Materi Kwu 3-1.docx

  • Uploaded by: Dende Rahmanto
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Materi Kwu 3-1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 18,457
  • Pages: 71
BAB 1 Psikologi Kewirausahaan A. Pendahuluan Fenomena kemiskinan di Indonesia sudah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Implikasi dari persoalan ini berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, maupun politik. Kondisi tersebut sampai saat ini masih memprihatinkan dan sudah seharusnya mendapatkan perhatian utama. Ditambah dengan minimnya akses masyarakat miskin terhadap sumber daya dan kebijakan pemerintah yang belum memihak, akibat kondisi yang demikian dirasakan semakin membebani masyarakat miskin. Selain itu persoalan kemiskinan tidak bisa terlepas dari masalah tenaga kerja dan pengadaan lapangan kerja baru. Globalisasi yang terjadi saat ini berdampak terhadap meningkatnya kompetisi. Dalam kompetisi akan ada pihak-pihak yang memperoleh keuntungan atau yang memenangkan kompetisi dan pihak-pihak yang kalah atau tersingkir. Pemenang kompetisi tidak lain adalah mereka yang mempunyai kemampuan yang unggul. Dalam konteks kompetisi antar bangsa, dapat dipastikan pemenangnya adalah bangsa yang unggul dalam penguasaan sains dan teknologi. Kaushik Basu, profesor ekonomi Universitas Cornell, Amerika Serikat sekaligus penasehat ekonomi pemerintah India, Eric Maskin, peraih Nobel Ekonomi tahun 2007, menyatakan suatu negara tidak mungkin menarik diri dari globalisasi untuk melindungi pasar domestik. Pemerintah harus pintar membuat kebijakan untuk memanfaatkan peluang dari globalisasi sambil terus meningkatkan keterampilan angkatan kerja untuk memenangi persaingan global. Globalisasi di satu sisi akan menaikkan pendapatan rata-rata negara, tetapi juga akan melahirkan kesenjangan (Kompas, Rabu 5 September 2012). Kesenjangan akibat globalisasi ini dapat diatasi dengan meningkatkan akses pendidikan, kesehatan, dan pangan bagi semua orang secara adil. Globalisasi menguntungkan mereka yang memiliki ketrampilan karena bisa mengakses peluang dimana saja. Pekerja yang tidak terampil akan semakin tertinggal dan terpaksa dengan upah rendah. Pendidikan merupakan strategi penting dalam mengatasi kemiskinan. Kemudahan akses pendidikan akan meningkatkan kualitas ketrampilan sumber daya manusia sehingga mereka bisa meraih peluang kerja lebih banyak dan layak.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 1

Peningkatan akses pedidikan dan ketrampilan dapat dilakukan dengan pembelajaran kewirausahaan. Dengan pembelajaran kewirausahaan ini diharapkan akan tercipta sumberdaya manusia yang unggul dan mampu menciptakan lapangan kerja baru. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi pembelajaran kewirausahaan diberbagai tingkat atau jenjang pendidikan baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. Pembelajaran kewirausahaan mencakup dua hal yang utama: (1) pembelajaran psikologi kewirausahaan/ jiwa kewirausahaan/ mental kewirausahaan, (2) pembelajaran praktik kewirausahaan. Pembelajaran psikologi kewirausahaan dimaksudkan untuk menanamkan jiwa kewirausahaan sehingga nantinya akan dihasilkan pribadi-pribadi yang unggul. Sedangkan pembelajaran praktik dimaksudkan untuk melatih peserta didik agar mampu mewujudkan dan mengembangkan usaha. B. Pengertian Psikologi Kewirausahaan Psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa atau nafas hidup, dan kata “logos” yang berarti ilmu. Psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari jiwa. Namun demikian mengartikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari jiwa semata kurang tepat, karena pada kenyataannya psikologi tidak mengkaji jiwa sebagai objeknya karena jiwa merupakan sesuatu yang sulit diamati secara konkrit. Jiwa hanyalah merupakan salah satu aspek saja dari kehidupan individu secara keseluruhan. Psikologi mempelajari perilaku sebagai manifestasi jiwa. Dengan demikian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam interaksi dengan lingkungan. Pengkajian terhadap perilaku terdapat jenis pendekatan dalam memberikan penjelasan mengenai apa, mengapa, dan bagaimana perilaku individu. Beberapa pendekatan ini diantaranya adalah pendekatan behavioristik, pendekatan kognitif, pendekatan humanistik, pendekatan psikoanalisa, dan pendekatan neurobiologis. Pendekatan behavioristik, lebih mengutamakan perilaku. Perilaku adalah apa yang dapat dilihat dan dipelajari dan merupakan hasil interaksi dengan lingkungan. Dalam berinteraksi dengan lingkungan, individu menerima stimulus/rangsangan dari lingkungan dan individu memberikan respon. Pendekatan behavioristik ini sering disebut sebagai teori S-R (StimulusRespon). Beberapa tokoh psikologi pendekatan ini adalah: John Broadus Watson, Burrhus Frederick Skinner, Ivan Pavlov, dan Edward L. Thorndike. Beri aku selusin bayi yang sehat dan tegap. Aku akan membesarkan mereka dalam duniaku sendiri yang telah kutentukan. Akan kupilih satu dari mereka secara acak dan melatihnya Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 2

menjadi seorang spesialis; entah dokter, pengacara, artis, pebisnis, bahkan pengemis dan pencuri tanpa menghiraukan bakat, kegemaran, kecenderugan, kemampuan, panggilan hati, dan ras keturunan mereka – John B. Watson. Pendekatan psikoanalisa lebih mengutamakan hal-hal yang berada di bawah kesadaran individu. Pendekatan ini menganggap bahwa perilaku individu dikontrol oleh bagian yang tidak sadar. Teori ini menganggap bahwa kepribadian terdiri dari tiga unsur yaitu Id, Ego, dan Super Ego. Semua perilaku digerakkan oleh kekuatan di bawah sadar yang disebut libido. Tokoh utama psikoanalisa adalah Sigmund Freud. Pendekatan kognitif, menjelaskan bahwa perilaku itu sebagai proses internal. Pendekatan ini menganggap bahwa perilaku merupakan suatu proses input-output yaitu penerimaan dan pengolahan informasi yang kemudian akan menghasilkan keluaran. Individu bukanlah penerima rangsangan pasif, akan tetapi di dalam kesadaraannya (otak) terjadi proses yang aktif mengolah dan mengubah informasi yang diterima menjadi bentuk baru yang lebih sesuai. Keluaran yang berupa perilaku akan banyak tergantung pada perbendaharaan (isi-isi memori) dalam kesadaran atau otak individu. Tokoh-tokoh dalam pendekatan ini antara lain: Jean Peagiet, David Asubel, dan Jerome Bruner. Pendekatan humanistik, lebih menekankana pada martabat kemanusiaan pada individu yang berbeda dengan hewan dan makhluk lainnya. Menurut pendekatan ini, manusia sudah sejak awal mempunyai dorongan untuk mewujudkan dirinya sebagai manusia di lingkungannya. Setiap individu bertanggung jawab terhadap tindakannya masing-masing. Perilaku individu terjadi karena adanya kebutuhan yang mendorong untuk mewujudkan dirinya. Tokoh-tokoh dalam pendekatan ini antara lain: Abraham Maslow dan Carl Rogers. Pendekatan neurobiologi, yang mengaitkan perilaku individu dengan kejadian-kejadian di dalam otak dan sistem saraf. Menurut pendekatan ini perilaku seseorang amat tergantung pada kondisi otak dan sistem sarafnya. Apabila otak dan saraf terganggu maka perilaku pun akan terganggu. Kewirausahaan berasal dari kata “entrepeneur”. Definisi dari entrepeneur salah satunya adalah dari R. Hisrich (1985) menjelaskan pengertian entrepeneur: “entrepeneur is the process of creating something different with value by devoting the necessary time effoert, assuming the accompanying financial, psychological, and social risks and receiving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction”. Artinya entrepeneur adalah proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 3

disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya. Pengertian kewirausahaan berkembang sejalan dengan perkembangan zaman. Istilah entrepeneurship dialihbahasakan menjadi kewiraswastaan atau kewirausahaan, dan entrepeneur

diartikan

sebagai

wirausaha.

Menurut

Kemendiknas

(2010:

15-17),

kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang sangat bernilai dan berguna; baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Selain itu kewirausahaan dapat diartikan sebagai wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Sedangkan Usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah berani untuk berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur

permodalan

operasinya

serta

memasarkannya.

Menurut

Soeparman

Soemahamidjaja (1980), wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik pengusaha, pedagang, karyawan swasta maupun pemerintahan. Jadi Psikologi Kewirausahaan adalah perilaku-perilaku yang merupakan perwujudan dari jiwa seseorang untuk menciptakan usaha-usaha yang termasuk ke dalam kewirausahaan. C. Bagian-Bagian Psikologi Kewirausahaan Psikologi kewirausahaan dikenal juga dengan istilah jiwa wirausaha. Dengan memberikan penekanan pembelajaran pada psikologi kewirausahaan dimaksudkan untuk mengubah pola pikir atau untuk membentuk entrepeneur mindset. Entrepeneur mindset ini merupakan jiwa kewirausahaan atau karakter-karakter yang mesti ada pada seorang wirausahawan. 1. Percaya Diri (Confident) Menurut Lauster (2002:4) kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Lauster menggambarkan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri memiliki ciri-ciri tidak mementingkan diri sendiri (toleransi), tidak membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira. Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 4

Menurut pendapat Angelis (2003:10), percaya diri berawal dari tekad pada diri sendiri, untuk melakukan segalanya yang kita inginkan dan butuhkan dalam hidup. Percaya diri terbina dari keyakinan diri sendiri, sehingga kita mampu menghadapi tantangan hidup apapun dengan berbuat sesuatu. Menurut Rahmat (2000:109) kepercayaan diri dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupannya serta bagaimana orang tersebut memandang dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep diri. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa percaya diri (Self confidence) merupakan adanya sikap individu yakin akan kemampuannya sendiri untuk bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkannya sebagai suatu perasaan yang yakin pada tindakannya, bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak terpengaruh oleh orang lain. Orang yang memiliki kepercayaan diri mempunyai ciri-ciri: toleransi, tidak memerlukan dukungan orang lain dalam setiap mengambil keputusan atau mengerjakan tugas, selalu bersikap optimis dan dinamis, serta memiliki dorongan prestasi yang kuat. Seseorang yang selalu percaya pada kemampuan diri, tidak ragu-ragu dalam bertindak, bahkan berkecenderungan untuk melibatkan diri secara langsung dalam berbagai situasi dengan optimisme untuk berhasil. Dia selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Keberhasilan dan kegagalan merupakan konsekuensi pribadi wirausaha. Dia mementingkan otonomi dalam bertindak, pengambilan keputusan dan pemilihan berbagai kegiatan dalam mencapat tujuan. Dia lebih senang bekerja sendiri, menentukan dan memilih cara kerja yang sesuai dengan dirinya. Ketergantungan pada orang lain merupakan suatu yang bertentangan dengan kata hatinya. Dia dapat saja bekerja dalam kelompok selama mendapat kebebasan bertindak dan dalam mengambil keputusan. 2. Kreatif Menurut Zimmerer (1996: 7), “creativity ideas often arise when entrepreuneurs look at something old and think something new or different”. Ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berpikir sesuatu yang baru dan berbeda. Utami Munandar (1995: 25) kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 5

baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Imam Musbikin (2006 : 6) kreativitas adalah kemampuan memulai ide, melihat hubungan yang baru, atau tak diduga sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep yang tak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal-soal yang ada, dan mendapatkan pertanyaan baru yang perlu di jawab. Mangunhardjana (1986 : 11) kreatifitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya berguna (useful), lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik atau banyak. Supriyadi dalam Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati (2005 : 15) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diverensiasi, dan integrasi antara setiap tahap perkembangan. Clark Moustake psikolog humanistik (1967) menyatakan bahwa kreatifitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan dengan orang lain. Kreatifitas adalah suatu gaya hidup, suatu cara dalam mempersepsi dunia. Hidup kreatif berarti mengembangkan talenta yang dimiliki, belajar menggunakan kemampuan diri sendiri secara optimal, menjajaki gagasan baru, tempat-tempat baru, aktifitas baru, mengembangkan kepekaan terhadap masalah lingkungan, masalah orang lain, masalah kemanusiaan. 3. Inovasi Inovasi merupakan bentuk implementasi dari kreatifitas. UU No.18 tahun 2002, Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 6

Inovasi merupakan wujud nyata dari sebuah kreatifitas. Kalau kreatifitas baru dalam tahap impian (mimpi/dream) sedangkan inovasi adalah aksi atau wujud nyata dari impian tersebut. Jenis- jenis inovasi terdiri dari 4 jenis yaitu: a. Penemuan. Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolosioner. Misalnya: penemuan pesawat terbang oleh Wright bersaudara, telepon oleh Alexander Graham bell dll. b. Pengembangan. Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh Ray Kroc. c. Duplikasi. Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland. d. Sintesis. Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada arloji oleh Casio. Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu : a. Memiliki kekhasan/khusus artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan. b. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar Orsinalitas dan kebaruan. c. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa-gesa, namun keinovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu. d. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. e. Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 7

Sifat Perubahan dalam Inovasi Ada 6 Kelompok yaitu : a. Penggantian (substitution) misalnya : Inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-alat atau sistem ujian yang lama diganti dengan yang baru. b. Perubahan (alternation) misalnya : Mengubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi guru pembimbing dan penyuluhan / mengubah kurikulum sekolah yang semula bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup praktis. c. Penambahan (addition) misalnya : Adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan guru sekolah dasar dengan tidak mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang sudah ada. d. Penyusunan kembali (restructturing) misalnya : Upaya menyusun kembali susunan peralatan, menyusun kembali komposisi serta ukuran dan daya tampung kelas, menyusun kembali urutan mata-mata pelajaran / keseluruhan sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pembinaan karier baik untuk tenaga edukatif maupun tenaga administratif, teknisi, dalam upaya perkembangan keseluruhan sumber daya manusia dalam sistem pendidikan. e. Penghapusan (elimination) contohnya: Upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis halus, atau menghapus kebiasaan untuk senantiasa berpakaian seragam. f. Penguatan (reinforcement) misalnya: Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. 4. Disiplin Moeliono dalam (howitzer.multiply.com) mengemukakan bahwa “disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma, dan lain sebagainya”. Robert mejelaskan bahwa, “disiplin menimbulkan gambaran yang amat keras, bayangan tentang hukuman, pembalasan dan bahkan kesakitan. Pada sisi lain,"disiplin" mengacu pada usaha membantu orang lain melalui pengajaran dan pelatihan. Contohnya, kata "a disciple" dalam bahasa Inggris berarti seseorang yang mengikuti ajaran orang lain dalam (www.nakertrans.go.id).

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 8

Istilah “disiplin” mengandung banyak arti.Good’s Dictionary of Education menjelaskan disiplin yaitu proses atau hasil pengarahan atau pengendalian keinginan, dorongan atau kepentingan demi suatu citat-cita atau untuk mencapai tindakan yang lebih efektif dan dapat diandalkan; pencarian cara-cara bertindak yang tepilih dengan gigih, aktif dan diarahkan sendiri, sekalipun menghadapi rintangan atau gangguan; pengendalian perilaku seseorang dengan langsung dan otoriter melalui hukuman dan/atau hadiah; secara negatif pengekangan setiap dorongan, sering melalui cara yang tak enak, menyakitkan. Webster’s New World Dictionary dijelaskan bahwa kata disiplin mempunyai lima arti pokok, yaitu: a.

