BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmasadalahsatu
unit
pelaksanaan
fungsional
yang
berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatanya secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah
tertentu,
dimana
pendekatan
yang
digunakan
memperhatikan berbagai aspek kehidupan dari para pemakai jasa pelayanan kesehatan tersebut. Puskesmas bertugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya masyarakat yang sehat. Dalam melaksanakan tugas tersebut Puskesmas berfungsi sebagai penyelenggara UKM dan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Fungsi
pembangunan
Puskesmas berwawasan
sebagai
pusat
kesehatan
penggerak
dan
pusat
pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan dan mempunyai peran besar dalam upaya
mencapai
tujuan
pembangunan
kesehatan.Upaya
kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari
1
pelayanan kesehatan perseorangan primer dan pelayanan kesehatan
masyarakat
primer.Upaya
kesehatan
tersebut
dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pilihan.Oleh karena upaya pelayanan Laboratorium Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, maka Puskesmas wajib menyelenggarakan Laboratorium sebagai salah satu sarana penunjang diagnosa.
Sebagai bagian yang integral dari pelayanan kesehatan, pelayanan laboratorium sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan berbagai program dan upaya kesehatan, dan dimanfaatkan untuk : 1. Dasar Skrining kesehatan yang dapat mendukung program pemerintah
seperti
program
pengelolaan
penyakit
tidak
menular, kesehatan ibu hamil, lansia, penyakit menular seksual, HIV dan skrining calon pengantin 2. Monitoringpemeriksaan Diabetes mellitus 3. Membantu
penegakan
diagnosis
seperti
typoid,demam
berdarah 4. Monitoring pengobatan seperti pada TB paru Laboratorium juga berperan dalam kegiatan penunjang diagnose penyakit Diabetes mellitus (DM). Oleh karena itu kualitas pelayanan laboratorium di suatu Puskesmas sangat menentukan hasil pemeriksaan yang bermutu,tepat, teliti, benar sehingga dapat dipercaya dan memuaskan pengguna jasa.
Dalam mewujudkan pelayanan laboratorium yang bermutu, Ahli
Tehnologi
Laboratorium
Medik
atau
ATLM
sangat
berperan. Sesuai Permenkes No 370 tahun 2007 tentang standar
profesi
ATLM,bahwa
ATLM
adalah
ilmuwan
berketrampilan tinggi yang melaksanakan dan mengevaluasi prosedur laboratorium dengan memanfaatkan berbagai sumber daya.
2
Berdasarkan pertemuan evaluasi dengan sesama petugas laboratorium puskesmas kec. Laboratorium palmerah, selama bulan November 2017 hingga Desember 2018 banyak kendala yang dihadapi pasien pada pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP) yang disertai Gula 2 jam PP, yaitu keterterlambatan waktu dalam pengambilan Gula darah 2 jam PP. Sehingga sering terjadi hasil pemeriksaan gula darah puasa lebih tinggi dari pemeriksaan gula darah 2 jam PP,hal ini bisa diakibatkan karena pasien terlambat datang dan juga hilangnya kertas waktu pengambilan gula 2 jam PP yang digunakan sebagai pengingat pasien untuk pengambilan darah kedua.
Salah satu kewenangan Ahli Teknologi Laboraturium Medik (ATLM) menurut Permenkes no. 42 tahun 2015 yaitu memberikan informasi berbasis laboratorium secara analitik, memberikan
pendidikan
kesehatan
berbasis laboratorium
kepada setiap pasien yang datang ke Laboratorium serta menjelaskan kepada pasien tentang pentingnya informasi yang mereka dapatkan sebagai data pendukung untuk diagnosis atau prognosis penyakit. Penulis telah mengumpulkan informasi melalui questioner dari 30 pasien yang melakukan pemeriksaan Glukosa darah puasa dan Glukosa darah 2 jam PP, sehingga mendapatkan data sebagai berikut : 1) 66% pasien belum memahami tentang tata cara pengambilan Gula darah 2 jam PP 2) 73% pasien mengeluh kehilangan kertas waktu pengambilan Gula darah 2 jam PP Oleh karena itu, dibutuhkan evaluasi terhadap pelayanan laboratorium
dan
kompetensi
seorang
ATLM
dalam
menjalankan profesinya serta solusi terhadap permasalahan yang dihadapi pasien dengan pemeriksaan Gula darah 2 jam PP.
