Manual Mutu Ok Fix.docx

  • Uploaded by: Rendi Mariori
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Manual Mutu Ok Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 24,178
  • Pages: 119
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1. Profil Organisasi a. Gambaran Umum Organisasi Puskesmas Tiban Baru berdiri di daerah Tiban Koperasi Kelurahan Tiban Baru, berjarak ± 700 M dari jalan Raya Gajah Mada Sekupang. Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas, penduduk menempuh rata-rata 5 menit yang terdekat dan 20 menit yang terjauh. Meski jarak tempuh yang relatif dekat dari sebagian besar penduduk namun masih diperlukan Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos kesehatan Desa (Poskesdes) sehubungan dengan tingginya tingkat kepadatan penduduk di masing-masing Kelurahan. Salah satu faktor penting dalam melaksanakan pelayanan kesehatan

adalah

adanya

tenaga

kesehatan

yang

cukup

untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan. Peningkatan SDM tenaga kesehatan baik dari segi kualitas dan kuantitas yang ditempatkan pada sarana dan prasarana dalam rangka menunjang kelancaran pelayanan tersebut. Wilayah kerja Puskesmas Tiban Baru terdiri dari Kelurahan Tiban Baru dan Tiban Lama. Faktor geografi ini mencakup aspek keadaan alam dan Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat berpengaruh besar terhadap pembangunan kesehatan. Tersedianya SDA merupakan faktor yang menunjang kesehatan baik langsung maupun tidak langsung. Luas wilayah per Kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Tiban Baru adalah : - Kelurahan Tiban Baru

: 3.886 Km2

- Kelurahan Tiban Lama

: 14.094 Km2

Wilayah kerja UPT. Puskesmas Tiban Baru berbatasan dengan : - Bagian Utara

: Berbatasan dengan Jalan Gajah Mada

- Bagian Selatan

: Berbatasan dengan mata kucing

- Bagian Timur

: Berbatasan dengan Kelurahan Sukajadi

- Bagian Barat

: Berbatasan dengan Kelurahan Sei Harapan -1-

Peta 1 Wilayah Kerja Puskesmas Tiban Baru

Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT. Puskesmas Tiban Baru Kota Batam sampai akhir tahun 2017 adalah sebagai berikut : 42.424 jiwa 1. Jumlah KK 16.567 KK 2. Jumlah Jiwa

:

42.424 Jiwa

- Laki-laki

:

21.553 Jiwa

- Perempuan

:

20.871 Jiwa

b. Visi Organisasi Visi Puskesmas Tiban Baru adalah : “Mewujudkan masyarakat sehat, mandiri & berkualitas”. c. Misi Organisasi Dalam

rangka

mewujudkan

visi

Puskesmas

sebagai

penggerak

pembangunan kesehatan “Terwujudnya Puskesmas Tiban Baru menjadi puskesmas yang terdepan dalam pelayanan di Kota Batam” maka penjabarannya melalui beberapa misi sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu & proaktif 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia 3. Meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya 4. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan semua pihak yang terkait dengan pelayanan dalam pembangunan kesehatan -2-

d. Tujuan 1. Memiliki prilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat 2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu 3. Hidup dalam lingkungan sehat 4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

e. Motto Kesehatan Anda Prioritas Kami

f. Tata Nilai KITA BISA K = Kerjasama I = Ikhlas T = Tertib A = Akuntable

B = Bersih I = Indah S = Senyum A = Aktif

g. Maklumat Pelayanan/ Janji Layanan Pegawai Puskesmas Tiban Baru melayani pasien dengan “Senyum, Salam dan Sapa”

h. Struktur organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas Tiban Baru dipimpin oleh Kepala Puskesmas dan dibantu oleh Kepala Sub Bagian Umum dan Staf Fungsional. Secara skematis struktur organisasi Puskesmas Tiban Baru dapat digambarkan sebagai berikut :

-3-

-4-

2. Kebijakan Mutu Untuk mencapai VISI dan MISI Puskesmas, kami seluruh pegawai berkomitmen untuk : 1. Seluruh pegawai Puskesmas Tiban Baru bertekad / berjanji dalam menjalankan sistem manajemen mutu secara konsisten dan konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran yang diharapkan, baik program maupun pelayanan Puskesmas. 2. Maka seluruh pegawai Puskesmas Tiban Baru berjanji / berkomitmen. 3. Memahami konsep manajemen mutu sebagai landasan dalam merubah pola pikir dan pola kerja yang berfokus pada mutu. 4. Menjalankan kegiatan tugas pokok dan fungsi masing-masing sesuai dengan pedoman manajemen mutu dan SOP yang sudah disahkan. 5. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan dalam kegiatan program dan pelayanan. 6. Melakukan perbaikan secara terus-menerus pada seluruh aspek kegiatan baik program maupun pelayanan. 7. Memberikan pelayanan pada masyarakat dengan cepat, tepat dan berkualitas. 8. Memberikan pelayanan pada masyarakat dengan sopan santun, ramah dan bersahaja. 9. Bersedia menerima sangsi yang disepakati bila melanggar komitmen diatas. 10. Menghimbau kembali untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kinerja Puskesmas karena maksud dan tujuan dari pelaksanaan akreditasi Puskesmas adalah supaya terwujudnya peningkatan mutu di Puskesmas Tiban Baru.

Penjabaran tentang 6 sasaran keselamatan pasien, yaitu 1. Ketepatan Identifikasi pasien a. Setiap pasien yang berobat di Puskesmas Tiban Baru harus dilakukan identifikasi. b. Identifikasi Pasien dengan menggunakan dua identitas yaitu Nama lengkap pasien dan Tanggal lahir sesuai e KTP .

-5-

c. Nama pasien harus ditulis lengkap sesuai e-KTP pada Rekam Medis pasien. Bila tak ada Kartu Pengenal, minta pasien/keluarganya untuk menuliskan identitas pasien dengan huruf kapital pada kertas yang disediakan, nama tidak boleh disingkat, tak boleh salah tulis walau satu huruf. d. Identifikasi pasien rawat jalan tidak menggunakan gelang identitas selain pasien resiko jatuh yang menggunakan Gelang kuning penanda risiko jatuh. e. Identifikasi pasien pada gelang identitas pasien harus di tulis nama dan tanggal lahir menggunakan huruf kapital. f. Pasien selalu diidentifikasi sebelum pemberian obat, sebelum pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan laboratorium klinis (urine, tinja), serta sebelum dilakukan tindakan. g. Identifikasi

dilakukan

dengan

cara

verbal

(menanyakan/mengkonfirmasi nama pasien) dan visual (melihat dokumen rekam medis dan gelang pasien untuk pasien resiko jatuh). h. Pasien dengan nama sama di beri tanda “HATI HATI PASIEN DENGAN NAMA SAMA” pada bagian depan Rekam Medik pasien. 2. Komunikasi Efektif a. Komunikasi pelayanan secara lisan dan atau melalui telepon hanya diberikan pada kondisi yang mendesak dimana komunikasi pelayanan secara tertulis tidak bisa dilakukan. b. Komunikasi pelayanan secara lisan dapat dilakukan melalui media komunikasi elektronik (BBM, WatshUp, SMS)

dan hanya dapat

diberikan pada kondisi yang mendesak dimana komunikasi pelayanan melalui telepon tidak bisa dilakukan. c. Komunikasi pelayanan secara lisan dan atau melalui telepon tidak diperkenankan apabila pemberi perintah berada dalam ruangan yang sama dengan penerima perintah dan terdapat dokumen rekam medis, kecuali pada kondisi emergency. d. Komunikasi pelayanan secara lisan dan atau melalui telepon tidak diperkenankan untuk pemberian obat narkotika. e. Pelaporan

nilai

Kritis dari test diagnostik yang mengindikasikan

kelainan atau gangguan yang mengancam jiwa harus segera -6-

dilaporkan oleh petugas

kepada DPJP dapat melalui komunikasi

secara lisan melalui telepon yang didokumentasikan dalam buku pelaporan hasil kritis. f. Petugas dalam melakukan pelaporan secara lisan dan atau melalui telepon

menggunakan

metode

SBAR

(Situasi,

Background,

Assesment, Recomendation). g. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan

secara

lengkap

oleh

penerima

perintah

atau

hasil

pemeriksaan tersebut. h. Perintah lisan dan melalui telpon atau hasil pemeriksaan secara lengkap dibacakan kembali oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut. i. Bila Obat yang diperintahkan adalah obat LASA, maka nama obat harus dieja satu persatu hurufnya menggunakan Kode Alfabeth International. j. Di unit pelayanan harus tersedia daftar obat Look alike sound alike, look alike, dan sound alike. k. Konfirmasi perintah lisan dibubuhin tanda tangan pemberi perintah yang harus diminta pada kesempatan berikutnya. l. Ada kolom keterangan yang dapat dipakai mencatat hal-hal yang perlu dicatat, misal pemberi perintah tak mau tanda tangan 3. Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai : a. Setiap unit pelayanan

harus tersedia daftar obat high alert, Obat

LASA, Elektrolit Konsentrat. b. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas, diberi label yang jelas. c. Obat Narkotika harus disimpan secara terpisah dalam lemari terkunci double, doubel pintu. Setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung jawabnya dan dicatat, setiap ganti shift harus tercatat dalam buku

serah terima lengkap dengan jumlahnya dan di tanda

tangani oleh petugas yang melakukan serah terima. d. Sebelum petugas apotek memberikan obat high alert, cek kepada perawat lain untuk memastikan tak ada salah (double check).

-7-

e. Sebelum menyuntikkan obat high alert setelah cek 5 tepat, lanjutkan dengan double check. f. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang tidak sengaja di area tersebut. g. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan pasien diberi label yang jelas dan disimpan dengan cara membatasi akses (restrict access). 4. Tepat lokasi dan tepat prosedur, tepat pasien operasi. a. Digunakan suatu tanda yang segera dikenali untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien dalam proses penandaan / pemberian tanda. b. Menggunakan suatu checklist untuk melakukan verifikasi sebelum tindakan. c. Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi

(laterality),

multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi). d. Penandaan dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan tindakan, dan perlu melibatkan pasien untuk menghindari kesalahan. e. Prosedur penandaan tidak dilakukan kepada operasi organ tunggal, kasus intervensi. f. Digunakan secara konsisten di Puskesmas. 5. Hand Hygine a. Mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang baru-baru ini diterbitkan dan sudah diterima secara umum ( WHO Patient Safety). b. Menerapkan program hand hygiene yang efektif pada setiap kesempatan (5 moments for hand hygine). 6. Pengurangan Resiko Jatuh. a. Penerapan asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang terhadap pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan. b. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap berisiko.

-8-

c. Langkah-langkah

dimonitor hasilnya,

baik tentang keberhasilan

pengurangan cedera akibat jatuh maupun dampak yang berkaitan secara tidak disengaja.

Penyusunan indikator mutu klinis mempertimbangkan dari area prioritas di Puskesmas Tiban Baru serta mempertimbangkan identifikasi resiko tiap unit. Area prioritas ini didapatkan berdasarkan penghitungan 3H + 1P yaitu High Risk, High Volume, High Cost dan Problem Prone dan juga berdasarkan sumber daya manusia yang tersedia di Puskesmas Tiban Baru. Berdasarkan hasil perhitungan maka didapatkan urutan area prioritas Puskesmas Tiban Baru adalah 1. Pendaftaran 2. Pelayanan Farmasi 3. Pelayanan Laboratorium 4. UGD 5. Gigi dan Mulut 6. Pelayanan Rawat Jalan 7. Pelayanan Ibu 8. Pelayanan Gizi Dari area prioritas tersebut akan diidentifikasi resiko pertiap unit pelayanan klinis dan pengembangan pemecahan resiko setiap unitnya.

3. Proses Pelayanan Secara garis besar pelayanan di Puskesmas Tiban Baru terdiri dari 3 (tiga)

kegiatan

yaitu

Penyelenggaraan

Pelayanan

Manajemen,

Penyelenggaraan Upaya Puskesmas (UKM) dan Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas Klinis (UKP). 1) Penyelenggaraan Pelayanan Manajemen, meliputi; a. Penyelenggaraan Tata Usaha dan Kepegawaian, meliputi ; 1. Pengusulan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala dilakukan setiap ada pegawai yang naik pangkat dan gaji berkala; 2. Kegiatan surat menyurat terhadap internal Puskesmas, lintas sektor dan Dinas Kesehatan dilakukan setiap saat diperlukan;

-9-

3. Kegiatan persiapan untuk acara-acara baik internal Puskesmas, lintas sektor maupun dengan Dinas Kesehatan sesuai jadwal; b. Penyelenggaraan Pengorganisasian, meliputi; 1. Melaksanakan pertemuan berkala Puskesmas berupa; - Lokakarya mini bulanan pada hari kamis minggu ke IV setiap bulan - Lokakarya mini tribulanan dilakukan pada minggu ke IV setiap tiga bulan - Lokakarya mini bulanan pertama dilakukan pada hari kamis minggu ke IV bulan Januari - Pertemuan Tim Audit Internal dilakukan setiap 2 bulan sekali - Pertemuan Tim Manajemen Resiko dilakukan pada minggu ke I setiap bulan - Pertemuan Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) dilakukan pada minggu ke I setiap bulan - Pertemuan Tim Survei Kepuasan dan Komplain Pelanggan dilakukan pada minggu pertama setiap bulan - Pertemuan Tim Manajemen Mutu dilakukan pada minggu ke I setiap bulan - Pertemuan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dilakukan setahun 2 (dua) kali yaitu di bulan Juni dan Desember dan apabila ditemukan permasalahan yang perlu segera di tindak lanjuti. 2. Pembinaan ke sarana kesehatan pendukung yaitu Pustu oleh Kepala Puskesmas Tiban Baru dilakukan 2 (dua) kali setahun. c. Penyelenggaraan Evaluasi dan Pelaporan, meliputi; 1. Konsultasi oleh pelaksana program ke penanggung jawab UKM dan Kepala Puskesmas terhadap keberhasilan program dilakukan setiap bulan sekali 2. Evaluasi pelaksanaan program oleh penanggung jawab UKM dan Kepala Puskesmas setiap bulan sekali 3. Pelaporan keberhasilan cakupan program dilakukan setiap triwulan 4. Penanggung jawab UKM dan Kepala Puskesmas mengevaluasi pelaporan. Keberhasilan cakupan program setiap triwulan untuk

- 10 -

disampaikan ke kelompok masyarakat (tokoh masyarakat, kader) dan lintas sektor 2) Penyelenggaraan Upaya Puskesmas (UKM), meliputi; 1. Sasaran Promosi Kesehatan; a. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada; -

Rumah Tangga

-

Institusi Pendidikan (Sekolah)

-

Institusi Sarana Kesehatan

-

Institusi TTU (Tempat Tempat Umum)

-

Institusi Tempat Kerja

b. Pembinaan peran serta masyarakat dan UKBM c. Penyuluhan kesehatan di dalam dan luar gedung d. Pembinaan PHBS e. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan Promosi Kesehatan f. Advokasi permasalahan kesehatan g. Pelatihan kesehatan (koordinasi LP terkait) 2. Sasaran Kesehatan Lingkungan Penyehatan Air -

Inspeksi Sanitasi Sasaran Air Bersih

-

Pembinaan Kelompok Masyarakat / Kelompok Pemakai Air

Hygiene Sanitasi Makanan dan Penyehatan Lingkungan -

Inspeksi Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan

-

Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan

Penyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah -

Inspeksi Sanitasi Sarana Pembuangan Sampah dan Limbah

Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga -

Pemeriksaan Penyehatan Lingkungan pada Perumahan

Pengawasan Sanitasi Tempat-tempat Umum -

Inspeksi Sanitasi Sarana Pengelolan Pestisida

-

Pembinaan Tempat Pengelolaan Pestisida

Pengendalian Vektor -

Pengawasan Tempat-tempat potensial perindukan vektor di pemukiman penduduk dan sekitarnya

- 11 -

-

Pemberdayaan sasaran/kelompok/pokja potensial dalam upaya pemberantasan

-

Tempat perindukan vektor penyakit di pemukiman penduduk dan sekitarnya (Kader Desa Siaga)

-

Desa / lokasi potensial yang mendapat intervensi pemberantasan vektor

Penyakit Menular 3. Sasaran Gizi a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga -

Penimbangan bayi di Posyandu (bayi 0 s/d 5 tahun)

-

Melatih dan membina kader posyandu

-

Pemantauan ASI ekslusif (bayi 0 s/d 6 bulan)

-

Pemantauan status gizi (balita, SD, SMP, SMA)

b. Penanggulangan Gizi Kurang dan Gizi Buruk -

Pelacakan kasus gizi kurang dan gizi buruk

-

Kunjungan rumah balita gizi buruk

-

PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada balita gizi buruk

-

PMT pada bumil KEK

-

PMT penyuluhan

c. Penanggulangan Anemia Gizi Besi (AGB) -

Distribusi Tablet Fe (ibu hamil) dan Taburia(balita)

-

Penyuluhan

-

Pengadaan obat Fe dan Taburia

-

Distribusi Fe bagi remaja putri (SMP dan SMA kelas 1,2) serta Pencegahan Anemia

d. Penanggulangan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) -

Monitoring garam beryodium

-

Koordinasi Lintas Sektoral/Lintas Program (Sekolah, posyandu)

-

Penyuluhan

-

Pengadaan bahan Iodina Test

e. Penanggulangan defisiensi vitamin A Sasarannya adalah : Bayi, Balita Ibu Nifas. Kegiatannya berupa : -

Penyuluhan

-

Distribusi Vitamin A - 12 -

f. Mengevaluasi hasil kegiatan peningkatan gizi masyarakat g. Pencatatan dan pelaporan h. Pemeriksaan kantin sehat di sekolah i.

Pelatihan dokter kecil berkoordinasi dengan UKS/UKGS

j.

Pembinaan Pustu tentang Kesehatan Gizi

4. Sasaran KIA a. Pelayanan Kesehatan Ibu -

Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standar, untuk kunjungan lengkap

-

Drop Out (K1-K4)

-

Pelayanan

persalinan

oleh

tenaga

kesehatan

termasuk

pendampingan persalinan dukun oleh tenaga kesehatan sesuai standar. -

Pelayanan nifas lengkap (Ibu & Neonatus) sesuai standar (KN 3)

-

Mobile VCT dan PMTCT

-

Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi

-

Pelayanan AMP (Audit Maternal Perinatal)

b. Pelayanan Kesehatan Bayi -

Penanganan dan atau rujukan neonatus risiko tinggi

-

Cakupan BBLR ditangani

c. Upaya kesehatan balita dan anak prasekolah -

Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita (kontak pertama)

-

Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang anak prasekolah

d. Pelayanan keluarga berencana -

Penyuluhan KB

-

Melaksanakan kegiatan KB

e. Pembinaan BPM di wilayah kerja 5. Sasaran p2m Sasaran imunisasi: -

Imunisasi hb 0 pada usia 0 sampai 7 hari

-

Imunisasi polio pada anak usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 5 bulan - 13 -

-

Imunisasi BCG pada anak usia 1 bulan sampai 3 bulan

-

Imunisasi DPT pada anak usia 2 bulan,3 bulan,4 bulan,18 bulan

-

Imunisasi campak pada anak usia 9 bulan,ulangan 2 tahun sampai dengan 5 tahun

-

Imunisasi Dt pada anak kelas 1 sd

-

Imunisasi Td pada anak kelas 2 dan 3 sd

TB PARU -

Pengobatan penderita TB paru (DOTS) BTA positif

-

Pengobatan penderita TB paru (DOTS) BTA negatif rontgen positif

Malaria -

Pemeriksaan sediaan darah (SD) pada penderita malaria klinis

-

Penderita malaria klinis yang diobati

-

Penderita + (positif) malaria yang diobati sesuai standar

-

Penderita yang terdeteksi malaria barat di puskesmas yang di rujuk ke RS

Kusta -

Penemuan tersangka penderita kusta

-

Pengobatan penderita kusta

-

Pemeriksaan kontak penderita

Diare -

Penemuan kasus diare di puskesmas dan kader

-

Kasus diare ditangani oleh puskesmas dan kader dengan oral rehidrasi

-

Kasus diare ditangani dengan rehidrasi intravena

ISPA -

Penemuan

kasus

pneumonia

dan

pneumonia

berat

oleh

puskesmas dan kader -

Jumlah kasus pneumonia dan pneumonia berat ditangani

-

Jumlah

kasus

pneumonia

berat

/

dengan

tanda

ditangani/dirujuk Demam berdarah dengue (DBD ) -

Angka bebas jentik (ABJ)

-

Cakupan penyelidikan epidemiologi (PE)

Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV /AIDS - 14 -

bahaya

-

Kasus PMS yang diobati

-

Klien yang mendapat penanganan HIV/AIDS

Pencegahan dan penanggulangan rabies -

Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR

-

Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi

Pencegahan dan penanggulangan filariasis dan schistozomiasis -

Kasus filariasis yang ditangani

-

Persentase pengobatan selektif schistozomiatasis

-

Persentase pengobatan selektif F. Buski

6. Sasaran posyandu usila: -

Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai standar

-

Pemantauan kesehatan pada anggota kelompok usia lanjut yang dibina sesuai standar

7. Upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja -

Pelayanan kesehatan anak sekolah dasar oleh nakes/tenaga terlatih /guru uks /dokter kecil

-

Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja (PKPR)

