Mangkunegara Vii.docx

  • Uploaded by: fahreza dyas
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mangkunegara Vii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 195
  • Pages: 1
Lady Lapis Lazuli Satu per satu memasuki panggung, tidak ada kesan tergesa-gesa dari para penari itu, meskipun iringiringan gamelan melaju tanpa menunggu. Yang kutahu kemudian, panggung sudah mereka penuhi. Luwes betul gerakannya, perlahan, patah-patah, gemulai, seperti ingin menampakkan rasa malunya, sungguh begitu bergaya Surakarta. Gamelan yang saat itu terdengar sedikit terlalu lantang di ruangan yang tak sebegitu besar, diredam oleh gerak perlahan para penari yang—mengherankannya—gerakannya sebenarnya mengiringi irama gamelan. Lalu kesan apa yang muncul di benak Ratu Wilhelmina, tatkala melihat Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani yang pada waktu itu masih berusia 15 tahun, menari di acara pernikahan putrinya, Juliana dengan Pangeran Bernhard. Sebagai hadiah pernikahan, Sri Mangkunegara VII mempersembahkan hadiah yang tidak biasa kepada Ratu Wilhelmina, bukan keris pusaka atau bendabenda antik lainnya yang dia berikan, melainkan sebuah pertunjukan tarian tunggal “sari manunggal” yang ditarikan oleh anaknya sendiri, Gusti Nurul. 6 Januari 1937, Gusti Nurul menari dihadapan Ratu Wilhelmina beserta kedua memplelai, disaksikan oleh raja dan ratu dari berbagai negara, dengan diiringi lantunan gamelan Kyai Kanyut Mesem yang dimainkan di Pura Mangkunegaran dan dipancarkan melalui transmisi radio milik Solosche Radio Vereeniging.

Setelah tumbuh dewasa, Gusti Nurul memang menjadi primadona dikalangan para wanita

Related Documents


More Documents from "Herman Adriansyah AL Tjakraningrat"