3
Telah
dilakukan
penilaian
dan
evaluasi
terhadap
pelayanan laboratorium di puskesmas, dari hasil penilaian tersebut ditemukan masalah bahwa terjadi peningkatan keterlambatan pasien dalam pemeriksaan Gula darah 2 jam PP. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa permasalahan yang menjadi
penyebab
pasien dalam laboratorium
terjadinya
peningkatan
keterlambatan
pemeriksaan Gula darah 2 jam Puskesmas
Kecamatan
Palmerah
PP
di
dengan
meninjau aspek Man (Manusia), Material (bahan), dan Methode (cara) agar tercapai pelayanan laboratorium yang sesuai standar dan mencegah serta mengurangi kasus ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan laboratorium.
1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah disebutkan diatas penulis menggambarkan
bahwa
dalam
pelaksanaan
pelayanan
laboratorium di Puskesmas Kecamatan Palmerah sampai dengan bulan November tahun 2018 mempunyai kendala sebagai berikut : 1. Kurangnya pemahaman pasien tentang tatacara pengambilan Gula darah 2 jam PP 2. Keterlambatan pasien dalam waktu pengambilan Gula darah 2 jam PP
1.3 Tujuan Penulisan Makalah 1.3.1
Tujuan Umum Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan
pemahaman kepada pasien agar dalam pengambilan darah 2 jam PP sesuai dengan waktu yang ditentukan. 1.3.2
Tujuan Khusus
1. Mengetahui faktor penyebab yang menjadi akar masalah dalam pelayanan laboratorium di Puskesmas Kecamatan Palmerah. 2. Mengetahui solusi efektif terhadap akar masalah terkait keterlambatan waktu pengambilan darah 2 jam PP.
4
1.4 Manfaat Penulisan Melalui hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Bagi penulis, penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman tentang standar pelayanan laboratorium di Puskesmas 2. Manfaat Praktis Dapat meminimalkan kesalahan pada keterlambatan waktu pengambilan darah 2 jam pp sehingga lebih akurat dalam hasil pemeriksaan.
1.5 Visi dan Misi Laboratorium Visi Memberikan Pelayanan laboratorium terbaik untuk diagnosa yang tepat dan terpercaya
Misi 1. Meningkatkan
sarana
dan
prasarana
guna
menunjang
pelayanan laboratorium yang bermutu dan terpercaya 2. Memberikan informasi dan edukasi kepada setiap pasien yang datang
ke
laboratorium
sehingga
dapat
meningkatkan
pengetahuan tentang tata cara pemeriksaan Laboratorium secara benar.
5
BAB II ISI
2.1 Landasan Teori 2.1.1
Definisi Glukosa Darah Kadar gula darah adalah jumlah kandungan glukosa dalam
plasma darah (Fathmi, 2012). Menurut Sherwood (2011), glukosa darah puasa merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi diabetes mellitus pada seseorang. Pada penyakit ini, gula tidak siap untuk ditransfer ke dalam sel, sehingga terjadi hiperglikemia sebagai hasil bahwa glukosa tetapi berada di dalam pembuluh darah.
2.1.2
Pemeriksaan kadar glukosa darah Mengidentifikasi Diabetes Mellitus (DM) pada seseorang
adalah dengan pemeriksaan kadar glukosa darah dan tidak dapat ditegakkan hanya atas dasar adanya glukosuria saja. Pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik dengan bahan darah plasma vena, sebaiknya dilakukan di laboratorium klinik terpercaya, tetapi sesuai dengan kondisi setempat dapat juga dipakai bahan darah utuh, vena ataupun kapiler dengan memperhatikan angka-angka kriteria diagnostik yang berbeda sesuai pembakuan oleh WHO. Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar glukosa darah puasa, kemudian dapat diikuti dengan tes toleransi glukosa oral (TTGO) standar (Angela F, dkk 2012).
2.1.3
Macam-macam pemeriksaan kadar glukosa darah Berikut macam-macam peemriksaan kadar glukosa darah
yang sering dilakukan, yaitu 1) Glukosa Darah Puasa (GDP) Yaitu pemeriksaan kadar glukosa darah puasa pada pasien dengan melakukan persiapan puasa selama 8 jam sebelum dilakukan pengambilan darah atau sampel.
