Makalah Ppkn_nilai Pancasila_kel6.docx

  • Uploaded by: Eka Novianti
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Ppkn_nilai Pancasila_kel6.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,052
  • Pages: 13
MAKALAH “NILAI-NILAI PANCASILA:PENGALAMAN DAN PENGHAYATANYA” Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan Dosen : Raniasari Bimanti Esthi,.SE,.MM

Disusun Oleh Kelompok VI Kelas MA 18 C4 : 1.

Noviantika Suci Ardhana

(111811327)

2.

Tiara Sani Purba

(111811502)

3.

Eka Novianti

(111811552)

4.

Eka Fitriyani

(111811622)

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “NILAI-NILAI SILA PANCASILA : PENGAMALAN DAN PENGHAYATANNYA" dengan baik. Makalah ini kami susun guna melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan. Selain itu makalah ini tidak hanya sekedar wacana, namun dapat menjadi wahana dalam melestarikan nilainilai luhur pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit kesulitan yang kami temui.Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Raniasari Bimanti Esthi, SE,M.M selaku dosen pembina mata kuliah ini. “Tiada gading yang tak retak”,begitupun dengan makalah ini. Maka dari itu kritik dan saran konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan penyusunan selanjutnya.Akhirnya kami tetap berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

2

DAFTAR ISI Halaman COVER KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4 B .Rumusan Masalah .................................................................................................. 5 C. Tujuan Penulis.......................................................................................................................................... ..5 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6 A.Nilai-Nilai Pancasila: Pengalaman dan penghayatannya ............................................. 6 Pengertian

Pancasila

………...……………………..................................…….......……….................……..7 Fungsi

pancasila

....................................

……………………………...............................................……….8

A.

BAB III PENUTUP ................................................................................................. A.Kesimpulan ................................................................................................................ 12 B. Saran .......................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................. .........13

3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Nilai-nilai pancasila sebagai dasar Negara Indonesia telah ada dalam masyarakat Indonesia jauh sebelum di sahkan pada 18 agustus 1945. Sejak dahulu kala jauh sebelum terbentuknya bangsa Indonesia berdiri sebagai Negara, nilai-nilai luhur bangsa telah berkembang dalam masyarakat melalui tatanan nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan, serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut teolah ada dan melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup. Oleh karena itu, materi dan nilai-nilai Pancasila tidak lain berasal dari bangsa Indonesia sendiri sehingga bangsa Indonesia bisa di sebut sebagai Causa Materialis Pancasila. Nilai-nilai tersebut akhirnya di angkat dan di rumuskan secara formal oleh para pendiri Negara untuk di jadikan sebagai dasar Negara Indonesia. Dalam perkembangan dunia yang serba modern seperti saat ini, bangsa Indonesia di hadapkan dengan tantangan semakin besar dan kompleks sejalan dengan semakin derasnya arus perubahan dan kuatnya dampak globalisasi. Kondisi itu mau tidak mau dapat berakibat negative terhadap cara pandang bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ironisnya, bangsa dan rakyat Indonesia kini seakan-akan tidak mengenal dirinya sendiri sehingga budaya atau nilai-nilai dari luar baik yang sesuai maupun tidak sesuai terserap secara langsung. Nilai-nilai yang datang dari luar di nilai bagus, sedangkan nilai-nilai luhur bangsa yang telah tertanam sejak lama dalam hati rakyat di nilai usang. Wajah perjalanan bangsa Indonesia tidak bisa lepas dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sehingga relevan untuk membentuk tatanan kondisi global yang harmonis . 4

B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang di maksud dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara ? 2. Apa faktor penyebab lunturnya/degradasi nilai nilai Pancasila ? 3. Bagaimana dampak arus globalisasi terhadap suatu bangsa ? 4. Bagaimana upaya penghayatan dan pengamalan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari ? C. Tujuan penulisan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuannya sebagai berikut : 1. Agar mahasiswa mengetahui tentang nilai nilai Pancasila sebagai dasar Negara. 2. Agar mahasiswa mengetahui penyebab lunturnya/degradasi nilai nilai Pancasila. 3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dampak dampak globalisasi terhadap suatu bangsa . 4. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana upaya penghayatan dan pengamalan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari .

5

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pancasila Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (disingkat P4) atau Eka Prasetya Pancakarsa adalah sebuah panduan tentang pengamalan Pancasila dalam kehidupan bernegara semasa Orde Baru. Panduan P4 dibentuk dengan Ketetapan MPR no. II/MPR/1978. Ketetapan MPR no. II/MPR/1978tentang Ekaprasetia Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Saat ini produk hukum ini tidak berlaku lagi karena Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 telah dicabut dengan Ketetapan MPR no XVIII/MPR/1998 dan termasuk dalam kelompok Ketetapan MPR yang sudah bersifat final atau selesai dilaksanakan menurut Ketetapan MPR no. I/MPR/2003 Dalam perjalanannya 36 butir pancasila dikembangkan lagi menjadi 45 butir oleh BP7. Tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam keseharian warga Indonesia. Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular. Pancasila ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan Pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

