Makanan Pokok Khas Enrekang.docx

  • Uploaded by: Andi Wetenri Olaa
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makanan Pokok Khas Enrekang.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,549
  • Pages: 30
MAKANAN POKOK KHAS ENREKANG. 1. Roddok Jenis makanan yang berbahan keladi ini sangat populer karena murah dan mengenyangkan, Ro’dok dapat kita temukan setiap hari di kampung-kampung akan tetapi jenis makanan ini tidak pernah alpa untuk hadir ketika Bulan ramadhan tiba. Ro’dok paling enak disantap dengan sambal pedas/tumis lombok. Dalam penyajiannya ro’dok di bungkus dengan daun pisang seperti penyajian makanan khas Massenrempulu lainnya. Bahan : 

7 – 8 Keladi dengan ukuran sedang



1 buah kelapa muda



Daun Pisang



Daun kucai



Garam secukupnya Cara membuat :

1. Keladi di kupas dan dicuci sampai bersih kemudian dikukus sampai matang ditandai apabila keladi sudah empuk ketika ditusuk lidi 2. Keladi yang sudah masak tadi kemudian dihaluskan 3. Kemudian dicampukan dengan kelapa muda yang telah diparut 4. Tambahkan garam secukupnya 5. Tambahkan daun kucai, kemudian dicampur sampai semua bahan tercampur secara merata 6. Kemudian dibungkus dengan daun pisang 7. Siap disajikan (jangan lupa sambal pedasnya ya…)

2. Barobbo Khas Enrekang Barobbo adalah salah satu makanan khas makanan massenrempulu, yang merupakan menu sehari - hari yang disajikan dikalangan masyarakat. Enrekang terkenal dengan kota penghasil sayur mayur terbaik disulawesi selatan. Dan bahan dasar barobbo ini adalah sayuran segar yang dimasak dengan beras hingga lunak dan dicampurkan dengan cobek-cobek bale rakko (ikan kering) Bahan Utama Sop Barobbo:   

200 gram Jagung 100 gram Bayam 200 gram Ayam Bahan dan Bumbu Sop Barobbo:

   

2 siung Bawang putih 5 siung Bawang merah 1/2 sdt Merica Daun sup secukupnya Bahan Pelengkap Sop Barobbo:

   

cabe rawit secukupnya, iris bawang goreng secukupnya 1 buah jeruk nipis, belah dua perkedel jagung secukupnya Bahan dan Bumbu Membuat Perkedel Jagung:

       

jagung telur 1 biji bawang merah, haluskan bawang putih, haluskan merica secukupnya tepung 1 sendok daun sup secukupnya, iris daun bawang secukupnya, iris halus

Cara Membuat 1. Untuk yang pertama kali bisa dilakukan adalah dengan mempersiapkan bahan-bahan utama. Hal ini dikarenakan bahan utama harus dibersihkan dan diolah terlebih dhaulu sebelum diracik dan dicampur menjadi hidangan yang lezat. Akan tetap, sebaiknya sebelum memulai memproses bahan-bahan utama, anda persiapkan terlebih dahulu pertalan seperti wadah, talenan dan pisau agar anda lebih mudah mengolah bahan-bahan. 2. Untuk yang pertama kali akan kita olah adalah jagung manisnya. Untuk mengolah jagung manis, silahkan kupas kulit jagung dengan menggunakan tangan, tarik kebagian luar dan potong bersama dengan bonggol jagung secara merata. Jika anda merasa sulit memutuskan bonggol jagung, silahkan gunakan pisau untuk memotongnya. 3. Selesai cara diatas, lanjutkan untuk membersihkan rambut jagung. Caranya, tarik perlahan rambut jagung dengan menggunakan tangan dan bersihkan secara merata. 4. Baru setelah itu, pipil jagung dengan menggunakan tangan secara merata dan masukkan hasil pipilanya dalam wadah untuk kemduian sisihkan sementara. 5. Lanjutkan dengan menyiangi bayam. Caranya, anda bisa menyiangi bayam dengan pisau atau dipetiki dengan menggunakan tangan. Setelah itu, masukkan hasilnya dalam wadah dan sisihkan. 6. Untuk ayam, silahkan bersihkan ayam dan rebus ayam dalam panci hingga matang. Untuk menambah rasanya, masukkan garam dan merica. Angkat ayam dan suwir-suwir ayam dengan menggunakan tangan secara merata dan sisihkan secara merata. Cara Membuat Sop Barobbo: 1. Setelah semua bahan dibersihkan, siapkan panci dalam diatas kompor dan gunakan api yang sedang. Lalu masukkan jagung kedalam panci bersama dengan air dan masak hingga mendidih. 2. Masukkan irisan bawang merah dan juga bawang putih bila kuas dalam panci sudah mendidih dan masukkan merica, garam serta daun sup. 3. Masukkan ayam suwir kedalamnya dan masak hingga mendidih dan sedikit mengental. 4. Sambil menunggu mendidih, kita buat perkedel jagungnya dengan mencampur semua bahan dan goreng adonan dalam minyak panas dalam wajan hingga perkedel berwarna keemasan dan matang secara merata. 5. Angkat perkedel jagung dan tiriskan terlebih dahulu minyaknya. Setelah sop matang dan mendidih, sajikan hidangan ini dalam wadah dan sajikan bersama dengan perkedel jagung, juga berikan bahan pelengkap dibagian atasnya secara merata.