6
2) Glukosa Darah Sewaktu Yaitu pemeriksaan kadar glukosa darah yang dilakukan pada pasien tanpa perlu memperhatikan waktu terakhir pasien makan. 3) Glukosa Darah 2 jam PP Yaitu pemeriksaan kadar glukosa darah yang dilakukan dengan mengawasi makanan yang dikonsumsi pasien dalam tenggang waktu 2 jam untuk tidak melakukan makan dan minum lagi, serta selama menunggu pasien perlu duduk istirahat tenang dan tidak melakukan kegiatan jasmani yang berat serta tidak merokok. 2.1.4
Nilai normal dalam pemeriksaan kadar glukosa darah Dalam pemeriksaan kadar glukosa darah terdapat nilai
acuan yang dijadikan patokan dalam pemeriksaan, inilah yang menjadi nilai normal atau rujukan dalam pembacaan hasil. Dengan ketentuan ini seseorang dapat dikatakan memiliki kadar glukosa yang rendah, normal maupun tinggi, selain itu juga dapat berfungsi sebagai patokan penyaring, khususnya pada pasien DM. 2.1.5
Glukometer Glukometer
merupakan
alat
yang
digunakan
untuk
melakukan pengukuran kadar glukosa darah menggunakan darah kapiler. Alat ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980 di Amerika Utara, dimana saat itu ada 2 jenis glukometer (Bayer) dan Accu-check meter (Roche). Alat ini menggunakan prinsip kerja ultrasound, menggunakan kapasitas panas dan menghantar panas sebagai sensor pengukur gula, selain itu dengan alat ini hasil yang dikeluarkan cepat hanya dalam hitungan
detik.
Beberapa
penelitian
menilai,
keakuratan
pemeriksaan kadar glukosa darah dengan glukometer cukup baik dengan sensitivitas 70% dan spesivitas 90%. Sehingga dapat dikatakan bahwa glucometer memiliki keakuratan yang cukup baik (Weitsgsser dkk, 2007 ).
7
2.1.6
Diabetes Mellitus (DM)
1. Definisi Diabetes Mellitus Penyakit diabetes mellitus merupakan satu penyakit kronik yang berlaku bila pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin yang diproduksikan
secara
efektif,
dan
ini
mengakibatkan
konsentrasi glukosa dalam darah kita meningkat (WHO, 2009). 2. Klasifikasi a) Prediabetes Prediabetes adalah suatu kondisi dimana kadar gula darah terlalu tinggi untuk dianggap normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dilabelkan sebagai diabetes.Orang-orang dikatakan sebagai prediabetes jika kadar gula darah puasa mereka adalah antara 101 mg / dL dan 126 mg / dL atau jika tingkat gula darah mereka 2 jam setelah tes toleransi glukosa adalah antara 140 mg / dL dan 200 mg / dL. Mengidentifikasi orang yang prediabetes adalah sangat penting karena mereka mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk menderita penyakit Diabetes Mellitus pada masa depan. Penurunan berat badan dari
5
sampai
10%
melalui
diet
dan
latihan
dapat
mengurangkan risiko terkena diabetes pada masa depan dengan signifikan (Purwandari, 2014) b) Diabetes tipe 1 Diabetes tipe 1 muncul akibat pankreas yang memproduksi sel beta mengalami kerusakan total. Ia sama sekali tidak mampu menghasilkan insulin. Kerusakan ini terjadi saat sistem imun anda mendeteksi sel beta sebagai sebuah sel yang asing bagi tubuh. Faktor utama diabetes tipe 1 disebabkan oleh faktor turunan alias gen yang diturunkan dari garis ibu atau ayah (Toruan, 2012) c) Diabetes tipe 2 Berbeda dengan diabetes tipe 1, pada diabetes tipe 2 pankreas bekerja dengan baik, kondisi insulin cukup, tetapi justru reseptor insulin yang jelek. Diabetes tipe 2 justru disebabkan dan dipercepat oleh gaya hidup, konsumsi gula dan
8
lemak berlebihan dan proses penuaan yang menyebabkan turunnya massa otot yang merupakan konsumen gula terbesar dalam tubuh kita serta tidak melakukan olahraga dengan sadar karena kedua kejadian tersebut. Ini membuat sel-sel kesulitan menerima insulin, atau biasa dikenal dengan resistensi insulin (Toruan, 2012).
