Makalah Pengangkutan Sampah 1234.docx

  • Uploaded by: Imroh Atun
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Pengangkutan Sampah 1234.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,418
  • Pages: 10
MAKALAH PENGANGKUTAN SAMPAH MATA KULIAH PENGELOLAAN SAMPAH

DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4.

RESTINA WAHYU RAHMADANI MEYTA PUTRI INDAH SARI ARIP AJI PURNAMA SABILA RIZKI FEBRIANA

(P1337433117068) (P1337433117069) (P1337433117082) (P1337433117096)

PRODI D III KESEHATAN LINGKUNGAN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG TAHUN AKADEMIK 2018/2019

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang pengangkutan sampah. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami kedepannya dapat membuat makalah dengan lebih baik dan benar. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang pengangkutan sampah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Purwokerto, Januari 2019

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Sampah merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah penduduk. Sampah banyak dihasilkan dari berbagai jenis kegiatan manusia. Seperti halnya kegiatan di pasar yang mana sampah hasil sayuran dan buah yang membusuk dikumpulkan sementara kemudian setelah pasar tutup, petugas kebersihan akan mengumpulkan sampah dan akan dibuang ke tempat pembuangan sementara (TPS), setelah itu baru adanya pengangkutan sampah ke tempat pembuanan akhir (TPA). Pengangkutan sampah adalah bagian persampahan yang bersasaran membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah secara langsung menuju tempat proses akhir (TPA). Jumlah sampah akan terus bertambah seiring dengan banyaknya aktifitas manusia yang disertai semakin besarnya jumlah penduduk di Indonesia. Pengelolaan sampah meliputi pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir. Sampah mempunyai arti bahan sisa, baik bahan-bahan yang sudah tidak digunakan lagi maupun bahan yang sudah diambil bagian utamanya dan merupakan hasil samping dari berbagai aktivitas manusia sehari-hari. Daerah perkotaan sebagai daerah dengan konsentrasi penduduk yang tinggi merupakan produsen sampah mutlak diperlukan pada daerah perkotaan. Pada wilayah ini, tempat pembuangan sampah diwujudkan dengan adanya tempat-tempat pembuangan sementara (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA). TPS digunakan sebagai tempat penampungan sementara dari sampah sebelum dibuang ke TPA. Sehingga jalur dari TPS menuju TPA sangat penting karena penumpukan sampah pada TPS yang belum diangkut atau terlambat ke TPA sering terjadi, sehingga merugikan. Oleh karena itu, pengangkutan sampah yang baik dari TPS-TPS ke TPA merupakan salah satu solusi untuk menghindari masalah penumpukan sampah yang diwujudkan dengan adanya jalur pengangkutan sampah. B. RUMUSAN MASALAH 1. 2. 3. 4.

Apa pengertian dari sampah dan pengangkutan sampah? Apa saja peralatan teknis pengangkutan sampah? Bagaimana operasi pengangkutan sampah? Apa yang dimaksud dengan tipe transfer station?

C. TUJUAN 1. Menjelaskan pengertian dari sampah dan pengangkutan sampah. 2. Menjelaskan peralatan teknis pengangkutan sampah. 3. Menjelaskan operasi pengangkutan sampah. 4. Menjelaskan tipe transfer station.

BAB II PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN A. Sampah Sampah merupakan produk samping dari aktifitas manusia sehari-hari, sampah ini apabila tidak dikelolah dengan baik akan mengakibatkan tumpukan sampah yang semakin banyak. Menurut UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, mendefinisikan sampah sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/ atau proses alam yang berbentuk padat. 





Sumber sampah a. Sampah pasar, tempat-tempat komersil. b. Sampah kandang hewan dan pemotongan hewan. c. Sampah jalan, lapangan dan pertamanan. d. Sampah selokan, riol, dan septic tank. Jenis sampah Berdasarkan prinsipnya jenis sampah dibagi menjadi : a. Sampah padat b. Sampah cair c. Sampah dalam bentuk gas Faktor-faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah sampah 1. Letak geografi 2. Iklim 3. Tingkat sosial ekonomi 4. Kepadatan penduduk 5. Kemajuan teknologi

B. Pengangkutan Sampah Pengangkutan dimaksudkan sebagai kegiatan operasi yang dimulai dari titik pengumpulan terakhir dari suatu siklus pengumpulan sampai ke TPA atau TPST pada pengumpulan dengan pola individual langsung atau dari tempat pemindahan (Transfer Depo, transfer station), penampungan sementara (TPS), atau tempat penampungan komunal sampai ke tempat pengolahan atau pembuanagn akhir (TPA). Permasalahan yang dihadapi dalam pengangkutan adalah : a. Penggunaan waktu kerja yang tidak efisien. b. Penggunaan kapasitas muat kendaraan yang tidak tepat. c. Rute pengangkutan yang tidak efisien. d. Tingkah laku petugas. e. Aksesbilitas yang kurang baik.