8. Upaya kesehatan mata /pencegahan kebutaan -

Penemuan

kasus

masyarakat

dan

puskesmas

,melalui

pemeriksaan visus/refraksi -

Penemuan kasus penyakit mata di puskesmas

-

Penemuan kasus buta katarak di puskesmas pada usia > 45 tahun

-

Pelayanan operasi katarak di puskesmas

9. Upaya kesehatan telinga /pencegahan gangguan pendengaran -

Penemuan kasus dan rujukan spesialis di puskesmas melalui pemeriksan fungsi pendengaran

10. Upaya kesehatan jiwa sasaran posyandu usila -

Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai standar

-

Pemantauan kesehatan pada anngota kelompok usia lanjut yang di bina sesuai standar

11.Upaya kesehatan olah raga -

Pemberdayaan masyarakat melalu pelatihan kader

-

Pembinaan kelompok potensial / klub, dalam kesehatan olah raga

-

Pemeriksaan kebugaran jasmani anak sekolah - 15 -

-

Pemeriksaan kebugaran jasmani pada atlet

12. Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi -

Pembinaan kesehatan gigi di posyandu

-

Pembinaan kesehatan gigi pada TK

-

Pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal pada sd/mi

-

Perawatan kesehatan pada gigi pada sd/mi

-

Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi

13.Perawatan kesehatan masyarakat -

Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga

-

Kegiatan asuhan keperawatan pada kelompok masyarakat

-

Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada keluarga lepas asuh

-

Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok lepas asuh

14. Bina kesehatan tradisional -

Pembinaan TOGA dan pemanfaatannya pada sasaran masyarakat

-

Pembinaan pengobatan tradisional yang menggunakan tanaman obat

-

Pembinaan pengobatan tradisional dengan keterampilan

15. Bina kesehatan kerja -

Pelatihan kader pos UKK (upaya kesehatan kerja) untuk pengojek,pedagang kaki lima,sopir taksi

-

Pelayanan Kesehatan oleh tenaga Kesehatan pada pekerja di Pos UKK mobile di Pangkalan Ojek

16. Upaya kesehatan remaja -

Penyuluhan PKPR Tk.SD

-

Penyuluhan PKPR Tk.SMP

-

Penyuluhan PKPR Tk.SMA

17. Upaya kesehatan haji -

Pemeriksaan kesehatan jemaah haji

-

Pembinaan kesehatan jemaah haji

-

Penyuluhan kesehatan jemaah haji

-

Test kebugaran jemaah haji

-

Posbindu khusus jemaah haji - 16 -

18. Penyakit tidak menular -

Pembinaan kader posbindu (pos binaan terpadu)

-

Pemantauan kesehatan pada anggota kelompok usia (15 tahun s/d lansia) yang dibina sesuai standar

19. Kekerasan terhadap anak -

Penyuluhan kekerasan terhadap anak

-

Deteksi dini/screening kasus kekerasan terhadap anak

3) Penyelenggaraan pelayanan klinis (UKP), meliputi; Penyelenggaraan

upaya

kesehatan

perseorangan

(UKP)/

Pelayanan klinis suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditunjukan untuk penigkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderita akibat

penyakit dan memulihkan

kesehatan perseorangan. UKP dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, rawat inap persalinan, pelayanan gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care), home care. Kegiatan UKP terdiri dari: a. Pendaftaran b. Ruang Pelayanan Kesehatan Umum/ Lansia c. Ruang KIA/ KB d. Ruang Pelayanan Kesehatan Anak e. Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi f. Ruang Unit Gawat Darurat g. Pelayanan Konsultasi Gizi h. Pelayanan Haji i. Pelayanan Laboratorium j. Pelayanan farmasi k. Pojok DOTS l. Ruang imunisasi m. Pojok Laktasi

B. Ruang Lingkup 1. Lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi Puskesmas, meliputi: persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, kebijakan mutu Puskesmas, manajemen sumber daya, - 17 -

proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Puskesmas, yang meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) serta dokumen terkait. Serta dalam penyelenggaraan upaya Puskesmas dan pelayanan klinis Puskesmas Tiban Baru dalam Manual Mutu ini juga memperhatikan keselamatan pasien/ pelanggaran dengan manajemen risiko.

2. Tanggung Jawab a. Kepala Puskesmas, mempunyai tanggung jawab ; 1) Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas 2) Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan strategis untuk pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada di dalam proses pelayanan 3) Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta bangunan dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua proses. b. Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas, mempunyai tanggung jawab 1) Menyusun Pedoman (Manual) Mutu dan kinerja bersama sama dengan Pimpinan Puskesmas 2) Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Tiban Baru 3) Memastikan bahwa persyaratan umum dalam pelaksanaan Sistem Manajemen

Mutu

Puskesmas

Tiban

Baru

dimengerti

dan

dilaksanakan oleh seluruh pegawai c. Penanggungn jawab Upaya Puskesmas, Penanggung jawab Administrasi Manajemen dan Penanggung jawab Pelayanan Klinis, mempunyai tanggung jawab 1) Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan sistem yang berada di bawah tanggung jawabnya 2) Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisa proses yang terkait dengan unit masing-masing 3) Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan perbaikan terus-menerus. - 18 -

3. Kebijakan a. Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Tiban Baru merupakan penjabaran dan penerapan dari Kebijakan Pemerintah tentang Pelayanan Kesehatan pada Masyarakat yang didasarkan atas Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah dan Perundang-undangan sebagai berikut; 1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; 2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; 3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 4) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN); 5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota; 6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN; 7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas

b. Puskesmas Tiban Baru menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan, memelihara

dan

memperbaiki

secara

berkesinambungan

Sistem

Manajemen Mutu Puskesmas Tiban Baru, yang meliputi kegiatan mutu; 1) Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu dan aplikasinya; 2) Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut di dalam proses bisnis; 3) Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik operasi maupun pengendalian proses-proses berjalan efektif;

- 19 -

4) Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk mendukung operasi dan pemantauan proses pelayanan dan hasilnya; 5) Memantau, mengukur dan menganalisa proses-proses dan hasilnya; 6) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan serta perbaikan berkesinambungan; 7) Menerapkan

seluruh

persyaratan

Sistem

Manajemen

Mutu

Puskesmas Tiban Baru.

4. Dokumen terkait Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi akreditasi Puskesmas.

C. Tujuan Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Tiban Baru dalam membangun Sistem Manajemen Mutu baik untuk penyelenggaraan upaya Puskesmas maupun upaya kesehatan perorangan, yang bertujuan untuk : a. Menentukan

dan

menguraikan

sistem

mutu

organisasi,

menetapkan

tanggung jawab personil manajemen yang mempengaruhi sistem mutu dan memberikan prosedur umum kegiatan yang berkaitan dengan sistem mutu. b. Menunjukkan komitmen terhadap mutu dan pengakuan berdasarkan standar untuk memelihara mutu, pelaksanaan suatu layanan, sistem pengendalian mutu dan proses perbaikan yang berkelanjutan serta pelayanan dalam memuaskan pelanggan. c. Memantau kekurangan-kekurangan dalam mengadakan pelayanan kepada masyarakat sebagai acuan dalam meningkatkan pembenahan pelayanan secara terus-menerus. d. Memastikan bahwa seluruh personil mempunyai pemahaman yang jelas terhadap apa yang diperlukan/ dipersyaratkan dari diri mereka serta dengan siapa mereka bekerja dan kepada siapa mereka bertanggung jawab secara langsung atau melaporkan pekerjaannya. e. Merupakan pedoman dalam bertindak dan pengambilan keputusan untuk penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas Tiban Baru.

- 20 -

D. Landasan Hukum dan Acuan Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun Manual Mutu ini adalah : 1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; 2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; 3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 4) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN); 5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741 Tahun 2008 tentang

Standar

Pelayanan

Minimal

(SPM)

Bidang

Kesehatan

di

Kabupaten/Kota; 6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN; 7) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;

Acuan yang digunakan dalam menyusun Manual Mutu ini adalah Standar Akreditasi Puskesmas, Profil Puskesmas Tiban Baru Tahun 2017, SPM Puskesmas Tiban Baru tahun 2017.

E. Istilah dan Definisi 1) Pelanggan adalah seorang individu atau kelompok yang membeli produk fisik atau jasa dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga, kualitas tempat pelayanan dan sebagainya berdasarkan keputusan mereka sendiri (Greenberg:2010); 2) Kepuasan pelanggan adalah kepuasan konsumen atau ketidakpuasan konsumen merupakan perbedaan antara harapan (expectations) dan kinerja yang dirasakan (perceived performance). Sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan konsumen berarti kinerja suatu barang/jasa sekurang-kurangnya sama dengan yang diharapkan. Kotler (2000: 36); 3) Pasien

adalah

setiap

orang

yang

melakukan

konsultasi

masalah

kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik - 21 -

secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi. (Pasal 1 Undang-undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran) 4) Koreksi adalah upaya perbaikan terhadap sesuatu masalah atau persoalan yang salah berdasarkan standar tertentu; 5) Tindakan korektif adalah perbuatan untuk memperbaiki terhadap sesuatu masalah atau persoalan yang salah berdasarkan standar tertentu; 6) Tindakan preventif adalah perbuatan untuk mencegah atau mengantisipasi terhadap sesuatu masalah atau persoalan yang salah berdasarkan standar tertentu; 7) Manual mutu adalah pedoman pelaksanaan yang mengatur secara rinci pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu 8) Dokumen adalah kumpulan bukti catatan tertulis yang berkaitan dengan suatu kegiatan tertentu; 9) Rekaman adalah kumpulan bukti catatan tertulis yang lebih rinci yang berkaitan dengan suatu kegiatan tertentu; 10) Proses

adalah

serangkaian

kegiatan

berurutan

atau

tidak

dalam

menciptakan produk atau pemberian layanan; 11) Sasaran Mutu adalah sekumpulan standar atau batasan nilai yang menjadi standar yang harus dicapai dalam suatu proses pembuatan produk atau pemberian layanan; 12) Perencanaan Mutu adalah seluruh kegiatan dalam proses penyusunan rencana terhadap perbaikan mutu; 13) Kebijakan Mutu adalah ketetapan oleh Kepala Puskesmas yang bisa berbentuk keputusan atau peraturan tentang langkah-langkah strategis terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu; 14) Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat mencapai maksud dan tujuan (kbbi.web.id) 15) Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (kbbi.web.id)

- 22 -

BAB II SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Persyaratan Umum Puskesmas Tiban Baru Kota Batam menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem mutu sesuai standar Sistem Manajemen Mutu akreditasi. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses verifikasi dan pengukuran terhadap pelayanan terhadap pelayanan guna menjamin dilaksanakannya pengendalian persyaratan, proses serta verifikasi dan pengukuran terhadap proses maupun output guna menjamin terpenuhinya harapan dan kepuasan pelanggan Puskesmas Tiban Baru.

1) Persyaratan Dokumentasi a. Umum Puskesmas Tiban Baru Kota Batam melaksanakan pendokumentasian Sistem Manajemen Mutu terhadap kebijakan mutu, sasaran mutu, dokumen-dokumen lain yang disyaratkan oleh Standar Akreditasi Puskesmas serta prosedur yang diperlukan memastikan efektifitas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses serta rekaman mutu. Secara umum level dokumentasi sistem mutu pada Puskesmas Tiban Baru Kota Batam adalah sebagai berikut : Dokumen level 1 : Manual Mutu Dokumen level 2 : Prosedur Kerja (SOP) Dokumen level 3 : Instruksi Kerja Dokumen level 4 : Rekaman Mutu, Formulir dan Dokumen Pendukung

b. Manual Mutu Puskesmas Tiban Baru Kota Batam menetapkan dan memelihara Manual Mutu. Panduan Sistem Manajemen Mutu ini menetapkan dasar dan pedoman dalam memberikan produk jasa pelayanan yang dapat diterima oleh pelanggan Puskesmas Tiban Baru serta memuat ketentuan untuk menjaga proses pemberian pelayanan tersebut agar selalu terkendali.

- 23 -

B. Pengendalian Dokumen Secara umum dokumen-dokumen dalam Sistem Manajemen Mutu yang disusun di Puskesmas Tiban Baru Kota Batam meliputi: a. Dokumen level 1 : Kebijakan, Pedoman/Manual b. Dokumen level 2 : Standar Prosedur Operasional (SPO) c. Dokumen level 3 : Instruksi/Uraian d. Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.

Dokumen dan data pada Puskesmas Tiban Baru Kota Batam dapat berbentuk data elektronik (kaset, CD, disket, flasdisk, dll) atau lembaran kertas (Formulir, Kartu, Buku, dan lain-lain). Persetujuan penerbitan dokumen-dokumen dan data dinyatakan sah bila telah ditinjau dan disetujui oleh unit terkait dan oleh Penanggung jawab Manajemen Mutu dan dibuatkan permintaan pengesahan dari Kepala Puskesmas Tiban Baru. Untuk menjamin agar dokumen yang dipergunakan adalah yang terbaru, maka semua dokumen yang berlaku dicatat dalam “ Buku Daftar Dokumen”.

Dokumen yang sudah tidak berlaku/kedaluwarsa dipisahkan dan ditarik dari peredaran. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan unit/bagian yang bersangkutan harus berada di unit/bagian kerja tersebut sehingga memudahkan untuk dipedomani unit/bagian tersebut sebagai Dokumen Terkendali. Dokumen Master atau Dokumen Induk tidak didistribusikan, atau hanya sebagai informasi dan arsip, yang disimpan serta dipelihara oleh Pengendali Dokumen yang dalam hal ini adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Apabila terdapat perubahan atau revisi terhadap dokumen, maka harus dilaksanakan melalui peninjauan oleh manajemen melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dan setiap perubahan harus dengan persetujuan unit terkait dan Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas Tiban Baru. Penjelasan lebih terinci mengenai pengendalian dokumen Sistem Manajemen Mutu dapat dilihat pada Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Dokumen.

- 24 -

C. Pengendalian Rekaman a. Tanggung Jawab: Kepala Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen Mutu, Penanggung jawab Upaya, Penanggung jawab Pelayanan Klinis, dan seluruh pegawai Puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada Manual Mutu, dengan melalui kegiatan antara lain; 1) Rekaman

dipelihara

dan

diidentifikasi

dengan

jelas

sehingga

memudahkan pengumpulan, pengambilan, pengarsipan, penyimpanan dan pemusnahannya; 2) Rekaman menjadi bukti kesesuaian terhadap Sistem Manajemen Mutu; 3) Rekaman disimpan dengan tata cara yang memadai dan ditempatkan pada tempat yang layak untuk melindungi dari kerusakan; 4) Rekaman yang aktif ditempatkan didalam subject file, komputer atau tempat lain di lemari arsip; 5) Jenis-jenis rekaman, tempat penyimpanan, masa simpan, penanggung jawab dan uraian lainnya dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Dokumen.

b. Format Tata Letak: Format/tata letak dari Manual Mutu ini sebagai berikut : Pada halaman depan/ cover muka tercantum logo Puskesmas di sebelah kanan, nama Puskesmas, judul dokumen yaitu MANUAL MUTU, serta nomor dokumen, revisi yang keberapa dan tanggal berlaku.

c. Pendistribusian: Manual Mutu didistribusikan sesuai dengan statusnya, yaitu salinan “Terkendali” dan salinan “Tidak Terkendali”, pendistribusiannya di bawah tanggung jawab Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas Tiban Baru.

d. Pendistribusian Salinan Terkendali : Manual

Mutu

dengan

status

dokumen

“Terkendali”

diberi

cap

“TERKENDALI” dan “nomor salinan” pada halaman depan pojok kanan atas dan didistribusikan kepada : - 25 -

Nomor Salinan

Penerima

01

Tim Audit Internal

02

Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

03

Tim Survei Kepuasan dan Komplain Pelanggan

04

Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

05

Penanggung Jawab Upaya Pelayanan Klinis (UKP)

06

Unit-unit

Sekretariat Pusat Pengendalian Dokumen Akreditasi Puskesmas Tiban Baru yang berada di bawah Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagai pengendalian dokumen, menyimpan dan memelihara “Master Dokumen” atau “Dokumen Induk” dan diberi stempel “MASTER” pada pojok kanan atas.

e. Pendistribusian Salinan Tidak Terkendali: Manual Mutu dengan status salinan “Tidak Terkendali” dapat didistribusikan setelah melalui ijin tertulis dari Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas Tiban Baru atas persetujuan Kepala Puskesmas Tiban Baru dan dokumen ini dapat diberikan kepada pihak luar organisasi secara selektif. Halaman depan dari salinan “Tidak Terkendali” diberi cap/stempel dengan tulisan “TIDAK TERKENDALI”. Apabila dikemudian hari terjadi revisi, maka pengendali dokumen tidak berkewajiban untuk melakukan perubahan dan penarikan dari peredarannya.

f.

Perubahan: Setiap perubahan/revisi pada Manual Mutu dapat berasal dari masukan Penanggung jawab Upaya, Penanggung jawab Pelayanan Klinis, temuan hasil audit dari Tim Audit Internal, Tim Manajemen Risiko atau Tim Keluhan Pelanggan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu ataupun karena adanya perubahan kebijakan manajemen. Bagian yang mengalami perubahan dicatat pada kolom revisi pada lembar revisi. Lembar status revisi diperiksa oleh Penanggung jawab Manajemen Mutu dan persetujuan ditandatangani oleh Penanggung jawab Manajemen Mutu sebagai bukti persetujuan. Tanggal berlakunya revisi ditulis pada kolom tanggal. - 26 -

Pengendali Dokumen harus memastikan bahwa bagian yang direvisi telah digabungkan ke dalam salinan terkendali, dan Manual Mutu dengan status salinan terkendali ditarik dari peredarannya untuk dimusnahkan dan masternya disimpan serta diber cap dengan tulisan “KEDALUWARSA”. Pengendali dokumen tidak berkewajiban untuk memperbaiki Manual Mutu dengan status salinan “Tidak Terkendali” apabila di kemudian hari terjadi revisi.

g. Tinjauan Dokumen: Untuk penyelarasan perkembangan organisasi, secara berkala Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas Tiban Baru Kota Batam akan melakukan peninjauan terhadap Manual Mutu ini dengan tujuan untuk menilai efektivitas dan kecocokan sistem mutu yang berkesinambungan dalam penerapannya sehingga dapat mengidentifikasi peluang peningkatan sistem mutu.

- 27 -

BAB III TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. Komitmen Manajemen Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas Tiban Baru Kota Batam

bertanggung

menerapkan

dan

jawab

untuk

memelihara

menentukan,

Sistem

mendokumentasikan,

Manajemen

Mutu

secara

berkesinambungan. Melalui koordinasi dengan Kepala Puskesmas Tiban Baru dilakukan penetapan tanggung jawab tim, penetapan kebijakan mutu, sasaran mutu, penetapan uraian tugas, penunjukan Penanggung jawab Manajemen Mutu dan Tim yang lainnya yang terkait, peninjauan terhadap penerapan Sistem Manajemen Mutu secara periodik dan menyediakan sumber daya yang memadai untuk pengelolaan Sistem Manajemen Mutu.

B. Fokus pada Sasaran/ Pasien Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas Tiban Baru Kota Batam dilakukan dengan berfokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya Puskesmas dan pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan, montoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan. Puskesmas Tiban Baru Kota Batam melakukan peninjauan atas kemampuannya dalam memenuhi persyaratan pelayanan, terdefinisi dengan jelas dan organisasi harus dapat memastikan bahwa persyaratan pelayanan tersebut dapat dipenuhi atau selalu diupayakan sebelum proses berjalan. Puskesmas Tiban Baru Kota Batam berupaya memberikan kepuasan kepada pelanggan Puskesmas dan mengadakan pengawasan serta kontrol pelayanan yang menjamin kepuasan pelanggan Puskesmas Tiban Baru.

C. Kebijakan Mutu Untuk mencapai VISI dan MISI Puskesmas, kami seluruh pegawai berkomitmen untuk : 1. Seluruh

pegawai

Puskesmas

Tiban

Baru

bertekad/

berjanji

dalam

menjalankan sistem manajemen mutu secara konsisten dan konsekuen untuk

- 28 -

mendukung pencapaian sasaran yang diharapkan, baik program maupun pelayanan Puskesmas. 2. Maka seluruh pegawai Puskesmas Tiban Baru berjanji/ berkomitmen : 3. Memahami konsep manajemen mutu sebagai landasan dalam merubah pola pikir dan pola kerja yang berfokus pada mutu. 4. Menjalankan kegiatan tugas pokok dan fungsi masing-masing sesuai dengan pedoman manajemen mutu dan SPO yang sudah disahkan. 5. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan dalam kegiatan program dan pelayanan. 6. Melakukan perbaikan secara terus-menerus pada seluruh aspek kegiatan baik program maupun pelayanan. 7. Memberikan

pelayanan

pada

masyarakat

dengan

cepat,

tepat

dan

berkualitas. 8. Memberikan pelayanan pada masyarakat dengan sopan santun, ramah dan bersahaja. 9. Bersedia menerima sangsi yang disepakati bila melanggar komitmen diatas. 10. Menghimbau kembali untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan dan Kinerja Puskesmas karena maksud dan tujuan dari pelaksanaan akreditasi Puskesmas adalah supaya Terwujudnya Peningkatan Mutu di Puskesmas Tiban Baru.

