Menikmati Berkat Tuhan 1. Karunia memiliki, tetapi tidak diberikan kuasa untuk menikmati : "orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit." (Pengkhotbah 6:2). 2. Karunia memiliki dan kuasa untuk menikmatinya : "(5-18) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah." (Pengkhotbah 5:19). 3. Menikmati berkat : • Sesuatu tidak bisa dinikmati - karena hasil tidak jujur, penipuan, pemerasan, kelicikan atau • Sesuatu bisa dinikmati - berasal dari berkat Tuhan • Sesuatu seharusnya bisa dinikmati tetapi tidak - karena merasa tidak cukup/kurang (sikap menuntut) atau jatuh pada suatu 'keinginan' -- "Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan." (1 Timotius 6:9). 4. Pada zona kehendak Tuhan : kenikmatan ukurannya bukan kuantitas tetapi rasa cukup dan tidak menuntut. Contoh : • BMW bertamasya dengan pertengkaran dibanding motor dengan damai • Kambing guling dengan diomeli dibanding nasi kecap dengan kehangatan keluarga • Memiliki pendidikan dan tidak menikmati pekerjaan • Memiliki pendidikan dan menikmati pekerjaan • Memiliki keluarga dan tidak Menikmati kehangatan keluarga • Memiliki keluarga dan Menikmati kehangatan keluarga Kesimpulan : Seseorang bisa menikmati berkat Tuhan jika : • Sesuatu itu benar2 datang dari Tuhan • Menghindari sikap menuntut lebih • Mensyukuri yang ada • Menghindari keinginan • Belajar menghitung berkat Tuhan ***