3. songkolo pulu mandoti. Berkunjung ke Enrekang, tak lengkap jika Anda belummencoba dua makanan khas daerah ini, dangke dan pulu mandoti. Apalagi, dua makanan ini tidak bisa ditemukan di daerahmanapun, kecuali di KabupatenEnrekang Desa Kendenan dan Salukanan. Khusus Pulu Mandoti, padi khas yang jika dimasak mengeluarkan aroma wangi yang khas. Padi jenis ini konon hanya bisa tumbuh di Desa Salukanan dan Desa Kendenan. Bagi masyarakat Desa Kendenan, Pulu Mandoti dipercaya sebagai wangsit yang didapatkan dari Tuhan. Jika mengurai kata Desa asal Pulu Mandoti ini tumbuh, Masyarakat setempat memercayai jika Desa Kendenan berasal dari kata berarti persinggahan. Diambil dari asal kata ‘Kende’ yang artinya singgah. Kendenan juga dipercaya sebagai tempat persinggahan pendahulu yang pertama tinggal di daerah ini. Para leluhur itulah yang pertama kali membawa benih padi pulu mandoti. Untuk mempertahankan aroma yang khas, serta membuat pulu mandoti tahanlama, padi jenis ini disimpan di tempat yang disebut Landa (lumbung padi ala Desa Kendenan).

Pulu Mandoti merupakan nama salah satu jenis beras ketan yang hanya dijumpai di Desa Kendenan dan Desa Salukanan. Keistimewaannya antara lain: saat dimasak, beras ini akan mengeluarkan aroma daun pandan. Istilah Pulu Mandoti yang diberikan kepada beras ketan ini, konon karena aromanya yang bisa tercium hingga jarak puluhanmeter. Keistimewaan lain, karena jika padi jenis ini ditanam di tempat lain, maka aroma yang dimiliki akan berbeda. Itu artinya, di luar daerah tersebut, padi penghasil beras Pulu Mandoti tidak akan sama aromanya bila ditanam di tempat aslinya yaitu Desa Kendenan dan Desa Salukanan. Biasanya, Pulu Mandoti disajikan sebagai makanan pokok bersama dangke. Kuliner khas Enrekang lainnya yang juga tidak dimiliki daerah lain.

BAHAN SOKKO/SONGKOLO : 250 gr beras pulu mandoti 125 ml santan dari 1/2 butir kelapa 1/2 sdt garam halus Cara : 1. Rendam beras pulu' 2 jam 2. Panaskan kukusan sampai mendidih, kukus ketan selama 15 menit sampai setengah matang. Angkat. 3. Didihkan santan dan garam. Matikan api. 4. Masukkan beras yg sdh dikukus ke dalam santan. Aduk sampai santan terserap. 5. Kukus selama 25 menit, kukusan jgn ditutup dulu. 5 menit menjelang diangkat baru kukusannya ditutup. Bahan kelapa goreng : 1/2 butir kelapa parut memanjang 6 siung bawang merah 3 siung bawang putih 2 buah cabe merah besar 1 batang serai, keprek Air asam secukupnya Gula merah sisir/cair secukupnya Garam Cara : 1. Haluskan bawang dan cabe. Tumis bersama serei sampai harum. 2. Tambahkan air asam jawa secukupnya, kira2 5 sdm. 3. Masukkan kelapa parut dan garam. Aduk sampai rata.

4. Tambahkan gula merah cair. Tes rasa. 5. Masak sambil terus diaduk sampai agak kering.

SUP KHAS ENREKANG 1.Nasu cemba asal Enrekang,Sul-Sel

Nasu cemba adalah masakan yang sangat populer bagi masyarakat Massenrempulu bahkan bagi orang-orang dari luar massenrempulu yang pernah mencoba jenis makanan ini. Nasu Cemba terbuat dari daging yang dimasak berkuah dengan menggunakan bahan yang khas yaitu daun cemba.Di samping ada gambar daun cemba(sejenis tanaman petai tapi cemba ini batang dan tangkai-tangkainya berduri).

