MAKALAH
PERKEMBANGAN IT DI BIDANG BISNIS Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesi yang dibimbing oleh : Nurwahyu, S.Pd.M.Pd
Oleh Aprilia Lisma Susanti NIM 1861058
STIE PGRI DEWANTARA PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN Desember 2018
KATA PENGANTAR Sebagai penulis, pertama – tama saya mengucapkan syukur kepada Tuhan atas selesainya makalah ini dan tidak lupa saya mengucapkan terimaksih terhadap orang tua, pembimbing, dan teman – teman yang selama ini telah membimbing, mendukung, dan memberi semangat saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik – baiknya dan tepat pada waktu yang ditentukan. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang kemajuan tekhnologi informasi dimana dahulu kita hanya menggunakan komputer sebagai alat hitung. Namun sekarang, komputer telah ber-transformasi menjadi barang yang sangat dibutuhkan disegala bidang. Mulai dari tenaga sipil, kedokteran hingga militer menggunakan komputer untuk membantu pekerjaan. Pada perusahaan, mereka akan menggunakan aplikasi yang dapat membantu pekerjaan agar cepat dan tepat. Waktu adalah uang, hingga setiap perusahaan dituntut untuk bekerja cepat dalam mengelola perusahaannya. Kabel sebagai media transfer sudah akan ditinggalkan dimasa depan, menggunakan teknologi wireless (tanpa kabel) akan memudahkan orang sebagai media transfer data yang baru. Dan dengan adanya makalah ini penulis berharap makalah ini akan bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang IT serta penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi atau bahan pembelajaran.
Jombang, 8 desember 2018
Aprilia lisma susanti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….. Latar Belakang……………………………………………………………………... Rumusan Masalah………………………………………………………………….. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………… Metode Pengumpulan Data…………………………………………………………. BAB II ISI………………………………………………………………………….. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Bidang Bisnis………... Apa kelebihan dan kekurangan IT pada bidang Bisnis?.............................................. Apa dampak positif dan negatif IT pada bidang Bisnis ?............................................. Apa manfaat dari perkembangan IT dalam bidang Bisnis…………………………... BAB III PENUTUP………………………………………………………………… Kesimpulan………………………………………………………………………… Saran………………………………………………………………………………... DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi akhir-akhir semakin pesat, hal ini dapat dirasakan di setiap aspek kehidupan masyarakat. Setiap produk – produk perkembangan teknologi dapat kita rasakan, dari mulai produk dibidang komunikasi, transportasi, dll. Banyak hal telah kita nikmati dari perkembangan teknologi saat ini.
Dari berbagai aspek kehidupan, kemajuan
teknologi di bidang informasi berkembang sangat pesat terutama karena adanya internet. Internet masuk ke berbagai bentuk kehidupan masyarakat. Hal ini terjadi karena komunikasi adalah salah satu kebutuhan yang mendasar pada masyarakat. Teknologi internet berkembang dan menyatu dalam sebuah ‘dunia’ atau ‘ruang maya’ atau sering disebut sebagai cyber-space, sebuah dunia atau tempat orang dapat
berkomunikasi,
‘bertemu’,
dan
melakukan
berbagai
aktivitas
ekonomi/bisnis. informasi telah berubah bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia. Produk – produk yang dihasilkan beragam pemanfaattannya juga beragam, dampak positif maupun negatif akan muncul dan tak terelakan. Hal memicu perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas serta didukung oleh kemajuan teknologi informasi disegala bidang. sehingga telah mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat informasi.
B. Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apa peranan IT dalam Bidang Bisnis ? 2. Apa kelebihan dan kekurangan IT pada bidang Bisnis? 3. Apa dampak positif dan negatif IT pada bidang Bisnis ? 4. Apa manfaat dari perkembangan IT dalam bidang Bisnis ?
