Makalah Studi Ekskursi.docx

  • Uploaded by: Dhega Astra
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Studi Ekskursi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,905
  • Pages: 16
BAB 1 MENGENAL PTPN XII(AGRO WISATA KEBUN TEH WONOSARI)

A. PROFIL PTPN XII PT Perkebunan Nusantara XII yang disebut PTPN XII adalah Perseroan Terbatas dengan komposisi kepemilikan sahamnya meliputi Negara 10% dan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) 90%. PTPN XII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1996 tentang Peleburan PT Perkebunan Nusantara XXIII (Persero), PT Perkebunan Nusantara XXVI (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara XXIX (Persero) yang dituangkan dalam Akta Pendirian No. 45 tanggal 11 Maret 1996, dibuat di hadapan Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Keputusan Nomor C2.8340 HT.01.01.Th 96 tanggal 8 Agustus 1996. Anggaran Dasar Perseroan telah disesuaikan dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana dinyatakan dalam Akta Nomor 30 tanggal 16 Agustus 2008 jo. Akta Nomor 4 tanggal 4 Maret 2009 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU42776.AH.01.Tahun 2009 tanggal 1 September 2009. Selanjutnya Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir diubah dengan Akta Nomor 32 tanggal 23 Oktober 2014 yang dibuat di hadapan Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan dan telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai surat Nomor AHU-08635.40.21.2014 tanggal 19 November 2014. Maksud dan Tujuan Perusahaan Melakukan usaha di bidang agribisnis dan agri-industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas dan Good Corporate Governance. Lingkup Bidang Usaha Guna mencapai maksud dan tujuan perusahaan, perseroan menjalankan kegiatan usaha antara lain: Pengusahaan budidaya tanaman, meliputi:  Pembukaan dan pengolahan lahan  Pembibitan  Penanaman  Pemeliharaan tanaman di 81.278,4740 ha lahan HGU  Kegiatan-kegiatan berkaitan dengan usaha budidaya tanaman tersebut

1

. Produksi, meliputi:  Pemungutan hasil tanaman dari kebun sendiri  Pengolahan hasil tanaman menjadi barang jadi atau setengah jadi . Perdagangan, meliputi:  Penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi  Melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan . Pengembangan usaha bidang perkebunan, meliputi:  Usaha tanaman perkebunan  Usaha aneka kayu  Agribisnis  Wisata agro  Industri hilir lainnya . Optimalisasi sumber daya Sumber daya yang bisa dioptimalisasi, antara lain:  Perdagangan  Outlet shop / trading house, pusat perbelanjaan / mall dan perkantoran.  Real estate  Pengembangan kawasan industri, kompleks agro industri dan pergudangan.  Pariwisata  Perhotelan, resort, fasilitas olahraga dan rekreasi serta rest area.  Jasa profesional dll.  Rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan, jasa konsultasi bidang perkebunan dan jasa pembangunan kebun VISI "Menjadi Perusahaan Agribisnis yang berdaya saing tinggi dan mampu tumbuh-kembang berkelanjutan" MISI 1. Melaksanakan reformasi bisnis, strategi, struktur, dan budaya perusahaan untuk mewujudkan profesionalisme berdasarkan prinsip-prinsip good corporate governance. 2. Meningkatkan nilai dan daya saing perusahaan (competitive advantage) melalui inovasi serta meningkatan produktivitas dan efisiensi dalam penyediaan produk berkualitas dengan harga k ompetitif dan pelayanan bermutu tinggi. 3. Menghasilkan laba yang dapat membawa perusahaan tumbuh dan berkembang untuk meningkatkan nilai bagi shareholders dan stakeholders lainnya. 4. Mengembangkan usaha agribisnis dengan tata kelola yang baik serta peduli pada kelestarian alam dan tanggung jawab sosial pada lingkungan usaha (community development). NILAI-NILAI PERUSAHAAN Nilai insan PTPN XII dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan selalu Sinergi, Profesionalitas,Integritas, Responsibilitas, Inovasi, dan Transparansi,Sinergi. 2

