Makalah Manajemen Strategik Kelompok 1.docx

  • Uploaded by: Mitarsyh
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Manajemen Strategik Kelompok 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,397
  • Pages: 18
Kata pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 06 Februari 2019

Penulis

i

Daftar isi KATA PENGANTAR .......................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A.Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1 C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3 A. Mendefenisikan Manajemen Strategik ................................................. 3 B. Tahap-Tahap Manajemen Strategik ..................................................... 3 C. Mengintegrasikan intuisi dan analisis .................................................. 4 D. Beradaptasi terhadap perubahan........................................................... 4 E. Istilah kunci dalam manajemen strategik ............................................. 4 F. Model manajemen strategic .................................................................. 8 E. Manfaat dari manajemen strategic ........................................................ 9 G. Pedoman untuk manajemen strategic yang efektif............................... 11 BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12 A.Kesimpulan ........................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13 PERTANYAAN ................................................................................................... 14

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.teManajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi. Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi. B. Rumusan Masalah 1. Apakah manajemen strategik? 2. Istilah kunci dalam manajemen strategik? 3. Model manajemen strategik? 4. Manfaat manajemen strategik? 5. Perangkap dalam manajemen strategik? 6. Pedoman untuk manajemen strategik yang efektif?

1

C. Tujuan 1.

Mendefinisikan manajemen strategi.

2. Istilah kunci dalam manajemen strategik. 3. Model manajemen strategik. 4. Manfaat manajemen strategik. 5. Perangkap dalam manajemen strategik. 6. Pedoman untuk manajemen strategik yang efektif.

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Mendefenisikan Manajemen Strategik Manajemen strategik dapat didefinisikan sebagai seni dan sains dalam memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional

yang membuat

organisasi

dapat

memperoleh tujuannya.

manajemen strategik berfokus pada pengintegrasian manajemen, pemasarn, keuangan, dan akuntasi, produksi dan operasi penelitiandan pengembangan serta sistem informasi untuk memperoleh kesuksesan organisasi. Manajemen strategik digunakan dengan mengacu pada formulasi, implementasi dan evaluasi strategi, sedangkan perencanaan mengacu hanya pada formulasi strategi. Tujuan manajemen strategik adalah untuk menemukan dan menciptakan kesempatan yang baru serta berbeda untuk esok; perencanaan jangka panjang sebaliknya mencoba untuk mengoptimalisasi tren esok berdasarkan tren saat ini.

2.2 Tahap-Tahap Manajemen Strategik Proses manajemen strategik terdiri atas tiga tahap yaitu: a. Formulasi strategik adalah mencakup pengembangan visi dan misi, mengidentifikasi

kesempatan

dan

ancaman

eksternal

organisasi,menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menciptakan tujuan jangka panjang, melalui strategi alternatif, dan memilih strategi khusus untuk dicapai. b. Implementasi strategi memerlukan perumusan tujuan tahunan, kebijakan yang memotivasi karyawan, dan pengalokasian sumber daya oleh perusahaan, sehingga strategi yang diinformasikan dapat dilakukan. Implementasi strategi mencakup pengembangan budaya suportif-strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha pemasarab, persiapan anggaran, pengembangan dan penggunaan sistem

3

informasi,

serta pengaitan kompensasi

karyawan dengan kineja

organisasi. c. Evaluasi strategi adalah tahapan final dalam manajemen strategik. Manajer harus mengetahui ketika strategi tertentu tidak bekerja dengan baik; evaluasi strategi adalah cara yang tepat untuk mengetahui informasi ini. Semua strategi merupakan subjek untuk modifikasi di masa yang akan datang karena faktor internal dan eksternal senantiasa berubah. Tiga akativitas fundamnetal evaluasi strategi adalah (1) meninjau faktor internal dan eksternal yang merupakan basis untutk strategi saat, (2) mengukur kinerja, (3) mengambil tindakan korektif. Formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi adalah aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam tiga level hierarki di organisasi yang besar: perusahaan, unti divisi atau strategis, dan fungsional.

2.3 Mengintegrasikan intuisi dan analisis Intuisi secara khusus berguna dalam membuat keputusan pada situasi dengan ketidakpastian yang besar atau preseden yang kecil. Intusis juga membantu ketika variabel-variabel yang saling terkait ada atau ketika harus memilih di antara berbagi alternatif yang membingunkan.