2.2 Profil Wilayah Kerja 2.2.1
Visi dan Misi BLUD Puskesmas Kecamatan Palmerah
Kota Administrasi Jakarta Barat a) Visi ”Palmerah Sehat Untuk Semua” b) Misi i.
Memberdayakan sumber daya manusia
ii.
Mengembangkan sarana dan prasarana
iii.
Mengembangkan pelayanan kesehatan
iv.
Mengembangkan peran serta masyarakat
v.
Meningkatkan kerjasama lintas sektoral c) Kebijakan Mutu
i.
Orientasi pada kepuasan pelanggan
ii.
Standar mutu terjamin
iii.
Sasaran yang terukur
iv.
Komitmen untuk perbaikan mutu berkelanjutan
v.
Sesuai dengan peraturan yang berlaku 2.2.2
Administrasi dan Geografi Puskesmas Kecamatan Palmerah terletak di Jl. Palmerah
Barat No. 120 Telp. (021) 5483693, Fax (021) 5482370, Palmerah Jakarta Barat memiliki luas hanya 5,79 % terhadap wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat, namun peranan dan fungsi bagi pengembangan kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan kota tidak kalah penting. Terdapat banyak fasilitas umum diantaranya, Rumah Sakit Bunda dan Anak Harapan Kita, Museum Tekstil, dan lain sebagainya.
9
Kecamatan Palmerah, seperti umumnya daerah lain di kota Adm. Jakarta Barat merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter di atas permukaan laut, dan terletak pada posisi 106°22’42” s/d 106° 58’18” BT dan 5°19’12” s/d 6°23’54” LS, dengan luas wilayah berdasarkan SK Gubernur Nomor 171 Tahun 2007 adalah 750,59 Ha atau 7.52 Km2 Batas-batas wilayah:
Utara
:Kecamatan Grogol Petamburan
Timur
:Kecamatan Tanah Abang
Selatan
:Kecamatan Kebayoran Lama
Barat
:Kecamatan Kebon Jeruk
Kecamatan Palmerah Kota Administrasi Jakarta Barat terbagi dalam 6 Kelurahan, 61 RW dan 711 RT Tabel 2.1Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan, Rukun Warga dan Rukun Tetangga menurut Kelurahan Th 2017
NO
KELURAHAN
LUAS (km2)
PUSKESMAS (kelurahan)
RW
RT
1
Kemanggisan
2,33
1
9
114
2
Palmerah
2,11
2
17
176
3
Slipi
0,97
2
7
80
4
Kota Bambu Utara
0,63
1
9
108
5
Kota Bambu Selatan
0,61
1
9
83
6
Jatipulo
0,87
2
10
150
7,52
9
61
711
KEC. PALMERAH
10
2.2.3 Kependudukan Jumlah penduduk di KecamatanPalmerah terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 penduduk KecamatanPalmerah sebesar 202,845 jiwa dan meningkatsetiaptahun. Jumlah penduduk pada tahun 2017 diproyeksikan sebesar 210,868 jiwa.
Tabel 2.2Jumlah Penduduk Menurut Kelurahan Di Kecamatan Palmerah Kota Administrasi Jakarta Barat
NO
KELURAHAN
JUMLAH PENDUDUK 2013
2014 68.381
2015
2016
2017
68.286
68.358
37.197
21.351
21.796
69.293
36.251
36.664
18.795
1
Kemanggisan
67.123
2
Palmerah
19.871
3
Slipi
35.294
20.944 .. 36.181
4
Kota Utara
26.941
27.551
27.991
28.123
28.546
5
Kota Bambu Selatan
23.128
23.647
23.914
24.463
24.332
6
Jatipulo
30.488
31.666
31.833
32.319
32.705
202.845
208.370
209.626
211.723
210.868
Jumlah
Bambu
11
2.2.3
Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS KECAMATAN PALMERAH KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN PALMERAH dr. Linda Lidya, M.Epid Tim Mutu dr. Meriana K.
SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI)
KEPALA SUB BAGIAN TU LilikFauzah, A.Md.K.L
KEPALA SATPEL UKP dr. RidhafikaUlfa
KEPALA SATPEL UKM dr. MellisaSondramelia
KPLDH
PKL PALMERAH 1 dr. UtassariTafikHidatri
PKL PALMERAH 2 drg. RR.WahyuTjahyaning M
PKL KEMANGGISAN drg. RivaiArief
PKL SLIPI 1 drg. Cut Nafitri
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
PKL SLIPI 2 dr. UmmulKhairi
SUB KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Dokter : dr. Mellisa Sondramelia Dokter gigi : drg. Erika Natahusada Bidan : Yusnita Perawat : Darsini, AMK Gizi : Endang Puji L, Amd.G Kesling : Nuriyati Apoteker : Aulia Cahya, Amd.Farm Promkes : Ary Nurhayati, SKM JFU : Pepi Rulianda
PKL KOTA BAMBU UTARA dr. Media Cyanita
PKL KOTA BAMBU SELATAN drg. UswatunHasanah
PKL JATI PULO 1 drg. NedyaKartika Sari
PKL JATI PULO 2 drg. Erika N
12
2.2.4
Data sarana kesehatan
Sarana dan prasarana lain yang ada di Puskesmas Kecamatan Palmerah adalah sebagaiberikut : a. PoliUmum b. Poli Gigi c. Poli KIA d. Poli KB e. PoliGizi f.
Poli MTBS
g. Poli PTM h. PoliLansia i.
Poli PKPR
j.
Poli HR
k. Poli/klinikSanitasi l.
Poli Haji
m. Laboratorium n. Apotek o. PoliParu&Kusta p. Layanan 24 Jam q. EKG
13
BAB III KEGIATAN DAN INOVASI DI BIDANG KESEHATAN
3.1 Permasalahan Laboratorium Kesehatan di Puskesmas merupakan salah satu bagian pelayanan utama yang menunjang kegiatan pelayanan
kesehatan
di
setiap
Puskesmas.
Peranan
Laboratorium di Puskesmas saat ini telah menjadi bagian yang cukup diperhitungkan, penegakan diagnosa penyakit telah banyak mensyaratkan untuk didukung dengan data hasil pemeriksaan laboratorium. Pengelolaan
laboratorium kesehatan
puskesmas
didasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012. Menurut PMK ini, yang dimaksud dengan Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal
dari
manusia
untuk
penentuan
jenis
penyakit,
penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat
berpengaruh
pada
kesehatan
perorangan
dan
masyarakat. Salah satu penyakit yang sering dijumpai yaitu Diabetes Melitus (DM). Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik yang diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat. Berdasarkan hasil studi dari 91 negara yang mewakili 216 negara memperkirakan 6,4% orang dewasa (ber-usia 20-79 tahun) menderita DM pada tahun 2010 dan diperkirakan pada tahun 2030 akan meningkat menjadi 7,7%. Diprediksi antara tahun 2010 dan 2030
akan terjadi peningkatan penderita DM di
negara berkembang yaitu sekitar 69% dan mencapai 20% di negara maju. Selain prevalensinya yang cukup tinggi, DM seringkali tidak terdeteksi karena onset atau mulai terjadinya yaitu tujuh tahun sebelum diagnosis ditegakkan sehingga meningkatkan morbiditas dan mortalitas dini pada kasus ini.
14
Kadar gula darah puasa merupakan salah satu metode penegakan diagnosis DM. Kadar glukosa darah puasa lebih sensitif untuk memprediksi resiko timbulnya DM tipe 2. Kadar glukosa darah puasa dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain konsumsi makanan yang tinggi lemak, karbohidrat sederhana dan makanan olahan dengan kurang aktifitas fisik dan olah raga berkaitan dengan peningkatan kadar gula darah puasa.
Salah satu pemeriksaan laboratorium yang ada di Puskesmas yaitu Glukosa Darah Puasa (GDP) dan 2 jam PP. GDP yaitu pemeriksaan kadar glukosa darah puasa pada pasien dengan melakukan persiapan puasa selama 8 jam sebelum
dilakukan
pengambilan
darah
atau
sampel.
