MANUSIA DAN HUBUNGAN ANTAR UMAT BERAGAMA TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ( TUGAS KELOMPOK ) OLEH DOSEN : ZULKIFLI.S.AG.,S.E.,M.PD.
KELOMPOK 5 : CINDY CLAUDIA 183010007 VENNICIA WILLIM 183010010 VIVI 183010034 MELISA MEGA PUTRI 183010048
STIE EKA PRASETYA JURUSAN AKUNTANSI KELAS 18.1 SEMESTER II
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG Secara Bahasa manusia berasal dari kata “ manu “ (Sansekerta) , “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (Genus) atau seorang individu. Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang memiliki banyak perbedaan secara biologis maupun rohani. Secara biologis manusia dibedakan berdasarkan fisik sedangkan secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama yang dianutya. Agama telah memberikan penjelasan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki potensi untuk berahlak baik (takwa) atau buruk (fujur) potensi fujur akan senantiasa eksis dalam diri manusia karena terkait dengan aspek insting, naluriah atau hawa nafsu, seperti naluri makan/minum, berhubungan intim, berkuasa, dan rasa aman. Apabila potensi takwa seseorang lemah, karena tidak terkembangkan (melalui pendidikan), maka perilaku manusia dalam hidupnya tidak akan berbeda dengan hewan karena didominasi oleh potensi fujurnya yang bersifat instinktif atau implusif (seperti bejinah, membunuh, mencuri, minum-minuman keras, atau mengunakan narkoba dan main judi). Agar hawa nafsu itu terkendalikan (dalam arti pemenuhannya sesuai dengan ajaran agama), maka potensi takwa itu harus dikembangkan, yaitu melalui pendidikan agama sejak usia dini. Apabila nilai–nilai agama telah terinternalisasi dalam diri seseorang maka dia akan mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia yang bertakwa, yang salah satu karakteristiknya adalah mampu mengendalikan diri (self control) dari pemuasan hawa nafsu yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
RUMUSAN MASALAH Permasalahan merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan – pertanyaan
apa saja yang ingin dicarikan jawabannya. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Penjelasan tentang agama 2. Pengertian manusia menurut agama 3. Hubungan antar umat beragama
TUJUAN Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu untuk tujuan
umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama. Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian agama 2. Untuk mengetahui hubungan agama dengan manusia 3. Untuk mengetahui bahwa agama adalah pedoman tata sosial manusia
BAB II PEMBAHASAN
AGAMA Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan
dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan, definisi tentang apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktik agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari kebudayaan manusia. Agama juga mungkin mengandung mitologi. Pengertian agama menurut jenis jenis agama di Indonesia:
Secara khusus pemahaman iman Kristen memaknai agama adalah tanggapan manusia terhadap penyataan TUHAN Allah. Dalam keterbatasannya, manusia tidak mampu mengenal TUHAN Allah, maka Ia menyatakan Diri-Nya dengan berbagai cara agar mereka mengenal dan menyembah-Nya.
Arti agama menurut agama islam agama berasal dari Bahasa arab yang mempunyai dua istilah yaitu “addien” dan almillah. Addien berarti syari’at dan almillah berarti orang yang melaksanakan ibadah agamanya.
Menurut Encyclopaedia of Buddhism, kata “Agama” berasal dari agam yang artinya “datang” atau “tiba”, maksudnya mendekat, menemui, sumber, doktrin dan pengetahuan tradisional, khususnya dipakai untuk menunjuk kepada kitab suci. Belakangan “agama’ diartikan sebagai apa yang diwariskan oleh para guru secara turun temurun, berupa Sabda, ajaran, aturan, riwayat, dan sebagainya.