Latihan yang mengembangkan pengendalian diri, karakter

b.

keadaan serba teratur dan efisiensi;

c.

pengendalian diri, perilaku yang tertib;

d.

penerimaan atau ketundukan kepada kekuasaan dan kontrol;

e.

perilaku yang menghukum atau memperbaiki;

Menurut Sutisna, (1989 : 110) bahwa “ada dua pengertian pokok tentang disiplin yaitu : proses atau hasil pengembangan karakter, pengendalian diri, keadaan teratur dan efisiensi. Ini adalah jenis disiplin yang sering disebut “disiplin positif” atau “disiplin konstruktif”; penggunaan hukuman atau ancaman hukuman untuk membuat orang-orang mematuhi perintah dan mengikuti peraturan dan hukum. Jenis disiplin ini telah diberi macam-macam nama : “disiplin negatif, “disiplin otoriter”, displin menghukum atau menguasai melalui rasa takut”. Sukardi (1983 : 102) mengatakan bahwa “disiplin mempunyai dua arti yang berbeda, tetapi keduanya mempunyai hubungan yang berarti : disiplin dapat diartikan suatu rentetan kegiatan atau latihan yang berencana, yang dianggap perlu untuk mencapai suatu tujuan, disiplin dapat diartikan sebagai hukuman terhadap tingkah laku yang tidak diinginkan atau melanggar ketentuan-ketentuan peraturan atau hukum yang berlaku”. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, Disiplin berarti melatih batin dan watak supaya perbuatannya menaati tata tertib. Disiplin diri berarti melatih diri melakukan segala sesuatu dengan tertib dan teratur secara berkesinambungan untuk meraih impian dan tujuan yang ingin dicapai dalam hidup. Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 9

Menurut Hurlock (1978: 83) mengemukakan bahwa disiplin itu perlu untuk perkembangan anak, karena ia memenuhi beberapa kebutuhan tertentu, di antaranya adalah: a. Disiplin memberi anak rasa aman dengan memberitahukan apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan. b. Dengan membantu anak menghindari perasaan bersalah dan rasa malu akibat prilaku yang salah, perasaan yang pasti mengakibatkan rasa tidak bahagia dan penyesuaian yang buruk. Disiplin memungkinkan anak hidup menurut standar yang disetujui kelompok sosial dan dengan demikian memperoleh persetujuan sosial. c. Dengan disiplin, anak belajar bersikap menurut cara yang akan mendatangkan pujian yang akan ditafsirkan anak sebagai tanda kasih sayang dan penerimaan. Hal ini esensial bagi penyesuaian yang berhasil dan kebahagiaan d. Disiplin yang sesuai dengan perkembangan berfungsi sebagai motivasi pendorong ego yang mendorong anak mencapai apa yang diharapkan darinya e. Disiplin membantu anak mengembangkan hati nurani atau suara dari dalam yang membimbing dalam mengambil suatu keputusan dan pengendalian prilaku. 5. Jujur Jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Jika ada seseorang berhadapan dengan sesuatu atau fenomena maka orang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut. Jika orang itu menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada perubahan (sesuai dengan realitasnya) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur. Jujur adalah lurus hati, tidak berbohong (berkata apa adanya), tidak curang misalnya dalam permainan, mengikuti aturan yg berlaku, dan tulus ikhlas. Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.

6. Berorientasi ke depan Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 10

Orientasi masa depan adalah upaya antisipasi terhadap masa depan yang menjanjikan. Dengan memberikan perhatian yang besar kepada berbagai lapangan kehidupan yang akan dijalaninya. Menurut G Thrommsdorf (1983) Orientasi masa depan merupakan fenomena kognitif motivasional yang kompleks, yakni antisipasi dan evaluasi tentang diri di masa depan dalam interaksinya dengan lingkungan. Sedangkan menurut Nurmi (1991), Orientasi masa depan berkaitan erat dengan harapan, tujuan, standar, rencana, dan strategi pencapaian tujuan di masa akan datang. Motivasi berprestasi adalah keinginan untuk menyelesaikan sesuatu untuk mencapai standar kesuksesan dan untuk mencapai kesuksesan.(

Strantock,1998) Mc Clellan

mengunakan istilah need for achievement untuk memotivasi berprestasi ,dan mendefinisikannya sebagai suatu dorongan pada seseorang untuk berhasil dalam berkompetisi yang didasarkan atas suatu standar keunggulan. Menurut Hainz Heckhausen (1967) motivasi berprestasi adalah dorongan individu untuk meningkatkan atau mempertahankan kecakapan setinggi mungkin dalam segala aktivitas dimana suatu standar keunggulan digunakan sebagai suatu pembanding. Standar keunggulan tersebut mencangkup tiga hal yaitu: a. Standar keunggulan tugas yaitu keunggulan yang berkaitan dengan pencapain tugas secara sebaik-baiknya b. Standar keunggulan diri yaitu standar keunggulan yang berhubungan dengan pencapaian prestasi belajar yang lebih tinggi dibanding sebelumnya c. Standar keunggulan orang lain yaitu standar yang berhubungan dengan pencapaian prestasi yang setara Heikson lebih jauh menyebutkan 6 ciri individu yang memiliki motivasi berprestasi, yaitu: a. Memiliki gambaran diri yang positif,optimis dan percaya diri b. Lebih memilih tugas yang tingkat kesukarannya lebih sedang- sedang saja dari pada tingkat kesukaran yang lebih mudah c. Berorientasi ke masa depan d. Sangat menghargai waktu e. Tabah dan tekun dalam mengerjakan tugas f. Lebih memilih seorang yang ahli sebagai mitra dari pada orang simpati Menurut Ausubel dalam (howe 1984) motivasi berprestasi mencangkup 3 komponen : Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 11

a. Dengan kognitif yang mendorong seseorang untuk mempunyai kompetensi dalam subjek yang ditekuninya serta keinginan untuk menyelesaikan tugas yang ditekuninnya dengan hasil yang baik b. An ego enhancing one yaitu keinginan seseorang untuk meningkatkan kualitas dan harga dirinya c. Afiliasi yaitu keinginan seseorang untuk berkumpul dengan orang lain Atkinson menjelaskan bahwa motivasi berprestasi merupakan disposisi berprestasi usaha berhasil yang menganggapnya sebagai dorongan dengan kecendrungan mendekati suatu keberhasilan daripada kegagalan,sebaliknya individu yang memiliki motivasi prestasi yang rendah cendrung mengantisipasi kegagalan. 7. Pengambil Resiko Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang. Keberanian mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif, dan merupakan umpan balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya (Suryana, 2003 : 14-15). Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S. Bajaro, “seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik” (Yuyun Wirasasmita, dalam Suryana, 2003 : 21). Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk lebih mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realistis. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 12

8. Kepemimpinan Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasajasa yang dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada di pasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun pemasaran. 9. Orientasi Pada Tindakan (Action oriented) Bukan tipe menunda, wait and see, atau membiarkan sesuatu (kesempatan) berlalu begitu saja. Dia tidak menunggu sampai segala sesuatunya jelas dulu, atau bugdetnya ada dulu. Dia juga tidak menunggu ketidakpastian pergi dulu, baru berusaha. Mereka adalah orang yang ingin segera bertindak, sekalipun situasinya tidak pasti (uncertain). Prinsip yang mereka anut adalah see and do. Bagi mereka resiko bukanlah untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi dan ditaklukkan. Salah satu ciri seorang pengusaha adalah pikirannya yang lebih berorientasi pada tindakan (action) daripada sekedar bermimpi, berkata-kata, berpikir-pikir, atau berwacana. Seorang pengusaha selalu menghadapi risiko, ketidakpastian, dan keterbatasan dalam setiap masalah yang dihadapi. Kalau dia hanya berkata-kata dan tak bertindak, segala kesempatan yang ada berubah menjadi bencana (kerugian). Selain itu, seorang pengusaha juga harus memiliki orientasi PDCA (plan, do, check, and action).Hal ini berarti dia tidak hanya sekedar merencanakan berbagai strategi dan taktik, tetapi juga melaksanakannya. Secara spesifik, seorang pengusaha harus menghindari NATO (no action talk only), NADO (no action dream only) dan NACO (no action concept only). NATO hanya akan menghasilkan gosip, NADO hanya menghasilkan visi tanpa tindakan, dan NACO hanya menghasilkan teori dan falsafah. Umumnya, yang berpikiran NACO adalah akademisi yang berpikir menggunakan logika formal. Seorang konseptor atau teoretikus, bekerja dengan data dan jarang sekali berada di lapangan. Sebaliknya, seorang wirausaha menghabiskan 90% dari waktunya di lapangan bersama-sama dengan karyawan, pemasok, dan pelanggan-pelanggannya. Karena bekerja dengan data, maka supaya valid dan ilmiah, seorang konseptor harus terbiasa menguji data-datanya, membangun model, dan melakukan validasi. Masalahnya, Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 13

kalau seorang konseptor tidak menguasai keadaan dan informasi di lapangan, dia bisa menjadi ragu akan keputusannya, sehingga cenderung mengulangi lagi siklus di atas, yaitu mengumpulkan data lagi. Akibatnya, dia bisa berputar-putar dan lebih berorientasi pada pikiran daripada tindakan. Sebaliknya, seseorang yang berorientasi pada tindakan adalah orang yang memiliki tingkat efektivitas yang tinggi. Dalam hal ini, akan digunakan konsep seseorang yang efektif yang dikemukakan oleh Stephen Covey (2004). 10. Luwes (Flexible) Seseorang yang mempunyai sifat luwes, ia selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi hubungan antar manusia. Dia aktif bergaul, membina kenalankenalannya dan mencari kenalan baru, serta berusaha untuk dapat terlibat dengan mereka yang ditemui dalam kegiatan sehari-hari. Luwes adalah sifat mudah dan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Sifat luwes ini penting dimiliki oleh seorang wirausaha agar ia dapat menyesuaiakan diri dengan lingkungan sekitar dan dengan konsumen. Luwes juga dapat diartikan tanggap dalam mengikuti perkembangan zaman atau perkembangan dunia usaha yang digelutinya agar usaha yang dijalankan tetap berjalan sesuai dengan visi dan misi usaha.Luwes dalam mengembangkan produk-produk dan menciptakan inovasi baru yang lebih baik agar dapat bersaing dipasar industri. Seorang wirausaha apabila memiliki sifat luwes akan memiliki jaringan bisnis yang luas dan mempunyai kreatifitas tinggi sehingga mampu menciptakan sentuhan inovasi dipasar. Seorang yang memiliki sifat luwes usahanya akan cepat berkembang karena mampu menyesuaikan diri dengan situasi pasar yang sedang berlangsung. Manfaat memeliki sifat luwes: mudah bergaul, mudah menyesuaikan diri dimana dia sedang berada, mampu menciptakan jaringan bisnis baru, sehingga usaha yang dijalankan menjadi mudah berkembang. Mampu mengembangkan inovasi inovasi baru dengan kreatifitas dari berbagai jaringan bisnis. 11. Kerja Keras Seseorang yang mempunyai sifat suka bekerja keras, ia selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai. Dia mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada dengan perbuatan nyata untuk mencapai tujuan. Kerja keras adalah proses perubahan baik dunia dan diri Anda sehingga pada akhirnya Anda dan dunia menjadi lebih terhubung: Anda telah menjadi lebih nyata untuk pengamat lain di dunia dan mereka telah menjadi lebih nyata bagi Anda. Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 14

Kerja keras merupakan indikasi bahwa Anda harus berhenti, berdiri kembali dan mencari alternatif. Tidak banyak hal yang benar-benar keras dalam arti bahwa mereka menyakiti Anda. Sulit, berat, intens mungkin, tapi tidak begitu menyakitkan. Kerja Keras adalah Wujud Syukur, Keteguhan Hati dan Keserderhanaan Tuntutan dalam memenuhi kebutuhan hidup sekarang ini memaksa kita untuk selalu bekerja untuk lebih keras lagi. Karena banyaknya kebutuhan, dan juga harga-harga kebutuhan tersebut sangat membubung tinggi, memaksa kita untuk selalu bekerja dan memeras otak dan tenaga. Harapan yang kita tanamkan saat kita bekerja keras adalah tercapainya segala kebutuhan dan juga kita bisa hidup dengan berkecukupan. Atau kita selalu berangan-angan mencapai kejayaan dan juga hidup dengan kekayaan. Jelas sekali bahwa kita sangat ingin menikmati kekayaan tersebut. Itu sangat manusiawi. Untuk bisa bekerja lebih cerdas tentunya banyak hal yang harus kita pelajari, dan praktekkan dalam pekerjaan kita. Dan juga banyak tempat atau media juga yang bisa kita manfaatkan untuk menambah pengetahuan tentang suatu pekerjaan tersebut. Mungkin dengan seringnya kita melakukan sharing dan bertanya kepada yang lebih senior dalam profesi kita, dapat menambah kecerdasan kita dalam bekerja. Karena memang disaat ini, orang yang mampu bekerja lebih cerdas lebih dapat menikmati hasil kerjanya dari pada kita bekerja dengan sekuat tenaga namun hasil yang kita dapatkan sangatlah sedikit dan bahkan tidak dapat mencukupi kebutuhan kita. Dengan kemampuan memanfaatkan peluang-peluang yang timbul dalam setiap saat, tentunya kita bisa lebih memanfaatkan waktu, tenaga dan pikiran kita, sehingga tugas seberat apapun akan lebih terasa ringan untuk dikerjakan dan lebih memberikan manfaat kepada kita. Banyak orang mengedepankan kerja cerdas dibandingkan kerja keras, namun sebaiknya kita bekerja keras dulu dan pada saat yang sama belajar untuk bekerja cerdas. Tak sedikit orang yang mengemakan kerja cerdas tetapi malah sebenarnya tidak bekerja, hehe.. Kabar baiknya banyak tempat dimana kita bisa berkeringat karena bekerja tetapi tetap menyenangkan. 12. Realitis Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 15

tindakan/perbuatannya. Banyak calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena usahanya tersebut tidak realistis, tidak obyektif dan tidak rasional. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis. Realistis adalah sesuatu yang sudah pasti dan sesuai dengan kemampuan, seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis. Realistis = nyata. Apa yg anda lihat & rasakan, itu memang pasti seperti itu. Sesuai dengan kemampuan ? Bisa iya bisa tidak. Contoh; Kalau melihat orang seperti bakri (realistis & kaya), apakah anda bisa menjadi seperti dia ? Bisa iya, bisa tidak (kemampuannya). Realistis, sekaligus menjadi pertanda bagi kita, bangunlah impian setinggi-tingginya. Jadilah apapun yang engkau suka, menjadilah seperti impianmu, dan lihatlah bagaimana impian itu terwujud. 13. Bersyukur Bersyukur adalah ungkapan hati yang dalam akan perasaan menerima keadaan yang diterimanya. Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan. Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan ? Bersyukur apabila kamu tidak tahu sesuatu. Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar. Bersyukur atas kelemahanmu karena itu membuatmu tidak sombong. Bersyukurlah jika ada yang menghinamu karena itu membuatmu tidak lupa diri. Bersyukur untuk keterbatasanmu. Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang. Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru. Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 16

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat. Itu akan megajarkan pelajaran yang berharga. Bersyukurlah dan terima kondisi keluarga anda apa adanya, karena dengan meratapinya tidak akan mengubah nasib anda. Lebih baik berusaha ubah dan tingkatkan derajat keluarga anda. Pusatkan perhatian anda pada sifat-sifat baik orang-orang di sekitar anda. Maka mereka akan lebih menyenangkan. Dengan bersyukur hal yang negatif dapat menjadi positif. Bersyukurlah terhadap apapun karena itulah yang membedakan manusia dengan binatang. 14. Kolaborasi/Kooperatif (kerjasama) Kooperatif adalah suatu sistem yang didasarkan pada alasan bahwa manusia sebagai makhluk individu yang berbeda satu sama lain sehingga konsekuensi logisnya manusia harus menjadi makhluk sosial, makhluk yang berinteraksi dengan sesama (Nurhadi 2003: 60). Bagian-bagian dari psikologi kewirausahaan adalah: Unsur 1.

Percaya Diri (confident)

2.

Kreatif (Mimpi)

3.

Inovatif

4.

Disiplin

5.

Jujur

6.

Berorientasi ke depan

7.

Pengambil Resiko

8.

Kepemimpinan

Karakteristik -

Keteguhan Ketidaktergantungan/kemandirian Optimisme Tidak ragu-ragu dalam bertindak Melahirkan sesuatu yang baru Orisinalitas Keluwesan (flexibility) Penguraian (eleboration) Perumusan kembali (redefinition) Berusaha untuk mewujudkan mimpi Penggunaan cara-cara baru dalam penyelesaian masalah Terbuka terhadap gagasan baru Ketepatan komitmen Tepat waktu Penghargaan terhadap waktu Amanah Bisa dipercaya Pandangan ke depan Bertindak dengan cara berfikir dan berusaha Memanfaatkan peluang Berani mengambil resiko yang sudah diperhitungkan Suka pada tantangan Mampu memimpin Luwes dalam bergaul Menerima kritik Ingin tampil beda Ingin lebih menonjol

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 17

9.