Bagi anda yang pernah mencobanya dan masih ingin merasakakan nikmatnya masakan ini tapi sangat sulit untuk mendapatkannya, mungkin karena jauh dari daerah asal atau sekedar ingin mencoba memasak sendiri Bahan : 1 Kg Daging sapi 2 Kg Tulang (biasanya yang paling bagus adalah tulang leher) Bumbu :

1.

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

5 siung Bawang putih 8 butir Bawang Merah 6 buah Jahe 2 buah Kemiri ½ sendok makan Merica ½ sendok makan Kunyit 2 sendok makan Kelapa sangrai (dihaluskan sampai mengeluarkan minyak) Daun Cemba (yang masih muda) Garam Penyedap rasa Cara Memasak : Cuci bersih daging sapi dan tulang kemudian dipotong-potong sesuai dengan keinginan (biasanya untuk dijual di warung daging diikat pada tulang dengan menggunakan tali rafia yang kecil). Bawang putih, bawang merah, jahe dan kemiri dihaluskan dan dicampur kemudian ditumis sampai harum. Masukkan daging sapi yang telah dipotong ke dalam panci dan dimasak Masukkan Bawang putih, bawang merah, jahe dan kemiri yang telah ditumis Tambahkan merica dan kunyit Tambahkan Garam dan penyedap rasa (secukupnya) Masukkan Kelapa sangrai (kelapa sangrai yang telah dihaluskan sampai mengeluarkan minyak) 2 sendok makan. Tambahkan daun cemba sekitar segenggam Masak sekitar 2-3 jam kemudian siap dihidangkan 3. Camme Burak asal Enrekang,Sul-Sel

Ini adalah salah satu jenis makanan KHAS ENREKANGyangterbuat daribatang pisang. ..Jangan kaget dulu...batang pisang ini biasanya dari jenis pisang Batu kemudian kulit luarnya dikupas sampai kita temukan intinya yang lembut dan berwarna putih. Batang pisang ini bukan yang sudah berbuah tapi pisang yang masih muda atau belum berbuah. Nasu Burak biasanya dimasak dengan ayam, keong sawah (koteng).

Bahan : 

1 atau 2 Batang pisang batu  1 buah Kelapa Muda Bumbu :          

½ sendok makan Merica 4 siung bawang putih 7-8 siung bawang merah ½ sendok ketumbar 1 sendok makan Kelapa sangrai (yang telah dihaluskan sampai keluar minyaknya) 3-4 batang sereh 2-3 batang jahe 2-3 batang lengkuas Kunyit Garam

Cara membuat : 1. Batang pisang yang telah dikupas sampai ditemukan intinya yang berwarna putih dengan tekstur agak lembut, kemudian diiris tipis-tipis 2. Kelapa muda diparut 3. Semua bumbu dihaluskan dan dicampurkan dengan irisan batang pisang tadi kemudian diremas-remas sampai tercampur merata kecuali jahe dan lengkuas cukup tumbuk saja. 4. Kemudian ditambahkan air dan dimasak dengan ayam atau koteng. 5. Masak sekitar 1 – 2 jam tergantung ayam yang digunakan (ayam tua atau yang masih muda), kalau menggunakan koteng cukup 1 jam.

4.Camme Tu'tuk asal Enrekang,Sul-Sel

Sayur ini terbuat dari bahan dasar daun singkong yang ditumbuk, lalu dimasak bersama rempah-rempah semisal serai, sedikit santan, dll. terkadang pula dicampur irisan jantung pisang atau dengan yang lainnya, tergantung selera, kebiasaan, dan atau ketersedian bahan. Sebenarnya jenis masakan ini juga dikenal didaerah lain, tentunya dengan nama yang lain pula. Dalam bahasa duri (salah satu suku di enrekang) Camme artinya sayur matang (siap saji), tu'tuk artinya tumbuk. Jadi camme tu'tuk adalah sayur tumbuk, tapi istilah camme tu'tuk hanya mengarah pada daun ubi/ singkong yang ditumbuk. Sajian Camme tu'tuk akan sangat terasa nikmat jika disajikan bersama nande kandoa (nasi dengan campuran singkong yang ditara/dicincang kira-kira sebesar biji jagung). Bagi masyarkat duri sajian Camme Tu'tuk-Nande Kandoa adalah sajian yang istimewa, karena sangat jarang ditemukan. Masakan ini tidak akan di dapatkan di warungwarung apalagi rumah makan. Bahan-bahan 1. 1 ikat daun singkong yg masih muda 2. 1/2 butir kelapa parut muda 3. 10 biji cabe rawit 4. 1 bungkus masako ayam 5. secukupnya garam 6. 5 butir kemiri 7. secukupnya Terasi 8. 4 butir b.merah 9. 5 butir b.putih 10. ketumbar bubuk,tp lebih baik bila ketumbar butir kemudian disangrai secukupnya 11. 3 batang seray,ikat 12. 1/2 ruas lengkuas,geprek 13. secukupnya gula pasir

