjadi harus rapi dan tidak terlihat. Setelah pemasangan. seluruh karpet harus dibersihkan dan slap untuk dipakai, Pelaksana bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan yang terjadi. C. Pemasangan Batu Candi/Andesit Permukaan dibersihakan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan batu andesit/batu templek. Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan dinding batu andesit/batu templek yang rata dan garis siar/nat yang lurus. Buat adukan untuk melekatkan batu andesit/templek. Rendam batu andesit/templek terlebih dahulu dalam air. Buat kepalaan pemasangan batu andesit/templek yang nantinya dijadikan acuan untuk pemasangan berikutnya. Kemudian lekatkan batu andesit/templek selanjutnya pada permukaan dinding dengan acuan pasangan kepalaan batu andesit yang telah dibuat. Tekan dengan tangan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan permukaan pasangan batu andesit/templek yang rata. Batu andesit/templek dipasang pada dinding sampai dengan ketinggian yang direncanakan, Cek dengan waterpass untuk kerataan pemasangan batu andesit/templek. Setelah pemasangan batu andesit/templek selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan batu andesit/templek. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan pasangan batu andesit/templek dari sisa adukan semen.

5. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT



Pemasangan plafond Sunda dan List Plafond Menyiapkan alat yang dibutuhkan untuk mempermudah pemasangan shunda plafon. Perlengkapan yang dibutuhkan cukup simpel antara lain cutter, impact drill(bor) bolak balik ukuran 10 mm, mata bor untuk sekrup, angel grinder, siku, meteran ukur, palu, kabel energi dan berhenti kontak, selang air (waterpas).



 









Menyiapkan bahan. Secara lazim bahan yang dibutuhkan antara lain rangka plafon (aku saran kan mengaplikasikan besi hollow galvalum), shunda plafon, paku beton untuk memaku rangka hollow pada dinding, sekrup ukuran 6 x 1” untuk bahan plafon dan list ke rangka hollow dan lainnya. Ukur agenda tinggi plafon. Sebaiknya tak melebihi ring balok. Pakai selang air untuk memegang ketinggian supaya sama tinggi (waterpas). Pasang rangka hollow, sesuaikan dengan ukuran ruangan. Dan sesuaikan bentang rangka di kisaran 60-70 cm kian rapat rangka kian bagus. Melainkan biasa nya kami standart nya di kisaran 60cm bentang rangka nya. Pasang list plafon telebih dulu pada salah satu dinding. Pakai gerinda atau gergaji pipa paralon untuk memotong komponen sudut list. Biasa nya kalau pemasangan plafon gypsum list profile nya di pasang terakhir, jikalau shunda plafon list profil di pasang lebih dulu sebab list ini fungsi nya untuk mengunci bahan plafon pvc nya supaya tak terlepas. Pasang lis mengaplikasikan sekrup dan bor, dengan jarak 50 cm. Pasang plafon mulai dari pinggir. Jikalau memang mesti dipotong, pakai cutter untuk memotongnya dan jikalau memerlukan potongan siku sebaiknya menggunaka penggaris siku sehingga potongan nya pantas. Tempelkan plafon memakai sekrup pada komponen pinggir Interlocking nya pastikan pengaplikasian sekrup layak bentang nya kian jarang di baut kemungkinan bahan plafon terlepas dapat terjadi dan tutup kembali komponen baut dengan bahan plafon berikutnya. Finishing, merupakan menjalankan pemeriksaan pada tiap-tiap komponen plafon yang masih tampak belum rapi masih belum rapat Tahap berikutnya yakni pemasangan lis terakhir sebagai penutup pada komponen ini dapat di sekrup atau tidak.

6. PEKERJAAN PENUTUP ATAP A. Pemasangan atap aluminium/alkan  Pengukuran jarak tumpuan



Desain kuda kuda galvalum. Ada beragam faktor dalam desain kuda kuda yaitu kemampuannya dalam menahan beban, tingkat kemiringan atap bangunan (agar air hujan



  

mengalir lancar ), dan penentuan panjang top chord. Anda disarankan menyertakan ahli dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi rangka atap bangunan supaya tidak terjadi gagal struktur. Pemasangan kuda kuda. Apabila desain selesai, barulah pelaksanaan pemasangan kuda kuda bisa dilakukan.

