MODUL 6 MIOPATI DAN KELAINAN PADA MEDULA SPINALIS Skenario Kelemahan Kaki Ku Pak Ridwan 50 tahun dirujuk dari RSUD dengan keluhan kedua kaki lumpuh sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya kaki kanan terasa kebas, kemudian diikuti oleh kelemahan, keesokan harinya kelemahan juga mengenai kaki kiri, hingga tidak bisa jalan. Sejak itu kencing pun tidak bisa keluar, sehingga dipasang Folley catheter. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien sadar, kooperatif, tekanan darah 120/80 mmhg, nadi 84X/menit, nafas 18 x/menit, suhu 36,90C. Kekuatan lengan normal, kekuatan kaki 0/0/0 kiri dan kanan. Ditemukan anestesi mulai dari dermatom torakal 10 ke bawah. Biceps dan Triceps ++/++, KPR dan APR +++/+++, Reflek Babinsky +/+. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, Pak Ridwan dirawat di bangsal Penyakit Saraf. Tepat di sebelah Pak Ridwan, terbaring seorang pasien laki-laki, usia 14 tahun karena susah untuk berdiri dari duduk atau dari tempat tidur dan tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi masih bisa berjalan. Pasien ini adalah anak laki-laki satu-satunya, saudara yang lain perempuan dan semua sehat. Waktu bayi sampai usia dua tahun perkembangannya normal. Setelah usia dua tahun, dia menunjukkan gejala mudah jatuh. Awalnya bisa berdiri dengan cepat, tapi lama kelamaan terlihat dia mulai kesulitan untuk berdiri. Untuk berdiri, kedua tangannya harus bertumpu pada kedua kaki dan secara perlahan kedua tangan berpindah ke paha, baru dia bisa berdiri. Seiring dengan perkembangan penyakitnya terlihat otot tungkai mulai mengecil, namun kedua betisnya membesar secara mencolok. Berbeda dengan Pak Ridwan, meskipun susah untukberjalan, pasien ini bisa buang air kecil dan besar secara normal dan tidak ada gangguan sensorik. Ibu pasien anak tersebut terlihat sangat sedih karena penyakit anaknya kian hari kian bertambah berat, dia jadi pesimis anaknya bisa sembuh. Bagaimanakah anda menjelaskan apa yang terjadi pada Pak Ridwan dan pasien yang di sebelahnya ?