D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/ Mutu 1. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Tiban Baru menetapkan perencanaan mutu. Perencanaan ini ditetapkan untuk memastikan bahwa jasa palayanan yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan untuk pelayanan sesuai Sistem Manajemen Mutu. Penetapan perencanaan mutu didokumentasikan dalam format yang disesuaikan dengan urutan proses organisasi, mencakup: a. Kepastian kesesuaian antara proses yang dilakukan dengan Prosedur Kerja, Sistem Manajemen Mutu, dan Instruksi Kerja; b. Penempatan personel penanggung jawab atas setiap tahap proses yang dilaksanakan.

- 29 -

2. Sasaran Mutu Untuk mendukung kebijakan mutu, manajemen menetapkan sasaran mutu. Sasaran mutu ditetapkan dan didokumentasikan mengacu kepada standar kinerja dan layanan yang ditetapkan, yang meliputi indikator pelayanan manajemen, indikator pelayanan klinis dan indikator penyelenggaraan upaya puskesmas yang diuraikan secara terinci. Indikator layanan dapat disepakati secara internal oleh Puskesmas Tiban Baru serta mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan target kinerja Dinas Kesehatan Kota Batam, yang diuraikan sebagai berikut; a. Indikator Admen NO JENIS 1 Administrasi & manajemen Puskesmas

KRITERIA Input

Proses

Output 2

Kepegawaian

Input

Proses

Output 3

Manajemen Alat dan Barang

Input Proses

Output

INDIKATOR Kelengkapan bahan perencanaan tingkat Puskesmas Terlaksananya rapat Tim Perencanaan Terlaksananya lokakaryamini bulanan sesuai jadwal Terlaksananya lokakaryamini tribulanan sesuai jadwal Terlaksananya SMD & MMD Tersusunnya RUK, RPK Tersusunnya pelaporan PKP Kelengkapan Arsip kepegawaian Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat pegawai Ketepatan waktu pengusulan kenaikan gaji berkala Tersusunnya daftar urutan kepangkatan pegawai negeri sipil Adanya tenaga pengelola barang Adanya jadwal pemeliharaan alat dan barang Terlaksananya updating data alat kesehatan dan sarapa prasarana Terlaksananya monitoring perawatan dan pemeliharaan alat kesehatan dan sarana prasarana Aplikasi sarana prasarana kesehatan - 30 -

NILAI 100 %

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 %

100 %

100 %

Kegiatan pemantauan indikator mutu admen berpedoman pada kamus indikator sebagai berikut : 1. Administrasi & manajemen Puskesmas Indikator input : Kelengkapan bahan perencanaan tingkat Puskesmas Judul Dimensi Mutu Tujuan

Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Kelengkapan bahan perencanaan tingkat Puskesmas Efektifitas, kesinambungan layanan Mendapatkan gambaran pencapaian cakupan dan mutu kegiatan kinerja puskesmas tahun lalu serta kebutuhan masyarakat dan pasien Kelengkapan bahan Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai hasil pencapaian kinerja puskesmas tahun lalu, analisis kebutuhan masyarakat, analisis kepuasan pelnggan Setiap bulan Setiap tahun Jumlah bahan perencanaan tingkat puskesmas yang tersedia Jumlah bahan perencanaan tingkat puskesmas yang seharusnya ada Laporan 100% Kepala Puskesmas Tiban Baru

Indikator proses : Terlaksananya rapat Tim Perencanaan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar

Terlaksananya rapat Tim Perencanaan Efektifitas, kesinambungan layanan Tergambarnya kinerja Tim perencanaan dalam menyusun perencanaan tingkat puskesmas Rapat Tim perencanaan puskesmas adalah rapat yang diselenggarakan oleh tim perencanaan tingkat puskesmas untuk menyususn RUK dan RPK minimal 3x 1 tahun 1 tahun Jumlah terlaksananya rapat tim perencanaan dalam satu tahun Jumlah rapat tim perencanaan yang seharusnya dilaksanakan dalam satu tahun Laporan 100% - 31 -

Penanggung jawab Pengumpulan data

Ka.TU Puskesmas Tiban Baru

Indikator proses : Terlaksananya lokakaryamini bulanan sesuai jadwal Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator

Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Terlaksananya lokakaryamini bulanan sesuai jadwal Efektifitas, kesinambungan layanan Untuk mendapatkan data capaian kinerja bulanan puskesmas Lokakarya Mini merupakan Lokakarya penggalangan tim, diselenggarakan 12x dalam satu tahun dalam rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya Rencana Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas (RPK) Setiap bulan 1 tahun Jumlah pelaksanaan lokakarya mini bulanan tahun berjalan Jumlah pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang seharusnya dilaksanakan dalam satu tahun Laporan 100% Ka.TU Puskesmas Tiban Baru

Indikator proses : Terlaksananya lokakaryamini tribulanan sesuai jadwal Judul Dimensi Mutu Tujuan

Definisi Operasional

Pelaksanaan lokakaryamini tribulan sesuai jadwal Efektifitas, kesinambungan layanan Untuk menyampaikan capaian kinerja puskesmas dan mendapatkan masukan tentang kebutuhan masyarakat Lokakarya Mini tribulanan merupakan Lokakarya penggalangan tim, diselenggarakan 4x dalam satu tahun dalam rangka menyampaikan capaian kinerja puskesmas dan mendapatkan masukan tentang kebutuhan masyarakat terkait pelayanan kesehatan dipuskesmas - 32 -

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Setiap bulan 3 bulan Jumlah pelaksanaan lokakarya mini tribulanan yang dilaksanakan tahun berjalan Jumlah pelaksanaan lokakarya mini tribulanan yang seharusnya dilaksanakan tahun berjalan Laporan 100% Ka.TU Puskesmas Tiban Baru

Indikator proses : Terlaksananya SMD & MMD Judul Dimensi Mutu Tujuan

Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator

Pelaksanaan SMD & MMD Efektifitas, kesinambungan layanan, Relasi masyarakat Agar masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah kesehatan yang sedang dihadapi, masyarakat mampu mengenal, mengumpulkan data dan mengkaji masalah yang ada dalam lingkungannya sendiri, timbulnya minat dan kesadaran untuk mengetahui masalahmasalah kesehatan dan pentingnya masalah tersebut untuk segera diatasi, serta mampu untuk menggali sumber daya yang ada atau dimiliki. Hasil SMD Puskesmas kemudian akan menjadi dasar untuk menyusun pemecahan masalah yang dihadapi. Laporan SMD sebagai bahan untuk pelaksanaan MMD Survey Mawas Diri (SMD) dan (Musyawarah Masyarakat Desa) MMD adalah suatu upaya bersama yang dilakukan Puskesmas dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk bersama-sama mengidentifikasi permasalahan kesehatan dimasyarakat dan menggali potensi-potensi yang dimiliki untuk memecahkan masalah tersebut setidaknya dilaksanakan 1x dalam satu tahun 1 tahun 1 tahun Jumlah SMD dan MMD yang dilaksanakan Jumlah SMD dan MMD yang seharusnya - 33 -

Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

dilaksanakan Laporan 100% Penanggungjawab Mutu Puskesmas Tiban Baru

Indikator output : Tersusunnya RUK, RPK Judul Dimensi Mutu Tujuan

Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Tersusunnya RUK, RPK dibulan februari Efektifitas, kesinambungan layanan Agar perencanaan dan pelaksanaan suatu kegiatan sistematis termasuk biaya, memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan dan mengarahkan pada pencapaian tujuan RUK adalah RPK adalah Sebuah rencana usulan kegiataan yang akan dilaksanakan oleh puskesmas pada tahun berikutnya Setiap bulan Setiap tahun Tersusunnya RUK dan RPK 1 Laporan 100% Penanggungjawab Tim Mutu Puskesmas Tiban Baru

Indikator output : Tersusunnya pelaporan PKP Judul Dimensi Mutu Tujuan

Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar

Tersusunnya pelaporan PKP Efektifitas, kesinambungan layanan Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan kinerja puskesmas Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/ prestasi Puskesmas Setiap bulan 1 tahun tersusunnya pelaporan PKP 1 Laporan 100% - 34 -

Penanggung jawab Pengumpulan data

Penanggungjawab Tim Mutu Puskesmas Tiban Baru

2. Kepegawaian Indikator input : Kelengkapan Arsip kepegawaian Judul Dimensi Mutu Tujuan

Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Kelengkapan Arsip kepegawaian Efektifitas, kesinambungan layanan Memberikan kemudahan dalam pencarian dokumen dalam pengusulan kenaikan pangkat dan gaji berkala Arsip kepegawaian adalah kumpulan suratsurat keputusan dibidang kepegawaian yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang, disimpan dalam susunan yang teratur dan tertib sehingga dapat ditemukan dan dipergunakan apabila diperlukan Setiap bulan 1 tahun Jumlah pegawai PNS yang lengkap arsip kepegawaian Jumlah seluruh pegawai PNS yang ada Laporan 100% Penanggungjawab Tim Mutu Admen Puskesmas Tiban Baru

Indikator proses : Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat pegawai Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar

Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat pegawai Efektifitas, kesinambungan layanan Agar setiap pengusulan kenaikan pangkat pegawai sesuai dengan jadwal Ketepatan waktu usulan kenaikan pangkat pegawai adalah proses administrasi kepegawaian sesuai jenjang kepangkatan pegawai negeri sipil 2x setahun 2x setahun 1 tahun Jumlah PNS yang diusulkan naik pangkat tahun berjalan Jumlah PNS yang seharusnya naik pangkat tahun berjalan DUK ( Daftar Urutan Kepangkatan) 100% - 35 -

Penanggung jawab Pengumpulan data

Ka TUPuskesmas Tiban Baru

Indikator proses : Ketepatan waktu pengusulan kenaikan gaji berkala Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Ketepatan waktu pengusulan kenaikan gaji berkala Efektifitas, kesinambungan layanan Agar setiap pengusulan kenaikan gaji berkala sesuai dengan jadwal Ketepatan waktu usulan kenaikan gaji berkala adalah proses administrasi kepegawaian sesuai jadwal kenaikan gaji berkala pegawai negeri sipil 1 bulan 1 tahun Jumlah PNS yang diusulkan naik gaji berkala tahun berjalan Jumlah PNS yang seharusnya naik gaji berkala tahun berjalan DUK ( Daftar Urutan Kepangkatan) 100% Ka TUPuskesmas Tiban Baru

Indikator output : Tersusunnya daftar urutan kepangkatan pegawai negeri sipil Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Tersusunnya daftar urutan kepangkatan pegawai negeri sipil Efektifitas, kesinambungan layanan Menggambarkan jenjang kepangkatan pegawai negeri sipil Daftar urutan kepangkatan pegawai negeri sipil adalah daftar susunan kepegawaian berdasrkan jenjang kepangkatan pegawai negeri sipil Setiap bulan 1 tahun Susunan Daftar urutan kepangkatan pegawai negeri sipil 1 Arsip Kepegawaian 100% Ka TU Puskesmas Tiban Baru

- 36 -

3. Manajemen Alat dan Barang Indikator input : Adanya tenaga pengelola barang Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Adanya tenaga pengelola barang Efektifitas, kesinambungan layanan Agar proses pengelolaan barang efektif dan efisien tenaga pengelola barang adalah tenaga yang ditunjuk dan di SK oleh Walikota Batam sebagai pengelola barang setidaknya satu orang disetiap Puskesmas Setiap bulan Setiap bulan Jumlah tenaga pengelola barang yang ada di puskesmas Jumlah tenaga pengelola barang yang seharusnya ada di Puskesmas Profil Kepegawaian 100% Pengelola Barang Puskesmas Tiban Baru

Indikator input : Adanya jadwal pemeliharaan alat dan barang Judul Dimensi Mutu Tujuan

Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Adanya jadwal pemeliharaan alat dan barang Efektifitas, kesinambungan layanan Agar terselenggaranya pelaksanaan pemeliharaan barang sistematis, berjalan dengan baik dan tepat Jadwal Pemeliharaan adalah suatu rangkaian kegiatan baik preventif maupun korektif yang dilakukan untuk menjaga peralatan medis bermutu, aman dan layak pakai meliputi jadwal pemeliharaan alat kesehatan dan sarana prasarana Setiap bulan 1 tahun Jumlah jadwal yang ada Jumlah jadwal yang seharusnya ada Laporan 100% Pengelola Barang Puskesmas Tiban Baru

- 37 -

Indikator proses : Terlaksananya updating data alat kesehatan dan sarana prasarana Judul Dimensi Mutu Tujuan

Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator

Denominator

Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Terlaksananya updating data alat kesehatan dan sarana prasarana Efektifitas, kesinambungan layanan, kenyamanan dan keselamatan Menggambarkan kelengkapan daftar inventaris barang baik alat kesehatan maupun sarana dan prasarana Updating data alat kesehatan dan sarana prasarana merupakan kegiatan memperbaharui daftar inventaris barang setiap 3 bulan sekali 3 bulan 1 tahun Jumlah updating data alat kesehatan sarana dan prasarana yang dilaksanakan tahun berjalan Jumlah updating data alat kesehatan sarana dan prasarana yang seharusnya dilaksanakan tahun berjalan Laporan ASPAK 100% Pengelola Barang Puskesmas Tiban Baru

Indikator proses : Terlaksananya pemeliharaan

monitoring alat

perawatan dan

kesehatan

dan

sarana

prasarana Judul

Dimensi Mutu Tujuan

Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data

Terlaksananya monitoring perawatan dan pemeliharaan alat kesehatan dan sarana prasarana Efektifitas, kesinambungan layanan, kenyamanan dan keselamatan Agar kerusakan dan tindakan perbaikan alat kesehatan, sarana prasarana dapat diketahui dan dilaksanakan secepat mungkin, baik yang disebabkan karena pemeliharaan yang kurang baik atau penggunaan yang tidak tepat prosedur Monitoring alat kesehatan, sarana dan prasarana merupakan Suatu kegiatan pengawasan dalam proses pemeliharaan barang meliputi monitoring pemeliharaan alat kesehatan dan sarana prasarana Setiap bulan - 38 -

Periode Analisa Numerator

1 tahun Jumlah monitoring yang dilaksanakan tahun berjalan Jumlah monitoring yang seharusnya dilaksanakan tahun berjalan Laporan 100% Pengelola Barang Puskesmas Tiban Baru

Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Indikator output : Aplikasi sarana prasarana kesehatan Judul Dimensi Mutu Tujuan

Aplikasi sarana prasarana kesehatan Efektifitas, kesinambungan layanan Terpantaunya kondisi dan jumlah alat kesehatan dan sarana prasarana puskesmas Aplikasi sarana prasarana kesehatan adalah aplikasi untuk memantau jumlah dan kondisi alat kesehatan, sarana dan prasarana Setiap bulan

Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

1 tahun Aplikasi sarana prasarana kesehatan 1 Laporan 100% Pengelola barang Puskesmas Tiban Baru

b. Indikator UKM No 1

Jenis UKM Kesehatan Ibu dan Anak

Kriteria

Input

Proses

Output

Indikator Ketersediaan tenaga bidan di semua desa Ketersediaan tenaga bidan di Puskesmas

Kepatuhan pelayanan ANC sesuai prosedur 10 T Ibu bersalin mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar Bayi baru lahir mendapat kan pelayanan kesehatan Balita mendapatkan pelayanan kesehatan Cakupan peserta KB aktif Cakupan K1 Cakupan K4 - 39 -

Nilai 100 % Sesuai persyaratan Permenkes No 75/2014 100 % 100 %

100 % 100 % 99,6 % 100 % 100 %

Outcome 2

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Input

Proses

Output

3

Kesehatan Lingkungan

Input

Proses

Output

Pertolongan nakes Cakupan pelayanan nifas Cakupan kunjungan bayi Cakupan kunjungan balita Kepuasan sasaran Ketersediaan pemegang program Penderita DBD yang ditangani Usia produktif mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar Penderita Hipertensi mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Penderita DM mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Penderita TB mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Orang yang berisiko HIV mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Penderita DBD mendapat kan pelayanan kesehatan Usia produktif mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar Penderita Hipertensi mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Penderita DM mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Penderita TB mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Orang yang berisiko HIV mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Ketersediaan Pemegang Program Inspeksi kesehatan lingkungan Intervensi kesling Pemberdayaan masyarakat Cakupan pemeriksaan TTU Cakupan klinik sanitasi Cakupan inspeksi sanitasi - 40 -

95,75 % 95,8 % 96,46 % 36,20 % 95 % 100 % 100 % 100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

68 kasus 44,96 %

48,15 %

13,47 %

92,3 %

26,74 %

100 % 100 % 100 % 50 % 100 % 100 % 100 %

4

Promosi Kesehatan

Input

Proses

Output

5

Pelayanan Gizi

Input Proses

Output

6

UKM Pengembang an

Input Proses

sekolah Cakupan pengawasan home industry Cakupan pengawasan tempat pengolahan makanan Cakupan desa/kelurahan yang melaksanakan STBM Ketersediaan tenaga promosi kesehatan Ketersediaan kit penyuluhan Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan dalam gedung Desa Siaga Penyuluhan luar gedung Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan dalam gedung Desa Siaga Penyuluhan luar gedung Ketersediaan tenaga gizi sesuai PMK No 75/2014 Pemantauan pertumbuhan di posyandu Pemberian tablet tambah darah Surveilans gizi Penyuluhan dan konsultasi gizi Pemberian vitamn A Pemantauan pertumbuhan di posyandu Pemberian tablet tambah darah Surveilans gizi Penyuluhan dan konsultasi gizi Pemberian vitamn A Ketersediaan pemegang program Lansia mendapatkan pelayanan kesehatan Anak usia dasar mendapatkan pelayanan dasar Orang dengan gangguan jiwa mendapatkan pelayanan kesehatan

- 41 -

100 % 100 %

50 % Sesuai PMK 75/2014 60 % 100 %

100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 99 % 100 % 100 % 100 %

100 %

Output

7

Perkesmas

Lansia mendapatkan pelayanan kesehatan Anak usia dasar mendapatkan pelayanan dasar Orang dengan gangguan jiwa mendapatkan pelayanan kesehatan Ketersediaan tenaga Perkesmas Pelaksanaan kunjungan rumah sesuai rencana Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Pelaksanaan Konsultasi Kesehatan Pelaksanaan pembinaan kemandirian pasien Cakupan Kunjungan Cakupan Kemandirian

Input Proses

Output

44,96 % 85,7 %

100 %

Sesuai PMK 75/2014 100 % 100 % 100 % 100 % 75 % 75 %

Kegiatan pemantauan indikator mutu klinis berpedoman pada kamus indikator sebagai berikut : Promosi Kesehatan Indikator input: ketersediaan pemegang program Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

ketersediaan pemegang program akses dan kompetensi semua masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dalam bidang Promosi Kesehatan ada penanggung jawab Promosi kesehatan setiap bulan

setiap 6 bulan jumlah penanggung jawab Promkes yang ada di Puskesmas tersedianya penanggung jawab promkes di Puskesmas Profil Puskesmas 100% KTU

- 42 -

Indikator proses : Penyuluhan dalam gedung Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator

Penyuluhan dalam gedung Human Relation Membangkitkan Perhatian terhadap pesan promosi kesehatan yang di paparkan Kegiatan memberikan bagi masyarakat melalui penyebaran pesan 1x sebulan

1x sebulan dalam 3 bulan jumlah penyuluhan yang dilakukan di bagi dengan rencana penyuluhan Denumerator jumlah penyuluhan yang di rencanakan (RPK ) Sumber Data laporan bulanan Standar 100% PJ pengumpulan PJ Promkes data Indikator proses : Desa siaga Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

Pembinaan Desa siaga Kompetensi meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan desa siaga memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuanuntuk mencegah dan mengatasi kesehatan secara mandiri 1x sebulan

1x sebulan dan 6 bulan jumlah desa yg di bina jumlah desa siaga yang ada laporan bulanan 100% PJ Promkes

Indikator proses : penyuluhan luar gedung Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional

penyuluhan luar gedung Human Relation meningkatkan perhatian terhadap pesan promosi kesehatan yang di paparkan memberiak pengetahuan dan kesadaran bagi masyarakat

- 43 -

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

1x sebulan

1x sebulan dan 3 bulan jumlah penyuluhan yang dilakukan jumalah penyuluhan yang di rencanakan (RPK ) laporan bulanan 100% PJ Promkes

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Indikator input ketersediaan pemegang program Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

ketersediaan pemegang program akses dan kesinambungan pelayanan semua orang mendapatkan pelayanan kesehatan semua program sudah ada penanggung jawabnya setiap bulan

setiap bulan/ 6 bulan jumlah penanggung jawab program yang ada di Puskesmas jumlah program yang ada di Puskesmas Profil Puskesmas 100% KTU

Indikator proses : usia produktif mendapatkan skrinning kesehatan sesuai standar Judul Dimensi Mutu Tujuan

Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa

usia produktif mendapatkan skrinning kesehatan sesuai standar akses dan kesinambungan pelayanan semua masyarakat usia produktif (15 - 59 tahun) mendapatkan pelayanan kesehatan (skrinning kesehatan) setiap tahunnya jumlah warga usia 15 - 59 tahun yang mendapatkan skrinning kesehatan sesuai standar di wilayah Puskesmas Tiban Baru setiap bulan

setiap bulan dan triwulan - 44 -

Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

jumlah pengunjung usia 15 - 59 tahun yang mendapatkan pelayanan skrinning sesuai dengan standar jumlah warga usia 15 - 59 tahun yang ada di wilayah Tiban Baru dan Tiban Lama profil Puskesmas 100% koordinator program P2P

