DAFTAR ISI BAB I......................................................................................................................................2 PENDAHULUAN..............................................................................................................2 BAB II.....................................................................................................................................5 KAJIAN TEORI.................................................................................................................5 2.1 Media Periklanan......................................................................................................5 2.2 Media Planning.........................................................................................................8 2.3 Media Buying..........................................................................................................14 BAB III.................................................................................................................................15 KONSEP...........................................................................................................................15 3.1 Struktur Agency......................................................................................................15 3.2 IMC Plan.................................................................................................................17 3.3 Media Planning.......................................................................................................20 3.4 Konsep Kreatif........................................................................................................23 BAB IV.................................................................................................................................28 KESIMPULAN.................................................................................................................28 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................29
BAB I PENDAHULUAN Setiap perusahaan dituntut untuk siap menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia untuk menghadapi globalisasi yang sering dikatakan era dunia tanpa batas. Dengan demikian lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan juga akan menjadi semakin kompleks. Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teretorial negara. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan
baik yang bergerak di
bidang barang maupun jasa terus ditantang untuk semakin kompetitif. Kondisi ini merupakan tantangan serius bagi perusahaan-perusahaan, baik perusahaan barang maupun perusahaan jasa yang akan mendapat dampak besar dari diberlakukannya pasar bebas melalui globalisasi produksi dan globalisasi perdagangan tidak terkecuali industri food and beverages. Sekarang ini perkembangan dunia industri food and beverages semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya
industri-industri
baru
yang
mengelola berbagai macam
produk. Dengan demikian, kebutuhan akan faktor-faktor produksi menjadi bertambah banyak. Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat, mulai dari warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Dengan konsumsi minuman ringan yang sedemikian luasnya, produk minuman ringan bukanlah barang mewah melainkan barang biasa. The
Coca-Cola
Company adalah
sebuah
perusahaan
internasional
dalam
bidang minuman yang bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikantahun 1892. Perusahaan ini mempekerjakan 55.000 pekerja pada tahun 2005. Produk minuman yang dihasilkan di industri ini Coca-Cola, Fanta, dan Sprite.
Coca cola merupakan salah satu industri food and beverages di dunia yang menduduki peringkat pertama pada tahun 2011.Dapat dilihat dalam gambar berikut ini.
Pada gambar tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan,strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri. Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam. Selain berinovasi pada produkproduk baru, Coca-Cola juga mencoba mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Penetapan media memegang peranan penting dalam kegiatan promosi. Tanpa media pesan tidak akan sampai kepada kelompok audien yang diinginkan. Oleh karena itu dalam memilih media yang tepat akan sangat menentukan apakah pesan yang diinginkan sampai kepada kelompok sasaran atau tidak. Media iklan yang biasa digunakan seperti televisi, radio, surat kabar, internet, dan sebagainya. Berbagai media iklan seperti media televisi bertujuan agar pesan iklan dapat disampaikan dengan efektif kepada pasar sasaran sehingga dapat menarik minat konsumen terhadap produknya dengan jangkauan target yang besar. Berdasarkan hal tersebut program periklanan dalam perusahaan harus dapat didesain sedemikian rupa untuk menanamkan citra
dalam ingatan konsumen, karena
tidak mungkin konsumen akan loyal kepada sebuah produk jika konsumen tidak sadar
akan keberadaan merek tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pesan iklan melalui media penting dalam memberikan kesadaran akan merek yang merupakan dimensi utama pembentuk citra merek produk Coca-cola Company. Inilah yang dilakukan Coca-cola untuk memasarkan produknya dengan memiliki ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV.
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Media Periklanan
Kata media sangat erat kaitannya dengan periklanan. Hal ini membuat banyak orang berpikir bahwa media hanya di gunkan untuk periklanan. Semua pesan yang dibawa oleh marketing communication di samaikan melalui berbagai macam bentuk media. Publikasi brand, sales promotion, sponsorship, dan lain sebagiannya. Menggunkan berbagai macam media untuk menyampaikan pesan kepada pelanggannya. Media media ini tidak hanya media tradisional seperti radio, tv , koran , majalah, dan poster. Tetapi juga termasuk internet telepon, email, pena, mug, yellow pages, bussinesscard, dan lain sebagainya (Duncan, 2005, p.341) Media Periklanan adalah mendiskusikan pengaruh iklan dari berbagai sarana media periklanan yang membandingkan antara kelebihan dan kekurangan dari media satu dengan media lainnya. Seperti periklanan luar ruang,media surat kabar,televisi, radio,media cetak serta media alternatif juga jenis-jenis iklan di media internet. Media periklanan di indonesia masih mengunakan metode-metode komunikasi yang bersifat konvensional dalam membawa pesan periklanan dalam mengkampanyekan produkproduk juga jasa yang ditawarkan.Seperti melakukan kampanye di koran,majalah, radio bahkan televisi. Sarana bisa merupakan tempat, konten/program yang dirancang secara khusus yang disiapkan untuk kesesuaian posisi iklan yang akan ditayangkan di mana iklan tersebut dipasan 2.1.1 Macam-Macam Media Periklanan -
Baliho/Billboard Baliho/ billboard ini biasanya berada disepanjang Jalan utama di jalur lalulintas yang padat dan ramai billboard pada umumnya di Indonesia biasanya merupakan papan besar yang di lapisi Oleh kain/ bahan flexy berukuran raksasa.
