Perkembangan Koperasi Di Indonesia Akuntansi UMKM
Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Rahmaan Megatika Arief Kurnia Wijaya Muhammad Thareq Ilhami Fathurohman Fauzan Ranto Rizky Taufik Nur Hidayah
C1C016002 C1C016005 C1C016032 C1C016048 C1C016051 C1C016078
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Berkah, Rahmat, Nikmat serta Hidayah-Nya terutama nikmat sehat dan kesempatan sehingga saya dapat membuat dan menyelesaikan makalah yang berjudul “ PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA”. Makalah ini disusun dengan tujuan agar kita sebagai warga Negara Indonesia yang baik dapat mengetahui tentang perkembangan koperasi yang ada di Indonesia saat ini, dan agar lebih peduli lagi dengan adanya koperasi di Indonesia ini. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak yang sudah memotivasi saya untuk membuat dan menyelesaikan makalah ini. Selaku penyusun saya sangat mngetahui dan paham bahwa makalah yang saya buat ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mohon agar para pembaca dapat memakluminya dan dapat memberikan kritik dan saran yang positif agar saya dapat menyusunnya kembali dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya, terutama bagi saya selaku penyusun.
Jakarta, Januari 2016
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii BAB I ......................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1 B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 2 C. TUJUAN DAN MANFAAT KOPERASI ...................................................................... 2 BAB II........................................................................................................................................ 3 PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3 A. PENGERTIAN KOPERASI ........................................................................................... 3 B. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA .......................... 4 C. FUNGSI DAN PERAN KOPERASI .............................................................................. 9 D. JENIS – JENIS KOPERASI DI INDONESIA. ............................................................ 10 E. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KOPERASI DI INDONESIA ...... 12 BAB III .................................................................................................................................... 13 PENUTUP................................................................................................................................ 13 A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 13 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotanya. Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha besama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulanperkumpulan koperasi. Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan koperasi, karena koperasi di dalam system perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabka koperasi masih menghadapi hambatan structural dalam penguasaan factor produksi khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru perkonomian Indonesia yang merupakan system perekonomian yang dituangkan dalam UUD 1945. Cita-cita koperasi memang sesuai dengan susunan kehidupan rakyat Indonesia. Meski selalu mendapat rintangan, namun koperasi tetap berkembang. Seiring dengan perkembangan masyarakat, berkembang pula perundang-undangan yang digunakan. Perkembangan dan perubahan perundang-undangan tersebut dimaksudkan agar dapat selalu mengikuti perkembangan jaman.
1
B. RUMUSAN MASALAH Berikut beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu : 1.
Pengertian dari koperasi
2.
Sejarah dan perkembangan koperasi yang ada di Indonesia
3.
Fungsi dari Koperasi
4.
Jenis-Jenis Koperasi
5.
Faktor Pendukung Dan Penghambat Koperasi Di Indonesia
C. TUJUAN DAN MANFAAT KOPERASI Berikut tujuan dan manfaat koperasi dalam penyusunan makalah ini yaitu:
1.
Untuk mengetahui lebih detail tentang pengertian koperasi
2.
Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan koperasi di Indonesia
3.
Untuk mengetahui fungsi koperasi
4.
Untuk Mengerahui dan jenis koperasi yang ada di Indonesia
6.
Untuk Mengetahui Faktor Pendukung Dan Penghambat Koperasi Di Indonesia
2
BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KOPERASI
a. Pengertian Koperasi Menurut Istilah Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud mensejahterakan anggota. b. Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia) Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan. c. Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli : 1. Dr. Fay ( 1980 ) Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi. 2. R.M Margono Djojohadikoesoemo Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.
3. Prof. R.S. Soeriaatmadja Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nir laba atau dasar biaya. Jadi, Koperasi adalah Asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar 3
dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.
B. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA 1.
Sejarah Koperasi di Indonesia. Koperasi pada awalnya di mulai pada abad ke 20, pada umumnya sejarah koperasi
dimulai dari sebuah usaha kecil yang di dirikan secara sepontan oleh rakyat kecil. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan social yang timbul oleh system kapitalisme semakin memuncak.