Indikator proses : penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

Penderita Hipertensi Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Akses dan Kesinambungan Pelayanan Semua Penderita Hipertensi Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Jumlah Penderita Hipertensi Mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar di wilyah kelurahan puskesmas tiban baru Setiap bulan

setiap bulan dan triwulan jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar Jumlah penderita hipertensi yang ada diwilayah tiban baru dan tiban lama laporan bulan 100% Koordinator program P2P

Indikator proses : penderita DM mendapatkan pelayanan kesehatan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data

Penderita DM mendapatkan pelayanan kesehatan Akses dan kesinambungan pelayanan Semua Penderita DM Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Jumlah Penderita Hipertensi Mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar di wilyah kelurahan puskesmas tiban baru Setiap bulan

Setiap bulan dan Triwulan jumlah penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar Jumlah penderita DM yang ada diwilayah tiban baru dan tiban lama Laporan Bulanan - 45 -

Standar PJ pengumpulan data

100% Koordinator Program P2P

Indikator proses : pasien TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

Penderita TB Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai standar Akses dan Kesinambungan Pelayanan Penderita TB mendapatkan pelayanan kesehatan Jumlah Penderita TB Mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar di wilyah kelurahan puskesmas tiban baru Setiap bulan

Setiap bulan pertahun Jumlah pasien TB yang diobati Jumlah pasien TB yang ditemukan Laporan Bulanan 100% Koordinator P2P

Indikator proses : orang yang berisiko HIV mendapatkan pelayanan kesehatan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

Penderita HIV Mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai standar Akses dan Kesinambungan Pelayanan Penderita HIV mendapatkan pelayanan kesehatan Persentase orang beresiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pemeriksaan HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, pasien berisiko) Setiap Bulan

Setiap Bulan dan triwulan jumlah pasien berisiko yang dilakukan pemeriksaan HIV jumlah pasien berisiko laporan bulanan 100% Koordinator P2P

- 46 -

Indikator proses : semua pasien DBD mendapatkan pelayanan kesehatan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

semua pasien DBD mendapatkan pelayanan kesehatan safety, akses semua penderita DBD mendapatkan pelayanan kesehatan semua penderita DBD mendapatkan pelayanan kesehatan, dilakukan pengawasan lingkungan setiap bulan

setiap bulan dan triwulan jumlah kasus yang ditangani jumlah kasus yang dilaporkan laporan bulanan 100% Koordinator P2P

Kesehatan Lingkungan Indikator input: ketersediaan pemegang program Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

ketersediaan pemegang program akses dan kesinambungan pelayanan semua masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dalam bidang lingkungan ada penanggung jawab yang menangani kesehatan lingkungan setiap bulan

setiap 6 bulan jumlah penanggung jawab kesehatan lingkungan yang ada di Puskesmas tersedianya penanggung jawab kesehatan lingkungan di Puskesmas Profil Puskesmas 100% KTU

Indikator proses : inspeksi kesehatan lingkungan Judul Dimensi Mutu Tujuan

inspeksi kesehatan lingkungan kesinambungan pelayanan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya promotif, preventif, kuratif yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan

- 47 -

Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

kegiatan pemeriksaan dan pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan berdasarkan standar norma dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat setiap bulan sesuai dengan RPK

setiap bulan/ 3 bulan kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan rencana pelaksanaan kegiatan RPK tahunan dan RPK bulanan 100% PJ Kesling

Indikator proses : intervensi kesling Judul Dimensi Mutu Tujuan

Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

Intervensi Kesling Kesinambungan Pelayanan Semua Masyarakat Melakukan Intervensi Kesling Untuk Mewujudkan lingkungan yang sehat dan terhindar dari penyakit menular yang berbasis lingkungan serta mwembuat lingkungan menjadi bersih dan aman Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi semua masalah yang ada dilingkungan sekitar yang bisa menjadi tempat penularan Setiap bulan

setiap 3 bulan Kegiatan kesling yang dilakukan kegiatan yang direncanakan sesuai rpk laporan bulanan 100% PJ Kesling

Indikator proses : pemberdayaan masyarakat Judul Dimensi Mutu Tujuan

Definisi Operasional

Pemberdayaan masyarakat kesinambungan pelayanan semua masyarakat bisa perperan serta dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan dan penyakit yang berbasis lingkungan Upaya untuk mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan,sikap - 48 -

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

Setiap bulan

setiap bulan dan tiga bulan kegiatan lingkungan yang dilakukan kegiatan kesling yang direncanakan laporan bulanan 100% PJ Kesling

Gizi Indikator input ketersediaan pemegang program ketersediaan pemegang program akses dan kesinambungan pelayanan semua masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dalam bidang lingkungan ada penanggung jawab yang menangani kesehatan lingkungan setiap bulan

setiap 6 bulan jumlah penanggung jawab kesehatan lingkungan yang ada di Puskesmas tersedianya penanggung jawab kesehatan lingkungan di Puskesmas Profil Puskesmas 100% KTU

Indikator Proses : Pemantauan Pertumbuhan di posyandu Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar

pemantauan pertumbuhan di posyandu adanya proses kegiatan pemantauan pertumbuhan di posyandu meningkatkan status kesehatan gizi memantau pertumbuhan balita melalui KMS (bb/umur) setiap bulan

setiap bulan dan triwulan jumlah balita yang dipantau pertumbuhannya Jumlah balita yang ada di wilayah Puskesmas Tiban Baru profil Puskesmas 100% - 49 -

PJ pengumpulan data

Koordinator Gizi

Indikator proses : Pemberian tablet tambah darah Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

Pemberian tablet penambah darah Semua rematri mendapatkan tablet tambah darah meningkatkan derajat kesehatan rematri remaja putri mendapatkan tamblet tambah darah Setiap Bulan

setiap bulan dan tiga bulan remaja putri mendapatkan tamblet tambah darah jumlah remaja putri yang ada diwilayah puskesmas tiba baru laporan bulanan 100% Koordinator Gizi

Indikator proses : Surveilans Gizi Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

Surveiland Gizi dapat mengatasi masalh gizi di wilayah kerja tiban baru menjaring balita yang mengalami kekurangan gizi menjaring/mengobservasi masalah gizi setiap bulan

setiap bulan dan triwulan jumlah kasus yang terjaring jumlah bayi dan balita bumil DM/Hipertensi yang ada dipuskesmas tiban baru posyandu ,masyarakat ,poli anak 100% Koordinator Gizi

Indikator proses : Penyuluhan dan Konsultasi Gizi Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional

Penyuluhan edukasi gizi Kesinambungan pelayanan Meningkatkan kesehatan gizi masyarakat ada kegiatan penyuluhan dan konsultasi gizi - 50 -

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

setiap bulan

setiap bulan dan triwulan jumlah penyuluhan dan konsutasi gizi yang dilakukan jumlah penyuluhan dan konsultasi gizi yang direncanakan (RPK) Laporan bulanan 100% Koordinator gizi

Indikator proses : Pemberian vitamin A Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

pemberian vitamin vitamin A Akses dan berkesinambungan mencegah penyakit ( defisiensi vit A) Pemberian vitamin A biru (6-11 bulan) , merah (1-5 tahun ) Februari, Agustus

setiap bulan dan triwulan jumlah balta yang mendapatkan VIT A jumlah balita yang ada diwilayah puskesmas tiban baru BPM, Klinik, Poskesdes 100% Koordinator gizi

UKM Pengembangan Indikator input ketersediaan pemegang program Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar

ketersediaan pemegang program akses dan kompetensi semua masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dalam bidang lingkungan ada penanggung jawab Pelayanan kesehatan setiap bulan

setiap 6 bulan jumlah penanggung jawab lingkungan yang ada di Puskesmas tersedianya penanggung jawab lingkungan di Puskesmas Profil Puskesmas 100% - 51 -

PJ pengumpulan data

KTU

Indikator proses : lansia mendapatkan pelayanan kesehatan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

lansia mendapatkan pelayanan kesehatan akses dan berkesinambungan semua lansia mendapatkan pelayanan kesehatan warga usila di atas 60 tahun mendapatkan skining kesehatan sesuai standar 1x sebulan

1x sebulan dan tiga bulan jumlah usila di atas 60 tahun mendapatkan skrining kesehatan jumlah usila di atas 60 tahun yang ada di wilayah Puskesmas Tiban Baru laporan bulanan 100% PJ UKM Pengembangan

Indikator proses : pendidikan anak usia dasar mendapatkan pelayanan kesehatan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

pendidikan anak usia dasar mendapatkan pelayanan kesehatan Kompetensi dan berkesinambungan setiap anak dasar kelas 1 dan 7 mendapatkan pelayanan standar setiap anak dasar kelas 1 dan 7 mendapatkan pelayanan kesehatan yang ada di wilayah puskesmas tiban baru sesuai denga RPK Bulanan

sesuai dengan RPK Bulanan jumlah anak dasar kelas 1 dan 7 dilakukan pemeriksaan jumlah anak dasar kelas 1 dan 7 dilakukan pemeriksaan yang ada di wilayah puskesmas tiban baru laporan bulanan 100% PJ Pengembangan

- 52 -

Indikator proses : orang dengan gangguan jiwa mendapatkan pelayanan kesehatan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

Orang dengan gangguan jiwa mendapatkan pelayanan kesehatan Kompetensi dan berkesinambungan orang gangguan jiwa mendapatkan pelayanan standar orang gangguan jiwa mendapatkan pelayanan kesehatan yang ada di wilayah puskesmas tiban baru 1x sebulan

1x sebulan jumlah orang gangguan jiwa dilakukan pemeriksaan kesehatan jumlah orang gangguan jiwa dilakukan pemeriksaan yang ada di wilayah puskesmas tiban baru laporan bulanan 100% PJ UKM Pengembangan

Kesehatan Ibu Anak dan KB Indikator input ketersediaan tenaga bidan di semua desa Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

Ketersediaan tenaga bidan di semua desa Akses dan kesinambungan pelayanan semua ibu hamil dan ibu bersalin mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar semua desa/kelurahan sudah memiliki bidan setiap bulan

setiap bulan dan 6 bulan Jumlah bidan yang ada di setiap desa Jumlah desa yang ada di wilayah Puskesmas Tiban Baru profil Puskesmas 100% KTU

Indikator input : ketersediaan tenaga bidan di Puskesmas Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional

Ketersediaan Tenaga Bidan di puskesmas akses dan kesinambungan dalam pelayanan Semua ibu hamil dan ibu bersalin mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar tersedianya bidan di Puskesmas Tiban Baru

- 53 -

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

Setiap Bulan

Setiap Bulan dan tiap 6 bulan jumlah bidan yang ada di puskesmas jumlah bidan yang sesuai standar SPM Profil puskesmas 100% KTU

Indikator proses : kepatuhan pelayanan ANC sesuai prosedur 10 T Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator

Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

kepatuhan pelayanan ANC sesuai prosedur 10 T Keamanan dan kesinambungan pelayanan semua ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar cakupan pelayanan ibu hamil (K4) sesuai standar setiap bulan

setiap bulan dan triwulan jumalh ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta jumlah semua ibu hamil di wilayah Puskesmas Tiban Baru dalam 1 tahun laporan bulanan 100% Koordinator KB KIA

Indikator proses : Ibu bersalin mendapatkan pelayanan kesehatan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar

Ibu bersalin mendapatkan pelayanan kesehatan Akses dan kesinambungan pelayanan ibu bersalin mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar semua ibu bersalin sudah mendapatkan pelayanan sesuai standar setiap bulan

setiap bulan dan triwulan jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan kesehatan jumlah ibu bersalin yang ada diwilayah puskesmas tiban baru Bidan praktek,klinik,dan puskesmas poskesdes 100% - 54 -

PJ pengumpulan data

Koordinator KB KIA

Indikator proses : Bayi Baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data

Bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan Akses dan berkesinambungan Semua bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar setiap bulan

Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

setiap bulan dan 3 bulan jumlah bayi baru lahir yang mendapatkan pelayanan kesehatan jumlah bayi baru lahir yang ada diwilayah puskesmas tiban baru BPM, Klinik, Poskesdes 100% Koordinator KB KIA

Indikator proses : Balita mendapatkan pelayanan kesehatan Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denumerator Sumber Data Standar PJ pengumpulan data

Balita mendapatkan pelayanan kesehatan Akses dan berkesinambungan Semua balita mendapatkan pelayanan kesehatan balita (0 - 59 bulan) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar setiap bulan

setiap bulan dan triwulan jumlah balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan jumlah bayi baru lahir yang ada diwilayah puskesmas tiban baru laporan bulanan 100% Koordinator KB KIA

- 55 -

c. Indikator Layanan Klinis No 1.

2.

Jenis Pelayanan Kriteria Pelayanan Input rekam medik (Pendaftaran) Proses

Pelayanan Farmasi

1.

2.

Output

3.

Outcome Input

4. 1.

2.

Proses Output

3.

Pelayanan laboratorium

Outcome Input

Proses

Output

4.

UGD

Outcome Input

Proses

Indikator Indikator Tersedianya tenaga Rekam Medik Sesuai Permenkes No. 75/2014 Waktu tunggu pendaftaran ≤ 15 menit Kelengkapan Pengisian Rekam Medis 24 jam setelah pelayanan Kepuasan pelanggan Pemberi pelayanan farmasi Sesuai persyaratan permenkes No 75/2014 Ketersediaan formularium, Tersedia dan updated paling lama 1 thn

3. Waktu tunggu pelayanan obat ≤ 15 menit 4. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat 5. Kepuasan pelanggan 1. Penanggung jawab laboratorium Sesuai Permenkes No. 75/2014 2. Fasilitas dan peralatan laboratorium Sesuai Permenkes No. 75/2014 3. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium sesuai dengan SK 4. Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu eksternal 5. Kepuasan pelanggan 1. Petugas memiliki minimal 1 sertifikat kegawatdaruratan BTCLS/ ACLS/ PPGD/ EKG yang masih berlaku 2. Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat Darurat ≤ 5 menit terlayani setelah pasien datang - 56 -

Target 100%

100 % 100 %

≥ 90 % 100 %

100 %

100 % 100 % ≥ 90 % 100%

80%

100%

100 %

≥ 90 % 100%

100 %

Output

5.

Gigi dan Mulut

Outcome Input

Proses

Output

6.

Pelayanan Rawat Jalan

Outcome Input

Proses

Output

7.

Pelayanan Ibu

Outcome Input Proses

Output Outcome 8.

Pelayanan Gizi

Input

Output

3. Ketepatan pelaksanaan triase 4. Kepuasan pelanggan 1. Ketersediaan dokter gigi Sesuai standar permenkes No 75/2014 2. Fasilitas dan Peralatan Gigi dan Mulut Sesuai Permenkes No. 75/2014 3. Ketersediaan Pelayanan medik Gigi dasar dengan tenaga terlatih 4. Pencatatan dan Pelaporan Perawatan Gigi 5. Kepuasan pelanggan 1. Ketersediaan dokter sesuai standar permenkes No 75/2014 2. Fasilitas dan peralatan rawat jalan Sesuai Permenkes No. 75/2014 3. Pasien rawat jalan TB yang ditangani dengan strategi DOTS 4. Pasien dengan diagnosa Common Cold tidak diberikan antibiotik 5. Peresepan obat sesuai formularium 6. Kepuasan pasien 1. Ketersediaan tenaga bidan sesuai standar No 75/2014 2. Pelayanan Ante Natal Care, KB dan IVA Tersedia dengan tenaga terlatih 3. Kunjungan ANC (K1) dan (K4) 4. Kepuasan pasien

100 %

1. Pemberi pelayanan gizi Sesuai persyaratan permenkes No 75/2014 2. Ketersediaan pelayanan konsultasi gizi 3. Penanganan Gizi Buruk

100 %

- 57 -

≥ 90 % 100 %

80 %

100 %

≥ 80 % ≥ 90 % 100 %

≥ 80 %

100%

100%

100 % ≥ 90 % 100 % 100 %

100 % ≥ 90 %

100 % 100 %

Kegiatan pemantauan indikator mutu klinis berpedoman pada kamus indikator sebagai berikut : a. PELAYANAN REKAM MEDIK (PENDAFTARAN) INDIKATOR INPUT : TERSEDIANYA TENAGA REKAM MEDIK

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional

Frekuensi pengumpulan data Periode analisis

Numerator Denominator Sumber data Standar Penanggung jawab pengumpulan data

Ketersediaan petugas pemberi pelayanan rekam medis Kompetensi teknis , kesinambungan pelayanan Tergambarnya keberadaan petugas pemberi pelayanan rekam medis Petugas pemberi pelayanan rekam medis adalah tenaga administrasi yang mengurusi rekam medis rawat jalan dan rawat inap. Dalam hal masih ada pemisahaan antara dokumen rekam medis rawat jalan dan rawat inap sehingga juga dibedakan antara petugas rekam medis rawat inap dan rawat jalan 1 tahun sekali Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu tahun sekali oleh petugas rekam medis baik rawat jalan ataupun rawat inap kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah tenaga rekam medis yang tersedia di puskesmas Tiban baru Jumlah tenaga rekam medis sesuai persyaratan Laporan 100% Penanggung Jawab Rekam Medis Rawat Jalan dan Rawat Inap

INDIKATOR PROSES : WAKTU TUNGGU PENDAFTARAN

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional Frekuensi pengumpulan data Periode analisis

Waktu tunggu pendaftaran Efektifitas, Hubungan antar manusia, kenyamanan Meningkatkan kedisiplinan petugas rawat jalan Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mengambil nomor antrian sampai dilayani pndaftaran 1 bulan

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap tiga bulan sekali oleh koordinator loket pendaftaran , kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggungjawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas setiap bulannya. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen - 58 -

Numerator Denominator Sumber data Standar Penanggung jawab

puskesmas setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang disurvey Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey Survei 100% Koordinator loket

INDIKATOR OUTPUT : KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS 24 JAM SETELAH PELAYANAN

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi Operasional

Numerator Denominator Standar Pencatatan Rekapitulasi Unit Analisa & Pelaporan

Penanggungjawab

Kelengkapan pengisian Rekam Medis 24 jam setelah pelayanan Kesinambungan pelayanan, Keselamatan pasien Tergambarnya tanggungjawab dalam kelengkapan informasi rekam medik Rekam medik yang telah diisi lengkap dalam waktu 24 jam setelah pelayanan rawat jalan yang meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana asuhan, tindak lanjut dan resume. Semua standar identitas pasien harus dilakukan dengan tepat dan benar, apabila ada salah satu atau lebih elemen yang tidak dilaksanakan maka dinyatakan insiden nyaris cedera. Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi lengkap Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan 100% Setiap hari Setiap bulan Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh koordinator loket pendaftaran dan dilaporkan kepada tim PMKP Puskesmas Tiban Baru. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh tim PMKP Puskesmas Tiban Baru . Koordinator Loket Pendaftaran

INDIKATOR OUTCOME : KEPUASAN PELANGGAN

Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data

Kepuasan Pelanggan loket pendaftaran Kenyamanan Terselenggaranya pelayanan loket pendaftaran yang memberikan kepuasan pelanggan Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan loket pendaftaran Setiap bulan

- 59 -

Periode Analisa

Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap bulan sekali oleh loket pendaftaran, kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas setiap bulannya. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey (dalam persen) Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Survei ≥ 90 % Tim Survey Kepuasan Pelanggan

b. AREA PELAYANAN FARMASI INDIKATOR INPUT : PEMBERI PELAYANAN OBAT SESUAI PERSYARATAN PERMENKES 75 TAHUN 2014

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional

Frekuensi pengumpulan data Periode analisis

Numerator Denominator Sumber data Standar

pemberi pelayanan obat sesuai persyaratan permenkes 75 tahun 2014 Kompetensi teknis Memenuhi kebutuhan tenaga Apoteker dan asisten Apoteker sesuai standar Pemberi pelayanan farmasi adalah apoteker yang mempunyai surat izin apoteker di Puskesmas Tiban Baru. Bila belum terdapat apoteker yang mempunyai surat izin aopteker di puskesmas Tiban Baru maka pelayanan farmasi adalah seorang asisten apoteker. Kepala puskesmas tetap harus mengajukan tenaga apoteker ke Dinas Kesehatan Situbondo. Pengelola obat juga bertugas sebagai petugas pemberi pelayanan obat. 1 tahun sekali Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu tahun sekali oleh pengelola obat puskesmas, kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Adanya apoteker / asisten apoteker / surat pengajuan tenaga oleh kepala puskesmas kepada Kepala Dinas Jumlah tenaga apoteker yang dibutuhkan sesuai persyaratan permenkes 75 tahun 2014 Laporan 100% - 60 -

Penanggung jawab

Penanggung Jawab Farmasi

INDIKATOR INPUT : KETERSEDIAAN FORMULARIUM, TERSEDIA DAN UPDATED PALING LAMA 1 THN

Judul Dimensi mutu Tujuan

Definisi operasional

Frekuensi pengumpulan data Periode analisis

Numerator Denominator Sumber data Standar Penanggung jawab

Ketersediaan formularium, tersedia dan updated paling lama 1 thn Efesiensi Sebagai acuan bagi fasiltias kesehatan dalam menjamin ketersediaan obat yang berkhasiat, bermutu, aman, dan terjangkau Tersedianya himpunan obat (Daftar obat) yang diterima atau disetujui oleh panitia farmasi dan terapi untuk digunakan di instansi kesehatan dan dapat direvisi pada setiap batas waktu yang ditentukan 1 tahun sekali Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu tahun sekali oleh pengelola obat puskesmas, kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Dokumen Formularium 1 Laporan 100% Pengelola Obat Puskesmas

