Makalah Rhinitis.docx

  • Uploaded by: asfira
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Rhinitis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 928
  • Pages: 9
MAKALAH RHINITIS

Disusun oleh : ASFIRA NIKEN FITRIAWANDA 20170320005

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2019

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb. Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya serta dengan ridho-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan makalah yang berjudul “Rhinitis”. Shalawat serta salam tak lupa juga saya haturkan untuk Rasulullah Muhammad SAW, beserta pengikut beliau dari dahulu, sekarang, hingga hari akhir. Ucapan terimakasih juga tak lupa saya ucapan kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesainya makalah ini. Karena makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada kami dan telah mendukung dalam pembuatan tugas ini. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari tugas ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman saya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis. Saya berharap tugas makalah ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca. Terima Kasih Wassalamualaikum wr.wb.

Yogyakarta, Maret 2019

Penulis

Rhinitis adalah peradangan dan iritasi yang terjadi di dalam mukosa hidung yang biasanya disebabkan oleh virus, bakteri, dan faktor alergen. Rhinitis sendiri terbagi menjadi 2 yaitu: 1. Rhinitis alergi Rhinitis alergi dibagi lagi menjadi 2 yaitu: rhinitis alergi musiman dan rhinitis alergi sepanjang tahun. 2. Rhinitis non alergi Rhinitis ini biasanya ditandain dengan adanya kerak atau seperti kotoran yang menggumpal di dalam hidung yang di sebabkan oleh virus dan adanya infeksi. Faktor resiko rhinitis 1. Riwayat keluarga Asthma 2. Ras Ras asia memiliki resiko paling tinggi daripada ras lain. 3. Pada bayi biasanya terjadi jika pemberian susu formula dan makanan lebih awal 4. Perokok 5. Lingkungan kerja seperti lingkungan industri yang lebih banyak terpapar zat kimia, lingkungan dengan kelembaban yang tinggi. 6. Terpapar polutan dan debu tungau 7. Memiliki hewan peliharaan Etiologi rhinitis 1. Virus Dapat disebabkan oleh virus rhinovirus, corona virus, respiratory synctial virus, parainfluenza,dan adenovirus. 2. Bakteri 3. Kelupasan kulit mati atau rambut hewan 4. Bahan kimia Bekerja dalam lingkungan yang banyak terpapar bahan kimia sehingga menyebabkan udara disekitar menjadi tidak bersih.

5. Tungau 6. Polutan Salah satu contoh terpapar debu yaitu saat berpergian tidak menggunakan masker. 7. Spora dan serbuk sari 8. Infeksi 9. Faktor lingkungan Patofisiologi

Tanda dan gejala dari rhinitis 1. Bersin-Bersin Bersin yang berlangsung lebih dari 5 kali setiap serangan, akibat terlepasnya histamin. 2. Mata gatal dan merah Terkadang disertai dengan pengeluaran air mata, edema, kongesti konjungtiva, adanya lingkat hitam di bawah mata. 3. Tenggorokan sakit merasa tidak nyaman 4. Rhinorrhea (hidung berlendir) 5. Nasal congestion (hidung tersumbat) 6. Gangguan tidur 7. Sakit kepala 8. Menurunnya indra penciuman Pengkajian atau anamesis Anamesis dapat dilakukan dengan menanyakan dari tanda dan gejala yang muncul, karena serangan yang terjadi tidak mesti muncul dihadapan pemeriksa. Dengan menanyakan seperti: 1. Keluhan pertama pasien datang ke rumah sakit? 2. Apakah pasien mengeluarkan ingus yang encer (rinore), hidung tersembat, hudung yang terasa gatal? 3. Apakah pasien mengalami gatal pada mata dan terkadang sampai mengeluarkan air mata? 4. Untuk tanda dan gejala apakah hilang timbul untuk mengkaji tingkat keparahan 5. Apakah memiliki alergen, riwayat alergi keluarga 6. Bagaimana kondisi lingkungan di rumah maupun di tempat kerja Diagnosa ini dapat ditegakan ketika muncul 2 atau lebih dari tanda dan gejala yang sudah ditanyakan. Pemeriksaan fisik Saat dilakukan pemeriksaan rinoskopi anterior akan di temukan mukosa hidung yang edema, basah,pucat dan di sertai dengan lendir/ingus yang encer dengan jumlah yang banyak maupun sedikit dan ditemukan pula konjungtivis bilateral, polip hidung yang dapat memperberat hidung