Memadukan berbagai kekuatan yang saling mendukung untuk mencapai hasil terbaik Profesionalitas Berkomitmen tinggi dalam menjalankan tugas dan perannya, selalu berupaya meningkatkan kom petensi Integritas Berpegang teguh pada prinsip kebenaran dalam menjalankan tugas dan perannya. Responsibilitas Bertanggung jawab atas setiap keputusan dan tindakan Inovasi Selalu mengembangkan dan memperbaiki diri atau keadaan secara kreatif Transparansi Selalu menjunjung tinggi keterbukaan dan keadilan

B. SEJARAH BERDIRINYA KEBUN TEH WONOSARI/ PTPN XII PTPN XII memiliki sejarah yang cukup panjang, Kebun teh Wonosari ini berdiri pada tahun 1875 yang di kelola oleh peruasahaan asing dari Belanda NV. Cultur Maathappy, kemudian di awal tahun 1910 sampai 1942 kebun ini ditanami tah dan kina. Tapi padajaman Jepang sebagian tanaman teh diganti dengan tanaman pangan, seperti umbi singkong dan sejenisnya. Pada tahun 1945 kebun ini diambil alih oleh negara dan 1950 tanaman kinai diganti dengan teh. PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), selanjutnya disebut PTPN XII, merupakan Badan Usaha Milik Negara dengan status Perseroan Terbatas yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. PTPN XII didirikan berdasarkan PP nomor 17 tahun 1996, dituangkan dalam akte notaris Harun Kamil, SH nomor 45 tanggal 11 Maret 1996 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan SK nomor C.2-8340 HT.01.01 tanggal 8 Agustus 1996. Akte perubahan Anggaran Dasar perusahaan nomor 62 tanggal 24 Mei 2000 dibuat oleh notaris Justisia Soetandio, SH dan disahkan Menteri Hukum dan PerundangUndangan Republik Indonesia dengan SK No. C. 22950 HT 01.04 tahun 2000. Selanjutnya, Akte Notaris Nomor 62 diubah menjadi Akte Nomor 30 Notaris Habib Adjie, SH., M.Hum tanggal 16 Agustus 2008. Alamat agro wisata perkebunan teh wonosari beserta harga tiket masuk Perkebunan teh wonosari ini berada di kaki gunung arjuno dengan ketinggian 950-1250 meter di atas permukaan laut tepatnya berada di desa toyomarto,kecamatan singosari,kabupaten malang Harga tiket masuk weekday =Rp 8000/orang dan weekend=Rp 12000/orang buka/tutup senin-minggu pukul 07:00-17:00 telp:08113637198

3

C. HASIL PRODUKSI DARI PTPN XII Ada beberapa jenis teh yang umum di ketahui masyarakat yaitu teh hitam,teh putih dan teh hijau, Dan masing-masing teh kaya akan kandungan anti oksidan yang dimana baik untuk kekebalan tubuh atau imun. Pada dasar nya bahan yang di gunakan untuk membuat teh hitam,putih,dan hijau ini adalah daun teh yang sama dan yang membuat mereka jadi berbeda adalah cara pengolahan dari masingmasing jenis teh. Berikut adalah cara pengolahan daun teh dari masing-masing jenis teh : Teh Hitam Teh hitam mudah dikenali di pasaran karena warnanya hitam dan paling luas dikonsumsi. Dalam proses pengolahan diberi kesempatan penuh terjadi fermentasi (mengalami perubahan kimiawi sempurna sehingga hampir semua kandungan tanin terfermentasi menjadi theaflavin dan thearubigin) yang akan merubah warna daun teh dari hijau menjadi kecoklatan dan dengan proses pengeringan berubah menjadi Hitam.

