Materi Tasawuf.docx

  • Uploaded by: Lis Yulitasari
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Materi Tasawuf.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,246
  • Pages: 13
BAB I PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG Banyak orang Islam yang antipati kepada tasawuf, tetapi banyak juga kelompok orang yang sangat mengagungkan tasawuf. Sebagai seorang muslim yang mencintai ilmu, kita harus memahami secara kritis apa dan bagaimana

tasawuf

itu,

sehingga

kita

bisa

menyikapinya

secara

proporsional. Tasawuf pada hakikatnya adalah ajaran tentang latihan pengendalian diri (mujahadah an-nafs) sehingga manusia mencapai kualifikasi akhlak yang baik, yakni jiwa yang taqarrub (dekat kepada Allah) dan ma’rifatullah (mengetahui Allah dengan ilmu). Bagi Iman al-Ghazali, juga bagi para ulama yang tafaqquh fiddin, tasawuf yang benar adalah tasawuf yang berlandaskan dalil Al-Qur’an dan hadits shahih. Oleh karena itu segala ajaran tasawuf yang tidak memiliki rujukan yang absah dianggap sebagai ajaran yang diada-adakan (bid’ah).

B.

RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Kritik Wahabisme Terhadap Aliran Tarekat 2. Bagaimana Kritik tiga Organisasi sosial keagamaan di Indonesia 3. Bagaimana Kritik Dari Tokoh-tokoh Organisasi Islam di Indonesia

BAB II PEMBAHASAN

A.

PENGERTIAN TAREKAT Dalam ilmu tasawuf disebutkan bahwa arti tarekat ialah jalan untuk

melakukan suatu ibadah sesuai dengan ajaran yang dicontohkan oleh Rasullah saw dan dikerjakan oleh para sahabat, tabi’in, dan tabi’ tabi’in seacara turuntemurun hinga kepada para ulam yang menyambung sampai pada masa kini. Pada awal mulanya, tarekat belum ad di dalam agama islam. Akan tetapi,untuk memasuki dunia tasawuf, di perlukan satu jalan untuk dapat mencapai tujuan utama yang ingin dicapai oleh seseorang. Dari situ timbullah satu cara untuk mendaki satu maqam ke maqam lainnya yang disebut tarekat. Sebagai amalan tasawuf, pada dasarnya tarekat terdiri atas dua bagian utama, yaitu penyucian hati dan meditasi dalam rangka berdzikir kepada Allah. Taswuf secara umum merupakan usaha mendekatkan diri kepada allah dengan sedekat mungkin, melalui penyesuaian rohani dan memperbanyak ibadah. Usaha ini biasanya dilakukan di bawah bimbingan seorang syaikh.Ajaran-ajaran tasawuf ini merupakan hakikat dan tarekat.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tasawuf ialah usaha mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan tarekat ialah jalan yang ditempuh untuk mendekatkan diri kepada nya. Gambaran ini menunjukan bahwa tarekat adalah tasawuf yang telah berkembang dengan beberapa variasi tertentu, sesuai dengan spesifikasi yang diberikan guru kepada muridnya.

B.

PENGARUH TAREKAT DI MASA KINI

Dalam perkembangannya, tarekat-tarekat itu tidak hanya memusatkan perhatian kepada ajaran gurunya, tetapi juga mengikuti kegiatan kegiatan politik.umumnya tarekat Tijaniiyyah yang dikenal dengan gerakan politik yang menentang penjajahan prancis di Afrika Utara.sementara itu, gerakan tarekat Sanusiyyah menentang penjajahan italioa di Libya. Jadi, walaupun kaum sufi memusatkan perhatian kepada akhirat melalui amalan-amalan dzikir, mereka ikut bergerak menyelamatkan umat islam dari bahaya yang mengancamnya.