Sedangkan Glukosa darah 2 jam PP yaitu pemeriksaan kadar glukosa darah yang dilakukan dengan mengawasi makanan yang dikonsumsi pasien dalam tenggang waktu 2 jam untuk tidak melakukan makan dan minum lagi, serta selama menunggu pasien perlu duduk istirahat tenang dan tidak melakukan kegiatan jasmani yang berat serta tidak merokok.
Untuk pemeriksaan Glukosa Darah Puasa (GDP) dan Glukosa darah 2 jam PP pada pasien di laboratorium Puskesmas Kecamatan Palmerah memiliki alur sebagai berikut :
1. Pasien datang ke laboratorium dengan membawa formulir laboratorium dan melakukan registrasi pada loket laboratorium 2. Pasien masuk ke laboratorium dan petugas melakukan persiapan
pengambilan
sampel
dengan
terlebih
dahulu
mengecek identitas pasien serta jenis pemeriksaan yang akan dilakukan, pasien dengan pemeriksaan GDP dan Glukosa 2 Jam PP akan diberi penjelasan melalui lisan oleh petugas lab tentang pemeriksaan Glukosa darah 2 jam PP dan diberikan kertas waktu tunggu laboratorium untuk pengambilan darah glukosa 2 jam PP sesuai dengan jam pasien melakukan puasa.
15
3. Pasien yang telah memiliki kertas waktu tunggu laboratorium masuk ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan Glukosa darah 2 jam PP sesuai jam yang tertera di kertas tersebut. 4. Pasien yang telah selesai, menerima hasil laboratorium dan kembali ke dokter pengirim.
Pemeriksaan Glukosa darah 2 jam PP dilakukan untuk menilai seberapa besar fungsi pankreas atau insulin yang dikeluarkan oleh pankreas untuk menetralisir gula darah. Pada umumnya sehabis makan pasien akan mengalami kenaikan gula darah dan akan berangsur normal sehabis kira-kira dua jam setelahnya. Sehingga pada pasien dengan pemeriksaan GDP dan 2PP maka akan didapatkan hasil pemeriksaan Glukosa 2 PP yang lebih tinggi dari hasil GDP sebelumnya.
Kebanyakan dari pasien datang terlambat dan tidak sesuai dengan waktu pemeriksaan Glukosa 2 jam PP yang telah ditentukan pada kertas tunggu laboratorium yang ditulis petugas lab, sehingga dapat mempengaruhi hasil Glukosa 2 jam PP dari pasien tersebut. Pasien mengeluhkan kertas tunggu laboratorium yang ditulis petugas lab mudah hilang dan tercecer sehingga pasien sering lupa jam nya untuk melakukan pemeriksaan Glukosa 2 jam PP.
Berikut
masalah
yang
menyebabkan
meningkatnya
keterlambatan pasien dalam melakukan pemeriksaan Glukosa 2 jam PP, yaitu meliputi : 1. Kertas waktu tunggu laboratorium yang mudah hilang dan bercecer sehingga menyebabkan pasien lupa waktu untuk pengambilan darah 2. Belum adanya alur pemeriksaan Glukosa darah, khususnya Glukosa darah 2 jam PP yang mudah terlihat ataupun terjangkau oleh pasien 3. Belum adanya alat atau benda yang memudahkan pasien untuk mengingat waktu pengambilan darah Glukosa 2 jam PP
16
Dari
Uraian
permasalahan
diatas terkait
maka
penulis
mutu
melakukan
pelayanan
analisa
laboratorium
di
Puskesmas Kecamatan Palmerah yang menitik beratkan pada permasalahan
Meningkatnya
keterlambatan
pasien
pada
pemeriksaan Glukosa darah 2 jam PP dengan menggunakan Fish Bone diagram sebagai berikut :
MAN
METHODE
Belum adanya poster tentang alur pemeriksaan GDP & 2 jam PP
