Makalah Sosilogi.docx

  • Uploaded by: Hafidin Dimar Maliki
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Sosilogi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,463
  • Pages: 12
TUGAS SOSIOLOGI Laporan Kegiatan Evaluasi Aksi Pemberdayaan Komunitas Sebagai Bentuk Kemandirian Menyikapi Ketimpangan Sosial Di Tengah Pengaruh Globalisasi “Teh Kayu Aro”

Guru Bidang Studi: YANTI SRIREJEKI S.Sos. Disusun Oleh : 1.Hafidhin Dimar Maliki 2.M.Faruq 3.Fikri Arifin 4.Almaqodir 5.M.Rhollando C Kelas : XII IPS 1

SMAN 10 KOTA JAMBI 2017/2018

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis telah panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sang pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan beserta seperangkat aturan-Nya, karena berkat limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran sosiologi K.D 4.5 Evaluasi Pemberdayaan Komunitas dalam Menyikapi Ketimpangan Sosial. Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi salah satu dari sekian kewajiban tugas sosiologi kelompok kami yang berjudul “Teh kayu Aro khas jambi” dalam penulisan makalah serta sebagai bahan pelajaran dan pendidikan. Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun sadar bahwasannya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan Azza Wa’jala hingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa penulis nanti dalam upaya evaluasi diri. Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca, dan bagi seluruh kalangan yang membutuhkan.

Jambi, Februari 2018

Penulis

i

Daftar isi KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………i DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….ii BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………1

1.1

Latar Belakang…………………………………………………………………………….…………..1

1.2

Maksud dan Tujuan…………………………………………………………………………….……..2

1.3

Manfaat……………………………………………………………………….………………………..2

BAB II Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Pemberdayaan …………………………………………..3

2.1

Waktu dan tempat pelaksanaan evaluasi…………………………………………………………...3

2.2

Teknik evaluasi yg digunakan………………………………………………………………………..3

BAB III Hasil dan Dampak Pelaksanaan Evaluasi ………………………………………………………….4

3.1

Hasil deskripsi kegiatan pemberdayaan……………………………………………………………..4

3.2

Perkembangan Pelaksanaan program……………………………………………………………….4

3.3

Dampak Kegiatan Pemberdayaan……………………………………………………………………5

BAB IV Kesimpulan dan Saran ………………………………………………………………………………6 4.1

Kesimpulan…………………………………………………………………………………………….6

4.2

Saran……………………………………………………………………………………………………6

Lampiran……………………………………………………………………………………………………….7 Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………….8 ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Kabupaten Kerinci adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi. yang ditetapkan sebagai Kabupaten sejak awal berdirinya Provinsi Jambi dengan pusat pemerintahan di Sungai Penuh. Pada tahun 2011, pusat pemerintahan berpindah ke Siulak. Kabupaten Kerinci memiliki luas 3.355,27 km² terdiri atas 12 kecamatan. Berdasarkan Catatan China menyebut ada sebuah negeri yang bernama Koying yang berdiri di Abad 2 SM terletak disebuah dataran tinggi dan memiliki Gunung api. Beberapa Ahli berpendapat bahwa Koying identik dengan dataran tinggi Kerinci. Tahun 1901 M, Belanda Mulai Masuk Ke Alam Kerinci melewati renah Manjuto di Lempur hingga terjadi peperangan dengan beberapa Pasukan Belanda, Pasukan Belanda gagal memasuki Alam Kerinci. Tahun 1903 M, Belanda berhasil membujuk Sultan Rusli, Tuanku Regent sekaligus menjabat Sultan Indrapura untuk membawa pasukan Belanda ke Alam Kerinci dengan tujuan agar tidak terjadi perlawanan dari rakyat Kerinci. Ternyata yang terjadi sebaliknya, Perlawanan Rakyat Kerinci begitu hebatnya hingga terjadi peperangan selama Tiga bulan di Pulau Tengah. Peperangan Pulau Tengah dibawah komando Depati Parbo memakan korban perempuan dan anak-anak yang begitu banyak setelah Belanda membakar habis Kampung tersebut. Tahun 1904 M, Kerinci takluk dibawah pemerintahan Belanda setelah kalah Perang dan Depati Parbo di Buang Ke Ternate.1[5] Setelah itu Belanda menguasai sebagian besar wilayah Kerinci.