Langkah 1. Cuci daun singkong kemudian cabut dari tangkainya,remas hingga kecil dan sangat halus,paling baik bila ditumbuk hingga halus. 2. Haluskan semua bumbu kecuali seray jg lengkuas. 3. Ambil wadah kemudian campur kelapa dgn air panas 4. Masukan daun singkong yg telah dihaluskan td,peras air kelapa didlm wadah daun singkong tanpa membuang ampasnya,biarkan sisa kelapa jatuh didlm daun singkong,usahakan daun singkong tenggelam dgn air perasan kelapa,masukan pula ampas kelapanya namun jgn terlalu banyak. 5. Masak daun singkong hingga benar benar layu dgn cara ditutup dan di beri seray jg lengkuas,bila telah layu atw lembek daunnya masukan bumbu,masako,gula secukupnya,cabe rawit,tutup masak hingga air berkurang,aduk sedikit biar tdk hangus. 6. Catatan : Bila suka berkuah sisakan kuahnya sedikit sj. Selamat mencoba.

LAUK KHAS ENREKANG 1. DANGKE

Dangke adalah makanan tradisional yang berasal dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Indonesia. Dangke terbuat dari fermentasisusu kerbau yang diolah secara tradisional. Dangke memiliki tekstur seperti tahu dan memiliki rasa yang mirip dengan keju. Dangke juga terkenal memiliki kandungan protein betakaroten yang cukup tinggi. Dangke dibuat dengan merebus campuran susu kerbau, garam, dan sedikit getah buah pepaya. Hasil rebusan tersebut kemudian disaring, dibuang airnya, dan kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan. Dangke dapat langsung disajikan atau diolah lagi menjadi variasi

makanan lain seperti dangke bakar dan sejenisnya. Dangke dibuat dengan cara menambahkan getah pepaya pada susu sapi. Getah pepaya mengandung enzim papain yang berfungsi memisahkan protein dengan air.

Alat yang di butuhkan: 

Alat untuk memasak/merebus seperti panci dll.



kompor Bahan yang diperlukan :



Susu {bisa susu sapi, susu kambing maupun susu kerbau}



getah pepaya Cara membuatnya:



Tuang susu kedalam panci/wajan;



Rebus sampai suhu sekitar 70-80C {Sebenarnya, dikeluarga kami hanya memperkirakan saja karena tidak ada alat untuk mengukur suhu di rumah ketika membuat dangke}



Sebelum mendidih, masukkan getah pepaya beberapa tetes {jangan terlalu banyak, karena jika getah pepayanya terlalu banyak maka akan membuat rasa dangke menjadi pahit}



Aduk secara rata sampai susunya menggumpal/padat dan terpisah dengan kandungan air dari susu.



Setelah susunya sudah menggumpal/padat dan mirip dengan tahu yang agak kenyal, pisahkan dengan airnya;



Setelah itu, masukkan pada cetakan [biasanya orang-orang di kampung menggunakan tempurung kelapa sebagai cetakannya];



Tunggu beberapa saat sampai dangke agak mengeras dan siap dinikmati;



Jika ingin memberikan rasa asin, dangke bisa direndam dengan air garam;



selain itu, dangke juga mempunyai rasa yang enak jika di goreng

TORAJA MAKANAN POKOK 1. Kririk Mirip dengan makanan Pokon, yang membedakannya yaitu daun yang dipakai untuk membungkusnya yaitu daun aren yang masih muda. Makanan kririk juga biasa disuguhkan dalam upacara pengucapan syukur selesai panen. 2. POKON Pokon adalah salah satu panganan tradisional khas toraja yang disajikan pada acara-acara syukuran atau ibadah. Pokon memiliki bentuk yang hampir sama dengan lontong, yang membedakan adalah bahan, ukuran dan bungkusnya. Makanan ini terbuat dari beras ketan biasaya ketan hitam yang dicampur dengan kelapa parut lalu dibungkus dengan menggunakan daun bambu. Pokon biasanya disajikan dengan kopi dan teh, hingga saat ini belum ditemukan pokon yang dijual.

3. PA'PIONG Makanan ini adalah makan yang dimasak dengan mengunakan bambu biasa menggunakan sayur bulunangko (mayana) dan bisa juga menggunakan Burak ( pohon pisang ) yang masih muda. Pa'piong dibagi dalam beberapa macam sesuai dengan bahan baku pembuatannya. Pa'piong Bale Pa'piong bale adalah ikan yang dimasak didalam bambu dengan dicampurkan dengan bumbubumbu tertentu. Ikan yang biasanya digunakan adalah ikan mas yang dicampur dengan daunbulunangko (mayana).