Teh HIjau Daun teh tidak diberi kesempatan fermentasi (hampir tidak mengalami proses perubahan kimia). Biasanya pucuk teh diproses langsung dengan panas/steam untuk menghentikan aktivitas enzim sehingga sama seperti raw leaf (daun teh awalnya), karena itu selain warnanya masih hijau juga masih mengandung tanin yang relatif tinggi Teh Putih Merupakan jenis teh terbaik karena untuk mendapatkannya, hanya diambil dari satu pucuk tiap satu pohon, yakni pucuk tertinggi dan utama. Kandungan antioksidan paling tinggi. Dalam prosesnya, daun teh dibiarkan layu secara alami sehingga warnanya menjadi putih. Mutu teh merupakan kumpulan sifat yang dimiliki oleh teh, baik sifat fisik maupun kimianya. Kedua sifat ini telah dimiliki sejak masih berupa pucuk teh maupun diperoleh sebagai akibat teknik penanganan dan pengolahan yang dilakukan. Pada PTPN XII agro wisata kebun teh wonosari ini menanam 2 jenis teh yaitu teh china dan teh india, dari dua jenis teh ini yang paling banyak di tanam atau mayoritas adalah teh india sebanyak 60% dan china 40%, penanaman teh india lebih banyak di banding teh china ini di karenakan teh india lebih kuat atau lebih cocok dengan iklim Indonesia, dan juga karena kedua teh ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dari segi aroma maupun rasa sehingga dalam produksinya PTPN XII mencampur kedua jenis teh ini,dan hanya memproduksi satu jenis teh yaitu teh hitam, pak kusnan selaku guide dari agro wisata kebun teh wonosari ini berkata bahwa PTPN XII hanya memproduksi teh hitam saja dan hanya pada saat tertentu saja memproduksi teh putih. Produksi PTPN XII kebun teh wonosari ini terbagi menjadi tiga kualitas, kualitas terbaik,kualitas sedang dan kualitas biasa(jelek), ketiga kualitas ini di tentukan dari bagian teh yang diambil, keterangan nya sebagai berikut: Kualitas terbaik(1)= bagian yang dipakai adalah pucuk daun teh yang belum mekar dan daun 1 setelah pucuk 4

Kualitas sedang(2)= bagian daun nomor 2-3 dari pucuk Kualitas jelek(3) = bagian batang

D. PEMASARAN HASIL DARI KEBUN TEH PTPN XII Kebun teh Wonosari ini menghasilkan jenis teh hitam yang ± 90% hasil produksinya ditujukan untuk ekspor menggunakan sistem auction dengan negara tujuan seperti Amerika, Malaysia, Belanda, Kanada, Pakistan, Irak, Aljazair, Jerman, Perancis, Mesir, Korea, Swiss, Inggris, Rusia, New Zealand Australia, dan Mongolia. Dan sisanya dipasarkan di dalam negeri, dengan merek sendiri (Rolas Tea celup dan seduh, serta Rolas White Tea) dan juga dipasarkan secara bebas (free sale), misalnya kepada produsen teh Sariwangi, Sosro, dll. Kenapa produk dari kebun teh PTPN XII lebih banyak di ekspor dari pada di jual di pasar domestic ini dikarenakan budaya minum teh di Negara-negara tujuan ekspor lebih kental di banding domestic sehingga target pasar dari PTPN XII adalah pasar ekspor, dan sedikit yang dipasarkan di pasar domestic Menurut pak kusnan selaku guide dari agro wisata PTPN XII, kulitas produk untuk pasar ekspor adalah kualitas 1 dan 2, sedangkan kualitas 3/ kualitas yang paling rendah di ambil produsen local dan di beri label nama sendiri. PTPN XII juga mengeluarkan produk teh sendiri yang di beri label teh 12 yang di pasarkan di pasar domestic dan biasanya hanya di temukan di supermarket maupun hypermarket tertentu. Untuk produsen local maupun importir baru, minimal pemesanan adalah 1 ton dan maksimalnya tidak terhingga, pemasaran hasil kebun teh ini tidak Cuma ekspor maupun di hypermart atau supermarket domesik melainkan di tempat wisatanya pun pemasaran dilakukan langsung ke pelanggan/customer melalui berbagai fasilitas yang telah di sediakan oleh agro wisata kebun teh wonosari ini. Di agro wisata kebun teh wonosari ini menyediakan banyak fasilitas seperti outbond,wisata kebun, taman,penginapan-penginapan,dan lain-lain sehingga pelanggan bisa menikmati fasilitas-fasilitas sembari menikmati teh dan belanja oleh-oleh.