Di Indonesia banyak agama yang di anut. Namun, hanya beberapa saja yang di akui oleh negara kita. Indonesia yang memiliki beberapa agama ini sering menimbulkan suatu masalah yang sangat perlu diperhatikan karena semua itu akan menimbulkan perpecahan yang mengakibatkan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hubungan antar agama sangatlah penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, agar tidak terjadi konflik antar masyarakat yang sering mengatas namakan agama. Semua itu harus diperhatikan terutama hubungan antar agama. Hubungan antar agama dapat diartikan sebagai bentuk solidaritas sesama manusia yang ditujukan dalam kehidupan yang harmonis, saling menghormati antar agama yang ada serta terjalinnya hubungan sosial yang baik antar umat beragama dalam segala bidang, sehingga dapat tercipta kerukunan dalam umat beragama. Kita pasti mempunyai banyak perbedaan. Namun, kita sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial, dimana manusia tidak akan bisa hidup dengan baik tanpa adanya bantuan dari orang lain, jika kita menyadari hal tersebut mungkin kita akan berpikir kita semua saling membutuhkan satu sama lain dan mampu menghilangkan rasa perbedaan. Agama merupakan suatu pedoman bagi kehidupan umat manusia, dengan beragama kita jadi memiliki tujuan hidup. Dengan beragama juga kehidupan kita menjadi lebih nyaman dan terarah serta teratur. Agama menjadikan kita mengetahui segala hal yang baik maupun segala hal yang buruk bagi kehidupan kita semua. Kehidupan kita menjadi lebih baik sebab banyak tuntunan yang kita dapatkan dan banyak larangan yang menjadikan kita mengetahui apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak boleh dikerjakan. Namun, pasti ada beberapa masalah yang terjadi antar umat beragama. Masalah antar agama di Indonesia sering berdampak pada kehidupan sosial seluruh masyarakat, dimana apabila terjadi suatu konflik disuatu daerah maka dampaknya secara tidak langsung akan mempengaruhi masyarakat pemeluk-pemeluk agama yang terlibat konflik dilain daerah yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Agama mana yang paling benar? Hanya Tuhan Yang Maha Tahu yang punya jawabannya. Setiap agama punya sistem tata keyakinannya sendiri, yang pasti agama menolong dan mengarahkan manusia ke arah yang lebih baik. Pada saat akhir zaman, mungkin semua orang akan menyadari mana yang benar, ketika Tuhan benar-benar menyatakan kebenaran-NYa. Yang pasti, kita perlu bersyukur karena ada agama. Agama menolong kita untuk mengenal yang Maha Esa.
Setiap manusia tentu meyakini agama yang dianutnya adalah kebenaran. Pada dasarnya ajaran agama itu mengajarkan kebaikan dan jalan yang lurus untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta. Banyak cara untuk menyembah Tuhan. Cara-cara menyembah Tuhan berbeda-beda tergantung dari agama itu sendiri. Pada intinya, apapun agama kita, sebenarnya kita punya tujuan yang sama untuk mengenal dan menyembah Tuhan yang kita yakini. Yang penting dari semua itu adalah hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Agama hanya membantu mengarahkan manusia untuk lebih dekat dengan Yang Maha Esa. Jangan menjadikan agama sebagai suatu perpecahan atau alasan untuk bermusuhan dan saling menjatuhkan.
KESIMPULAN Agama adalah suatu fondasi kepribadian kita. Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki 4 golongan penganut agama (Islam, Buddha, Kristen, Konghuchu). Sering kali perbedaan agama dijadikan alasan dalam mendiskriminasi sesama umat manusia. Padahal setiap manusia merupakan makhluk sosial dimana manusia membutuhkan manusia lainnya untuk bertahan hidup. Agama bisa di ibaratkan seperti buku panduan dan manusia seperti alat. Ketika kita tidak tau cara menggunakan suatu alat, kita akan melihat buku panduan terlebih dahulu untuk mengetahui cara menjalankanya. Tetapi, apabila kita sudah tidak tau dan sembarangan menggunakannya, maka seberapa mahal pun alat tersebut dalam waktu singkat alat tersebut akan rusak. Begitu pula dengan kehidupan kita. Agama merupakan dasar dari jati diri kita. Tanpa agama, kita akan terbelenggu dengan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga lama kelamaan kita akan tersesat dan dapat jatuh ke arah yang salah. Sebagai sesama umat beragama, kita harus bersatu bukan memecah belah persatuan karena pada dasarnya agama selalu mengajarkan kebaikan dan bukan sebaliknya. Jadi perlakuan seperti mengejek, membully, mendiskriminasi, dan memfitnah adalah perbuatan yang sudah melenceng dari ajaran agama.