4. Palopo

palopo merupakan makanan khas toraja yang bahan dasarnya yaitu tepung sagu yang disiram dengan air panas. lalu dibentuk bulat-bulat dan dimasukan ke dalam kuah ikan atau daging, dan sayuran.

Lauk khas toraja 1. Pantollo Lendong (Belut)

Pantollo Ledong yaitu makanan yang terbuat dari bahan dasar belut. Kemudian diolah dan dimasak seperti halnya rawon dan dicampur dengan menggunakan bumbu dan rempahrempah khas Toraja. Makanan ini biasanya dihidangkan dalam acara khusus seperti acaraacara adat masyarakat Toraja 2. Pantollo’ Bale (ikan)

Untuk pantollo bale (ikan) yaitu makanan Khas Toraja yang berbahan dasar ikan mas, atau juga biasa menggunakan ikan lele ataupun ikan lainnya. berbeda dengan pantollo lendong, pantollo ikan tidak memakai kuah, tapi hanya digoreng dan dipanggang lalu diberi bumbu rempah-rempah yang khas dari tana Toraja. 3. Pa’ Piong Manuk (ayam) / Dangkot

Makanan khas toraja selanjutnya yaitu Pa’ Piong Manuk. Manuk yang berarti ayam ini merupakan makanan dengan berbahan dasar dari daging ayam. Cara pembuatannya sendiri yaitu daging ayam yang dicampur dengan daun mayana dan bumbu, rempah-rempah. Lalu ditambahkan cabe rawit atau lombok katokkon. Makanan ini sangat pedas tapi dengan rasa yang begitu lezat. 4. Pokon Makanan ini sejenis panganan yang khas dari Toraja. Makanan yang berbahan dasar santan kelapa, kemudian beras yang dicampur dengan santan lalu dibungkus dan direbus hingga matang. Makanan ini biasa disajikan saat acara syukuran. 5. Kririk Mirip dengan makanan Pokon, yang membedakannya yaitu daun yang dipakai untuk membungkusnya yaitu daun aren yang masih muda. Makanan kririk juga biasa disuguhkan dalam upacara pengucapan syukur selesai panen.

7. Tu’tuk utan

Tu’tuk dalam bahasa Indonesia yaitu tumbuk, sedangkan utan yaitu sayur. Cara pembuatannya yaitu dengan cara daun singkong (utan) yang ditumbuk halus kemudian dimasak dengan daging yang dipotong kecil-kecil dan ditambahkan parutan kelapa dan cabe rawit atau

9. Pangrarang (Sate)

Makanan yaitu makanan sate khas toraja. Bedanya dengan sate hanya pada bumbunya. Di Toraja makanan ini hanya diberi sedikit garam saja kemudian dibakar di atas bara. Setelah matang, sate dimakan dengan cabe ulek diberikan sedikit perasan jeruk nipis. Pantollo' Duku ( Daging Babi) Pantollo’ Duku sama saja dengan pantollo lendong yang menggunakan daging babi sebagai bahan utama yang diolah dengan pamarasan (rawon) yang dicampur dengan bumbu-bumbu khas toraja termasuk lombok katokkon yang luar biasa pedasnya.

. PANTOLLO PAMMARASAN Seperti masakan pa'piong masakan ini juga dibedakan beberapa macam tergantung bahan baku yang digunakan seperti berikut ini. Pantollo Lendong (Belut) Pantollo’ Lendong merupakan masakan khas Toraja yang terbuat dari belut yang diolah dengan pamarasan (rawon) yang dicampur dengan sedimikian rupa menggunakan rempahrempah khas toraja. Makanan ini biasanya disajikan dalam acara-acara adat masyarakat Toraja.

. PA'TONG atau RW Pa'tong, Tarki atau RW sebenarnya makanan yang ada dibeberapa daerah di indonesia dengan nama berbeda yang terbuat daging anjing yang diolah dengan menggunakan berbagai macam bumbu dan rempah. Yang membedakan masakan Pa'tong adalah cara pengolahan dan bumbubumbu yang digunakan. Pa'tong terkenal dengan rasa pedasnya yang luar biasa karena menggunakan cabe rawit dan lengkuas sebagai bumbu utama. Makanan ini hanya bisa ditemukan di tempat-tempat tertentu dan bisa dibilang harganya lumayan mahal untuk wilayah diluar toraja. Meskipun ini makanan yang spesial bagi orang toraja nyatanya tidak semua orang toraja makan makanan ini entah karena berbagai macam alasan.

