Makul Sistem Sosial Budaya Indonesia : Peran Keluarga

  • Uploaded by: Joko Setiawan
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makul Sistem Sosial Budaya Indonesia : Peran Keluarga as PDF for free.

More details

  • Words: 869
  • Pages: 7
TUGAS INDIVIDU

KELUARGA DALAM SISTEM SOSIAL MASYARAKAT Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA Dosen :

Dra. Ernalia Lia Syaodih, M.Si

Disusun oleh :

Kelas I/F JOKO SETIAWAN

(08.04.100)

SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL BANDUNG

2008

KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim Assalamu’alaikum wr.wb Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan

kesehatan

dan

kekuatan

kepada

kami

hingga

terselesaikannya tugas Sistem Sosial Budaya Indonesia ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan semoga sampai kepada kita semua selaku umatnya. Tugas ini berisikan paparan mengenai peran keluarga dalam sistem sosial masyarakat. Tinjauan dalam keluarga dan kriteria masyarakat akan sangat membantu dalam memaparkan peran keluarga ini. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada Ibu Ernalia selaku dosen mata kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, kepada teman-teman dan berbagai pihak yang telah turut memberikan masukan dan sarannya hingga tersusunnya tugas ini. Kritik dan saran selalu terbuka untuk khalayak guna menjadi masukan dalam penyusunan tugas selanjutnya. Bandung, 1 Desember 2008 Penyusun

PERAN KELUARGA DALAM SISTEM SOSIAL MASYARAKAT

A. TINJAUAN KELUARGA Keluarga saya terdiri atas Ayah, Ibu, tiga orang kakak lakilaki dan satu orang kakak perempuan. Kakak laki-laki saya yang pertama telah memiliki keluarga sendiri dan tinggal di Desa Rengel Kabupaten Tuban Jawa Timur sedangkan kakak perempuan saya juga telah memiliki keluarga yang tinggal di kota Bojonegoro Jawa Timur. Maka kami hanya sisa lima orang yang masih tinggal bersama-sama dalam lingkungan satu rumah. Ayah saya bekerja sebagai seorang petani dan nelayan, tergantung pada musimnya. Ibu hanya sebagai Ibu rumah tangga yang kesehariannya mengurus rumah dan kadang-kadang juga ikut bekerja di sawah. Meskipun berprofesi sebagai seorang petani, keluarga kami merupakan keluarga yang dipandang baik oleh masyarakat sekitar, apalagi ayah saya adalah seorang guru ngaji di desa kami. Kedua kakak saya ketika itu masih duduk di bangku SMA di kecamatan. Kedua kaka saya dan beserta saya adalah anggota aktif dalam Karang Taruna. Mulai pertemuan kegiatan, rapat, hingga arisan dalam kegiatan tersebut kami ikuti secara rutin, karena memang kakak saya masuk dalam kepengurusan Karang Taruna tersebut. B. MASYARAKAT Masyarakat di desa saya, Desa Bogorejo Kecamatan Bancar Kabupaten Tuban Jawa Timur merupakan desa yang berada pada pinggiran pantai dan terletak pada Jalur Pantura. Rata-rata pekerjaan di desa saya adalah sebagai seorang petani dan juga nelayan. Orang yang

bisa bertani kebanyakan juga bisa berperan sebagai nelayan(lumayan

unik).

Kegiatan

keagamaan

dilaksanakan sebagaimana mestinya yaitu anak-anak mengaji(belajar) ilmu agama di mushola setiap ba’da maghrib hingga sholat isya dimulai. Sedangkan para orang tua yang laki-laki mengadakan pengajian rutin tiap hari kamis dan para ibu-ibu tiap hari senin(dan biasanya diikuti dengan arisan). Lain halnya dengan para ibu-ibu yang selalu mengadakan kajian di mushola, para bapakbapak mengadakan kegiatan rutin ini bergiliran di tiap rumah warga. Di sini ada juga ada beberapa ekluarga keturunan Cina yang beragama Kristen, namun kami semua bisa hidup rukun berdampingan dalam kehidupan mbermasyarakat.

Semangat

gotong

royong

masih

nampak erat dalam keseharian masyarakat saya seperti yang

namanya

“gugur

gunung”

yakni

kerja

bakti

membersihkan atau mempercantik kondisi kebersihan lingkungan sekitar. Contoh lain adalah pada saat warga memperbaiki

rumah,

tanpa

diminta

pun

mereka

senantiasa saling membantu dengan pebuh suka cita. Masalah seputar pendidikan, dapat dikatakan hamper tidak ada lulusan sarjana pada desa kami, jika ada pun mereka telah hijrah ke kota-kota besar seperti Surabaya, Semarang dan sebagainya. Jadi generasi berumur belasan tahun ini beserta para pemuka desa menjadi tulang punggung perubahan di desa kami. Namun sangat disayangkan ternyata masih ada juga para pemuda di sini yang hanya jadi pengacara saja(pengangguran banyak acara). Demikianlah kemajemukan masyarakat di Desa Bogorejo. C. PERAN KELUARGA

Di sini fungsi sosial keluarga saya dalam sistem sosial masyarakat Bogorejo adalah sebagai berikut : 1. Ayah saya adalah bagaian dari masyarakat desa yang mendapatkan amanah untuk mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat sekitar melalui “mengaji” atau belajar al Qur’an dan juga sebagai pembaca doa pada tiap-tiap acara selamatan di rumah warga. Di sini ayah saya berperan penting dalam upaya menjaga keutuhan dan kerukunan dalam beragama. 2. Ibu saya meskipun hanya seorang Ibu rumah tangga, namun beliau juga berperan dalam sistem sosial ini, yakni juga turut serta dalam setiap kegiatan yang diadakan para ibu-ibu desa dalam hala agama maupun acara hajatan di rumah tetangga. Peran ibu di sini sangat vital untuk menjaga dan mengormati sesama warga desa. 3. Peran saya dan kakak saya juga tidak kalah pentingnya, karena kami adalah “The agen of changes” atau sebuah agen perubahan di desa kami

mengingat

mencakup

Karang

berbagai

Taruna

macam

ini

juga

kegiatan

bisa

seperti,

kegiatan olahraga, seni, kajian ilmu agama hingga kegiatan-kegiatan sosial yang melibatkan seluruh warga,

adalah

kami

menyumbangkan

saran

yang dan

turut

serta

pemikiran

guna

kemajuan dan kesejahteraan desa. 4. Peran keseluruhan keluarga saya dalam sistem sosial masyarakat Desa Bogorejo adalah sebagai pelaku,

pembimbing

dan

pengontrol

daripada

sistem yang telah berlaku di masyarakat, baik itu sistem norma, sistem adat maupun kegiatan yang

bersifat modern sehingga tercipta keseimbangan serta kemaslahatan dalam masyarakat desa kami

PENUTUP Simpulan 1. Setiap anggota dalam keluarga saya memiliki peranan sendirisendiri namun saling berkaitan dalam satu kehidupan bermasyarakat. 2. Setiap keluarga memiliki peranan penting dalam sistem sosial masyarakat, karena dari kesatuan kecil inilah, sebuah masyarakat akan terbentuk sesuai dengan norma dan kesepakatan yang telah ditentukan oleh seluruh anggota masyarakat itu sendiri. 3. Keluarga dan sistem sosial dalam masyarakat saling berkaitan erat

Related Documents


More Documents from "Joko Setiawan"