MAKALAH SEMINAR AUDITING JASA AKUNTAN PUBLIK
DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 : ADE ELMANOVITA
C1C016004
ALAN PRATAMA PUTRA
C1C016008
PANCA NANDA
C1C016066
SUPRIATI
C1C016097
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami telah berusaha semampu kami untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang mata kuliah SEMINAR AUDITING yang berjudul “JASA AKUNTAN PUBLIK”. Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih. Jambi, 8 Maret 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1 1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3 2.1 Kantor Akuntan Publik (KAP) ..................................................................... 3 2.2 Struktur Kantor Akuntan Publik ................................................................... 3 2.3 Profesi Akuntan Publik ................................................................................. 4 2.4 Jasa Yang Diberikan Kantor Akuntan Publik ............................................... 7 2.5 Standar Profesional Akuntan Publik .......................................................... 13 2.6 Review Jurnal .............................................................................................. 20 BAB III PENUTUP ........................................................................................... 24 3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 24 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 25
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalamsuatu negara. Ditintajau dari fungsinya, jasa akuntansi berfungsi untuk meningkatkan transparasi laporan keuangan yang diperlukan oleh pelaku ekonomi dalamdunia usaha sebagai pedoman dalam pengambilan keputusanekonomi. Laporan keuangan yang disajikan hendaknya dapat memenuhi keperluan yaitu dapat memberikan informasi secara lengkap, dapat dipercayadan mencerminkan keadaan secara tepat dan netral, sehingga parapengambilan keputusan tersebut tidak akan tersesat. Profesi akuntansi inidiharapkan mampu menghadirkan kejujuran informasi berbagai institusi profitdan non profit, pemerintah atau swasta yang ditampilkan secara transparan. Dalam era globalisasi ini masyarakat dihadapkan oleh kondisi yang berubah total, persaingan semakin tajam, teknologi yang makin cepat berubah dan manusia harus adaptif dan responsif pada lingkungan bisnis yang semakin transparan dan terbuka. Mengingat peranan dan fungsi jasa akuntansi serta makin berkembangnya perekonomian negara-negara di dunia dalam era globalisasi. Perkembangan profesi akuntan mempunyai hubungan erat dengan tata nilai dan budaya yang berkembang di tengah masyarakat. Hal ini mengakibatkan profesi akuntan tidak bisa lepas dari perkembangan yang terjadi di negeri ini. Oleh karena itu, profesi akuntan dituntut untuk mendapatkan tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan. Untuk itu perlu kesiapan yang menyangkut professional profesi mutlak diperlukan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa itu kantor akutan publik ? 2. Bagaimana struktur kantor akuntan publik ? 3. Kenapa akuntan publik dikatan sebagai sebuah profesi ? 4. Apa saja jasa yang diberikan kantor akuntan publik ? 5. Apa saja standar professional akuntan publik ? 1
1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengatahui apa itu kantor akutan publik ? 2. Untuk mengetahui bagaimana struktur kantor akuntan publik ? 3. Untuk mengetahui kenapa akuntan publik dikatan sebagai sebuah profesi ? 4. Untuk mengetahui apa saja jasa yang diberikan kantor akuntan publik ? 5. Untuk mengetahui apa saja standar professional akuntan publik ?
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kantor Akuntan Publik (KAP) Audit atas semua laporan keuangan yang bertujuan umum di Indonesia dilakukan oleh kantor akuntan publik (KAP) kecuali atas organisasi pemerintah tertentu. Hal legal terhadap audit diberikan kepada kantor akuntan publik oleh menteri keuangan. Kantor akuntan publik juga memberikan jasa lain klien, seperti jasa pajak dan konsultasi. Hanya terdapat 434 kantor akuntan publik yang beroprasi di Indonesia (Jika dibandingkan lebih dari 40.000 kantor akuntan publik beroprasi di amerika setikat). Keempat KAP terbesar di Indonesia disebut Kantor Akuntan Publik Internasional "Empat Besar", mereka adalah Deloitte Touche Tomatsu, Ernst & Young Global, KPMG Internasional dan PricewaterhouseCoopers,
keempat
kantor ini memiliki cabang di seluruh dunia. KAP empat besar ini mengaudit hampir semua perusahaan besar baik di Indonesia maupun dunia serta banyak perusahaan kecil juga. KAP menyediankan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jasa-jasa tambahan yang biasannya diberikan oleh KAP meliputi jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen. KAP terus mengembangkan produk dan jasa terbarunnya, termasuk perencanaan keuangan, penilaian usaha, akuntansi forensic, audit internal yang disubkotrakkan (outsourcing) serta jasa penasehat teknologi informasi. 2.2 Struktur Kantor Akuntan Publik Sesuai dengan PMK 17/2008, terdapat dua struktur organisasi bagi KAP
Perusahaan perseorangan (Proprietorship). Hanya kantor dengan pemilik tunggal yang dapat beroprasi dalam bentuk ini. Semua kantor dengan pemilik tunggal diorganisasikan dalan bentuk ini (Proprietorship).
