Masalah pengangkutan ayam dari peternakan ke RPU
Salah satu pelanggaran animal welfare yang ditemukan di Indonesia yaitu alat angkut hewan maupun produknya belum semua memenuhi atau menerapkan standar teknis, baik tranportasi darat, udara maupun perairan (Rasyid, 2015). Komoditas ternak ayam broiler
terkonsentrasi pada lokal tertentu untuk menghindari pencemaran bau terhadap penduduk sekitar. Hal ini menyebabkan diperlukannya sarana transportasi yang mampu memobilisasi komoditas ayam broiler dari peternakan menuju pasar tradisional dan rumah potong ayam (RPA). Sarana transportasi tersebut harus mempertimbangkan aspek kondisi ternak ayam itu sendiri dan lingkungan serta kesejahteraan ternak (animal welfare) yang menjadi aspek penting bagi preferensi konsumen. Kenyataan yang ada di masyarakat selama ini transportasi ternak (livestock transportation) belum sesuai dengan kondisi ayam dan lingkungan sekitar. Model system transpotasi ayam konvensional terbuka sehingga kontak langsung dengan matahari dan kondisi lingkungan tidak dapat diminimalisasi. Hal ini memicu potensi pencemaran udara yang disebabkan oleh feses ayam yang tercecer dan tersebar melalui udara. ZhePeng et al. (2014) dalam Kiswanto dkk (2014) menyatakan bahwa ammonia dapat dihasilkan dari tumpukan feses ayam selama transportasi. Produksi ammonia tersebut akan semakin tinggi seiring dengan meningkatnya kecepatan pertukaran udara dan suhu selama transportasi sehingga oksigen menjadi berkurang. Hal ini tentu menjadi permasalahan serius sehingga diperlukan penanganan yang tepat. System transportasi ayam yang buruk juga memberikan dampak negatif berupa stress panas dan dingin, kelaparan, dehidrasi, kehausan, kepadatan didalam transportasi dan kematian. Sutrisno (2013) menyebutkan telah terjadi penurunan bobot badan ayam broiler sebesar 3,31-4,60% untuk sekali pengangkutan.
Gambar 1. Transportsi ayam model konvensioal
Rasyid,Kisman A. 2015. Angkutan Ternak ungags di Indonesia “Sudahkah Mempertimbangkan Kesrawan Dan Tanggung Jawab Pengawasnya. Seminar Nasional”Kesejahteraan hewan pada unggas di Indonesia Pasca Panen Hingga Karkas yang H-A-S ( Halal-Aman-Sehat)”. Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hewano Badan Karantina Pertanian. 30 Juli 2015 : Surabaya Nurjannah, I., T. R. Ferasyi, Rastina, U. Balqis, M. Adam, N. Asmilia. 2017. The Assessment Implementation Of Animal Welfare On Poultry Slaughter Business Of Aceh Besar. JIMVET. Vol. 01(2): 109-116. Kiswanto. S. H., A. Fatikhunnada, dan M. Sholahudin. As[ek Lingkungan Dan Produktivitas Ayam Broiler Pada Sistem Transportasi Tertutup Dan Konvensional. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol. 4 No. 2: 161-165.