BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Latar belakang daripada penulisan ini adalah guna memperjelas pemahaman kita mengenai psikologi dan islam serta peranannya dalam penerapan ilmu psikologi dan islam yang saat ini kita yakini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Beberapa gagasan konvensional ilmu psikologi dalam memandang manusia melalui perwujudan perilakunya dianggap belum komprehensif mempelajari jiwa. Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin melengkapi apa yang belum dapat dipelajari dalam ilmu psikologi konvensional. Islam dalam hal ini mempelajari jiwa sebagai hal yang tidak sepenuhnya dapat diukur oleh perilaku saja. Selain itu Alqur’an dan hadist sebagai sumber pedoman islam banyak menjelaskan tentang perilaku manusia yang baik dan buruk dalam batasan Agama Islam. Psikologi Islam kaitannya dalam perkembangan ilmu pengetahuan psikologi adalah mempelajari manusia lebih luas dan mendalam dari sekedar mempelajari perilaku manusia.
Bahkan beberapa pendapat menyatakan bahwa psikologi islam layak
disejajarkan dengan madzhab psikologi lainnya seperti psikoanalisa, behavior, kognitif dan humanistik.
B. Rumusan Masalah 1.
Apakah Pengertian dari Epistemologi
2.
Apakah Pengertian dari Pikologi?
3.
Apakah Pengertian dari Islam?
4.
Apakah Pengertian dari Epistemologi Psikologi Islam?
5.
Bagaimana sejarah Psikologi Islam?
C. Tujuan Penulisan 1.
Untuk Memahami Pengertian dari Epistimologi
2.
Untuk Memahami Pengertian dari Psikologi
3.
Untuk Memahami Pengertian dari Islam
4.
Untuk Memahami Pengertian dari Epistimologi Psikologi Islam
5.
Untuk Mengetahui Bagaimana sejarah Psikologi Islam 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Epistemoligi Basri (2013:142) mengatakan kata epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu epistime dan logos. Epistime biasanya diartikan sebagai ‘pengetahuan’ atau ‘kebenaran’, dan logos diartikan sebagai ‘pikiran’, kata atau teori. Berdasarkan hal itu, maka secara sederhana epistemologi dapat diartikan sebagai ‘teori pengetahuan’ atau dalam bahasa Inggrisnya disebut sebagai theory of knowledge. Dalam kajian keilmuan dan literatur filsafat, istilah-istilah lain yang semakna dengan epistemologi adalah logika material, criteriology, gnosiology, yang dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan ‘filsafat ilmu’ atau ‘filsafat pengetahuan’.
Mubarok (2009) mengatakan epistemologi merupakan cabang ilmu filsafat yang membahas ilmu pengetahuan. Seacara umum ada tiga persoalan yang dibahas dalam epistemologi yaitu: a) asal-usul sumber pengetahuan, b) karakteristik pengetahuan dan c) kebenaran pengetahuan.
B. Pengertian Psikologi Secara etimologis psikologi berasal dari kata psychology (bahasa Inggris), psyche (bahasa Yunani) berarti jiwa (soul, mind). Kata kedua adalah logos yang berarti ilmu pengetahuan. Dengan demikian psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Saifuddin (2018:1) mengatakan psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kejiwaan, proses mental dan kepribadian melalui perilaku dengan serangkain metode ilmiah. Menurut Wilhelm Wundt, psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental, seperti pikiran, perhatian, persepsi, kemauan, dan ingatan. Plato dan Aristoteles mengemukakan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir. Menurut John Watson, psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang organisme. (Shaleh, 2008). Shobur dalam (Saifuddin, 2018) mengatakan secara khusus psikologi mempelajari hubungan antara kinerja otak dengan dinamika kejiwaan, perkembangan kehidupan manusia sejak prenatal sampai lanjut usia, sensasi dan persepsi, tingkat-tingkat kesadaran 2
amnusia dan pengaruhnya dalam kehidupan, proses belajar manusia, proses manusia dalam mengingat, proses berpikir dan kapasitas intelektual(khususnya pemecahan masalah, pengambilan keputusan),motivasi dan emosi, jenis karakteristik kepribadian, berbagai abnormalitas psikologis, keterkaitan antara gen dan perilaku, stress dan strategi coping, berbagai macam teknik psikoterap guna menangani ganguan psikologis, kesehatan mental, mimpi dan seksualitas serta gender.
C. Pengertian Islam Kata Islam berasal dari kata aslama yang berarti patuh atau berserah diri. Secara terminologi Islam adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana terdapat dalam al-Quran dan al-Sunnah sebagai petunjuk bagi seluruh manusia untuk mencapai kesejahteraan dan kedamaian hidup di dunia dan di akhirat. (Wardanti, 2015)
D. Pengertian Epistemologi Psikologi Islam Dari beberapa pengertian mengenai epistemologi Psikologi Islam, dapat disimpulkan bahwa epistemologi psikologi islam adalah merupakan teori pengetahuan mempelajari kejiwaan, proses mental dan kepribadian melalui perilaku ditinjau dari sisi alqur’an dan hadits. Djamaluddin Ancok dan Fuad Nashori dalam (A.Mukhlis & Lestari, 2011:4) psikologi islam dapat diartikan melalui dua pendekatan, pertama diartikan sebagai perspektif terhadap psikologi modern dengan membuang konsep-konsep yang tidak sesuai dan bertentangan dengan Islam dan kedua diartikan sebagai perspektif tentang manusia yang kerangka konsepnya benar-benar dibangun dengan semangat islam, bersandarkan pada Alquran dan sunah. Menurut Bastaman dalam (B.Mukhlis & Lestari, 2011:5) psikologi islam adalah corak psikologi berlandaskan citra manusia menurut ajaran islam, yang mempelajari keunikan dan pola perilaku manusia sebagai ungkapan pengalaman interaksi dengan diri sendiri, lingkungan sekitar dan alam kerohanian, dengan tujuan meningkatkan kesehatan mental dan kualitas keberagaman. Menurut Sapuri (2009:28) psikologi islam adalah pandangan islam terhadap ilmu psikologi modern dengan memberikan komentar dan penilaian terhadap konsep-konsep psikologi modern, baik dari segi tauhid ataupun syariat. Psikologi islam adalah usaha membangun sebuah teori dari khasanah kepustakaan islam baik dari alquran, hadits atau 3
kitab-kitab klasik yang ditulis oleh ulama-ulama islam populer sehingga mewarnai dunia psikologi.