Persekutuan (partnership) bentuk perusahaan ini sama dengan perusahaan perseorangan, kecuali bahwa bentuk ini menyangkut banyak pemilik. 3
2.3 Profesi Akuntan Publik Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi adalah sebagai berikut: 1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya. 2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam profesi itu. 3. Berhimpun
dalam
suatu
organisasi
resmi
yang
diakui
oleh
masyarakat/pemerintah. 4. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat. 5. Persyaratan ini semua harus dimiliki oleh profesi Akuntan sehingga berhak disebut sebagai salah satu profesi. Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa akuntansi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin lama semakin bertambah kompleksnya. Gelar akuntan adalah gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan yang lain. Misalnya bidang hukum atau bidang teknik. Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:
Akuntan Publik (Public Accountants) Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan
independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagai seorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapat melakukan pemeriksaan (audit),
4
misalnya terhadap jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
Akuntan Intern (Internal Accountant) Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atau akuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Staf biasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan. Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern.
Akuntan Pemerintah (Government Accountants) Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga
pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
Akuntan Pendidik Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan
akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi. Prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan itu meliputi delapan butir pernyataan (IAI, 1998, dalam Ludigdo, 2007). Kedelapan butir pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seorang akuntan, yaitu : 1. Tanggung jawab profesi : bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. 2. Kepentingan publik : akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa
bertindak
dalam
kerangka
pelayanan
kepada
publik,
5
menghormati kepentingan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. 3. Integritas : akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya setinggi mungkin. 4. Obyektifitas : dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan sebagai anggota IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan. 5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional : akuntan dituntut harus melaksanakan kompetensi,
jasa dan
profesionalnya ketekunan,
serta
dengan
penuh
mempunyai
kehati-hatian,
kewajiban
untuk
mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan teknik yang paling mutakhir. 6. Kerahasiaan : akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya. 7. Perilaku profesional : akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya. 8. Standar teknis : akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektifitas.
6
2.4 Jasa Yang Diberikan Kantor Akuntan Publik 1. Assurance Service Assurance service adalah jasa profesional independen yang mampu meningkatkan mutu informasi atau konteksnya, untuk kepentingan para pengambil keputusan. Auditing adalah salah satu jasa kunci yang termasuk dalam lingkup luas assurance service. Kenyataannya, jasa audit telah menjadi dasar dimana lingkup yang lebih luas dari jasa atestasi dan assurance service sedang dikembangkan. Salah satu kunci tersebut adalah konsep independensi. Para pengguna jasa sangat mengandalkan independensi Akuntan Publik serta dapat menarik manfaaat yang bernilai dari kenyataan bahwa Akuntan Publik bersifat tidak memihak dan objektif. Konsep jasa profesional meliputi aplikasi pertimbangan profesional, yang merupakan ciri unik yang dibawa oleh Akuntan Publik dalam perikatan. Meskipun kemajuan teknologi informasi dapat mempercepat pengumpulan atau analisis data, namun teknologi tersebut tidak dapat menggantikan pertimbangan profesional seorang praktisi. Assurance service dapat meningkatkan mutu informasi atau konteksnya, Special Committee On Assurance Service dari AICPA mengatakan bahwa “mutu” meliputi konsep-konsep kegunaan keputusan. assurance service ,meningkatkan mutu informasi dengan cara meningkatkan keandalan atau relevansinya. Komite khusus tersebut memberikan definisi keandalan dan relevansi sebagai berikut :
keandalan meliputi penyajian yang jujur, netralitas, dan konsistensi antar periode.
relevansi meliputi dapat dipahami, dapat dibandingkan dengan entitias lain dan digunakan , dan kelengkapan. Assurance service berbeda dengan jasa audit pada satu hal kunci tertentu.