Setelah Belanda menduduki kerinci, mereka mulai melihat potensi alam kerinci yang melimpah. Salah satunya adalah tanahnya yang subur dan temperatur udara yang dingin sehingga di bukalah perkebunan teh di wilayah Kayu Aro yang berdasarkan keterangan kepala Manager perusahaan teh Kayu Aro sudah di mulai sejak tahun 1920. Dalam pembukaan perkebunan tersebut membutuhkan pekerja yang banyak sehingga belanda pada masa itu mendatangkan pekerja dari berbagai wilayah di Indonesia. Dengan di datangkannya banyak orang baru di kerinci tentu membuat wilayah tersebut semakin ramai dan tentu percampuaran kebudayaan terjadi disana

1 Kebun teh yang merupakan peninggalan sejak zaman Belanda ini, kini telah dibuka sebagai tempat wisata. Hamparan kebun teh, dengan warna hijau menjadi pemandangan yang indah di kaki Gunung Kerinci. Tak hanya itu, wisatawan pun bisa turut memetik daun teh langsung di Perkebunan Teh Kayu Aro ini. Secara administratif, letak Perkebunan Teh Kayu Aro ini berada pada Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Lokasinya berada tepat di kaki Gunung Kerinci, sehingga tak sulit bagi wisatawan untuk mencapainya. Pengunjung bisa menggunakan rute menuju ke Gunung Kerinci, dari Kota Sungai Penuh jaraknya sekitar 43 kilometer dan bisa ditempuh dengan perjalanan kurang lebih satu jam. Tetapi apabila dari Kota Jambi, perjalanan panjang pun harus ditempuh wisatawan. Dari Kota Jambi menuju ke Perkebunan Teh Kayu Aro memakan perjalanan hingga 10 jam. Perjalanan ini bisa ditempuh dengan menggunakan mobil, motor ataupun transportasi umum di daerah setempat. Meski cukup jauh, traveler dijamin tak akan menyesal ketika melihat indahnya kebun teh ini.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan Maksud yang ingin dicapai dari pemberdayaan teh kayu aro yaitu memperkenalkan teh kayu aro ke berbagai wilayah, membuka lapangan pekerjaan dan memajukan penghasilan para pekerja Tujuan dari Pemberdayaan Komunitas yaitu : 1. untuk menyelesaikan tugas sosiologi K.D 4.5 dalam menyikapi ketimpangan social ditengah pengaruh globalisasi 2. untuk mengetahui evaluasi pemberdayaan komunitas tentang pengelolaan teh kayu aro

1.3 Manfaat Penelitian 1. Bagi Pemerintah, yaitu memberikan informasi mengenai Teh kayu aro kepada masyarakat

2. Bagi pengusaha, yaitu memprormisak ke masyarakat di luar maupun dikota2 besar agar tertarik untuk membeli agar mendapatkan pendapatan usaha 3. Bagi para pelajar, yaitu mengetahi bagaimana latar belakang, proses pembuatan teh kayu aro

2 BAB II PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI PEMBERDAYAAN

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Evaluasi Penyusunan penelitian ilmiah ini dilaksanakan selama bulan februari 2018 di SMA Negeri 10 Kota Jambi.

2.2 Teknik Evaluasi yang Digunakan Teknik evaluasi yang digunakan dalam pembuatan laporan kegiatan evaluasi pemberdayaan komunitas adalah teknik diskusi terarah (FGD) Ada beberapa alasan mengapa diskusi kelompok terarah dipilih adalah :  Adanya keyakinan bahwa masalah yang diteliti tidak dapat dipahami dengan metode survey atau wawancara  Untuk memperoleh data kualitatif yang bermutu dalam waktu yang relatif singkat  Sebagai metode yang dirasa cocok bagi permasalahan yang bersifat sangat local dan spesifik oleh karena itu FGD yang melibatkan masyarakat setempat dipandang sebagai pendekatan yang paling serasi  Untuk menumbuhkan peranan memilih dari masyarakat diteliti,sehingga pada peneliti memberikan rekomendasi,dengan mudah nmasyarakat mau menerima rekomendasi tersebut.