Orientasi pada tindakan

10. luwes (flexibel) 11. Kerja keras

12. Realitis 13. Bersyukur

14. Kolaborasi

-

Tidak suka teoritis Orientasi pada proses Keluwesan dalam bergaul Aktif bergaul Tidak menyerah sebelum pekerjaan selesai Semangat dalam bekerja Mengisi waktu luang dengan bekerja Bekerja berdasarkan data/fakta Bersyukur terhadap keadaan keluarga Bersyukur karena diri kita berbeda Bersyukur dengan hasil yang didapat hari ini Bekerjasama Menerima kritikan Peduli pada orang lain

D. Membangun Jiwa Kewirausahaan Ada banyak cara yang bisa diterapkan untuk membangun kewirausahaan. Membangun kewirausahaan tidak lain adalah membangun sumberdaya manusia yang unggul, pertama kali yang perlu dibangun adalah mentalitasnya terlebih dahulu. Demikian juga untuk membangun entrepeneur dibutuhkan jiwa/psikologi kewirausahaan. Beberapa strategi untuk membangun jiwa kewirausahaan: Bob Sadino memberikan beberapa tips untuk mereka yang benar-benar ingin membangun jiwa enterpreneurship (jiwa kewirausahaan). Ia menyarankan agar orang tidak belajar jiwa wirausaha di dalam kelas, atau dari mereka yang tidak pernah menggeluti langsung dunia usaha. Sebab biasanya yang diberikan adalah semua saran yang didasari oleh ‘ketakutan’ sehingga segalanya dipermudah dengan ide-ide logis padahal ‘hutan’ usaha adalah sering tidak mengikuti urutan dan sistematika berpikir biasa, faktor-faktor-faktor yang kelihatannya terkontrol padahal sangat sulit menerka gerak dan dinamika pasar, saran-saran yang berlawanan dengan hukum pasar yang cenderung liar, mengabaikan unsur lain yang justru sangat penting yaitu ‘naluri’ pengusaha, dsb. Untuk membangun jiwa wirausaha, Bob menyuruh kita untuk melihat beberapa hal berikut: 1. Kita harus membebaskan diri kita dari RASA TAKUT. Inilah halangan terbesar. Inilah alasan terbesar mengapa pendidikan memakan waktu yang lama, yaitu untuk menghindari kesalahan dan resiko. Tapi justru itulah yang ingin dipangkas oleh Bob karena ia merasa rasa takut adalah penyebab tidak berkembangnya Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 18

enterpreneurship. Kesulitan dan resiko selalu menyertakan peluang. Jadi, jika kita ingin mengembangkan jiwa enterpreneurship, jangan menghindari resiko. Resiko mengandung peluang. 2. Kita harus membebaskan diri dari tindakan TERLALU BERHARAP. Belum apa-apa sudah membayangkan hitungan khayal tentang keuntungan, kemudahan, kehebatan dan hasil besar. Jika begini, maka orang mudah kecewa karena ternyata lapangan mengajarkan yang berbeda. Orang harus belajar menghitung mulai dari angka kecil tetapi tekun dan komit. Bayangkan sukarnya dan hadapilah kesukarannya 3. Kita harus bebaskan diri kita dari PIKIRAN SENDIRI. Biasaya berupa konsep, keyakinan, anggapan dsb. Belajarlah untuk ‘tidak tahu’ supaya pengertian masuk sebanyak-banyaknya. Lepaskan diri dari konsep-konsep, semua harus dijalani dulu dengan penuh keberanian, nanti ilmu akan datang sendiri. Itulah enterpreneurship kata Bob. Memang benar, jika kita berhadapan dengan orang yang merasa sudah tahu, kita kerepotan. Orang tidak mudah berubah karena sudah punya asumsi dulu dalam pikiran. Jadi, cara termudah mengadopsi teknik baru adalah dengan mengambil posisi ‘belajar’, ‘tidak tahu’. Atau merendahkan hati untuk menjalankan sesuatu yang baru. Dengan ketiga kunci tersebut, Bob berharap mereka calon enterpreneur akan memakai prinsip-prinsip tadi sebagai modal mengembangkan jiwa kewirausahaan. Selain itu untuk membangun jiwa kewirausahaan dapat dilakukan dengan: Membangun jiwa kewirausahaan bisa dimulai dengan membiasakan diri ke dalam kegiatankegiatan yang sifatnya positif. Dengan memberikan kesempatan berwirausaha kepada semua orang melalui undangundang perlindungan kepada para wirausaha baru (usaha kecil). Dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan terus menerus kepada masyarakat melalui pendidikan formal maupun informal.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 19

E. Perbedaan dan Kesamaan antara Karyawan - Wirausaha Aspek Penghasilan

Karyawan - Standar gaji tetap - Gaji relatif tidak berubah dalam rentang waktu tertentu - Masa depan tidak pasti -

Waktu

-

Tenaga

Ekspresi Diri

-

Wirausaha Tidak ada standar gaji Gaji relatif lebih mudah berubah Masa depan tidak pasti Waktu adalah milik perusahaan - Terikat waktu lebih (terikat waktu) besar pada bisnisnya Susah mengatur waktu - Lebih flesibel dalam mengatur waktu Tenaga didedikasikan pada - Tenaganya lebih perusahaan tercurah pada Karyawan merasa diperas oleh bisnisnya perusahaan Ekspresi diri lebih sulit - Ekspresi diri lebih tersalurkan mudah diwujudkan

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 20

BAB II BENTUK-BENTUK BADAN USAHA Kecocokan untuk bentuk suatu badan usaha untuk masing-masing perusahaan disesuaikan dengan jenis usaha dan berdasarkan pertimbangan, diantaranya adalah: keinginan dari pendiri perusahaan, tujuan jangka pendek dan jangka panjang dan lain-lain. Secara umum dikenal tiga bentuk hukum bisnis yaitu: usaha pribadi (perseorangan), persekutuan (firma dan komoditier/CV), dan perseroan terbatas (PT). A. Usaha Pribadi (Perseorangan) Usaha pribadi adalah bentuk bisnis yang dimiliki dan dioperasionalkan oleh hanya satu orang. Orang ini bertanggung jawab atas keseluruhan harta kekayaan perusahaan tersebut dan mempunyai hak atas keseluruhan untung dari hasil usaha. Namun orang tersebut juga mempunyai kewajiban akan hutang perusahaan apabila mengalami kerugian. Hal ini disebabkan karena seluruh harta kekayaan pribadinya berada dalam jaminan bagi usaha yang dijalankan. Beberapa kelebihan dan kekurangan lain dari jenis usaha ini adalah: 1. Kelebihan dari bentuk usaha pribadi -

Mudah dibentuk, murah biaya pembentukanya

-

Keuntungan hanya dinikmati oleh satu orang yaitu pendiri usaha tersebut.

-

Pembuatan keputusan dan pengendaliannya hanya dilakukan oleh satu orang sehingga orang tersebut benar-benar mengetahui bisnis yang dijalankannya.

-

Fleksibel dalam arti manajemen dapat dengan mudah bereaksi terhadap keputusan harian dengan mudah.

-

Relatif tidak ada kontrol dari pemerintah sehingga pajak yang dibayarkan adalah pajak pribadi bukan pajak usaha.

2. Kekurangan dari bentuk usaha pribadi -

Tanggung jawab utang yang tidak terbatas, artinya apabila terjadi kewajiban pembayaran maka kewajiban itu harus dipenuhi dengan menyerahkan seluruh harta perusahaan dan harta pribadi pemilik.

-

Jarang ada yang bertahan lama, dimana hal ini dapat saja disebabkan oleh meninggalnya pendiri atau pemilik perusahaan tersebut.

-

Relatif sulit untuk dapat memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga yang rendah.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 21

-

Relatif tergantung hanya pada pola pikir satu orang saja sehingga apabila orang ini tidak berpengalaman dalam berbisnis maka akan mengalami kegagalan.

B. Persekutuan (Firma dan Komanditer/CV) Persekutuan (Firma dan Komanditer/CV (Comanditirei Venootschap)) merupakan bentuk organisasi bisnis dimana dua orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari perusahaan sehingga bertanggung jawab dan hak yang ada akan ditanggung oleh mereka. Firma adalah perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah satu nama bersama di mana peserta-pesertanya langsung dan sendiri-sendiri bertanggung jawab sepenuhnya pada pihak ke tiga. Sedangkan persekutuan komanditer (CV) adalah perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk oleh satu orang atau lebih sebagai pihak yang bertanggung jawab renteng (solider) dan satu orang atau lebih sebagai pihak lain yang mempercayakan uangnya. Pada bentuk usaha jenis persekutuan ini, tugas atau tanggung jawab masing-masing pendiri harus dijelaskan dalam akte pendirian perusahaan. Berikut ini contoh informasi yang harus dimasukan ke dalam perjanjian antara lain: data-data pribadi para pendiri, jumlah modal yang disektorkan, tanggung jawab manajemen dari para pendirinya, kekuasaannya, pembagian keuntungan, dan pembagian utang. Di samping persyaratan pendirian ini perlu pula dipahami bahwa dalam bentuk CV salah seorang pendiri harus berfungsi sebagai general partner yang bertanggung jawab penuh atas pengendalian perusahaan dan utang yang mungkin timbul. Sedangkan partner yang lain dapat berfungsi sebagai salah satu di bawah ini: 1. Ostensible partner: merupakan partner yang berperan aktif pada bisnis yang akan dijalankan dan dikenal oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai partner. Partner jenis ini dapat juga berfungsi sebagai general partner. 2. Active partner: merupakan partner yang berperan aktif pada bisnis yang akan dijalankan. Partner jenis dapat juga berfungsi sebagai Ostensible partner. 3. Secret partner: merupakan partner yang berperan aktif dalam bisnis yang akan dijalankan tetapi kesetaraannya dirahasiakan. 4. Dormant partner: merupakan partner yang berperan tidak aktif pada bisnis yang akan dijalankan tetapi kesetaraannya dirahasiakan.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 22

5. Silent partner: merupakan partner yang berperan tidak aktif pada bisnis yang akan dijalankan tetapi kesetaraannya dikenal oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai partner. 6. Nominal partner: seseorang yang ikut serta dalam suatu CV di mana kesetaraannya sebagai partner diwakili oleh orang lain. 7. Limited partner: merupakan partner yang harus dimintai persetujuan lebih dahulu apabila hartanya akan dijadikan modal kerja bagi CV yang ada. Kelebihan badan usaha ini: 1. Mudah pembentukannya; aspek formal serta biaya yang harus ditanggung untuk pendirianya mudah dan murah. 2. Imbalan langsung dapat diberikan; para pendiri dapat langsung menikmati keuntungan yang diperolehnya berdasarkan atas perjanjian yang telah dibuat. 3. Pertumbuhan serta unjuk kerja umumya baik; kondisi ini disebabkan karena kemampuan kerja sama relatif bagus. 4. Fleksibilitas; dimana respon terhadap tantangan bisnis dapat dilakukan dengan cepat. 5. Pengawasan dari pemerintah yang relatif longgar. 6. Kemudahan perpajakan; dimana para pendiri persekutuan hanya membayar pajak individu. Kekurangan badan usaha ini: 1. Adanya pembagian utang yang tidak seimbang di mana seorang partner harus menanggung seluruh utang dari persekutuan yang ada. 2. Jarang ada yang bertahan lama, hal ini dapat disebabkan oleh meninggalnya salah satu pendiri atau pemilik perusahaan tersebut. 3. Relatif sulit untuk dapat memperoleh pinjaman jangka panjang dengan bunga yang rendah. 4. Banyak terjadi persekutuan dijalankan dengan bergantung hanya pada pola pikir general partner sehingga apabila orang ini tidak berpengalaman dalam bisnis yang digelutinya maka ancaman kegagalan adalah sangat besar. 5. Kesulitan dalam meredam keinginan masing-masing partner dalam upayanya memajukan perusahaan serta mmencapai kompromi atas suatu keputusan atau kebijakan; di mana faktor ini sangat menentukan sukses tidaknya persekutuan itu. C. Perseroan Terbatas (PT) Perseroan Terbatas (PT) merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 23

memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ketertiban dan kesusilaan yang ada. Kelebihan: a. Adanya tanggung jawab atas utang yang terbatas; di mana tanggung jawab utang harus dibayar hanya terbatas atas jumlah saham yang dimiliki. b. Adanya kemungkinan untuk memperjualbelikan saham yang dimilikinya. c. Umumnya memiliki jangka waktu operasi yang tidak terbatas. d. Relatif lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dengan nilai nominal yang besar untuk jangka waktu panjang dan tingkat bunga yang rendah. e. Adanya kemungkinan untuk ahli teknologi dan ilmu di mana para pemegang saham dapat dengan mudah menyewa tenaga manajemen profesional untuk menjalankan perusahaan yang ada. Kekurangan: a. Keterbatasan dalam jenis-jenis bidang usaha yang akan dijalankan; dimana umumnya bidang-bidang usaha yang dijalankan oleh PT ditentukan oleh izin yang dikeluarkan serta peraturan-peraturan yang berlaku. b. Adanya perbedaan kepentingan di dalam menjalankan PT; pemilik saham minoritas dikalahkan oleh kepentingan pemilik saham mayoritas. c. Adanya kewajiban-kewajiban untuk membuat laporan ke berbagai pihak. d. Biaya yang tidak sedikit untuk mendirikan suatu PT. e. Adanya sistem pajak yang menyebabkan seorang pemegang saham membayar pajak ganda yaitu pajak atas PT itu sendiri, dividen yang diterima serta pajak individualnya. D. Bentuk-Bentuk Usaha lain 1. Waralaba Usaha waralaba merupakan bentuk khusus dari lisensi di mana pemberi hak bukan hanya menjual haknya tetapi juga turut serta membantu si penerima hak dalam melakukan bisnisnya. Cukup banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan hal ini misalnya MC Donald dll. Hal-hal yang terkait dengan bisnis waralaba: a. Organisasi dari perusahaan yang diberi hak-hak di mana perusahaan pemberi hak biasanya masuk ke suatu negara dan mencari partner atau perusahaan yang ingin mendapatkan hak mereka. Lalu mereka akan berunding untuk menentukan bentuk organisasi apa yang layak dan cocok untuk pengembangan usaha yang akan dilakukannya. Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 24

b. Modifikasi sistem operasi–karena biasanya produk-produk yang dijual itu harus mengalami modifikasi karena kebutuhan dan kultur dari suatu negara berbeda dengan negara lainnya. Karena itu antara pemberi dan penerima hak harus berkompromi dan berunding untuk menentukan modifikasi baik pada sistem operasi maupu produk yang akan dijual. c. Masalah perjanjian atau kontrak yang ada–dimana pada saat penyusunan kontrak harus detail dan bentuknya kurang lebih sama dengan metode lisensi. Kelebihan waralaba: a. Adanya pelatihan yang khusus diberikan oleh pemegang lisensi sehingga pemberdayaan SDM dapat dilakukan. b. Keuntungan dari penggunaan merk yang sudah dikenal di dunia sehingga untuk memasarkannya tidak diperlukan lagi biaya yang tinggi. c. Umumnya perusahaan yang memberikan hak lisensinya mempunyai jaringan pemasaran yang kuat dan sudah terbukti keandalannya sehingga si pemegang lisensi dapat memanfaatkan jaringan ini. Kekurangan waralaba: Biaya paten yang harus dibayar oleh pemegang lisensi; Kontrol dari perusahaan pemegang paten yang ketat; Kontrol serta pemenuhan janji-janji dari pemegang paten yang biasanya tidak ditepati. 2. Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi. Landasan Koperasi adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Tujuan utamanya adalah memajukan kesejahteraan anggotanya dan ikut membangun tatanan perekonomian nasional. Karakteristik utama koperasi yang membedakan badan usaha yang lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda, artinya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Prinsip dasar keanggotaan koperasi adalah bersifat sukarela, pengelola asetnya secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha secara proporsional, pemberian balas jasa terbatas serta adanya pendidikan dan kerja sama untuk penelitian dan pengembangannya. Sistem permodalan koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan dana cadangan serta hibah. Sedangkan modal pinjaman terdiri atas pinjaman dari anggota dan dari koperasi atau badan lainnya. Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992, Pasal 4, fungsi dan peran koperasi adalah sebagai berikut:

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 25

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan ekonomi dan sosialnya. b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya. d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 26

BAB III PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN) A. Pengertian Perencanaan Usaha (Business Plan) Bygrave, 1994: 114, “A good defition: A business plan is a document that convincingly demonstrates the ability of your business to sell to enough of its product or service to make a satisfactory profit and be attractive to potential backers”. A better definition: A business plan is a selling document that conveys the excitement and promise of your business to any potencial backers or stakeholder”. Artinya: Perencanaan bisnis merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. Definisi yang lebih baik menyatakan bahwa perencanaan usaha adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyadang potensial. Hisrich-Peters (1995: 113) “The business plan is writtten document prepared by the entrepeneur that describes all the relevant external and internal elements involved in starting new venture. It is often an integration of functional plans such as marketing, finance, manufacturing and human resources”. Artinya: Perencanaan Usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha. Isiya sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia. Rencana bisnis merupakan dokumen tertulis yang berisi ringkasan yang menggambarkan elemen internal dan eksternal yang relevan serta strategis dalam memulai bisnis baru (Hisrich, Peters, Shepheard, 2005; Scarborough, Wilson & Zimmer, 2009). Sedangkan Erman Suparno & Moerdiyanto (2010: 157) menjelaskan bahwa business plan adalah kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis/usaha untuk menjual barang ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik investor untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 27