Jasa audit fokus pada informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Assurance
7
service bukan hanya berkaitan dengan laporan keuangan, namun juga berkaitan dengan lingkup luas yang informasi yang digunakan oleh para pengambil keputusan. Akhirnya, pengambilan keputusan menjadi objek utama dalam definisi tentang jasa. Assurance service dimaksudkan untuk memberikan manfaat bagi para pengambil keputusan.Para pengambil keputusan mungkin tidak harus merupakan klien. Sebaliknya, jasa audit dan atestasi terutama dimaksudkan untuk memberikan manfaat bagi para pengguna jasa pihak ketiga. 2. Jasa Akuntansi dan Kompilasi Kantor Akuntan Publik mungkin mendapat tugas dari klien untuk melaksanakan jasa akuntansi (accounting service) yang beragam. Termasuk dalam hal ini adalah menyusun pembukuan manual maupun yang telah diotomatisasi, membuat jurnal, melakukan ayat jurnal penyesuaian, serta menyiapkan dan menyusun laporan keuangan. Yang terakhir juga dikaitkan dengan jasa kompilasi (compilation service). Ketika Akuntan Publik melakukan kompilasi atas seberkas laporan keuagan, Akuntan Publik tidak memberikan keyakinan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai GAAP. Meskipun demikian jasa ini merupakan assurance service yang penting untuk dapat meningkatkan mutu informasi bagi para pengambil keputusan dalam entitas non publik. Dalam melaksanakan salah satu jasa-jasa ini, kantor Akuntan Publik memberikan jasa sebagai substitusi, atau pelengkap bagi personel akuntansi lain. Jasa akuntansi merupakan kegiatan utama bagi beberapa praktisi keuangan dan perusahaan lokal. 3. Jasa Atestasi Jasa atestasi (attest service) merupakan salah satu jasa dimana para Akuntan Publik mengeluarkan komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan tentang keandalan asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain. Tumbuhnya pengakuan atas keahlian dan pengalaman Akuntan Publik dalam beberapa tahun belakangan ini telah meningkatkan permintaan jasa atestasi yang beragam oleh para klien, kantor pemerintah dan lain-lain. Selanjutnya jasa atestasi ini dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu audit, pemeriksaan, review, dan prosedur.
8
4. Jasa Audit Contoh utama dari jasa audit (audit service) adalah laporan keuangan. Jenis audit ini meliputi upaya memperoleh dan mengevaluasi bukti yang mendasari laporan keuangan historis yang memuat asersi yang dibuat oleh manajemen entitas. Berdasarkan audit tersebut, Akuntan Publik memeberikan pendapat "positif" apakah laporan tersebut telah menyajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Biasanya kriteria yang telah digunakan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Perhatikan bahwa istilah positif berarti pasti atau yakin, termasuk juga keadaan yang kurang mengguntungkan, yaitu ketika bukti-bukti yang diperoleh dalam audit telah membawa Akuntan Publik dalam suatu kesimpulan yang positif (pasti) bahwa laporan tidak sesuai dengan GPAP. Dewasa ini, fokus utama dalam audit adalah menyajikan suatu berkas laporan tahunan yang menyertai suatu laporan audit tahunan kepada investor dan pengguna lain. Namun demikian, paradigma ini sedang beeubah pada saat ini. Teknologi informasi telah mengubah cara pengambil keputusan mendapatkan informasi. Sebagai contoh, dewasa ini terdapat demikian banyak peluang untuk memperoleh akses pada internet dan dengan segera dapat memperoleh beritaberita baru yang telah disesuaikan dengan topik-topik yang paling anda minati. Bagaimana hal ini dapat mempengaruhi audit di masa depan? Banyak yang berpendapat bahwa kemungkinan besar fokus audit akan bergeser dari laporan keuangan tahunan menjadi Bagaimana Investor
dapat memperoleh akses
database informasi keuangan dan non keuangan real time dengan disertai Suatu bentuk keyakinan yang berkesan kesinambungan. Agar dapat memberikan keyakinan atas informasi real time, tim audit masa depan perlu memiliki pengalaman yang luas dalam memahami bisnis dan industri klien, pada teknologi informasi, dan dalam dalam mengevaluasi bukti-bukti real time. 5. Jasa Pemeriksaan Istilah pemeriksaan (examination) digunakan untuk menguraikan jasa lain yang muncul dalam pernyataan positif suatu pendapat tentang penyesuaian asersi
9
yang dibuat oleh pihak lain
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Contoh