2.4 Beradaptasi terhadap perubahan Proses manajemen strategik didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi sebaiknya secara berkelanjutan memonitor kejadian internal dan eksternal, sehingga perubahan yang tepat waktu dapat dibuat saat dibutuhkan. Tingkatan dan besarnya perubahan yang memengaruhi organisasi meningkat secara dramatis, seperti yang terbukti dengan bagaimana resesi ekonomi global mengejutkan banyak firma. Firma, seperti organisme, harus “ahli dalam beradaptasi” atau tidak akan bertahan.

2.5 Istilah kunci dalam manajemen strategik a) Keunggulan bersaiang

4

Keunggulan bersaing dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang secara khusus dilakukan firma dibandingkan dengan firma rival. Ketika firma dapat melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan dengan firma rival atau memiliki sesuatu yang diinginkan firma rival, hal tersebut menggambarkan keunggulan bersaung yang besar. Normalnya firma dapat mempertahankan keunggulan bersaing hanya untuk periode tertentu karena firma rival mengintimidasi dan mengikuti keunggulan ini. Firma harus berusaha untuk memperoleh keunggulan bersaing berkelanjutan dengan (1) secara berkelanjutan beradaptasi terhadap perubhan dalam tren eksternal dan kejadian dan kapabilitas kompetensial internal, serta sumber daya; dan (2) secara efektif memformulasikan, mengimplementasi, dan mengevaluasi straregi utama faktor-faktor tersebut. Semakin banyak perusahaan yang memperoleh keunggulan bersaing dengan menggunakan internet untuk penjualan langsung dan untuk berkomunikasi dengan pemasok, pelanggan, kreditur, mitra, pemegang saham, klien, dan pesaing yang mungkin tersebar secara global.

b) Para penyusun strategi Penyusun strategi adalah individu yang paling bertanggug jawab untuk kesuksesan atau kegagalan organisasi. Penyusun strategi memiliki banyak titel pekerjaan, seperti chief executive offiecer, presiden pemilik, chair of the board, executive director, kanselor, dekan, atau pengusaha. Para penyususn strategi membantu organisasi memperoleh, menganalisis, dan mengelola informasi. Mereka menelusuri industri dan tren kompetetif, mengembangkan model prediksi dan analisis skenario, mengevaluasi kinerja divisi dan perusahaan, menandai kesempatan untuk memasuki pasar, mengidentifikasi ancaman bisnis, dan mengembangkan rencana tindakan kreatif.

c) Pernytaan visi dan misi

5

visi seringkali dipertimbangkan sebagai langkah pertama dalam perencanaan strategik, mendahului pengembangan pernyataan misi. Misi menjelaskan nilai dan prioritas dari organisasi. Mengembangkan misi para penyusun strategi berpikir mengenai sifat dan lingkungan operasi saat ini dan untuk mengukur potensi daya tarik pasar serta aktivitas di masa yang akan datang. Misi secara luas menentukan arah di masa yang akan datang dalam organisasi. Misi adalah pengingat konstan kepada karyawan tentang alasan organisasi berdiri dan apa visi ketika mereka mempertaruhkan nama besar dan modal untuk mencapai mimpi mereka tersebut.

d) Ancaman dan kesemptan eksternal. Kesempatan eksternal dan ancaman eksternal mengacu kepada ekonomi, sosial, kultur, demografis, lingkungan, politik, hukum, pemerintahan, teknologi, dan tren kompettitif serta kejadain yang mungkin secara signifikan menguntungkan atau merugikan organisasi di masa yang akan datang. Beberapa kesempatan dan ancaman yag dihadapi bayak perusahaan yaitu:  Ketersediaan modal yang tidak dapat diambil secara berlebihan.  Konsumen mengharapkan operasi dan produk hijau  Pemasaran bergerak secara cepat ke internet.  Harga komoditas makanan meningkat.  Ketidakstabilan politik di timur tengah yang menaikkan harga minyak.  Permasalah hacker komputer meningkat.  Kompetensi harga yang ketat antar-perusahaan.  Tingakt pengangguran dan di underemployment yang tinggi secara global.  Tarif bunga meningkat.  Silus hidup prodk menjadi lebih pendek.  Pemerintah pusat dan lokal secara finansial lemah.