Pemasangan reng. Proses pemasangan reng tergantung pada tipe/ jenis penutup atap yang dipakai. Pilihlah reng yang pas mengingat jarak antar reng yang tidak selalu sama. Pemasangan atap. Cara pemasangan atap spandek harus dilakukan dengan rapi sehingga tidak terjadi kebocoran ketika hujan Pemasangan nok pinggir, rabung, dan flashing. Wajib dilakukan secara rapi, kuat dan juga teliti.

B. Pemasangan Genteng Keramik  Setelah seluruh kuda-kuda baja ringan dan reng terpasang dengan benar (setting) dilanjutkan dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan genteng ringan.  Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng serta kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda-kuda tidak sama mengakibatkan genangan air.  Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok atap.  Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan penutup atap). C. Pemasangan Nok Genteng Keramik  Pasang ram kawat di atas balok nok yang berfungsi sebagai tulangan untuk mengurangi pergerakan adukan serta menahan dan meratakan adukan.  Tuangkan adukan semen pasir pada pasangan ram kawat dengan perbandingan semen pasir 1:4. Bila perlu, beri semen instan sebanyak 10% dari jumlah persentase semen.  Bentuk adukan tersebut seperti nok. Ketinggian adukan tidak boleh terlalu tinggi agar tidak terjadi retakan. Ketinggian adukan ideal adalah 2-3 cm.  Biarkan adukan mengering selama minimal 3 hari.



Pasang nok dengan menggunakan adukan semen pasir atau menggunakan semen instan.

7. PEKERJAAN KAYU A.         

Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen. Pasang angker pada kusen secukupnya. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu/jendela. Setel kedudukan kusen pintu/jendela sehingga berdiri tegak dengan menggunakan untingunting. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh. Cek kembali kedudukan kusen pintu/jendela, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen. Bersihkan tempat sekelilingnya. B.

    



   

Pemasangan kusen

Pemasangan daun pintu dan jendela

Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela. Ukur lebar dan tinggi daun pintu/jendela. Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi). Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi. Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu/jendela dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel) Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu/jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu/jendela. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya. Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup.

  

Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan cara melepaskan pen. Stel lagi sampai daun pintu/jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen Setelah itu baru dipasang kunci-kuncinya.

8. PEKERJAAN KUNCI DAN KACA Pekerjaan kunci terdiri dari : 

pemasangan door stop, door handle, door closer, Pemasangan engsel pintu stainless steel,Kunci Silinder dilakukan sesuai prosedur kerja dan dipastikan terlebih dahulu bahan-bahan yag akan dipasang telah tersedia semua.

9. PEKERJAAN PENGECATAN          

Bersihkan permukaan dinding yang telah dikerok dengan kain lap. Lindungi bahan – bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat dengan kertas semen / koran dan lakban. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian – bagian dinding yang retak & kurang rata dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering. Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata. Cek, kerataan permukaan dinding. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas & dengan kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ). Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama. Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua / terakhir ( jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi ). Cek kerataan pengecatan yang terakhir. Apabila sudah rata, bersihkan cat - cat yang mengotori bahan – bahan / pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap.

10. PEKERJAAN SANITASI DALAM GEDUNG A. 

   

 

  