E. ANALISIS PASAR BISNIS PADA AGROWISATA KEBUN TEH WONOSARI PTPN XII Pasar bisnis (business market)adalah pembeli yang membeli barang dan jasa untuk digunakan dalam memproduksi produk dan jasa mereka sendiri atau dijual kembali kepada orang lain Dari beberapa keterangan sebelum nya telah menerangkan bahwa 90% hasil produksi dari perkebunan teh wonosari ini di ekspor ke beberapa wilayah di asia, timur tengah dan eropa. Hal ini menandakan bahwa produsen ataupun distributor pasar ekspor lebih banyak dari pasar lokal, pasar lokal termasuk di dalam nya produsen-produsen lokal hanya mengambil 10% dari keseluruhan produksi kebun. Asisten Kepala sekaligus Wakil Manager Kebun Teh Wonosari PTPN XII, Santika Permana mengatakan bahwa produk teh Wonosari memprioritaskan kualitas ekspor ke berbagai negara. 5

Disinggung bagaimana proses pemasaran produk teh Wonosari itu sendiri, Santika menjelaskan pihak PTPN XII sendiri hanya sebagai unit produksi saja. Untuk pemasaran produk tergantung dari suplier atau permintaan pasar melalui Kantor Direksi Pemasaran di Surabaya. "Kami di sini hanya melayani permintaan dari pasar saja. Untuk detil pengiriman barang dan penjualannya ada di Kantor Surabaya," tuturnya. Disamping itu, target produksi Teh Wonosari PTPN XII tahun ini sekitar 850 ton teh pertahun. Sedangkan tahun 2016 laku produksi teh yang sudah terealisasi mencapai 925 ton. Dari data diatas menunjukan permintaan pasar lebih besar dari target produksi pertahun. Hal ini menunjukkan potensi pasar dari produksi kebun teh wonosari ini masi sangat besar, bahkan 10% yang untuk produsen lokal aja kemungkinan masi kurang karena semakin dewasa ini makin bnyak bermunculan produk-produk teh baru yang kemungkinan mereka juga membeli dari PTPN XII yang kemudian di jual kembali dengan label/merk dagang mereka sendiri. Untuk produsen yang ingin membeli produk PTPN XII ini mereka bisa langsung datang ke kantor pemasaran PTPN XII yang ada di Surabaya dengan minimal pemesanan adalah 1 ton F. PERILAKU PEMBELI BISNIS PADA PTPN XII Perilaku pembelian bisnis (business buying behaviour) mengacu pada perilaku pembelian organisasi yang membeli barang dan jasa untuk digunakan dalam produksi produk dan jasa lain yang dijual, disewakan atau dipasok kepada pihak lain. Secara keseluruhan perilaku dari pembeli dari produksi kebun teh ini adalah mereka membeli untuk kemudian mereka kemas dan di beri merk dagang sendiri yang kemudian dijual lagi, baik produsen lokal maupun internasional mereka kebanyakan membeli untuk dijual lagi dengan merk mereka sendiri. Karakteristik pembeli bisnis di PTPN XII  Pembelian langsung Artinya produsen dapat datang langsung untuk melakukan transaksi di kantor pemasaran tanpa di wakilkan  Pembelian dalam skala besar Skala besar karena minimal pembelian oleh produsen adalah 1 ton  Hubungan yang erat antara pemasok dan produsen lokal maupun mancanegara Karena kebanyakan produsen atau pembeli adalah orang/pihak yang sama yang terjadi trus menerus sehingga menyebabkan ketergantungan antar pihak dan menciptakan suatu hubungan yang lebih erat.  Pembeli yang professional Karena melibatkan transaksi besar dan uang yang besar pembelian pasti dilakukan oleh orang yang professional untuk menghindari kesalahan.