tersumbat. Terlihat pada muka adanya garis Dennie-Morgan dan

Allergic shinner, yaitu

bayangan gelap didaerah bawah mata karena stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung (irawati,2012). Selain itu hal yang dapat ditemukan adalah garis melintang pada dorsum nasi bagian sepertiga bawah, hal ini disebabkan karena kebiasaan dalam mengosok-gosok hidung dengan tangan. Dikulit kemungkinan adanya dermatitis atopi. Pada pemeriksaan faring pada dinding posterior faring terlihat granuler dan edema (cobblestone appearance), dan di sertai dinding lateral faring menebal. Lidah tampak seperti geographic tongue. Saat dilakukan penekanan merasakan nyeri dikarenakan adanya inflamasi. Pemeriksaan penunjang 1. Tes kulit Untuk melihat dari hasil uji alergen yang berhubungan dengan sel must dikulit, dengan menggunakan 2 teknik yaitu ter epidermal dan tes intra dermal. 2. Tes kadar igE spesifik 3. Pemeriksaan eosinofil sekret hidung Penatalaksanaan rhinitis 1. Non-farmakologi -

Avoidance therapy Mencegah atau menghindari faktor pencetus

-

Melakukan olahraga

2. Farmakologi -

Dekongetan seperti phenylpropanolamine diminus secara oral digunakan untuk mengurangi hidung tersumbat. Dan juga dapat diberikan obat semprot hidung yaitu oxymetazolin

-

Anti histamin digunakan untuk mengurangi rinore

-

Kortikosteroid topikal seperti Budesonide, Flunisolide yang biasa diguankan dalam waktu 1 minggu untuk hidung tersumbat, rinore, dan bensin-bersin.

-

Imunotrapi

3. Tindakan operatif, tindakan dilakuan ketika tindakan farmakologi tidak dapat menangani

-

Cryosurgery Bedah beku konka inferior

-

Turbinektomi dengan laser

-

Neurektomi Melakukan pemotongan pada n. Vadianus, apabila tindakan operatif lainnya tidak memberikan hasil

Diagnosa keperawatan, NOC dan NIC Masalah keperawatan Ketidakefektifan Jalan

Nafas

berlebih

b.d

NOC

Bersihan Status

NIC

Pernafasan: Manajemen Jalan Nafas 1. Posisikan pasien untuk

Mukus Kepatenan Jalan Nafas Setelah

dilakukan

selama

2x24

tindakan

meminimalkan

jam

status

ventilasi

pernafasan:kepatenan

jalan

2. Lakukan

nafas dapat membaik dengan

dada

kriteria hasil:

mestinya

1. Frekuensi

pernafasan

menjadi 16-24x/mnt 2. Irama

pernafasan

reguler 3. Kedalaman

sebagaimana

3. Buang sekret dengan memotivasi untuk

batuk

pasien atau

menyedot lendir inspirasi

membaik 4. Kemampuan

fisiotrapi

4. Memotivasi

pasien

untuk bernafas pelan, untuk

mengeluarkan sekret

dalam, berputar, dan batuk

5. Batuk menjadi hilang

5. Auskultasi suara nafas

6. Akumulasi

6. Instrusikan bagaimana

membaik

sputum

untuk melakukan batuk efektif

EBN Akupuntur Pada Rhinitis Alergi Dengan Menggunakan Metode Jin’s Three Needles, penulis Chantika Mahadini, Yuliana tahun 2015

Mind Maps

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62
Makalah
November 2019 85
Makalah
October 2019 95

More Documents from ""