Pemasangan Shower

Pasang dua buah stop kran, untuk stop kran air panas harus mengunakan dari bahan logam, sedangkan untuk air biasa anda cukup menggunakan stop kran yang berbahan plastik. Jangan lupa siapkan juga pipa fleksibel berukuran pendek sekitar 25 atau 30 cm. Pipa besi T ukuran 12 inchi yang memiliki nipple pada ujungnya. Sediakan juga Seal tape dan kunci pipa atau kunci inggris dan kunci pas. Sebelum anda melakukan pemasangan shower, matikan dulu sumber air dari bak penampungan atau saluran air menggunakan stop kran. Pada setiap ujung kran yang memiliki drat, pasang seal tape terlebih dahulu dengan lapisan yang agak tebal.Pasang dua buah stop kran (panas dan dingin) pada sock drat yang telah disediakan di dinding kamar mandi. Pasang pipa T logam tadi pada salah satu stop kran. Sambungkan pipa fleksibel pada ujung kedua stop kran,putar kencang nipple-nya menggunakan kunci inggris secara hati-hati memutar searah jarum jam. Jangan sampai kendur agar air tidak merembes. Pasang selang shower beserta ujung showernya. Dan pasang penggantung shower di dinding kamar mandi. Shower siap digunakan dan Anda dapat menikmati air mandi dengan air panas dan dingin sesuai selera anda. Jangan lupa hidupkan sumber air terlebih dahulu sebelum digunakan. Jika tekana air pada shower kurang deras atau tidak kencang, hal ini dapat terjadi jika letak toren terlalu jauh dari shower. Untuk menambah tekanan air pada shower gunakan pompa pendorong, atu pompa booster yang tersedia dengan beragam merek disesuaikan dengan kebutuhan anda. B. Pemasangan Wastafel Tentukan terlebih dahulu letak pemasangan wastafel yang paling tepat di rumah Anda. Apakah di kamar mandi, dapur, atau ruang makan? Selanjutnya tentukan pemasangan wastafel tersebut antara di tengah dinding atau di sudut. Biasanya wastafel dipasang dengan ketinggian 90 cm dari permukaan lantai. Anda bisa menyesuaikannya lebih rendah atau lebih tinggi tergantung rata-rata postur tubuh anggota keluarga. Apalagi jika di rumah Anda terdapat anak-anak dan orang tua yang memerlukan perhatian khusus. Pipa PVC baik untuk saluran air bersih maupun saluran air kotor sama-sama ditanam di dalam dinding. Tujuannya agar keindahan ruangan tetap terjaga. Pipa yang terletak di luar umumnya rawan mengalami kerusakan/kebocoran dan mengganggu aktivitas di sekitarnya.















Setelah memahami ketiga aspek penting dalam memasang wastafel di atas, kini saatnya kita memulai pengerjaannya. Pertama buatlah penanda di mana posisi wastafel akan diletakkan. Perlu diperhatikan lubang saluran air bersih berada di ketinggian 90 cm sedangkan lubang saluran air kotor terletak di ketinggian 70-75 cm di permukaan lantai. Hal ini mengingat mayoritas produk wastafel yang akan dipasang di antara lubang saluran air bersih dan kotor berketebalan 15-20 cm. Setelah sketsa selesai dibuat, pasanglah pipa untuk saluran air bersih dengan memperhatikan sketsa tadi. Berlanjut pasang juga pipa untuk saluran pembuangan air kotor. Jangan lupa masing-masing lubang pipa tadi dipasangi dengan faucet socket. Langkah berikutnya ialah pemasangan wastafel. Perlu dipahami biasanya setiap wastafel memerlukan teknik pemasangan yang berbeda-beda tergantung modelnya. Satu yang sama yaitu setiap wastafel telah dilengkapi dengan peralatan pemasangan. Sehingga Anda tinggal merangkainya saja. Carilah lubang-lubang pemasangan sekrup yang terdapat di wastafel kemudian ukur jaraknya. Setelah itu, tandai titik-titik lokasi penempatan sekrup pada dinding memakai pensil. Gunakan bor untuk melubangi dinding pada tanda tersebut. Posisikan wastafel pada dinding sesuai rancangan, di mana lubang sekrup wastafel berada tepat pada lubang bor di dinding. Berikutnya pasang sekrup fischer pada lubang dinding untuk mencengkeram wastafel. Selanjutnya kencangkan sekrup fischer menggunakan screw driver sehingga posisi wastafel benar-benar stabil. Kini saatnya memasang alat-alat pelengkap yang menyertai produk wastafel. Biasanya peralatan ini terdiri dari pipa sambungan keran, pipa leher angsa, dan keran air. Pasang pipa sambungan keran dan keran air dengan menyambungkannya ke pipa saluran air bersih, begitu pula dengan pipa leher angsa dihubungkan dengan pipa saluran air kotor dan lubang pembuangan air wastafel. Sebelum menggunakannya, periksa sambungan-sambungan pipa pada wastafel tersebut terlebih dahulu. Sekarang coba bukalah keran untuk mengetes alirannya. Jika masih ada bagian-bagian pipa yang bocor itu wajar, Anda tinggal mengencangkan kembali pipa tersebut. C.