Di Indonesia itu sendiri ide-ide pengkoperasian di perkenalkan pertama kali oleh seorang Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, yang bernama R. Ariawiraatmdja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah bank untuk para pegawai negeri. Karena semangat yang tinggi pengkoperasianpun selanjutnya di teruskan oleh De Wolffvan Westerrode. Dan pada tahun 1908 Dr. Sutomo memiliki pernanan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki dan mensejahterakan kehidupan rakyat sehingga beliau mendirikan badan koperasi yang diberi nama Budi Utomo. Pada tahun 1915 dibuat peraturan-peraturan Verordening op de Cooperative Vereeniging dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperative. Pada tahun 1927 dibentuklah Serikat dagang Islam yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi, dan pada tahun 1929 berdirilah Partai Nasional Indonesia untuk memperjuangkan semangat penyebaran koperasi di Indonesia. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia dan mendirikan Koperasi yang di beri nama Koperasi Kumiyai. Dan setelah bangsa Indonesia merdeka, 12 Juli 1947 gerakan koperasi Indonesia mengadakan kongres koperasi yang pertama di Tasikmalaya, dan kemudian di tetapkanlah sebagai hari koperasi di Indonesia. Dari kongres koperrasi tersebut menghasilkan beberapa keputusan, yaitu: 1.
Mendirikan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI)
2.
Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3.
Di tetapkannya tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi Dan tanggal 12 Juli 1953 kembali di adakan kongres koperasi yang ke dua di
Bandung yang menghasilkan keputusan sebagai berikut: 4
1.
Membentuk Dewan Koperasi Indonesia sebagi pengganti SOKRI
2.
Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelaajaran sekolah
3.
Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4.
Segera akan di buat UU Koperasi yang baru.
Kebijakan Program Pengkoperasian Pemerintah: 1.
Menggiatkan pembangunan perekonomian rakyat terutama koperasi.
2.
Memperluas pendidikan dan pengertian koperasi.
3.
Memberikan kredit kepada kaum produsen baik dilapangan industry ataupun pertanian
yang dilapangan kecil.
2.
Perkembangan Koperasi di Indonesia.
Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang cocok diterapkan di Indonesia. Karena sifat masyarakatnya yang kekeluargaan dan kegotongroyongan, sifat inilah yang sesuai dengan azas koperasi saat ini. Sejak lama bangsa Indonesia telah mengenal kekeluargaan dan kegotongroyongan yang dipraktekkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia. Kebiasaan yang bersifat nonprofit ini, merupakan input untuk Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 yang dijadikan dasar/pedoman pelaksanaan Koperasi. Kebiasaan-kebiasaan nenek moyang yang turuntemurun itu dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia di antaranya adalah Arisan untuk daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, paketan, mitra cai dan ruing mungpulung daerah Jawa Barat, Mapalus di daerah Sulawesi Utara, kerja sama pengairan yang terkenal dengan Subak untuk daerah Bali, dan Julo-julo untuk daerah Sumatra Barat merupakan sifat-sifat hubungan sosial, nonprofit dan menunjukkan usaha atau kegiatan atas dasar kadar kesadaran berpribadi dan kekeluargaan. Bentuk-bentuk ini yang lebih bersifat kekeluargaan, kegotongroyongan, hubungan social, nonprofit dan kerjasama disebut Pra Koperasi. Pelaksanaan yang bersifat pra-koperasi terutama di pedesaan masih dijumpai, meskipun arus globlisasi terus merambat ke pedesaan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia. Berbagai penemuan di bidang teknologi ( revolusi industri ) melahirkan tata dunia ekonomi baru. Tatanan dunia ekonomi menjadi terpusat pada keuntungan perseorangan, yaitu kaum pemilik modal ( kapitalisme ). Kaum kapitalis atau pemilik modal memanfaatkan penemuan baru tersebutdengan sebaik-baiknya untuk memperkaya dirinya dan 5
memperkuat kedudukan ekonominya. Hasrat serakah ini melahirkan persaingan bebas yang tidak terbatas. Sistem ekonomi kapitalis / liberal memberikan keuntungan yang sebesarbesarnya kepada pemilik modal dan melahirkan kemelaratan dan kemiskinan bagi masyarakat ekonomi lemah.