6

 Kekerasan terkait kartel obat terlarang di meksiko.  Musim dingin semakin dingin dan musim panas semakin panas dibandingkan biasanya.  Harag rumah menjadi rendah.  Pasar glbal menawarkan pendapatan dengan pertumbuhan tertinggi. Jenis-jenis perubahan ini menciptakan jenis konsumen yang berbeda-beda serta kebutuhan akan produk, jasa, dan strategi yang berbeda

pula.

Perusahaan-perusahaan

di

banyak

industri

menghadapi ancaman eksternal dari penjualan online yang menahan peningkatan pangsa pasar di industri mereka. Prisip dasar manajemen strategik adalah bahwa firma perlu memformulasikan strategi dalam mengambil keuntungan atas kesempatan eksternal dan menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

e) Kekuatan dan kelemahan internal Kekuatan internal dan kelemahan internal adalah aktivitas organisasi terkendali yang dilakukan secara baik atau buruk. Kedua hal tersebut timbul dalam aktivitas manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, penelitian dan pengembangan, dan sistem manajemen informasi dalam bisnis. Mengidentifikasi serta mengevaluasi jeuatan dan kelemahan organisasi dalam area-area fungsional bisnis merupakan aktivitas manajemen strategik yang penting. Organisasi berusaha untuk mengejar strategi yang berfokus pada kekuatan internal dan mengeliminasi kelemahan internal. Dalam melakukan analisis kasus manajemen strategik , penting untuk menjadi sedivisional mungkin ketika menentukan dan menyatakan kelemahan dan kekuatan internal. Kekuatan dan kelemahan ditentukan secara relatif terhadap pesaing. Defisiensi atau superioritas relative adalah informasi yang penting. Kelemahan dan kekuatan juga dapat ditentukan oleh elemen-elemen yang lebih dari sekadar kinerja. Contohnya, kekuatan mungkin mencakup kepemilikan sumber daya natural atau reputasi bisnis terhadap kualitas.

7

Kekuatan dan kelemahan dapat ditentukan secara relatif terhadap tujuan yang dimiliki firma. Baik faktor internal maupun eksternal sebaiknya dinyatakan dalam istilah spesifik hingga batas tertentu, menggunakan angka, persentase, dolar dan rasio, juga perbandingan selama beberapa waktu dan untuk firma rival. Faktor internal dapat ditentukan dalam berbagai cara, termasuk menghitung rasio, mengukur kinerja, dan membandingkan dengan periode sebelumnya dan rata-rata industri. Beberapa tipe survey juga dapat dikembangkan dan ditujukan untuk menguji faktor internal, seperti semangat kinerja karyawan, efisiensi produksi, dan loyalitas pelanggan. 2.6 Model manajemen strategik Proses manajemen strategik dapat dipelajari dan diaplikasikan secara paling baik menggunakan suatu model. Setiap model merepresentasikan jenis proses tertentu. Model ini tidak menjamin kesuksesan, namun merepresentasikan pendekatan yang jelas dan praktis untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi strategi. Hubungan diantara komponen- komponen besar dari proses manajemen strategik ditunjukkan dalam model yang tampak di semua bab selanjutnya dengan area yang sesuai dibentuk. Di dalam model manajemen strategik etika bisnis, pertanggungjawaban sosial, dan isu keberlangsungan lingkungan berdampak pada semua aktivitas. Bahwa semua isu global dan internasional juga memengaruhi secara virtual semua keputusan strategi hari ini. Proses manajemen strategik tidak secara mulus dibagi dan secara rapi dilakukan dalam praktik sebagaimana disarankan oleh model manajemen strategik. a) Misi

perusahaan

(Company

Mission)

adalah

tujuan

unik

yang

membedakannya dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan operasinya. b) Profil perusahaan (Company Profile) Menggambarkan kuantitas dan kualitas sumber daya keuangan, manusia, fisik perusahaan. c) Lingkungan Ekstern (External Environment) terdiri dari semua keadaan dan kekuatan yang mempengaruhi pilihan strateginya dan menentukan situasi persaingannya. d) Analisis dan Pilihan Strategik (Strategik Analysis ang Choice) proses penyaringan yang menghasilkan kumpulan opsi yang nantinya akan menghasilkan pilihan strategik.