Pemasangan Shower Mandi Shower Box

Dengan Coakan Dinding Keramik Pemasangan kaca shower dengan sistem mengunakan serkel atau membelah keramik biasanya, bila dipastikan bahwa tembok keramik dalam posisi aman untuk dilakukan pembelahan. Dimana bila sudah ada kepastian tidak ada pipa air yang akan di belah maka model ini bisa dilanjutkan. Ini adalah metode yang paling sering dilakukan , karena mudah dan biayanya sangat ringan Dengan finishing silent ,maka kaca mati dan pintu tersebut dapat tersambung dengan baik. Dengan Glass Konektor salah satu alternatif bila banyak pipa dalam dinding dan belum bisa memastikan tempat pipa air yang ada dalam keramik, bisa dengan mengunakan

sistem glass konektor. Glass Konektor tidak lain bertujuan untuk menempelkan kaca pada posisi berdiri dengan sistem konektor dengan tembok.

10. PEKERJAAN LAIN-LAIN A.

Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan

Persiapan, pada tahapan yang pertama perlu dipersiapkan adalah:   

Gambaran perencanaan atap yang akan di gunakan dan perletakan kuda kuda Perlengkapan peralatan yang digunakan dalam pemasangan kuda-kuda. Pentingnya Peralatan K3 (kesehatan & keselamatan kerja) sebagai persyaratan utama melakukan pekerjaan di atas ketinggian.

Leveling dan Marking (Penyamarataan dan Penadaan) :   

Pastikan meratanya permukaan ring balok dan siku. Pastikan rangkaian ring balok telah terikat secara keseluruhan pada bagian bangunan. Dan sudah tersambung dengan benar pada kolom di bawahnya. Pengukuran jarak antar truss, lalu tandai posisi untuk meletakkan truss sesuai dengan gambar rencana kerja.

Pemasangan Kuda Kuda, tahap ketiga yaitu pemasangan kuda kuda:    

  

 

Setelah kuda kuda terpasang sama dengan nomor urutan yang telah di tandai. pada waktu memasang, memastikan posisi kana dan kiri kuda-kuda agar tidak terbalik. Mengecek kuda-kuda yang sudah berdiri agar tegak lurus dengan ring balok. Untuk pengencangan kuda kuda menggunakan plat L. Untuk pengencangan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan tambahkan balok untuk menjaga sebagai penopang sementara, supaya kuda-kuda tidak berubah posisinya. Pemasangan material balok nok. Pemasangan bracing sebagai penguatan. Pemasangan reng pada jarak yang telah di sesuaikan penutup atap yang digunakan. Di setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai sekrup (screw) ukuran 1016×16 sebanyak 2 buah. Pemasangan outrigger (Outrigger adalah suatu struktur tambahan berbentuk rangka batang berdimensi besar). Pemasangan reng langit-langit di permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di sekrup (screw) berjarak masing masing 120 cm.

 

    

  



B. Pekerjaan Kelistrikan Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam). Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan sparing. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk perbaikan (perawatan). Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan penarikan kabel). Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal petir. tidak boleh ada sambungan dihubungkan dengan elektroda pentanahan ditanam sampai minimal mencapai air tanah Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada balok kayu rangka langit-langit. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak). Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding. Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.

D. Pekerjaan Kitchen Set Multiplek + Finishing Cat Duco  Menentukan desain Sebelum Anda hendak mebuat sebuah kitchen set, pertama-tama tentukan terlebih dahulu dimana lokasi kitchen set akan diletakan. Dari lokasi tersebut, Anda akan mendapatkan dimensi panjang, lebar serta ketinggian kitchen set. Selain itu, Anda juga perlu menentukan desain apa yang diinginkan pada kitchen set Anda. Jangan lupa tentukan pula warna yang ingin digunakan. Apakah menyerupai warna cat rumah yang indah dan sejuk atau warna cat rumah elegan. 