3 BAB III

Hasil dan Dampak Pelaksanaan Evaluasi 3.1

Hasil deskripsi kegiatan pemberdayaan

Hasil dari kegiatan pemberdayaan komunitas kali ini adalah memberikan pengetahuan dan gambaran yang jelas mengenai Teh kayu aro.. Selain itu, juga akan memberikan gambaran pada siswa bagaimana Perkembangan dan dampak apa yg muncul dari pemberdayaan komunitas teh kayu aro ini. 3.2 Perkembangan Pelaksanaan program pemberdayaan

Kebun teh ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada sekitar tahun 1925 hingga tahun 1928 bersamaan dengan pabriknya. Lahan yang dulunya berupa hutan, diubah menjadi sebuah perkebunan yang mulanya ditanami kopi.

Saat berkunjung ke Perkebunan Teh Kayu Aro, wisatawan akan diajak untuk memetik daun teh. Para pekerja pun akan dengan senang hati menemani wisatawan dan memandu dalam memilih daun teh yang bagus. Setelah itu, pengunjung bisa juga menuju ke pabrik teh untuk menyaksikan proses pembuatan Teh Kayu Aro. Pemandangan yang disajikan Perkebunan Teh Kayu Aro pun sangat indah untuk dinikmati. Kebun teh yang membentang luas dengan warna hijau, bagaikan permadani alami yang menyegarkan mata. Udara sejuk, suasana tenang, serta megahnya Gunung Kerinci pun seolah menasbihkan tempat ini sebagai surga di tanah Kerinci. 4

Kualitas teh hitam Kayu Aro memang tak perlu diragukan lagi, bahkan banyak pecinta teh yang berpendapat Teh Kayu Aro merupakan teh nomor 1 dunia. Setiap tahunnya, perkebunan ini mampu memproduksi hingga 5.500 ton teh hitam (teh ortodox). Kebanyakan teh ini juga diekspor ke berbagai negara seperti Amerika, Inggris, Belanda dan Rusia.

3.3 Dampak Kegiatan Pemberdayaan 1.

Meningkatkan perekonomian rakyat dengan cara ikut menjadi petani teh atau menjadi karyawan pabrik teh kayu aro

2.

Mempromosikan produk lokal teh kayu aro ke berbagai daerah,dengan dipromosikan nya produk tersebut kabupaten kerinci khusus nya kayu aro menjadi terkenal karena produk teh nya tersebut

3.

Terbukanya lapangan pekerjaan,karena adanya perkebunan teh tersebut banyak masyarakat mendapatkan pekerjaan seperti petani teh maupun karyawan pabrik

5

BAB IV

Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Komunitas merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu community artinya sebagai masyarakat setempat yang memiliki cakupan wilayah sama. Kearifan lokal merupakam gagasan-gagasan lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai yang tertanam dan diikuti oleh warga masyarakatnya. Inisiator pemberdayaan komunitas yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Prinsip pemberdayaan komunitas adalah kesetaraan, partisipatif, keswadayaan, dan berkelanjutan. Strategi pelaksanaan pemberdayaan komunitas yaitu mempertimbangkan potensi masyarakat, memberikan pendampingan secara berkelompok, memberikan pelatihan khusus, meningkatkan kearifan lokal, memberikan bantuan sarana, dan melaksanakan pemberdayaan secara bertahap.

4.2 Saran 1.Diharapkan agar dapat memperluas wilayah pemasaran dalam negeri agar , seluruh masyarakat Indonesia juga dapat menikmati bubuk teh yang dihasilkan Perkebunan Unit Usaha Kayu Aro. 2.mempertimbangkan untuk pemasaran di dalam negeri bagi bubuk-bubuk teh dengan kualitas terbaik agar teh dengan kwalitas tinggi yang di hasilkan juga dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia

3.Untuk semua masyarakat Kerinci agar turut menjaga dan melestarikan Perkebunan Teh Unit Usaha Kayu Aro karena selain sebagai lahan perekonomian perkebunan ini juga penuh dengan nilai-nilai historis dan nilai wisata.

6

Lampiran

7

Daftar Pustaka

https://www.kompasiana.com/els766hi/teh-kualitas-terbaik-di-dunia-adalah-teh-kayu-aro-darikerinci-jambi-itu-ternyata-teh-favorite-para-ratu-di-eropa_550de9bf813311892cbc6057

https://www.pedomanwisata.com/wisata-alam/wisata-gunung-pegunungan/perkebunan-teh-kayuaro-jambi-perkebunan-terbesar-kedua-di-dunia

9

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62
Makalah
November 2019 85
Makalah
October 2019 95

More Documents from ""