PINRANG MAKANAN POKOK

7. Gogoso

gogoso adalah salah satu makanan khas orang bugis makassar yang begitu disukai di sulawesi selatan saat lebaran. gogoso ini terbuat dari beras ketan yang di bakar dalam bungkusan daun pisang, umumnya dihidangkan bersama dengan telur asin. Gogoso yaitu salah satu makanan khas orang bugis Pinrang yang begitu disukai di Sulawesi Selatan saat lebaran, selain ketupat lebaran. Gogoso juga ikut meramaikan bersama dengan bermacam masakan lainya pada hari-hari biasa. Gogoso ini terbuat dari beras ketan yang di bakar dalam bungkusan daun pisang, umumnya di hidangkan bersama dengan telur asin Bahan membuat gogos Bahan : 250 gram beras ketan 250 ml santan kental dari 1 butir kelapa 2 lembar daun salam 1 batang serai memarkan 1/2 sdt garam

Isi : Abon Sapi atau daging ayam, sesuai selera.. (untuk Isian) Pembungkus : daun pisang muda secukupnya(untuk dalaman)/ daun pisang setengah tua (untuk luaran), tusuk gigi. Cara membuat : 1. Ketan rendam selama 2 jam, cuci bersih, tiriskan dan kukus selama 15 menit, angkat. 2. Rebus santan bersama daun salam, serai dan garam, masukkan ketan yang telah dikukus dan aroni hingga seluruh santan dihisap oleh ketan, biarkan hingga setengah matang, angkat. 3. bungkus adonan ketan dengan daun pisang muda jangan lupa masukkan isian abonya. kemudaian isi lagi dengan daun pisang yang agak tua bungkus menyerupai permen. dan ujungnya tusuk dengan tusuk gigi. 4. panggang diatas bara api hingga matang. Angkat dan dinginkan.

BURASA’

makanan khas bugis pinrang ini sering kita temui di hari-hari besar terutama saat lebaran, buras atau burasa’ ini dibuat dengan dibungkus daun pisang dan diikat dan direbus hingga matang. Bahan-bahan - 500 gram beras, cuci bersih - 3 lembar daun salam - 1 liter santan

- 1 sdt garam - Daun pisang + tali pengikat untuk membungkus secukupnya

Cara membuat / mengolah nasi buras spesial : 1. Terlebih dahulu beras dikukus hingga setengah matang. angkat. 2. campurkan dengan santan, garam serta daun salam. Aduk sampai semua bahan tercampur rata. 3. adonan beras dikukus lagi, biarkan benar benar matang. angkat. 4. siapkan daun pisang, ambil nasi buras letakkan diatas daun pisang lalu dibungkus, diikat pakai tali 3-4 ikatan. Kerjakan hingga selesai. 5. nasi buras dikukus kembali selama 40 menit. Angkat. 6. nasi buras khas Makassar sulawesi selatan siap dihidangkan. Lauk khas pinrang Untuk daerah Sulawesi Selatan tepatnya kabupaten Pinrang maka nasu palekko adalah salah satu yang paling digemari. Masakan ini digemari karena sensasi rasa pedasnya yang menggigit. Belum lagi sensasi rasa itik yang memiliki rasa gurih dan berbeda dari daging ayam. Karena itulah masakan ini pasti akan sangat pas dijadikan pilihan bagi pecinta masakan pedas.. Mari kita simak resep masakan nasu palekko pedas khas pinrang di bawah ini. RESEP MASAKAN NASU PALEKKO PEDAS KHAS BUGIS Bahan :

 

1 ekor itik, dicincang sebesar dadu (bagusnya itik muda). 1 sendok makan merica bubuk (sesuai selera)

     

1 genggam cabe rawit (sesuai selera) ditumbuk hingga halus 3 Lembar daun salam kering 1 ½ liter air bersih Garam, vetsin secukupnya (sesuai selera) Bawang merah, bawang putih secukupnya Paccukka (bagusnya gunakan asam jawa) Cara membuat :

1. itik atau potong kecil-kecil, sedangan kulit nya jangan dibuang.ia bisa ditumis dan kulitnya itu bisa mengeluarkan minyak yang bisa dipakai untuk menumis bumbunya. Baiknya kulit ini setelah digoreng dengan menggunakan lemaknya sendiri ditiriskan, kemudian sisa minyaknya dipakai untuk bumbu. 2. Bumbu seperti bawang merah, merica, garam, cabai merah dihaluskan, sebenarnya lebih enak tidak pakai bawang putih sebab menimbulkan bau yang kurang enak tapi jika mau bisa juga dimasukkan kedalamnya. 3. Asam jawa di hancurkan dengan sedikti air, kemudian itik di campur dengannya. Asam ini berfungsi sebagai penghilang bau amis juga sebagai pemberi rasa asam pada itik. 4. Tumis bumbu sebentar dengan minyak dari lemak yang dihasilkan kulit itik, kemudian masukkan itik yang telah bercampur dengan cuka didalamnya. 5. Tambahkan air, aduk sampai rata. Jangan lupa, tambahkan cabe Kemudian masak hingga bumbunya meresap. 6. Tiriskan dan hidangkan dengan nasi

