Makalah Pendidikan Kewarganegaraan.docx

  • Uploaded by: maik
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Pendidikan Kewarganegaraan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,971
  • Pages: 20
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERANAN GENERASI MUDA DALAM DEMOKRASI DI INDONESIA

DOSEN PEMBIMBING: DR. H. AGUS SIKWAN,SH.,M.HUM DISUSUN OLEH: DEWI APRIANI (IKADIN)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2017

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat karunia-Nya,penyusunan makalah ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik kelancaran penulisan makalah pendidikan kewarganegaraan ini. Pepatah mengatakan, “tak ada gading yang tak retak”, penulis menyadari bahwa didalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu semua kritik dan saran demi penyempurnaan makalah ini akan penuis trima dangan senang hati. Akhirnya, semoga makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Pontianak, 14 oktober 2017 Penyusun

Dewi Apriani

I.

Latar Belakang Masalah Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat. Adapun, secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat dan “kratos atau kratein” yang berarti kekuasaan atau berkuasa. Demokrasi dapat diartikan rakyat berkuasa atau “government or rule by the people” (pemerintahan oleh rakyat). Dapat disimpulkan bahwa pemegang kekuasaan yang tertinggi dalam suatu sistem demokrasi yaitu ada di kuasa rakyat dan rakyat memiliki hak,kesempatan dan suara yang sama untuk mengontrol dan mengatur kebijakan pemerintah melalui keputusan yang terbanyak. Demokrasi merupakan sebuah proses perkembangan kehidupan

politik yang

dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor ekonomi, sosial, budaya, maupun faktor eksternal yang didukung oleh perkembangan teknologi informasi. Heru Nugroho dalam Pengantar Publikasi Versi Indonesia tentang Demokrasi dan Demokratisasi mengatakan bahwa abad ke-21 merupakan “musim semi demokrasi”, baik yang berlangsung di negara-negara penganut paham sosialisme, maupun negara-negara berkembang menuju masyarakat industri. Dalam kehidupan politik saat ini pertisipasi kaum muda memang dibutuhkan dalam tampuk kepemimpinan ataupun di dewan perwakilan baik pusat ataupun daerah. Sehingga ada istilah regenerasi politik yang

maksudnya adalah mengganti posisi orang-orang tua dengan yang lebih muda. Sedangkan rejuvenasi dipahami tidak hanya menyentuh mengenai pergantian terhadap kemampuan fisik saja tetapi juga mengganti pola-pikir atau pandangan politik seseorang yang mengandung nilai-nilai lama dengan nilai-nilai yang lebih baru. Sejarah menunjukkan bahwa pemuda dan mahasiswa selalu menjadi bagian dari pilar demokrasi, sebagai pelopor, penggerak, bahkan pengambil keputusan. Hal ini dibuktikan pada era Sumpah Pemuda 1928, pergerakan 1945, angkatan 1966 yang membidani Tritura, Malari 1974, dan Reformasi 1998. Pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujukan cita-cita bangsa. Pemuda menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa, pemuda lah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu

untuk

mengembangkan

suatu

bangsa

dengan

ide-ide

ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Pemuda sebagai agen perubahan diwujudkan dapat mengembangkan wawasan kebangsaan, pendidikan politik dan demokratisasi, sumber daya ekonomi, kepedulian terhadap masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, olah raga, seni dan budaya, kepedulian terhadap lingkungan hidup, pendidikan kewirausahaan, serta kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.

Namun, pemuda-pemudi generasi sekarang sangat berbeda dengan generasi terdahulu dari segi pergaulan atau sosialisasi, cara berpikir, dan cara menyelesaikan masalah. Pemuda-pemuda zaman dahulu lebih berpikir secara rasional dan jauh ke depan. Sedangkan pemuda zaman sekarang, masih terkesan acuh terhadap masalah-masalah sosial di lingkungannya. Pemuda-pemuda saat ini telah terpengaruh dalam hal pergaulan bebas, penyalahgunaan narkotika, kenakalan remaja, bahkan kemajuan teknologi pun yang seharusnya membuat mereka lebih terfasilitasi untuk menambah wawasan ataupun bertukar informasi justru malah disalahgunakan. Terdapat budaya negatif yang hidup dalam masyarakat ketika kemunculan kaum muda hanya dipandang sebelah mata dalam arti tidak ada kepercayaan kepada mereka. Hal tersebut menjadi alasan pembenar ketika pemuda terkesan dihambat untuk melibatkan diri secara aktif. Pemuda dibenturkan dengan persoalan pengalaman dan bentuk kredibilitas secara nyata langsung, terkhusus dalam hal aktivitas politik. Pos-pos pemimpin baik nasional maupun daerah diisi mayoritas oleh golongan tua yang tidak jarang visi dan misinya kurang atau tidak progresif sehingga proses pembangunan mengalami stagnasi.

