Bab I.docx

  • Uploaded by: Lis Yulitasari
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab I.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 903
  • Pages: 4
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Negara-negara di dunia memberikan perhatian yang cukup besar terhadap angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) sehingga dinilai dengan angka delapan tujuan yang di tuangkan dalam Millennium Development Goal’s (MDGS). Upaya untuk memperbaiki kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak telah menjadi prioritas utama dari pemerintah, bahkan sebelum tahun 2015. AKI dan AKB juga mengindikasikan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan, sosial budaya serta hambatan dalam memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan. Hasil Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukan ada persoalan dalam pencapaian target penurunan AKI, AKB di Indonesia (Gamelia, dkk, 2013). Masalah yang membuat kita tercengang adalah terjadi peningkatan yang signifikan dari AKI. Peningkatannya luar biasa mengejutkan yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini lebih besar dibandingkan pencapaian tahun 2007 yaitu sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup.Ini menjadikan kondisi kesehatan ibu (ibu melahirkan) mirip dengan kondisi tahun 1997. Artinya, terjadi kemunduran dalam pencapaian target penurunan AKI di Indonesia (Gamelia, dkk, 2013). Salah satu upaya untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan meningkatkan pelayanan kebidanan dan kesehatan ibu, remaja, prahamil, KB, serta pencegahan dan penanggulangan penyakit menular seksual, yang semuanya

terangkum

dalam program

PKRE (Pelayanan Kesehatan

Reproduksi Esensial), juga kita telah mempunyai intervensi strategis yaitu empat pilar Safe Motherhood yang terdri dari keluarga berencana, pelayanan antenatal terfokus, persalinan yang bersih dan aman, serta pelayanan obstetrik esensial (Prawirohardjo, 2009).

1

2

Asuhan persalinan diberikan kepada klien saat persalinan dengan memperhatikan prinsip asuhan sayang ibu dan sayang bayi yang merupakan bagian dari persalinan yang bersih dan aman. Salah satu bentuk dari asuhan persalinan yaitu menghadirkan keluarga atau orang-orang terdekat pasien untuk memberikan dukungan bagi ibu (Prawirohardjo, 2009). Menurut Prawirohardjo (2009) bahwa asuhan masa neonatus sangat diprioritaskan karena merupakan masa kritis dari kematian bayi. Dua pertiga dari kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan, 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir. Dengan pemantauan yang teratur pada waktu nifas dan bayinya, dapat mencegah mortalitas dan morbiditas ibu dan bayinya. Asuhan masa nifas dibutuhkan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan luka perineum harus diajarkan dan ditanamkan. Status gizi ibu nifas sangat berpengaruh terhadap proses penyembuhan luka. Gizi ini berfungsi untuk membantu proses metabolisme, pemulihan dan pembentukan jaringan baru. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas bisa didukung oleh Ante natal care (ANC) yang baik. Keaktifan petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan saat ANC dapat meningkatkan pengetahuan ibu nifas dalam mendukung proses penyembuhan luka (Suryati, 2013). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan yaitu mulai dengan seseorang merencanakan jumlah dan jarak kehamilannya dengan menggunakan KB (Keluarga Berencana), mencegah dan mengurangi seorang perempuan hamil mengalami komplikasi dalam kehamilan, persalinan, masa nifas upaya melakukan asuhan kematian atau kesakitan dengan melakukan Pelayanan Obstetrik Neonatal Esensial Dasar (Prawirohardjo, 2010). Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Manuaba, 2010). Keluarga Berencana (KB) adalah suatu usaha untuk

3

menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi atau anti kontrasepsi (Conception Control) adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi dengan menggunakan alat atau obat-obatan (DINKES, 2009). Imunisasi berasal dari kata imun yang kebal atau resisten. Jadi imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh. Anak balita (umur 0-5 tahun) adalah salah satu sasaran pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan. Anak baru lahir (umur 0-28 hari) dan bayi (umur 1-12 bulan) termasuk anak balita. Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Polides memiliki data tentang anak balita di wilayah kerjanya. Data tersebut diperlukan untuk digunakan dalam pelaksanaan pembinaan kesehatan anak balita baik dilakukan oleh bidan maupun oleh tenaga kesehatan lainnya. Dismenorea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, berupa rasa tidak enak diperut bagian bawah dan seringkali diiringi dengan rasa mual. Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita-wanita mudah pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan. Karena gangguan ini sifatnya subyektif, walaupun frekuensi dismenorea cukup tinggi dan penyakit ini sudah lama dikenal, namun sampai sekarang patogenesisnya belum dapat dipecahkan dengan memuaskan. (Prawirohardjo, 2014). Berdasarkan latar belakang diatas maka upaya untuk meningkatkan kesehatan maternal dan neonatal menjadi sangat strategis bagi upaya pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Usaha tersebut dapat dilihat dari penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi baru lahir. Dari uraian di atas penulis sangat tertarik untuk melakukan Asuhan Asuhan kebidanan pada persalinan, bayi baru lahir, nifas, keluarga berencana, bayi, balita, dan kesehatan reproduksi.

4

B. Tujuan 1. Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada persalinan 2. Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir 3. Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada Nifas 4. Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada Keluarga Berencana 5. Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada Bayi 6. Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada Balita 7. Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada Kesehatan Reproduksi

C. Manfaat 1. Bagi Penulis Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu serta mengamalkan apa yang telah diperoleh penulis selama mengikuti perkuliahan di Program Studi Kebidanan Tanjung Karang. 2. Bagi Lahan Praktek Sebagai pedoman sekaligus masukan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan pada persalnan, bayi baru lahir, nifas, keluarga berencana, bayi, balita dan kesehatan reproduksi 3. Bagi Institusi Pendidikan a. Sebagai bahan evaluasi terhadap teori yang telah diberikan kepada peserta didik selama mengikuti perkuliahan. b. Sebagia sumber bacaan dan referensi bagi perpustakaan di institusi pendidikan.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Ang Ikhwan.docx
November 2019 13
Materi Tasawuf.docx
November 2019 17
Bab I.docx
November 2019 19
Bab 2.docx
November 2019 18
Daftar Isi.docx
November 2019 12
Bnt.docx
November 2019 13