Dalam kemiskinan dan kemelaratan ini, muncul kesadaran masyarakat untuk memperbaiki nasibnya sendiri dengan mendirikan koperasi. Pada tahun 1844 lahirlah koperasi pertama di Inggris yang terkenal dengan nama Koperasi Rochdale di bawah pimpinan Charles Howart. Di Jerman, Frederich Willhelm Raiffeisen dan Hermann Schulze memelopori Koperasi Simpan Pinjam. Di Perancis, muncul tokoh-tokoh kperasi seperti Charles Fourier, Louis Blance, dan Ferdinand Lassalle. Demikian pula di Denmark. Denmark menjadi Negara yang paling berhasil
di
dunia
dalam
mengembangkan
ekonominya
melalui
koperasi.
Kemajuan industri di Eropa akhirnya meluas ke Negara-negara lain, termasuk Indonesia. Bangsa Eropa mulai mengembangkan sayap untuk memasarkan hasil industri sekaligus mencari bahan mentah untuk industri mereka. Pada permulaannya kedatangan mereka murni untuk berdagang. Nafsu serakah kaum kapitalis ini akhirnyaberubah menjadi bentuk penjajahan yang memelaratkan masyarakat.
Bangsa Indonesia, misalnya dijajah oleh Belanda selama 3,5 abad dan setelah itu dijajah Jepang selama 3,5 tahun. Selama penjajahan, bangsa Indonesia berada dalam kemelaratan dan kesengsaraan. Penjajah melakukan penindsan terhadap rakyat dan mengeruk hasil yang sebanyak-banyaknya dari kekayaan alam Indonesia. Penjajahan menjadikan perekonomian Indonesia terbelakang. Masyarakat diperbodoh sehingga dengan mudah menjadi mangsa penipuan
dan
pemerasan
kaum
lintah
darat,
tengkulak,
dan
tukang
ijon.
Koperasi memang lahir dari penderitaan sebagai mana terjadi di Eropa pertengahan abad ke18. Di Indonesia pun koperasi ini lahir sebagai usaha memperbaiki ekonomi masyarakat yang ditindas oleh penjajah pada masa itu.
Untuk mengetahui perkembangan koperasi di Indonesia, sejarah perkembangan koperasi Indonesia secara garis besar dapat dibagi dalam “ dua masa ”, yaitu masa penjajahan dan masa kemerdekaan. 1.
Koperasi di Indonesia sebelum merdeka 6
Pada zaman penjajahan banyak rakyat Indonesia yang hidup menderita, tertindas, dan terlilit hutang dengan para rentenir. Beberapa tahap penting mengenai perkembangan koperasi di Indonesia : Karena hal tersebut pada tahun 1896, patih purwokerto yang bernama R. Aria Wiriaatmadja mendirikan koperasi kredit untuk membantu para rakyat yang terlilit hutang. Lalu pada tahun 1908, perkumpulan Budi Utomo memperbaiki kesejahteraan rakyat melalui koperasi dan pendidikan dengan mendirikan koperasi rumah tangga, yang dipelopori oleh Dr.Sutomo dan Gunawan Mangunkusumo. Setelah Budi Utomo sekitar tahun 1911, Serikat Dagang Islam (SDI) dipimpin oleh H.Samanhudi dan H.O.S Cokroaminoto mempropagandakan cita-cita toko koperasi (sejenis waserda KUD), hal tersebut bertujuan untuk mengimbangi dan menentang politik pemerintah kolonial belanda yang banyak memberikan fasilitas dan menguntungkan para pedagang asing. namun pelaksanaan baik koperasi yang dibentuk oleh Budi Utomo maupun SDI tidak dapat berkembang dan mengalami kegagalan, hal ini karena lemahnya pengetahuan perkoperasian, pengalaman berusaha, kejujuran dan kurangnya penelitian tentang bentuk koperasi yang cocok diterapkan di Indonesia. Upaya pemerintah kolonial belanda untuk memecah belah persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia ternyata tidak sebatas pada bidang politik saja, tapi kesemua bidang termasuk perkoperasian. Hal ini terbukti dengan adanya undang-undang koperasi pada tahun 1915, yang disebut “Verordening op de Cooperative Vereenigingen” yakni undang-undang tentang perkumpulan koperasi