INDIKATOR PROSES : WAKTU TUNGGU PELAYANAN OBAT

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional

Frekuensi pengumpulan data Periode analisis Numerator Denominator Sumber data Standar

Waktu tunggu pelayanan obat Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi Waktu tunggu hasil pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu / waktu yang dibutuhkan antara saat petugas menerima resep sampai dengan memberikan resep kepada pasien. Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah ≤ 15 menit 1 bulan 3 bulan Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien yang disurvey dalam satu bulan Jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut Resep, survei 100 % - 61 -

Penanggung jawab

Pengelola farmasi

INDIKATOR OUTPUT : TIDAK ADA KEJADIAN KESALAHAN PEMBERIAN OBAT

Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa

Numerator

Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Tidak ada kejadian kesalahan pemberian obat Safety /keselamatan pasien Agar keselamatan pasien terjamin di pelayanan obat/ apotek. Tidak adanya kesalahan pemberian obat baik pasien rawat jalan ataupun pasien rawat inap. Seluruh resep yang diterima harus ditulis di buku register obat. Petugas obat harus menanyakan kembali identitas pasien sebelum memberikan obat tersebut kepada pasien. 1 bulan sekali

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu bulan sekali oleh petugas pelaksana laboratorium, kemudian data akan dilaporkan kepada dokter penanggungjawab laborat, Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas tiap 3 bulan yang dikoordinasikan oleh tim Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah seluruh pasien farmasi yg disurvey dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat Jumlah seluruh pasien pelayanan farmasi yang disurvey Survei 100 % Pengelola farmasi

INDIKATOR OUTCOME : KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN OBAT

Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data

Kepuasan Pelanggan terhadap pelayanan obat Kenyamanan Terselenggaranya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan obat Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan obat 1 bulan

- 62 -

Periode Analisa

Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap tiga bulan sekali oleh koordinator tiap unit , kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas setiap bulannya. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey (dalam persen) Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Survei ≥ 90 % Tim survey kepuasan pelanggan

c. AREA PELAYANAN LABORATORIUM INDIKATOR INPUT : PENANGGUNG JAWAB LABORATORIUM SESUAI DENGAN PERMENKES NO 75 TAHUN 2014

Judul Dimensi Mutu Tujuan

Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa

Numerator Denominator Sumber Data Standar

Penanggung jawab laboratorium sesuai dengan permenkes no 75 tahun 2014 Kompetensi Teknis Memenuhi kebutuhan puskesmas akan analis kesehatan dan kelengkapan peralatan laboratorium di puskesmas Pemberi pelayanan laborat adalah analis kesehatan, bila analis kesehatan tersebut belum tersedia di puskesmas, maka kepala puskesmas menunjuk seorang pelaksana laborat yang sudah terlatih dan mendapat rekomendasi dari analis kesehatan di laboratorium lain. Satu tahun sekali

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu tahun sekali oleh dokter penaggungjawab laboratorium, kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah penangung jawab laboratorium di puskesmas tiban baru Jumlah penangung jawab laboratorium sesuai persyaratan permenkes noi 75 tahun 2014 Laporan 100 % - 63 -

Penanggung jawab Pengumpulan data

Dokter Penanggung jawab laboratorium

INDIKATOR INPUT : FASILITAS DAN PERALATAN LABORATORIUM SESUAI DENGAN PERMENKES NO 75 TAHUN 2014

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional Frekuensi pengumpulan data Periode analisis

Numerator Denominator Sumber data Standar Penanggung jawab INDIKATOR

Fasilitas dan peralatan laboratorium sesuai dengan permenkes no 75 tahun 2014 Kompetensi teknis Memenuhi kebutuhan akan kelengkapan peralatan laboratorium di puskesmas Fasilitas dan peralatan yang tersedia pada laboratorium puskesmas tiban baru sesuai dengan permenkes no 75 tahun 2014 1 tahun sekali Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu tahun sekali oleh pengelola obat puskesmas, kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah seluruh fasilitas dan peralatan laboratorium yang tersedia di puskesmas tiban baru Jumlah seluruh fasilitas dan peralatan laboratorium sesuai dengan permenkes no 75 tahun 2014 laporan 100% Tim Mutu

PROSES

:

WAKTU

TUNGGU

HASIL

PELAYANAN

LABORATORIUM

Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional

Frekuensi

Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium Keefektifan, efisiensi, kesinambungan pelayanan Tergambarnya kecepatan pemeriksaan laborat Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium adalah tenggang waktu/ waktu yang dibutuhkan oleh petugas laborat dari saat menerima blanko permintaan pemeriksaan laboratorium sampai dengan menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium kepada petuga yang meminta. Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah hanya untuk pemeriksaan yang bisa dilakukan di puskesmas Tiban Baru pada jam kerja yaitu 30 menit 1 bulan sekali - 64 -

Pengumpulan Data Periode Analisa

Numerator

Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu bulan sekali oleh petugas pelaksana laboratorium, kemudian data akan dilaporkan kepada dokter penanggungjawab laborat, Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas tiap 3 bulan yang dikoordinasikan oleh tim Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah kumulatif hasil penilaian waktu tunggu sesuai ketentuan pemeriksaan laboratorium pasien yang disurvey (dalam prosen) Jumlah total pasien yang diperiksa laboratorium yang disurvei (n minimal 50) Survei 30 menit, 100 % Dokter Penanggung jawab laboratorium

INDIKATOR OUTPUT : KESESUAIAN HASIL PEMERIKSAAN BAKU MUTU EKSTERNAL

Judul Dimensi Mutu Tujuan

Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa

Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu eksternal Safety /keselamatan pasien Agar keselamatan pasien terjamin di laboratorium sehingga dokter yang meminta pemeriksaan laborat tidak salah dalam menegakkan diagnosa dan tidak saalah dam memberikan terapi sesuai dengan diagnosa tersebut. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil laboratorium baik pasien rawat jalan ataupun pasien rawat inap. Seluruh pasien yang diperiksakan laborat harus ditulis di buku register laborat. Petugas laborat wajib menanyakan kembali identitas pasien dan mencocokkan dengan blanko permintaan laboratorium sebelum mengambil sample. Petugas laborat memberikan label nama pada sample yang akan diperiksa sesuai dengan nama pasien. Petugas laborat harus menuliskan nama pasien dan hasil pemeriksaan di banko hasil laborat dan menyerahkan hasil laborat kepada petugas . 1 bulan sekali

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu bulan sekali oleh petugas pelaksana laboratorium, kemudian data akan dilaporkan kepada dokter penanggungjawab laborat, Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh - 65 -

Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data INDIKATOR

komponen puskesmas tiap 3 bulan yang dikoordinasikan oleh tim Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah kesalahan pemberian hasil laboratorium Jumlah total pasien yang diperiksa laborat yang Survei , buku register laborat, sop laborat 100 % Dokter Penanggung jawab laboratorium

OUTCOME

:

KEPUASAN

PELANGGAN

TERHADAP

PELAYANAN LABORATORIUM

Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa

Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Kepuasan Pelanggan terhadap Pelayanan Laboratorium Kenyamanan Terselenggaranya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan Laboratorium Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan Laboratorium 1 bulan

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu bulan sekali oleh koordinator tiap unit , kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas setiap bulannya. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey (dalam persen) Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Survei ≥ 90 % Tim survey kepuasan pelanggan

d. Area Unit Gawat Darurat INDIKATOR INPUT

Judul

Dimensi Mutu Tujuan

Petugas UGD memiliki minimal 1 sertifikat kegawatdaruratan ( ACLS/ BCLS/ ATLS/PPGD/EKG) yang masih berlaku Kompetensi teknis Untuk menjamin pelayanan tanggap gawat darurat yang tepat dan cepat melalui petugas yang terlatih kegawatdaruratan

- 66 -

Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa

Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Setiap petugas UGD baik dokter dan perawat memiliki minimal 1 sertifikat kegawatdaruratan ACLS/BCLS/ATLS/PPGD/EKG yang masih berlaku Enam bulan sekali setiap bulan Januari dan bulan Juli

Analisa dilakukan Enam bulan sekali oleh koordinator UGD setiap bulan januari dan bulan juli, kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggungjawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas setiap bulannya. Secara umum data akan dievaluasi serta didiseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas setiap enam bulan yang dikoordinasikan oleh Tim Manajemen Mutu Puskesmas. Jumlah petugas UGD yang sudah punya minimal 1 sertifikat kegawatdaruratan Jumlah seluruh petugas UGD ( dokter, perawat ) Laporan 100% Penanggungjawab Unit Gawat Darurat Puskesmas Tiban Baru

INDIKATOR PROSES

Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa

Numerator

Denominator Sumber Data Standar

Waktu tanggap Pelayanan Petugas di Unit Gawat Darurat Puskesmas Keselamatan dan efektifitas Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan mampu menyelamatkan pasien gawat darurat Kecepatan pelayanan petugas di Unit Gawat darurat adalah Kecepatan pasien dilayani sejak pasien datang sampai mendapat pelayanan petugas (5 menit) Setiap bulan ( melalui sampling )

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap tiga bulan sekali oleh koordinator UGD, kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggungjawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas setiap bulannya. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan semua pasien yang di sampling secara acak sampai dilayani petugas Jumlah seluruh pasien yang di sampling (minimal n = 50) Sample ≤ 5 menit terlayani setelah pasien datang - 67 -

Penanggung jawab Pengumpulan data

Penanggungjawab Manajemen Mutu Puskesmas

INDIKATOR OUTPUT

Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa

Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Ketepatan pelaksanaan triase Keselamatan dan efektifitas Menangani semua pasien gawat darurat yang datang ke UGD Seluruh pasien yang datang ke UGD dipilah berdasarkan tingkat kegawatannya (triase) lalu ditangani oleh petugas UGD baik ditangani sampai tuntas ataupun dirujuk ke Rumah Sakit. Setiap bulan

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap tiga bulan sekali oleh koordinator UGD, kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggungjawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas setiap bulannya. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas. Jumlah pasien gawat darurat yang disampling ditangani berdasarkan triase Semua pasien yang masuk UGD yang di sampling ( minimal n 50 pasien) Sample 100% semua pasien gawat tertangani Koordinator Unit Gawat Darurat Puskesmas

INDIKATOR OUTCOME

Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa

Kepuasan Pelanggan UGD Kenyamanan Terselenggaranya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan UGD Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan UGD 1 bulan

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap tiga bulan sekali oleh koordinator UGD, kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggungjawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas setiap bulannya. Secara umum data akan dievaluasi serta - 68 -

Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey (dalam persen) Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Survei ≥ 90 % Tim survey kepuasan pelanggan

e. AREA GIGI DAN MULUT INDIKATOR INPUT : KETERSEDIAAN DOKTER GIGI SESUAI STANDAR PERMENKES NO 75 TAHUN 2014

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional Frekuensi pengumpulan data Periode analisis

Numerator Denominator Sumber data Standar Penanggung jawab pengumpulan data

Ketersediaan dokter gigi sesuai standar permenkes no 75 tahun 2014 Kompetensi teknis , kesinambungan pelayanan Tergambarnya keberadaan petugas pemberi pelayanan Tersedianya dokter gigi dengan jumlah yang sama dengan standar permenkes no 75 tahun 2014 untuk pelayanan di puskesmas tiban baru 1 tahun sekali Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu tahun sekali oleh dokter penaggungjawab gigi dan mulut , kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah dokter gigi yang tersedia di puskesmas tiban baru Jumlah dokter gigi sesuai dengan standar permenkes no 75 tahun 2014 untuk pelayanan dasar di puskesmas Laporan 100% Tim mutu

INDIKATOR INPUT : FASILITAS DAN PERALATAN GIGI DAN MULUT SESUAI PERMENKES NO 75 TAHUN 2014

Judul Dimensi mutu Tujuan

fasilitas dan peralatan gigi dan mulut Sesuai permenkes no 75 tahun 2014 Kompetensi teknis Memenuhi kebutuhan - 69 -

Definisi operasional Frekuensi pengumpulan data Periode analisis Numerator Denominator Sumber data Standar Penanggung jawab

Fasilitas dan peralatan gigi dan mulut di puskesmas tiban baru sesuai dengan permenkes no 75 tahun 2014 1 tahun sekali 1 tahun sekal Jumlah fasilitas dan peralatan pelayanan dasar medis gigi dan mu yang ada di puskesmas tiban baru Jumlah fasilitas dan peralatan pelayanan gigi dan mulut bedasarkan permenkes no 75 tahun 2014 Laporan 100% Tim mutu

INDIKATOR PROSES : KETERSEDIAAN PELAYANAN MEDIK GIGI DASAR DENGAN TENAGA TERLATIH

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional Frekuensi pengumpulan data Periode analisis Numerator Denominator Sumber data Standar Penanggung jawab

ketersediaan pelayanan medik gigi dasar dengan tenaga terlatih Kompetensi teknis Memenuhi kebutuhan tenaga medik gigi sesuai standar Pelayanan medis dasar di puskesmas tiban baru oleh dokter gigi dan tenaga terlatih 1 tahun sekali 1 tahun sekali Jumlah dokter gigi dan perawat gigi yang sudah terlatih di puskesmas tiban baru Jumlah dokter gigi dan perawat gigi yang tersedia di puskesmas tiban baru Laporan 100% Tim mutu

INDIKATOR OUTPUT : PENCATATAN DAN PELAPORAN PERAWATAN GIGI

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi Operasional Numerator Denominator Standar Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan perawatan gigi Kesinambungan pelayanan, Keselamatan pasien Tergambarnya tanggungjawab dalam kelengkapan pencatatan dan pelaporan Rangkuman atau data kunjungan pasien , diagnose, tindakan dan terapi yang di lakukan pada pelayanan medis dasar gigi dan mulut di puskesmas tiban baru Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi lengkap Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan 100% Setiap hari - 70 -

Rekapitulasi Unit Analisa & Pelaporan

Penanggungjawab pengumpulan data

Setiap bulan Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh koordinator loket pendaftaran dan dilaporkan kepada tim PMKP Puskesmas Tiban Baru. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh tim PMKP Puskesmas Tiban Baru . Petugas pelayanan gigi

INDIKATOR OUTCOME : KEPUASAN PELANGGAN

Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa

Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Kepuasan Pelanggan terhadap Pelayanan Gigi dan Mulut Kenyamanan Terselenggaranya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan Laboratorium Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan Laboratorium 1 bulan

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu bulan sekali oleh koordinator tiap unit , kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas setiap bulannya. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey (dalam persen) Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Survei ≥ 90 % Tim survey kepuasan pelanggan

f. PELAYANAN RAWAT JALAN INDIKATOR INPUT : KETERSEDIAAN DOKTER SESUAI STANDAR PERMENKES NO 75 TAHUN 2014

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional

Ketersediaan dokter sesuai standar permenkes no 75 tahun 2014 Kompetensi teknis , kesinambungan pelayanan Tergambarnya keberadaan petugas pemberi pelayanan Adanya dokter yang melakukan pelayanan dasar medis sesuai jumlah dan ketentuan sesuai dengan permenkes no 75 tahun 2014 - 71 -

Frekuensi pengumpulan data Periode analisis

Numerator Denominator Sumber data Standar Penanggung jawab pengumpulan data

1 tahun sekali Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu tahun sekali oleh petugas rekam medis baik rawat jalan ataupun rawat inap kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah dokter yang tersedia dan yang memberi pelayanan dasar medis di puskesmas tiban baru Jumlah dokter yang tersedia sesuai dengan persyaratan permenkes no 75 tahun 2014 Laporan 100% Tim mutu

INDIKATOR INPUT : FASILITAS DAN PERALATAN RAWAT JALAN SESUAI PERMENKES NO 75 TAHUN 2014

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional

Frekuensi pengumpulan data Periode analisis

fasilitas dan peralatan rawat jalan sesuai permenkes no 75 tahun 2014 Kompetensi teknis Memenuhi kebutuhan fasilitas dan peralatan sesuai standar Fasilitas dan peralatan yang tersedia di ruang pelayanan umum dan di ruang pelayanan anak di puskesmas tiban baru telah sesuai atau memenuhi persyaratan sesuai dengan permenkes no 75 tahun 2014 1 tahun sekali

Sumber data

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu tahun sekali oleh pengelola obat puskesmas, kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah fasilitas dan peralatan ruang pelayanan umum dan ruang pelayanan anak yang berada di puskesmas tiban baru Jumlah fasilitas dan peralatan pelayanan rawat jalan sesuai dengan permenkes no 75 tahun 2014 Laporan

Standar

100%

Numerator

Denominator

- 72 -

Penanggung jawab

Pengelola Puskesmas

INDIKATOR PROSES

: PASIEN RAWAT JALAN TB YANG DITANGANI DENGAN STRATEGI DOTS

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional

Frekuensi pengumpulan data Periode analisis Numerator Denominator Sumber data Standar Penanggung jawab

pasien rawat jalan TB yang ditangani dengan strategi DOTS Efektifitas, kesinambungan pelayanan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasien TB dengan strategi DOTS Pelayanan rawat jalan TB dengan strategi DOTS adalah pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan tuberculosis nasional. Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan pasien TB harus melalui pemeriksaan mikroskopis tuberculosis, pengobatan harus menggunakan paduan obat anti tuberculosis yang sesuai dengan standar penanggulangan tuberculosis nasional, dan semua pasien yang tuberculosis yang diobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan penanggulangan nasional 3 bulan 3 bulan Jumlah semua pasien rawat jalan TB yang ditangani dengan strategi DOTS Jumlah seluruh pasien rawat jalan TB yang ditangani dalam waktu 3 bulan Register rawat jalan, register TB 03 UPK 100 % Pengelola Program TB

INDIKATOR PROSES : PASIEN DENGAN DIAGNOSA COMMOND COLD TIDAK DIBERIKAN ANTIBIOTIK

Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional

Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa

pasien dengan diagnosa Commond Cold tidak diberikan antibiotik Keefektifan, efisiensi, kesinambungan pelayanan Dokter puskesmas tiban baru tidak memberikan antibiotic pada pasien dengan diagnose commond cold Tidak diberikannya jenis obat antibiotic pada pasien dengan infeksi virus ( picornavirus, influenza dan sinsisial ) pada selaput hidung, sinus dan saluran udara yang besar 1 bulan sekali

1 bulan sekali - 73 -

Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Jumlah semua pasien commond cold yang tidak diberikan andibiotik di puskesmas tiban baru Jumlah semua pasien yang di didagnosa commond cold di puskesmas tiban baru Survei 100 % Dokter Penanggung jawab

INDIKATOR OUTCOME : PERESEPAN SESUAI FORMULARIUM

Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Peresepan sesuai formularium Efektifitas, Keselamatan pasien Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien Peresepan sesuai formularium adalah peresepan yang sesuai dengan daftar obat yang digunakan di puskesmas 1 bulan sekali

3 bulan Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang sesuai formularium dalam satu bulan Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam satu bulan (n minimal 50) Survei 100 % Dokter Penanggung jawab

INDIKATOR OUTPUT : KEPUASAN PELANGGAN

Judul Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa

Kepuasan Pelanggan Kenyamanan Terselenggaranya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan Laboratorium Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan Laboratorium 1 bulan

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu bulan sekali oleh koordinator tiap unit , kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas setiap bulannya. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas - 74 -

Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey (dalam persen) Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Survei ≥ 90 % Tim survey kepuasan pelanggan

g. PELAYANAN IBU INDIKATOR INPUT : KETERSEDIAAN TENAGA BIDAN SESUAI STANDAR PERMENKES NO 75/2014

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional Frekuensi pengumpulan data Periode analisis

Numerator Denominator

Sumber data Standar Penanggung jawab pengumpulan data

Ketersediaan tenaga bidan sesuai standar permenkes no 75/2014 Kompetensi teknis , kesinambungan pelayanan Tergambarnya keberadaan petugas pemberi pelayanan Jumlah bidan yang berada di unit pelayanan puskesmas tiban baru sesuai dengan standar permenkes no 75 tahun 2014 1 tahun sekali Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu tahun sekali oleh petugas rekam medis baik rawat jalan ataupun rawat inap kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah seluruh bidan yang ada dipuskesmas tiban baru Jumlah minimal bidan yang harus ada di pelayanan puskesmas sesuai dengan permenkes no 75 tahun 2014 Laporan 100% Tim Mutu

INDIKATOR PROSES : PELAYANAN ANTE NATAL CARE, KB DAN IVA TERSEDIA DENGAN TENAGA TERLATIH

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional

Pelayanan Ante Natal Care, KB dan IVA tersedia dengan tenaga terlatih Kompetensi teknis Memenuhi kebutuhan tenaga bidan sesuai standar Dilakukannya pelayanan antenatal care, KB dan IVA yang dilakukan dengan bidan atau tenaga terlatih yang tersedia di puskesmas tiban baru. - 75 -

Frekuensi pengumpulan data Periode analisis Numerator Denominator Sumber data Standar Penanggung jawab

1 tahun sekali 1 tahun sekali Jumlah seluruh bidan yang ada dipuskesmas tiban baru yang telah terlatih Jumlah seluruh bidan yang ada di puskesmas tiban baru Laporan 100% Koordinator KIA

INDIKATOR OUTPUT : KUNJUNGAN ANC (K1) DAN (K4)