C. Tujuan Penulisan Sesuai dengan permasalahan yang telah di kemukakan di atas, maka tujuan penulisan ini di arahkan untuk : 1. Menguraikan apa peranan IT dalam bidang bisnis. 2. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan IT pada bidang Bisnis. 3. Menjelaskan dampak positif dan negatif IT pada bidang Bisnis. 4. Menguraikan manfaat dari perkembangan IT dalam bidang Bisnis. D. Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan makalah ini, perlu sekali pengumpulan data serta sejumlah informasi aktual yang sesuai dengan permasalahan yang akan di bahas. Sehubungan dengan masalah tersebut dalam penyusunan makalah ini, kami menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yang pertama browsing di internet, kedua dengan membaca media cetak dan yang ketiga dengan pengetahuan yang kami miliki.
BAB II PEMBAHASAN
A. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Bidang Bisnis Peranan T1K dalam bidang bisnis sangat besar karena tujuan dari bisnis adalah untuk mencari keuntungan yang diperoleh dari hasil transaksi, baik barang maupun jasa. Penggunaan alat bantu TIK merupakan keharusan untuk mengembangkan dan memajukan bisnis. Pada bidang bisnis, biasanya sistem komputer digunakan untuk memproses gaji, data statistik, dan akunting (keuangan). Sistem komputer melakukan otomatisasi pekerjaan-pekerjaan rutin kantor. Banyak bisnis sudah menggunakan sistem komputer untuk pengawasan stok barang, membuat laporan keuangan, meramal, dan merencanakan bisnis masa depan. Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaanperusahaan memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para pengguna korporat meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-pintas jejaring publik sebagian atau sepenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif. Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa,
aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat. Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas videoconferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur. Perusahaan-perusahaan
kecil
lebih
terbatas
kemampuannya
untuk
mengembangkan jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan finansial. Pada ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan
suatu
layanan,
mengembangkan
suatu
sistem,
dan
mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) dikembangkan oleh perusahaan untuk menyediakan informasi terkini mengenai operasi perusahaan dan membantu membuat keputusan perusahaan. Adapun dari sisi pelanggan, peranan sistem komputer adalah meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan kualitas layanan. Bagi bisnis perdagangan, seperti department store, sistem informasi manajetnen memungkinkan pencatatan transaksi secara mudah dengan alat bernama barcode reader, yaitu alat untuk membaca kode barang yang dihubungkan dengan komputer. Penggunaan barcode reader memudahkan pramuniaga melayani pelanggan. Oleh karena alat ini terhubung dengan komputer di kasir dan server maka dapat dilakukan pengecekan hasil transaksi setiap saat untuk mengetahui jenis barang, sisa stok, barang-barang yang harus
segera diadakan oleh pemilik toko, dan yang penting lagi dapat segera diketahui seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari transaksi. Semua itu dimungkinkan karena penggunaan komputer dan penerapan program sistem informasi manajemen. Dengan hadirnya aplikasi-aplikasi dan layanan ebussiness, e-commerce, e-banking dan lain-lain. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku bisnis merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salahsatu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama
kebanyakan. Sekarang
bisnis
menggunakan
TIK
itu
sangat
menguntungkan hanya dengan menggunakan teknologi seperti internet, anda dapat mempromosikan bisnis anda secara online (E-commerce) dengan cakupan dunia. Berikut beberapan pengertian dari E-commerce, M-commerce, dan L-commerce :