B. Pentingnya Perencanaan Usaha/Bisnis Membuka usaha diperlukan perencanaan, tidak mungkin membuka usaha baru tanpa adanya perencanaan. Rencana usaha harus ada walaupun sangat sederhana. Semakin terperenci perencanaan usaha semakin bagus. Namun demikian jangan sampai rencana usaha menjadi penghambat untuk memulai usaha. Rencana usaha bisa dalam bentuk tertulis atau tidak tertulis (ada dalam pikiran), suatu rencana usaha minimal menjawab berbagai pertanyaan diantaranya: usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, di mana lokasinya, siapa konsumennya, dari mana sumber modalnya dan lain-lain. David H. Banga, Jr. (1995: x), menyatakan bahwa seorang pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Timmons, Muzyka, Stevenson & Bygrave (1987) menyatakan bahwa kualitas rencana bisnis yang dihasilkan dari banyak program entrepreneurship merupakan kunci pembelajaran yang efektif. Meskipun tidak selalu relevan dengan dunia nyata, rencana bisnis tetap merupakan latihan yang bagus untuk entrepreneurship. Memulai usaha baru kurang tepat jika langsung dalam bentuk usaha besar. Memulai usaha dalam bentuk usaha kecil akan memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalamanpengalaman yang akan dijumpainya selama menjalankan usahanya. Ada beberapa alasan penting mengapa perencanaan usaha perlu dilakukan, yaitu: (1)To sell yourself on the business, (2) to obtain bank financing, (3) to obtain investment funds, (4) to arrange startegic alliances, (5) to obtain large contracts, (6) to attract key employes, (7) to complete mergers and acquistions, (8) to motivate and focus your management team (Bygrave, 1994: 115). Recana bisnis memuat rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran serta ketrampilan dan kemampuan manajer. Fungsi rencana bisnis adalah sebagai peta yang menunjukkan bahwa entrepreneur telah melakukan berbagai kajian dari berbagai aspek sehingga telah siap untuk melaksanakannya dengan sebuah model bisnis. Rencana bisnis merupakan asuransi, yang sedini mungkin mencegah entrepreneur salah langkah dalam mengembangkan bisnis yang berujung pada kegagalan dan juga mencegah salah pengelolaan. Rencana bisnis bermanfaat bagi entrepreneur dan pemilik dana/investor. Bagi entrepreneur rencana bisnis memberi panduan operasi perusahaan dengan membuat rencana untuk masa yang Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 28

akan datang dan menyusun strategi untuk mencapai kesuksesannya. Rencana bisnis membantu entrepreneur agar dapat memimpin usahanya dengan sukses. Rencana bisnis juga memberikan keuntungan sebagai berikut: 1. Waktu, usaha, riset dan disiplin yang dibutuhkan meletakkan rencana bisnis sebagai pendorong bagi entrepreneur untuk melihat usahanya secara kritis dan objektif. 2. Analisis persaingan, ekonomi dan keuangan yang terdapat dalam rencana bisnis, menempatkan entrepreneur untuk teliti dan berhati-hati mengenai kesuksesan usahanya. 3. Seluruh aspek harus dimuat di dalam rencana bisnis, hal ini mengharuskan entrepreneur mengembangkan dan menentukan strategi operasi dan hasil yang diharapkan untuk penilai (evaluator) luar. 4. Rencana bisnis mengkuantitatifkan sasaran, menyediakan benchmark yang dapat diukur untuk membandingkan hasil forecast dengan hasil aktual. 5. Rencana bisnis yang lengkap menyediakan entrepreneur alat komunikasi untuk sumber dana dari luar. Bagi pemilik dana (investor), rencana bisnis memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Menyediakan secara rinci potensi pasar dan rencana untuk mengamankan bagian pasar 2. Mengilustrasikan kemampuan usaha untuk memenuhi kewajiban utang dan pengembalian atas ekuitas (ROE/Return on Equity) yang cukup. 3. Mengidentifikasikan risiko kritis dan peristiwa krusial dengan diskusi mengenai rencana kotingensi/kerjasama yang menyediakan kesempatan untuk keberhasilan usaha. 4. Dengan menyediakan uraian yang lengkap, rencana bisnis memberikan kepada pemilik dana dokumen yang jelas dan lengkap, yang memuat informasi yang dibutuhkan untuk evaluasi bisnis dan keuangan. 5. Bagi pemilik dana yang tidak memiliki pengetahuan terhadap entrepreneur rencana bisnis menyediakan panduan yang berguna untuk menilai kemampuan perencanaan dan manajerial sang entrepreneur.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 29

Manfaat Rencana Bisnis: Bagi entrepreneur 1. Menguraikan waktu, usaha, riset dan disiplin yang dibutuhkan untuk bisnis tersebut 2. Berbagai analisis menempatakan entrepreneur untuk teliti dan hati-hati 2. Membantu mengembangkan dan menentukan strategi operasi dan hasil yang diharapkan 3. Menyediakan benchmark

Bagi Pemilik Dana 1. Menguraikan potensi pasar dan rencana untuk mengamankan pasar 3. Mengilustrasikan kemampuan untuk memenuhi kewajiban

4. Mengidentifikasi risiko kritis dan peristiwa krusial serta rencana kontingensi 5. Menyediakan informasi untuk evaluasi bisnis dan keuangan 4. Sebagai alat komunikasi untuk 6. Panduan untuk menilai investor kemampuan perencanaan dan manajerial entrepreneur Sumber: Howard H. Frederick, Donald F.Kuratko, & Richard M. Hodgetts (2006) C. Kesalahan Rencana Usaha Kesalahan rencana usaha sering terjadi, Frederick et al (2006) menjelaskan kesalahan yang umum terjadi sebagai berikut: 1. Tujuan yang kurang realitis Peyusuan tujuan usaha perlu memperhatikan apakah tujuan yang ditetapkan mungkin dapat tercapai. Entrepreneur perlu menyusun agenda waktu yang jelas disertai dengan rincian aksi yang mesti dikerjakan untuk mecapai sasaran realitis yang direncanakan. 2. Kegagalan mengantisipasi jalan Entrepreneur tidak menyadari masalah yang mungkin timbul. Untuk menghindari itu maka entrepreneur harus dapat menyebutkan rintangan yang mungkin muncul dan langkah alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi rintangan tersebut. 3. Tidak ada komitmen dan dedikasi Entrepreneur seringkali memulai suatu bisnis dari hobi. Hal yang wajar, namun entrepreneur sebisa mungkin menghindari kesan tidak memiliki keseriusan dalam menjalankan usahanya. 4. Kekurangan pengalaman (bisnis dan teknis) Entrepreneur harus dapat menyediakan bukti bahwa ia memiliki pengalaman untuk menjalankan bisnis dan memiliki latar belakang pengetahuan yang menunjang kemampuannya dalam mengelola bisnis. Jika kemampuan dirasa masih kurang entrepreneur Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 30

dapat mencari bantuan dari pihak-pihak yang memiliki kemampuan dan ketrampilan yang dibutuhkan. 5. Tidak terdapat ceruk pasar (segmen) Sekalipun entrepreneur memiliki produk yang sangat bagus, tidak menjamin bahwa pasar akan mau dan mampu membeli produk tersebut. Entrepreneur harus dapat memilih target pasar yang spesifik dan dapat menunjukkan bahwa produk tersebut akan memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. D. Kerangka Isi Rencana Usaha Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam menyusun business plan, akan tetapi pada umumnya memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Latar Belakang Berisi latar belakang pendirian perusahaan keadaan persaingan, masih terbuka peluang usaha, fasilitas yang dimiliki dan prospek usaha dimasa yang akan datang. 2. Identitas Pemilik Dicantumkan nama pemilik, tanggal lahir, alamat rumah, nomor telepon, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, kursus-kursus yang pernah diikuti dan pengalaman kerja. 3. Data Perusahaan Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan sebaik-baiknya, karena nama yang diberikan akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu nama yang diberikan tidak hanya berorientasi saat sekarang, tetapi lebih mementingkan prospek masa depan. Ciri-ciri merk yang baik: a. Short – Pendek b. Simple - Sederhana c. Easy to spell – Mudah dieja d. Easy to remember – Mudah diingat e. Pleasing when read – Enak dibaca f. No disagreble sound – Tak ada nada sumbang g. Does not go out of date – Tak ketinggalan zaman h. Ada hubungan dengan barang dagangan i. Bila diekspor gampang dibaca oleh orang luar negeri j. Tidak menyinggung perasaan kelompok atau orang lain Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 31

k. Membayangkan apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan produk. Lokasi Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu: a. Lokasi perkantoran, disebut juga tempat kedudukan b. Lokasi perusahaan, disebut juga tempat kediaman. Antara tempat kedudukan dan tempat kediaman ada beberapa perbedaan: a. Tempat yang baik untuk perkantoran belum tentu baik untuk tempat perusahaan. b. Memilih tempat untuk perkatoran lebih mudah daripada memilih tempat untuk perusahaan. Namun demikian banyak juga menyatukan lokasi perkatoran dan lokasi perusahaan menjadi satu tempat. Hal ini bisa disebabkan karena faktor efisiensi dan faktor pengawasan yang lebih terjamin. 4. Analisis Usaha a. Perspektif masa depan usaha b. Analisis persaingan c. Segmentasi pasar yang akan dimasuki d. Ramalan-ramalan produk yang akan dihasilkan e. Personalia f. Perlengkapan kantor 5. Rencana Pemasaran a. Penetapan harga b. Pelaksanaan distribusi c. Promosi yang akan dilakukan d. Pengembangan produk 6. Perencanan Keuangan a. Neraca permulaan perusahaan b. Proyeksi aliran kas c. Analisis titik impas 7. Penutup Kesimpulan dari semua kegiatan yang telah direncanakan.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 32

E. Pemilihan Jenis Usaha Memilih jenis usaha, bagi wirausahawan baru merupakan suatu hal yang gampang- gampang susah. Bagi mereka yang ingin membuka usaha karena hobi atau punya keahlian tertentu mungkin sedari awal sudah dapat menentukan jenis usaha apa yang akan dipilih. Untuk mereka yang akan membuka usaha dengan alasan selain hobi atau keahlian tertentu sering kali mengalami kebingungan ketika harus menentukan jenis usaha. Beberapa jenis usaha: 1. Usaha Kuliner yaitu usaha di bidang makanan dan minuman (food and Beverage) 2. Usaha Perdagangan Barang yaitu usaha yang melakukan jual beli barang atau produk mulai dari produsen, distributor, agen, dan pengecer. 3. Usaha Jasa yaitu usaha yang melakukan pelayanan jasa Salah satu cara untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan jenis usaha yang cocok, ada beberapa tips yang dapat dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Memilih usaha sesuai dengan hobi yang dimilikinya adalah suatu tindakan yang paling disarankan 2. Melakukan riset dengan menanyakan potensi atau kelebihan yang kita miliki pada orangorang yang mengenal kita dengan baik, terutama yang mengenal sifat-sifat dan perilaku asli kita. Kita perlu mendengar pendapat orang lain untuk mengetahui bagaimana diri kita dan hal-hal lain yang menonjol atau dominan dari kita yang tidak kita sadari. 3. Berkhayal atau membayangkan melakukan kegiatan yang amat kita senangi baik dalam waktu luang maupun saat kita sedang sibuk bekerja, sehingga kita akan menemukan hobi atau kegiatan yang sebenarnya diminati. 4. Mulai mengamati prestasi-prestasi yang pernah diraih selama ini, dan kemudian catatlah. Kita akan mengetahui potensi diri dari prestasi yang telah dibuat selama ini yang mungkin dapat diwujudkan dalam bisnis. 5. Mengikuti tes bakat dan kepribadian dengan bantuan psikolog juga tidak ada salahnya untuk dilakukan, supaya lebih mengetahui kemampuan diri dari sudut pandang psikologis. 6. Menganalisis pengalaman kerja selama ini yang membuat kita menjadi ahli pada suatu bidang. Keahlian merupakan salah satu kunci menuju usaha yang berhasil. 7. Memilih jenis usaha dengan skala awal atau kecil bagi yang memiliki kendala modal. Dengan membuka usaha skala kecil dan memaksimalkan yang sudah dimiliki, anda diharapkan dapat mengatasi kendala modal usaha. Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 33

BAB IV MODAL USAHA

A. Modal Usaha Modal usaha sangat dibutuhkan untuk memulai suatu usaha. Hanya saja kebutuhan modal usaha ditentukan jumlahnya oleh besar kecilnya skala usaha. Jika akan membuka usaha skala mikro tentunya modalnya relatif kecil. Sebelum memulai membuka usaha, perlu lebih dahulu memahami jenis-jenis permodalan yang dibutuhkan dalam usaha. 1. Jenis-Jenis Modal Usaha Jenis modal dalam usaha dibagi menjadi dua yaitu: modal investasi dan modal kerja. Kedua modal tersebut merupakan dua jenis modal yang berbeda kegunaannya. a. Modal Investasi Modal investasi adalah modal awal yang diperlukan untuk investasi awal usaha. Modal investasi dikeluarkan untuk membeli kebutuhan usaha yang tetap atau harta tetap. Kebutuhan Modal Investasi dalam Usaha Modal Perizinan: 1. Izin lokasi usaha 2. Izin khusus usaha 3. Izin badan usaha Modal Investasi Tetap: 1. Tanah dan bangunan 2. Renovasi bangunan 3. Peralatan utama 4. Fasilitas penunjang 5. Peralatan administrasi 6. Alat promosi

Izin kelurahan dan kecamatan Izin untuk mendirikan usaha tertentu Membuat PT, CV, NPWP, SIUP, TDP Pembelian aset bangunan atau sewa tempat Perbaikan tempat usaha sesuai kebutuhan Aneka peralatan pokok untuk usaha Fasilitas penunjang peralatan kebutuhan usaha Kebutuhan alat administrasi misalnya: alat tulis, alat hitung dll Kebutuhan untuk promosi usaha, seperti spanduk, kartu nama, biaya iklan dsb.

b. Modal Kerja Modal kerja adalah modal yang dibutuhkan untuk membiayai operasional usaha. Modal kerja dibagi menjadi dua jenis: (1) modal tetap: biaya pengeluaran tetap setiap bulannya; (2) modal variabel: biaya pengeluaran tidak tetap setiap bulan. Modal kerja digunakan untuk belanja bahan baku, gaji pegawai, pembayaran listrik, biaya transport, dsb.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 34

Kebutuhan Modal Kerja dalam Usaha Biaya Operasional: 1. Gaji manajer 2. Gaji supervisor 3. Gaji karyawan lainnya Biaya Bahan: 1. Bahan baku usaha 2. Bahan pelengkap BiayaUmum: 1. Rekening listrik 2. Rekening telepon 3. Uang kebersihan 4. Uang keamanan 5. Uang bahan bakar 6. Uang trasnportasi 7. Biaya tak terduga 8. Biaya lain-lain

Sesuai dengan standar atau upah rata-rata Sesuai dengan standar atau upah rata-rata Sesuai dengan standar atau upah rata-rata Total bahan baku utama yang dibutuhkan usaha Total bahan pelengkap penunjang usaha Kebutuhan pemakaian dalam waktu beberapa bulan Kebutuhan pemakaian dalam waktu beberapa bulan Kebutuhan pemakaian dalam waktu beberapa bulan Kebutuhan pemakaian dalam waktu beberapa bulan Kebutuhan pemakaian dalam waktu beberapa bulan Kebutuhan pemakaian dalam waktu beberapa bulan Perkiraan jumlah untuk cadangan biaya lain-lain Perkiraan jumlah untuk cadangan biaya lain-lain

2. Jika Modal Menjadi Kendala Membuka Usaha Bagi yang tidak memiliki modal uang, alternatif solusi yang biasa dilakukan adalah mencari pinjaman. Untuk mendapatkan pinjaman di bank bagi pengusaha pemula tidaklah mudah. Rata-rata bank akan memberi pinjaman untuk usaha yang telah berjalan sekurang-kurangnya 2 tahun dan usaha tersebut dianggap sudah dapat memperoleh laba usaha. Program khusus perbankan, seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang disediakan untuk memberi kemudahan pinjaman bagi pengusaha kecil tetap saja diperuntukan bagi usaha yang sudah berjalan minimal 6 bulan. Sebagai seorang pemula dalam dunia usaha, kita hanya perlu berfikir kreatif untuk mengatasi masalah modal. Ada langkah-langkah kreatif yang dapat dilakukan sebagai solusi masalah permodalan. Berfikir kreatif merupakan salah satu kunci penyelesaian modal. Langkah-langkah kreatif dalam mengatasi modal usaha adalah sebagai berikut: a. Memaksimalkan aset dan peralatan yang dimiliki Punya peralatan dan aset yang memadai merupakan keinginan setiap pemilik usaha. Dengan jumlah yang terbatas kemungkinan tidak semua peralatan dan aset dapat dibeli. Oleh sebab itu perlu menyiapkan langkah kreatif yaitu dengan mendata peralatan dan aset yang mungkin sudah dimiliki sebelumnya. Aset seperti rumah tinggal dapat digunakan untuk usaha agar tidak perlu menyewa terlebih dahulu. Memaksimalkan