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi Operasional

Numerator Denominator Standar Pencatatan Rekapitulasi Unit Analisa & Pelaporan Penanggungjawab pengumpulan data

kunjungan ANC (K1) dan (K4) Kesinambungan pelayanan, Keselamatan pasien Tergambarnya informasi kunjungan ANC (K1) dan (K4) K1: Cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu K4: Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan. Pelayanan yang mencakup minimal : (1) Timbang badan dan ukur tinggi badan, (2) Ukur tekanan darah, (3) Nilai status gizi (ukur lingan lengan atas), (4) (ukur) tinggi fundus uteri, (5) Tentukan presentasi janin & denyut jantung janin(DJJ), (6) Skrining status imunisasi tetanus (dan pemberian Tetanus Toksoid) ,(7) Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan), (8) Test laboratorium sederhana (Hb, Protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC),(9) Tata laksana kasus, (10) temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling Jumlah kumulatif seluruh K1 + K4 di puskesmas tiban baru 2 100% Setiap hari Setiap bulan Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh koordinator KIA dan dilaporkan kepada tim mutu Puskesmas Tiban Baru. Koordinator KIA

INDIKATOR OUTCOME : KEPUASAN PELANGGAN

Judul

Kepuasan Pelanggan - 76 -

Dimensi Mutu Tujuan Definisi Operasional Frekuensi Pengumpulan Data Periode Analisa

Numerator Denominator Sumber Data Standar Penanggung jawab Pengumpulan data

Kenyamanan Terselenggaranya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan 1 bulan

Rekapitulasi dan Analisa dilakukan setiap satu bulan sekali oleh koordinator tiap unit , kemudian data akan dilaporkan kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu Puskesmas dan Kepala Puskesmas setiap bulannya. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen puskesmas setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Manajemen Mutu Puskesmas Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang disurvey (dalam persen) Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50) Survei ≥ 90 % Tim survey kepuasan pelanggan

h. PELAYANAN GIZI INDIKATOR INPUT : PEMBERI PELAYANAN GIZI SESUAI PERSYARATAN PERMENKES NO 75/2014

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional Frekuensi pengumpulan data Periode analisis Numerator Denominator Sumber data Standar Penanggung jawab pengumpulan data

Pemberi pelayanan gizi sesuai persyaratan permenkes no 75/2014 Kompetensi teknis , kesinambungan pelayanan Tersedianya pemberi pelayanan gizi oleh tenaga yang berkompeten pemberi pelayanan gizi adalah orang terlatih 1 tahun sekali 1 tahun sekali Adanya petugas pelayanan gizi di puskesmas tiban baru Adanya petugas pelayanan gizi sesuai persyaratan permenkes no 75 tahun 2014 Laporan 100% Tim mutu

- 77 -

INDIKATOR INPUT : KETERSEDIAAN PELAYANAN KONSULTASI GIZI

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi operasional Frekuensi pengumpulan data Periode analisis Numerator Denominator Sumber data Standar Penanggung jawab pengumpulan data

Ketersediaan pelayanan konsultasi gizi kesinambungan pelayanan Tergambarnya keberadaan petugas pemberi pelayanan konsultasi gizi Adanya kegiatan pemberian konsultasi tentang gizi di puskesmas tiban baru 1 tahun sekali 1 tahun sekali Jumlah seluruh pemberian konsultasi gizi di puskesmas tiban baru Jumlah seluruh pasien gizi di puskesmas Laporan 100% Pengelola program gizi

INDIKATOR OUTPUT : PENANGANAN KASUS GIZI BURUK

Judul Dimensi mutu Tujuan Definisi Operasional Numerator Denominator Standar Pencatatan Rekapitulasi Unit Analisa & Pelaporan

Penanggungjawab pengumpulan data

penanganan kasus gizi buruk Kesinambungan pelayanan, Keselamatan pasien Tergambarnya tanggungjawab dalam kelengkapan informasi rekam medik Penanganan kasus gizi buruk yang terdapat di puskesmas tiban baru Jumlah seluruh pasien gizi buruk yang terjaring di puskesmas Jumlah pasien atau sasaran gizi buruk 100% Setiap hari Setiap bulan Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh koordinator loket pendaftaran dan dilaporkan kepada tim PMKP Puskesmas Tiban Baru. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh tim PMKP Puskesmas Tiban Baru . Pengelola program gizi

- 78 -

E. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi a. Tanggung Jawab dan Wewenang Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Tiban Baru harus didukung oleh tata kelola dan sinergisitas serta komunikasi yang baik diantara Kepala Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen Mutu, Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan Penanggung jawab Pelayanan Klinis, meliputi; 1) Kepala Puskesmas: Tanggung jawab : 1. Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Tiban Baru; 2. Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan strategis untuk pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada di dalam proses pelayanan; 3. Melakukan

pengawasan

melekat

bagian

seluruh

pelaksanaan

kegiatan program dan pengelolaan keuangan 4. Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta bangunan dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua proses perbaikan mutu; 5. Mengadakan koordinasi dan advokasi lintas sektor, kelompok masyarakat serta kader dalam upaya pembangunan kesehatan di wilayah kerja; 6. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan masyarakat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat; 7. Menyusun perencanaan kegiatan Puskesmas dengan dibantu oleh staf Puskesmas. Wewenang : 1. Membentuk dan mengangkat tim dan instrumen pendukung yang terkait dalam rangka pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu; 2. Menetapkan Manual Mutu yang disusun oleh Tim Penyusun Manual Mutu; 2) Penanggung jawab Manajemen Mutu: Tanggung jawab: 1. Menetapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Tiban Baru; - 79 -

2. Memastikan bahwa persyaratan umum dalam pelaksanaan Sistem Manajemen

Mutu

Puskesmas

Tiban

Baru

dimengerti

dan

dilaksanakan oleh seluruh pegawai. Wewenang: 1. Menberikan saran, masukan dan arahan terkait dengan upaya perbaikan Sistem Manajemen Mutu termasuk program Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien; 2. Meminta dilakukannya pertemuan di luar pertemuan terjadwal yang telah disepakati dalam rangka bertujuan memastikan dan mencari solusi perbaikan mutu bilamana dipandang perlu. 3) Penanggung jawab Upaya Puskesmas: Tanggung jawab: 1. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup upaya Puskesmas; 2. Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisa Sistem Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup upaya Puskesmas; 3. Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan

perbaikan

terus-menerus

dalam

lingkup

upaya

Puskesmas; Wewenang: 1. Mengkoordinasikan seluruh unit program upaya guna mencapai sasaran mutu yang telah dituangkan dalam Manual Mutu; 2. Meminta kepada seluruh unit upaya untuk dilakukan pertemuan di luar pertemuan terjadwal bila terjadi persoalan yang terkait dengan upaya perbaikan mutu program upaya; 4) Penanggung jawab Pelayanan Klinis: Tanggung jawab: 1. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup pelayanan klinis; 2. Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisa Sistem Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup pelayanan klinis;

- 80 -

3. Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan perbaikan terus menerus dalam lingkup pelayanan klinis. Wewenang: 1. Mengkoordinasikan seluruh unit program pelayanan klinis guna mencapai sasaran mutu yang telah dituangkan dalam Manual Mutu; 2. Meminta kepada seluruh unit pelayanan klinis untuk dilakukan pertemuan di luar pertemuan terjadwal bila terjadi persoalan yang terkait dengna upaya perbaikan mutu pelayanan klinis; b. Struktur Organisasi Puskesmas Tiban Baru Kota Batam sebagaimana dijelaskan dalam lampiran Manual Mutu dinyatakan dengan jelas hubungan dan tanggung jawab antar fungsi atau bagian yang saling berpengaruh terhadap mutu dalam organisasi Puskesmas. Tugas dan tanggung jawab untuk seluruh fungsi dalam struktur organisasi dijelaskan dalam Kebijakan tentang Struktur Organisasi, Uraian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang yang selanjutnya diserahkan kepada masing-masing personel, salinannya disimpan dan dipelihara dengan baik oleh sekretariat pengendalian dokumen. F. Wakil Manajemen Mutu/ Penanggung Jawab Manajemen Mutu Kepala Puskesmas Tiban Baru Kota Batam menunjuk 1 (satu) orang Penanggung jawab Manajemen Mutu yang secara umum memiliki tugas untuk: 1) Mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di Puskesmas Tiban Baru; 2) Memastikan sistem manajemen mutu di Puskesmas Tiban Baru ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara; 3) Melaporkan

kepada

Kepala

Puskesmas

Tiban

Baru

terkait

Sistem

Manajemen Mutu, yang meliputi kinerja dan pelayanan; 4) Memastikan kesadaran seluruh pegawai Puskesmas Tiban Baru terhadap kebutuhan dan harapan pelanggan. G. Komunikasi Internal Puskesmas Tiban Baru Kota Batam dalam rangka untuk mengevaluasi kekurangan pelayanan dan kinerja yang telah ditetapkan dalam sasaran mutu dilakukan melalui media komunikasi internal yang dapat berupa rapat koordinasi, memorandum, papan pengumuman, surat keputusan, meeting, breefing, - 81 -

konseling, dokumen- dokumen Sistem Manajemen Mutu dan lain-lain dengan ditetapkan kebijakan dan Prosedur Komunikasi Internal sebagai berikut; No

Jenis Kegiatan

Jadwal Pelaksanaan Setiap hari Pagi dan Sore

1.

Kegiatan apel pagi

2.

Pertemuan bidan koordinator dan bidan desa Pertemuan rutin program upaya

Setiap bulan

4.

Pertemuan rutin pelayanan klinis

Setiap bulan

5.

Pertemuan Tim Audit Internal Pertemuan Tim Manajemen Risiko/PMKP

2 bulan sekali

3.

6.

7.

8.

9.

Pertemuan Tim Survei Kepuasan dan Komplain Pelanggan Pertemuan Tim Manajemen Mutu Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)

10. Lokakarya mini bulanan

11. Lokakarya mini tribulanan

Setiap bulan

Minggu ke I setiap bulannya Minggu ke I setiap bulannya Minggu ke I setiap bulannya Setiap 6 bulan dan bila diperlukan dapat dilakukan Minggu ke IV setiap bulannya Minggu ke IV setiap tiga bulan

- 82 -

Unit terkait Seluruh Staf Puskesmas Tiban Baru KIA/KB, Gizi, Kesling Seluruh Staf Puskesmas Tiban Baru Seluruh Staf Puskesmas Tiban Baru Tim yang bersangkutan Tim yang bersangkutan Tim yang bersangkutan Tim yang bersangkutan Seluruh Staf Puskesmas Tiban Baru

Seluruh Staf Puskesmas Tiban Baru Seluruh Staf Puskesmas Tiban Baru dan Lintas sektor, kelompok masyarakat, dll

Ket.

BAB IV TINJAUAN MANAJEMEN

A. Umum Manajemen Puskesmas Tiban Baru Kota Batam memiliki kebijakan untuk selalu melaksanakan peninjauan terhadap Sistem Manajemen Mutu organisasi dan peninjauan dilakukan melalui Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang sedikitnya dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Rapat Tinjauan Manajemen ini adalah untuk menjamin kelangsungan efektifitas dan kelayakan sistem manajemen mutu, persyaratan layanan, kebijakan mutu dan sasaran mutu di Puskesmas Tiban Baru.

B. Masukan Tinjauan Manajemen Masukan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) Puskesmas Tiban Baru Kota Batam berisi informasi antara lain mengenai; 1. Hasil

Rapat

Tinjauan

Manajemen

(RTM)

sebelumnya

yang

belum

terselesaikan; 2. Hasil audit internal, baik berupa hasil audit mutu kinerja maupun hasil audit mutu layanan; 3. Hasil penilaian sasaran mutu; 4. Temuan antisipatif manajemen risiko/peningkatan mutu keselamatan pasien; 5. Hasil kegiatan umpan balik dan survei pelanggan; 6. Tindakan-tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan; 7. Kebijakan mutu dan layanan/upaya Puskesmas; 8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap Sistem Manajemen Mutu dan pelayanan/penyelenggaraan kegiatan.

C. Luaran Tinjauan Keluaran atau output Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) berisi keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan : 1) Peningkatan efektifitas Sitem Manajemen Mutu dan prosesnya; 2) Peningkatan jasa pelayanan yang berhubungan dengan persyaratan pelayanan; 3) Kebutuhan sumber daya yang diperlukan; - 83 -

4) Kesesuaian terhadap aktifitas dan proses dari Sistem Manajemen Mutu, terhadap kebijakan mutu dan pencapaian sasaran mutu; 5) Menentukan tindakan pencegahan dan atau tindakan perbaikan secara terusmenerus; 6) Menentukan parameter peningkatan pelayanan Puskesmas Tiban Baru, infrastruktur dan proses-prosesnya; 7) Memperbaharui dan melaksanakan kajian-kajian terhadap ukuran-ukuran indikator dari proses pelayanan Puskesmas Tiban Baru; 8) Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan perubahan-perubahan, kebijakan Puskesmas Tiban Baru dan penyediaan Sumber Daya Manusia; 9) Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan terhadap perubahanperubahan

di

dalam

undang-undang

dan

peraturan-peraturan

yang

ditentukan; 10) Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan kepuasan dan untuk mengurangi komplain pelanggang; 11) Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan komunikasi dengan pelanggan; 12) Mengembangkan tindakan pencegahan dan rencana penanganan terhadap risiko yang telah teridentifikasi.

- 84 -

BAB V MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. Penyediaan Sumber Daya Kepala Puskesmas Tiban Baru Kota Batam berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas. Penyediaan

sumber

daya

meliputi baik

untuk

penyelenggaraan

upaya

Puskesmas maupun pelayanan klinis. Manejemen mengidentifikasi kebutuhan, kualifikasi serta menyediakan sumber daya yang memadai untuk pengelolaan jasa pelayanan, kinerja organisasi, aktivitas verifikasi dan audit mutu internal.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia 1. Umum: Manajemen menjamin bahwa sumber daya manusia yang ada dilatih secara memadai, sehingga memungkinkan dapat melaksanakan tugas-tugas yang baru diberikan secara efisien. 2. Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran: Penanggung jawab Manejemen Mutu mengkaji kualifikasi petugas secara periodik, sedikitnya sekali dalam 1 (satu) tahun, untuk menentukan apakah petugas tersebut memiliki kualifikasi yang memadai dan atau apakah perlu diberikan pelatihan tambahan. Adanya pekerjaan baru, teknologi baru dan atau peraturan baru merupakan dasar untuk menentukan kebutuhankebutuhan pelatihan petugas. Puskesmas Tiban Baru menetapkan suatu program pelatihan kepada petugas baik secara eksternal maupun internal sesuai dengan persyaratan mutu yang telah ditetapkan. Puskesmas Tiban Baru selalu menjaga dan memelihara program pelatihan untuk memastikan bahwa seluruh petugas mendapatkan tugas-tugas yang sesuai dengan pendidikan keahlian dan pengalaman yang dimiliki. Puskesmas Tiban Baru menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi yang mengatur identifikasi kebutuhan pelatihan dan palaksanaannya untuk seluruh petugas yang terlibat dalam kegiatan yang mempengaruhi mutu.

- 85 -

C. Infrastruktur Puskesmas Tiban Baru Kota Batam menyediakan dan memelihara infrastruktur yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan terhadap pelayanan yang diberikan. Infrastruktur yang dimaksud berupa: a. Gedung, bangunan dan ruangan, yang terdiri dari; 1) Gedung Puskesmas induk 2) Ruang b. Peralatan penunjang (baik perangkat keras dan perangkat lunak), yang terdiri dari; 1) Medis; Hematologi analisa, fotometer, mikroskop, sentrivuge, sterilisator, unit gigi, nebulizer, EKG, blender obat, mesin pengemas puyer. 2) Non medis; komputer, printer, laptop, mesin pendaftaran, televisi, telepon, internet. c. Fasilitas umum lainnya, yang terdiri dari; 1) Toilet umum 2) Tempat parkir

D. Lingkungan Kerja Penanggung jawab Manajemen Mutu bertanggung jawab terhadap pengelolaan lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan pelayanan. Dalam mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai upaya antara lain; 1) Kegiatan keamanan: Kegiatan inventarisasi aspek security dan potensi kerawanan dilakukan pada setiap triwulan. 2) Kegiatan kebersihan dan penghijauan; a) Kegiatan penanaman bunga dan penataan taman Puskesmas dilakukan bersamaan dengan kegiatan sabtu bersih. b) Visitasi sarana umum oleh unsur manajemen (Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha dan Penanggung jawab Manajemen Mutu) yang dilakukan setiap bulan sekali. 3) Kegiatan penghematan; Kegiatan pemantauan terhadap sistem instalasi listrik setiap triwulan. - 86 -

BAB VI PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas 1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja (Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)) Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk : -

Melaksanakan perencanaan;

-

Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;

-

Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;

-

Menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan sektor lain terkait;

-

Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat;

-

Melaksanakan

peningkatan

kompetensi

sumber

daya

manusia

puskesmas; -

Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;

-

Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan pelayanan kesehatan; dan

-

Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit

1) Perencanaan kegiatan UKM : a. Berdasarkan: - Pencapaian indikator kinerja UKM tahun sebelumnya, - Umpan balik masyarakat/sasaran, - Analisis identifikasi kebutuhan masyarakat/ sasaran ( SMD, MMD, Lokmin Lintas Sektor), - Peluang pengembangan/inovasi, - Pertemuan kader, pertemuan BPM/ Klinik - Epidemiologi Penyakit - 87 -

- dan pedoman atau acuan yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, maupun Dinas Kesehatan Kota b. seluruh

data/

informasi

tersebut

dibahas

bersama

antara

Penanggung Jawab UKM dan pelaksana untuk menyusun usulan kegiatan UKM c. Usulan kegiatan UKM disusun dalam format RUK UKM yang memuat 5W1H (what, who, why, when, where, how). d. Usulan tersebut sebagai bahan pembahasan perencanaan tingkat puskesmas oleh Tim PTP. e. Untuk perencanaan tahun berjalan setelah diketahui persetujuan anggaran, dilakukan bersama antara Penanggung Jawab UKM dan pelaksana

dengan

skala

prioritas

yang

digunakan

untuk

penentuan/pemilihan kegiatan f.

Kegiatan terpilih disusun dalam bentuk RPK UKM yang disertai RPK bulanan.

2) Akses UKM : a. Rencana kegiatan yang telah tertuang dalam RPK tahunan dan RPK bulanan disosialisasikan atau dikomunikasikan ke masyarakat/ sasaran melalui pertemuan lintas program, lokakarya mini bulanan, lokakarya mini tribulanan/ pertemuan lintas sektor, atau melalui media (brosur/leaflet/papan pengumuman atau media elektronik seperti Web). b. Penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan UKM disusun bersama antara pelaksana Puskesmas dengan sasaran/ kader posyandu. c. Kepastian pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal yang ditetapkan, dan menginformasikan bila terjadi perubahan jadwal kegiatan. d. Informasi umpan balik (mutu/kinerja, kepuasan sasaran) diperoleh melalui, MMD, pertemuan lintas sektor, survey kepuasan dan kuisioner. e. Kaji banding program.

- 88 -

3) Pengukuran Kinerja UKM : Pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan indikator-indikator kinerja yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas untuk masing masing UKM di Puskesmas, mengacu kepada SPM, PIS PK dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kota Batam. Indikator tersebut adalah sebagai berikut : Jenis UKM Kesehatan Ibu dan Anak

Kriteria

Input

Proses

Output

Outcome Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Input

Proses

Indikator Ketersediaan tenaga bidan di semua desa Ketersediaan tenaga bidan di Puskesmas

Kepatuhan pelayanan ANC sesuai prosedur 10 T Ibu bersalin mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar Bayi baru lahir mendapat kan pelayanan kesehatan Balita mendapatkan pelayanan kesehatan Cakupan peserta KB aktif Cakupan K1 Cakupan K4 Pertolongan nakes Cakupan pelayanan nifas Cakupan kunjungan bayi Cakupan kunjungan balita Kepuasan sasaran Ketersediaan pemegang program Penderita DBD yang ditangani Usia produktif mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar Penderita Hipertensi mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Penderita DM mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Penderita TB mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar

- 89 -

Nilai 100 % Sesuai persyaratan Permenkes No 75/2014 100 % 100 %

100 % 100 % 99,6 % 100 % 100 % 95,75 % 95,8 % 96,46 % 36,20 % 95 % 100 % 100 % 100 %

100 %

100 %

100 %

Output

Kesehatan Lingkungan

Input

Proses

Output

Promosi Kesehatan

Input

Proses

Output

Orang yang berisiko HIV mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Penderita DBD mendapat kan pelayanan kesehatan Usia produktif mendapat kan skrining kesehatan sesuai standar Penderita Hipertensi mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Penderita DM mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Penderita TB mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Orang yang berisiko HIV mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Ketersediaan Pemegang Program Inspeksi kesehatan lingkungan Intervensi kesling Pemberdayaan masyarakat Cakupan pemeriksaan TTU Cakupan klinik sanitasi Cakupan inspeksi sanitasi sekolah Cakupan pengawasan home industry Cakupan pengawasan tempat pengolahan makanan Cakupan desa/kelurahan yang melaksanakan STBM Ketersediaan tenaga promosi kesehatan Ketersediaan kit penyuluhan Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan dalam gedung Desa Siaga Penyuluhan luar gedung Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan - 90 -

100 %

68 kasus 44,96 %

48,15 %

13,47 %

92,3 %

26,74 %

100 % 100 % 100 % 50 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

50 % Sesuai PMK 75/2014 60 % 100 %

100 % 100 % 100 %

dalam gedung

Pelayanan Gizi

Input Proses

Output

UKM Pengambang

Input Proses

an

Output

Perkesmas

Input Proses

Desa siaga Penyuluhan luar gedung Ketersediaan tenaga gizi sesuai PMK No 75/2014 Pemantauan pertumbuhan di posyandu Pemberian tablet tambah darah Surveilans gizi Penyuluhan dan konsultasi gizi Pemberian vitamn A Pemantauan pertumbuhan di posyandu Pemberian tablet tambah darah Surveilans gizi Penyuluhan dan konsultasi gizi Pemberian vitamn A KetersediaanPemegang Program Lansia mendapatkan pelayanan kesehatan Anak usia dasar mendapatkan pelayanan dasar Orang dengan gangguan jiwa mendapatkan pelayanan kesehatan Lansia mendapatkan pelayanan kesehatan Anak usia dasar mendapatkan pelayanan dasar Orang dengan gangguan jiwa mendapatkan pelayanan kesehatan Ketersediaan tenaga Perkesmas Pelaksanaan kunjungan rumah sesuai rencana Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Pelaksanaan Konsultasi Kesehatan Pelaksanaan pembinaan kemandirian pasien - 91 -

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 90 % 100 % 100 % 100 %

100 %

44,96 % 85,7 %

100 %

Sesuai PMK 75/2014 100 % 100 % 100 % 100 %

Output

Cakupan Kunjungan Cakupan Kemandirian

75 % 75 %

a. Penanggungjawab UKM bersama dengan pelaksana menyusun rencana perbaikan kinerja berdasarkan hasil monitoring dan penilaian kinerja.