6

B. Adapun fungsi dari pancasila, antara lain : Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia. Pancasila dalam pengertian ini adalah seperti yang dijelaskan dalam teori Von Savigny artinya bahwa setiap Bangsa punya jiwanya masing-masing yang disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila sebagai jiwa Bangsa lahir bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia yaitu pada jaman Sriwijaya dan Majapahit. Hal ini diperkuat oleh Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo dalam tulisann beliau dalam Pancasila. Beliau mengatakan antara lain bahwa tanggal 1 Juni 1945 adalah Hari Lahir istilah Pancasila. Sedangkan Pancasila itu sendiri telah ada sejak adanya Bangsa Indonesia Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia. diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan sikap mental. Sikap mental dan tingkah laku mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan Bangsa lain. Ciri Khas inilah yang dimaksud dengan kepribadian. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Artinya Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari dan juga merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah antara satu dengan yang lain. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia atau Dasar Falsafah Negara atau Philosofis Granslog. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan Negara, atau pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara yang sesuai dengan bunyi pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber Hukum. atau sumber tertib hukum bagi Negara Republik Indonesia. Sumber tertib hukum Republik Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak Bangsa Indonesia. Cita-cita itu meliputi cita-cita mengenai kemerdekaan Individu, kemerdekaan Bangsa, perikemanusiaan, keadilan sosial dan perdamaian Nasional. Cita-cita politik mengenai sifat, bentuk dan tujuan negara. Cita-cita moral mengenai kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pada saat bangsa Indonesia mendirikan negara atau Proklamasi 17 Agustus 1945. Bangsa Indonesia belum mempunyai Undang-undang Dasar Negara yang tertulis. 18 Agustus 1945 disahkan pembukaan dan batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). PPKI merupakan penjelmaan atau wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur itu untuk membela Pancasila untuk selama-lamanya. 7

Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa Indonesia. Cita-cita luhur Negara Indonesia tegas dimuat dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Karena pembukaan Undang-undang Dasar 1945 merupakan penuangan jiwa proklamasi yaitu jiwa Pancasila, sehingga Pancasila merupakan cita-cita dan tujuan bangsa indonesia. Cita-cita luhur inilah yang akan disapai oleh Bangsa Indonesia. Pancasila sebagai palsafah hidup yang mempersatukan Bangsa. Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa Indonesia. Karena Pancasila adalah palsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa Indonesia diyakini paling benar, adil, bijaksana dan tepat bagi Bangsa Indonesia untuk mempersatukan Rakyat Indonesia.

Ini adalah poin-poin dalam butir-butir pancasila.Resapi dan hayati isinya, dan rasakan betapa “dalam” isinya. Isi butir butir pancasila ˸ 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. 3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang

8

6) menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. 7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. 2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 2) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. 3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. 6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 8) Berani membela kebenaran dan keadilan. 9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. 10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. 3. Persatuan Indonesia 1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. 9

3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. 7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan 1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. 2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. 3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. 6) Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. 7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. 10

10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. 2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. 3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4) Menghormati hak orang lain. 5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. 6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. 7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. 8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. 9) Suka bekerja keras. 10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial

BAB III PENUTUP

A.

KESIMPULAN 11

Kita telah melihat dan membaca bahwa Pancasila memang berakar dari budaya bangsaIndonesia. Karena dari segi Pancasila terkandung kebudayaan yang menekankan persatuan serta sebaliknya. Tidak lupa dari segi pengertian, Pancasila merupakanlimabuah asas atau prinsip yang harus dijunjung tinggi kita sebagai bangsaIndonesia. Sedangkan kebudayaan merupakan sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sehingga Pancasila tercipta berdasarkan kebudayaan. Kaitan di antara keduanya begitu erat sehingga timbal balik antara Pancasila dan Kebudayaan dapat terjadi dengan signifikan karena keduanya saling berhubungan. Pancasila berakar dari kebudayaan dikarenakan di dalam pancasila terkandung nilai kebudayaan. Bagaimana bisa demikian? Karena unsur persatuan dapat kita lihat di dalam pancasila, sedangkan kita sebagai negara yang memiliki beragam macam kebudayaan, memang sepantasnya memiliki asas persatuan yang terkandung di dalam Pancasila. Sehingga kita sebagai insan berbudaya, harus juga berdasarkan kepada Pancasila yang adalah ideologi bangsa kita.

B.

SARAN

Demikianlah makalah berjudul “Nilai-Nilai Pancasila Berakar dari Budaya BangsaIndonesia” ini kami buat berdasarkan sumber-sumber yang ada. Kami juga menyadari, masih ada banyak kekurangan di dalam penulisan makalah ini. Sehingga perlulah bagi kami, dari para pembaca untuk memberikan saran yang membantu supaya makalah ini mendekati lebih baik. Atas perhatian Anda semuanya, kami ucapkan terima kasih. 12

DAFTAR PUSTAKA

http://blog.kenz.or.id/2006/06/01/45-butir-pengamalan-pancasila.html http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila http://anakciremai.blogspot.com/2008/09/makalah-ppkn-tentang-landasan.html http://islamlib.com/id/artikel/dalam-hal-toleransi-eropa-jauh-terbelakang http://www.perdaonline.org/?act=download&id=f70079ce2ef301c21f5ae74e94e82 be4&type=regulasi http://id.wikipedia.org/wiki/Bhinneka_Tunggal_Ika http://indowarta.com/index.php?option=com_content&task=view&id=707&Itemid =39 http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi http://www.fisip.ui.ac.id/antropologi/httpdocs/jurnal/2002/68/02ktpms68.pdf http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1997/01/27/0043.html

13

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62
Makalah
November 2019 85
Makalah
October 2019 95

More Documents from ""