MAKALAH KIMIA UNSUR UNSUR TRANSISI SKANDIUM (Sc)
Oleh : NAMA : ANDI BESSE KHAERUNNISA NIM
: H031 17 1001
DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “UNSUR TRANSISI (Skandium)” dengan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai pemenuhan tugas mata kuliah kimia unsur. Untuk mendapatkan informasi dalam pembuatan makalah ini, kami melakukan dengan membaca referensi buku, dan internet. Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini terutama kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang ikut serta dalam mensuport terselesaikannya makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalamnya sehingga jauh dari kata sempurna. Untuk kesempurnaan makalah ini diharapkan segala kritik dan saran membangun dari pembaca.
Andi Besse Khaerunnisa
DAFTAR ISI
Sampul Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
Bab I Pendahuluan
1
1.1.Latar belakang
1
1.2.Rumusan masalah
1
1.3.Tujuan
2
Bab II Tinjauan Pustaka
3
2.1.Karasteristik Skandium
3
2.2.Sumber Skandium
3
2.3.Kelimpahan Skandium di Alam
3
2.4.Isolasi Skandium
4
2.5 Bentuk dan Sifat Unsur serta Senyawa Skandium
9
2.6. Pemanfaatan Unsur Skandium
10
2.7. Efek Bahaya Yang Ditimbulkan Skandium
13
Bab III Penutup
14
3.1.Kesimpulan
14
3.2.Saran
14
Daftar Pustaka
15
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Skandium adalah logam yang cukup lembut dan berwarna putih keperakan. Skandium cukup stabil di udara, tetapi perlahan-lahan akan berubah warnanya dari putih keperakan menjadi kekuningan karena pembentukan Sc2O3 oksida. Skandium perlahan larut dalam asam-kecuali dalam asam fluorida (HF), yang diencerkan di mana lapisan pelindung trifluorida mencegah reaksi lebih lanjut. Skandium merupakan paramagnetik dari 0 K (-273 ° C, atau -460 ° F) ke titik leleh (1.541 ° C, atau 2.806 ° F). Skandium menjadi superkonduktor pada -273,1 ° C (-459,6 ° F) pada tekanan melebihi 186 kilobars. Setelah ahli kimia Rusia Dmitry Ivanovich Mendeleyev pada tahun 1871 menemukan keberadaan unsur ini, dan menyebutnya ekaboron, kimiawan Swedia Lars Fredrik Nilson pada tahun 1879 menemukan oksidanya yaitu scandia, di tanah yang jarang mineral seperti gadolinit dan euksenit, dan kimiawan Swedia Per Teodor Cleve kemudian pada tahun 1879 mengidentifikasi skandium sebagai ekaboron. Skandium ditemukan dalam proporsi kecil, umumnya kurang dari 0,2 persen, di banyak bijih lantanida berat dan dalam banyak bijih timah, uranium, dan tungsten. Kelimpahan kosmik skandium relatif tinggi. Meskipun hanya menduduki peringkat ke-50 elemen yang paling berlimpah di Bumi (kelimpahan mirip dengan berilium), Skandium merupakan elemen ke-23 yang paling melimpah di Matahari. Di alam, skandium ada dalam bentuk satu isotop stabil yaitu skandium-45. Di antara 25 (tidak termasuk isomer nuklir) isotop radioaktif dengan massa antara 36 sampai 61, yang paling stabil adalah skandium-46 (paruh 83,79 hari), dan yang paling stabil adalah skandium-39 (waktu paruh kurang dari 300 nanodetik ). Skandium dipisahkan dari unsur tanah lainnya dengan pengendapan larut kalium skandium sulfat atau dengan ekstraksi skandium tiosianat dengan dietil eter. Logam skandium sendiri pertama kali dibuat pada tahun 1938 oleh elektrolisis kalium, lithium, dan klorida skandium dalam campuran eutektik (yaitu, campuran yang memiliki titik leleh terendah dengan komponen-komponen lainnya).
1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini diantaranya: 1. Bagaimana Karakteristik Skandium? 2. Apakah saja sumber Skandium? 3. Bagaimana Kelimpahan Skandium dialam? 4. Bagaimana Isolasi Skandium? 5. Bagaimana Bentuk dan Sifat Unsur serta Senyawa Skandium? 6. Bagaimana Pemanfaatan Unsur Skandium? 7. Apa saja Efek Bahaya Yang Ditimbulkan Skandium? 1.3 Tujuan Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah: 1. Mengetahui Bagaimana Karakteristik Skandium? 2. Mengetahui Apakah saja sumber Skandium? 3. Mengetahui Bagaimana Kelimpahan Skandium dialam? 4. Mengetahui Bagaimana Isolasi Skandium? 5. Mengetahui Bagaimana Bentuk dan Sifat Unsur serta Senyawa Skandium? 6. Mengetahui Bagaimana Pemanfaatan Unsur Skandium? 7. Mengetahui Apa saja Efek Bahaya Yang Ditimbulkan Skandium?