pemeriksaan meliputi pemeriksaan (1) laporan keuangan prospektif (bukan historis), (2) asersi manajemen tentang efektivitas struktur pengendalian intern entitas, dan (3) kepatuhan entitas terhadap perundangan dan peraturan tertentu. Contoh-contoh pemeriksaan berikut yang dibuat oleh kantor-kantor akuntan besar tentang asersi yang dibuat oleh pihak lain nampak sedikit mengejutkan, yaitu (1) kecermatan penyajian penulis tentang materi dalam suatu buku teks akuntansi, (2) kemampuan perangkat lunak komputer untuk melakukan tugas sebagaimana yang dipromosikan oleh pengembangnya, (3) jumlah rata-rata bola golf pembuatan pabrik tertentu yang dipukul oleh pemain golf amatir jauh meninggalkan para pesaingnya, dan (4) ketepatan metodologi yang digunakan jasa telepon yang disambung langsung jarak jauh yang digunakan untuk menghitung penghematan biaya yang telah disebarkan kepada para pelanggannya dibandingkan dengan harga pesaing. 6. Jasa Review Jasa review (review service ) terutama terdiri dari permintaan keterangan dari manajemen entitas serta analisis komporatif atas informasi keuangan. Lingkup jasa ini kurang signifikan dibandingkan dengan jasa audit atau jasa pemeriksaan.Tujuan review
adalah untuk memberikan "keyakinan negatif"
sebagai lawan dari pernyataan positif yang diberikan pada suatu audit. Dengan demikian, daripada menyatakan "telah menyajikan secara wajar sesuai dengan GPAP", suatu laporan yang dibuat review laporan keuangan akan menyatakan bahwa pe-review, " tidak mendapatkan adanya modifikasi material yang harus dibuat dalam laporan keuangan agar sesuai dengan GAAP". Kadang-kadang jasa ini dilakukan atas laporan interim perusahaan publik dan laporan Tahunan perusahaan non publik. 7. Jasa-Jasa Lainnya Jenis utama jasa-jasa lain yang diberikan oleh kantor Akuntan Publik adalah jasa teknologi, konsultasi manajemen, perencanaaan keuangan, serta jasa internasional. Ciri umum dari jasa-jasa ini adalah bahwa jasa ini tidak
10
memberikan pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain daru keyakinan. Namun demikian, jasa-jasa ini dalam diberikan oleh akntor Akuntan Publik yang sama yang sedang melaksanakan audit. Dewaaa ini, semakin banyak kantor
Akuntan
Publik
yang
mengorganisasikan
dirinya
agar
mampu
melaksanakan berbagai jasa bagi para klien di dalam industri yang sama, daripada harus mengkhususkan diri pada jasa audit, perpajakan , atau konsultasi saja.
Jasa teknologi Akuntan Publik memberikan jasa teknologi (technology service) dalam
bentuk analisis sistem, manajemen sistem, serta pengamanan sistem. Para Akuntan Publik adalah tenaga ahli dalam mengevaluasi pengendalian itern entitas serta telah mengembangkan keahliannya dalam membantu klien untuk merancang sistem informasi dan pengendalian, sistem untuk mendukung perencanaan keuangan, sistem untuk mendukung pengambilan keputusan lainnya, serta membuat rekomendasi untuk meningkatkan pengamanan sistem. Dewasa ini, banyak perusahaan berjuang untuk menentukan bagaimana memaksimumkan pengendalian atas investasi mereka dalam teknologi, dan Akuntan Publik memiliki keahlian penting untuk membantu mereka dalam proses ini. Beberapa teknologi mungkin tumpang tindih dengan proses reenincering (rekayasa ulang), Sehingga dalam Lingkungan teknologi yang Berubah dengan cepat seperti dewasa ini, seringkali tumpang tindih dengan jasa-jasa lain yang disediakan oleh jasa-jasa Akuntan Publik. Sebagai contoh, suatu assurance Service baru Akuntan Publik webtrust memberikan keyakinan tentang praktik bisnis serta teknologi yang digunakan dalam berbisnis menggunakan internet. Selain itu, setiap audit juga meliputi sesuatu evaluasi tentang pengendalian intern perusahaan serta laporan kepada manajemen tentang kelemahan sistem pengendalian intern.
Konsultasi manajemen Dalam melaksanakan jasa konsultasi manajemen (mangement consultasi
service), para praktisi mendayagunakan keahlian teknis, pendidikan dan pengalaman, mereka untuk memberikan nasehat dan bantuan teknis kepada klien. Jasa ini dapat membantu klien dalam meningkatkan penggunaan kemampuan dan
11
sumber daya mereka dalam mencapai tujuan. Proses konsultasi meliputi perumusan masalah atau peluang, mencafi fakta, mengevaluasi alternatif, merumuskan rencana tindakan, mengomunikasikan hasil, menerapkan rencana tindakan, serta tindak lanjut. Namun konsultan Akuntan Publik independen harus berhenti sebelum manajemen membuat keputusan. Dewasa ini, jasa konsultasi mengambil proporsi signifikan dan menunjukkan pertumbuhan pesat dalam total tagihan kantor Akuntan Publik.
