MODUL 1 MATA MERAH Skenario 1 : Bola Mataku Dedi, anak laki-laki 10 tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan mata kiri merah dan nyeri sejak 1 jam yang lalu. Diketahui sebelumnya mata kirinya terkena hantaman bola kasti saat bermain. Ketika dilakukan pemeriksaan, dokter menemukan perdarahan di sklera disertai edema ringan. Untuk memastikan apakah terjadi gangguan pada media refrakta, dokter kemudian merujuk pasien ke poli mata untuk diperiksa dengan slit lamp setelah melakukan tata laksana sebelumnya. Pada saat yang sama, ibunya juga membawa adik Dedi yang selama ini mengeluh mata merah dengan belekan berwarna kekuningan. Keluhan ini sudah berlangsung selama 3 hari dan semakin memberat akibat sering mengucek matanya karena sangat gatal, dan seperti ada pasir Diketahui tetangga mereka mengeluhkan hal yang sama. Dokter kemudian memberikan salep topikal dan menyatakan bahwa penyakitnya ini mudah menular. Bagaimana Anda menjelaskan kasus di atas? Fisiologi penglihatan Cahaya masuk ke mata dan dibelokkan (refraksi) ketika melalui kornea dan strukturstruktur lain dari mata (kornea,humour aqueous, lensa, dan korpus vitreus) yang mempunyai kepadatan yang berbeda-beda untuk difokuskan di retina, hal ini disebut kesalahan refraksi. Mata mengatur (akomodasi) sedemikian rupa ketika melihat objek yang jaraknya bervariasi dengan menipiskan dan melepaskan lensa. Penglihatan dekat memerlukan kontraksi dari badan siliari, yang bias memendekkan jarak antara kedua sisi badan siliari yang diikuti dengan relaksasi ligament pada lensa. Lensa menjadi lebih cembung agar cahaya dapat terfokuskan pada retina. Penglihatan yang terus menerus dapat menimbulkan ketengangan mata karena kontraksi yang menetap (konstan) dari otot-otot siliaris. Hal ini dapat dikurangi dengan seringnya mengganti jarak antara objek dengan mata. Akomodasi juga dibantu dengan perubahan ukuran pupil. Penglihatan dekat, iris akan mengecilkan pupil agar cahaya lebih kuat melalui lensa yang tebal. Cahaya diterima oleh fotoreseptor pada retina dan dirubah menjadi aktivitas listrik diteruskan ke korteks. Serabut-serabut saraf optikus terbagi di optik chiasma (persilangan mata kanan dan kiri), bagian medial dari masing-masing saraf bersilangan pada sisi yang berlawanan dan impuls diteruskan ke korteks visual. Proses Fototransduksi
Fototransduksi adalah pengubahan rangsangan cahaya menjadi sinyal listrik , pada dasarnya sama untuk semua fotoreseptor. Aktifitas fotoreseptor dalam gelap Membran plasma segmen luar fotoreseptor mengandung saluran Na bergerbang kimia. Tidak seperti semua salaruran bergerbang kimiawi lainnya yang berespon terhadap pembawa pesan kedua internal GMP siklik atau cGMP (guanosin monofosfat siklik). Pengikatan cGMP ke saluran Na membuat saluran ini tetap terbuka. Tanpa cahaya, konsentrasi cGMP tinggi. Karena itu, saluran Na fotoreseptor tidak seperti kebanyakan fotoreseptor, terbuka jika tidak terdapat rangsangan, yaitu dalam keadaan gelap. Kebocoran pasif Na masuk ke sel menyebabkan depolarisasi fotoreseptor. Penyebaran pasif depolarisasi ini dari segmen luar (tempat lokasi saluran Na) ke ujung sinaps (tempat penyimpanan neurotransmitter fotoreseptor) membuat saluran Ca berpintu voltase diujung sinaps tetap terbuka. Masuknya kalsium memicu pelepasan neurotransmitter dari ujung sinaps selama dalam keadaan gelap. Aktifitas fotoreseptor dalam keadaan terang Pada pajanan ke sinar, konsentrasi cGMP menurun melalui serangkaian reaksi biokimia yang dipicu pengaktifan fotopigmen. Retinen berubah bentuk ketika menyerap sinar. Perubahan konformasi ini menyebabkan pengaktifan fotopigmen. Sel batang dan sel kerucut mengandung suatu protein G yang dinamai fototransdusin. Fotopigmen yang telah aktif mengaktifkan transdusin yang sebaliknya akan mengaktifkan enzim intrasel fosfodiesterase. Enzim ini menguraikan cGMP sehingga konsentrasi pembawa pesan kedua ini di fotoreseptor berkurang. Selama proses eksitasi cahaya, penurunan cGMP memungkinkan saluran Na berpintu kimiawi tertutup. Penutupan saluran ini menghentikan kebocoran Na penyebab depolarisasi dan menyebabkan hiperpolarisasi membrane. Hiperpolarisasi ini, yang merupakan potensial reseptor, secara pasif menyebar dari segmen luar ke ujung sinaps fotoreseptor. Di sini perubahan potensial menyebabkan penutupan saluran Ca berpintu voltase dan karenanya, penurunan pelepasan neurotransmitter dari ujung sinaps.Sehingga terjadi aksi potensial di jalur penglihatan.