LUWU

PUGALU Pugalu atau yang terkenal dengan nama kapurung adalah makanan tradisional Luwu berbahan dasar sagu yang paling populer sebagai kuliner khas Palopo. Saat bulan Ramadhan, kapurung ini merupakan salah satu menu buka puasa yang hampir setiap hari disajikan oleh mamak saya di kampung. Segar dan mengenyangkan Makanan ini mengenyangkan dan kaya akan gizi karena mengandung karbohidrat, protein dan sayur-sayuran. Bisa menggunakan kerang, ikan, ayam atau daging merah untuk proteinnya, sedangkan untuk sayurannya bisa beragam misalnya kacang panjang, jagung manis, jantung pisang, terong, katuk, kangkung, bayam, dan sayuran hijau lainnya. Perasan jeruk nipis dan

sambal merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari semangkok kapurung. Umumnya kapurung disajikan bersama dange atau lawa’ Bahan: 100 g Ayam ukuran 13-16 (Tergantung pada si pembuat, apakah ingin ayamnya banyak atau tidak) 200 g tepung sagu 8 mata asam patikala Campuran sayur kacang panjang Daun Kacang terong jantung pisang Jagung dan lain-lain (tergantung selera pembuat) Bumbu, haluskan: 1 ujung kelingking(1/2 sdt) terasi Banyaknya Cabai Rawit tergantung selerah si pembuat, jika tidak suka pedas tidak ada cabai merah tidak apa 1 sdm garam 1 sdm penyedap rasa 2 butir bawang merah 2 butir Jeruk Nipis Cara Membuat: 1. cabik-cabik ayam. Rebus dalam 1,5 liter air sampai hancur. 2. Masukkan sayur-mayur ke dalam kuah Ayam setelah ayam sudah terlihat masak. 3. Tepung sagu dicampur dengan sedikit air dalam wadah yang besar. aduk hingga sagu bercampur dengan air, lalu disiram air panas sampai warnanya berubah menjadi abu-abu. Air panas hanya cukup untuk menggumpalkan adonan tepung, usahakan airnya tidak terlalu banyak pada saat disiram. dibentuk bola-bola sebesar bakso. Bola-bola sagu ini untuk sementara ditampung di dalam air dingin untuk memertahankan bentuknya.

4. ketika campuran sayur dan ayam sudah masak, tuang kedalam wadah yang berisi bola-bola sagu tadi. masukkan campuran bumbu halus, kemudian aduk hingga bumbunya merata. 5. terkadang ada beberapa yang, memasukkan bumbunya pada saat sayurnya dimasak. namun terkadang hal itu kurang efektif karena biasanya banyak yang kurang. tergantung dengan penyaji. beberapa orang beranggapan bahwa makan Kapurung terasa kurang lengkap jika tidak disertai dengan Ikan Kering Kecil atau lebih di kenal dengan Lure/mairo. Kandungan Gizi yang terdapat di PUGALU adalah Sagu (Karbohidrat) Daging Ayam, Daging Sapi, Ikan, Udang (Lemak, Protein) Sayur Mayur (Vitamin, Protein dan lain-lain)

2. Lawak Lawak merupakan makanan khas yang terbuat dari bahan utama sayur pakis yang disiram air panas, kelapa parut goreng, lombok, dan ikan teri. Semua bahan tersebut dicampur menjadi 1 sehingga semuanya tercampur rata dan menghasilkan rasa yang unik. Biasanya lawak dikonsumsi bersama dengan dange.

4. Pacco Pacco adalah nama kuliner khas Kota Palopo yang dibuat dari ikan mentah layaknya makanan jepang, jenis ikan yang digunakan biasanya adalah jenis ikan tembang. Proses pembuatannya yaitu ikan dipisahkan dari tulang dan kepalanya sehingga hanya tersisa dagingnya saja. Kemudian potong kecil – kecil sesuai selera. Berikan air perasan jeruk nipis agar ikan mask. Tambahkan sedikit asam patikala untuk menghilangkan bau amis dari ikan. Lengkapi dengan lombok dan sedikit kacang yang telah dihaluskan. Menikmati pacco paling pas bersama dengan beberapa lembar dange.