Perencanaan keuangan Akuntan Publik menyediakan berbagai jasa yang dapat memberi arti nilai
tambah dari lingkup yang luas dari laporan keuangan. Jasa perencanaan keuagan (financial planing service) meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan pajak yang analitis dalam laporan keuangan untuk menyusun struktur portofolio investasi serta transaksi keuangan yang kompleks untuk bisnis. Secara teratur, beberapa CIA membantu klien untuk mengembangkan rencana bisnis. Selain itu, baik perorangan ataupun perusahaan bisnis diharuskan menyimpan berkas dan membayar berbagai macam pajak, perencanaan pajak, perencanaan pajak warisan, peta mewakili klien dalam pengurusan pajak di dalam kantor pajak. Aspek perpajakan di dalam perencanaan keuangan merupakan bagian yang signifikan dari praktik sebagian besar kantor Akuntan Publik.
Jasa internasional Belum lama ini, hanya perusahaan-perusahan publik yang terbesar saja
yang melakukan Transakai signifikan.
Dewasa ini, hampir semua usaha
melakukan kegiatan (1) membeli produk dan jasa dari perusahaan asing, (2) menjual produk atau jasa ke perusahaan asing, serta (3) memiliki pesaing penting dari perusahaan asing. Dalam bertumbuhnya perniagaan secara elektronik (ecommerse), banyak perusahaan yang berurusan dengan aspek internasional dari bisnis mereka yang beberapa tahun sebelumnya tak pernah terbayangkan. Akuntan Publik menyediakan berbagai macam jasa internasional (international service) seperti perencanaan pajak lintas batas, atau bantuan dalam penyusunan merger maupun kerja sama multinasional.
12
AICPA menerapkan standar-standar profesiona untuk kinerja dari beberapa jasa-jasa lain yang baru di uraikan tadi. Federal texaion executive commite AICPA menerbitkan statement on responsibilities in tax practice (SRTP), yang menyediakan pedoman bagi para Akuntan Publik dalam melaksanakan aspek pajak dalam perencanaan keuangan. Kemudian AICPA melaluibmangement consulting service executive menerbitkan statement on standar for consulting service. 2.5 Standar Profesional Akuntan Publik Standar Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi Akuntan Publik di Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI). Tipe Standar Profesional
Standar Auditing
Standar Atestasi
Standar Jasa Akuntansi dan Review
Standar Jasa Konsultansi
Standar Pengendalian Mutu Kelima standar profesional di atas merupakan standar teknis yang
bertujuan untuk mengatur mutu jasa yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik di Indonesia. 1.
Standar Auditing Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan beserta interpretasinya. Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri atas sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA). Dengan demikian PSA merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing. Di Amerika 13
Serikat, standar auditing semacam ini disebut Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) yang dikeluarkan oleh the American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). Pernyataan Standar Auditing (PSA) PSA merupakan penjabaran lebih lanjut dari masing-masing standar yang tercantum didalam standar auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan dan pedoman utama yang harus diikuti oleh Akuntan Publik dalam melaksanakan penugasan audit. Kepatuhan terhadap PSA yang diterbitkan oleh IAPI ini bersifat wajib bagi seluruh anggota IAPI. Termasuk didalam PSA adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditng (IPSA), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI dalam PSA. Dengan demikian, IPSA memberikan jawaban atas pernyataan atau keraguan dalam penafsiran ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam PSA sehingga merupakan perlausan lebih lanjut berbagai ketentuan dalam PSA. Tafsiran resmi ini bersifat mengikat bagi seluruh anggota IAPI, sehingga pelaksanaannya bersifat wajib.
Standar umum 1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. 2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
Standar pekerjaan lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
14
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh unutk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. 3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keungan yang diaudit.
