Makalah Sia Bab 17.docx

  • Uploaded by: Lasmawarni Sinaga
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Sia Bab 17.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,063
  • Pages: 11
TUGAS MAKALAH BAB 17 DESAIN DATABASE MENGGUNAKAN MODEL DATA REA

Disusun Oleh : 1. Restiana Dewi (15.12.11.0550) 2. Deki Ferniady ( 15.12.11.0578) 3. Linda Agustina ( 15.12.11.0577)

PROGRAM STUDY AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan tugas makalah yang berjudul “ Desain database menggunakan model Rea” . Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 24 juni 2018

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kesatuan struktur dalam perusahaan seperti kegiatan bisnis perusahaan dan sumber-sumber fisik serta komponen lain yang ditransfomasikan dari data ekonomi menjadi informasi akuntansi yang bertujuan untuk memuaskan para pengguna informasi. Selain itu sistem Informasi Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun diluar perusahaan. SIA adalah satu-satunya CBIS (Computer Based Information System) yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi diluar perusahaan.SIA bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi bagi tiap-tiap elemen lingkungan kecuali untuk pesaing.Penggunaan teknologi yang meluas digunakan dalam dunia bisnis adalah pada teknologi komunikasi & Informasi yang didalamnya didukung dengan alat utama yaitu komputer, sejalan dengan perkembangan teknologi dalam bidang tersebut yang sangat cepat sekarang dalam sistem modern, jurnal dan buku besar sudah berbentuk file komputer. Program computer memindah bukukan entri dan menyiapkan laporan akuntansi. Akuntan mengontrol proses ini dengan memberikan input dan menentukan bagaimana program itu bekerja.Didalam penerapannya dalam sistem informasi akuntansi diperlukan database untuk menjaga, mengelompokkan dan meyimpan banyak data Setiap professional akuntansi perlu memahami bagaimana mendokumentasikan sebuah database dan menggunakan dokumentasi tersebut sebagai sebuah panduan untuk mencari informasi. Para auditor (baik internal maupun eksternal) perlu mendapatkan bukti audit dari database relasional.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Database (Basis Data) Pengertian database dari berbagai ahli dan sumber adalah sebagai berikut: 1 .Wikipedia Pangkalan data atau basis data(bahasa Inggris: Database ), atau sering pula dieja basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. 2. Menurut Gordon C. Everest : Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis,terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi. 3. Menurut Toni Fabbri Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data .Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang pentingdalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakaninformasi pada para pengguna atau User.

B. Proses Desain Database Dalam sebuah sistem informasi akuntansi kita harus menyediakan database yang handal karena hal tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah panduan yang penting untuk mencari informasi. Guna database yang relevan itu untuk analisis biaya dan perencanaan pajak yang dilakukan pada sebuah organisasi. Berikut adalah langkahlangkah untuk mendesain database seperti gambar di bawah ini :

pemodelan data terjadi disini

model data digunakan disini desain fisik

analisis sistem

implementasi dan konversi

desain konseptual

operasi dan pemeliharaan

Gambar : Proses Desain database Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tahap-tahap proses desain database dimulai dari tahap analisis sistem, dimana pada tahap ini kita mulai dari perencanaan awal yang gunanya untuk untuk kebutuhan para pengguna (user) untuk merancang sistem yang baru. Tahap analisis sitem mempertimbangkan tentang kebutuhan pengguna,menjelaskan segala aspek mengenai sistem baru yang akan diajukan. Kemudian dalam analisis sistem diperlukan informasi mengenai jumlah pengguna dan volume transaksi yang diharapkan yang dapat digukanan untuk pengambilan keputusan awal yang dapat digunakan untuk kebutuhan perangkat, baik perangkat keras atapun perangkat lunak. C. Diagram Hubungan Entitas Diagram hubungan entitas adalah sebuah tekhnik grafis untuk menggambarkan sebuah skema database. Diagram ini disebut sebagai diagram E-R karena ia menunjukan berbagai entitas yang dimodelkan dan hubungan penting diantaranya, sebuah entitas (entity) adalah apa pun mengenai apa yang organisasi ingin kumpulkan dan simpan mengenai informasi. Sebagai contoh , database milik fred’s train shop akan menyertakan entitas bagi pegawai, pelanggan, pemasok, persediaan, dan peristiwa bisnis seperti penjualan ke pelanggan dan pengiriman dari pemasok. Dalam sebuah diagram E-R, entitas digambarkan sebagai persegi empat. Sayangnya, meski demikian, tidak ada standar industry bagi aspek-aspek lain diagram E-R . beberapa pemodelan data dan penulisan menggunakan wajik untuk menggambarkan hubungan (figure 172, panel A) sementara yang lain tidak (figure 17-2, panel B).