Pasien lupa periksa ulang gula darah 2 jam pp
pasien kurang memahami informasi
Kurang sosialisai
Kurangnya pemahaman pasien terhadap sosialisasi dari petugas
Faktor usia Meningkatnyaket erlambatanpemeri ksaanguladarah 2 jam pp
Belum Adanya alat pengingat waktu yang efektif
Kertas waktu tunggu mudah hilang
Pasien datang terlambat
MACHINE
Pasien bingung dalam pengambilan darah 2 jam pp
17
Penilaian Resiko (Risk Assesment)
Bagian : Laboratorium Tabel 3.1 Penilaian Resiko PENILAIAN RESIKO
FAKTOR
AKAR MASALAH
PENYEBAB
MAN (MANUSIA)
METHODE (CARA)
MACHINE (ALAT)
Kurangnya sosialisasi dari petugas
RESIKO
ulang gula darah 2
pemeriksaan Gula
dan salah dalam
darah puasa & 2 jam
melakukan
PP
pemeriksaan
yang efektif
Skor
5
4
20
5
3
15
5
4
20
jam PP pasien bingung
ulang gula 2 jam PP
Peluang
pasien lupa cek
Belum adanya alur
Belum adanya alat cek
Akibat
Kertas waktu tunggu hilang
Tingkat Resiko SANGAT TINGGI
Tinggi
SANGAT TINGGI
18
Tabel 3.2 Pengendalian resiko
PERTIMBANGAN PENGENDALIAN
AKAR
PENGENDALIAN
ALTERNATIF
RESIKO
MASALAH
RESIKO
SOLUSI
Peluang
Melakukan sosialisasi
sosialisasi dari petugas
Kurang memberikan informasi
menariknya
secara individu dan
metode
kelompok
penyuluhan yang dilakukan
TOTAL
RANKING
Waktu
Biaya
23
23
5
23
74
I
21
21
5
21
68
II
21
21
5
21
68
III
Hasil Kurangnya
Tingkat Kemudahan
Sosialisasi kepada Melakukan
semua sasaran
sosialisasi
(Continuum of Care) melakukan
memberikan
sosialisasi
informasi secara
langsung tent ang
individu dan
alur pemeriksaan &
kelompok
membuat alur berupa poster
membuat gelang
Belum adanya
membuat gelang
ketepatan waktu
alat cek ulang
ketepatan waktu
pemeriksaan gula
gula 2 jam PP
pemeriksaan gula
darah jam PP
yang efektif
darah jam PP
memberikan gelang ketepatan waktu kepada setiap pasien gula darah 2 jam PP
19
3.2 Rencana Kegiatan Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 rencana kegiatan No
1
Kegiatan
Melakukan
Plan
sosialisasi pada Actual
Feb
Mar
Apr Mei Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
19
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
pasien 2
Pembuatan
Plan
poster
√
alur Actual
pemeriksaan Glukosa darah Puasa
dan
Glukosa 2 jam PP 3
Pembuatan
Plan
gelang
Actual
√
Penggunaan
Plan
gelang
Actual
ketepatan waktu pemeriksaan Glukosa darah 2 jam PP 4
ketepatan waktu
pada
pasien 5
Membuat
Plan
kuisoner
Actual
√
√
√
penilaian pasien terhadap gelang ketepatan waktu
20
3.3 Hasil Kegiatan Dari perencanaan kegiatan yang dilaksanakan, didapat hasil sebagai berikut : Tabel 3.4 Hasil kegiatan REALISASI
HASIL
PENANGGULANGAN PENANGGULANGAN Melakukan Sosialisasi Adanya pada pasien
GAMBAR
poster
tentang
alur
pemeriksaan Glukosa darah
puasa
ditempel yang terjangkau
yang
didaerah mudah oleh
pasien
21
Pembuatan
gelang Adanya
gelang
ketepatan waktu untuk ketepatan waktu pasien
pemeriksaan
Glukosa darah 2 jam PP
Penggunaan
gelang Pasien
mulai
ketepatan waktu pada menggunakan gelang pasien
ketepatan waktu saat melakukan pemeriksaan darah
22
Membuat
kuisoner Pasien
penilaian
memberikan
pasien penilaian
terhadap penggunaan perbandingan gelang waktu
ketepatan penggunaaan gelang yang
secara periodik.