Standar pelaporan 1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. 3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh audito 2. Standar Atestasi Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan yang diberikan oleh seorang yang independen dan kompeten yang menyatakan apakah asersi (assertion) suatu entitas telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Asersi adalah suatu pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain, contoh asersi dalam laporan keuangan historis adalah adanya pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
15
Standar atestasi membagi tiga tipe perikatan atestasi (1) pemeriksaan (examination), (2) review, dan (3) prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures). Salah satu tipe pemeriksaan adalah audit atas laporan keuangan historis yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pemeriksaan tipe ini diatur berdasarkan standar auditing. Tipe pemeriksaan lain, misalnya pemeriksaan atas informasi keuangan prospektif, diatur berdasarkan pedoman yang lebih bersifat umum dalam standar atestasi. Standar atestasi ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. 3. Standar Jasa Akuntansi dan Review Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi nonatestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review. Sifat pekerjaan non-atestasi tidak menyatakan pendapat, hal ini sangat berbeda dengan tujuan audit atas laporan keuangan yang dilaksanakan sesuai dengan standar auditing. Tujuan audit adalah untuk memberikan dasar memadai untuk
menyatakan
suatu
pendapat
mengenai
laporan keuangan
secara
keseluruhan, sedangkan dalam pekerjaan non-atestasi tidak dapat dijadikan dasar untuk menyatakan pendapat akuntan. Jasa akuntansi yang diatur dalam standar ini antara lain: 1. Kompilasi laporan keuangan – penyajian informasi-informasi yang merupakan pernyataan manajemen (pemilik) dalam bentuk laporan keuangan 2. Review atas laporan keuangan - pelaksanaan prosedur permintaan keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi material yagn harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia 3. Laporan keuangan komparatif – penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan dua periode atau lebih yang disajikan dalam bentuk berkolom
16
4.
Standar Jasa Konsultansi Standar Jasa Konsultansi merupakan panduan bagi praktisi (akuntan
publik) yang menyediakan jasa konsultansi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Dalam jasa konsultansi, para praktisi menyajikan temuan, kesimpulan dan rekomendasi. Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultansi ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya. Umumnya, pekerjaan jasa konsultansi dilaksanakan untuk kepentingan klien. Jasa konsultansi dapat berupa
Konsultasi (consultation) – memberikan konsultasi atau saran profesional (profesional advise) berdasarkan pada kesepakatan bersama dengan klien. Contoh jenis jasa ini adalah review dan komentar terhadap rencana bisnis buatan klien
Jasa pemberian saran profesional (advisory services) - mengembangkan temuan, kesimpulan, dan rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diputuskan oleh klien. Contoh jenis jasa ini adalah pemberian bantuan dalam proses perencanaan strategik
Jasa implementasi - mewujudkan rencana kegiatan menjadi kenyataan. Sumber daya dan personel klien digabung dengan sumber daya dan personel praktisi untuk mencapai tujuan implementasi. Contoh jenis jasa ini adalah penyediaan jasa instalasi sistem komputer dan jasa pendukung yang berkaitan.
Jasa transaksi - menyediakan jasa yang berhubungan dengan beberapa transaksi khusus klien yang umumnya dengan pihak ketiga. Contoh jenis jasa adalah jasa pengurusan kepailitan.
Jasa penyediaan staf dan jasa pendukung lainnya - menyediakan staf yang memadai (dalam hal kompetensi dan jumlah) dan kemungkinan jasa pendukung lain untuk melaksanakan tugas yang ditentukan oleh klien. Staf tersebut akan bekerja di bawah pengarahan klien sepanjang keadaan mengharuskan demikian. Contoh jenis jasa ini adalah menajemen fasilitas pemrosesan data
17
Jasa produk - menyediakan bagi klien suatu produk dan jasa profesional sebagai pendukung atas instalasi, penggunaan, atau pemeliharaan produk tertentu. Contoh jenis jasa ini adalah penjualan dan penyerahan paket program pelatihan, penjualan dan implementasi perangkat lunak komputer
5. Standar Pengendalian Mutu Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) memberikan panduan bagi kantor akuntan publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI) dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan oleh IAPI. Unsur-unsur pengendalian mutu yang harus harus diterapkan oleh setiap KAP pada semua jenis jasa audit, atestasi dan konsultansi meliputi:
independensi – meyakinkan semua personel pada setiap tingkat organisasi harus mempertahankan independensi
penugasan personel – meyakinkan bahwa perikatan akan dilaksanakan oleh staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk perikatan dimaksud
konsultasi – meyakinkan bahwa personel akan memperoleh informasi memadai sesuai yang dibutuhkan dari orang yang memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, pertimbangan (judgement), dan wewenang memadai
supervisi – meyakinkan bahwa pelaksanaan perikatan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh KAP
pemekerjaan
(hiring)
–
meyakinkan
bahwa
semua
orang
yang
dipekerjakan memiliki karakteristik semestinya, sehingga memungkinkan mereka melakukan penugasan secara kompeten
pengembangan profesional – meyakinkan bahwa setiap personel memiliki pengetahuan memadai sehingga memungkinkan mereka memenuhi tanggung jawabnya. Pendidikan profesional berkelanjutan dan pelatihan
18
merupakan wahana bagi KAP untuk memberikan pengetahuan memadai bagi personelnya untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan untuk kemajuan karier mereka di KAP
promosi (advancement) – meyakinkan bahwa semua personel yang terseleksi untuk promosi memiliki kualifikasi seperti yang disyaratkan untuk tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi.