yang berlaku untuk segala bangsa, jadi bukan khusus untuk Indonesia saja. Undang-undang koperasi tersebut sama dengan undang-undang koperasi di Nederland pada tahun 1876 (kemudian diubah pada tahun 1925), dengan perubahan ini maka peraturan koperasi di indonesia juga diubah menjadi peraturan koperasi tahun 1933 LN no.108. Di samping itu pada tahun 1927 di Indonesia juga mengeluarkan undang-undang no.23 tentang peraturan-peraturan koperasi, namun pemerintah belanda tidak mencabut undang-undang tersebut, sehingga terjadi dualisme dalam bidang pembinaan perkoperasian di Indonesia. Meskipun kondisi undang-undang di indonesia demikian, pergerakan dan upaya bangsa indonesia untuk melepaskan diri dari kesulitan ekonomi tidak pernah berhenti, pada tahun 1929, Partai Nasionalis Indonesia (PNI) di bawah pimpinan Ir.Soekarno mengobarkan
7
semangat berkoperasi kepada kalangan pemuda. Pada periode ini sudah terdaftar 43 koperasi di Indonesia. Pada tahun 1930, dibentuk bagian urusan koperasi pada kementrian Dalam Negeri di mana tokoh yang terkenal masa itu adalah R.M.Margono Djojohadikusumo. Lalu pada tahun 1939, dibentuk Jawatan Koperasi dan Perdagangan dalam negeri oleh pemerintah. Dan pada tahun 1940, di Indonesia sudah ada sekitar 656 koperasi, sebanyak 574 koperasi merupakan koperasi kredit yang bergerak di pedesaan maupun di perkotaan. Setelah itu pada tahun 1942, pada masa kedudukan jepang keadaan perkoperasian di Indonesia mengalami kerugian yang besar bagi pertumbuhan koperasi di Indonesia, hal ini disebabkan pemerintah jepang mencabut undang-undang no.23 dan menggantikannya dengan kumini (koperasi model jepang) yang hanya merupakan alat mereka untuk mengumpulkan hasil bumi dan barang-barang kebutuhan jepang. 1.
Koperasi di Indonesia setelah merdeka
Keinginan dan semangat untuk berkoperasi yang hancur akibat politik pada masa kolonial belanda dan dilanjutkan oleh sistem kumini pada zaman penjajahan jepang, lambat laun setelah Indonesia merdeka kembali menghangat. Apalagi dengan adanya Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, pada pasal 33 yang menetapkan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia, maka kedudukan hukum koperasi di Indonesia benar-benar menjadi lebih mantap. Dan sejak saat itu Moh.Hatta sebagai wakil presiden Republik Indonesia lebih intensif mempertebal kesadaran untuk berkoperasi bagi bangsa Indonesia, serta memberikan banyak bimbingan dan motivasi kepada gerakan koperasi agar meningkatkan cara usaha dan cara kerja, atas jasa-jasa beliau lah maka Moh.Hatta diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Beberapa kejadian penting yang mempengaruhi perkembangan koperasi di Indonesia : Pada tanggal 12 Juli 1947, dibentuk SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia) dalam Kongres Koperasi Indonesia I di Tasikmalaya, sekaligus ditetapkannya sebagai Hari Koperasi Indonesia. Pada tahun 1960 dengan Inpres no.2, koperasi ditugaskan sebagai badan penggerak yang menyalurkan bahan pokok bagi rakyat. Dengan inpres no.3, pendidikan koperasi di Indonesia ditingkatkan baik secara resmi di sekolah-sekolah, maupun dengan cara informal melalui 8
siaran media masa,dll yang dapat memberikan informasi serta menumbuhkan semangat berkoperasi bagi rakyat. Lalu pada tahun 1961, dibentuk Kesatuan Organisasi Koperasi Seluruh Indonesia (KOKSI). Pada tanggal 2-10 Agustus 1965, diadakan (Musyawarah Nasional Koperasi) MUNASKOP II yang mengesahkan Undang-Undang koperasi no.14 tahun 1965 di Jakarta. 1.