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Skandium 2.2 Sumber Skandium Skandium
tidak
ditemukan
bebas
di
alam
tetapi
ditemukan
dikombinasikan dalam jumlah sangat sedikit di lebih dari 800 mineral. Mineral langka dari Skandinavia dan Madagaskar (thortveitite, euxenite, dan gadolinite) adalah satu-satunya sumber terkonsentrasi yang diketahui. Secara komersial, skandium diperoleh sebagai produk sampingan dari penyulingan uranium. Scandium adalah unsur yang jarang terdapat di alam. Walaupun ada, umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3. Misalnya, ScCl3, Sc2O3, dan Sc2(SO4)3. Sifat-sifat senyawa skandium semuanya mirip, tidak berwarna dan bersifat diamagnetik. Hal ini disebabkan dalam semua senyawanya skandium memiliki konfigurasi elektron ion Sc3+, sedangkan sifat warna dan kemagnetan ditentukan oleh konfigurasi elektron dalam orbital d. Logam skandium dibuat melalui elektrolisis lelehan ScCl3. 2.3 Kelimpahan Skandium di alam Skandium adalah salah satu elemen utama dari inti bumi yang diperkirakan sebagian besar terbuat dari campuran Skandium dan besi. Skandium juga ditemukan dalam kerak bumi di mana merupakan unsur ke dua puluh dua yang paling berlimpah. Kebanyakan Skandium yang ditambang untuk keperluan industri ditemukan dalam bijih seperti pentlandit, garnierite, dan limonit. Produsen Skandium terbesar adalah Rusia, Kanada, dan Australia. Skandium juga ditemukan dalam meteorit di mana ia sering ditemukan dalam hubungannya dengan besi. Deposit Skandium terbesar ada di Kanada diperkirakan berasal dari meteorit raksasa yang jatuh ke bumi ribuan tahun yang lalu. 2.4 Isolasi Skandium 3
Kebanyakan skandium sekarang ini diambil dari throtvitite atau diekstrasi sebagai hasil produksi pemurnian uranium. Skandium metal pertama kali
diproses pada tahun 1937 oleh Fischer, Brunger dan Grienelaus yang mengelektrolisis cairan eutectic kalium, litium dan skandium klorida pata suhu 700 dan 800 derajat Celcius. Kabel tungsten dan genangan seng cair digunakan sebagai elektroda dalam graphite crucible. Skandium muruni sekarang ini diproduksi dengan cara mereduksi skandium florida dengan kalsium metal. Produksi pertama 99% skandium metal murni diumumkan pada tahun 1960.
3.1 Bentuk dan Sifat Unsur serta Senyawa Skandium Berikut fakta-fakta tentang skandium:
Nomor atom: 21
Massa atom: 44,9559 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling: tidak diketahui
Kepadatan: 3,0 g/cm3 pada 20 °C
Titik lebur: 1541 °C
Titik didih: 2836 °C
Radius Vanderwaals: 0,161 nm
Radius ionik: 0,083 nm (+3)
Isotop: 7
Energi ionisasi pertama: 640,5 kJ/mol
Energi ionisasi kedua: 1233 kJ/mol
Energi ionistion ketiga: 2389 kJ/mol
Energi ionisasi keempat: 7089 kJ/mol
Ditemukan oleh: Lars Nilson pada tahun 1879
Struktur Kristal: Heksagonal
Massa Jenis: 2.99 g/cm3
Konduktivitas Listrik: 1.5 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas: 1.36
Konfigurasi Elektron: [Ar]3d1 4s2
Formasi Entalpi: 16.11 kJ/mol
Konduktivitas Panas: 15.8 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi: 6.54 V
Titik Lebur : 1814 K
Bilangan Oksidasi: 3
Kapasitas Panas: 0.568 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan: 304.8 kJ/mol
Berikut penjelasan tentang Sifat Kimia dan Fisika Skandium: Skandium (scandium) adalah unsur transisi lunak dan berwarna keperakan yang pertama ditemukan pada mineral langka dari Skandinavia. Permukaan unsur ini akan berubah kekuningan atau merah muda bila terkena udara. Skandium mudah teroksidasi oleh udara dan mudah terbakar. Unsur ini bereaksi dengan air untuk membentuk gas hidrogen dan akan larut dalam banyak asam. Skandium murni diproduksi dengan cara memanaskan skandium fluoride (ScF3) dengan logam kalsium. Skandium jarang ditemukan di alam karena hanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil. Skandium biasanya hanya ditemukan pada dua macam bijih. Thortveitite adalah sumber utama unsur ini. Produksi skandium dunia diperkirakan hanya 50 kg per tahun dengan jumlah cadangan yang tidak diketahui pasti. Skandium merupakan unsur ke-50 paling melimpah di bumi dan terdistribusi secara luas di lebih dari 800 mineral. Hanya sekitar 3% tanaman yang dianalisis memiliki kandungan skandium, itupun dengan jumlah yang amat kecil.