Patomekanisme Mata Merah Seperti yang kita ketahui pada mata normal sclera terlihat berwarna putih karena sclera dapat terlihat melalui bagian konjungtiva dan kapsul tenon yang tipis dan tembus sinar.
Hyperemia konjungtiva terjadi akibat bertambahnya asupan pembuluh darah ataupun berkurangnya pengeluaran darah seperti pada pembendungan pembuluh darah. Bila terjadi pelebaran darah konjungtiva atau episklera atau perdarahan antara konjungtiva dan sclera maka akan terlihat warna merah pada mata yang sebelumnya berwarna putih. Mata terlihat merah akibatnya melebarnya pembuluh darah konjungtiva yang terjadi pada peradangan mata akut, misalnya: konjungtivitis, keratitis, atau iridosiklitis. Pada keratitis , pleksus arteri konjungtiva permukaan melebar, sedang pembuluh darah arteri perokornea yang letak lebih dalam akan melebar pada iritis dan glaucoma akutkongestif. Pada konjungtivitis di mana akan terjadi vasokonstriksi sehingga mata akan kembali putih.
Patomekanisme Nyeri Mata Apabila terjadi kerusakan pada jaringan, zat-zat inflamasi akan dikeluarkan. Di samping itu juga ada baradikidin. Zat-zat ini merangasang nosiseptor teraktivasi. Nosiseptor ini mengirim sinyal ke saraf aferen melalui serabut saraf alfa dan c. Serabut saraf alfa untuk rasa nyeri yang cepat, sementara sebut saraf c untuk rangsangan nyeri tipe lambat. Rangsangan ini diperantarai oleh substantia P. Adkanya zat ini, membuat rangsangan sampai ke korda spinalin. Dari sini akan dilanjutkan ke thalamus kemudian ke bagian somatosensorik untuk dipresepsikan sebagai rasa nyeri
Penyakit-penyakit yang menyebabkan keluhan utama mata merah disertai nyeri 1) Konjungtivitis 2) Iridoskleritis Akut 3) Episkleritis 4) Keratitis 5) Glaukoma akut 6) Skleritis
Tabel Perbandingan Kata Kunci Wanita, 33 thn Mata Merah
Konjungtivitis
+ +
Episkleritis
+ +
Keratitis
+ +
Skleritis
+/+
Iridoskleritis
Glaukoma
Akut
Akut
+ +
+/+
Nyeri
+
+
(nyeri
+
+ (Nyeri bila bola mata digerakkan)
+
+
+/-
-
+
+
tekan)
Di alami sejak 1 + hari yang lalu
+
(4-5 minggu setelah episkleritis)
Perbedaan mata merah yang disebabkan oleh bakteri dengan virus Mata Merah Yang Disebabkan Virus Penyebab yang memimpin dari suatu mata merah yang meradang adalah infeksi virus. Sejumlah virus-virus yang berbeda dapat menjadi bertanggung jawab atas infeksi. Gejala-gejala mata merah yang disebabkan virus biasanya dihubungkan lebih banyak dengan suatu pengeluaran cairan yang tidak berwarna hijau atau kuning. Seringkali, gejala-gejala virus seperti influensa, seperti hidung yang mampat dan hidung yang ingusan, juga hadir. Kelopak-kelopak mata mungkin juga bengkak. Adakalanya melihat pada sinar-sinar yang terang adalah menyakitkan. Ketika mata merah yang disebabkan virus mungkin tidak memerlukan suatu antibiotik, mereka yang terpengaruh harus menemui seorang dokter, karena adakalanya bentuk mata merah ini dapat berkaitan dengan infeksi kornea (bagian jernih dari depan bolamata). Infeksi ini harus dideteksi dan dirawat secara benar. Mata merah yang disebabkan oleh virus adalah sangat menular. Mata merah yang disebabkan virus biasanya hilang dalam tujuh sampai sepuluh hari setelah munculnya gejala-gejala. Mata Merah Yang Disebabkan Bakteri Bakteri yang paling umum menyebabkan mata merah yang infeksius adalah staphylococci, pneumococci, dan streptococci. Gejala-gejala mata merah yang disebabkan bakteri termasuk: •
sakit/nyeri mata,
•
bengkak,
•
kemerahan, dan
•
suatu jumlah kotoran yang sedang sampai besar, biasanya berwarna kuning atau kehijauan. Kotoran umumnya berakumulasi setelah tidur. Anak-anak yang terpengaruh mungkin
terbangun paling tidak senang bahwa mata mereka lengket tertutup, memerlukan suatu handuk yang hangat untuk mengangkat kotorannya. Mata merah yang disebabkan bakteri dirawat dengan