Perbaikan

kinerja

UKM

dilaksanakan

secara

berkesinambungan. b. Pelaksanaan monitoring pencapaian kinerja UKM dilakukan setiap bulan oleh Penanggung Jawab UKM kepada pelaksana melalui pertemuan lintas program. c. Pelaksanaan evaluasi kinerja UKM dilakukan setiap tiga bulan, dan dilakukan tindak lanjut bila ada capaian program yang rendah.

2. Proses yang berhubungan dengan sasaran a. Penetapan persyaratan sasaran Penetapan sasaran kegiatan UKM dilakukan berdasarkan pedoman program masing-masing UKM dengan mempertimbangkan peta masalah berbasis wilayah (by name by address). b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran Pelaksana kegiatan melakukan tinjauan persyaratan sasaran kegiatan sebelum dan setelah kegiatan, untuk mengevaluasi ketepatan sasaran kegiatan. Apabila dimungkinkan terjadi ketidaktepatan sasaran, maka pelaksana segera melakukan tindakan preventif jika kegiatan belum dilaksanakan dengan mengubah sasaran. Apabila terjadi ketidaktepatan sasaran maka pelaksana UKM melakukan tindakan korektif. c. Komunikasi dengan sasaran Komunikasi kepastian jadwal pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh pelaksana UKM terhadap masyarakat/ sasaran melalui surat resmi, media elektronik (WA, telepon atau sms) atau kunjungan koordinasi. Apabila terjadi perubahan jadwal dikomunikasikan melalui sms, telepon maupun WA.

- 92 -

3. Penyelenggaraan UKM a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya 1) Pengendalian proses pelaksanaan UKM dilakukan dengan menetapkan pedoman/ panduan program, kerangka acuan program/ kegiatan dan SOP pelaksanaan kegiatan. 2) Penanggung Jawab dan pelaksana UKM melaksanakan kegiatan sesuai dengan pedoman/ panduan/ kerangka acuan/ SOP/ rencana kegiatan yang telah disusun, dan berdasarkan kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran. 3) Penanggung Jawab UKM memastikan jadwal kegiatan dan petugas pelaksana yang kompeten.

b. Validasi proses penyelenggaraan upaya 1) Pelaksana menyusun laporan pelaksanaan kegiatan UKM kepada Penanggung jawab UKM maksimal satu minggu setelah kegiatan. 2) Penanggung jawab UKM memeriksa laporan apakah selaras dengan kebijakan, pedoman/ panduan, kerangka acuan dan SOP kegiatan. 3) Secara sampling dan berkala Penanggung jawab UKM melakukan observasi pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan checklist/ daftar tilik, dengan target CR SOP minimal 70%

c. Identifikasi dan mampu telusur Penanggung jawab dan pelaksana upaya bertanggung jawab atas proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan tindaklanjut seluruh kegiatan termasuk pendokumentasian rekaman. Sehingga penanggung jawab UKM dan pelaksana setiap upaya mampu mengidentifikasi dan mampu telusur atas seluruh kegiatan masing – masing upaya, baik telusur sistem maupun telusur dokumen.

d. Hak dan Kewajiban sasaran Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya akan menetapkan hak dan kewajiban sasaran setiap upaya yang diselenggarakan. Penetapan hak dan kewajiban sasaran disusun bersama dan ditetapkan dengan SK Kepala Puskesmas. - 93 -

Hak dan kewajiban sasaran adalah : 1) Calon Penganten Hak Sasaran: - Mendapatkan informasi tentang kesehatan keluarga - Mendapatkan Imunisasi Caten Kewajiban Sasaran : - Memberikan informasi yang benar tentang riwayat kesehatan - Melakukan Imunisasi Caten

2) Ibu Hamil dan Ibu Nifas Hak Sasaran: - Mendapatkan pelayanan kehamilan /ANC Terpadu - Mendapatkan tablet tambah darah bagi ibu hamil dan ibu nifas - Mendapatkan pelayanan pasca nifas / setelah melahirkan - Mendapatkan pelayanan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) - Mendapatkan Vitamin A untuk ibu nifas - Mendapatkan konseling dan pelayanan KB sesuai keinginan ibu - Mendapatkan informasi tentang kesehatan, PHBS dll Kewajiban Sasaran : - Melakukan pemeriksaan kehamilan / ANC terpadu - Minum tablet tambah darah selama kehamilan dan saat masa nifas - Bersalin di fasilitas kesehatan - Melakukan IMD - Minum Vitamin A - Melakukan konsultasi KB - Memberikan informasi yang benar tentang riwayat kesehatan 3) Bayi dan Balita Hak Sasaran : - Mendapatkan Pelayanan kesehatan di posyandu usia 0-5 tahun - Mendapatkan pemeriksaan SDIDTK - Mendapatkan Vitamin A pada bulan februari dan agustus - Mendapatkan Imunisasi dasar lengkap Kewajiban Sasaran : - Setiap bulan datang ke posyandu - 94 -

- Melakukakan pemeriksaan SDIDTK - Minum Vitamin A - Melakukan Imunisasi dasar lengkap 4) Anak Pra Sekolah Hak Sasaran : - Mendapatkan pemeriksaan SDIDTK - Mendapatkan Vitamin A bulan februari dan agustus - Mendapatkan Imunisasi Kewajiban Sasaran : - Melakukan pemeriksaan SDIDTK - Minum Vitamin A - Melakukan Imunsasi

5) Anak Sekolah Hak Sasaran : - Mendapatkan informasi kesehatan, PHBS dll - Mendapatkan pemeriksaan kesehatan - Mendapatkan Pelatihan Dokter Kecil - Mendapatkan Pelatihan Jumantik Cilik - Mendapatkan Imunisasi Kewajiban Sasaran : - Memberikan data yang benar tentang riwayat kesehatan - Melakukan pemeriksaan kesehatan - Mengikuti Pelatihan Dokter Kecil - Mengikuti Pelatihan Jumantik Cilik - Melakukan Imunisasi

6) Remaja Hak Sasaran : - Mendapatkan informasi kesehatan, reproduksi, PHBS dll - Mendapatkan Vitamin tablet tambah darah setiap bulan Kewajiban Sasaran : - Memberikan data yang benar tentang kesehatan - Minum Vitamin tablet tambah darah - 95 -

7) Posbindu dan WUS Hak Sasaran : - Mendapatkan pelayanan IVA - Mendapatkan Imunisasi TT pada WUS - Mendapatkan pelayanan kesehatan terpadu seperti pemeriksaan tensi, cek gula darah, kolesterol, asam urat Kewajiban Sasaran : - Melakukan IVA sekali setahun - Melakukan Imunisasi TT 5x - Datang ke Posbindu

8) Lansia Hak Sasaran : - Mendapatkan informasi kesehatan, PHBS dll - Mendapatkan pelayanan lansia (cek tensi, gula darah, kolesterol dan asam urat) Kewajiban Sasaran : - Memberikan informasi yang benar tentang riwayat kesehatan - Datang ke Posyandu Lansia

e. Pemeliharaan milik pelanggan (jika ada)

f. Manajemen risiko dan keselamatan Manajemen

risiko

adalah

proses

mengenal,

mengevaluasi,

mengendalikan, meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh.

Manejemen

risiko

dilakukan

untuk

meminimalisasi

kemungkinan terjadinya risiko yang bisa terjadi dalam setiap kegiatan. Proses manajemen risiko dalam pelayanan UKM meliputi menetapkan lingkup manajemen dengan kriteria 3H 1P (high risk, high volume, high cost, potensial problem), kajian risiko/ risk assessment (identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko). Hasil evaluasi risiko untuk menentukan perlu atau tidak tindakan perbaikan/ tindak lanjut. Tindakan perbaikan bisa berupa perbaikan input, proses atau perbaikan output.

- 96 -

Analisis risiko dilakukan terhadap prosedur pelayanan di area prioritas, dengan menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) atau Analisis Modus Kegagalan dan Dampaknya (AMKD). Risiko yang telah

teridentifikasi

kemudian

ditetapkan

tindakan

preventif

atau

pencegahan agar kegagalan yang dimungkinkan tidak terjadi.

4. Pengukuran, analisa, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM a. Umum Dalam rangka monitoring dan evaluasi mutu dan kinerja UKM, maka perlu ditetapkan indikator yang bisa diukur dan menggambarkan suatu kondisi sebenarnya dari hasil proses kegiatan.

b. Pemantauan dan pengukuran 1) Kepuasan pelanggan Kepuasan

pelanggan

dinilai

menggunakan

kuesioner

terhadap

sasaran setiap UKM secara berkala minimal setiap sebulan sekali. Kepuasan pelanggan dilakukan untuk mengetahui mutu layanan UKM dari aspek kepuasan pelanggan. Kuesioner dibagikan kepada pelanggan UKM melalui pertemuan atau langsung setelah kegiatan usai. Data diolah, dan dianalisis menjadi informasi tingkat kepuasan pelanggan UKM. Hasil analisa kepuasan pelanggan dilaporkan ke ketua tim mutu.

2) Audit internal Audit internal akan dilakukan secara berkala sepanjang tahun terhadap prosedur, sarana prasarana, SDM dan hasil pada unit-unit pelayanan yang diprioritaskan dan ditetapkan setiap tahunnya. Audit internal dilakukan minimal satu bulan setelah implementasi dari SOP yang ditetapkan, dan diulang kembali untuk jangka waktu tiga bulan. Tahapan pelaksanaan audit internal adalah penjadwalan, penyusunan instrument, penetapan petugas, sosialisasi jadwal, pelaksanaan audit, analisis data, dan pembahasan penyusunan tindak lanjut. Hasil/tindak lanjut audit internal menjadi bahan masukan Rapat Tinjauan Manajemen. - 97 -

Audit internal penyelenggaraan UKM dilakukan oleh tim audit internal puskesmas Tiban Baru.

3) Penilaian Kinerja Puskesmas a) Pemantauan dan pengukuran proses Pemantauan

dan

pengukuran

proses

dilakukan

sepanjang

kegiatan/ proses untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kebijakan, pedoman/ panduan, kerangka acuan dan SOP upaya yang telah ditetapkan, termasuk ketaatan terhadap jadwal. Jika saat monitoring proses diidentifikasi penyimpangan atau kecenderungan tidak tercapainya tujuan, maka bisa segera dilakukan perbaikan.

Perbaikan yang bisa dilakukan meliputi

perbaikan jadwal, perbaikan metode, sasaran, SOP, dll. Perbaikan ditujukan untuk melakukan tindakan korektif sehingga tujuan atau kinerja yang ditargetkan akan tetap tercapai. Pemantauan dilakukan secara berkala dan terintegrasi lintas program, melalui pertemuan lokakarya mini bulanan, dan mini lokakarya lintas sektor (3 bulan sekali) dengan menggunakan indikator kinerja proses yang telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas pada awal tahun.

b) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan Pemantauan dan pengukuran hasil layanan dengan menggunakan indikator kinerja/ SPM dilakukan di akhir tahun untuk mengetahui apakah target tercapai, dan bandingkan kecenderungan dengan pencapaian tahun sebelumnya (menurun, meningkat, tetap).

c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai Apabila terdapat indikator / hasil UKM yang tidak sesuai, maka perlu dilakukan penetapan ulang target untuk tahun berikutnya dengan memperhatikan rencana lima tahunan puskesmas.

- 98 -

d. Analisis data Hasil yang tidak sesuai atau tidak tercapai dilakukan analisis penyebab masalah, dengan tahapan identifikasi masalah, tetapkan masalah prioritas, tentukan penyebab masalah, tentukan alternatif pemecahan masalah, buat keputusan pemecahan masalah yang akan direncanakan untuk tahun depan, melalui mekanisme penyusunan perencanaan tingkat puskesmas.

e. Peningkatan berkelanjutan Mekanisme yang harus dilakukan untuk mengendalikan peningkatan berkelanjutan dengan manajemen mutu dengan tahapan/ siklus : perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan tindak lanjut untuk semua penyelenggaraan secara terus menerus.

f. Tindakan korektif Hasil audit internal, hasil monitoring indikator kinerja, dan indikator mutu dapat dilakukan tindakan korektif untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

g. Tindakan preventif Dari hasil analisis masalah tersebut diidentifikasi penyebab kegagalan tahun sebelumnya, sehingga saat perencanaan perlu ditentukan kegiatan antisipatif agar kegagalan tidak terulang kembali.

B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan) 1. Perencanaan Pelayanan Klinis Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk : - Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu; - Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif; - Menyelenggarakan

pelayanan

kesehatan perorangan; - 99 -

kesehatan

yang

berorientasi

pada

- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas, dan pengunjung; - Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerjasama inter dan antar profesi; - Melaksanakan rekam medis; - Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses pelayanan kesehatan; - Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan - Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan - Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan.

2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan a. Penetapan persyaratan sasaran Puskesmas Tiban Baru

menetapkan persyaratan yang terkait dengan

ruang lingkup penerapan Sistem Manajemen Mutu dalam pelayanan klinis. Penetapan persyaratan tersebut termuat dalam Kebijakan dan Prosedur Penetapan Persyaratan Sasaran Pelayanan Klinis meliputi; Sasaran Pasien Rawat Jalan - Pasien umum - Pasien BPJS

b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran Puskesmas Tiban Baru secara berkala meninjau terhadap persyaratan yang berhubungan dengan pelayanan klinis. Tinjauan ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen Puskesmas Tiban Baru memberikan pelayanan kepada masyarakat dan memastikan bahwa: 1) Persyaratan pelayanan klinis dalam bentuk program dan kegiatan telah diuraikan 2) Puskesmas Tiban Baru

selalu berusaha terus menerus memenuhi

persyaratan yang telah ditentukan 3) Puskesmas Tiban Baru

akan melakukan koordinasi dengan pihak

terkait untuk mengupayakan memenuhi kekurangan yang dimiliki - 100 -

c. Komunikasi dengan sasaran Puskesmas Tiban Baru

menetapkan dan menerapkan informasi yang

efektif untuk komunikasi dengan masyarakat atau sasaran pelayanan klinis melalui mekanisme meliputi: 1. Informasi

yang

diberikan

melalui

poster,

leaflet

atau

lembar

pemberitahuan tentang jenis dan jadwal pelayanan yang ditempelkan tempat-tempat umum 2. Kegiatan penyuluhan kesehatan terhadap pasien rawat jalan.

3. Pembelian/ pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis a. Proses pembelian Puskesmas Tiban Baru memastikan pembelian maupun pengadaan material/ peralatan untuk keperluan pelayanan klinis kepada masyarakat diperoleh dari institusi yaitu: Dinas Kesehatan Kota Batam: Untuk pengadaan bahan obat-obatan dan cairan.

b. Verifikasi barang yang dibeli Puskesmas Tiban Baru memastikan bahwa barang atau keperluan yang dilakukan pembelian telah melaui proses verifikasi oleh Tim Penerima Barang sehingga dipastikan barang tersebut adalah tepat harga, tepat jumlah dan tepat mutu.

4. Penyelenggaraan pelayanan klinis a. Pengendalian proses pelayanan klinis Penyelenggaraan pelayanan klinis bertujuan untuk kepuasan pasien. Setiap petugas kesehatan wajib memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensi dan indikator yang telah ditetapkan. Monitoring proses pelayanan klinis dilakukan oleh Kepala Puskesmas dan satu orang dokter penanggung jawab UKP. Untuk menilai terlaksananya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien diperlukan suatu indikator. Indikator penilaian kinerja klinis adalah sebagai berikut :

- 101 -

b. Validasi proses pelayanan Puskesmas Tiban Baru melakukan validasi pelayanan klinis yang hasilnya menjadi rencana tindak lanjut dan bahan perbaikan yang akan dilakukan oleh Tim Audit Internal, Tim Manajemen resiko atau Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien serta Tim Survei atau Kepuasan Pelanggan. Mekanisme dan tata cara validasi terhadap pelayanan klinis secara rinci sebagaimana diatur dalam Kebijakan dan Prosedur Tugas, Wewenang dan Tata Kerja Tim Audit Internal, Tim Manajemen Risiko atau Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) serta Tim Survei atau Kepuasan Pelanggan. Validasi ini termasuk untuk proses dimana ketidaksesuaian terjadi baik sebelum pelayanan dilakukan maupun setelah diberikan.

c. Identifikasi dan ketelusuran Pelayanan klinis yang dilakukan di Puskesmas Tiban Baru mulai dari proses penerimaan pasien awal baik yang menggunakan loket pendaftaran maupun melalui Unit Gawat Darurat (UGD) untuk pelanggan di luar jam dinas sampai dengan pelayanan akhir, diberi identifikasi dengan nomor register pasien pada dokumentasinya. Pengarsipan dan pendokumentasian dokumen rekam medik dan identifikasi pasien yang dilakukan di Puskesmas Tiban Baru secara lebih rinci mengacu kepada dokumen Kebijakan dan Prosedur Tata Cara Pengamanan Dokumen Rekam Medik dan Identifikasi Pasien.

d. Hak dan kewajiban pasien Hak pasien : 1) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Puskesmas Tiban Baru. 2) Memperoleh informasi mengenai hak dan kewajiban pasien. 3) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi. 4) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.

- 102 -

5) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi. 6) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan. 7) Memilih dokter sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di Puskesmas Tiban Baru 8) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai surat izin praktek (SIP) baik didalam maupun diluar Puskesmas Tiban Baru. 9) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya. 10) Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko atau komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan. 11) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya 12) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis. 13) Menjalankan

ibadah

sesuai

agama

atau

kepercayaan

yang

dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya. 14) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Puskesmas Tiban Baru. 15) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap dirinya. 16) Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan Agama dan kepercayaan yang dianutnya. 17) Menyampaikan keluhan atau pengaduan atas pelayanan yang diterima. 18) Menggugat dan atau menuntut Puskesmas Tiban Baru apabila diduga memberikan palayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara Perdata ataupun Pidana. 19) Mengeluhkan pelayanan Puskesmas Tiban Baru yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

- 103 -

Kewajiban Pasien : 1) Mematuhi peraturan yang berlaku di Puskesmas Tiban Baru. 2) Menggunakan fasilitas Puskesmas Tiban Baru secara bertanggung jawab. 3) Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di Puskesmas Tiban Baru. 4) Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan pengetahuan tentang masalah kesehatan. 5) Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan yang dimiliki. 6) Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Tiban Baru dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan dan peraturan perundang- undangan. 7) Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya. 8) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima sesuai dengan PERDA Nomor 7 tahun 2012 kota batam.

e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam medis, dsb) Puskesmas Tiban Baru melaksanakan pemeliharan terhadap barang milik pelanggan pada pelayanan klinis, meliputi spesimen atau dokumen rekam medik (misalnya) melalui pengamanan dokumen-dokumen yang sesuai

dengan

Pengelolaan

Kebijakan

dan

Prosedur

Dokumen

Tata

Cara

Spesimen dan Dokumen Tata Cara Pengamanan

Dokumen Rekam Medik.

f.

Manajemen risiko dan keselamatan pasien Puskesmas Tiban Baru memastikan kelengkapan instrumen dan standar implementasi dalam manajemen risiko dan keselamatan pasien. - 104 -

Keselamatan pasien (patients safety) telah menjadi isu global dalam pelayanan kesehatan termasuk juga di puskesmas. Ada 5 (lima) isu penting yang terkait dengan keselamatan pasien (patiens safety) di bidang kesehatan yang juga diadopsi oleh Puskesmas Tiban Baru yaitu: keselamatan pasien (patiens safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan. Peralatan di puskesmas yang bisa berdampak kepada keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran

lingkungan

dan

keselamatan

kelanjutan

pelayanan

puskesmas. Pelaksanaan Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien di Puskesmas Tiban Baru memiliki tujuan, meliputi: 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas Tiban Baru 2. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas Tiban Baru terhadap pasien dan masyarakat 3. Menurunnya angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Puskesmas Tiban Baru 4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian yang tidak diharapkan di Puskesmas Tiban Baru

5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien a. Penilaian indikator kinerja klinis No 1.

2.

Jenis Pelayanan Kriteria Pelayanan Input rekam medik (Pendaftaran) Proses

1.

Output

3.

Outcome Input

4. 1.

Pelayanan Farmasi

2.