Para agency periklanan biasanya menjual secara bulanan kepada para pengiklan. Ukuran billboard yang bervariasi antara 10 x 6 meter, 8 x 4 meter, Dll. Kebutuhan pengiklan yang tinggi dan berkembanganya teknologi juga merevolusi cara orang beriklan. Sebagian besar masyarakat bisa mengenalnya dengan LED/digital billboard. LED billboard merupakan memiliki kelebihan dari billboard pada umumnya Yaitu dapat menampilkan visual secara cepat dan membuat billboard mejadi dapat Bergerak. Periklanan luar ruang terbukti sangat efektif untuk menjangkau semua khalayak dari populasi yang berada dalam daerah tersebut. jumlah orang yang meihat iklan tersebut tergolong tinggi jika diletakan di lokasi strategis yaitu daerah yang memiliki jalur yang tergolong -
ramai. Surat Kabar Surat Kabar secara sejarah di Indonesia merupakan media terdepan dan dipakai sebagai alat untuk membujuk, menyebarkan idealisme dan menyampaikan pesan-pesan yang bersifat provokatif. Saat ini dengan kemajuan teknologi televisi mampu mengungguli surat kabar sebagai media yang di anggap mampu mempengaruhi orang lain juga televisi saat ini menerima pendapatan iklan yang sangat besar. Periklanan yang besar untuk surat kabar berasal dari perusahaan berskala lokal, jelas hal ini merupakan pendukung utama surat kabar masih bisa bertahan sampai saat ini walaupun demikian surat kabar harus lebih aktif untuk meningkatkan jumlah pengiklan secara global. Ukuran di surat kabar yang bervariatif membuat para mengiklan harus mempersiapkan design iklan dengan berbagai macam ukuran mengingat perbedaan ukuran surat kabar di indonesia. Dalam hal ini pengiklan harus memperhatikan karakteristik khalayak, citra dari surat kabar, dan hak-hal lainnya yang mebuat keputusan pengiklan bukan hanya
-
sekedar mempertimbang biaya saja. Majalah Di Indonesia saat ini tercatat ada ratusan majalah yang masing-masing ditujukan untuk khalayak yang memiliki perhatian dan minat khusus yang sesuai dengan gaya
hidup
yang
berkembang
otomotif,olahraga,kecantikan,kesehatan,remaja
di putri,bisnis
indonesia.seperti dan
lain
sebagainya.Dengan demikian,para pengiklan jelas mempunyai banyak pilihan -
ketika memilih majalah untuk mempromosikan produk/usaha mereka. Radio Radio merupakan media yang ada di mana- mana hampir setiap mobil yang berlalu lalang di indonesia memiliki perangkat radio di dalamnya, termasuk dalam perangkat di handphone memiliki aplikasi untuk mendengarkan radio. Hal ini merupakan pontensi yang cukup besar yang mejadikan radio sebagai salah satu alternatif utama media periklanan. Radio dipahami oleh sebagian pengiklan lokal sebagai sarana favorit selain surat kabar lokal dan billboard. Para pengiklan radio berkepentingan di dalam menjangkau pelanggan yang sesuai sasaran dengan biaya yang relatif terjangkau. Pertimbangan kedua adalah pilihan daerah-daerah geografis yang akan di jangkau oleh pengiklan. Pengiklan nasional membeli waktu dari stasiun-stasiun yang di jangkau khalayak nya sesuai dengan daerah yang paling kuat pengaruhnya. Di Indonesia daerah jakarta,bandung dan surabaya merupakan daerah favorit bagi para pengiklan
-
nasional yang akan mempromosikan produk atau jasa mereka. Televisi Pada tahun 1960an televisi pertama di indonesia dimulai dengan munculnya TVRI dan pada awal tahun 1990an mulai munculnya televisi-televisi swasta di indonesia. Sejak reformasi bergulir di indonesia yang ditandai dengan kebebasan Pers perttumbuhan media massa tergolong meningkat tajam dan ini juga berpengaruh dalam perkembangan industri televisi. Televisi dalam beberapa tahun terakhir menikmati pendapatan yang sangat besar dengan banyaknya pengiklan yang mempromosikan produknya di televisi. Periklanan melalui televisi jaringan tidak efisien jika para calon pengiklan hanya
-
memasukan jika ingin sesuai dengan segementasi tertentu. Media Periklanan Interaktif Selama bertahun-tahun para pengiklan di Indonesia masih mengunakan caracara yang konvensional untuk beriklan dengan menanfaatkan televisi,surat kabar,majalah ,billboard dan lain sebagainya sebagai sarana efektif untuk beriklan dengan semakin tingginya persaingan antar pengiklan menuntut untuk para pengiklan mengunakan alternatif pengunaan media lainya di luar dari yang
biasanya pengiklan lakukan. Dalam beberapa tahun belakang para pengiklan mengunakan cara-cara berbeda dalam menyampaikan pesan yang akan disampaikan ke khalayak dan hal ini dianggap oleh sebagian besar biro iklan jauh lebih potensial dan menarik perhatian masyarakat. Media interaktif di anggap memecahkan kebuntuan beriklan karena kemampuannya menarik perhatiaan khalayak. Televisi, Radio, Majalah, Surat kabar melibatkan para khalayak yang lebih relatif lebih pasif. Para penonton hanya mendengar, melihat tentang infromasi yang disampaikan para pengiklan tentang produk dan jasa mereka.berbeda dengan media yang bersifat interaktif dalam hal ini pengiklan mengharapkan adanya keterlibatan interaksi dari para khalayak . Dalam hal ini periklanan melalui internet di anggap paling bisa menyampaikan pesan media interaktif paling banyak digunakan oleh para pengiklan. Pertumbuhan pengunaan internet di indonesia tergolong memiliki pertumbuhan yang sangat pesat. meskipun media internet tergolong baru di indonesia tetapi internet menjadi media periklanan yang mencakup hal yang luas.
