PENYALAHGUNAAN FUNGSI JALUR PEDESTRIAN SERTA BAHU JALAN BERDASARKAN FAKTOR KENYAMANAN PEJALAN KAKI DI KAWASAN JALAN AHMAD YANI KOTA SUKABUMI BAB I Latar Belakang Pada dasarnya, jalan merupakan sebuah prasarana transportasi darat yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan suatu daerah. Hal ini pernah dikemukakan oleh Koestor (1992) dalam Pratama (2007). Koestor mengemukakan bahwa jalan merupakan jaringan yang digunakan untuk prasarana transportasi yang dapat memberikan kontribusi dalam menjangkau fasilitasfasilitas antar wilayah dan untuk mendorong kawasan jasa, perdagangan, serta industri. Jadi, jalan merupakan sebuah prasarana penting dalam pengembangan suatu wilayah. Suatu jalan dipergunakan oleh banyak
Harapan/Teori Menurut Hakim (1987), fungsi ruang publik bagi pejalan kaki antara lain untuk bergerak dari satu bangunan ke bangunan yang lain, dari bangunan ke open space yang ada atau sebaliknya, atau dari satu tempat ke tempat yang lainnya di sudut kawasan ruang publik. Lang (1994) mengatakan bahwa jalur pejalan kaki mempunyai kaitan antara asal dan tujuan pergerakan orang. Adanya hubungan antara fungsi jalur pejalan kaki dengan fungsi lainnya. Perilaku pejalan kaki dalam suatu ruang publik antar lain bergerak dari satu
Fakta a. Bahu jalan yang dipakai untuk parkiran kendaraan bermotor & mobil yang menimbulkan kemacetan di koridor jalan ahmad yani. b. Jalur pedestrian yang dikuasai oleh pedagang kaki lima yang menyebabkan kotor dan berantakan. c. Kurangnya kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki dari segi fisik dan aktivitas. d. Masyarakat Kota Sukabumi yang
Masalah Tujuan Penelitian Berkurangnya luas Dengan mengacu dari perumusan ruang gerak bagi masalah, maka dari pejalan kaki tujuan penelitian ini karena terjadinya adalah : penyalahgunaan 1. Untuk
Manfaat Penelitian Sebagai masukan
fungsi
jalur
mengetahui
penanganan
pedestrian
serta
penyebab
jalur kaki lima & penataan
atas
pedestrian
di parkiran khususnya yang
bahu
jalan
elemen
ruang
Pemerintah
Kota
Sukabumi dan instansi atau dinas yang terkait, dalam
rangka pedagang
sekitar Kawasan berada di Kawasan Jalan
publik yaitu jalur
Kawasan
Jalan Ahmad
pedestrian
yang
Ahmad
Yani Sukabumi.
digunakan
oleh
Kota Sukabumi masyarakat yang pejalan
para
PKL
tidak
(Pedagang
Kaki
secara maksimal berkendaraan
Lima),
rambu-
rambu
pengatur
lalu
lintas
sebagai untuk kaki.
berfungsi kaki
Yani
Kota
Sehingga
maupun
yang
aman
&
jalur nyaman saat melintasi pejalan Kawasan Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi.
pihak sesuai dengan kebutuhannya dan tujuan yang ditempuhnya. Pihak pengguna jalan dapat diklasifikasikan ke dalam jenis pengguna jalan. Jenis pengguna jalan tersebut antara lain pejalan kaki, pengendara sepeda dan sepeda motor, pengguna mobil pribadi, serta pengguna angkutan umum dengan jangkauan tujuannya masing-masing. Banyaknya jenis pengguna jalan akan berpengaruh pada daya hidup (livability) suatu jalan, karena pergerakan pengguna jalan tersebut akan mengindikasikan jalan tersebut berdaya hidup tinggi ataupun rendah. Jalan yang memiliki daya hidup merupakan sebuah jalan yang dirancang untuk memungkinkan perjalanan yang aman, nyaman, dan disukai oleh semua pengguna, baik pengguna kendaraan bermotor ataupun kendaraan tidak
tempat menuju ke tempat lain, berinteraksi sosial, dll. Namun dari itu yang utama adalah sirkulasi pejalan kaki atau pergerakan pejalan kaki dari satu tempat ke tempat lain. Carr (1992) menyatakan bahwa ruang jalan merupakan ruang publik perkotaan yang memisahkan antara kegiatan pejalan kaki (kendaraan tidak bermotor) dengan jalur kendaraan bermotor, yang menghubungkan satu tempat dengan tempat yang lain dan berkaitan erat dengan sistem ruang dan bangunan di sekitarnya.
menggunakan fasilitas trotoar harus turun ke badan jalan dengan risiko terserempet kendaraan bermotor.