Koperasi di Indonesia pada zaman orde baru hingga sekarang
Tampilan orde baru dalam memimpin negeri ini membuka peluang dan cakrawala baru bagi pertumbuhan dan perkembangan perkoperasian di Indonesia, dibawah kepemimpinan Jenderal Soeharto. Ketetapan MPRS no.XXIII membebaskan gerakan koperasi dalam berkiprah. Berikut beberapa kejadian perkembangan koperasi di Indonesia pada zaman orde baru hingga sekarang : Pada tanggal 18 Desember 1967, Presiden Soeharto mensahkan Undang-Undang koperasi no.12 tahun 1967 sebagai pengganti Undang-Undang no.14 tahun 1965. Pada tahun 1969, disahkan Badan Hukum terhadap badan kesatuan Gerakan Koperasi Indonesia (GERKOPIN). Lalu pada tanggal 9 Februari 1970, dibubarkannya GERKOPIN dan sebagai penggantinya dibentuk Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN). Dan pada tanggal 21 Oktober 1992, disahkan Undang-Undang no.25 tahun 1992 tentang perkoperasian, undang-undang ini merupakan landasan yang kokoh bagi koperasi Indonesia di masa yang akan datang. Masuk tahun 2000an hingga sekarang perkembangan koperasi di Indonesia cenderung jalan di tempat.
C. FUNGSI DAN PERAN KOPERASI
Koperasi di Indonesia memeliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia antara lain sebagai berikut: 1.
Fungsi Koperasi
9
sebagaimana dikemukakan dalam pasal UU No.25 Tahun 1992, fungsi dan peran koperasi di Indonesia seperti berikut ini : 1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan social. 2.
Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat. 3.
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional. 4.
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
2.
Peran Koperasi Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat dibedakan menjadi peranan segi ekonomi sebagai berikut : a.
Membantu anggota meningkatkan penghasilan sehingga secara tidak langsung
ikut serta meningkatkan taraf hidup rakyat. b. Meningkatkan pendapatan secara adil dan merata. c.
Ikut mengembangkan daya cipta, daya usaha orang-orang secara individual
maupun sebagai kelompok. d. Memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produksi masyarakat. Peranan segi social sebagai berikut : 1. 2.
Meningkatkan pendidikan dan keterampilan anggota. Membantu membentuk masyarakat yang bertanggung jawab yang mampu
menyelesaikan masalah sendiri
D. JENIS – JENIS KOPERASI DI INDONESIA. 1.
Jenis Koperasi berdasarkan fungsinya.
Koperasi Konsumsi
10
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para anggotanya, disini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya. Dan yang pasti harganya lebih murah dibandingkan di tempat lain.
Koperasi Produksi
Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, disini anggotanya berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi. Bidang usahanya adalah membantu menyediakan bahan baku dan menyediakan peralatan produksi, membantu memperoduksi dan memasarkan hasil produksinya.
Koperasi Jasa
Koperasi yang memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada anggotanya, disini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi, dan bunganya harus lebih rendah dari tempat lain.
Koperasi Penjulan atau Pemasaran
Koperasi yang meyelanggrakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai ditangan konsumen. Disini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa.
2.
Jenis Koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah
Koperasi Primer
Koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang, contohnya : koperasi Pasar Impres, dan Pasar Kaget.
Koperasi Sekunder
Koperasi yang terdiri dari gabungan-gabungan badan koperasi serta memiliki jangkauan daerah kerja yang luas bila dibandingankan dengan Koperasi Primer. Contohnya: gabungan dengan koperasi Pasar Impres dan Pasar Kaget dan koperasi pasar yang ada di Jakarta Utara.
3.
Jenis Koperasi berdasrakan usahanya
Koperasi simpan pinjam
Koperasi yang menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman.
Koperasi serba usaha
Adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam, dan anggotanya adalah warga sekitar wilayah tersebut.