2.2 Media Planning
Tom Duncan(2005) yang menyatakan bahwa media planning is a process for determining the most cost effective mix of media for achieving a set of media objectives. (perencanaan media adalah suatu proses untuk menentukan biaya paling efektif bauran media untuk mencapai sejumlah tujuan media). Menurut definisi ini,perencanaan media merupakan upaya untuk memaksimalkan dampak seta meminimalkan biaya. Penyampaian pesan melalui media massa seringkali membutuhkan biaya yang besar.jika media yang diplih tidak dapat menyampaikan pesan atau tidak dapat memberikan efek maksimal,maka uang yang dikeluarkan akan terbuang percuma. Tom Duncan menilai proses perencanaan media juga terdiri dari empat langkah yaitu: 1) mengidentifikasi target media (media targeting) 2) menentukan tujuan media
( media objectives) 3) menentukan strategi media dan 4) penjadwalan penempatan media atau scheduling media placement. Untuk itu kita akan membahasnya satu persatu. Langkah 1: MENENTUKAN AUDIENS SASARAN Rencana pemasaran suatu perusahaan memberikan informasi kepada perenca media siapa target konsumen suatu produk.tugas perencana media adalah memilih media dan menentukan pasar dengan konsumen yang memilki sifat atau karakteristik paling sesuai dengan konsumen sasaran.semakin besar persamaanya,maka akan semakin baik.dalam hal ini harus diperhatikan bagaimana audiens suatu media berbeda dengan populasi umum lainnya.misalnya jika audiens sasaran atau target audiens suatu kendaraan media memilki kemungkinan dua kali lebih besar untuk mengkonsumsi suatu produk,maka kendaraan media bersangkutan dapat mempertimbangkan untuk digunakan menyampaikan pesan. Jumlah
target
audiens
juga
mempengaruhi
perencanaan
media.secara
umum,semakin kecil target audies,maka pesan yang disampaikan dapat dilakukan secara lebih personal dan lebih interaktif.misalnya,untuk mencapai 5.000 rumah tangga,sasaran suatu kota dengan populasi 100.000 rumah tangga maka media yang didapat mengirim pesan langsung menuju kealamat(seperti surat) akan lebih cocok dibandingkan menggunakan media massa.tetapi jika target audiens adalah sebesar 50.000 maka menggunakan media massa akan lebih efektif. Kesamaan diantara audiens sasaran mempengaruhi pula pilihan media.program televisi mengenai remaja memilki kemungkinan paling besar ditonton oleh kelompok audiens remaja,adapun program diskusi ( talk show ) member peluang bagi pemasar untuk dapat menjangkau kelompok audiens terdidik dengan tingkat penghasilan lebih baik yang tidak memiliki cukup waktu untuk menyaksikan program lainnya.