Keberadaan tarekat sangat penting dalam dunia islam. Tarekat secara umum memengaruhin dunia islam mulai dari abad XIII. Kedudukan tarekatbpada saat itu sama dengan kedudukan partai politik. Terlebih lagi, banyak tentera jugabmenjadi anggota tarekat.Penyokong tarekat Bektashi umpamanya, sebagai besar mereka adalah tentara Turky.Oleh karena itu, sewaktu tarekat tersebut dibubarkan oleh Sultan Mahmud II, tentara yang juga disebut dengan janissary itu menentangnya.Jadi, tarekat tidak hanya bergerak dalam urusan agama, tetapi juga bergerak dalam urusan dunia. Tarekat –tarekat meluaskan pengaruh dan organiasinya ke seluruh pelosok negeri, menguasai masyarakat melalui jenjang yang terancang dengan baik, dan memberikan otonomi kedaerahan seluas-luasnya.Setiapdesa ada wali lokalnya yang dimuliakan sepanjang hidupnya, bahkan setelah wafat. Akan tetapi, pada saat-saat itu terjadi “penyelewengan” di dalam tarekat. Penyelewengan itu antara lain terjadi dalam paham wasilah, yaitu paham yang menjekaskan bahwa permohonan seseorang tidak dapat dialamtkan langsung kepada Allah, tetapi harus melalui guru, sambung-menyambung sampai kepada syaikh. Setelah itu, baru dapat berhubungan dengan- Nya. Paham inilah yang ditentang oleh Muhammad Abdul Wahab di Arab Saudi, Karen adinggap syirik. Hal ini seperti di zaman pra-islam.Manna,Lata, dan Uzza adalah perantara tuhan orang-oprang jahiliyah yang semuannya dibasmi oleh Nabi Saw. Itulah sebabnya wahabiyah menentang keras paham ini dan menghancurkan makan Nabi dan para sahabat. Akan tetapi, perlakuan mereka tersebut mendapat kecaman dari dunia islam. Di samping itu, tarekat umumnya hanya berorientasi akhirat, tidak mementingkan dunia.Tarekat menganjurkan banyak beribadah dan jangan mengikuti dunia, karena dunia adalah bangkai dan yang mengejarnya adalah anjing. Ajaran ini tampaknya menyelewatkan umat islam dari jalan yang harus ditempuhnya. Demikian juga sikaptawakal; menunggu apa saja yang akan dating., para pembaharu dalam dunia islam melihat bahwa tarekat bukan hanya m3ncemarkan paham tauhid, tetapi jug amembawa kemunduran bagi umat islam. Terlebih lagi, Annemarie Schimmel menyatakan bahwa tarekat yang awalnya

muncul dari kebutuhan rohani, menjadi unsure menyebabkan kemandengan orang-orang islam. Oleh Karena itu, pada abad XIX mulailah timbul pemikiran yang sinis terhadap tarekat dan tasawuf.Banyak orang menentang dan meninggalknnya. Muhammmad Abduh yang semula merupakan pengikut tarekat yang patuh,setelah bertemu jamaludin Al-Afghani, ia berubah pendirian dengan meninggalkan tarekat5nya dan mementingkan dunia ini, di samping akhirat begitu juga Rasyid Ridho , setelah melihat bahwa tarekat membawa kemunduran pada umat islam .ia meninggalkannya dan memusatkan perhatiiannya untuk memajukan umat islam. Akan tetapi pada akhir-akhir ini, perhatian kepada tasawuf timbul kembali karena dipengaruhi oleh paham materialism. Orang-orang Barat melihat bahwa materialism itu memerlukan sesuatu yang bersifat rohani sehingga banyak orang yang kembali memperhatikan tasawuf

C.

Studi Kritis Terhadap Aliran Tarekat

1.

Kritik Wahabisme Terhadap Aliran Tarekat Sejak munculnya gerakan pembaharuan Islam yang diilhami oleh