Pengertian E-Commerce adalah Perdagangan elektronik atau edagang (bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-Commerce adalah suatu proses yang dilakukan konsumen dalam membeli dan menjual berbagai produk secara elektronik dari perusahaan ke perusahaan lain dengan menggunakan komputer sebagai perantara transaksi bisnis yang dilakukan (Loudon, 1998). E-Commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (email), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini. Adapun hukum yang mengatur e-commerce telah di atur dalam UU Nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan. “PengaturanE-Commerce merupakan amanah UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang perdagangan” kata Direktur Bina Usaha Kementerian Perdagangan, Ir. Fetnayeti, MM, dalam Seminar Perpajakan yang diadakan oleh Direktoral Jenderal Pajak di Jakarta, 27 Agustus 2014. E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011. E-commerce memiliki beberapa model yang penggenaannya disesuakin dengan kebutuhan. Adapapun modelnya adalah sebagai berikut: 1. Business to Business (B2B) Model E-Commerce B2B ini menjual produknya ke pembeli menengah yang kemudian menjual produk ke konsumen yang terakhir. 2. Business to Consumer (B2C) Model E-Commerce B2C ini menjual produk secara langsung kepada pelanggan. Seorang pelanggan dapat melihat produl yang ditampilkan pada sebuah website organisasi bisnis. Setelah itu, pelanggan bisa memilih dan memesan produk yang sama. Setelah itu website akan mengirimkan pemberitahuan kepada organisasi bisnis melalui email da organisasi akan mengirimkan produk kepada pelanggan. 3. Consumer to Consumer (C2C) Model E-Commerce C2C ini membantu konsumen untuk menjual aset mereka seperti kekayaan perumahan, kendaraan mobil, sepeda motor dan lain sebagainya atau menyewakan kamar dengan menerbitkan informasi mereka di sebuah website. Akhirnya konsumen yang lain mungkin memilih untuk membeli produk dari pelanggan pertama dengan melihat iklan di website. Contohnya www.olx.com. 4. Consumer to Business (C2B)
Adalah model dimana pelaku bisnis peroranagn melakukan transaksi dengan suatu atau beberapa perusahaan. Model jenis ini sangat jarang dilakukan di Indonesia. Contoh nya www.priceline.com. 5. Business to Government (B2G) Website ini digunakan oleh pemerintah untuk perdagangan dan pertukaran informasi dengan berbagai macam organisasi bisnis. 6. Government to Business (G2B) Pemerintah menggunakan website model bisnis ini untuk mendekati organisasi bisnis. Selanjutnya website tersebut mendukung sebuah lelang, tender dan permohonan aplikasi fungsi. 7. Government to Citizen (G2C) Pemerintah menggunakan website model bisnis ini untuk mendekati warga secara umum. Website tersebut mendukung penjualan kendaraan, mesin atau bahan yang lain. Model website seperti ini juga menyediakan layanan seperti pendaftaran sertifikat akte kelahiran, surat pernikahan atau kematian. Tujuan utama dari model ini yaitu untuk mengurangi rata-rata waktu untuk memenuhi permintaan orang untuk berbagai layanan pemerintah. Pengertian
M-dagang
atau
M-Commerce (Mobile-Commerce,
mCommerce) adalah sistem perdagangan elektronik (e-Commerce) dengan menggunakan peralatan portabel/mobile seperti: telepon genggam, telepon pintar, PDA, notebook, dan lain lain. Pada saat pengguna komputer berpindah dari satu tempat ke tempat lain (sewaktu berada dalam mobil, misalnya), pengguna komputer tersebut dapat melakukan transaksi jual beli produk di Internet dengan menggunakan sistem m-commerce ini. Selain m-commerce, istilah lain yang sering dipakai adalah m-bisnis (Mobile Business atau mbusiness). Dasarnya, m-commerce adalah gabungan dari perdagangan elektronik (ecommerce) dengan mobile computing. Bisa dikatakan bahwa m-commerce ini adalah e-commerce yang berada dalam lingkungan nirkabel. Seperti halnya e-commerce pada umumnya, penggunaan m-commerce bisa ditransaksikan melalui Internet, jaringan komunikasi pribadi, kartu pintar, dan infrastruktur lainnya.