Langkah 2: MENENTUKAN TUJUAN MEDIA
Tujuan media ( media objectives ) menggambarkan apa yang ingin dicapai suatu perusahaan berkenaan dengan penyampaian pesan suatu merek produk.tujuan komunikasi pemasaran menjelaskan apa yang diinginkan perusahaan atas pikiran,perasaan,dan tindakan konsumen terhadap produk perusahaan.tujuan media menjelaskan bagaimana pemasar menyampaikan pesannya kepada konsumen sedemikian rupa sehingga pesan menghasilkan efek terhadap pikiran,perasaan,dan tindakan konsumen. Seringkali terjadi bahwa keputusan mengenai aspek kreatif suatu pesan iklan dibuat sebelum tujuan media ditentukan.jika hal seperti ini dilakukan,perusahaan beresiko kehilangan
kesempatan
untuk
menyampaikan
pesannya
secara
efektif
kepada
konsumen.dengan demikian,perencanaan media dan perencanaan kreatif harus dilakukan secara terpadu. Kita telah mengetahui bahwa anlisis situasi diperlukan dalam menentukan tujuan pemasaran dan tujuan komunikasi,dan untuk dapat mencapi tujuan komunikasi diperlukan tujuan media ( media objectives ) yang hanya dapat dicapai setelah melakukan analisis situasi media (media situation analysis).dengan demikian tujuan media direncanakan dan disiapkan untuk mencapai tujuan komunikasi dan tujuan pemasaran.tujuan media adalah sasaran bagi program media harus dibatasi pada konsumen yang dapat dicapai melalui strategi media. Langkah 3: MENENTUKAN STRATEGI MEDIA Duncan mengemukakan pengertian strategi media sebagai: ideas about how media objectives will be accomplished through the selection of various combination of media. ( idea tau gagasan mengenai bagaimana tujuan media akan mencapai melalui seleksi berbagai kombinasi media). Menurutnya setiap tujuan media dapat memiliki lebih dari satu strategi.strategi media menjelaskan antara lain bauran media(media mix) yang membahas mengenai media apa yang akan digunakan dan seberapa banyak. Dalam hal ini,anggaran selalu memengaruhi strategi media yang tersedia,maka keputusan akhir mengenai media apa yang akan digunakan sering kali dipengaruhi oleh anggaran. Instrumen yang dapat
digunakan untuk membantu dalam membuat perbandingan biaya diantara berbagai media secara objektif adalam CPM ( cost per thousand) dan CPP (cost per point). Untuk menentukan media yang paling tepat namun dengan harga yang paling efisien untuk menyampaikan pesan produk diperlukan pemahaman mendalam terhadap seluruh atribut yang dimiliki setiap media dan juga biaya yang harus dikeluarkan.selain itu,dibutuhkan
pemahaman
menyeluruh
mengenai
target
audiens
masing-masing
media.sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya,setiap media memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing.tabel berikut menunjukan berbagai atribut yang dimiliki media yang perlu diperhatikan perencana media ketika memutuskan media apa yang bisa diandalkan dalam mencapai tujuan media. Strategi media tidak saja membahas masalah identifikasi media yang akan digunakan dan bagaimana anggran yang tersedia dibelanjakan iklan,misalnya “ menggunakan setengah anggaran untuk iklan televisi,seperempat untuk iklan di surat kabar,dan seperempat lagi di media luar ruang”.strategi media seperti ini bukanlah strategi media yang baik harus menyatakan bagaimana media dapat membantu menciptakan suatu pengalaman merek ( brand experience) bagi konsumen.strategi media yang baik membutuhkan seleksi dan penggunaan media yang kreatif. Langkah 4 : MENETAPKAN JADWAL MEDIA Praktisi pemasaran tentu saja mengiginkan agar iklan dari produk yang dipasarkannya selalu muncul setiap saat di media massa sehingga konsumen dapat selalu mengigat produk bersangkutan. Namun pada kenyataanya promosi terus-menerus ini tidak dapat dilakukan karena berbagai alasan, utamanya adalah karena faktor keterbatasan anggaran. Untuk alasan inilah perencana media harus dapat melakukan penjadwalan atau scheduling yang tepat kapan suatu iklan harus muncul di media massa.Tujuan utama dari penjadwalan ini menurut Belch ( 2001 ) adalah “ To time promotional efforts so that they will coincide with the highest potential buying time ( mengatur waktu berbagai kegiatan promosi yang bertepatan dengan potensi waktu pembelina tertinggi). Ini berarti perencana media harus memilih kapan waktu yang paling tepat agar pesan iklan dapat diterima oleh
sebanyak mungkin target konsumen.bagi beberapa jenis produk mungkin tidak mudah untuk menentukan waktu yang tepat untuk beriklan namun lebih banyak lagi produk dengan penjadwalan iklan yang sangat jelas.dalam hal ini,terdapat tiga metode penjadwalan yang dapat digunakan perencana media yang terdiri atas:penjadwalan berkelanjutan ( continuity ), penjadwalan dengan metode flighting,dan penjadwalan dengan metode pulsing. Penjadwalan iklan secara berkelanjutan atau continuity mengacu pada suatu pola penjadwalan iklan berkelanjutan ( setiap hari,setiap minggu,setiap bulan).pada cara pertama ini,perencana media mengembangkan suatu pola penjadwalan yang tidak terputus yaitu tanpa adanya suatu gap atau periode tanpa adanya iklan sama sekali.strategi penjadwalan ini dapat digunakan untuk iklan produk makanan,sabun,detergen,atau produk lainnya yang terus-menerus dikonsumsi masyarakat. Metode kedua adalah flighting yang tidak menerapkan penjadwalan secara teratur ini berarti terdapat suatu periode dengan iklan ada periode tanpa iklan sama sekali.pada waktu tertentu pemasangan iklan mengeluarkan biaya besar untuk iklan sehingga frekuensi iklan menjadi tinggi sedangkan periode lainnya tidak terdapat iklan.di banyak Negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim seperti di indonesia,restoran cepat saji lebih jarang atau bahkan sama sekali tidak memasang iklan pada saat bulan puasa.pada umumnya di Eropa dan Amerika Utara perusahaan perbankan tidak beriklan pada musim panas sementara produsen alat olahraga ski tidak beriklan pada puncak musim panas bulan juni atau juli. Metode ketiga, yaitu pulsing yang meruapakan kombinasi dari dua merode pertama.pada strategi ini,suatu iklan muncul di media massa secara teratur namun pada periode tertentu frekuensi iklan meningkat secara signifikan.iklan perusahaan penerbangan iklan misalnya muncul secara teratur sepanjang tahun namun frekuensi iklan penerbangan semakin meningkat menjelang atau musim liburan anak sekolah atau liburan akhir tahun..pemilihan metode mana yang akan digunakan dari strategi penjadwalan ini bergantung pada beberapa factor,antara lain tujuan iklan,siklus pembelian ( buying cycles).serta anggaran tersedia.masing-masing merode penjadwalan memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing
Continuity Berfungsi sebagai pengingat bagi konsumen
Flighting Penghematan biaya karena iklan muncul hanya pada siklus pembelian
Pulsing Mencakup seluruh keunggulan dari dua metode sebelumnya
Mencakup seluruh Keunggulan
siklus pembelian oleh konsumen.