gerakan Wahabisme dari timur pada awal abad ke- 20, aliran keagamaan yang cendrung sufistik termasuk tarekat dalam islam terus terpojokan pada posisi yang kurang menguntungkan. Aliran ini dipandang bertentangan dengan semangat pembeharuan yang cendrung mondernis dan bahkan terkesan revolusioner. Sufisme dan tarekat mulai dipojokan, setidak-tidaknya atas tiga tuduhan : Pertama, karena watak yang dianggap terlalu longgar pada ajaran ajaran keagamaan yang dinilai palsu. Para penganut aliran ini dinilai banyak melakukan kompromi ajaran secara teologis dapat mengotori kemiurnian ajaran ibadah umat islam. Kedua,sikap pembawanya cendrung mengingkari dunia berikut segala symbol kehidupanya. Mereka dianggap melakukan perlakuan yang tidak seimbang antara dimensi dunia dan akhirat. Ketiga, paham keagamaan ini lebih jauh dinilai telah merusak umat islam karena watak yang tidak berpihak pada dimensi Intelektualisme dan tradisionalisme yang dibutuhkan, terutama dalam membangun bebagai kemajuan dikalangan umat Islam.

Gerakan pembaharuan memperoleh sambutan umat yang cukup antusias. Hampir separo abad terakhir, umat islam digiring untuk beranjak dari satu titik kehidupan yang diselimuti kecendrungan serba sufistik ketimuran ke titik kehidupan lain yang serta rasionalistis kebarat-baratan. Seolah olah semangat sufisitik dan rasionalistik itu merupakan dua titik ekstrim yang mustahil bias bertemu.dengan alas an inilah, tarekat kemudian terpojokan pada satu posisi yang kurang menguntungkan, khususnya bagi perjlanan sejarah berkembangnya.

2. Kritik tiga Organisasi sosial keagamaan di Indonesia. Khusus di Indonesia, sejak munculnya berbagai gerakan pembaharuan islam, yang ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi sosial keagamaan yang dilatarbelakangi semangat modernisme. Penghujatan terhadap tarekat dan tasawuf gencar dilaksanakan. Muhammadiyah, Persatuan Islam ( Persis ) , dan Nahdlotul Ulama ( NU), adalah tiga diantara organisasi Islam yang mensponsori gerakan tersebut. Sebagai organisasi puritan yang berslogan “ memurnikan “ kembali ajaran islam dalam semangat kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah, ketiga organisasi masa islam itu mengeluarkan kritik terhadap keberadaan tarekat dan tasawuf walaupun dengan variasi kritikan yang berbeda. Pengikut Persatuan Islam ( Persis ), umpamanya, adalah kelompok masyarakat muslim yang relatif paling keras menentang keberadaan tasawuf dan tarekat. Mereka mengklaim bahwa kedua ibadah tersebut merupakan bukti penyimpangan dari ajaran islam yang dicontohkan Nabi Muhammad. Sementara itu Muhammadiyah menganggap tasawuf dan tarekat sebagai penghalang bagi kemajuan umat islam, terutama dalam ikhtiar mengejar ketertinggalanya dari umat lain. Menurutnya, kontemplasi dapat menyebabkan seorang pengikut tarekat menjadi lemah dalam berusaha dan beramal saleh. Bagi Pengiku Nahdlotul Uama ( NU), tarekat itu tidak semuanya buruk, ada yang Mu’tabarah, ada yang Ghaeru mu’tabarah, ada yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad, ada pula yang sesat.