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 35

peralatan dan aset yang dimiliki dan kekurangannya dapat dibeli kemudian menurut skala prioritas dan disesuaikan dengan jumlah uang yang dimiliki. b. Melobi pemilik aset untuk usaha Jika aset menjadi kendala, seperti lokasi usaha atau kendaraan untuk usaha, kita dapat mencoba untuk melobi pemilik lokasi usaha. Melobi dalam hal ini berarti kita mungkin dapat menggunakan tempat usaha tanpa membayar sewa penuh secara tahunan, tapi mungkin bisa secara bulanan. Bahkan jika kita pintar melobi, dapat menggunakan lokasi dengan sistem bagi hasil. Keahlian melobi sangatlah penting karena biasanya aset membutuhkan biaya modal tertinggi dalam beberapa jenis usaha. c. Mulai dengan down payment (DP) Bagi kita yang memiliki jenis usaha dengan kebutuhan modal kerja yang besar, dapat diterapkan sistem down payment atau uang muka sebelum menerima pesanan pekerjaan. Dalam hal perlu kepiawaian dalam negosiasi sehingga berhasil mendapatkan uang muka yang persentasenya besar. Dengan mendapatkan down payment yang besar diharapkan dapat mengurangi pengeluaran modal kerja dalam usaha. B. Perhitungan Modal Usaha 1. Perkiraan Kebutuhan Modal Investasi Usaha Contoh usaha jasa bengkel sepeda motor, dengan memanfaatkan teras rumahnya: a. Kebutuhan peralatan bengkel Kebutuhan Peralatan Bengkel Aneka kunci-kunci/alat tangan Estalase alumunium 1 buah Ragum Kompresor Rak Gantungan Perkakas Penunjang Kursi Plastik 2 buah Meja 1 buah Alat-alat administrasi Total Biaya b. Kebutuhan barang dagangan bengkel

Nilai dalam Rupiah Rp 7.000.000,Rp 500.000,Rp 200.000,Rp 2.500.000,Rp 200.000,Rp 300.000,Rp 100.000,Rp 150.000,Rp 200.000,Rp 11.150.000,-

Kebutuhan Modal Dagangan Nilai dalam Rupiah Aneka Sparepart Rp 5.000.000,Aneka Oli Rp 5.000.000,Aneka Aksesories Rp 2.500.000,Total Biaya Rp 12.500.000,Jadi modal investasi yang dibutuhkan untuk usaha bengkel sepeda motor adalah: Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 36

Kebutuhan Modal Investasi Peralatan bengkel Barang dagangan Tempat usaha rumah pribadi Alat promosi kartu nama, spanduk, reklame Renovasi Cadangan biaya lain-lain Total Biaya

Nilai dalam Rupiah Rp 11.150.000,Rp 12.500.000,Rp 1.000.000,Rp 5.000.000,Rp 1.000.000,Rp 30.650.000,-

Total modal investasi yang dibutuhkan bengkel sepeda motor adalah sebesar Rp 30.650.000,2. Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Usaha Sebelum membuka usaha, perlu dibuat perencanaan perhitungan modal kerja agar mendapat kan gambaran jumlah biaya operasional setiap bulannya. Mengetahui perkiraan jumlah biaya opersional setiap bulannya memiliki beberapa manfaat antara lain: a. Sebuah usaha yang baru mulai belum dapat diharapkan memberikan keuntungan, sedangkan usaha tetap harus beroperasi. Oleh sebab itu perlu diperhitungkan biaya setiap bulannya. Bagi pengusaha pemula akan lebih baik jika menyiapkan dana cadangan untuk modal kerja tanpa harus mengambil dulu dar hasil keuntungan. Cadangan modal kerja dapat disiapkan untuk jangka waktu 3 bulan, tetapi akan lebih baik jika dana dipersiapkan untuk 6 – 12 bulan. Dalam kurun waktu tersebut diharapkan usaha sudah stabil sehingga dapat membiayai operasional sehari-hari. b. Dengan memperkirakan modal kerja setiap bulannya, dapat menjadi gambaran jumlah dana yang dibutuhkan. Jika modal kerja setiap bulannya sudah diketahui, besarnya keuntungan untuk setiap bulannya tetap harus dihitung agar dapat membiayai biaya operasional setiap bulannya. Bial perhitungan keuntungan dirasa akan sulit membiayai biaya operasional setiap bulannya, berarti ada hal-hal yang harus dikoreksi kembali. Buatlah target pencapaian keuntungan yang setidaknya setengah keuntungan itu dapat membiayai biaya operasional usaha setiap bulannya. Selain itu juga perlu membuat target pencapaian keuntungan untuk pengembalian modal investasi.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 37

Perhitungan modal kerja Bengkel Sepeda Motor (6 bulan): Kebutuhan selama 6 bulan Gaji pegawai 1 orang Rekening listrik Rekening telepon Uang kebesihan RT Uang keamanan RT Total Biaya

Nilai dalam rupiah Rp 6.000.000,Rp 600.000,Rp 300.000,Rp 300.000,Rp 300.000,Rp 7.500.000,-

Perkiraan modal kerja usaha bengkel sepeda motor adalah Rp 7.500.000,Jadi modal usaha adalah jumlah total modal investasi ditambah dengan jumlah total modal kerja.

3. Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) Perhitungan HPP atau modal pokok adalah berapa biaya modal yang dibutuhkan untuk satu unit barang yang dihasilkan atau jasa. Contoh: Perhitungan HPP Usaha Roti Kering NO 1 2 3 4 5

JENIS BARANG Tepung Terigu 1 Kg Gula Pasir 200 gr Mentega 100 gr Ragi Instan 1 sachet Bumbu pelengkap Jumlah

HARGA Rp 8.000,00 Rp 2.000,00 Rp 1.000,00 Rp. 1.000,00 Rp. 1.000,00 Rp.13.000,00

Dengan tersebut dihasilkan 40 roti. Jadi perhitungan HPP bahan dasar 1 buah roti adalah: Rp 13.000,00 : 40 buah = Rp 350,00

Perhitungan HPP Usaha Bengkel Motor: Dalam usaha bengkel motor yang dijual adalah jasa pelayanan, seperti servis turun mesin, jasa perbaikan, tune-up dll. Modal pokok yang dikeluarkan untuk bisnis jasa adalah upah mekanik. Upah mekanik pada usaha bengkel didsarkan pada pembagian presentasi dari harga jual servis. Persentase upah mekanik bergantung pada kesepakatan. Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 38

Perkiraan pembagian presentase untuk mekanik adalah berkisar 30 – 50% dari harga servis. Beberapa pengusaha bengkel menerapkan upah persentase besar untuk mekanik dengan harapan jika mekanik memperoleh pembagian yang besar maka hasil kerjanya akan bagus. Contoh: Harga servis kendaraan adalah Rp 50.000,00 Pembagiannya: Pemilik bengkel 40%

= Rp 20.000,00

Mekanik 60%

= Rp 30.000,00

Maka modal pokok yang dikeluarkan untuk servis adalah Rp 30.000,00 4. Strategi Penentuan Harga Jual Penentuan harga jual dalam usaha didasarkan perhitungan harga di pasaran, tentunya setelah menghitung modal pokok. Untuk usaha kuliner mengambil keuntungan sekitar 30 – 50% merupakan hal yang mudah, tetapi tidak mudah pada usaha perdagangan barang terutama jenis barang kebutuhan pokok. Untuk usaha jasa patokannya yang banyak digunakan adalaha harga pasaran.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 39

BAB IV STUDI KELAYAKAN USAHA A. Pengertian Studi Kelayakan Usaha Studi kelayakan usaha/bisnis adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu usaha dilakukan dengan menguntunkan secara kontinue. Studi kelayakan sangat penting untuk merintis usaha baru, pengembangan, dan untuk memilih suatu proyek yang paling memberikan manfaat ekonomis. Tujuan studi kelayakan usaha (Barringer dan Ireland, 2008; Scarborough, Wilson, Zimmer, 2009) adalah untuk menentukan apakah suatu ide bisnis layak direalisasikan. Jika Memulai usaha baru membutuhkan ketelitian dalam peramalan, dan perencanaan agar tingkat keberhasilan menjadi lebih besar. Tidak sedikit usaha baru mengalami kemajuan kemudian mengalami penurunan bahkan kebangkrutan dalam satu atau dua tahun karena berbagai sebab. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha adalah ketidaktepatan dalam studi kelayakan dan implementasi dari studi tersebut. Dengan melakukan studi kelayakan usaha, entrepreneur tidak perlu membuang-buang waktu, tenaga dan biaya untuk ide usaha yang tidak layak. Suatu studi kelayakan yang komprehensif, sistematis, terukur, seyogyanya mampu mengidentifikasi masalah dan menunjukkan cara untuk memecahkan permasalahan dan mengendalikannya. Syarat utama bagi keberhasilan usaha baru untuk masa kini dan di masa depan dibutuhkan kemampuan melakukan prediksi dan perencanaan kondisi perubahan masa depan, pengetahuan pasar yang memadai, produk yang kompetitif, pengelola yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik, pengelolaan keuangan yang memadai dengan keputusan investasi, sumber pendanaan yang tepat. Persyaratan tersebut bisa dilakukan oleh manajemen yang memiliki kompetensi yang cukup tinggi. Hakekat dari analisis kelayakan usaha baru adalah menemukan jawaban bagi pertanyaan penting: 1.

Ide apa yang bisa dijalankan untuk memulai atau meningkatkan bisnis?

2.

Apa yang bisa dilakukan untuk mengimplementasikan ide, gagasan usaha baru tersebut?

3.

Siapa konsumen produk yang akan dihasilkan?

4.

Mampukah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki untuk menghasilkan produk? Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 40

5.

Bisakah produk memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga dapat terjual?

6.

Berapakah biaya produksi yang konsumen mampu menjangkau?

Memulai usaha baru perlu melakukan studi kelayakan berdasarkan ide atau gagasan yang muncul tersebut. Tingginya biaya kegagalan menjadikan perlunya penelitian secara komprehensif, sistematis, dan terukur. Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan bisnis adalah pemilik perusahaan, pihak investor, dan penyandang dana, dan masyarakat serta pemerintah. B. Proses dan tahapan studi kelayakan usaha Langkah-langkah studi kelayakan diantaranya sebagai berikut: 1. Penemuan ide dan gagasan 2. Perumusan visi, misi dan tujuan 3. Analisis yang meliputi aspek: pemasaran, teknik produksi, aspek manajemen dan organisasi, finansial, persaingan, serta etika dan tanggung jawab sosial. 4. Pengambilan keputusan berdasarkan analisis kualitatif dan kuantitatif.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 41

BAB V ASPEK HUKUM/LEGALITAS A. Isu Legal/Aspek Hukum Entrepreneur yang akan memulai usaha baru akan dihadapkan pada beberapa isu hukum/legal. (1) Apakah usaha yang didirikannya termasuk usaha mikro, kecil, atau menengah, setiap usaha memiliki kriteria sendiri; (2) Persyaratkan hukum dan perizinan yang harus dipenuhi untuk memulai usaha baru; (3) Hak cipta, paten, merek, dan rahasia dagang. Entrepreneur tidak lepas dari usaha mikro, kecil, dan menengah. Pada dasarnya suatu usaha baru yang dibentuk seorang entrepreneur dapat berupa usaha mikro, kecil atau menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur undangundang yaitu memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) . Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yaitu memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah). Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yaitu memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 42

Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000,000,- (lima puluh milyar rupiah). Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha yang dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha menengah yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. Dengan demikian pengelompokkan suatu usaha tergantung pada dua faktor utama yaitu besarnya kekayaan dan besarnya hasil penjualan tahunan. Namun demikian suatu usaha tidak harus dimulai dari usaha mikro. Entrepreneur dapat saja masuk dengan usaha kecil apabila persyaratan besarnya kekayaan dan besarnya hasil penjualan tahunan untuk dapat dikelompokkan sebagai usaha kecil terpenuhi. Terkait dengan aspek perizinan usaha Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyederhanakan tata cara dan jenis perizian usaha dengan sistem pelayanan terpadu satu pintu dan membebaskan biaya perizinan bagi usaha kecil. B. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Ketika hendak memulai usaha perdagangan, entrepreneur perlu melengkapi usahanya dengan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan). SIUP adalah izin usaha yang dikeluarkan instansi pemeritah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota/wilayah sesuai domisili perusahaan. SIUP digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang perdagangan Barang/Jasa di Indonesia sesuai dengan Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI). Berdasarkan besarnya jumlah Modal dan Kekayaan Bersih di luar tanah dan bangunan atau jumlah modal disetor dalam akta pedirian/perubahan, maka penggolongan SIUP dibedakan menjadi tiga yaitu: a. SIUP Besar, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai di atas RP 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). b. SIUP Menengah, diberikan kepada perusahan yang memiliki modal dan kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/ PERUBAHAAN dengan nilai di atas Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) s/d Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupaiah). c. SIUP

Kecil,

diberikan

kepada

bersih

atau

modal

disetor

dalam

AKTA

PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai sampai dengan Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah). Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 43

Prosedur Permohonan: a. Perusahaan mengambil formulir, mengisi dan mengajukan permohonan SIUP beserta persyaratannya melalui Kantor Dinas Perindustrian & Perdagangan Kota/Wilayah sesuai domisili perusahaan untuk permohonan SIUP Menengah dan SIUP Kecil. b. Untuk permohonan SIUP Besar diajukan melalui Kanwil Perindustrian dan Perdagangan Kota/Propinsi sesuai domisili perusahaan. SIUP berlaku selama perusahaan masih menjalankan kegiatan usaha perdagangan barang/jasa sejak tanggal dikeluarkan. C. Tanda Daftar Perusahaan Aspek lain yang perlu dilakukan entrepreneur adalah memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang merupakan bukti bahwa Perusahaan/Badan Usaha telah melakukan Wajib Daftar Perusahaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) wajib dimiliki oleh perusahaan/badan usaha Penanaman Modal Asing (PT-PMA), PT NonPMA, CV, Koperasi, Firma atau perusahaan perorangan yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota/Kabupaten. Prosedur Permohonan: 1. Bagi permohonan TDP badan usaha/perusahaan PT-PMA, PT NonPMA, dan Yayasan maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan Pengesahan Akta Pendirian/Perubahan dari Menteri Kehakiman & HAM RI, atau persetujuan dan atau setelah tanggal penerimaan laporan. 2. Bagi permohonan TDP badan usaha Koperasi maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan Pengesahan Akta Pendirian/Perubahan dari Instansi terkait. 3. Bagi permohonan badan usaha/perusahaan CV atau perusahaan perorangan maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu didaftarkaj kepengadilan negeri setempat sesuai dengan domisili Perusahaan. 4. Perusahaan mengambil formulir, mengisi, mendatangi permohonan dan mengajukan permohonan TDP pada Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota/Kabupaten cq. Kantor Pendaftaran Perusahaan, sesuai domisili perusahaan.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 44

5. Petugas dari Kantor Pendaftaran Perusahaan akan memeriksa dan meneliti, jika memenuhi syarat Wajib Daftar Perusahaan, maka sertifikasi Tanda Daftar Perusahaan akan dikeluarkan. D. Hak Atas Kekayaan Intelektual Aspek penting berikutnya adalah hak atas kekayaan intelektual (intelectual property rights) yang diartikan sebagai asset penting seorang entrepreneur yang harus dipahami yang terdiri dari hak cipta, paten, dan merek dagang. Hak atas kekayaan intelektual adalah suatu hak yang timbul sebagai hasil dari olah pikir otak manusia yang dapat menghasilkan suatu produk atau suatu proses, yang berguna bagi manusia. Hak ini terkait dengan bagaimana entrepreneur melindungi produk baru dan inovasinya dan mencegah penggunaan yang tidak legal oleh pihak lain atas produknya tersebut. Hak cipta melindungi berbagai bentuk tulisan dan ekspresi artistik termasuk perangkat lunak. Paten melindungi produk utilitarian misalnya mesin dan inovasi dalam bioteknologi, internet, dan lain-lain. Merk dagang melindungi nama atau simbol yang mencerminkan sumber atau identitas sumber produk. 1. Hak Cipta Sejalan dengan perkembangan di bidang perdagangan, industri, dan investasi, penting perlindungan atas hak cipta menjadi relevan. Hak cipta terkait dengan perlindungan terhadap setiap hasil karya dan inovasi yang orisinal dalam bidang pengetahuan, seni dan budaya. Berdasarkan Undang-Undang No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, disebutkan bahwa Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan ijin untuk mengumumkan atau memperbanyak dengan tidak mengurangi batasan-batasan menurut peraturan perundangundagan yang berlaku. Beberapa pengertian terkait dengan Hak Cipta menurut Undang-Undang Hak Cipta adalah sebagai berikut: a. Pencipta. Seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas aspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. b. Ciptaan. Hasil setiap karya pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra. Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 45

c. Pemegang Hak Cipta. Pencipta sebagai pemilik hak cipta, atau pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut. d. Pengumuman. Pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau penyebaran suatu ciptaan dengan menggunakan alat apapun, termasuk media internet, atau melakukan dengan cara apapun sehingga suatu ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain. e. Perbanyakan. Penambahan jumlah sesuatu ciptaan baik secara keseluruhan maupun bagian yang sangat subtansial dengan menggunakan bahan-bahan yang sama ataupun tidak sama, termasuk mewujudkan secara permanen atau temporer. f. Hak terkait. Hak yang berkaitan dengan hak cipta, yaitu hak eksklusif bagi pelaku untuk memperbanyak atau menyiarkan pertunjukkannya. g. Lisensi. Izin yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau pemegang hak terkait kepada pihak lain untuk mengumumkan dan/atau memperbanyak ciptaannya atau produk hak terkaitnya dengan persyaratan tertentu. 2. Paten Paten adalah gran yang diberikan negara kepada investor atas produk di bidang teknologi, dan memberinya hak eksklusif untuk melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya membuat, menggunakan, dan menjual invensi dalam suatu negara hingga 20 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan aplikasi paten. Perlindungan paten diatur dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2001. Mereka yang mendaftar pertama kali yang akan memperoleh paten, yang disebut dengan sistem first tofile, seperti disebutkan dalam pasal 34 Undang-Undang Paten. Paten diberikan atas permohonan. Permohonan paten diajukan ke Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual atau melalui Kanwil Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Tahapan yang dilalui adalah administratif, pengumuman permohonan paten, pemeriksaan substantif, dan pemberian atau penolakan. 3. Merek Dagang Merek dagang adalah kata, frase, simbol, desain, nama, logo, slogan, atau trade dress atau kombinasinya yang digunakan suatu perusahaan untuk membedakan produknya dari produk lain yang terdapat di pasar.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 46