Mendapatkan prioritas dari media Membutuhkan biaya besar
Kelemahan
Potensi terjadi overexposure
Konsumen yang rendah pada saat tidak ada iklan.
Tidak disarankan untuk produk yang bersifat musiman.
Memberikan peluang bagi kompetitor pada saat tidak ada iklan. Barang menjadi cepat
Kemungkinan ruang
rusak karena
terbatas
penyimpanan.
2.3 Media Buying
Media buying ialah eksekusi dari media plan. Media Buyer melakukan negosiasi dengan publisher, broadcasters, dan media repsentative lainnya untuk merencanakan baiaya kontrak pada media obyektif yag akan di laksanakan secara efektif dan efisien. Pada media buying, bukan lah biaya terendah yang menjadi tujuan utama, melainkan efek dari media
investment yang telah di lakukan yang berdampak positif kepada target audience.(Duncan 2005,p.424). Dalam kegiatan periklanan, media buying adalah merupakan aktivitas dalam memilih institusi media, memonitoring dan mengevaluasi hasil dari kegiatan media planner. Fungsi yang dijalankan adalah pertama meliputi penyediaan informasi bagi media planner misalnya rating acara atau positioning suatu media, kedua negosiasi harga pembelian dan penyewaan waktu dan ruang pada suatu media, ketiga memonitor pelaksanaan kegiatan iklan seperti menghitung jumlah target audience yang tereksposure atau memonitor jadwal pelaksanaan iklan. Keempat mengevaluasi akumulasi efetivitas. Kegiatan periklanan bisa dikatakan efektif, bilamana target audience atau sasaran iklan mampu dicapai. Untuk mencapai itu maka diperlukan perencanaan dan pemilihan media yang tepat. Untuk mendukung pendapat mengenai pentingnya perencanaan media iklan yang akan digunakan sebagai penyampai pesan iklan, Melvin de Fleur mengungkapan teori mengenai komunikasi satu tahap yang mempunyai sifat – sifat : a.
Mengakui bahwa tidak semua media memiliki kekuatan atau pengaruh
b.
yang sama terhadap audience. Memperhitungkan peranan selektivitas, sebagai faktor yang menentukan
c.
didalam penerimaan pesan oleh audience. Mengakui kemungkinan timbulnya reaksi yang berbeda – beda dari audience terhadap pesan komunikasi yang sama.
BAB III KONSEP 3.1 Struktur Agency MADE ADVERTISING Make A Difference
Everyday
Hasrya Dwi Sanjaya Account Executive
Roma Retta Novita S Media
Frida Nur Rizki Art Director
Andhiany Putri R Art Director
a. Account Executive Biasanya bekerja dalam suatu tim dan menjadi orang yang paling sering berhubungan dengan klien. Fokus pekerjaan advertising account executive terletak pada kompetisi untuk rekening klien dan untuk memenuhi permintaan klien, tidak jarang,dalam jangka waktu yang ketat. Tugasnya adalah sebagai berikut: - Mendiskusikan dengan klien dan sumber lainnya tentang produk yang akan di iklankan serta informasi lain seperti perincian mengenai perusahaan dan produknya, anggaran dan goal -
pemasaran, dan riset pemasaran. Berdasarkan permintaan klien, mengarahkan spesialis lainnya dalam agency,misalnya tim
-
kreatif perancang media dan periset, untuk mengembangkan perincian kampanye. Mempresentasikan draft kasar kampanye dan ringkasan anggaran awal kepada klienserta
-
melakukan negosiasi dan penyusunan jika diperlukan. Melakukan pengawasan dan koordinasi terhadap pekerjaan yang dilakukan departemen terkait agar perkembangan kampanye sesuai rencana, tenggat waktu, dananggaran.