penerimaan dan keberlanjutan klien – menentukan apakah perikatan dari klien akan diterima atau dilanjutkan untuk meminimumkan kemungkinan terjadinya hubungan dengan klien yang manajemennya tidak memiliki integritas berdasarkan pada prinsip pertimbangan kehati-hatian (prudence)
inspeksi – meyakinkan bahwa prosedur yang berhubungan dengan unsurunsur lain pengendalian mutu telah diterapkan dengan efektif
19
2.6 Review Jurnal
Judul Jurnal Volume Dan Halaman Tahun Penulis Reviewe Tanggal Review
Latar Belakang
FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MEMBUTUHKAN JASA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Perusahaan Menengah Di Kota Medan) Jurnal Akuntansi Vol. 3, No. 1, hal. 29 - 42 2014 Sem Paulus Silalahi Kelompok 6 8 Maret 2019 Setiap perusahaan diwajibkan membuat laporan keuangan guna mencatat semua aktivitas, melaporkan perubahan posisi keuangan, serta menggambarkan kinerja perusahaan-perusahaan tersebut dalam periode tertentu. Laporan keuangan dibuat untuk memberikan informasi kepada para pengguna laporan keuangan. Para pengguna laporan keuangan juga oleh manajemen sebagai alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan yang dipercayakan kepadanya. Menurut PSAK No. 1 Revisi 2009 laporan keuangan agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lainnya. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan media pertanggungjawaban seorang manajemen sebagai pengelola perusahaan kepada pemilik. Sebagai pihak yang diberi otoritas maka manajemen harus melaporkan hasil kerjanya kepada pihak pemberi otoritas (pemilik). Begitu juga terhadap pihak lain yang juga berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut, diantaranya kreditor membutuhkan informasi mengenai profitabilitas serta stabilitas perusahaan, investor memerlukan informasi 20
Tujuan
Manfaat
Teori
mengenai keamanan dan profitabilitas investasi mereka (Smith dan Skousen, 2009: 18). Kell (2004: 46-47) menyatakan kebutuhan audit independen atas laporan keuangan disebabkan olek kondisi yang berbeda-beda, beberapa user laporan keuangan berhadapan dengan konflik kepentingan yang aktual dan potensial diantara mereka sendiri dan manajemen entitas yang melaporkan. Hal ini berupa keraguan bahwa laporan keuangan serta data yang terkait yang disiapkan manajemen mungkin tidak sesuai dengan keinginan manajemen. Konflik kepentingan juga ada diantara kelompok user laporan keuangan yang berbeda seperti kreditur dan pemegang saham. Karena itu para user ingin memperoleh keyakinan dari pihak auditor independen bahwa informasi tersebut bebas dari bias manajemen dan netral terhadap berbagai kelompok user dalam arti informasi yang disajikan bukan untuk menguntungkan suatu pihak user. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran faktor faktor yang mempengaruhi perusahaan membutuhkan jasa kantor akuntan publik karena sebelum dilakuakn penelitian ini terdapat dua penelitian yang sama yang memiliki hasil yang berbeda Dengan dilakukan penelitian ini kita bisa mengetahui kebenaran tentang faktor faktor yang mempengaruhi perusahaan membutuhkan jasa kantor akuntan public Sumanto (2004) menjelaskan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi perusahaan memerlukan jasa auditor adalah: (1) besaran perusahaan, (2) proporsi kepemilikan saham oleh manajemen, (3) ratio ungkitan, (4) persepsi organisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besaran perusahaan, ratio ungkitan dan persepsi organisasi berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa audit, sedangkan proporsi pemilikan saham oleh manajemen tidak berpengaruh terhadap permintaan jasa audit. Keperluan audit timbul karena adanya
21
kepentingan yang berbeda antara dua pihak, bisa dari pihak manajemen, pemegang saham, pemberi pinjaman, serta pihak pemerintah. Kedua belah pihak tersebut pada dasarnya ingin memperoleh informasi laporan keuangan yang wajar, dimana pihak pertama sebagai pembuat laporan menginginkan bahwa laporan yang dibuat memberikan nilai tambah bagi kinerja dan kemakmurannya, sedangkan pihak yang lain menginginkan bahwa laporan tersebut disajikan secara benar.