Menyiapkan alat Apabila proses desain sudah rampung, selanjutnya Anda dapat menyiapkan berbagai macam alat yang dibutuhkan seperti tabel sircular saw, bor listrik, obeng, lem, kuas roda,









sekrup dan sebagainya. Jangan lupa siapkan pula material kitchen set yang ingin Anda gunakan. Proses pemotongan Material yang digunakan, misalnya adalah polywood dan hpl kemudian dipotong menyesuaikan dengan bentuk kitchen set yang sudah di desain. Pastikan jumlah material mencukup kebutuhan desain dari hasil perhitungan yang sudah dikerjakan sebelumnya. Selain bahan dasar kitchen set, Anda juga perlu menyiapkan lem fox untuk merekatkan bahan satu sama lain. Pemotongan bahan ini dapat menggunakan alat bantu circle saw. Lakukan secara hati-hati untuk menghindari kesalahan. Tahap pengeleman Bahan-bahan yang telah diolah kemudian direkatkan dengan menggunakan lem fox. Alat kuas roda juga digunakan supaya hasil pengeleman akhir lebih rata dan kuat. Proses pemasangan Selanjutnya, pasangkan material-material kecil pada kitchen set yang sudah mulai terbentuk. Mulai dari pintu, rak di bagian dalam dan sebagainya. Finishing Kabinet yang sudah jadi dapat langsung dipasang pada area yang tersedia. Setelah itu baru dicat, Jangan lupa membersihkannya terlebih dahulu sebelum akan digunakan.

E. Pekerjaan Asbuilt Drawing  Setelah dilakukan titik nol kemudian dilaksanakan rapat pra kerja, kemudian disepakati gambar kerja yang akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaaan yang kemudian dijadikan sebagai Asbuilt Drawing. F. Pekerjaan Dokumentasi dan Pelaporan  Baik pada pelaksanaan pendokumentasian dan pelaporan pekerjaan ini dilakukan setiap hari selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan. G. Pengadaan Furnitur dan lain-lain Pengadaan Furniture ini meliputi:  Set Tempat Tidur  Matras Kasur  Meja Set Tamu  Lemari Pakaian 2 Pintu Geser  Pemasangan 1 m2 rangka atap baja ringan  Karpet  Set Meja Makan  Set Sofa Tamu

H. Pembersihan Akhir  Dilakukan sesuai dengan metode kerja yang diterapkan pada saat pelaksanaan.  Setelah semua pekerjaan sudah selesai kemudian dimulai pembersihan akhir sisa-sisa pekerjaan.  Pekerjaan ini terus dilaksanakan hingga dirasa sisa pekerjaan sudah bersih semuanya.

Lubuk Linggau , 05 April 2019 PT. SILAMPARI PRATAMA KENCANA

ASNAWI Direktur

DIAGRAM ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN (FLOW CHART) MULAI

MOBILISASI

Personil ya

Peralatan ya

Material ya

PEKERJAAN ya

ya

Mengondisikan Lapangan

Pembuatan Kantor/Direksi Keet

ya Pengukuran Awal,Perubahan Volume (CCO) dan Pelaporan

PELAKSANAAN

PEKERJAAN PERSIAPAN

PEKERJAAN BETON

PEKERJAAN BESI DAN ALUMINIUM, PEKERJAAN KAYU

PEKERJAANpengukuranPEKERJAAN PENUTUP LANTAI LANGITDAN PENUTUP DINDING LANGIT

dadan

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

PEKERJAAN KUNCI DAN KACA

PEKERJAAN PENGECATAN

(PLAFOND)

PEKERJAAN SANITASI DALAM GEDUNG

PEKERJAAN LAIN-LAIN

Lubuk Linggau , 05 April 2019 PT. SILAMPARI PRATAMA KENCANA

ASNAWI Direktur

Related Documents


More Documents from "Anonymous RCHMqQ2iR"