Panel A: hubungan digambarkan dengan wajik penjualan

Persediaan

Item baris

babaris

Panel B: dihubungkan digambarkan tanpa wajik

persediaan

penjualan

Panel C: atribut dilampirkan ke entitas No.faktur

tanggal

Jenis

Daftar harga

Jumlah penjualan

Deskripsi

Persediaan

Panel D: atribut dicantumkan dalam table terpsah Nama Entitas Atribut Penjualan Nomor faktur, tanggal, jumlah Persediaan Nomor barang, deskripsi, daftar harga Dalam buku ini kita akan membuat diagram E-R dengan sejumlah besar entitas dan hubungan. Oleh karena itu untuk mengurangi kekacauan dan meningkatkan keterbacaan, kita mengabaikan wajik untuk hubungan dan mencantumkan atribut-atribut yang di asosiakan dengan tiap entitas dalam sebuah table terpisah. Dengan begitu, dagram kita terliaht seprti sebuah kombinasi dari panel B dan D dalam figure 17-2. Diagram E-R dapat digunakan untuk mempresentasikan isi dari segala jenis database. Sebagai contoh, diagram E-R dari sebuah data E-Rdari sebuah database olahraga dalam gedung mungkin menyertakan pelajar, guru, dan mata pelajaran sebagai entiitas. Dalam makalah ini, focus kita adalah pada database yang didesain untuk mendukung aktivitas bisnis sebuah organisasi. Akibatnya, kita akan menunjukan bagaimana diagram E-R dapat digunakan tidak hanya untuk mendesain database, tetapi juga untuk mendokumentasikan dan memahami database yang ada dan untuk mendesainulang proses bisnis.

Seperti yang dicatat, diagram E-R dapat menyertakan banyak jenis erbeda entitas dan hubungan antara entitas tersebut. Sebuah langkah penting dalam desain database, oleh karenanya, perlu memutuskan entitas man yang perlu dimodelkan. Model data REA berguna untuk membuat keputusan itu. D. Model Data REA Model data REA(REA model data) diembangkan secara spesifik untuk digunakan dalam endesain SIA. Model data REA berfokus pada simantik bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai sebuah organisasi. Ia menyediakan panduan bagi desain database dengan mengidentifikasi entitas apa yang harus disertakan dalam database SIA dan dengan menentukan bagaimana menyusun hubungan diantara entitas dalam database itu. Model data REA biasanya digambarkan dalam bentuk diagram E-R. akibatnya dalam sisa bab ini dan diseluruh buku, kita akan merujuk diagram E-R yang dikembangkan berdasarkan model data REA sebagai diagram REA.

Persediaan

Penjualan

Pegawai

Pelanggan

Kas

Penerimaa n kas

Pegawai

Tiga Jenis Dasar Entitas Model data REA dinamai demikian karena ia mengklasifikasikan entitas kedalam tiga kategori yang berbeda; sumber daya yang organsasi dapatkan dan digunakan, peristiwa (aktivitas bisnis) yang dijalankan organisasi, dan agen yang berpartisipasi dalam peristiwa ini. Menyediakan contoh dari tiga jenis entitas ini. Sumber daya adalah hal-hal yang memiliki nilai ekonomis untuk organisasi. Peristiwa adalah berbagai aktivitas bisnis mengenai informasi apa yang manajemen ingin kumpulkan untuk perencanaan atau tujuan pengendalian. Agen adalah orang dan organisasi yang berpartisipasi dalam peristiwa dan mengenai bagi siapa informasi diperlukan bagii perencanaan, pengendalian dan tujuan evaluasi. Menyusun Hubungan: Rancangan REA Dasar