6

BAB 2 MENGENAL AGRO WISATA TAS RAJUT KABOKI A. PROFIL AGRO WISATA TAS RAJUT KABOKI Identitas Badan Usaha Nama Perusahaan Visi dan Misi

:KABOKI (PT. VELESIA) :Mengangkat Citra Produk Indonesia, memberi yang terbaik karena kami sadar, adalah tidak elok memaksakan kecintaan kepada produk yang dibuat asal-asalan atas nama kecintaaan terhadap produk Indonesia.

Alamat

: Jl.Raya Sukorejo-Bangil KM 1.5 Lecari – Sukorejo - Pasuruan : +62 (343) 615461, 615462 : [email protected] : www.kaboki.co.id : www.wisatatasrajut.kaboki.co.id : velesia.blogspot.com

Telp Email Website Crocheting Company Profile

PT. VELESIA Indonesia Crochet Handbags Produsen & Eksportir Produk Spesifikasi produk Tujuan Ekspor

:Tas crochet,dompet,sarung gadget, dll. :Benang buatan tangan dari Polypropylene; kaitan, pabrik selesai.beberapa dikombinasikan dengan kulit, PU, kanvas, dll. :Asia, Eropa, Australia dan AS sebagai pasar utama

Berikut adalah alamat factory store dan beberapa outlet yang dimiliki kaboki WISATA RAJUT KABOKI (FACTORY STORE) Jl. Raya Sukorejo-Bangil KM 1.5, Lecari Sukorejo Pasuruan Indonesia 67161 Telephone : (62-343)615461 E-mail: [email protected] JAKARTA OUTLET Bintaro Trade Center B1/11 Bintaro Sektor 7 Tangerang Tel.(62-21)7453073 Fax.(62-21)7452089 BALI OUTLET BALI OUTLET

7

Jl. Griya Anyar No.27 Kuta Bali Tel.(62-361)764253 Fax.(62-361)764255 Bali outlet Jl. Griya Anyar No.27 Kuta Bali Tel.(62-361)764253 Fax.(62-361)764255

B. SEJARAH BERDIRINYA TAS RAJUT KABOKI Perjalanan Sejarah PT. Velesia

The Sak™, Elliot Lucca™ are the registered trademarks of Indonesian Imports,Inc. San Fransisco,USA. Kaboki™ is the registered trademark of PT.Velesia Indonesia. Dirjen HAKI Certificate No.504108/2002.

Pasar Seni Kuta Bali tahun 1989 bermimpi menginternasionalkan kerajinan Indonesia. Pertemuan seorang pemuda Indonesia dengan pemuda asal Amerika kemudian menjadi cikal bakal dikenalnya produk rajut Indonesia di luar negeri. Diwujudkan dengan terbentuknya dua perusahaan yang saling bermitra, yaitu PT. Velesia selaku produsen berdomisili di Bali Indonesia dan Indonesian Import Inc./ The Sak selaku importir berdomisili di San Fransisco USA sebagai kantor pusat dan Bali sebagai representative office. Awalnya produsen tas yang berdomisili di Bali, yaitu PT. Valesia bermitra dengan Indonesian Import Inc. yang ada di Amerika. Mereka semula bekerja sama dalam pembuatan tas kulit yang dikombinasikan dengan bahan kekayaan lokal seperti agel, tikar rotan Kalimantan, songket Palembang, ulos Batak, pahikung Sumba, dan tapis Lampung. Karena persaingan tas kulit semakin kuat, saat itu PT. Valesia mulai melirik alternatif bahan baku lain. Pada tahun 1994, tas rajut mulai diperkenalkan. Benang nylon lokal yang berkualitas dipilih sebagai bahan utama. Oleh Indonesian Import Inc. selaku mitra importir, tas rajut ini diberi label The Sak. 8