-
Menjaga hubungan dengan klien selama proyek berlangsung dan menyelesaikan
permasalahan yang timbul secepat mungkin. - Membantu klien dalam perencanaan strategi pemasaran b. Departemen Media Dalam menjalankan fungsinya, secara organisasi ada tiga departemen utama dalamadvertising agency yang saling mendukung satu sama lain untuk mewujudkan sebuah iklan mulai dari tahapan strategi pemasaran sampai eksekusi, salah satu departemen tersebut adalah media. Pesan periklanan tentunya memerlukan media advertising, baik itu cetak maupun media elektronik untuk menyampaikan pesan periklanan pada target audience. Dalam advertising campaign, hal yang paling penting adalah dimana iklan nantinya akan ditempatkan. Karena itu diperlukan yang namanya media.Media dalam periklanan sangatlah beragam. Akhir-akhir ini bahkan ditemui banyak sekali media advertising dengan bentuk yang juga beragam. Departemen Media inilah yang mengevaluasi, merencanakan dan memilih media yang sangat beragam tersebut. Di media apa, kapan dan berapa sering pesan iklan harus dimuat atau dipasang untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan efektif sesuai tujuan dari strategi pemasaran. Departemen Media di advertising agency sendiri dipimpin oleh seorang yang menjabat sebagai Media Manager dan dibantu oleh staff media planner, media monitoring dan media buyer. c. Creative Department Proses kreatif dalam iklan mencakup ide dasar, pengembangannya, dan eksekusi yang dapat mengemukakan strategi pasar dalam bentuk komunikasi yang efektif. Termasuk di dalamnya pembuatan storyboard dan storyline untuk penyampaian pesan yang di maksud oleh pengarang. Penyampaian pesan kreatif yang terdapat dalam iklan, tidak akan lepas dari tim yang membuatnya. Tim kreatif suatu advertising agency mempunyai peran yang sangat penting. Bagaimana tidak, tim kreatif dituntut untuk dapat berinovasi dengan baik menggunakan arahan-arahan yang diberikan oleh klien, sehingga mampu diterima dengan mudah oleh khalayak umum. Selain itu, pokok dari keunggulan, kualitas, dan kegunaan produk juga harus dimunculkan sedemikian rupa agar kelemahan yang ada pada produk tidak terlihat. Tim kreatif itu sendiri dibagi menjadi dua yaitu; art director dan copywriter. Tugas dari art director adalah “otak dari kreatif” semua ide-ide yang masih kasar dan tak terpikirkan dapat dijadikan sesuatu yang dituangkan dalam konsep visual
yang tentunya sesuai dengan keinginan klien. Sesudah art director membuat ide-ide tersebut maka mereka melakukan research terlebih dahulu, kemudian membuat konsep kreatifnya, dan menjaga tampilan iklan menjadi sesuatu yang menarik
3.2 IMC Plan
3.1.1
STP (Segmenting, Targeting, Positioning) a. Segmenting - Geografi : Segmentasi geografi
yang
dilakukan
Coca
Cola
dikelompokkan berdasarkan negara-negara expansi Coca Cola yang masuk dalam kategori sudah maju, masih berkembang dan sedang -
muncul atau baru saja tumbuh. Demografis : Segmentasi demografi
yang dilakukan Coca Cola
ditujukan kepada remaja, baik untuk jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Coca Cola membidik remaja dengan usia 15-25 tahun -
sebagai segmen utama dan usia 26-50 tahun sebagai segmen sekunder. Psikografi : Segmentasi Psikografis yang dilakukan Coca Cola ini ditujukan kepada kalangan yang memiliki gaya hidup yang tinggi,
hedonis, inovatif, dan memiliki jiwa bebas. b. Targeting Coca Cola menargetkan segmen utama nya untuk kalangan remaja dikarenakan remaja yang hidup di perkotaan saat ini semakin sering menghabiskan waktu di luar rumah serta dalam perjalanan. Keadaan ini membuat mereka semakin memerlukan produk minuman dengan kesegaran otentik khas Coca Cola, dengan kemasan praktis yang mudah dibawa-bawa pada saat bepergian membuat produk ini sangat diminati oleh kalangan remaja. Coca Cola menargetkan produk nya untuk konsumen yang menyukai sesuatu yang baru, menyukai inovasi dan memiliki semangat yang tinggi, hal ini ditunjukkan dari berbagai atribut dan slogan yang Coca Cola gunakan. c. Positioning Dilihat dari segi positioning yang ditampilkannya, Coca Cola selama ini memposisikan diri sebagai produk minuman ringan pelepas dahaga yang
dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja. Selain itu Coca Cola identik dengan kesan meriah, ceria, bahagia, dan penuh semangat sehingga sangat cocok untuk dikonsumsi oleh siapa saja yang memiliki jiwa penuh inovasi dan semangat. Coca Cola juga memposisikan diri sebagai produk berkelas dengan brand yang sudah diakui kredibilitasnya. 3.1.2
4P (Product, Place, Price, Promotion) a. Product Produk Coca-Cola yaitu minuman konsentrat dan sirup, dengan produk utama minuman. Kemasan Coca-Cola dengan minuman dalam botol plastik ukuran 1,5 liter, 1 liter, 425ml dan 250 ml. Ini juga tersedia dalam aluminium kaleng ukuran 250ml dan 330ml. b. Place Coca Cola menjual produknya dalam bentuk botol dan kaleng kepada distributor,
grosir
dan
beberapa
pengecer,
kemudian
mereka
mendistribusikannya ke hampir outlet termasuk, warung, restoran, SPBU, kantin, tempat olahraga dan tempat hiburan. c. Price Harga produk Coca Cola berbeda-beda tergantung dari kemasan yang ditawarkan. Range harga produk Coca Cola yaitu mulai dari Rp.4.500 – Rp. 12.000 / pcs. d. Promotion Coca Cola melakukan hampir seluruh kegiatan promosi, baik promosi secara online maupun secara offline. Agar produk tersebut tetap
di kenal di
masyarakat. 3.1.3
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) a. Strength - Brand Image sudah dikenal masyarakat luas. - Pabrik terbesar dan pemasar minuman non alkohol lebih di 200 negara. - Target memasarkan secara global dengan berbagai rasa. - Kemasan produk yg menarik dan harga yg kompetitif. b. Weakness - Sebagai minuman berkalori tinggi dan berbahaya bagi kesehatan. - Tahun 2006 terlibat kontroversi di India dugaan Coca Cola mengandung pestisda dan berbahaya bagi kesehatan dan menyebabkan jatuhnya
penjualan di beberapa Negara serta pertumbuhan nol atau negatif di berbagai pasar utama. c. Opportunity - Industri minuman mempunyai potensi yg besar untuk dikembangkan. - .Posisi merek yg kuat dalam industri air minuman yg berkarbonasi dan dapat mengambil keuntungan pasar yg sedang tumbuh. d. Threat - Trend pesaing lain seperti Pepsi. - Ada minuman subtitusi lain yg populer misal: kopi, Jus, energy drink, teh dan lain lain.