Model dataCREA menentukan sebuah pola dasar bagi bagaiman tiga jenis entitas ini (sumber daya, peristiwa, dan agen) harus berhubungan satu sama lain. Fitur-fitur esensial dari pola tersebut adalah sebgai berikut. 1. Setiap peristiwa ditautkan kesetidaknya satu sumber daya yang ia pengaruhi. 2. Setiap peristiwa ditautkan kesetidaknya satu peristiwa lainya 3. Setiap peristiwa ditautkan ke setidaknya dua agenyang berpartisispasi.

Sumber daya A

Arus kas

Mendapatkan

partisipasi

Agen internal Sumber daya A sipasi partisipasi

Agen eksternal

Dualism ekonomi

sipasi

Sumber daya B

Arus kas

Memberikan sumber daya B

partisipasi

Agen internal

Aturan 1: setiap entitas peristiwa harus ditautkan ke setidaknya satu entitas sumber daya. Peristiwa ditautkan ke setidaknya satu sumber daya yang ia pengaruhi. Beberapa peristiwa, seperti yang dilabeli “medapatkan sumber daya A” , meningkatkan kuantitas sebuah sumber daya. Contoh umum dari peristiwa “mendapatkan” tersebut termasuk penerimaan barang dari seorang pemasok (yang meningkatkan kuantitas persediaan ditangan) dan penerimaan pembayaran dari pelanggan (yang meningkatkan jumlah kas). Peristiwa lain, seperti yang dilabeli “memberikan sumber daya B” secara langsung menurunkan kuantitas sebuah sumber daya. Contoh umum dari peristiwa “memberiakn” tersebut termasuk membayar pemasok dan menjual barang , yang menurunkan jumlah kas dan kuantitas persediaan ditangan, secara berurutan. Hubungan yang mempengaruhi kuantitas sumber daya terkadang disebut sebagai hubungan alir stok karena menunjukan baik arus masuk atau arus keluar sumber daya tersebut. Tidak setiap peristiwa secara langsung mengubah kuantitas sumber daya, meski demikian. Sebagai contoh, pesanan dari pelanggan menunjukan komitmen yang nantinya menghasilkan penjualan barang dimasa depan, sama halnya pesanan kepemasok menunjukkan komitmen ahwa nantinya menghasilkan pembelian persediaan berikutnya.organisasi memang, meski demikian,

erlu melcak pengaruh dari komitmen tersebut, baik untuk menyediakan jasa yang lebih baik dan untuk tujuan perencanaan. Aturan 2: Setiap entitas Peristiwa Haus Ditautkan Ke Setidaknya Satu Entitas Peristiwa Lainya figure diatas juga menunjukkan bahwa peistiwa mendapatkan sumber daya A ditautkan ke peristiwa memberi sumber daya B dalam apa yang dilabeli sebagai hubungan dualism ekonomis. Hubungan duaisme memberi-untuk-mendapatkan tersebut merefleksikan prinsip bisnis dasar yang organisasi biasa jalankan dalam aktivitas yang menghabiskan sumber daya hanya dengan harapan mendapatkan sumber daya lainya sebagai pertukaran. Sebagai contoh, peristiwa penjualan, yang memerlukan penyerahan (penurunan) persediaan, terkait degan peristiwa menerima kas, yang melibatkan pendapatan (meningkatkan) jumlah kas. Tidak setiap hubungan antara dua peristiwa mempresentasikan dualism ekonomi memberi-untuk-mendapatkan, meski demikian. Peristiwa komitmen ditautkan keperistiwa lain untuk merefleksikan hubungan sebab-akibat berurutan. Sebagai contoh,, peristiwa ambil pesanan pelanggan akan ditautkan ke peristiwa penjualan untuk merefleksikan fakta bahwa pesanan tersebut mengawali dan menghasilkan penjualan. Sama halnya, peristiwa memesan persediaan (pembelian0 akan ditautkan ke peristiwa menerima persediaan untuk merefleksikan hubungan sebab-akibat berurutan lainya. Aturan 3: setiap entitas peristiwa harus ditautkan kesetidaaknya dua agen yang berpartisispasi, untuk akuntanbilitas organisasi perlu mampu melacak tindakan para pegawai. Organisasi juga perlu mengawasi status komitmn dan pertukaran dualism ekonomi yang dijalankan dengan pihak luar. Figure diatas menunjukkan setiap peristiwa yang ditautkan ke dua entitas yang berpartisipasi. Bagi peristiwa yang melibatkan transaksi dengan pihak eksternal, agen internal adalah pegawai yang bertanggungjawab bagi sumber daya yang dipengaruhi oleh peristiwa tersebut, dan agen eksternal adalah pihak eksternal untuk transaksi tersebut. Bagi peristiwa internal, seperti transfer bahan baku dari ruang simpanan ke produksi, agen internal adalah pegawai yang menyerahkan tanggung jawab atau penyimpanan sumber daya, dan agen eksternal adalah pegawai yang menerima penyimpanan atau denagn asumsi tanggung jawab bagi sumber daya tersebut.