disi ketepatan waktu dan kertas
tunggu
hasil
yang mana yang lebih efektif
23
3.4 Alur kegiatan pemeriksaan Glukosa Darah Puasa (GDP) dan Glukosa 2 jam PP
Pasien datang dengan membawa formulir pemeriksaan dari dokter dan nomor antrian loket
Penyerahan hasil laboratorium pada pasien
Pasien melakukan registrasi di loket laboratorium
Pasien menunggu didepan ruang pengambilan sampel
Pasien dipanggil berdasarkan nomor antrian lab
Petugas mengidentifikasi pasien
Petugas menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan
Petugas melakukan tindakan/sampling pada pasien
Pasien dengan pemeriksaan Glukosa darah 2 jam PP, WAJIB diberikan gelang ketepatan waktu sebagai bukti pengambilan sampel yang ke-2
Pasien yang menggunakan gelang ketepatan waktu datang sesuai jam yang ditentukan Petugas melakukan sampling
24
3.5 Evaluasi hasil kegiatan Setelah kegiatan inovasi dilakukan terdapat penurunan keterlambatan pasien yang melakukan pemeriksaan Glukosa darah 2 jam PP Berikut dilakukan perhitungan pasien yang datang tepat waktu dan datang terlamabat pada
pemeriksaan Glukosa
darah puasa 2 jam PP, yang dilakukan secara acak selama 3 bulan pada minggu pertama diawal bulan, yaitu pada bulan Mei, Agustus dan November 2018.
No
Nama pasien
Minggu ke I ( Mei ) Datang Datang tepat terlam waktu bat
No
Nama pasien
1
Muchni
1
Nurdin
2
2
3 4
7
Feri alpian Handrian Sinta samiasih Adrian anwar Maemun ah Mar’ah
8
Semah
9
Saniyah
10 11
12
Jusmaini Oon komaasa ri Usih
13
r. tatik
14
Eron
15
riska
3 4 5 6
5
No
Nama pasien
1
Haryant o Sadiah icwan
2
Setyani ngsih Fitriyati
3 4
6
7
m. anshor Abd rozak Vivi
8
Wirda
9
10 11
Gunaw an Saryadi Ani
12
Minggu ke II (Agustus) Datan Datang g terlam tepat bat waktu
Minggu ke III (November) Datan Datang g terlamb tepat at waktu
5
Eritas Rahma yani Waidah
6
Sa’diah
7
m. nurman Al mahfud ah Rondiy ah momon Sukarsi h
8
9
10 11
12
Yeyeh
13
Muhina h urip
13
14
Oyoh
14
m. saleh Helman
15
Katno
15
cholifah
25
Tabel jumlah pasien yang terlambat jumlah pasien yang datang terlambat 8 4 2
Bulan Mei Ags Nov
Jumlah pasien yang datang terlambat 8 7 6 5
jumlah pasien yang datang terlambat
4 3 2
1 0 Mei
Ags
Nov
Dari diagram tersebut dapat dilihat terjadinya penurunan keterlambatan pasien Glukosa darah 2 jam PP dalam beberapa bulan terakhir dikarenakan beralihnya penggunaan kertas waktu tunggu yang biasa digunakan pasien dahulu menjadi pengingat berupa gelang ketepatan waktu
26
Penggunaan Kertas waktu tunggu pada Penggunaan pasien Glukosa 2 jam PP
Gelang
ketepatan
waktu pada pasien Glukosa 2 jam PP
27
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang cara meminimalkan kesalahan pada keterlambatan waktu pengambilan darah 2 jam pp sehingga lebih akurat dalam hasil pemeriksaan maka diambil kesimpulan :
•
Dengan adanya kegiatan seperti :
1. Melakukan sosialisasi langsung kepada pasien 2. Membuat alur pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam PP 3. Membuat poster pada akrilik tentang SOP pemeriksaan gula darah 4. Memakaikan gelang ketepatan waktu
sosialisasi langsung tentang cara pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam pp ini, maka pihak Perusahaan dapat lebih mudah menyajikan informasi tentang penjualan dan pengadaan barang
•
Mempermudah informasi penjualan dan pengadaan barang
pada PT Kumpulan Contoh Makalah, baik dalam pencarian data, proses pengadaan dan penjualan maupun dalam pembuatan laporan
4.2 Saran 1. Agar ATLM berperan aktif dalam memberikan informasi kepada pasien tentang pemeriksaan laboratorium khusunya tentang alur pemeriksaan laboratorium 2. Agar ATLM melakukan peningkatan mutu pelayanan melalui kegiatan yang kreatif dan inovatif
28