2.

Indikator Indikator Tersedianya tenaga Rekam Medik Sesuai Permenkes No. 75/2014 Waktu tunggu pendaftaran ≤ 15 menit Kelengkapan Pengisian Rekam Medis 24 jam setelah pelayanan Kepuasan pelanggan Pemberi pelayanan farmasi Sesuai persyaratan permenkes No 75/2014 Ketersediaan formularium, Tersedia dan updated

- 105 -

Target 100%

100 % 100 % ≥ 90 % 100 %

100 %

Proses Output

3.

Pelayanan laboratorium

Outcome Input

Proses

Output

4.

UGD

Outcome Input

Proses

Output Outcome 5.

Gigi dan Mulut

Input

Proses

Output

6.

Pelayanan Rawat Jalan

Outcome Input

Proses

paling lama 1 thn 3. Waktu tunggu pelayanan obat ≤ 15 menit 4. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat 5. Kepuasan pelanggan 1. Penanggung jawab laboratorium Sesuai Permenkes No. 75/2014 2. Fasilitas dan peralatan laboratorium Sesuai Permenkes No. 75/2014 3. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium sesuai dengan SK 4. Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu eksternal 5. Kepuasan pelanggan 1. Petugas memiliki minimal 1 sertifikat kegawatdaruratan BTCLS/ ACLS/ PPGD/ EKG yang masih berlaku 2. Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat Darurat ≤ 5 menit terlayani setelah pasien datang 3. Ketepatan pelaksanaan triase 4. Kepuasan pelanggan 1. Ketersediaan dokter gigi Sesuai standar permenkes No 75/2014 2. Fasilitas dan Peralatan Gigi dan Mulut Sesuai Permenkes No. 75/2014 3. Ketersediaan Pelayanan medik Gigi dasar dengan tenaga terlatih 4. Pencatatan dan Pelaporan Perawatan Gigi 5. Kepuasan pelanggan 1. Ketersediaan dokter sesuai standar permenkes No 75/2014 2. Fasilitas dan peralatan rawat jalan Sesuai Permenkes No. 75/2014 3. Pasien rawat jalan TB yang - 106 -

100 %

≥ 90 % 100%

80%

100%

100 % ≥ 90 % 100%

100 %

100 % ≥ 90 % 100 %

80 %

100 % ≥ 80 % ≥ 90 %

≥ 80 %

100%

ditangani dengan strategi DOTS 4. Pasien dengan diagnosa Common Cold tidak diberikan antibiotik Output

7.

Pelayanan Ibu

Outcome Input Proses

Output Outcome 8.

Pelayanan Gizi

Input

Output

100%

5. Peresepan obat sesuai formularium 6. Kepuasan pasien 1. Ketersediaan tenaga bidan sesuai standar No 75/2014 2. Pelayanan Ante Natal Care, KB dan IVA Tersedia dengan tenaga terlatih 3. Kunjungan ANC (K1) dan (K4) 4. Kepuasan pasien

100 %

1. Pemberi pelayanan gizi Sesuai persyaratan permenkes No 75/2014 2. Ketersediaan pelayanan konsultasi gizi

100 %

3. Penanganan Gizi Buruk

100 %

≥ 90 % 100 % 100 %

100 % ≥ 90 %

100 %

b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien Dalam rangka implementasi Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) pelayanan klinis di Puskesmas Tiban Baru sebagaimana ketentuan dalam pelaksanaan program keselamatan pasien (patients safety) memiliki 7 (tujuh) standar atau indikator kinerja klinis keselamatan pasien, meliputi: 1) Hak pasien 2) Mendidik pasien dan keluarga 3) Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan 4) Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien 5) Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien 6) Mendidik staf tentang keselamatan pasien Komunikasi merupakan kunci staf untuk mencapai keselamatan pasien

- 107 -

c. Pelaporan insiden keselamatan pasien Setiap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) atau Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dan berpotensi menimbulkan bahaya pada pelayanan klinis di setiap unit Puskesmas Tiban Baru harus segera dilaporkan untuk segera ditindaklanjuti, meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/KTD) di setiap unit Puskesmas Tiban Baru, waiib segera ditindaklanjuti (dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak/ akibat yang tidak diharapkan 2. Setelah ditindaklanjuti, setiap petugas segera buat laporan insidennya dengan mengisi formulir Laporan Insiden pada akhir jam keria/shift kepada atasan langsung yaitu Penanggungjawab unit masing-masing paling lambat 2x24 jam 3. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko terhadap insiden yang dilaporkan 4. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisis yang akan dilakukan sebagai berikut: a) Grade biru: Investigasi sederhana oleh atasan langsung dalam hal ini penanggungjawab unit masing-masing, waktu maksimal 1minggu. b) Grade hijau: Investigasi sederhana oleh atasan langsung dalam hal ini penanggungjawab unit masing-masing, waktu maksimal 2 minggu. c) Grade kuning: Investigasi komprehensif

menggunakan analisis

akar masalah atau Root Cause Analysis (RCA) oleh Tim Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) Puskesmas Tiban Baru, waktu maksimal 45 hari. d) Grade merah: Investigasi komprehensi menggunakan analisis akar masalah atau Root Cause Analysis (RCA) oleh Tim Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) Puskesmas Tiban Baru, waktu maksimal 45 hari. 5. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan laporan insiden dilaporkan oleh atasan langsung dalam hal ini penanggungjawab unit masing-masing, kepada Tim

- 108 -

Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) 6. Selanjutnya

Tim

Manajemen

Risiko/Peningkatan

Mutu

dan

Keselamatan Pasien (PMKP) akan menganalisis kembali Hasil Investigasi dan Laporan Insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan Root Cause Analysis (RCA) dengan melakukan regarding 7. Setelah melakukan Root Cause Analysis (RCA), Tim Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) akan membuat

laporan

dan

rekomendasi

untuk

perbaikan

serta

"peringatan" berupa Petuniuk/"Safety alert" untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali 8. Hasil Root Cause Analysis (RCA), rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Tim Manajemen Mutu dengan tembusan kepada Kepala Puskesmas Tiban Baru 9. Rekomendasi untuk "Perbaikan dan Peringatan" diberikan umpan balik oleh Tim Manajemen Mutu kepada unit terkait 10. Monitoring dan evaluasi perbaikan dilakukan oleh Tim Manajemen Risiko/Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)

d. Analisis dan tindak lanjut Puskesmas Tiban Baru melakukan kegiatan analisis terhadap insiden yang tidak diharapkan melalui sebuah mekanisme pelaporan di atas dengan menggunakan formulir laporan insiden. Selanjutnya analisis dilakukan oleh Tim Manajemen Risiko atau Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) dan dilaporkan kepada Wakil Manajemen Mutu dengan tembusan Kepala Puskesmas Tiban Baru. Kejadian tersebut selanjutnya diupayakan penyelesaiannya sebagai bentuk tindak lanjut dari permasalahan tersebut.

e. Penerapan manajemen risiko Puskesmas Tiban Baru menjalankan implementasi atau penerapan manajemen risiko dan keselamatan pasien berdasarkan 7 (tujuh) standar

- 109 -

atau indikator kinerja keselamatan pasien di Puskesmas Tiban Baru, meliputi: 1. Standar 1: Membangun kesadaran nilai-nilai keselamatan pasien. Penerapan/Implementasi: a) Puskesmas Tiban Baru memastikan memiliki kebijakan yang menjabarkan apa yang harus dilakukan staf segera setelah terjadi insiden, bagaimana langkah-langkah pengumpulan fakta harus dilakukan dan dukungan apa yang harus diberikan kepada staf, pasien dan keluarganya b) Memastikan Puskesmas Tiban Baru memiliki kebijakan yang menjabarkan peran dan akuntabilitas individual bilamana terjadi insiden c) Menumbuhkan budaya melapor dan belajar dari insiden yang terjadi di Puskesmas Tiban Baru d) Melakukan assessment dengan menggunakan survei penilaian keselamatan pasien

2. Standar 2: Komitmen manajemen dalam memimpin dan mendukung staf dalam program keselamatan pasien. Penerapan/Implementasi: a) Puskesmas Tiban Baru memastikan ada anggota manajemen yang bertanggungjawab terhadap keselamatan pasien b) Dilakukan identifikasi terhadap orang-orang yang bisa menjadi penggerak dalam dalam program keselamatan pasien c) Prioritaskan keselamatan pasien dalam agenda pertemuan pimpinan atau manajemen d) Memasukkan

program

keselamatan

pasien

dalam

semua

program latihan staf puskesmas dan memastikan pelatihan ini diikuti dan diukur efektivitasnya

3. Standar 3: Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko. Penerapan/Implementasi:

- 110 -

a) Telaah kembali struktur dan proses yang ada dalam manajemen resiko klinis maupun non klinis, serta memastikan hal tersebut mencakup dan terintegrasi dengan keselamatan pasien dan staf; b) Mengembangkan

indikator-indikator

kinerja

bagi

sistem

pengelolaan risiko yang dapat dimonitor oleh manajemen; c) Menggunakan informasi yang benar dan jelas dari sistem pelaporan insiden dan assessment risiko untuk dapat secara proaktif meningkatkan terhadap kepedulian pasien;

4. Standar 4: Mengembangkan sistem pelaporan keselamatan pasien. Penerapan/Implementasi: a) Puskesmas Tiban Baru melengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden; b) Pelaporan terhadap insiden kejadian yang tidak Diharapkan dan nyaris cedera dilakukan dengan tepat waktu;

5. Standar 5: Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. Penerapan/Implementasi: a) Puskesmas Tiban Baru memastikan memiliki kebijakan yang secara jelas menjabarkan cara-cara komunikasi terbuka tentang insiden dengan pasien dan keluarganya; b) Puskesmas Tiban Baru memastikan pasien dan keluarganya mendapat informasi yang benar dan jelas bila terjadi insiden; c) Manajemen memberikan dukungan, pelatihan dan dorongan semangat kepada staf agar selalu terbuka kepada pasien dan keluarganya; 6. Standar 6: Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien. Penerapan/Implementasi: a) Puskesmas Tiban Baru memastikan staf yang terkait telah terlatih untuk melakukan kajian insiden secara tepat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab; b) Puskesmas Tiban Baru memastikan mengembangkan kebijakan yang menjabarkan dengan jelas kriteria pelaksanaan Analisis - 111 -

Akar Masalah (Root Cause Analyse) atau Faillure Modes and Effect Analyse (FMEA) atau metode analisis yang lain yang harus mencakup semua insiden yang telah terjadi dan minimum satu kali per tahun untuk proses risiko tinggi;

7. Standar 7: Upaya pencegahan cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien. Penerapan/Implementasi: a) Puskesmas Tiban Baru menggunakan informasi yang benar dan jelas yang diperoleh dari sistem pelaporan, assessment risiko, kajian insiden dan audit serta analisis untuk menentukan penyelesaian permasalahannya; b) Penyelesaian

permasalahan

tersebut

dapat

mencakup

penjabaran struktur dan proses, penyesuaian pelatihan staf atau kegiatan

klinis,

termasuk

menggunakan

instrument

yang

menjamin keselamatan pasien;

6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan 1) Umum Puskesmas Tiban Baru merencanakan dan menerapkan pemantauan, pengukuran, analisa dan proses peningkatan pelayanan klinis yang diperlukan yang bertujuan; b. Untuk menunjukkan kesesuaian produk/layanan klinis, c. Untuk memastikan kesesuaian dari manajemen mutu, dan; d. Untuk meningkatkan terus menerus efektivitas Sistem Manajemen Mutu. Kegiatan ini termasuk penentuan metode yang dapat digunakan, termasuk teknik analisis dan jangkauan pelayanannya.

2) Pemantauan dan pengukuran a) Kepuasan pelanggan Sebagai salah satu pengukuran kinerja Sistem Manajemen Mutu, Puskesmas Tiban Baru memantau informasi tentang persepsi pelanggan mengenai apakah Puskesmas Tiban Baru telah memenuhi - 112 -

harapan dan memberikan kepuasan dalam memberikan proses pelayanan klinis. Metode untuk memperoleh informasi dari pelanggan tersebut dilakukan dengan memasang kotak saran di bagian informasi, dilakukan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) serta survei kepuasan pelanggan. Persiapan, penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan survei kepuasan dan harapan pelanggan uraianuraian lainnya secara rinci dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur Umpan Balik Pelanggan terhadap Layanan Klinis.

b) Audit internal Untuk

memastikan

efektifitas

Sistem

Manajemen

Mutu

yang

diterapkan, di Puskesmas Tiban Baru dilakukan audit internal secara periodik, yang dilakukan terjadwal dan dilakukan pembahasan dalam pertemuan internal tim audit internal dan unit terkait yang diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas/ tim yang telah dibentuk dengan keputusan Kepala Puskesmas. Audit internal dilakukan berdasarkan prosedur dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) audit internal Puskesmas Tiban Baru. Metode audit dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada audite dan pengamatan secara langsung (observasi). Setiap temuan audit dicatat dan didokumentasikan dalam Laporan Ketidaksesuaian dan digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi tindakan koreksi yang dilakukan. Ketua tim audit internal melaporkan hasil kegiatan dan temuan audit yang tidak dapat terselesaikan kepada Wakil Manajemen Mutu dengan tembusan kepada Kepala Puskesmas Tiban Baru sebagai bahan masukan untuk Tinjauan Manajemen. Persiapan dan penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak lanjut atas ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-uraian lainnya secara rinci dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur Tugas Pokok, Wewenang dan Tata Kerja Tim Audit Internal.

c) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja Puskesmas Tiban Baru menerapkan metode yang sesuai untuk pemantauan dan pengukuran proses-proses Sistem Manajemen Mutu - 113 -

pada layanan klinis. Metode-metode ini menunjukan kemampuan proses-proses dalam mencapai hasil yang direncanakan. Jika hasil yang direncanakan tidak tercapai, perbaikan dan tindakan perbaikan dilaksanakan sesuai kebutuhan untuk memastikan kesesuaian produk atau layanan klinis.

d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan 1. Puskesmas Tiban Baru melakukan pemantauan terhadap semua tahap proses untuk memastikan bahwa produk atau layanan klinis yang diberikan kepada masyarakat memiliki aspek legalitas sesuai peraturan dan standar akreditasi 2. Kegiatan

pemantauan

dimaksudkan

sebagai

kegiatan

pemeriksaan, pengawasan dan verifikasi dilakukan oleh tim atau individu petugas yang ditunjuk oleh Wakil Manajemen Mutu 3. Tim atau individu petugas yang ditunjuk oleh Wakil Manajemen Mutu diberikan surat penugasan oleh Wakil Manajemen Mutu dengan diketahui oleh Kepala Puskesmas Tiban Baru 4. Setiap berkas yang masuk harus melewati inspeksi agar apabila terjadi kekurangan/ketidaksesuaian dapat dilengkapi dan dilakukan inspeksi ulang 5. Wakil Manajemen Mutu bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemantauan

3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai a. Puskesmas Tiban Baru menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk memastikan bahwa produk atau layanan klinis yang salah tidak akan terulang; b. Puskesmas Tiban Baru menetapkan Wakil Manajemen bertanggung jawab meninjau ketidaksesuaian produk atau layanan klinis yang tidak sesuai dan diberi wewenang untuk melakukan tindak lanjutnya, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan; c. Produk atau layanan klinis yang tidak sesuai diketahui melalui inspeksi, teridentifikasi, didokumentasi dan diklasifikasikan sesuai dengan kasusnya; - 114 -

d. Terhadap produk atau layanan klinis yang telah dilaksanakan tindakan koreksi dilakukan inspeksi dan verifikasi ulang untuk memastikan bahwa perbaikan/tindakan koreksi telah memenuhi spesifikasi atau standar yang telah ditetapkan; e. Penjelasan yang lebih rinci mengenai Pengendalian Produk atau Hasil Layanan Klinis Tidak Sesuai dibahas dalam Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Hasil Layanan Klinis Tidak Sesuai.

4) Analisis data Puskesmas Tiban Baru menentukan, mengumpulkan dan menganalisis data layanan klinis yang sesuai untuk menunjukkan kesesuaian dan efektifitas dari Sistem Manajemen Mutu serta untuk mengevaluasi peningkatan secara terus menerus yang dapat dilakukan. Analisis ini mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran serta sumber terkait lainnya. Analisis data menyediakan informasi yang berkaitan dengan: a. Kepuasan pasien terhadap pelayanan klinis b. Kesesuaian terhadap persyaratan atau standar pelayanan klinis c. Karakteristik dan kecenderungan dari proses-proses pelayanan termasuk peluang untuk tindakan pencegahan Hasil dari data Tinjauan Manajemen, yang meliputi: a. Hasil Tinjauan Manajemen sebelumnya yang belum terselesaikan b. Hasil audit internal, hasil audit mutu kinerja dan hasil audit mutu layanan klinis c. Temuan antisipatif manajemen resiko terhadap layanan klinis; d. Hasil kegiatan umpan balik dan survei pelanggan layanan klinis e. Tindakan-tindakan koreksi dan pencegahan layanan klinis yang dilakukan f. Kebijakan mutu dan layanan klinis puskesmas g. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu dan layanan/penyelenggaraan kegiatan layanan klinis h. Informasi yang berkaitan dengan pelayanan klinis dan produk-produk layanan klinis yang tidak sesuai

- 115 -

5) Peningkatan berkelanjutan Puskesmas Tiban Baru secara terus menerus meningkatkan Sistem Manajemen Mutu layanan klinis dengan menggunakan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen. Puskesmas Tiban Baru akan terus menerus melakukan peningkatan-peningkatan pelayanan klinis sesuai dengan tuntutan dari pasien.

6) Tindakan korektif Tindakan koreksi yang di lakukan oleh Puskesmas Tiban Baru pada Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) bertujuan untuk untuk mengurangi, mengidentifikasi penyebab dari ketidaksesuaian mutu layanan klinis antara lain: a. Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan agar ketidaksesuaian mutu layanan klinis tidak akan terulang b. Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil tindakan klinis dilakukan secara benar c. Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan klinis yang telah dilakukan d. Peninjauan terhadap pelayanan/produk dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang tidak sesuai e. Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi f. Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan sasaran mutu Puskesmas Tiban Baru g. Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari proses kajian, verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan pengembangan layanan klinis h. Proses kerja layanan klinis yang buruk/tidak memenuhi persyaratan dari personil dan sistem (SOP) i. Komplain dari pelanggan Puskesmas Tiban Baru atau pihak-pihak yang dapat diidentifikasi secara jelas j. Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait k. Ketidaksesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses monitoring dan pengukuran dari pelayanan klinis - 116 -

l. Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan dalam formulir permintaan tindakan koreksi dan diajukan kepada Wakil Manajemen Mutu untuk segera dilakukan tindakan perbaikan. Mekanisme tindakan koreksi diuraikan dalam Kebijakan dan Prosedur Tindakan Koreksi m. Keluhan dari pelanggan Puskesmas Tiban Baru (baik lisan maupun tertulis) diterima oleh bagian layanan keluhan, keluhan tersebut didapat dari kotak saran, media informasi atau secara langsung dan dituangkan dalam buku keluhan masyarakat pada tim survei dan keluhan pelanggan selanjutnya dilaporkan ke Wakil Manajemen Mutu untuk mencari penyebab keluhan dan melaksanakan tindak lanjut keluhan pelanggan

7) Tindakan preventif Wakil manajemen mutu dengan bagian terkait melakukan tindakan pencegahan dengan cara menganalisa terhadap penyebab-penyebab atau

resiko-resiko

yang

berpotensi

menyebabkan

terjadinya

ketidaksesuaian pada mutu layanan klinis dengan cara melakukan: a. Cross cek dokumen/ syarat; b. Self assesment/ penelitian oleh Tim Audit Internal atas permintaan Wakil Manajemen Mutu; c. Koreksi oleh Auditor; d. Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).

- 117 -

BAB VII PENUTUP

Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kepuasan pelanggan atau pasien. Dimensi mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan maupun

penyelenggara

pelayanan

kesehatan. Kepuasan pasien

merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan dan banyaknya kunjungan pasien ke Puskesmas tidak terlepas dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan. Namun ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah,

sebaran,

mutu

dan

kualifikasi,

sistem

kesejahteraan

tenaga

pelaksana

pelayanan.

menimbulkan

persepsi

rendahnya

kualitas

pengembangan

Permasalahan

pelayanan,

yang

karir,

yang

dan

muncul

berawal

dari

kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan pelaksanaan pelayanan yang tidak bisa menyesuaikan. Masyarakat menghendaki pelayanan yang aman dan bermutu, manajemen resiko dan keselamatan paseian perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Pedoman ini menyampaikan hasil kajian tentang ketenagaan, sarana dan pengendalian mutu pelayanan Puskesmas. Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan maupun sumber daya yang digunakan. Demikian pedoman manajemen mutu ini dibuat dan disahkan oleh Kepala Puskesmas Tiban Baru Kabupaten Kota Batam untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka menjalankan sistem manajemen mutu serta tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan. Kepala Puskesmas Tiban Baru dan seluruh karyawan mendukung sepenuhnya pelaksanaan sistem manajemen mutu ini sebagai komitmen yang tidak dapat ditawar- tawar.

- 118 -

LAMPIRAN

1. Profil Puskesmas 2. RENSTRA 3. PTP (Perencanaan Tingkat Puskesmas) 4. SPM (Standar Pelayanan Puskesmas) 5. PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas)

- 119 -

Related Documents


More Documents from "Fadli Chrono"