E. Sejarah Psikologi Islam 1. Periode Klasik Sejarah Psikologi Islam sebenarnya telah dimulai sejak islam ada, sejak jaman Nabi Muhammad SAW masih hidup. Namun pada perkembangannya kajian mengenai jiwa terpecah menjadi dua kelompok: A) Kelompok Pertama, dari zaman kenabian hingga daulah umayah, mereka adalah generasi ulama awal yang membahas jiwa semata-mata bersumber dari alquran dan hadits. Selanjutnya kajian kelompok ini berkembang menjadi ilmu kalam dan tasawuf . B) Kelompok kedua muncul pada daulan abbasiyyah, mereka melakukan penterjemahan, mengomentari dan mempelajari filsafat yunani. Kelompok ini selain alquran dan hadist, mereka juga memanfaatkan filsafat yunani yang telah drevitalisasi sebagai landasan mengkaji jiwa 2. Periode Modern Berawal sejak tahun 1950 an di Amerika muncul gerakan Psikologi Islam yang terus berlanjut hingga mendapatkan perhatian khusus sampai diadakan symposium on Psychology and Islam
di Riyadh tahun 1978. Kemudian dilanjutkan tahun 1985 di
Pakistan The International Institute of Islamic Thought (ITT) yang merupakan lembaga kajian islamisasi yang berpusat di Amerika merekomendasikan untuk menggali gagasangagasan psikologi yang terkandung dalam alquran .
4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Psikologi Islam secara epistemologi dapat dikatakan sebagai sudut pandang baru mengenai manusia ditinjau dari konsep alquran, hadits maupun kitab-kitab ulama populer menyempurnakan kerangka konsep psikologi konvensional, yang mempelajari hubungan antara kinerja otak dengan dinamika kejiwaan, perkembangan kehidupan manusia sejak prenatal sampai lanjut usia, sensasi dan persepsi, tingkat-tingkat kesadaran amnusia dan pengaruhnya dalam kehidupan, proses belajar manusia, proses manusia dalam mengingat, proses berpikir dan kapasitas intelektual(khususnya pemecahan masalah, pengambilan keputusan), motivasi dan emosi, jenis karakteristik kepribadian, berbagai abnormalitas psikologis, keterkaitan antara gen dan perilaku, stress dan strategi coping, berbagai macam teknik psikoterap guna menangani ganguan psikologis, kesehatan mental, mimpi dan seksualitas serta gender baik secara tersurat maupun tersirat. Psikologi islam secara sejarah kehadirannya di dunia pengetahuan sudah lama sejak era daulah bani umayah hingga tahun 1985 di Pakistan. Sehingga tentunya tidak perlu diragukan pentingnya kehadiran psikologi islam merupakan dunia pengetahuan, khususnya ilmu psikologi.
B. Kritik dan Saran Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena disana sini masih terdapat kekurangan. Maka penulis sangat mengharapkan keritik dari semua kalanagn, demi perbaikan makalah ini kedepan, dan demi kemajuan ilmu pengetahuan, khusunya di bidang psikologi islam.
5
DAFTAR PUSTAKA
Ancok. J. & Nashori. F. (2005). Psikologi Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Basri. 2013. Epistimologi Psikologi Islam. MIQOT Vol.37(1) :141-158 Mubarok, Achmad. (2009). Psikologi Islam Kearifan & Kecerdasan Hidup, Jakarta Selatan:The International Institute of Islamic Thought dan Wahana Aksara Prima. Mukhlis & Lestari. Y. I. (2011).Psikologi Islam, Pekanbaru: Al Mujtahadah Press Saifuddin, Ahmad. 2018. Studi Kritis Terhadap Jurusan Atau Program Studi Psikologi Islam. PSIKIS-Jurnal Psikologi Islam. Vol.4(2):133-152 Sapuri, Rafy. (2009). Psikologi Islam Tuntunan Jiwa Manusia Modern. Jakarta: Raja Grafindo Persada Shaleh, Abdul Rahman. 2008. Psikologi: Islam. ed.I.Jakarta: Kencana
Suatu
Pengantar
dalam
Perspektif
Wardanti, G.P. 2013. “Pengertian Psikologi Islam” Dalam http://pluspoespoestakawan.blogspot.com/2015/01/psikologi-islam.html di akses 11 Maret 2019 pukul 20.00 Yudiani, Ema. 2013. Pengantar Psikologi Islam. JIA. Th XIV(2):175-186 Zaharuddin. 2017. Psikologi Islam Perspektif Malik Badri. PSIKIS-Jurnal Psikologi Islam. Vol.3(1): 43-51 Zaharuddin. 2015. Telaah Kritis Terhadap Pemikiran Psikologi Islam Muhammad Ustman Najati. PSIKIS-Jurnal Psikologi Islam. Vol.1(2): 95-114
6