Makin lama tas rajut ini mendapat sambutan yang luar biasa di Amerika, Eropa, Jepang, dan Australia. Untuk memenuhi permintaan tersebut, PT. Valensia membentuk kelompok binaan yang saat ini tersebar di Bali, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Seluruh hasil produksi dari kelompok-kelompok binaan tersebut kemudian dikirim ke fasilitas produksi PT. Velesia untuk proses sortir, finishing dan final check. Fasilitas produksi ini awalnya berada di Denpasar-Bali. Pada tahun 1998, fasilitas produksi dipindah ke Kuta-Bali. Kemudian direlokasi ke PasuruanJawa Timur pada 2007, yang sekarang dikenal dengan wisata tas. Ada beberapa aktivitas utama yang dilakukan di perusahaan ini antara lain yaitu pembuatan produk dan pelayanan terhadap konsumen yang ingin memesan tas itu sendiri. Era Tas Kulit Tas berbahan dasar kulit paling populer saat itu. PT Velesia mengkombinasikannya dengan bermacam kekayaan lokal Indonesia seperti agel, tikar rotan Kalimantan, songket Palembang, ulos Batak, pahikung Sumba, dan tapis Lampung. Selain melayani Indonesian Imports Inc. yang mengeluarkan merek Elliot Lucca untuk jenis produk ini, PT. Velesia juga bekerjasama dengan beberapa importir dan merek lain seperti Sunda Bay yang berbasis di California dan Philip Collection yang berbasis di Miami, USA. Era Tas Rajut Persaingan tas kulit semakin menguat. PT. Velesia mulai melirik alternatif bahan baku lain. Pada tahun 1994, tas ulatan yang berarti anyaman atau rajutan dalam istilah Bali mulai diperkenalkan. Benang nylon dipilih sebagai bahan utama, dengan jaminan support mitra perusahaan dalam negeri yang hingga kini loyal menyediakan benang untuk PT. Velesia. Oleh Indonesian Import Inc. selaku mitra importir, tas rajut ini diberi label The Sak.

C. HASIL PRODUKSI DARI KABOKI Hasil produksi dari kaboki ini berupa tas,dompet,aksesoris,dompet gadged,dll Contoh produksi dari kaboki seperti di bawah ini:

9

Di factory store kaboki sendiri yang terletak di bangil pasuruan, mereka tidak hanya memproduksi langsung kerajinan tetapi di dalam nya terdapat gudang setengah jadi yang dimana digunakan sebagai tempat penyimpanan produk setengah jadi dari pengrajin-pengrajin yang berada di luar kota. Produk-produk setengah jadi dari beberapa pengrajin dari luar kota ini kemudian di sortir dan yang tidak memenuhi standar akan di kembalikan, setelah di sortir produk akan disimpan di 10

gudang dan selanjutnya akan di proses melalui beberapa tahap pemrosesan sehingga menjadi produk jadi dan layak di pasarkan.

D. PEMASARAN PRODUK KABOKI Untuk pasar ekspor PT. Velesia bekerja sama dengan Indonesian import inc. yang mengeluarkan merk sendiri yaitu the sak, dan beberapa importir lain seperti Sunda Bay yang berbasis di California dan Philip Collection yang berbasis di Miami, USA. Sedangkan untuk tujuan pemasaran dalam negeri, tas Kaboki ini terfokus pada tiga outletnya yang masing-masing belokasi di Malang, Jakarta, dan Bali. Ada beberapa metode yang dilakukan oleh perusahaan ini dalam memasarkan produknya diantaranya yaitu: a. Reseller di beberapa kota b. Media sosial / on-line shop c. Brosur d. Radio e. Televisi f. Internet/website

Salah satu cara pemasaran nya yaitu melaui televisi yaitu dalam sebuah acara yang sudah tidak asing lagi di telinga orang Indonesia ialah acara si unyil yang dimana kita ketahui acara ini sering menyajikan konten-konten tentang industri dan entrepreneur/wira usaha.

Berikutnya pemasaran melalui medsos, selain promosi menggunakan instagram,facebook, dan medsos yang lain, KABOKI juga menciptakan online shop mereka sendiri, mereka membuat online shop yang hanya berisi produk-produk KABOKI dan di dalam nya juga ada katalog tentang produk-produk KABOKI yang membuat customer jadi lebih mudah memesan dan melihat produk terbaru tanpa harus datang langsung ke store KABOKI.