8

e) Sasaran Jangka Panjang (Long-Term Objectives) profitabilitas, laba atas investasi, posisi bersaing, kepemimpinan teknologi, produktivitas, hubungan karyawan, tanggung jawab sosial, dan pengembangan karyawan. f) Strategi Umum (Grand Strategy) rencana umum dan menyeluruh mengenai tindakan-tindakan utama yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai sasaran jangka panjang. g) Sasaran Tahunan (Annual Objectives) hasil yang ingin dicapai organisasi dalam kurun waktu satu tahun. 7. Strategi Fungsional (Functional Strategies) fungsi bisnis atau divisi membutuhkan rencana tindakan yang spesifik dan terpadu. 8. Kebijakan (policies) keputusan yang bersifat umum yang telah ditetapkan sebelumnya yang menjadi pedoman bagi pengambilan keputusan manajerial yang bersifat repetitif (berulang). 9. Melembagakan Strategi strategi keseluruhan harus meresap ke dalam kehidupan sehari-hari perusahaan agar dapat terimplementasi secara efektif. 10. Pengendalian

dan

Evaluasi

menyiapkan

metode

pemantauan

dan

pengendalian untuk memastikan bahwa rencana strategi diikuti. Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik.Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.

2.7 Manfaat dari manjemen strategi Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu: 1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju. 2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi. 3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif 4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.

9

5. Aktifitas

pembuatan

strategi

akan

mempertinggi

kemampuan

perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang. 6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya. 7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurang Melihat dari definisi manajemen strategi memiliki beberapa manfaat, diataranya adalah :  Manajemen Strategi setidaknya bisa mencegah terjadinya berbagai macam masalah di dalam maupun diluar perusahaan serta meningkatkan kemampuan perusahaan didalam menghadapi sebuah masalah  Manajemen Strategi bisa membuat kondisi atas penolakan terhadap suatu perubahan dapat berkurang.  Manajemen Strategi membuat perusahaan akan bisa melaksanakan seluruh aktivitas operasionalnya secara lebih efisien serta efektif  Keterlibatan tenaga kerja atau karyawan perusahaan terhadap perumusuan strategi bisa memperbaiki pengertian karyawan atas penghargaan sebuah produktivitas dalam tiap perencanaan strategi sehingga ujungnya bisa meningkatkan motivasi kerja dan rasa kebersamaan antar karyawan.  Seluruh keputusan yang dijalankan oleh para manajer didalam perusahaan cenderung lebih tepat, hal ini dikarenakan seluruhnya didasarkan pada perencanaan yang sudah matang dan sudah memperhitungkan seluruh aspek yang terkait.  Manajemen Strategi akan membuat pihak manajemen perusahaan akan menjadi bertambah peka terhadap ancaman yang bisa datang dari luar lingkungan perusahaan  Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditunjukkan bahwa perusahaan yang mempergunakan konsep manajemen strategi lebih profitable daripada perusahaan yang tidak menerapkan manajemen strategi  Kegiatan kegiatan yang saling tumpang tindih akan berkurang

10

 Manajemen Strategi dapat membantu perusahaan bisa dengan mudah beradaptasi pada perubahan perubahan yang terjadi, dan keengganan dari karyawan lama untuk berubah bisa dikurangi  Manajemen Strategi dapat mengidentifikasi keungulan komparatif perusahaan didalam lingkungan yang makin beresiko  Manajemen Strategi memberikan arah perusahaan jangka panjang yang jelas yang nanti akan dituju.  2.8 PEDOMAN UNTUK MANAJEMEN STRATEGIK YANG EFEKTIF Kegagalan mengikuti pedoman tertentu dalam melaksanakan manajemen strategik dapat menimbulkan kritik terhadap proses dan menciptakan masalah untuk organisasi. Isu-isu seperti apakah manajemen strategik pada perusahaan kita merupakan proses manusia atau proses dokumen? Sebaiknya ditetapkan. Beberapa

organisasi

menghabiskan

waktu

yang

tidak

sesuai

dalam

mengembangkan rencana strategik, namun kemudian gagal untuk mengikutinya dengan implementasi yang efektif. Peruabah dan hasil dalam perusahaan timbul akibat implementasi, bukan melalui formulasi, walaupun formulasi yang efektif sangat penting untuk keberhasilan impelementasi . Evaluasi strategi yang berkelanjutan juga penting karenadunia berubah begitu cepat, sehingga strategi yang ada harus sering dimodifikasi. Manajemen strategik seharusnya tidak boleh menjadi mekanisme birokratis yang terus berulan secara otomatis, namun harus menjadi proses pembelajaran reflektif yang mendekatkan manajer dan karyawan dalam organisasi dengan isu strategik kunci dan alternatif yang layak untuk menyelesaikan isu ini. Pedoman penting untuk manajemen strategik yang efektif membutuhkan

keterbukaan

pikiran.