II.

Rumusan Masalah Ada beberapa rumusan masalah yang hendak diangkat dalam makalah ini mengenai apa yang menjadi pembahasan pada judul yang saya ambil yakni peran generasi muda dalam demokrasi di Indonesia.

Beberapa rumusan masalah ini di buat untuk mengetahui apa saja yang menjadi pembahasan dalam makalah ini, berikut adalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian demokrasi? 2. Apa saja dan bagaimana peran generasi muda dalam demokrasi Indonesia selama ini? 3. Bagaimana cara meningkatkan peran generasi muda dalam demokrasi di indonesia?

III.

Tujuan Penulisan Berdasarkan dari perumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan penulisan makalah ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui apa itu demokrasi. 2. Untuk mengetahui peran pemuda dalam demokrasi di Indonesia 3. Untuk mengetahui cara meningkatkan peran generasi muda dalam demokrasi di indonesia?

IV.

Pembahasan A. Pengertian demokrasi Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berati rakyat, dan kratos/cratein yang berati pemerintahan, sehingga dapat diartikan pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal pemerintahan dari rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam

bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebutsebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu. Pemerintahan di Negara demokrasi juga mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragarna, berpendapat, berserikat setiap warga negara, menegakkan rule of law, adanya pemerintahan menghormati hak-hak kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Pengertian demokrasi menurut para ahli adalah sebagai berikut. a) Abraham Lincoln : Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. b) Kranemburg : Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos (rakyat) dan kratos (pemerintahan). Jadi, demokrasi berarti cara memerintah dari rakyat. c) Charles Costello : Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara. d) Koentjoro

Poerbopranoto

:

Demokrasi

adalah

negara

yang

pemerintahannya dipegang oleh rakyat. Hal ini berarti suatu sistem dimana rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan negara.

e) Harris Soche : Demokrasi adalah pemerintahan rakyat karena itu kekuasaan melekat pada rakyat. f) Hans Kelsen : Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan negara ialah rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telahnyakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan didalam melaksanakan kekuasaan negara. Dapat disimpulkan bahwa pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat. Dalam demokrasi

kekuasaan

pemerintah secara hukum diuraikan secara jelas dan dibatasi, tidak boleh bertindak sewenang-wenang. Dalam Negara demokrasi, kata demokrasi pada hakekatnya mengandung makna (Mas’oed, 1997) adalah partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan (partisipasi politik), yaitu; 1. Penduduk ikut pemilu; 2. Penduduk hadir dalam rapat selama 5 tahun terakhir; 3. Penduduk ikut kampanye pemilu; 4. Penduduk jadi anggota parpol dan ormas; 5. Penduduk komunikasi langsung dengan pejabat pemerintah. Perwujudan sistem demokrasi pada masing-masing negara dapat berbeda-beda tergantung dari kondisi dan situasi dari negara yang bersangkutan.

Nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam pasal-pasal UUD NKRI Tahun 1945 sangat menyeluruh dan sangat komprehensif. Dari nilai demokrasi terkandung makna bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat, setiap warga negara memiliki kebebasan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaran pemerintahan. dari nilai kesamaan derajat, setiap warga negara memiliki hak, kewajiban dan kedudukan yang sama di depan hukum. Dari nilai ketaatan hukum, setiap warga negara tanpa pandang bulu wajib menaati setiap hukum dan peraturan yang berlaku.

B. Peran generasi muda dalam demokrasi Indonesia selama ini Apa generasi muda itu? Generasi muda ialah sumber daya manusia jangka panjang sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi saat ini. Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Definisi Pemuda adalah mereka yang berusia 16 hingga 30 Tahun. Usia muda merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis. Generasi muda merupakan tiang kokoh sebuah negara, karena maju tidaknya sebuah negara salah satunya adalah ditentukan oleh generasi mudanya, ikut andilnya para generasi muda dalam pembangunan nasional akan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik. Generasi muda memiliki posisi yang penting dan strategis karena menjadi poros bagi punah atau tidaknya sebuah negara, Benjamine Fine dalam bukunya 1.000.000 Deliquents, mengatakan “a generation who will one day become our national leader”. Generasi muda adalah pelurus dan