M-commerce membuka peluang untuk memberikan layanan baru
bagi customer yang telah ada, dan untuk menarik customer baru. Pengertian L-dagang
atau
L-Commerce (Location
based-
Commerce) adalah sistem perdagangan elektronik (e-Commerce) yang
menekankan pada pencarian informasi yang dihasilkan oleh peralatan GPS (Global Positioning Systems) dan satelit. Berbeda dengan m-dagang yang lebih menekankan pada aspek pemakaian peralatan mobile, maka L-commerce bisa menggunakan baik peralatan mobile maupun komputer jenis desktop. Salah satu contoh yang sering dijumpai dalam L-commerce adalah pencarian informasi mengenai letak restoran yang terdekat dengan tempat pengguna Internet tersebut berada. Contoh lain dari L-commerce adalah sistem penelusuran paket pengiriman barang yang dikirim lewat perusahaan UPS atau Federal Express di Amerika Serikat. Namun sekarang, L-dagang juga sudah mulai dipakai untuk melihat waktu kedatangan bis kota secara tepat di suatu halte bis tertentu, yang sangat bermanfaat pada saat musim dingin yang mencekam tiba.
B. Keuntungan dan Kerugian IT Dalam Bidang Bisnis Keuntungan untuk Perusahaan/Perdagangan : 1. Semakin maraknya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi akan semakin membuka lapangan pekerjaan. 2. Dapat memperluas pasar hingga pada taraf global/internasional. 3. Bisnis yang berbasis teknologi informasi atau yang biasa disebut ecommerce dapat
mempermudah
transaksi-traansaksi
bisnis
suatu
perusahaan atau perorangan. 4. Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk. 5. Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat dan waktu. 6. Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi 7. Dapat menyediakan pelayanan pelanggan lebih baik 8. Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak. 9. Mengurangi
biaya
pembuatan,
pendistribusian,
pengelolaan. 10. mempercepat dan efisiensi proses bisnis ·
pengambilan,
dan
Keuntungan yang diperoleh konsumen : 1. Dapat memberikan layanan tanpa ada batasan waktu 1 x 24 jam. 2. Pembeli dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan. 3. Mampu memberikan pilihan serta kecepatan dalam pengiriman. 4. Dengan banyaknya pilihan pelanggan dapat membandingkan harga satu barang dengan barang lainnya. 5. Konsumen dapat membeli barang yang di dalam negeri tidak ada. 6. Dapat melakukan review atau komentar mengenai produk. 7. Harga barang lebih murah.
Kekurangan dapat di kategorikan ke dalam dua segi 1. Kekurangan dari segi teknis a) Jika implementasi buruk maka dapat terjadi kelemahan keamanan, keandalan dan standar sistem yang ada. b) Jika terjadi kendala pada bandwidth, maka dapat terjadi kegagalan TI. c) Kesulitan dalam integrasi sistem. d) Terjadi masalah pada kompatibilitas sistem. 2. Kekurangan dari segi non-teknis a) Mahalnya biaya pembuatan/pembangunan sebuah sistem E-Commerce. b) Sulitnya untuk memastikan keamanan dan privasi dalam setiap transaksi secara online. c) Masih belum murah dan amannya akses Internet pada suatu negara tertentu. C. Dampak Positif dan Negatif IT Dalam Bidang Bisnis Dampak positifnya yaitu: 1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional. 2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar). 3. Menurunkan biaya operasional (operating cost). 4. Melebarkan jangkauan (global reach). 5. Meningkatkan customer loyality. 6. Meningkatkan supplier management. 7. Memperpendek waktu produksi. 