Keinginan

dan

kemauan

untuk

mempertimbangkan informasi baru, sudut pandang baru, ide baru, dan kemungkinan baru sangat penting; semua anggota organisasi harus berbagi semangat bertanya dan belajar.

11

BAB III PENUTUP Kesimpulan Semua perusahaan memiliki strategi, bahkan jika hal itu tidak formal, tidak terstruktur, dan sporadis. Semua organisasi menuju suatu tempat, namun beberapa organisasi tidak tahu mana mereka akan pergi. Orang bijak berkata "Tika Anda tidak tahu ke mana Anda akan pergi, lalu jalan apa pun akan mengantar Anda ke sana!" Hal ini menunjukkan kebutuhan organisasi menggunakan konsep dan teknik manjemen strategik. Proses manajemen strategik menjadi lebih luas digunakan oleh perusahaan kecil, perusahaan besar, lembaga nirlaba,

organisasi

pemerintah,

dan

konglomerasi

multinasional.

Proses

pemberdayaan manajer dan karyawan juga memiliki kelebihan yang tidak terbatas. Organisasi meminta bantuan proaktif versus reaktif dalam industri mereka, dan mereka meminta untuk memengaruhi, mendesak, dan memulai, bukan hanya menanggapi saat ada kejadian. Proses manajemen strategi untuk mencapai keputusan ini. Hal ini akan dijelaskan yang logis, sistematis, dan objektif untuk menentukan arah perusahaan di masa depan yang akan datang. Hal ini membuat para penyusun strategi tidak dapat hanya menggunakan intuisi saja dalam memilih di antara berbagai alternatif tindakan. Para penyusun strategi yang berhasil menentukan bisnis mereka, posisi mereka bersama bisnis, dan apa yang mereka

inginkan

mengimplementasikan

sebagai

sebuah

program-program

organisasi-dan dan

kemudian

kebijakan-kebijakan

mereka untuk

menghubungkan posisi mereka saat ini untuk menuju posisi yang mereka inginkan dalam periode waktu yang masuk akal. Merupakan fakta yang diterima dan diterima orang dan organisasi yang mentransfer di awal lebih akan menjadi apa yang mereka inginkan dibandingkan apa yang mereka maksud dengan rencana apa pun. Para penyusun strategi yang baik mengatur dan mengendalikan rencananya, sementara para penyusun strategi yang buruk tidak pernah mengatur dan mencoba untuk mengendalikan orang! Buku ini khusus memberikan Anda perangkat yang diperlukan untuk menjadi penyusun strategi yang baik.

12

DAFTAR PUSTAKA David, Fred R. 2016. Manajemen Strategi Konsep Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing. Salemba Empat:Jakarta. https://papacindy.wordpress.com/2014/07/17/makalah-manajemen-strategi/

13

PERTANYAAN 1. Apa yang dimaksud dengan strategi dan mengapa suatu perusahaan perlu menerapkan suatu strategi dalam menjalankan bisnisnya? Jawaban: Strategi merupakan sejumlah tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang diambil untuk mendayagunakan kompetensi inti serta memperoleh keunggulan bersaing. Perusahaan perlu menerapkan suatu strategi dalam menjalankan bisnisnya agar dapat mencapai daya saing strategis dan memperoleh laba tinggi. Daya saing strategis jangka panjang dan profitabilitas tinggi tersebut sangat tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menerapkan startegi guna mengembangkan dan mendayagunakan kompetensi inti yang baru lebih cepat dari yang dapat dilakukan pesaingnya dalam menirukan keunggulan bersaing yang dihasilkan kompetensi inti yang saat ini ada. Karena alasan itulah maka penting bagi sebuah perusahaan untuk menerapkan suatu strategi bisnis. 2.

Bagaimana perusahaan menentukan kompetensi inti yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen ? Berikan contohnya! Jawaban : Perusahaan menggunakan kompetensi inti secara individu atau kelompok. Kompetensi inti digabungkan untuk menerapkan strategi pencipta nilai. Contohnya perusahaan Canon, kompetensi inti dalam optik, imaging, dan prosesor mikro merupakan dasar untuk keberhasilan strategis yang diraih perusahaan dalam serangkaian produk, seperti mesin fotocopy, printer laser, kamera, dan image scanners. Sama pentingnya dengan kompetensi inti, perusahaan tidak dapat menggunakan seenakanya kompetensi tersebut untuk menghasilkan produk baru dan untuk menerapkan strategis tingkat bisnis.