Pengangkutan sampah menurut UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan sampah, merupakan bagian dari penanganan sampah. Pengangkutan didefinisikan sebagai dalam bentuk membawa sampah dari sumber atau dari tempat penampungan sampah sementara (TPS) menuju tempat penampungan sampah akhir (TPA). Beberapa acuan normatif juga mencantumkan pengangkutan sampah, antara lain : a. Pedoman Standar Pelayanan Minimal Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Pemukiman, Pekerjaan Umum (Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001). b. SNI 19-2454-2002, Tata cara teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan. SNI ini mengatur tentang pola pengangkutan dan operasional pengangkutan. c. SNI 03-3243-2008, Pengelolaan sampah pemukiman. SNI mengatur tentang kebutuhan sarana untuk pengangkutan sampah yang dipengaruhi oleh tipe rumah dan tingkat pelayanan serta jenis alat angkut. 2. TEKNIS PENGANGKUTAN SAMPAH a. Sistem Kontainer Angkat (HCS) 1. Untuk pengumpulan sampah dengan sistem kontainer angkat (Hauled Container System), pola pengangkutan yang digunakan dengan sistem pengosongan kontainer. 2. Proses pengangkutan : - Kendaraan dari poll dengan membawa kontainer kosong menuju lokasi kontainer isi untuk mengganti atau menambil dari langsung membawanya ke TPA. - Kendaraan dengan membawa kontainer kosong dari TPA menuju kontainer isi berikutnya. b. Sistem Kontainer Tetap (SCS) 1. Biasanya digunakan untuk konstruksi kecil serta alat angkut berupa truk kompaktor secara mekanis atau manual. 2. Proses pengangkutan : - Kendaraan dari poll menuju TPS pertama, sampah dimuat ke dalam truk kompaktor atau truk biasa. - Kendaraan menuju TPS berikutnya sampai truk penuh untuk kemudian menuju TPA. 3. OPERASI PENGANGKUTAN SAMPAH Pengaturan rute pengangkutan sangat penting dalam penanganan sampah di pemukiman karena terkait dengan penyimpanan sampah di TPS. Jika pengangkutan mengalami kendala dan tidak dapat mengangkut sampah sesuai dengan jadwal pengangkutan , maka akan terjadi penumpukan sampah di TPS dan secara langsung akan mempengaruhi kondisi lingkungan sekitar TPS. Beberapa faktor yang mempengaruhi operasional pengangkutan yaitu : 1. Pola pengangkutan yang digunakan 2. Alat angkut yang digunakan

3. Jumlah personil 4. Lokasi TPS atau TPST a. Sistem Kontainer Angkat (HCS) Tipe 1 1. Arm roll truck disiapkan sesuai ketentuan 2. Arm roll truck menuju ke lokasi kontainer 1 sesuai rencana 3. Arm roll truck mengangkut kontainer 1 dan membawanya ke TPA untuk dibongkar 4. Arm roll truck mengembalikan kontainer 1 ke lokasi semula setelah sebelumnya dicuci terlebih dahulu 5. Arm roll truck berpindah ke lokasi kontainer 2 dan mengangkutnya ke TPA. Demikian seterusnya sampai seluruh rute diselesaikan dan arm roll truck kembali ke pool setelah dicuci. b. Sistem Kontainer Angkat (HCS) Tipe 2 & 3 1. Arm roll truck disiapkan sesuai ketentuan 2. Arm roll truck dengan membawa kontainer kosong menuju ke lokasi kontainer 1 sesuai rencana 3. Arm roll truck meletakkan kontainer kosong dan mengangkat kontainer 1 yang penuh dan membawanya ke TPA untuk dibongkar 4. Arm roll truck membawa kontainer kosong dan meletakkan di lokasi 2 lalu mengangkat kontainer 2 yang penuh. Demikian seterusnya sampai seluruh rute yang direncanakan diselesesaikan. 5. Pada akhir operasi,kontainer yang kosong dibawa kembali ke pool stelah sebelumnya dicuci terlebih dahulu untuk tipe 3 sedangkan untuk tipe 2 dari TPA kontainer diangkut ke lokasi 1 dan kemudian truk menuju ke pool tanpa membawa kontainer. c. Sistem Kontainer Tetap (SCS) Pola ini berkaitan dengan pengumpulan tidak langsung baik individual maupun komunal 1. Petugas menyiapkan kendaraan sesuai ketentuan 2. Petugas mendatangi lokasi TPS atau TPS 3R, menerima muatan sampah dari gerobag pengumpul sampai penuh 3. Truk menuju TPST/TPA untuk membongkar sampahnya 4. Truk menuju lokasi TPS atau TPS 3R berikutnya sesuai rute yang direncanakan dan melanjutkan operasinya 5. Setelah seluruh rute diselesaikan , truk dicuci dan kembali ke pool 4. TIPE TRANSFER STATION Pola ini muncul karena jarak dari TPS menuju TPA sangat jauh, sehingga untuk membuat pola pengangkutan dari TPs menuju ke transfer station kemudian baru menuju ke TPA. Truk untuk mengangkut menuju ke TPS yang mempunyai ukuran kotainer lebih kecil antara 6 m3 sampai dengan 10 m3 kemudian di transfer stataion truk trailer dengan kapasitas 40 m3 sampai dengan 90 m3 digunakan untuk mengangkut sampah ke TPA. Operasional pola ini adalah : 1. Trailer bergerak menuju lokasi transfer station 2. Trailer menerima muatan sampah berupa container kapasitas besar

3. Trailer membawa container ke TPA untuk dibongkar 4. Trailer kembali ke lokasi transfer , demikian seterusnya sampai rencana pengangkutan diselesaikan.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

http://www.sanitasi.net/pengangkutan-sampah.html

Related Documents


More Documents from "nurul in A yeach"