pewaris bangsa dan negara ini, baik buruknya bangsa kedepan tergantung kepada bagaimana generasi mudanya, apakah generasi mudanya memiliki kepribadian yang kokoh, memiliki semangat nasionalisme dan karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya (nation and character), apakah generasi mudanya memilki dan menguasai pengetahuan dan teknologi untuk bersaing dengan bangsa lain dalam tataran global dan tergantung pula kepada apakah generasi mudanya berfikir positif untuk berkreasi yang akan melahirkan karya–karya nyata yang monumental dan membawa pengaruh dan perubahan yang besar bagi kemajuan bangsa dan negaranya. Peran generasi muda atau pemuda dalam konteks perjuangan dan pembangunan dalam kancah sejarah kebangsaan Indonesia sangatlah dominan dan memegang peranan sentral, baik perjuangan yang dilakukan secara fisik maupun diplomasi, perjuangan melalui organisasi sosial dan politik serta melalui kegiatan-kegiatan intelektual. Pemuda mengembangkan

sebagai wawasan

agen

perubahan

kebangsaan,

diwujudkan

pendidikan

politik

dapat dan

demokratisasi, sumber daya ekonomi, kepedulian terhadap masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, olah raga, seni dan budaya, kepedulian terhadap lingkungan hidup, pendidikan kewirausahaan, serta kepemimpinan dan kepeloporan pemuda. Peran penting pemuda telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908,

Sumpah Pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan tahun 1945, pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa tahun 1966, sampai dengan pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang meruntuhkan kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun sekaligus membawa bangsa Indonesia memasuki masa reformasi. Fakta historis ini menjadi salah satu bukti bahwa pemuda selama ini mampu berperan aktif sebagai pionir dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa. Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah sebuah contoh karya dari pemuda-pemuda Indonesia yang memiliki semangat perubahan bagi bangsanya. Lewat sentuhan dan semangat khas pemuda maka kedua peristiwa bersejarah tersebut lahir dan menjadi saksi semangat pemuda yang tidak hanya berpangku tangan melihat bangsa sedang terpuruk, tetapi sebaliknya juga ikut memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. Sumpah Pemuda 1928 adalah sebuah pernyataan politik yang menyatukan bangsa Indonesia dalam satu bangsa, tanah air, dan bahasa. Sedangkan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah sebuah tindakan politik yang menciptakan hukum dan berfungsi sebagai bentuk pembuktian hukum. Karya pemuda Indonesia tidak cukup sampai di situ, tahun 1966 dengan berbagai kesatuan aksi yang dibentuk pemuda terutama dari golongan mahasiswa kembali menyerukan semangat perubahan. Jargon Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) menjadi seruan utama, dengan desakan tersebut pada akhirnya rezim orde lama berganti menjadi orde baru yang

kelahirannya turut dibidani oleh pemuda terutama mahasiswa. Berlanjut kemudian, gerakan mahasiswa juga yang meruntuhkan pemerintahan orde baru akibat produk hukum yang dijalankan bersifat konservatif atau ortodoks, atau dengan kata lain politik yang dijalankan bersifat otoriter berbasis birokrasi dan militer. Pemuda atau generasi muda yang hidup dalam nuansa dan suasana pergolakan kemerdekaan dan perjuangan akan cenderung memiliki kreativitas tinggi dan keunggulan untuk melakukan perubahan atas berbagai kerumitan dan masalah yang dihadapi, akan tetapi bagi para pemuda atau generasi muda yang hidup dalam nuansa nyaman, aman dan tentram seperti kondisi sekarang, cenderung apatis, tidak banyak berbuat dan hanya berusaha mempertahankan situasi yang ada tanpa usaha dan kerja keras melakukan perubahan yang lebih baik dan produktif atau bahkan cenderung tidak kreatif sama sekali.

C. Cara Meningkatkan Peran Generasi Muda Dalam Demokrasi di Indonesia Di dalam UU No 40 Tahun 2008 Pasal 17 ayat 3 yakni Peran aktif pemuda sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan salah satunya adalah pendidikan politik dan demokratisasi. Maka pantaslah generasi muda ikut andil dalam pembangunan nasional dalam upaya melakukan pendidikan politik, dengan tujuan mewujudkan sistem politik yang lebih baik lagi.