3. Kritik Dari Tokoh-tokoh Organisasi Islam di Indonesia Dalam pandangan salah seorang tokoh Persatuan Islam, tasawuf dan tarekat yang diabut umat islam mempunyai landasan pemikiran yang bercorak pantaesis, yaitu corak pemikiran yang memandang Tuhan berada di setiap benda di alam ini. Semua aliran tasawuf dan tarekat mengajarkan wihdatul al ittihad, alhulul, dan al-liqa.’. Inti ajaran semua bersifat panteistis. pandangan tersebut merupakan hasil dari konsepsi filsafat monisme, yaitu konsepsi yang menyatakan bahwa Tuhan dan alam adalah satu. kemudian beliau juga nengatakan bahwa secara historis, monisme, dan panteisme merupakan esensi dari ajaran agama Hindu. Dalam kitab agama Hindu, Rig Weda, disebut dengan jelas bahwa Tuhan menjelma diberbagai bentuk kehidupan di bumi dan langit, baik dalam bentuk benda-benda yang ada di sekitar manusia, maupun yang terdapat pada diri manusianya sendiri. Lebih tegas lagi, para aktifis ormas islam modernis ini mengatakan bahwa “ istilah-istilah yang digunakan dalam tarekat dan tasawuf seperti : syariat, tarikat, hakikat, dan ma’riat, sama sekali tidak didasarkan pada dalil-dalil AlQuran dan As-Sunnah (hadits) yang kokoh. bahkan metode khalawat dan zikir dibatasi oleh bilangan tertentu hingga mencapai ekstase pun tidak pernah ada ketentuan dalam ajaran islam. Pandangan Abdul Razak, salah seorang tokoh muda Nahdlotul Ulama, beberapa ajaran tarekat yang dianggap menyimpang, antara lain : adanya kultus yang berlebihan kepada seorang mursid. mereka para penganut menganggap Syekh atau guru sebagai seorang wali yang melebihi kesucianya Rosulullah. mungkin hal itu engaruh dari budaya yang sering mengagungkan orang-orang sakti dan ini muncul biasanya di Indonesia dari kalangan pendeta hindu atau mitologi jawa kuno. selanjutnya, dia juga memandang masalah taklid sebagai suatu sikap menerima apa adanya tanpa sikap yang kritis terhadap ajaran dari syekh mursid, akibat dari pengultusan kepadanya. Sebab talkid dalam ajaran islam sangat dilarang selama orang itu mampu menelusuri kebenaran suatu agama. Tersebarnya legenda tentang kehebatan Syekh serta karamah-nya menjadi keyakinan dari para jamaah tarekat, mereka juga berkeyakinan bahwa syekh lebih mulia daripada sahabat-sahabat Rosulullah

Menurut K.H. Hasyim Asy’ari, dalam buku (Ilmu Tasawuf Hal . 400-401 pengantar: Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A.) mengenai tradisi tarekat ada prilaku yang menyimpang dari syariat Islam, misalnya beliau tidak suka di hormati secara berlebihan sehingga mengakibatkan pengkultusan individu terhadapnya, biasa dihubungkan terekat, yang di tunjukan kepada seorang mursyid yang dianggap mampu menghubungkan manusia dengan tuhan, mengakibatkan munculnya bahwa seorang guru tarekat orang kramat yang jauh dari kesesatan. Dalam masalah tarekat beliau sangat selektif mengenai pemberian predikat wali kepada mursyid beliau sangat menentang dan tidak pernah mengenal kompromi, pernyataan berikut “ Wali tidak akan memamerkan diri meskipun dipaksa membakar diri mereka “ barang siapa yang mengaku dirinya wali tetapi tanpa kesaksian mengikuti syariat Rosul, orang tersebut adalah pendusta yang membuatbuat perkara tentang Allah. Pemikiran Hasyim tentang tarekat sangat moderat.Ia tidak segan-segan mengkritik tarekat yang pengamalanya menyalahi prinsif ajaran tasawuf itu sendiri. misalnya, memberikan otoritas yang berlebihan kepada mursyid. sejalan dengan itu, buku Ad-Durar Al-Muntasyirah ditulis untuk meluruskan prinsip tasawuf atau tarekat yang menyimpang. Menurut Hasyim, dengan mungutip pendapat Suhrawardi “ Jalan kaum sufi adalah membersihkan jiwa ; menjaga nafsu, serta melepaskan diri dari berbagai bentuk sifat buruk, seperti ujub, takabbur, riya, dan hub ad-dunya. Selain itu menjalin budi pekerti yang bersifat kerohanian, seperti ikhlas, tawadhu ( rendah hati ), tawakkal (bersandar dan percaya kepada tuhan), memperkenankan hati kepada orang lain dan setiap kewajiban ( ridha), serta memperoleh ma’rifat dari Allah.” Hasyim merupakan sufi yang moderat. Ia memang pengikut tasawuf, tetapi bersikap kritis dalam beberapa hal. Ia berharap tasawuf dapat tetap berjalan sesuai dengan syariat dan pokok-pokok nilai ajaran islam. Demikianlah

kritik-kritik

terhadap

ajaran

tarekat

yang dianggap

bertentangan dan menyalahi ajaran Islam . Bagaimanapun harus diakui pengamalan agama haruslah sesuai dengan sumber aslinya, yaitu Alquran dan hadis.