4.PARADE

Palopo di Sulawesi juga mempunyai sajian istimewa seperti itu dengan nama parede. Bila dilihat sepintas, parede sangat mirip dengan masakan palumara yang populer di Sulawesi Selatan. Tetapi, masing-masing memiliki karakter khas yang membuatnya tetap unik. Parede maupun palumara pun sama-sama memakai protein ikan laut, seperti: ikan bandeng, kakap, lamuru, dan sebagainya. Karena kakap dan lamuru sering berukuran besar, kepala ikan dari kedua jenis ini juga populer untuk ditampilkan di meja makan sebagai parede. Bila ikannya sangat segar, rasa kuah yang dihasilkannya pun sangat segar dengan hint tipis rasa manis alamiah dari protein hewani laut. Keistimewaan parede adalah pada kuah bening berwarna kuning-pucat dengan rasa asampedas yang seimbang. Rasa asamnya mempunyai spektrum yang khas karena pemakaian asam patikala dan parutan atau rajangan tipis mangga muda. Asam patikala juga "bertanggung jawab" atas aroma harum memukau yang menguar dari masakan ini. Seluruh pancaindra kita bekerja untuk meng-apresiasi hidangan sederhana ini. Asam patikala adalah buah kecombrang atau honje yang selain memberikan rasa asam yang khas, juga menciptakan aroma harum yang sangat indah. Beberapa komunitas di Jawa Tengah dan Jawa Barat memakai asam kecombrang ini untuk membuat sayur asam. Di Bali pun jenis asam ini banyak dipakai dalam masakan tradisional. Tetapi, yang paling banyak memakainya mungkin justru orang Sumatra Utara. Masakan Melayu Deli, Batak Karo, Mandailing, dan lain-lain, banyak sekali memakai bahan ini. Di sana disebut sebagai asam cekala, asam cikala, atau asam tikala. Parede dari Palopo tidak akan sama rasanya bila dimasak dengan asam jenis lain. Penggunaan asam patikala adalah "syarat mati" dalam menyajikan parede. Ini berbeda dengan kuah asam di Ambon, misalnya, yang bisa memakai tomi-tomi, asam mawe, bahkan lemon cui untuk menghasilkan rasa asam.

Justru karena cara memasak parede yang sangat sederhana, dan bumbu-bumbunya pun sangat minimalis, keahlian si pemasak menjadi tantangan utama. Bila tidak tepat cara memasak maupun perbandingan bumbu-bumbu yang dipakai, hambarlah citarasa sajian ini. Bayangkan, hanya dengan cabe rawit dan asam patikala saja sudah mampu tercuatkan citarasa yang sedemikian elok. SIDRAP

Nasu Palekko merupakan makanan khas Sidrap Sulawesi selatan, dengan rasa pedas yang cukup membuat Anda berkeringat. jika Anda ingin membuatnya dirumah Anda berikut saya sajikan resepnya. Bahan yang digunakan ; Satu (1) ekor itik sebaiknya memilih itik yang masih muda Satu (1) sendok makan bubuk merica (sesuaikan dengan selera Anda) Satu genggam cabe rawit (boleh ditambahkan atau sesuaikan dengan selera Anda) Tiga (3) lembar daun salam yang kering 1,5 air bersih Garam secukupnya Vetsin secukupnya Bawang merah dan bawang putih secukupnya Cukka atau gunakan asam jawa Cara Buat : Cincang itik atau potong kecil-kecil, kulit jangan dibuang. Nantinya bisa Anda tumis dan kulit tersebut nantinya mengeluarkan minyak dan bisa digunakan untuk tumisan Bumbu seperti bawang merah, merica, garam, cabai merah dihaluskan bersama. Anda bisa menggunakan bawang putih tapi dia bisa menimbulkan bau yang tidak sedap. Ini bisa jadi pertimbangan jika menggunakannya. Asam jawa dihancurkan dengan sedikit air, kemudian itik dimasukkan. Ini berfungsi untuk menghilangkan bau amis pada itik dan pemberi rasa asam pada itik Tumis bumbu sebentar dengan minyak dari lemak yang dihasilkan dari kulit itik tadi, kemudian

masukkan itik yang teah tercampur dengan cuka didalamnya Tambahkan air, aduk sampai rata. Jangan lupa tambahkan cabe, sebanyak-banyaknya sampai Anda tak bisa memakannya… hahaha… Masak hingga bumbunya meresap dan mengering Titiskan dan siap untuk dihidangkan dengan nasi hangat

2. "Belibis Goreng" atau dalam istilah Bugisnya "Cawiwi". Belibis adalah kelompok unggas sejenis itik, orang sidrap di sulawesi selatan menyebutnya dengan istilah cawiwi. jenis unggas ini sering dijadikan makanan khas yang mencirikan masyarakat sidrap.Selain dijadikan palekko cawiwi kadan ungags ini dikenal dengan cawiwi bette atau cawiwi goreng. Cawiwi bette atau belibis goreng ini disajikan dengan cobe’- cobe’ Lombok hijau.

Related Documents


More Documents from "Nilawan Apriani"

Fruit Carving.docx
November 2019 5
24894-56870-1-sm (2).pdf
December 2019 37
5 Level Kepemimpinan.docx
November 2019 34