Koperasi Konsumsi
Adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan sehari-hari anggotanya. 11
Koperasi Produksi
Koperasi yang bidang usahanya membuat barang dan menjualnya secara bersama-sama. 4.
Jenis koperasi berdasarkan keanggotaannya.
Koperasi Unit Desa
Koperasi yang beranggotakan masyarakat perdesaan.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri yang bertujun untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri.
Koperasi Pasar
Koperasi ini beranggotakan para pedagang pasar.
Koperasi Sekolah
Koperasi yang memiliki anggota dari warga sekolah yaitu Guru, Karyawan, dan Siswa. Koperasi ini memiliki kegitan untuk menyediakan kebutuhan sekolah.
E. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KOPERASI DI INDONESIA
a.
Faktor Pendukung
Kemampuan menciptakan posisi pasar dan pengawasan harga yang banyak.
Kemampuan kopersi untuk menghimpun dan menanamkan kembali modal.
Penggunaan factor – factor produksi yang lebih ekonomis.
Terciptanya keterampilan teknis dibidang produksi, pengelola, dan pemasaran.
Pembebasan resiko dari anggota – anggota koperasi sebagai satu unit usaha.
b. Factor Penghambat
Kebijaksaan dan program kerja koperasi masih cenderung timbul sebagai prakarsa
pemerintah.
Organisasi tingkat sekunder, seperti pusat koperasi dan induk koperasi belum
sepenuhnya memberikan pelayanan.
Kerjasama koperasi dan lembaga non koperasi telah ada yang berlandasan saling
menguntungkan antar kedua belah pihak.
Kemampuan pemupukan modal usaha yang berasal dari anggota dan hasil usaha.
Adanya kesulitan untuk memenuhi persyaratan dalam usaha memperoleh kredit dari
bank
12
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Koperasi adalah badan usahayang beranggotakan orang-seorang atau badan hokum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Sesuai dengan penjelasan umum perkoperasian (pola koperasi) tidak dapat dipisahkan dari masalah Revolusi pada umumnya (doktrin Revolusi), sehingga tantangan-tantangan dari gerakan koperasi hakekatnya merupakan tantangan daripada Revolusi itu sendiri” Koperasi Indonesia adalah kumpulan orang-orang dan bukan kumpulan modal. Pengaruh dan penggunaan modal dalam koperasi Indonesia tidak boleh mengurangi makna dan tidak boleh mengaburkan pengertian koperasi Indonesia berdasarkan perkumpulan orangorang dan bukan sebagai perkumpulan modal. Ini berarti bahwa koperasi Indonesia harus benar-benar mengabdikan kepada perikemanusiaan dan bukan kepada kebendaan. Koperasi Indonesia bekerjasama, bergotong-royong berdasarkan persamaan derajat, hak dan kewajiban yang berarti koperasi adalah dan seharusnya merupakan wadah demokrasi ekonomi dan social. Karena dasar demokrasi ini, milik para anggota sendiri dan pada dasarnya harus diatur serta diurus sesuai dengan keinginan para anggota yang berarti bahwa hak tertinggi dalam koperasi terletak pada Rapat Anggota. Bahwa tujuan koperasi Indonesia harus benar-benar merupakan kepentingan bersama dari para anggotanya dan disumbangkan para anggota masing-masing. Ikut sertanya anggota sesuai dengan kecilnya karya dan jasanya harus dicerminkan pula dalam hal pembagian pendapatan dalam koperasi.
13
DAFTAR PUSTAKA http://kristinernawati29.blogspot.com/2016/05/-perkembangan-koperasi-di.htm
http://ninasuryaninina.blogspot.com/2012/11/tugas-ekonomi-koperasi-makalah.html https://www.slideshare.net/mobile/Reyy193/-pengkoperasian-di-indonesia http://alissyahstiem.blogspot.co.id/2015/02/makalah-kehidupan-koperasi-diindonesia.html?m=1 http://yohanafransiskav.blogspot.com/2016/01/-sejarah-perkembangan-koperasi.html http://tesyazulvaaprilia.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
14