kendaraan tidak
yang 2. Untuk
beraturan
mengetahui
bahkan digunakan
faktor-faktor apa
sebagai
saja
parkir
yang
kendaraan
mempengaruhi
khususnya di Jalan
kenyamanan dan
Ahmad Yani Kota
keamanan pada
Sukabumi.
jalur pedestrian
Kondisi pedestrian
fasilitas yang
di
sekitar
Kawasan
Jalan Yani
buruk,
kondisi
Ahmad
trotoar
sempit,
Kota Sukabumi
tidak
adanya 3. Untuk
jembatan
mengevaluasi
penyebrangan, dan
fasilitas
tidak adanya zebra
pedestrian yang
cross serta tidak
terdapat
memenuhi kriteria
Kawasan
Jalan
prinsip
Ahmad
Yani
standar
jalur
fasilitas
Kota Sukabumi
pedestrian.
yang
sesuai
bermotor. Jacob (1961) telah lebih dulu menegaskan bahwa sebuah jalan tidak hanya butuh rasa aman, tetapi juga rasa nyaman untuk dipergunakan. Untuk merealisasikan hal tersebut, sebuah jalan memiliki ruang-ruang jalan yang dibagi berdasarkan jenis pengguna, aktivitas, dan kegunaannya. Pesatnya perkembangan Kota Sukabumi yang sangat cepat yang didorong oleh kegiatan ekonomi, sehingga menyebabkan penataan dan pengelolaan ruang terbuka atau ruang Kota semakin sulit. Dengan meningkatnya kebutuhan ruang terbuka pada pusat kegiatan Kota Sukabumi yang tidak diimbangi dengan penataan ruang terbuka yang baik sehingga menghasilkan ruang kota yang tidak layak, karena penataan yang mengesampingkan aspek lingkungan yang sehat, nyaman serta aman bagi
Berdasarkan
dalam
permasalahan
memenuhi
diatas,
maka
kriteria
timbul pertanyaan-
keselamatan,
pertanyaan sebagai
keamanan,
berikut yang akan
kenyamanan dan
dibahas
keindahan
dalam
penelitian
ini,
sebagai berikut : 1. Apakah memaksim alkan street furniture, pengaturan PKL serta penataan parkiran sebagai solusi atas fungsi jalur pedestrian
bagi
pengguna jalan.
pengguna terutama bagi pejalan kaki yang merupakan salah satu pengguna fasilitas kawasan ruang terbuka perkotaan. Permasalahan dominan yang terdapat pada koridor Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi yang merupakan pusat kegiatan kota & Central Buiness Distric (CBD) yaitu jalur pedestrian yang tidak memadai seperti tidak adanya fasilitas pendukung, tidak layaknya keadaan fisik jalur pedestrian itu sendiri, jalur pedestrian yang digunakan oleh para PKL (Pedagang Kaki Lima) sehingga kurang maksimalnya fungsi dan kenyamanan jalur pedestrian tersebut. Jalur pedestrian yang baik sangat dibutuhkan bagi pengguna terutama pejalan kaki dalam melakukan aktivitasnya dan apalagi ditunjang dengan penataan elemen-elemen pada pedestrian sehingga membuat pengguna merasa
sebagai wadah sirkulasi jalur pejalan kaki ? 2.
Bagaimana kah fasilitas pedestrian yang layak di
Jalan
Ahmad Yani Kota Sukabumi yang sesuai dalam memenuhi kriteria prinsip dan standar
nyaman dan aman dalam melakukan aktivitasnya di jalur tersebut. Selain elemen pendukung pada pedestrian hendaknya jalur yang bisa dikatakan nyaman dan aman adalah adanya pemisahan antara pedestrian dan jalur kendaraan bermotor. Kota Sukabumi layaknya seperti kota besar lainnya yang senantiasa dalam perkembangan waktu memiliki permasalahan kompleksitas yang semakin meningkat. Perencanaan perkotaan harus berorientasi pada kebutuhan pejalan kaki, karena pejalan kaki merupakan salah satu pengguna utama jalur pedestrian dan ruang terbuka. Kesemerawutan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan/berdagang di kawasan pedestrian Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi . sehingga mengganggu/menghambat ruang gerak pengguna jalan khususnya pejalan kaki
fasilitas pedestrian ?
sehingga hilangnya keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan keindahan bagi pejalan kaki. Selain menghambat ruang gerak pejalan kaki karena adanya lapak-lapak PKL, kondisi pedestrian terlihat kumuh dan sumpek. Dari alasan itulah penulis mengambil studi di wilayah tersebut sehingga kondisi pedestrian dapat berfungsi dengan semestinya.