3.2 Pemanfaatan Unsur Skandium 4
Skandium adalah salah satu bahan kimia langka, yang digunakan pada berbagai perkakas seperti televisi warna, lampu neon, lampu hemat energi, dan kacamata. Penggunaan skandium masih terus berkembang mengingat unsur ini cocok untuk memproduksi catalyser serta untuk memoles kaca. Aplikasi utama skandium adalah untuk membuat paduan aluminium-skandium yang digunakan oleh industri kedirgantaraan dan peralatan olahraga (sepeda, tongkat bisbol, dll) yang membutuhkan material kinerja tinggi.
4.1 Efek Bahaya Yang Ditimbulkan Skandium 5
Skandium tidak memiliki peran biologis. Amat sedikit skandium yang mencapai rantai makanan, sehingga asupan harian rata-rata per orang kurang
dari 0,1 mikrogram. Skandium tidak beracun, meskipun terdapat dugaan bahwa beberapa senyawanya mungkin bersifat karsinogenik. 6
Paparan gas dan uap skandium di tempat kerja bisa menjadi berbahaya. Menghirup skandium dapat menyebabkan emboli paru-paru, terutama akibat paparan jangka panjang. Skandium bisa menjadi ancaman bagi hati ketika terakumulasi dalam tubuh manusia.
7
Pengaruh Skandium terhadap Lingkungan:
8
Skandium dibuang ke lingkungan, terutama oleh industri pengolahan minyak. Unsur ini juga dapat memasuki lingkungan dari berbagai perkakas rumah tangga (mis: TV) yang dibuang. Skandium akan secara bertahap terakumulasi dalam tanah dan air hingga berpotensi meningkatkan konsentrasinya pada manusia, hewan, dan partikel tanah. Pada hewan air, skandium menyebabkan kerusakan membran sel serta memiliki pengaruh negatif pada sistem reproduksi dan sistem saraf. BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Unsur Skandium merupakan unsur logam tanah jarang yang terletak pada blok d periode 4 pada table periodik unsur. Skandium memiliki lambang Sc dan nomor atom 21 berupa logam transisi yang lembut dan warnanya putih keperakan serta merupakan mineral yang langka dari Skandinavia. Skandium umumnya terdapat dalam bentuk senyawa dengan biloks +3. Misalnya, ScCl3, Sc2O3, dan Sc2(SO4)3.
3.2 Saran Sangat
diharapkan
kedepannya
lebih
banyak
penelitian-penelitian
mengenai unsur ini karena dapat dikatakan bahwa informasi mengenai unsurunsur ini masih terbilang minim sehingga dibutuhkan informasi yang lebih mendalam mengenai unsur ini.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. 2001. Struktur Atom Struktur Molekul & Sistem Periodik. Bandung: PT Cintra Aditya Bakti. Asy’ari, M. A., Hidayatullah, R. dan Zulfadli, A., 2013, Geologi Dan Estimasi Sumberdaya Skandium Laterit Menggunakan Metode Ordinary Kriging Di Pt. Aneka Tambang, Tbk, Jurnal INTEKNA, 1: 7 – 15. http://adevriko.blogspot.com/2011/07/Skandium.htm, diakses pada 24 November 2018 21:55 PM https://budisma.net/2015/03/pengertian-ciri-dan-sifat-Skandium.html, diakses pada 24 November 2018 22.30 PM https://budisma.net/2015/03/pengertian-ciri-dan-sifat-Skandium.html, diakses pada 28 November 2018 15.00 PM Anonim, 2011, http://blogibnuseru.blogspot.com/2011/12/skandium-sejarah-ciridan-sifat-manfaat.html. Anonim, 2013, http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/08/kegunaanmanfaat-skandium-sc-bilangan-oksidasi.html Anonim, 2013, http://organiksmakma3b14.blogspot.com/2013/03/skandium.html. Anonim, http://id.wikipedia.org/wiki/Skandium.