berulangkali penggunaan handuk-handuk hangat pada mata-mata (coba terapkan ini pada satu mata anak anda setiap waktu selama suatu video yang ia senangi) dan memerlukan obat-obat tetes antibiotik atau obat salep yang diresepkan oleh dokter. Hati-hati untuk tidak menggunakan obat yang diresepkan untuk orang lain, atau dari suatu infeksi lama, karena mungkin ini tidak memadai untuk infeksi anda yang sekarang atau mungkin telah tercemar dari infeksi-infeksi lain dengan secara kebetulan menyentuhkan botol obat pada area-area yang terinfeksi. Suatu metode yang aman, efektif, dan kurang menakutkan untuk anak anda, untuk meneteskan obat tetes kedalam mata-mata melibatkan meminta anak anda untuk berbaring, dengan instruksi-instruksi untuk hanya "menutup mata-mata anda", dan menempatkan jumlah-jumlah tetesan yang direkomendasikan pada pojok bagian dalam dari
Perbedaan sakit pada permukaan mata dengan sakit pada orbital 1. Sakit dipermukaan mata Rasa sakit di permukaan mata adalah kondisi dimana rasa sakit berasal dari luar struktur permukaan mata, beberapa penyebabnya adalah: •
Konjungtivitis adalah salah satu masalah mata yang paling umum. Konjungtivitis biasanya disebabkan oleh alergi, bakteri, kimia, atau peradangan virus dari konjungtiva (membran yang lembut melapisi kelopak mata dan menutupi bola mata). ciri-ciri sakit mata yang disebabkan oleh konjungtivitis ini adalah - mata berubah warna menjadi merah muda. rasa sakit biasanya ringan, atau tidak ada rasa sakit sama sekali. Gatal, kemerahan.
•
Lecet kornea juga penyebab umum sakit mata. kornea adalah salah satu bagian pada mata paling transparan, sensitif dan lembut. Lecet biasanya terjadi dikarenakan goresan ke permukaan kornea, seperti dari benda asing atau terlalu sering menggunakan lensa kontak.
•
Efek Kimia dan luka bakar merupakan penyebab signifikan pada sakit mata. Efek Kimia yang dimaksud berupa asam atau zat basa, seperti pembersih rumah tangga atau pemutih.
•
Adapun luka bakar biasanya berasal dari sumber cahaya yang kuat, seperti percikan las api atau juga berasal dari matahari dan alat-alat penerangan yang memiliki intensitas cahaya cukup tinggo.
•
Radang kelopak mata biasanya terjadi dikarenakan kelenjar minyak terpasang di tepi kelopak mata.
•
penyebab lainnya adalah adanya iritasi mata. ditandai dengan adanya benjolan kecil pada mata Anda, benjolan mata ini dibentuk oleh kelenjar minyak mata yang tidak normal. sehingga menyebabkan iritasi pada mata, rasa sakitnya cukup menyakitkan
2. Sakit didalam orbit mata (orbital) Sakit Orbital digambarkan sebagai sakit yang terdapat dibagian dalam mata atau di belakang permukaan mata. Berikut ini beberapa penyebab sakit mata yang berasal dari orbital : •
glaukoma menyebabkan nyeri orbital, walaupun sebagian besar kasus glaukoma tidak menyakitkan. Glaukoma disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular, atau tekanan internal mata, yang akhirnya dapat menyebabkan cacat dalam penglihatan dan bahkan kebutaan jika tidak diobati. Tekanan intraokular dapat meningkat dikarenakan penyumbatan cairan mata atau peningkatan produksi aqueous humor (cairan yang menggenangi mata). Hal ini biasanya terjadi pada orang tua.
•
iritis adalah peradangan pada iris, atau bagian berwarna dari mata, yang menyebabkan rasa sakit mata dalam.
•
neuritis Optik adalah suatu peradangan pada saraf optik. Saraf optik terhubung ke bagian belakang mata. Penyebab peradangan ini biasanya berasal dari multiple sclerosis, infeksi virus, atau infeksi bakteri.
•
Sinusitis, yang merupakan infeksi bakteri atau virus dari sinus, dapat menyebabkan rasa nyeri orbital atau lekuk mata.
•
Migran, adalah penyebab yang sangat umum nyeri orbital mata yang terkait dengan sakit kepala.
•
Trauma peristiwa, seperti cedera penetrasi ke mata, pukulan mata dengan benda asing, dan tabrakan kendaraan bermotor, yang menyebabkan rasa sakit mata signifikan dan cedera. Goresan ke kornea biasanya terkait dengan peristiwa traumatis yang sangat menyakitkan. Ini adalah mata masalah umum yang menyebabkan orang untuk mencari bantuan medis.