BAB VI PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Manusia (karyawan) merupakan sumber daya sekaligus motor penggerak kegiatan usaha yang perlu dikelola secara profesional. Langkah-langkah pengelolaan sumber daya manusia: A. Analisis Jabatan Analisis jabatan adalah proses mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan dalam perusahaan. Dari hasil analisis jabatan akan diperoleh dua hal yaitu: 1. Uraian jabatan

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 47

Uraian jabatan meliputi: identitas atau nama jabatan; fungsi jabatan, uraian tugas pekerjaan; bahan, alat dan mesin yang digunakan; dan kondisi kerja. 2. Spesifikasi jabatan. Spesifikasi jabatan merupakan syarat-syarat minimum yang harus dipenuhi oleh seseorang yang dapat melaksanakan pekerjaan tersebut. Spesifikasi jabatan ini meliputi: persyaratan pendidikan; persyaratan pengalaman; persyaratan psikologis; dan persyaratan khusus lainnya. B. Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)/Tenaga Kerja Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kegiatan merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan hasil analisis jabatan yang sudah dibuat.

Perencanaan

SDM/tenaga kerja meliputi penentuan jumlah tenaga kerja yang menduduki atau ada di dalam suatu jabatan, dan persyaratan yang diinginkan. Perencanaan jumlah tenaga kerja didasarkan pada berbagai pertimbangan diantaranya adalah rencana jumlah produksi yang akan dihasilkan. Untuk tenaga kerja level manajerial biasanya didasarkan pada jumlah jabatan yang tersedia dalam struktur organisasi perusahaan. C. Pengadaan Sumber Daya Manusia (SDM)/Tenaga Kerja Pengadaan Sumber Daya Manusia merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis SDM yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Kegiatan pengadaan SDM meliputi: penarikan tenaga kerja, seleksi tenaga kerja, dan penempatan tenaga kerja. Penarikan tenaga kerja dapat dilakukan melalui: kenalan, iklan, bursa tenaga kerja,dll. Tenaga kerja dapat berasal dari dalam perusahaan (sumber internal) atau dari luar perusahaan (sumber eksternal). Sumber internal dapat berasal dari karyawan dalam perusahaan itu sendiri untuk menduduki jabatan pada perusahaan yang baru. Sementara sumber eksternal dapat diperoleh melalui iklan dll. Setelah proses penarikan, dilakukan proses seleksi. Seleksi adalah proses untuk mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat sesuai ketentuan organisasi. Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk menduduki jabatan tertentu. Menyeleksi calon tenaga kerja dapat dilakukan: (1) seleksi surat lamaran, (2) tes umum, (3) wawancara, (4) psikotest dan (5) tes kesehatan. D. Pelatihan dan Pengembangan Tenaga kerja baru yang belum memiliki pengalaman kerja perlu diberikan pelatihan. Tujuan dari pelatihan adalah agar tenaga kerja baru tersebut segera dapat beradaptasi dan mampu Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 48

menjalan tugas kerjanya. Materi pelatihan disesuaikan dengan keahlian yang dibutuhkan. Tempat pelatihan dapat dilakukan di dalam atau di luar perusahaan. Selain itu pihak manajemen perusahaan perlu juga melaksanakan fungsi pengembanan pada karyawan yang sudah bekerja sebelumnya melalui pendidikan dan pelatihan. E. Kebijakan Kompensasi Program kompensasi perlu diperhatikan dalam rangka mempertahankan karyawan yang profesional dan berkualitas. Kompensasi adalah imbalan yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi pada umumnya terdiri dari upah atau gaji, tunjangan perumahan, tunjangan hari tua, intensif dan premi. Tugas perusahaan adalah menentukan kompensasi yang akan diterima karyawan. Besarnya kompensasi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: (a) jabatan, (b) pendidikan, (c) wewenang dan tanggungjawab, (d) faktorfaktor lainnya. F. Perencanaan Karir Perencanaan karir adalah perjalanan kerja karyawan selama berada dalam perusahaan. Karyawan dapat merencanakan karirnya sejak mulai kerja sampai berhenti bekerja. Karir karyawan lebih banyak ditentukan oleh karaywan yang bersangkutan. Selain perencanaan karir perusahaan juga harus melakukan evaluasi kinerja karyawan. Penilaian kinerja merupakan proses untuk menilai prestasi kerja karyawan sehingga dapat memberikan umpan balik kepada karyawan dan organisasi tentang pelaksanaan kerja mereka dan dapat dijadikan dasar sebagai program

perbaiakan

kinerja,

penyesuaian

kompensasi/upah,

promosi

jabatan,

dan

penggembangan karir.

G. Kebijakan Kesejahteraan Kebijakan kesejahteraan karyawan dapat diberikan dalam bentuk keselamatan dan kesehatan kerja, baik fisik maupun mental. Kebijakan kesejahteraan untuk kondisi fisik, misalnya: penyakit dan kecelakaan kerja. Sedangkan untuk psikologis/mental adalah penyakit akibat stress dan kondisi kerja yang tidak memuaskan. H. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) merupakan kebijakan perusahaan untuk memberhentikan karyawan. PHK dapat disebabkan oleh berbagai sebab, misalnya: memasuki masa pensiun karena usia, permintaan mengundurkan diri, pemecatan karena melakukan kesalahan, pensiun dini dan meninggal dunia dll. Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 49

BAB VII PENGELOLAAN PRODUKSI A. Pengertian Produk Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan (need and want) yang meliputi benda fisik, jasa, orang, tempat organisasi atau gagasan. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan produk itu bukan hanya benda fisik saja, tetapi juga yang non fisik diantaranya: jasa, ide, tempat dan lain-lain. Produk merupakan unsur utama dan terpenting dari suatu usaha/bisnis. Perencanaan dan pengembangan produk menjadi sesuatu yang sangat penting dalam rangka menjaga survivel/kelangsungan suatu usaha. B. Klasifikasi Produk 1. Barang Berwujud a. Barang tahan lama; barang-barang yang dapat digunakan beberapa kali untuk jangka waktu yang relatif lama, misalnya: motor, mobil, komputer dll b. Barang tidak tahan lama; barang-barang yang digunakan untuk jangka waktu yang relatif pendek dan biasanya untuk sekali pemakaian, misalnya: produk makanan, minuman, garam dll. 2. Barang Tak Berwujud a. Barang konsumsi b. Barang industri. Berdasarkan tingkatan, produk dapat dibedakan menjadi tiga tingkat: 1. Produk inti Produk inti adalah barang, jasa atau yang lainnya yang dibeli konsumen atas dasar pertimbangan membeli dikarenakan memang benar-benar sangat dibutuhkan. 2. Produk formal Produk formal merupakan bentuk, model, kualitas, merk dan kemasan yang menyertai produk tersebut. Dalam membeli suatu barang biasanya konsumen akan melihat bentuk fisiknya, kualitasnya, mereknya dan lain-lain. Pertimbangan –pertimbangan ini dapat dikategorikan sebagai formal produk. 3. Produk tambahan

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 50

Produk tambahan adalah tambahan-tambahan yang menyertai produk formal misalnya: pemasangan instalasi, pelayanan pemeliharaan, pengangkutan dan lain-lain. C. Tahap Pengembangan Produk 1. Penemuan Ide Pengembangan produk baru biasanya diawali dengan tahap pencarian ide/gagasan produk baru. Ide produk baru dapat berasal dari beberapa elemen misalnya: pesaing/kompetitor, konsumen, penemuan, laboratorium, karyawan, supleyer, manajemen dan lain-lain. 2. Penyaringan gagasan Penyaringan gagasan merupakan proses memilih dan menentukan suatu gagasan yang terbaik yang memungkinkan perusahaan mampu mewujudkannya. Tujuan penyaringan adalah untuk mengembangkan ide yang baik dan meninggalkan ide yang kurang baik atau kurang menguntungkan sehingga tidak akan merugikan perusahaan jika ide/gagasan tersebut dilaksanakan. 3. Pembuatan konsep produk dan pengujian konsep produk Konsep produk berasal dari gagasan yang telah disaring. Selanjutnya konsep tersebut dilakukan pengujian konsep produk dengan tujuan agar produk tersebut sesuai dengan kebutuhan konsemen. 4. Pengembangan strategi pemasaran Untuk memperkenalkan jenis produk ke pasar diperlukan startegi pemasaran awal. Strategi pemasaran terdiri dari: a. Ukuran dan perilaku pasar sasaran, posisi produk yang diinginkan serta penjualan, pangsa pasar dan laba yang diiginkan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. b. Harga yang direncanakan untuk produk, strategi distribusi, dan anggaran pemasaran yang direncanakan untuk tahun pertama. c. Penjualan dan sasaran laba panjang dan strategi bauran pemasarn yang direncanakan selama kurun waktu yang telah ditetapkan. 5. Analisis Bisnis a. Mengidentifikasi ciri-ciri produk b. Memperkirakan pasar pesaing dan kemampuan produk c. Melanjutkan program pengembangan produk d. Mengadakan penelitian lanjutan tentang kemungkinan pelaksanaan produksi. 6. Pengembangan produk Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 51

Pengembangan produk merupakan langkah untuk mewujudkan produk fisik, yang kemudian dapat digunakan untuk menilai apakah produk ini laik secara teknis dan komersial. 7. Pengujian pasar Tahap ini diawali dengan tahap pemberian nama, merk, kemasan, dan jaringan pemasaran awal. Pengujian pasar dimaksudkan untuk mengetahui penilaian/reaksi konsumen, dealer terhadap produk tersebut dan juga untuk mengetahui berapa besar pangsa pasarnya. 8. Komersialitas a. Kapan produk diperkenalkan kepada konsumen. Pilih waktu yang tepat untuk peluncuran produk baru. b. Di mana saja daerah pemasaran yang cocok. Apakah peluncuran produk baru akan direncanakan untuk lokal, nasional, regional, atau international. c. Kepada siapa (segmen pasar), yaitu merencanakan kelompok calon konsumen terbaik. d. Bagaimana perusahaan harus mengembangkan rencana pelaksanaan peluncuran produk tsb ke pasar. Perusahaan harus mengkalkulasi anggaran berbagai macam unsur bauran pemasaran. D. Daur Hidup Produk Setelah produk dilucurkan di pasaran, diharapkan produk tsb bertahan lama dan disukai konsumen sehigga dapat menutup biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan selama ini. Namun demikian perlu disadari bahwa setiap produk akan mengalami daur hidup yang lama waktunya sulit diperkirakan. Tahap-tahap yang dilalui dalam kehidupan produk sering disebut daur hidup produk (product life Cycle). Tahapan-tahapan daur hidup produk: 1. Tahap perkenalan Tahap ini merupakan tahap awal pertama kalinya produk diperkenalkan atau dipasarkan, sehingga volume penjualanny rendah, dan pertumbuhan penjualannya juga rendah. Tahap ini ditandai dengan adanya biaya promosi dan distribusi yang tinggi, dan belum ada laba. 2. Tahap pertumbuhan Pada tahap ini produk mulai diterima konsumen sehingga volume penjualannya meningkat pesat. Tahap ini juga ditandai dengan masuknya pesaing baru karena tertarik pada peluang pasar. Harga relatif tetap atau sedikit menurun karena permintaan meningkat tajam. Biaya

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 52

produksi turun, sedang biaya promosi relative tetap atau sedikit naik karena untuk mengantisipasi pesaing. Strategi pada tahap ini: a. Menambah nilai keistimewaan dan model produk serta kualitas b. Memasuki saluran distribusi baru c. Kebijaksanaan penurunan harga pada saat yang tepat untuk menarik pembeli. d. Mengalihkan iklan dan mengedarkan produk. 3. Tahap kedewasaan Pada tahap ini ditandai dengan merosotnya penjualan secara drastis dalam waktu lama. Laba semakin kecil,serta pesaing yang lemah mulai berguguran. Strategi yang digunakan pada tahap ini: a. Modifikasi pasar b. Moodifikasi produk c. Modifikasi bauran pemasaran 4. Tahap penurunan Tahap ini ditandai dengan merosotnya penjualan secara dratis dalam waktu lama, karena adanya kemajuan teknologi, pergantian selera konsumen, meningkatnya persaingan. Laba menurun sehingga banyak perusahaan yang mengundurkan diri. Strategi ini digunakan dalam tahap ini adalah: a. Melepaskan produk yang merugi atau lini produk yang rugi b. Inovasi untuk menemukan sesuatu yang baru c. Memilih distributor yang lebih efektif d. Promosi hanya kepada pelanggan tetap e. Penurunan harga f. Menjual perusahaan kepada perusahaan lain

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 53

BAB VIII PENGELOLAAN PEMASARAN A. Definisi Pemasaran Aktivitas pemasaran diperlukan baik oleh perusahaan yang baru diluncurkan maupun perusahaan yang telah berjalan. Pemasaran merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan, oleh karena itu pemasaran merupakan jantung suatu perusahaan. Pemasaran berbeda dengan penjualan: Titik awal

Pabrik

Fokus

Produk Yang Ada

Kebutuhan Konsumen

Pasar

Sarana

Penjualan dan Promosi

Pemasaran Terpadu

Akhir Laba melalui volume penjualan

Keuntungan Melalui Kepuasan Konsumen

B. Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dipolakan untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran manfaat dengan pembeli dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajer pemasaran meliputi: manajer penjualan dan wiraniaga, pelaksana periklanan, personel promosi penjualan, pelaku riset pemasaran, manajer produksi, spesialis penetapan harga dan lain-lain. Untuk melakukan manajemen pemasaran diperlukan startegi pemasaran. Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran diantaranya meliputi: segmen pasar, penentuan target pasar, positioning, dan elemen bauran pemasaran. Untuk menyusun strategi pemasaran perlu memperhatikan lingkungan pemasaran, karena dalam lingkungan pemasaran banyak variabel yang mempengaruhinya. Variabel lingkungan yang mempengaruhi pemasaran diantaranya: 1. Variabel yang dapat dikendalikan Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 54

Variabel-variabel yang berkaitan dengan marketing mix seperti: produk, harga, distibusi, dan promosi. Variabel-variabel tersebut merupakan faktor internal perusahaan. 2. Variabel-variabel yang tidak dapat dikendalikan Variabel-variabel yang tidak dapat dikendalikan merupakan variabel-variabel yang terdapat dalam lingkungan pemasaran diantaranya: politik, hukum, sosial budaya, ekonomi, teknologi dll. Varibel-variabel tersebut merupakan variabel eksternal yang memang sulit dikendalikan oleh perusahaan. Kegiatan pemasaran dimaksudkan untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan. Proses pemasaran terdiri dari: a. Segmen Pasar Segmen pasar adalah proses membagi pasar yang heterogen ke dalam kelompok kecil yang relatif homogen. Agar efektif, segmen yang terbentuk harus terdiri dari konsumen yang relatif seragam dalam kebutuhan, keinginan, selera, atau preferensi namun berbeda antara segmen yang satu dengan yang lainya. Ada dua pendekatan dalam segmentasi pasar yaitu segmentasi pasar tradisional dan segmentasi individual. Pada pendekatan segmentasi pasar tradisional terdapat tiga jenis segmentasi, yaitu mass marketing, differentiatied marketing, dan niche marketing. Mass marketing merupakan pendekatan segmentasi yang tidak membagi pasar sama sekali. Perusahaan yang menggunakan pendekatan ini mengadopsi pendekatan undifferentiated yang menganggap semua konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama yang dapat dipuaskan dengan satu program pemasaran saja. Mass marketing merupakan pendekatan yang tepat apabila pasar relatif homogen. Differentiated marketing merupakan pendekatan segmentasi yang membagi pasar ke dalam kelompok pelanggan yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang relatif sama, kemudian perusahaan menyusun program pemasaran yang ditujukan kepada salah satu atau lebih kelompok konsumen. Terdapat dua opsi dalam differentiated marketing yaitu: Pendekatan multi segmen (multisegment approach); Perusahaan membidik lebih dari satu segmen dengan menawarkan beragam produk yang ditujukan pada berbagai kebutuhan. Pendekatan konsentrasi pasar (market concentration approach); pendekatan ini lebih efisien karena perusahaan dapat mencurahkan semua sumberdaya pada segmen yang dipilih untuk dilayani. Namun pendekatan ini berisiko karena perubahan selera dan lingkungan bisnis dapat membuat segmen yang biasanya dilayani menjadi tidak menarik lagi. Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 55