3.3 Media Planning
Perusahaan Brand Khalayak Sasaran Geografi Periode Media
3.1.4
Coca – Cola Amatil Coca Cola 15-25 tahun Nasional Maret 2016-November 2016 - TV ( Net, Trans TV, RCTI, SCTV, MNC - Majalah (Gadis, GoGirl, Hai, Cosmogirl) - Youtube ads
Tujuan Media Placement
1. Memperkuat Brand Awareness Coca-cola Pada Target Sasaran 2. Mendorong khalayak untuk memilih dan beralih pada Coca-cola 3. Mencapai 90% khalayak sasaran dengan frekuensi rata-rata melihat minimal 3x 3.1.5
Analisis Pesaing PepsiCo adalah perusahaan yang bergerak di Industri makanan ringan, makanan,
dan minuman, dengan pendapatan sebesar $60 miliar dan lebih dari 285.000 karyawan. PepsiCo memiliki beberapa merek dunia yang paling populer, termasuk Pepsi-Cola, Mountain Dew, Diet Pepsi, Lay, Doritos, Tropicana, Gatorade, dan Quaker. PepsiCo didirikan pada 1965 melalui penggabungan Pepsi-Cola dan Frito-Lay. Tropicana diakuisisi pada tahun 1998 dan PepsiCo bergabung dengan Perusahaan Quaker Oats, termasuk Gatorade, pada tahun 2001
3.1.6
Analisis Biaya Iklan a. Majalah Majalah: Gadis, GoGirls, Hai, Cosmogirl Durasi: Maret 2016 – November 2016
No 1 2 3 4 5 6
Quantity
Costs in Rupiah 10.000.000 10.000.000 20.000.000 15.000.000 5.000.000 5.000.000
Quantity
Costs in Rupiah
Photography Studio / Location Talent & Make Up Sets & Properties Illustration Finishing Artwork Biaya Iklan Cetak 1 hal Reguler FC (Full Color) = 330.000 / terbit Seminggu 2x selama 6 bulan Diskon 30 % PPN 10 % TOTAL b. Televisi
TV Station: NET, Trans TV, RCTI, SCTV, MNC Duration: Maret 2016 – November 2016 Prime time: 5 x dalam seminggu (evening show) Rincian Biaya Tayang Prime Time 17.00 – 21.00 = 12.000.000 / 30 s No 1
2
Pre-Production Cost Pre-production meeting Pembuatan storyboard Keperluan mencari lokasi Production Cost Film crew Talents
1.000.000 6.000.000 8.000.000 25.000.000 25.000.000
3
4
Art department Location Operational Post Production Cost Editing Music Voice over Mixing Finishing Biaya tayang 5 kali tayang x 24 minggu = 120 tayang Prime Time 17.00 – 21.00 = 12.000.000 / 30 s 120 x 12.000.000 = 1.440.000.000 / 1 stasiun TOTAL
25.000.000 10.000.000 10.000.000 7.000.000 3.000.000 5.000.000 6.500.000 6.500.000
5 stasiun TV
7.200.000.000 7.328.000.000
c. Youtube Ads - Reservation Basis Reservation basis dapat diartikan bahwa iklan anda akan selalu muncul di jaringan iklan Youtube setelah anda memesan spasi iklan tersebut dengan harga RP. 7,8jt/bulan. Berikut adalah beberapa contoh dalam menu pemesanan:
-
Auction Basis Auction basisberarti bahwa iklan anda akan ditampilkan berdasarkan tawaran dan anda hanya akan membayar jika pengguna memilih untuk menonton iklan anda atau menonton iklan anda sepenuhnya.
