Mengadopsi prinsip etika kedokteran barat, menetapkan bahwa, praktik kedoteran indonesia mengacu kepada 4 kaidah dasar moral kedoteran (bioetika), juga prima facie dalam penerapan praktiknya. Kaidah dasar tersebut ialah: • • • •
Beneficiense Non-mlleficiense Autonomy Justice
2.2.1Beneficiense Berbuat baik tanpa pamrih, selain mengnormati martabat manusia, dokerjuga harus mengusahakan agar pasen yang dirawat terjaga keadaannya (patien welfer), pengertian “bebuat kaik” diartikan bersikap ramah atau menolong, lebih dari sekedar memenuhi kewajiban. Kaidah ini secara umumnya bermaksud melakukan yang terbaik, apa saja di lakukan demi kebaikan pasien, kebaikan pasien adalah yang paling utama, beneficiense menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien untuk mengurangi kerugian daripada pasien. Ciri-ciri kaidah beneficiense ialah : • • • • • • • • • •
Mengutamakan altruisme yaitu rela berkorban dan menolong tanpa pamrih Memandang pasien tidaklah mengutungkan dokter Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya Bertanggungjawab(paterbalisme)/berkasih sayang Menjamin kehidupan baik bagi manusia Memaksimalkan pemuasan kebahagiaan pasien Meminimaliskan kerugian pasien Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan Memeberikan obat murah namun berkhasia Menerapkan golden rule principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang orang lain inginkan.
Contoh dalam sekenario adalah: •
• •
“seorang dokter umum yang memiliki pasien ukup banyak, terutama pada hari sabtu dan minggu” Dr. Tenar sanggup bekerja pada hari libur demi kebaikan pasienpasiennya “pasien antre” Dr. Tenar manghargai hak-hak pasien secara keseluruhan “merasa tidak yakin dengan kemungkinan sakit pasien, maka Dr. Tenar melakuakn pemeriksaan EKG (elektrokrdgram) karena kecurigaan penyempitan pembuluh darah ”
•
•
•
Dr. Tenar mengusahakan semua demi kebaikan pasiennya, memininaliskan akibat buruk dan dan menghargai hak pasiennya perawata lebih baik “memberikan surat rujukan kepada pasien untuk pemeriksaan ” Dr. Tenar mengusahakan kebaikan berbanding keburukan dan bersikap bertanggung jawab kepada pasiennya Dr. Tenar merujuk pak garputala (pasien gawat darurat) ke RSU setempat setempat dan memberi pertolongan pertama dg memberi oralit” Ini menunjukan Dr. Tenar tidak memandang pak tala demi keuntungannya, dan tidak meminta bayaran bahkan Dr. Tenar memberikan uang untuk biaya ke RSU, memaksmalkan kepuasan pasien dan meminimaliskan keburukan pasien. Dr. Tenar bersedia menjadi mediator dan bersedia menyapaikan dengan apa adanya kepada orang tua rana Dr. Tenar menjamin nilai pokok harkat manusia dan memaksimalkan kepuasan hati pasiennya