11

Yang berikutnya adalah pemasaran melalui website atau situs resmi dari KABOKI sendiri yang di dalam nya mengenalkan tentang profil perusahaan dan tentang produk dan jasa yang di hasilkan oleh KABOKI

Email Website Crocheting Company Profile

: [email protected] : www.kaboki.co.id : www.wisatatasrajut.kaboki.co.id : velesia.blogspot.com

E. ANALISIS PASAR BISNIS PADA AGRO WISATA KABOKI Pasar bisnis merupakan pembeli yang membeli dalam skala besar yang kemudian di olah kembali/di beri merk dagang sendiri yang nanti nya akan di jual kembali. Ataupun membeli dalam skala besar tanpa diolah kembali yang nanti nya langsung di jual kembali. di KABOKI sendiri dilihat dari data yang kami peroleh yang menjadi pelaku dari pasar bisnis khususnya dari luar negeri yaitu: 12

Indonesian import inc. yang mengeluarkan merk sendiri yaitu the sak Sunda Bay yang berbasis di California Philip Collection yang berbasis di Miami, USA. Para importir diatas rata-rata mereka membeli produk dari KABOKI untuk mereka jual lagi dengan merk dagang mereka sendiri. Menurut kami para pembeli dari luar negeri/importir produk KABOKI adalah pihak yang sama setiap waktunya, dimana hubungan antara KABOKI dan para importir ini sudah terjalin cukup lama sehingga terjalin rasa kepercayaan di antara keduanya. Sedangkan untuk analisa pasar bisnis dalam negeri, KABOKI sendiri memiliki beberapa Reseller yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. dan menyetok sendiri produk untuk beberapa outlet KABOKI sendiri yang ada di malang,bali dan Jakarta. Untuk pemesanan dalam negeri sendiri kaboki mengalami kenaikan pesanan pada weekend dan penurunan pesanan di weekday, kemungkinan peminat dari tas rajut kaboki ini adalah para pelajar dan pekerja sehingga membuat perbedaan yang signifikan antara produksi di weekend dan weekday.

F. PERILAKU PEMBELI BISNIS PADA AGROWISATA KABOKI Perilaku pembelian bisnis ini adalah perilaku yang terlihat atau karakteristik yang terlihat dari para pembeli bisnis yang melakukan pembelian dengan KABOKI. Perilaku yang yang terlihat tersebut antara lain seperti:  Pembeli yang lebih sedikit Dilihat dari beberapa importir dan pasar domestic bahwa para pembeli bisnis dari produk kaboki ini hanya beberapa  Pembelian yang lebih besar Meskipun memiliki pembeli bisnis yang hanya beberapa akan tetapi pemesanan dari masing-masing pembeli tidak lah sedikit, apalagi untuk pemesanan luar negeri.  Hubungan pemasok pelanggan yang erat Karena jumlah pembeli yang sedikit dan terjalin cukup lama maka timbul saling ketergantungan di antara mereka yang kemudian membuat hubungan antar keduanya menjadi lebih erat.  Pembelian Profesional Para pembeli dari kaboki ini khusus nya dari importir adalah orang-orang yang berpengalaman dan memiliki basic keilmuan yang memadai sehingga para pembeli ini bisa di katakana pembeli yang professional.  Pembelian Langsung Untuk para pembeli domestic pembelian dapat dilakukan langsung di kantor produksi dan pemasaran yang ada di pasuruan.

13

BAB 3 PENUTUP A.