3.4 Konsep Kreatif
a. TVC dan Youtube Ads Bersamaan dengan penerapan strategi marketing One Brand, Coca-Cola mengomunikasikannya melalui kampanye global bertajuk Taste the Feeling. Kampanye tersebut akan digulirkan di seluruh dunia pada tahun 2016. Coca-Cola akan mengimplementasikan kampanye kreatif melalui iklan TV, identitas visual yang baru, musik yang baru, dan aktivasi digital yang interaktif dan shareable. Kampanye kreatif masih akan menggunakan ikon-ikon Coca-Cola, seperti tulisan Coca-Cola dengan huruf Spencerian Script, Coca-Cola "Red Disc", serta botol kaca
yang ikonik. Perbedaannya, Coca-Cola akan memberikan sentuhan yang lebih modern. Dalam prosesnya, Coca-Cola mengumpulkan para insan kreatif dari 10 agensi berbeda di seluruh dunia dan pada akhirnya memilih empat agensi untuk mengerjakan 10 iklan televisi. Iklan-iklan tersebut memperlihatkan sekilas momenmomen yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari serta cerita, perasaan, dan pengalaman yang orang rasakan saat menikmati Coca-Cola dingin. Di akhir setiap iklan, seluruh varian dari produk Coca-Cola (Coca-Cola trademark) terlihat bergabung menjadi satu di bawah Coca-Cola "Red Disc" yang terkenal. Ide kreatif ini dirancang untuk merayakan gagasan bahwa kenikmatan sederhana dari meminum Coca-Cola dingin dapat membuat setiap momen dalam hidup menjadi lebih spesial. momen yang digambarkan dalam kampanye ini merupakan sesuatu yang universal dan relevan dengan setiap konsumennya di seluruh dunia. Selain itu, kampanye ini juga akan menghadirkan berbagai aktivasi digital dalam bentuk berbagai variasi tampilan GIF. Aktivasi digital ini memungkinkan para pengguna mengambil tampilan GIF langsung dari microsite yang dapat dimodifikasi sesuai dengan perasaan yang dirasakan konsumen saat itu. Setelah itu, konsumen dapat membagikannya ke teman dan sahabat melalui platform media sosial mereka dengan #TasteTheFeeling. Sebagai bagian dari kampanye global, Taste the Feeling juga akan hadir di Indonesia. Dan iklan ini dikemas dengan ilustrator yang masi sama disetiap negara, tetapi menggunakan bahasa yang berbeda dari setiap negara. Coca-Cola Indonesia telah memilih lima selebriti Indonesia yang terlibat dalam kampanye global ini sebagai ikon. Kelimanya mewakili generasi muda Indonesia dengan latar belakang yang beragam, mulai dari foto model, aktris, hingga atlet. Namun, Coca-Cola belum mengumumkan kelima selebriti tersebut. Ini dia bagaimana COCA-COLA meluncurkan kampanye terbarunya! Rasakan tiap momen seru bersama COCA-COLA dan teman-temanmu! Yuk, rayakan serunya setiap momen. #RasakanMomennya Storyboard
Sebagai bagian dari peluncuran kampanye baru COCA-COLA, Anthem menampilkan berbagai cuplikan momen kita sehari-hari, misalnya hang out bersama teman, berbagi cerita, kencan dengan pacar, jatuh cinta, dan lain sebagainya. Semua momen ini terangkum dalam tagline terbaru COCA-COLA yaitu “Rasakan Momennya”. Bersama Anthem ini, COCA-COLA memperkenalkan lagu terbaru “Taste The Feeling” featuring Conrad Sewell yang ikut merayakan pengalamannya menikmati COCA-COLA.
BAB IV KESIMPULAN Sekarang ini perkembangan dunia industri food and beverages semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya industri-industri baru yang mengelola berbagai macam produk. Dengan demikian, kebutuhan akan faktor-faktor produksi menjadi bertambah banyak. Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat, mulai dari warung sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Dengan konsumsi minuman ringan yang sedemikian luasnya, produk minuman ringan bukanlah barang mewah melainkan barang biasa. The
Coca-Cola
Company adalah
sebuah
perusahaan
internasional
dalam
bidang minuman yang bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikantahun 1892. Perusahaan ini mempekerjakan 55.000 pekerja pada tahun 2005. Produk minuman yang dihasilkan di industri ini Coca-Cola, Fanta, dan Sprite. Bersamaan dengan penerapan strategi marketing One Brand, Coca-Cola mengomunikasikannya melalui kampanye global bertajuk Taste the Feeling. Kampanye tersebut akan digulirkan di seluruh dunia pada tahun 2016. Coca-Cola akan mengimplementasikan kampanye kreatif melalui iklan TV, identitas visual yang baru, musik yang baru, dan aktivasi digital yang interaktif dan shareable. Sebagai bagian dari peluncuran kampanye baru COCA-COLA, Anthem menampilkan berbagai cuplikan momen kita sehari-hari, misalnya hang out bersama teman, berbagi cerita, kencan dengan pacar, jatuh cinta, dan lain sebagainya. Semua momen ini terangkum dalam tagline terbaru COCA-COLA yaitu “Rasakan Momennya”. Bersama Anthem ini, COCA-COLA memperkenalkan lagu terbaru “Taste The Feeling” featuring Conrad Sewell yang ikut merayakan pengalamannya menikmati COCA-COLA.
DAFTAR PUSTAKA http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab%202_09-143.pdf https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_Media_Periklanan http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/143/jtptunimus-gdl-hanikmufar-7104-3-babii.pdf http://ican-arfn.blogspot.co.id/2009/11/pengertian-media-iklan.html http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2012-0061%202.pdf Duncan, Tom, 2005, Principle Of Advertising and IMC, International Edition, Edisi Kedua, McGrawHill, New York.