Niche marketing merupakan pendekatan yang digunakan oleh perusahaan yang hanya ingin berfokus pada satu segmen kecil yang memiliki kebutuhan yang spesifik yang sering disebut dengan ceruk pasar. Konsumen yang berada pada ceruk pasar bersedia membayar lebih tinggi produk yang memenuhi kebutuhan khusus mereka. Meurut Kolter & Keller, 2006) menyatakan bahwa kriteria segmen pasar yang menarik adalah sebagai berikut: 1) Dapat diidentifikasi dan diukur Suatu segmen pasar yang menarik harus dapat diidetifikasi dan diukur. Segmen tersebut harus dapat diketahui ukurannya dan daya belinya. 2) Substansial Suatu segmen pasar harus cukup besar dan cukup menguntungkan agar segmen pasar tersebut dapat dipandang sebagai segmen pasar yang bernilai untuk dipilih oleh perusahaan. Potensi profit dari segmen tersebut harus melebihi biaya yang diperlukan untuk mengembangkan program pemasaran yang ditujukan untuk segmen tersebut. 3) Dapat diakses Persyaratan berikutnya agar suatu segmen menarik adalah dapat diakses. Segmen dimaksud harus dapat dijangkau dengan program komunikasi (iklan, telepon, surat, dsb) dan melalui jaringan distribusi (pengecer dan saluran distribusi lainnya). 4) Resposif Suatu segmen pasar yang menarik akan merespon usaha-usaha pemasaran dan perubahan program pemasaran yang dilakukan perusahaan. Segmen tersebut juga harus memberikan respon yang berbeda dibandingkan dengan segmen pasar yang lain. 5) Dapat tumbuh dan berkembang Suatu segmen pasar yang menarik harus dapat tumbuh dan menjadi besar dan bertahan dengan

berjalannya

waktu

sehingga

memungkinkan

perusahaan

untuk

mengembangkan strategi pemasaran untuk segmen tersebut. b. Penentuan Target Pasar Penentuan target pasar adalah proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen dan memeriksa apakah segmen pasar tersebut sesuai dengan kapabilitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan dan sumber daya yang dimiliki, perusahaan dapat mempertimbangkan lima strategi pemilihan target pasar: 1) Penyasaran segemen tunggal (single segment targeting). Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 56

Perusahaan akan menyasar segmen tunggal apabila kapabilitas perusahaan sesuai cocok dengan satu segmen tertentu. Perusahaan benar-benar memahami kebutuhan, keinginan, preferensi, dan gaya hidup pelanggangnya. 2) Pasar selektif (selective targeting). Perusahaan yang memiliki kapabilitas dalam berbagai kategori produk dapat menempuh pasar selektif dengan sukses. Perusahaan dapat memilih hanya segmen yang paling menarik dan kombinasi segmen yang memberikan profit maksimal. 3) Target pasar maksimal (mass market targeting) Hanya perusahaan besar yang memiliki kapabilitas untuk menempuh target pasar masal. Dalam hal ini perusahaan mengembangkan berbagai program pemasaran untuk melayani seluruh segmen konsumen sekaligus. 4) Spesialisasi produk (product specialization) Perusahaan menempuh spesialisasi produk apabila kapabilitas perusahaan tersebut pada kategori produk tertentu dapat digunakan untuk melayani berbagai segmen pasar. 5) Spesilaisasi pasar (market specialization) Perusahaan dapat menempuh spesialisasi pasar apabila pengetahuan dan keahliannya pada satu pasar memungkinkan perusahaan tersebut untuk menawarkan beragam produk yang dibutuhkan oleh pasar tersebut (Ferrell & Hartline, 2008). c. Positioning Setelah memilih target pasar, maka langkah perusahaan selanjutnya adalah menetapkan posisi dirinya sedemikian rupa relatif terhadap pesaingnya. Artinya perusahaan harus memiliki dan memperlihatkan keunikannya. Posisi perusahaan dapat dipelajari dan dilihat dari fitur produk/jasa yang ditawarkan. Dari sudut pandang pemasaran, positioning berarti citra yang diinginkan oleh perusahaan berdasarkan persepsi para pelanggannya. Suatu perusahaan perlu memperhatikan kriteria berikut dalam menciptakan perbedaan dirinya dengan pesaing (Farrell & Hartline, 2008) : 1) Penting. Perbedaan yang memiliki haruslah merupakan perbedaan yang penting bagi konsumen. 2) Jelas berbeda dan pre-emptive. Perbedaan yang dimiliki haruslah kentara dan tidak mudah ditiru. 3) Lebih unggul. Perbedaan yang dimiliki memberikan manfaat yang lebih dari pada pesaing. Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 57

4) Dapat

dikomunikasikan.

Perbedaan

terutama

keunggulan

produk

dapat

dikomunikasikan dan dipahami pelanggan. 5) Terjangkau. Perbedaan dan keunggulan yang dimiliki tidak membuat produk menjadi tidak terjangkau harganya. 6) Menguntungkan. Perbedaan menghasilkan harga yang tetap menguntungkan perusahaan. C. Strategi Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Menurut Kolter & Keller, 2006 produk dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan yaitu: 1.

Produk tidak tahan lama (nondurable goods), adalah produk berwujud yang dikonsumsi dalam satu atau beberapa penggunaan seperti makanan atau minuman. Karena produk ini sering dibeli dan dikonsumsi dalam waktu singkat maka ketersediaan produk merupakan aspek penting.

2.

Produk tahan lama (durable goods), adalah produk berwujud yang digunakan untuk jangka waktu yang relatif lama seperti lemari, pakaian dan lain-lain. Produk tahan lama biasanya memberikan margin yang lebih besar dan memerlukan garansi penjualan.

3.

Jasa (service), adalah produk tidak berwujud misalnya jasa pemotongan rambut, penasehat hukum dan lain-lainnya. Jasa memerlukan kredibilitas penyediaannya dan kontrol kualitas yang ketat.

Salah satu keputusan yang penting dalam produk adalah strategi merek. American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, simbol, tanda, desain atau kombinasinya. Ada enam kriteria dalam memilih merek (Kotler & Keller, 2006) yaitu: 1. Mudah diingat 2. Memiliki arti 3. Disukai 4. Dapat ditransfer 5. Adaptasi 6. Dapat dilindungi D. Strategi Harga Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan konsumen untuk memperoleh suatu produk. Menurut Ferrell & Hartline, 2008, terdapat beberapa alasan akan pentingnya harga yaitu: Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 58

1. Harga merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan untuk meningkatkan revenue perusahaan selain dengan meningkatkan volume produk yang dijual. 2. Harga merupakan elemen bauran pemasaran yang paling mudah diubah. 3. Strategi dan taktik harga pesaing memberikan pengaruh besar terhadap penjualan suatu perusahaan. 4. Harga merupakan salah satu komponen yang digunakan untuk diferensiasi pada pasar yang telah jenuh. Dalam menentukan harga perlu memperhatikan empat isu kunci yaitu: biaya, permintaan, nilai pelanggan, dan harga pesaing. Menurut Ferrell & Hartline, 2008, beberapa metode penetapan harga adalah sebagai berikut: 1. Harga perkenalan pasar (market introduction pricing). Untuk produk baru dapat menggunakan harga perkenalan pasar yang terdiri dari dua metode yaitu: a. Harga penetrasi (penetration pricing); merupakan harga perkenalan yang relatif rendah. Tujuannya

adalah

untuk

memperoleh

penerimaan

pasar

secara

cepat

dan

memaksimalkan tingkat penjualan dalam rangka meraih pangsa pasar. Harga penetrasi cocok pada pasar yang sensitif terhadap harga, biaya pemasaran dan biaya penelitian serta pengembangan relatif rendah atau pesaing baru yang akan segera masuk. b. Harga skiming (price skiming); merupakan harga perkenalan pasar yang relatif tinggi. Tujuannya adalah untuk memperoleh profit diawal peluncuran produk dengan membidik konsumen lapisan atas dengan daya beli yang baik. Harga skiming didesain untuk dapat segera menutup biaya pemasaran, penelitian dan pengembangan yang relatif tinggi. Metode ini cocok untuk produk yang memiliki keunikan dan keunggulan sehingga konsumen bersedia membayar tinggi. 2. Harga markup (markup pricing); merupakan yang paling sederhana, yaitu dengan menambah porsentase pada harga produk. Besarnya markup dapat mengacu pada standar industri atau pertimbangan tertentu. 3. Harga prestige (prestige pricing); merupakan penetapan harga tertinggi terhadap produk sejenis dalam kategori yang sama. Tujuannya untuk memperlihatkan keunggulan dan esklusifitas produk. Metode ini tepat untuk situasi dimana konsumen sulit untuk mempridiksi secara tepat nilai dari suatu produk. 4. Harga berdasarkan nilai (value based pricing); merupakan penetapan harga yang relatif rendah namun menawarkan produk berkualitas tinggi. Dasar dari metode ini adalah Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 59

menetapkan harga yang wajar untuk produk dengan kualitas tertentu. Harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan. 5. Harga persaigan (competitive pricing); dalam menentukan harga persaingan perlu dilakukan pengumpulan informasi tentang harga pesaing. Harga yang ditentukan bisa sama, sedikit di atas,atau sedikit di bawah harga pesaing. 6. Strategi non harga (nonprice strategy); startegi ini dilakukan untuk menghadapi situasi dimana produknya memiliki kualitas prima, konsumen mampu mengenali karakteristik produk unggul dan mengganggapnya penting, dan pasar tidak sensitif terhadap harga.Persaingan harga menjadi tidak penting dan yang berperan adalah kualitas, manfaat, fitur yang unik dari produk. E. Startegi Distribusi Terdapat dua startegis dalam distribusi yaitu penjualan produk langsung kepada konsumen atau melalui perantara. Apabila produsen menjual langsung ke konsumen maka yang terjadi adalah zero level channel. Produsen

Konsumen

Gambar: Penjualan langsung Sumber: Amstrong & Kolter (2007) Alasan memilih penjualan langsung diantaranya adalah untuk mengontrol langsung distibusi produk sampai kepada konsumen. Sedangkan penjualan melalui satu atau beberapa perantara, perusahan harus berbagi margin keuntungan dengan jaringan distribusinya. Semakin banyak perantara yang digunakan maka semakin cepat penyebaran produknya. Produsen

Perantara

Konsumen

Gambar: Penjualan melalui satu perantara Sumber: Amstrong & Kolter (2007) Sejalan dengan perkembangan internet, banyak entrepeneur yang menggunakan internet dalam memasarkan produknya. Model yang banyak dipakai dalam distribusi penjualan adalah kombinasi antara konvensional dan yang melalui on line. F. Strategi Promosi Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 60

Promosi merupakan aktivitas yang menunjang keberhasilan strategi bauran pemasaran yang lainnya. Promosi disebut juga dengan istilah komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing promotion). Beberapa elemen bauran promosi: 1.

Periklanan (advertising) Iklan merupakan komunikasi non personal yang disiarkan melalui telivisi, radio, majalah, surat kabar, internet, atau media lainya.Tujuan utma iklan adalah membangkitkan kesadaran konsumen akan adanya suatu produk/merek, menjelaskan keunggulan suatu produk, menciptakan asosiasi suatu produk dengan gaya hidup. Salah satu kelemahan iklan ada pada aspek kredibilitas yang cenderung rendah.

2.

Hubungan Masyarakat (public relation) Hubungan masyarakat (humas) adalah usaha untuk mengembangkan dan memelihara citra perusahaan di depan publik. Perbedaan iklan dengan humas adalah humas tidak perlu membayar media untuk memuat berita tentang perusahaan. Humas perlu menjalin hubungan yang baik dengan media. Setiap kegiatan perusahaan yang positif diusahakan untuk dapat diliput media, misalnya peluncuran produk baru dan juga kegiatan sosial. Humas dipandang lebih kredibil dibandingkan dengan iklan, klaim keunggulan produk tidak dilakukan oleh perusahaan namun dilakukan oleh media berdasarkan fakta yang ada. Kelemahan humas terletak pada kontrol yang lemah dalam media termasuk bagaimana pesan disampaikan oleh media.

3.

Penjualan Personal (personal selling) Penjualan personal melibatkan tenaga penjualan yang berinteraksi langsung dengan calon konsumen dengan menjelaskan manfaat produk perusahaan. Tujuan dari penjualan personal mencakup mencari prospek, memberi informasi prospek, persuasi prospek untuk membeli produk, dan mempertahankan kepuasan pelanggan melalui pelayanan purna jual. Kelemahan dari penjualan personal adalah tingginya biaya yang relatif terhadap elemen promosi lainnya.

4.

Promosi Penjualan (sales promotion) Promosi penjualan melibatkan aktifitas memberikan insentif kepada konsumen agar membeli produk perusahaan. Promosi penjualan dapat ditujukan baik kepada pengguna akhir, perantara, maupun tenaga penjualan. Promosi penjualan digunakan untuk mendukung program pemasaran yang lainnya. Tujuan utama dari promosi penjualan adalah membangkitkan keinginan konsumen untuk mencoba dan membeli produk. Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 61

Pemasaran dengan konsep AIDA+S A

= Attention

→ Perhatian

I

= Interest

→ Minat

D

= Desire

→ Keinginan

A

= Action

→ Transaksi

S

= Satisfication

→ Kepuasan

Marketing Mix (Bauran Pemasaran) Ada 7P dalam marketing mix, 4 P tradisional yang berlaku untuk pemasaran barang, 3P lagi sebagai tambahan untuk pemasaran jasa. P1 = Product Produk merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Semua kegiatan marketing lainya digunakan untuk menunjang pemasaran produk. Bagaimanapun hebatnya usaha promosi, distribusi, dan harga yang baik jika tidak diikuti oleh produk yang bermutu dan disenangi oleh konsumen maka kegiatan marketing mix ini tidak akan berhasil. P2 = Price Kebijaksanaan harga turut menentukan keberhasilan pemasaran produk. Kebijaksanaan harga dapat dilakukan pada setiap level yaitu produsen, grosir dan retailer. Harga di sini bukan berarti harga yang murah saja ataupun harga tinggi akan tetapi yang dimaksudkan adalah harga yang tepat. P3 = Place/Saluran distribusi Perantara dan pemilihan saluran distribusi memegang peran yang sangat penting. Perantara merupakan penghubung antara produsen dengan konsumen. P4 = Promotion Merupakan kegiatan-kegiatan advertesing, personal selling, sales promotio, promosi penjualan, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Advertising meruapakan berita tentang barang dan jasa. Advertising adalah bentuk presentasi atau penyajian dan promosi mengenai ide, barang, jasa, yang dilakukan oleh sponsor tertentu. Bentuk-bentuk advertising diantaranya: iklan media mass media cetak atau elektronik, papan reklame, spanduk, poster dan sebagainya. Personal selling adalah presentasi melalui percakapan satu atau dua orang penjual untuk tujuan melakukan penjualan. Ini dapat terjadi di toko, rumah atau tempat-tempat perusahaan yang dikunjungi oleh agen-agen penjual. Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 62

Sales promotion berarti promosi penjualan yaitu memberi dorongan kepada pembeli hanya mau membeli suatu produk dengan imbalan akan mendapatkan hadiah atau bonus tertentu. P5 = People Adalah unsur orang yang melayani terutama dalam perusahaan yang menjual jasa. P6 = Physical Evidence Merupakan bukti fisik yang dimiliki oleh perusahaan jasa, misalnya untuk penjualan jasa transportasi, konsumen akan memperhatikan kondisi mobil yang digunakan, untuk jasa hotel konsumen akan melihat tampilan kamar dan berbagai fasilitas yang menyertainya. P7 = Process Merupakan kegiatan yang dilakukan hingga sampai pada konsumen, sampai konsumen merasa puas.