Pemuda adalah agen-agen perubahan suatu negara, dan dengan partisipasi mereka dalam kancah politik diharapkan akan membawa perubahan yang terdapat di dalam demokrasi kita, dan apabila sebaliknya para pemuda kita apatis dan masa bodoh terhadap kancah politik dan kebijakan-kebijakan pemerintah maka niscaya negara kita akan selamanya jalan di tempat, oleh sebab itu perlunya partisipasi para pemuda untuk menjadikan negara Indonesia menjadi negara yang disegani di kancah dunia. Pemuda atau generasi muda yang mendominasi populasi penduduk Indonesia saat ini mesti mengambil peran sentral dalam berbagai bidang untuk kemajuan antara lain: 1. Saatnya pemuda menempatkan diri sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan. Pemuda harus meletakkan cita-cita dan masa depan bangsa pada cita cita Indonesia saat ini mesti mengambil peran sentral dalam berbagai bidang untuk perjuangannya. Pemuda atau generasi muda yang relatif bersih dari berbagai kepentingan harus menjadi aset yang potensial dan mahal untuk kejayaan dimasa depan. Saatnya pemuda memimpin perubahan. Pemuda atau generasi muda yang tergabung dalam berbagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda memiliki prasyarat awal untuk memimpin perubahan. Mereka memahami dengan baik kondisi daerahnya dari berbagai sudut pandang. Kemudian proses kaderisasi formal dan informal dalam organisasi serta interaksi kuat dengan berbagai lapisan sosial termasuk dengan

elit penguasa akan menjadi pengalaman (experience) dan ilmu berharga untuk mengusung perubahan. 2. Pemuda harus bersatu dalam kepentingan yang sama (common interest) untuk suatu kemajuan dan perubahan. Tidak ada yang bisa menghalangi perubahan yang diusung oleh kekuatan generasi muda atau pemuda, sepanjang moral dan semangat juang tidak luntur. Namun bersatunya pemuda dalam satu perjuangan bukanlah persoalan mudah. Dibutuhkan syarat minimal agar pemuda dapat berkumpul dalam satu kepentingan. Pertama, syarat dasar moral perjuangan harus terpenuhi, yakni terbebas dari kepentingan pribadi dan perilaku moral kepentingan suatu kelompok. Kedua, kesamaan agenda perjuangan secara umum Ketiga, terlepasnya unsur-unsur primordialisme dalam perjuangan bersama, sesuatu yang sensitive dalam kebersamaan. 3. Mengembalikan semangat nasionalisme dan patriotisme dikalangan generasi muda atau pemuda akan mengangkat moral perjuangan pemuda atau generasi muda. Nasionalisme adalah kunci integritas suatu negara atau bangsa. Visi reformasi seperti pemberantasan KKN, amandeman konstitusi, otonomi daerah, budaya demokrasi yang wajar dan egaliter seharusnya juga dapat memacu dan memicu semangat pemuda atau generasi muda untuk memulai setting agenda perubahan. 4. Menguatkan semangat nasionalisme tanpa harus meninggalkan jati diri daerah. Semangat kebangsaan diperlukan sebagai identitas dan kebanggaan, sementara jati diri daerah akan menguatkan komitmen

untuk membangun dan mengembangkan daerah. Keduanya diperlukan agar anak bangsa tidak tercabut dari akar budaya dan sejarahnya. 5. Perlunya kesepahaman bagi pemuda atau generasi muda dalam melaksanakan agenda-agenda Pembangunan. Energi pemuda yang bersatu cukup untuk mendorong terwujudnya perubahan. Sesuai karakter pemuda yang memiliki kekuatan (fisik), kecerdasan (fikir), dan ketinggian moral, serta kecepatan belajar atas berbagai peristiwa yang dapat mendukung akselerasi perubahan. 6. Pemuda menjadi aktor untuk terwujudnya demokrasi politik dan ekonomi yang sebenarnya. Tidak dapat dihindari bahwa politik dan ekonomi masih menjadi bidang eksklusif bagi sebagian orang termasuk generasi muda. Pemuda harus menyadari, bahwa sumber daya (resource) negeri ini sebagai aset yang harus dipertahankan, tidak terjebak dalam konspirasi ekonomi kapitalis. 7. Pemuda atau generasi muda harus dapat memainkan perannya sebagai kelompok penekan atau pressure group agar kebijakan-kebijakan strategis

daerah

memang

harus

betul-betul

mengakar

bagi

kepentingan. Perjuangan jangka panjang (style of movement) 

Pertama, Gerakan Sosial. Terciptanya masa depan demokrasi Indonesia yang ideal merupakan perjuangan bersama terlebih peran pemuda.