Memberi persediaan

Memberi kas

Memberi kas

Siklus pendapatan

Mendapatkan kas

Siklus pengeluaran

Mendapatkan persediaan

Siklus prnggajian

Mendapatkan waktu pegawai

Siklus pembiayaan Mendapatkan kas

Memberi kas

Mmberi (menggunakan wktu pegawai)

Siklus produksi

mmberi (mnggunakan bahan buku)

Mendapatkan persediaan

Mmbri (mnggunakan mesin&perltan)

D. Mengembangkan Sebuah diagram Rea Bab ini berfokus pada mengembangkan sebuah diagram REA bagi seluruh siklus bisnis tunggal . Mengembangkan sebuah diagram REA bagi satu sikls bisnis spesifik terdiri dari 3 langkah :  Mengidentifikasi peristiwa mengenai informasi apa yang ingin manajemen kumpulkan  Mengidentifikasi sumber daya yang di pengaruhi oleh tiap peristiwa dan agen yang berpartisipasi dalam peristiwa tersebut.  Menentukan koordinalitas dari setiap hubungannya. Mari ikuti ketiga langkah ini untuk melihat bagaimana paul mengembangkan page 17-6 untuk memodelkan siklus pendapatan fred’s train shop. Langkah 1 : mengidentifikasi peristiwa yang relevan Adalah mengidentifikasi peristiwa yang menarik bagi managemen tiap model REA harus menyertakan dua peristiwa yang merepresentasikan penukaran ekonomi dasar. Langkah 2 : mengidentifikasi sumber daya dan agen Lagi, sebuah pemahaman yang solid atas proses bisnis mempermudah untuk menjawab

Langkah 3 : menentukan kardinalitas hubungan Kardinalitas menjelaskan sifat hubungan antara dua entitas dengan mengindikasikan seberapa banyak contoh dari satu entitas yang dapat di tautkan ketiap contoh spesifikasi dari entitas lainnya. Tiga jenis hubungan : Tiga jenis dasar hubungan antara entitas adalah mungkin bergantung pada kardinalitas nya. Maksimum yang di asosiasikan dengan tiap-tiap entitas.   

Hubungan satu ke-satu adalah ada ketika kardinalitas maksimum bagi tiap entitas dalam hubungan tersebut adalah satu. Hubungan satu ke-banyak adalah ada ketika kardinalitas maksimum bagi tiap entitas dalam hubungan tersebut adalah satu dan kardinalitas maksimum bagi entitas lain dalam hubungan itu adalah banyak. Hubungan banyak ke-banyak adalah ada ketika kardinalitas maksimum bagi tiap entitas dalam hubungan tersebut adalah banyak.

Related Documents

Sia
November 2019 46
10 Perkara Sia-sia
May 2020 34
Bab 1 Gamb Umum Sia
July 2020 5

More Documents from ""