KESIMPULAN Laporan hasil Kunjungan Industri yang dilakukan di Agro Wisata kebun teh wonosari(PTPN XII)dan Kaboki (PT. Velesia) ini merupakan suatu catatan kegiatan kami yang telah melaksanakan secara langsung kegiatan kunjungan industri di dalam dunia kerja. Mudah – mudahan dengan adanya pengalaman ini merupakan langkah awal dan sebagai dorongan bagi kami untuk memiliki kemampuan kerja sekaligus sebagai pengalaman serta membentuk perilaku kami untuk menjadi tenaga kerja yang profesional serta memiliki rasa disiplin yang tinggi, serta etos kerja yang tinggi pula untuk memotivasi guna menjadi manusia yang kreatif, komunikatif dan inovatif yang nantinya akan memberikan hasil profesionalisme di dalam dunia kerja. Berdasarkan kunjungan industry kelampok yang di lakukan penulis di PTPN XII dan PT. velesia(Kaboki), sesuai dengan tema makalah yaitu analisa pasar bisnis dan pembeli bisnis maka penulis menyimpulkan sebagai berikut: Perkebunan teh wonosari(PTPN XII) merupakan perusahaan teh yang dinaungi oleh negara atau Perseroan Terbatas dengan komposisi kepemilikan sahamnya meliputi Negara 10% dan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) 90%. Perkebunan teh wonosari ini hanya menanam dua jenis teh yaitu teh india dan teh china yang nanti nya kedua jenis teh ini dalam proses pengolahan nya di campur dan menghasilkan produk teh hitam. Berdasarkan data yang penulis peroleh, pasar bisnis dan pembeli bisnis dari produk PTPN XII ini mayoritas adalah importir dari Negara-negara Asia, Amerika dan Eropa seperti Amerika, Malaysia, Belanda, Kanada, Pakistan, Irak, Aljazair, Jerman, Perancis, Mesir, Korea, Swiss, Inggris, Rusia, New Zealand Australia, dan Mongolia. Dan sisanya dipasarkan di dalam negeri, dengan merek sendiri (Rolas Tea celup dan seduh, serta Rolas White Tea) dan juga dipasarkan secara bebas (free sale), misalnya kepada produsen teh Sariwangi, Sosro, dll. Fokus dari PTPN XII adalah para pembeli bisnis dari luar negeri atau fokus pada ekspor, Hal ini dikarenakan pasar ekspor lebih menjanjikan di bandingkan dengan pasar domestic, selain itu juga karena hubungan PTPN XII dengan para importir dari luar sudah terjalin cukup lama sehingga terjalin kepercayaan diantara keduanya dalam melakukan kerjasama bisnis.

Kaboki (PT VELESIA) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kerajinan rajut yang berdiri pada tahun 1989 di Denpasar-Bali, kemudian pada tahun 1998 di pindah di kutaBali dan yang terakhir di relokasi ke pasuruan pada tahun 2007, Produk yang di produksi kaboki sendiri antara lain ialah tas, dompet, sarung gadged dll. Untuk pasar bisnis pada kaboki sendiri terfokus pada pasar ekspor yang dimana para importir memesan untuk dijual lagi dengan merk dagang mereka sendiri antara lain seperti Indonesian Imports Inc. yang mengeluarkan merek Elliot Lucca dan PT. Sunda Bay yang berbasis di California serta Philip Collection yang berbasis di Miami, USA.

14

Untuk pembeli bisnis dari pasar domestic, kaboki melayani reseller dari beberapa kota di Indonesia serta fokus pada outlet mereka sendiri yang ada di Bali, Malang dan Jakarta. Omset untuk pasar domestic sendiri kaboki mengalami kenaikan produksi pada weekend karena peminat dari kerajinan kaboki ini mayoritas adalah remaja yang masi menempuh pendidikan dan para pekerja kantor.

15

BAB 4 DAFTAR PUSTAKA http://www.ptpn12.com/index.php/tentang-kami/profil https://www.malangtimes.com/baca/21483/20171004/205223/produk-kebun-teh-wonosari-lawangdigandrungi-konsumen-timur-tengah-dan-eropa/ https://blog.act.id/ketahui-beda-manfaat-antara-teh-putih-teh-hijau-dan-teh-hitam/ https://fettydepret.wordpress.com/tag/kebun-teh-wonosari-lawang-malang-jawa-timur/ 085214014034- CP pak kusnan- guide dari PTPN XII KEBUN TEH WONOSARI https://www.kaboki.co.id/site/about http://www.academia.edu/26304244/LAPORAN_KUNJUNGAN_INDUSTRI_COMPANY_VISIT_KABOKI_PT. _VELESIA_.doc

16

Related Documents


More Documents from "Ahmad Safi'i"