8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak negatifnya yaitu: 1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada. 2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban. 3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam. 4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri. 5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut. 6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik D. Manfaat dari perkembangan IT dalam bidang Bisnis Di bidang bisnis baik perdagangan barang maupun jasa computer akan sangat penting untuk kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun insidentil dan menyediakan informasi dengan cepat dan tepat.Sistem Informasi Manajemen (SIM) / Management Information system (MIS), merupakan sistem informasi yang sudah banyak diterapkan pada perusahaan yang bergerak bidang perdagangan barang dan jasa baik pada perusahaan besar, menengah, bahkan perusahaan kecil. Di perusahaan dagang seperti department store, telah dipergunakan mesin cash register (mesin kasir) yang dilengkapi dengan kontrol komputer sehingga mesin tersebut dapat dikontrol oleh pihak manajer hanya dari ruangan kerjanya secara cepat dan tepat, untuk scanning barcode kode barang dagangan, menghitung rugi laba, inventori dan sebagainya. Dan hal yang paling menarik dalam pemanfaatan IT adalah trasaksi online atau perdagangan online baik e-commerce maupun m-commerce, dalam transaksi pihak konsumen akan membayar penuh terlebih dahulu baru barang dikirim, pada awalnya karna hal ini banyak sekali penipuan yang terjadi di masnyarakat, setelah konsumen membayar tapi barang tidak dikirimkan, akhirnya mulailah muncul pihak ke 3 sebagai penengah dalam transaksi sehingga jika barang tidak
dikirim maka uang konsumen akan dikembalikan. Dalam hal ini akan menimbulkan kenyamanan bagi pelanggan saat membeli barang, dan hal ini juga memuncukan kredibilitas bagi pemasarannya. produk – produk pemasaran seperti OLX, JD.ID, Tokopedia, Shopee, dll. Sangat memudahkan untuk traksansi dan membuka bisnis. Pengiriman barang juga lebih mudah karena layanan pengiriman barang seperti JNE, TIKI, dll.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Pesatnya perkembangan teknologi membawa dampak yang luar biasa dampak dalam berbagai aspek kehidupan. Hidup menjadi lebih mudah dan nyaman. Dalam bisnis dengan adanya E-Commerce, M-Commerce dan L-Commerce membawa perubahan yang besar dalam perdagangan. Transaksi tak lagi memiliki batas, perusahaan juga lebih mudah mendapat evaluasi dari pelanggan tentang produknya sehingga perusahaan bisa mengembangangkan prodaknya lebih lagi. Dampak positif dan negatif tak terelakan, namun teknologi akan terus berkembang untuk mengurangi dampak negative yang ada. Pemanfaatan TI sangat beragam dan bisa di rasakan oleh semua kalangan. Transaksi lebih mudah, perusahaan lebih mudah memasarkan prodaknya, dan konsumen lebih mudah dalam mencari kebutuhannya.
B. Saran Adapun saran yang bisa penulis berikan bagi pembaca adalah lebih berhati hati dalam melakukan transaksi. Jika menggunakan aplikasi, gunakan yang aplikasi yang terpercaya. Dan dalam transaksi barang periksa dengan hati – hati alamat tujuan sehingga tidak terjadi kesalahan pengiriman barang. Serta hal lain penulis berharap dengan adanya pengkembangan TI yang pesat tidak ada yang menyalahgunakannya untuk tindak kejahatan seperti penipuan, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Gordon, Judit R. (1993). Organizational Behavior. 4th edition. Needham HeightMampu: Allyn and Bacon. Kontribusi sektor TI dalam Pertumbuhan Ekonomi Zulkarimen Nasution, Perkembangan Teknologi Informasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2005. http://ronny-ekonomi.blogspot.com/2008/05 http://purpl3.wordpress.com/ http://nurulfikri.ac.id/index.php/artikel/item/667-kelebihan-dan-kekurangan-ecommerce http://afahrurroji.net/mengenal-model-bisnis-e-commerce/ http://risyana.wordpress.com/2009/04/13/keuntungan-dan-kerugian-dalampenggunaan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-tik/ http://indo-komputer.blogspot.com/2011/09/manfaat-teknologi-informasidan.html http://www.ari-sulistiyo.blogspot.com/ http://fauziazhari.blog.upi.edu/2010/11/07/6/ http://lowbed-ajj.blogspot.com/2009/03/manfaat-komputer-di-bidang-bisnisdan.html