Metodelogi
Hasil Penelitian
Kesimpulan
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan menengah yang ada di Kota Medan. Perusahaan menengah adalah perusahaan yang mampu berkembang sukses secara mandiri dan kelangsungan hidupnya sudah lebih terjamin. Prosedur pemilihan sampel didasarkan pada UU No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pasal 6. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode analisis regresi berganda (multiple regression). Hasil pengujian statistik yang dilakukan dengan bantuan SPSS versi 17 adalah sebagai berikut: Hasil uji validitas dan reliabilitas dari masingmasing kuesioner telah dinyatakan valid dan reliabel, terbukti nilai dari masingmasing item pertanyaan yang bernilai diatas 0,5 dan nilai cronbach alpha dari setiap kuesioner berada diatas nilai 0,6. Hasil perhitungan normalitas data yang diperlihatkan menunjukkan bahwa penyebaran data plot berada di sekitar dan sepanjang garis diagonal 450, dengan demikian menunjukkan bahwa data-data pada variabel penelitian berdistribusi normal (Ghozali, 2006:46). Dengan demikian, data penelitian terbukti telah berdistribusi normal dan dapat di uji lebih lanjut Dari hasil penelitian, analisa data dan pembahasan pada bab – bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Koefisien regresi X1 sebesar 0,154 dan bertanda positif, hal ini berarti bahwa setiap perubahan sebesar 1%
22
Kecurangan pelaporan keuangan dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka akan menyebabkan meningkatnya tingkak kebutuhan jasa audit. 2. Koefisien regresi X2 sebesar 1,281 dan bertanda positif, hal ini berarti bahwa setiap perubahan sebesar 1% pengajuan kredit bank dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka akan menyebabkan meningkatnya tingkat kebutuhan jasa audit. 3. Koefisen regresi X3 sebesar 0,459 dan bernilai positif, hal ini berarti bahwa setiap perubahan sebesar 1% penetapan beban pajak dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka akan menyebabkan meningkatnya tingkat kebutuhan jasa audit. 4. Koefisen regresi X4 sebesar 0,290 dan bernilai positif, hal ini berarti bahwa setiap perubahan sebesar 1% persepsi organisasi dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka akan menyebabkan meningkatnya tingkat kebutuhan jasa audit. 5. Nilai Adjusted R2 sebesar 0,979 berarti bahwa tingkat kebutuhan jasa audit dipengaruhi sebesar 97,9% oleh kecurangan pelaporan keuangan, pengajuan kredit bank, penetapan beban pajak dan persepsi organisasi. Sedangkan sisanya2,1 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Berdasarkan pada hasil analisis data, menunjukkan bahwa variable kecurangan pelaporan keuangan, pengajuan kredit bank, penetapan beban pajak dan persepsi organisasi mempengaruhi cukup besar terhadap kebutuhan jasa audit.
23
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari materi di atas dapat di ambil kesimpulan :
KAP menyediankan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jasa-jasa tambahan yang biasannya diberikan oleh KAP meliputi jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, jasa konsultasi manajemen.
Sesuai dengan PMK 17/2008, terdapat dua struktur organisasi bagi KAP yaitu
Perusahaan
perseorangan
(Proprietorship)
dan
Persekutuan
(partnership)
Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan menjadi Akuntan Publik (Public Accountants), Akuntan Intern (Internal Accountant) Akuntan Pemerintah (Government Accountants) dan Akuntan Pendidik
Jasa-jasa yang diberikan oleh kantor akuntan publik adalah Assurance Service, Jasa Akuntansi dan Kompilasi, Jasa Atestasi, Jasa Audit, Jasa Pemeriksaan, Jasa Review, Jasa-Jasa Lainnya (jasa teknologi, konsultasi manajemen, perencanaaan keuangan, serta jasa internasional)
Standar profesi akuntan public di indonesia ada 5 yaitu Standar Auditing, Standar Atestasi, Standar Jasa Akuntansi dan Review, Standar Jasa Konsultansi, Standar Pengendalian Mutu
24
DAFTAR PUSTAKA Arens, A.Alvin., Elder, R.J., Beasley, M.S., Amir Abadi Jusuf. 2011. Audit dan Jasa Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia). Jakarta: Salemba Empat Boynton, William.C. 2003. Modren Auditing Jilid 1 Edisi Tujuh. Jakarta. Erlangga Moenaf H. Regar. 1993. Mengenal Profesi Akuntan dan Memahami Laporannya. Jakarta : PT. Bumi Aksara
25