BAB IX PENGELOLAAN MODAL USAHA A. Pengelolaan Keuangan Manajemen keuangan merupakan aktifitas bagaimana mencari dana dari sumber pendanaan yang murah, menggunakan dana yang diperoleh dengan tepat dan bagaimana laba dari investasi tersebut didistribusikan kepada pihak yang berkepentingan. Manajmen keuangan sebagai keseluruhan usaha suatu perusahaan dalam bidang keuangan terdiri dari: perencanaan sumber Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 63

dana, tindakan untuk mendapatkan dana, dan pemanfaatan dana dalam rangka mencapai tujuan usaha perusahaan. Beberapa permasalahan yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Berapa dana yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan? 2. Bagaimana cara mendapatkan dana? 3. Bagaimana mengalokasikan dana yang terbatas untuk mendatangkan manfaat maksimal ? 4. Bagaimana mnegatur aktiva tetap, aktiva lancar ? 5. Bagaimana menghitung dan mendiitribusikan keuntungan yang diperoleh? 6. Bagaimana mengelola modal kerja? 7. Alat apa saja yang digunakan untuk mengukur kinerja? Fungsi pengelolaan keungan menurut Bambag Riyanto (1987) adalah: (1) cara menginvestasikan atau menggunakan dana, (2) cara mencari sumber-sumber dana. B. Investasi Dana Dana merupakan darah segar bagi kelangsungan hidup usaha. Dana dapat digunakan untuk beberapa aktifitas diantaranya: pembelian bahan, upah buruh, aktiva dan membayar kegiatan oeprasional perusahaan. Aktifitas yang terkait dengan investasi dana: 1. Kas (aktiva lancar); sebagai bagian dari modal kerja yang dapat berupa uang tunai dan uang di bank yang pencairannya dapat setiap waktu. Motivasi memegang uang kas adalah: a. Motif spekulasi; pemegang uang tunai bertujuan untuk memanfaatkan kesempatan pertama untuk meraih keuntungan. Dengan adanya cash on hand, maka transaksi per kas pertama yang biasa mendadak dalam waktu relatif singkat dan dengan leluasa bisa segera dilakukan. b. Motif precautionary atau berjaga-jaga; sebagai usaha perusahaan untuk berjaga-jaga. Motif ini bertujuan untuk menjaga kemungkinan timbulnya hambatan terhadap kontinuitas proses usaha perusahaan. c. Motif transaksi; bertujuan utuk menutup transaksi opersional setiap hari yang merupakan rutinitas kegiatan perusahaan. Transaksi pada umum dapat ditutup dengan cara tunai dan cara kredit. 2. Piutang; merupakan sejumlah tagihan terhadap pihak lain akibat transaksi usaha yang disetujui dengan pembayaran yang ditunda selama jangka waktu tertentu.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 64

3. Persediaan barang; merupakan jenis investasi modal kerja yang dinamis, baik di perusahaan perdagangan maupun manufaktur. Untuk perusahaan perdagangan jenis persediaan berupa barang dagangan. Untuk perusahaan manufaktur yang melakukan proses produksi, jenis persediaan barang dibagi menjadi 3 bentuk persediaan: a. Barang mentah untuk proses produksi (raw materials) b. Barang sedang dalam proses (good in process) c. Barang jadi (finished good) 4. Peralatan; merupakan segala bentuk peralatan yang digunakan untuk membantu kegiatan operasional perusahaan, seperti mebel, telepon, dll 5. Mesin; peralatan yang digunakan untuk proses produksi dan diperhitungkan sebagai biaya overhead pabrik. 6. Gedung dan bangunan 7. Aktiva tetap lain seperti tanah. C. Sumber Dana Dana perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber dana internal maupun sumber dana eksternal, seperti: 1. Modal sendiri; merupakan sejumlah harta pemilik perusahaan diikutsertakan dalam melakukan kegiatan usaha perusahaan. Modal tersebut kelak akan turut diperhitungkan menerima laba dan menanggung kerugian dalam kegiatan usaha. 2. Hutang jangka pendek; merupakan kredit dengan jangka waktu paling lama 12 bulan. Kredit ini sebagian besar berupa kredit perdagangan untuk menggerakkan kegiatan usaha, seperti kredit penjual, kredit pembeli, kredit rekening koran, kredit wesel, dan kredit promis. 3. Hutang jangka menengah; merupakan jenis hutang yang jangka waktunya antara 1-5 tahun. 4. Hutag jangka panjang; merupakan jenis hutang yang jangka waktunya lima tahun atau lebih. Adapun jenis hutang jangka panjang dapat berupa: bonds, payment, mortage. 5. Sumber pendanaan lain yang sah: seperti modal ventura, dll D. Anggaran Operasi dan Anggaran Modal Penting sekali bagi seorang entrepeneur yang akan membentuk bisnis baru untuk mempersiapkan sebuah laporan rugi laba. Hisrich, Peter & Shepherd, 2008 menjelaskan bahwa sebelum membuat laporan rugi laba perlu mempersiapkan anggaran operasi dan modal terlebih dahulu.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 65

Hal pertama yang harus ditentukan adalah bentuk dari bisnis baru yang dipilih. Seorang pemilik perusahaan adalah orang yang bertanggung jawab dalam membuat anggaran jika bentuk bisnis baru yang dipilih adalah perusahaan perorangan. Ketika bisnis baru tersebut berbentuk firma atau perseroan. Proses pembuatan anggaran berada di tangan individu yang berperan aktif dalam menjalankan bisnis. Seorang manajer produksi bertanggung jawab dalam membuat anggaran produksi. Seorang manajer penjualan bertanggung jawab dalam membuat anggaran penjualan. Namun demikian pemilik bisnis akan tetap memegang keputusan akhir untuk anggaran-anggaran tersebut. Untuk dapat menyusun laporan rugi laba, anggaran penjualan harus disusun terlebih dahulu. Anggaran penjualan berisikan sebuah perkiraan selama beberapa bulan mengenai besarnya volume penjualan yang akan terjadi, kemudian langkah berikutnya adalah menghitung biayabiaya yang terjadi. Untuk bisnis yang bergerak di bidang manufaktur, biaya-biaya tersebut adalah biaya produksi. Contoh anggaran produksi untuk tiga bulan pertama: Anggaran Produksi Untuk Tiga Bulan Pertama Januari Februari Proyeksi Penjualan Unit 51 61 Persediaan Akhir Yang Diinginkan 4 3 Barang Tersedia Untuk Dijual 55 64 Persediaan Awal 0 4 Total Produksi yang dibutuhkan 55 60 Sumber: Robert D.Histrich, Michael P.Peter & Dean, 2008.

Maret 71 7 78 3 75

Dari data di atas terlihat bahwa proyeksi penjualan di bulan Januari lebih kecil dibandingkan produksi yang dibutuhkan. Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan untuk mempertahankan persediaan sebanyak empat unit. Di bulan Februari proyeksi penjualan menjadi lebih besar dibandingkan produksi yang dibutuhkan dikarenakan persediaan yang ditahan lebih kecil dibandingkan di bulan Januari. Jika dilihat anggaran ini merefleksikan suatu permintaan musiman atau adanya suatu program pemasaran yang dapat meningkatkan permintaan dan persediaan. Laporan laba rugi hanya akan merefleksikan harga pokok produksi yang aktual sebagai biaya langsung. Anggaran tersebut dapat menjadi acuan untuk mengetahui besarnya kas yang diperlukan suatu bisnis yang memiliki tingkat persediaan yang tinggi. Setelah anggaran penjualan selesai disusun, langkah berikutnya adalah membuat biaya-biaya operasi. Daftar pertama yang dibuat adalah biaya-biaya tetap seperti: biaya sewa, biaya utilitas, Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 66

biaya gaji, biaya bunga, biaya depresiasi, dan biaya asuransi. Seringkali biaya-biaya tersebut besarnya tidak pasti, sehingga sulit untuk dilakukan estimasi. Estimasi akan biaya-biaya tersebut dapat diketahui dari pengalaman pribadi atau perbandingan industri, atau melaui kontak langsung dengan broker-broker perumahan, agen-agen asuransi, dan konsultan-konsultan. Contoh: Anggaran operasi untuk tiga bulan pertama. Anggaran operasi untuk tiga bulan pertama Biaya-biaya Januari Februari Sewa 11 11 Utilitas 4 4 Gaji 13 13 Depresiasi 6 6 Asuransi 3 3 Iklan 13 13 Katalog 4 5 Total biaya operasi 54 55 Sumber: Diadaptasi dari Hisrich et al, 2008

Maret 13 4 16 6 3 19 9 70

Tabel di atas memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan biaya sewa di bulan Maret dikarenakan misalnya perusahaan perlu menambah tempat untuk gudang. Selain itu juga terjadi kenaikan biaya gaji, misalnya dikarenakan adanya tambahan karyawan, dan biaya periklanan meningkat karena untuk mengantisipasi kenaikan penjualan musiman. Anggaran ini juga menjadi dasar pembuatan laporan rugi laba. Anggaran modal digunakan untuk mengevaluasi pengeluaran-pengeluaran yang akan berdampak pada bisnis selama lebih dari satu tahun. Anggaran modal dapat memproyeksikan pengeluaran-pengeluaran tambahan seperti: penambahan alat baru, pembelian kendaraan operasional dan lain-lain. E. Penganggaran Modal Anggaran modal merupakan suatu metode untuk pembuatan keputusan tentang pemilihan investasi dalam aktiva tetap. Dalam anggaran modal dianalisis perbandingan antara berbagai alternatif proyek yang menguntungkan untuk dipilih dan diputuskan. 1. Kebijakan Laba Kebijakan laba merupakan kebijakan yang berhubungan dengan pemanfaatan keuntungan usaha/perusahaan. Kebijakan laba yang tepat akan memberikan dampak yang baik terhadap kelangsungan usaha, dimasa kini dan mendatang. Bentuk kebijakan laba diantaranya adalah: a. Menanamkan kembali laba ke perusahaan b. Dibagikan kepada pemilik Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 67

2. Modal Kerja Modal kerja merupakan keseluruhan aktiva lancar yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan setiap waktu (gross working capital). Modal kerja juga dapat diartikan selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar (net workig capital) atau modal kerja bersih. Masalah utama dalam manajemen modal kerja yaitu menghindari kehabisan kas. Tujuan perencanaan keuangan jangka pendek adalah meyakinkan bahwa perusahaan dapat memelihara atau mengendalikan kegiatan operasional setiap hari likuiditasnya. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban operasional yang telaj jatuh tempo. Dengan demikian suatu perushaan dikatakan likuid jika mampu membayar keajiban yang segera jatuh tempo, seperti membayar gaji karyawan tepat pada waktunya, tagihan-tagihan dari suplier, tagihan pajak, dsb. Modal kerja (working capital) sering disebut pula sebagai gross working capital atau modal kerja kotor, didefinisikan sebagai keseluruhan aktiva lancar yang ada di perusahaan (Brigham, Gapenski, Daves, 2000). Modal kerja kotor dapat dilihat pada item-item aktiva lancar, seperti kas (cash), surat berharga (security), piutang, (account receible) dan persediaan (inventory). Modal kerja bersih atau net capital working adalah aktiva lancar setelah dikurangi dengan hutang lancar. Hutang lancar sendiri terdiri atas: hutang dagang, hutang wesel, gaji terhutang serta pajak terhutang. Contoh: Jika jumlah kas adalah Rp 30 jt, jumlah piutang Rp 20 jt, jumlah persediaan Rp 50 jt, dan jumlah hutang lancar sebesar Rp 50 jt. Maka modal kerja kotor berjumlah Rp 100 jt, sedangkan modal kerja bersih berjumlah Rp 100 jt – Rp 50 jt = Rp 50 jt. F. Pendanaan Jangka Pendek Penggunaan hutang jangka pendek lebih berisiko daripada menggunakan hutang jangka panjang. Namun demikian ada beberapa keuntungan dari hutang jangka pendek (Setyo Admojo, 1999): 1. Kecepatan Lebih cepat untuk memperoleh kredit jangka pendek daripada jangka panjang. Krditur akan melakukan analisis yang mendalam untuk kredit jangka panjang karena dana akan terikat dalam waktu yang lama. Jika perusahaan membutuhkan dana segera, maka ia lebih suka memilih hutang jangka pendek. Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 68

2. Fleksibilitas. Untuk mendanai aktiva lancar temporer atau musiman, perusahaan cenderung kurang menyukai hutang jangka panjang dengan alasan: (1) floating cost (biaya untuk memperoleh hutang) untuk hutang jangka panjang biasanya lebih besar; (2) meskipun hutang jangka panjang dapat dibayar sebelum waktunya, untuk melakukan ini diperlukan biaya; (3) hutang jangka panjang biasanya disertai dengan “covenant” atau aturan-aturan dari kreditur yang dapat menghambat efisiensi pengambilan keputusan manajemen. 3. Biaya hutang. Pada umumnya hutang jangka panjang lebih mahal biayanya (suku bunganya lebih tinggi) daripada hutang jangka pendek. Hal ini ditunjukkan dengan yield curve yang naik. Hutang jangka panjang lebih mahal karena perkiraan bahwa tingkat inflasi di masa mendatang akan naik serta resiko yang lebih besar untuk masa peminjaman yang lebih panjang. G. Analisis Break Even Sebelum membicarakan analisis break even, perlu dijelaskan tentang biaya. Biaya terbagi dalam dua jenis yaitu: biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap disebut juga sebagai biaya overhead, merupakan biaya-biaya yang tidak bervariasi dengan tingkat produksi atau penjualan sampai dengan tingkat produksi atau penjualan tertentu. Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi secara langsung dengan tingkat produksi. Total biaya adalah jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel pada tingkat produksi yang terjadi. TC = TFC + TVC Ket: TC

= Biaya total

TFC = Total biaya tetap TVC = Total biaya variabel Untuk menghitung besarnya laba atau rugi yang akan dialami oleh perusahaan, cukup dengan mengurangi pendapatan total (harga jual per unit dikalikan dengan jumlah unit terjual) dengan biaya total. Profit (loss) = TR – TC Ket: TR = Pendapatan total TC = Biaya total Analisis break even adalah sebuah teknik yang berguna dalam menentukan berapa banyaknya unit yang harus terjual atau tercapai untuk mencapai titik impas. Dalam arti memenuhi semua Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 69

biaya-biaya tetap dan biaya-biaya variabel. Penjualan yang melebihi titik impas ini akan menghasilkan laba bagi perusahaan. Analisis break even dapat dikalkulasikan menggunakan rumus sebagai berikut: BE (Q) =

TFC SP−VC

Ket: BE (Q) TFC SP VC Contoh:

= Volume titik impas = Total biaya tetap = Harga jual = Biaya tetap

Sebuah bisnis memiliki total biaya tetap sebesar Rp 300.000.000,- dan diketahui pula biaya variabel per unit Rp 10.000,- Harga jual per unit yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp 20.000.- Maka dapat dihitung volume break even sebagai berikut: BE (Q) =

300.000.000, 20.000−10.000

= 30.000 Jadi jika perusahaan ingin memperoleh laba, maka perusahaan tersebut harus menjual lebih dari 30.000 unit. Perusahaan mengalami kerugian jika menjual lebih kecil dari 30.000 unit.

DAFTAR PUSTAKA Agus Wibowo. (2011). Pendidikan Kewirausahaan: Konsep dan Strategi. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Buchari Alma. (2011). Kewirausahaan: Untuk Mahasiswa dan Umum. CV Alfabeta: Bandung. Budiono Lie. (2009). Viruzz Marketing: Menembus Batas Kesuksesan dengan Menghacurkan Virus Dalam Diri. PT. Grasindo: Jakarta. Evie Ngangi & Dodi Mawardi. (2010). Lekuk Liku Bisnis Pendidikan. PT Gramedia: Jakarta. Erman Suparno. (2009). National Manpower Strategi: Strategi Ketenagakerjaan Nasional. PT Kompas Media Nusantara: Jakarta. Kemendiknas.

(2010). Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Bahan Pelatihan Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Kemendiknas Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Pelatihan.

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 70

Meredith. G.G.,(2000). Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Suryana, Kewirausahaan, Penerbit Salemba 4. Serian Wijatno. (2009). Pengantar Entrepreneurship. PT Grasindo: Jakarta Wulan Ayodya. (2010). Cara Jitu Hitung Modal Usaha: Menghitung modal usaha yang efisien. PT. Elex Media Komputindo: Jakarta. http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan

Diktat Kewirausahaan Prodi PTM UST

Page 71

Related Documents

Materi Kwu 3-1.docx
November 2019 15
Kwu
October 2019 49
Kwu
August 2019 55
Kwu Ppt Materi Ke 2.pptx
December 2019 7
Kwu Kita.docx
May 2020 27
Kwu Produk.docx
November 2019 38

More Documents from "ayu"

Makalah Ketamansiswaan.docx
November 2019 18
Bab 2 Dende.docx
November 2019 17
Materi Kwu 3-1.docx
November 2019 15
Catatan Magang 1.docx
November 2019 22
Proposal Kewirausahaan.docx
November 2019 13