Kedua, Gerakan Kebudayaan. pemuda dituntut untuk berani bertanggung jawab dalam mengawal peralihan demokrasi. Peralihan ini menjadi great responsiblity yang merupakan akar budaya gerakan pemuda. Budaya ini akan melahirkan image building terhadap pemuda pada perwujudan pembebas, pluralitas dan pencipta dinamisasi kehidupan berbangsa. Partisipasi politik pemuda dalam pilkada langsung



Pemuda sebagai agen perubahan harus dapat mengawal proses transisi demokrasi kearah yang lebih substantif yakni terlaksananya pilkada secara free dan fair. Untuk mengawal proses tersebut, pemuda dapat berkiprah baik sebagai penyelenggara, peserta ataupun pengawas proses penyelenggaraan pilkada;



Pemuda harus dapat tampil sebagai agen penjaga moral dan etika politik dalam proses demokrasi, artinya pilkada langsung harus dapat berjalan sesuai aturan hukum yang berlaku, sikap dan perilaku politik yang dijalankan harus menjunjung tinggi nilai etika dan sopan santun politik sehingga tidak menerapkan praktik-praktik politik yang kotor, menghalalkan segala cara dan menggunakan cara-cara kekerasan atau premanisme politik.



Pemuda

harus

dapat

tampil

sebagai

penjaga

demokrasi;

menghormati hak dan kewajiban orang lain, menghargai perbedaan pilihan dan tidak terjebak pada pragmatisme politik.

Pemuda hendaknya memiliki: 1. Komitmen yang kuat, berketeguhan hati dan konsistensi memperjuangkan dan mewujudkan cita-cita bagi kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara. 2. Integritas, yakni menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika, fibrasinya dapat dirasakan dan dilihat dari sikap dan perilaku yang santun dalam berpolitik. integritas diri merupakan investasi jangka panjang yang patut dijaga sebagai hikmah kebijaksanaan. 3. Kompetensi, yakni kemampuan atau kualitas sumber daya manusia menjadi modal dasar yang harus dikembangkan secara terus menerus. Kemampuan

untuk

memahami

merumuskan

permasalahan,

orang lain,

mencarikan

mengidentifikasi

solusi

merupakan

dan

proses

pembelajaran dan pendewasaan yang mesti terus menerus dikembangkan.

V.

Penutup A. Kesimpulan Dari pembahasaan diatas dapat disimpulkan bahwa Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu. Pemerintahan di Negara demokrasi juga mendorong

dan

menjamin

kemerdekaan

berbicara,

beragarna,

berpendapat, berserikat setiap warga Negara, menegakan rule of law, adanya pemerintahan menghormati hak-hak kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang layak.Pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat. Generasi muda merupakan tiang kokoh sebuah negara, karena maju tidaknya sebuah negara salah satunya adalah ditentukan oleh generasi mudanya, ikut andilnya para generasi muda dalam pembangunan nasional akan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik. Namun, pemuda-pemuda saat ini telah terpengaruh dalam hal pergaulan bebas, penyalahgunaan narkotika, kenakalan remaja, bahkan kemajuan teknologi pun yang seharusnya membuat mereka lebih terfasilitasi untuk menambah wawasan ataupun bertukar informasi justru malah disalahgunakan.

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan komitmen, integritas dan kompetensi dari para pemuda untuk meningkatkan peran serta kita sebagai generasi muda dalam demokrasi di Indonesia.

B. Saran Kita sebagai generasi muda merupakan tiang kokoh sebuah negara, karena maju tidaknya sebuah negara salah satunya adalah ditentukan oleh generasi mudanya, ikut andilnya para generasi muda dalam pembangunan nasional akan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik. Maka generasi muda harus berperan aktif dalam demokrasi jangan menjadi generasi muda yang pasif, acuh tak acuh dan tak peduli terhadap bangsa sendiri.

Daftar Pustaka Anonim, 2010. Tuntas Pendidikan Kewarganegaraan. Graha Pustaka. Jakarta Hendro, Saka. 2010. (http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasidan- politik/pengertian-demokrasi.html) diakses pada tanggal 17 November, pukul 22:29 http://TUGAS%20KULIAH%20MAKALAH%20PERAN%20GENERASI%20 MUDA%20%20%20WELCOME%20TO%20BLOG%20JAENI%20DAHLAN. html Fanar Syukri. 2008. Peran Pemuda dalam 20 Tahunan Siklus Nasionalisme Indonesia dalam http://www.ppi-jepang.com. peranan-pemuda-dalam-pembinaan-politik-bangsa.pdf Modul Pendidikan Kewarganegaraan-pdf

Related Documents


More Documents from "Naela Diyannur"

Estimasi Gfr.docx
May 2020 12
157032090.pdf
May 2020 34
Story Teling.docx
May 2020 9
May 2020 5
402 - 403.pdf
October 2019 12