3.

Apakah Pentingnya Strategi Tingkat Bisnis Bagi Perusahaan? Jawaban: strategi tingkat bisnis sendiri yaitu menekankan kepada tindakan yang harus diambil oleh sebuah perusahaan untuk menyediakan nilai bagi

14

konsumen dan mendapatkan keunggulan bersaing melalui pendayagunaan kompetensi inti dalam pasar suatu produk tertentu. jadi,strategi tingkat bisnis sangat dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk mengetahui bagaimana suatu organisasi/perusahaan akan bersaing sehingga dapat diperoleh keunggulan bersaing atas pesaingnya yang didasarkan pada kompetensi inti. 4.

Bagaimana Suatu Perusahaan Mengevaluasi Keunggulan Kompetitifnya Dalam Memilih Suatu Strategi Tingkat Bisnis? Jawaban : Suatu perusahaan dalam memilih strategi tingkat bisnis mengevaluasi keunggulan kompetitifnya dengan dua jenis keunggulan kompetitif yaitu biaya lebih rendah dari para rival atau kemampuan untuk melakukan diferensiasi dan menetapkan harga premium yang melampaui biaya ekstra untuk melakukannya. Perusahaan yang dapat memilki biaya yang lebih rendah dari saingannya didapatkan dari kemampuan perusahaan melakukan aktivitas – aktivitas yang berbeda dari para rivalnya, sedangkan untuk perusahaan yang mampu melakukan diferensiasi, ini menunjukkan adanya kapasitas suatu perusahaan untuk melakukan aktivtas – aktivitas yang berbeda. Selain itu keunggulan kompetitif dicapai dalam ruang lingkup yang terdiri dari beberapa dimensi, termasuk didalamnya kelompok – kelompok segmen produk dan pelanggan yang dilayani dan susunan pasar geografis dimana perusahaan tersebut bersaing. Serta suatu keunggulan kompetitif didapat ketika perusahaan bersaing dengan segmen pelanggan yang banyak ketika perusahaan menerapkan strategi kepemimpinan biaya atau strategi diferensiasi.

5.

Bagaimana cara perusahaan agar berhasil menerapkan strategi biaya rendah? Jawaban : Ada beberapa aspek yang lebih rinci untuk pelaksanaan yang sukses strategi ini seperti keterampilan rekayasa proses, produk yang dirancang untuk kemudahan manufaktur, akses berkelanjutan ke modal yang murah, pengawasan terarah pada tenaga kerja, biaya pengendalian yang cukup, insentif berdasarkan target kuantitatif, biaya yang disimpan berada pada tingkat seminimum mungkin. Perusahaan-perusahaan yang telah berhasil dalam strategi ini biasanya memiliki kekuatan-kekuatan internal seperti: akses

15

pada modal yang diperlukan ntuk membuat investasi yang signifikan dalam aset-aset produksi, investasi ini menyebabkan barrier to entry yang tidak dapat diatasi oleh banyak perusahaan, keterampilan dalam merancang produk untuk proses manufaktur yang efisien, misalnya mempunyai sebuah komponen hitung kecil yang digunakan untuk mempersingkat proses perakitan; keahlian tingkat tinggi dalam proses manufaktur rekayasa; dan jalur distribusi yang efisien. Selain itu perusahaan dalam meraih keuntungan biaya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan efisiensi proses, mendapatkan akses yang unik ke sumber material besar yang harganya rendah, membuat outscoring dan integrasi vertikal yang optimal, atau menghindari beberapa biaya sekaligus. Jika perusahaan yang berkompetisi tidak dapat menurunkan biaya-biaya yang sama jumlahnya, maka perusahaan dapat mempertahankan keunggulan kompetitif berdasarkan biaya kepemimpinan. Dapat disimpulkan bahwa strategi biaya rendah dapat diraih dengan cara: Keputusan outsourcing dan vertical integration yang optimal, meningkatkan efisiensi dalam setiap value chain, atau mendapatkan sumber input yang murah.

16

Related Documents


More Documents from "Haryadi"