Rasulullah bersabda : “ Aku tinggalkan kepadamu dua perkara. Engkau tidak akan sesat selamanya jika engkau berpegang kepada duan perkara tersebut, yaitu Alquran dan aunnah Nabi-Nya.” (HR. Al-Hakim)

BAB III KESIMPULAN

Pada awal mulanya, tarekat belum ad di dalam agama islam, Dalam perkembangannya, tarekat-tarekat itu tidak hanya memusatkan perhatian kepada ajaran gurunya, tetapi juga mengikuti kegiatan kegiatan politik. Tarekat –tarekat meluaskan pengaruh dan organiasinya ke seluruh pelosok negeri, menguasai masyarakat melalui jenjang yang terancang dengan baik, dan memberikan otonomi kedaerahan seluas-luasnya.Setiapdesa ada wali lokalnya yang dimuliakan sepanjang hidupnya, bahkan setelah wafat. Di samping itu, tarekat umumnya hanya berorientasi akhirat, tidak mementingkan dunia.Tarekat menganjurkan banyak beribadah dan jangan mengikuti dunia. Maka dari itu muncullah Studi Kritis Terhadap Aliran Tarekat yaitu : 1. Kritik Wahabisme Terhadap Aliran Tarekat. 2. Kritik tiga Organisasi sosial keagamaan di Indonesia. 3. Kritik Dari Tokoh-tokoh Organisasi Islam di Indonesia

Demikianlah

kritik-kritik

terhadap

ajaran

tarekat

yang dianggap

bertentangan dan menyalahi ajaran Islam . Bagaimanapun harus diakui pengamalan agama haruslah sesuai dengan sumber aslinya, yaitu Alquran dan hadis.

DAFTAR PUSTAKA

Kahmad, Dadang. 2002, Tarekat dalam Moderen, Bandung : Pustaka Setia.

Islam

Kualitas

Masyarakat

Samsul Munir Amin, Said Aqil Siradj. Ilmu Tasawuf, Jakarta : Amzan. Mahfud. 2013, Akhlak Tasawuf, Cirebon : At-Tarbiyah Press. Bahri, M.Z. 2007, Tasawuf Mendamaikan Dunia, Jakarta : Erlangga. M. Sholihin, Rosihon Anwar, Ahmad Tafsir. 2002, Kamus Tasawuf, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

STUDI KRITIS ALIRAN-ALIRAN THAREQAT YANG BERKEMBANG MASA KINI ( Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dalam Matakuliah: Akhlak Tasawuf ) Dosen Pengampu: Darania Nisa,S.H.,M.H.

Disusun Oleh : DEDI SUHENDI ( 1801010014 )

SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM LAMPUNG TAHUN 2018 / 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, taufik dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah “Studi Kritis terhadap Aliran Aliran Tasawuf”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.H.Abdul Khaliq,M.Kom.I selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu tasawuf, dan kepada perpustakaan STAIDRA Kranji Paciran Lamongan sebagai sarana mencari bahan referensi, serta tidak lupa kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Makalah ini disusun untuk menambah pengetahuan studi kritis tentang Aliran Aliran tasawuf.Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis butuhkan untuk perbaikan kedepannya. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih banyak.

Pesawaran,

Kelompok 8

2018

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................

ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang .......................................................................

1

B. Rumusan masalah ...................................................................

1

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN THAREQAT.................................................

2

B. THAREQAT DI MASA KINI ..............................................

2

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Related Documents

Materi
August 2019 84
Materi
December 2019 69
Materi
June 2020 39
Materi
June 2020 53
Materi Phbs.docx
October 2019 15
Materi Kbi.docx
June 2020 5

More Documents from "Tria Maya"

Ang Ikhwan.docx
November 2019 13
Materi Tasawuf.docx
November 2019 17
Bab I.docx
November 2019 19
Bab 2.docx
November 2019 18
Daftar Isi.docx
November 2019 12
Bnt.docx
November 2019 13