Makalah Konsep Keperawatan Fras.docx

MAKALAH DEVELOPMENT OF NURSING CONCEPT CHANGE AGENT

Oleh : Nama : Fras Hinang Hawi Rami Nim : 113063A10019

Pembimbing : Sr. Imelda Ingir Ladjar, SPC,BSN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN 2011

BAB I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Change agent adalah salah satu dari sekian banyak peran yang akan dan harus di jalani oleh seorang perawat profesional. Change agent yang secara etimologis berarti pembawa perubahan juga merupakan peran yang akan di jalani oleh setiap mahasiswa dan mahasiswi keperawatan baik dalam dunia kerja atau pun dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi pada kenyataannya banyak dari mahasiswa dan mahasiswi keperawatan yang tidak tahu atau tidak memahami apa yang harus di lakukan sebagai seorang change agent, ada banyak yang bertanya-tanya apakah yang harus saya ubah ?, perubahan seperti apa yang harus saya lakukan ?, apakah saya harus merubah individu atau komunitas ? maka di susunlah makalah ini untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas serta pertanyaan lain yang berkaitan dengan change agent dan memberi masukan serta gambaran tentang apa yang harus di lakukan sebagai seorang change agent.

1.2

TUJUAN

1. Mengetahui lebih jauh mengenai change agent 2. Mengetahui apa yang harus di lakukan sebagai seorang change agent 3. Mengetahui sasaran utama dari perubahan yang di lakukan oleh seorang change agent 4. Memenuhi tugas nursing concept development

BAB II ISI

2.1

PENGERTIAN

Change agent adalah seseorang atau kelompok yang memprakarsai perubahan dalam diri individu atau perubahan pada sistem. Menurut Marimer Tomey (1992), change agent adalah seseorang yang : 1. Mengidentifikasi masalah. 2. Meng-assess motivasi klien kemampuannya untuk mengadakan perubahan. 3. Menentukan alternatif-alternatif atau pilihan-pilihan dan memeriksa hasil yanng di harapkan dari alternatif-alternatif. 4. Meng-asses sumber daya. 5. Menentukan peranannya sebagai pembantu. 6. Mengenal tahap-tahap dari perubahan dan membantu klien melewati klien. melewati tahap-tahap perubahan dengan baik. Menurut Kurt Lewin (1951) ada tiga tahap perubahan (perubahan terencana) yaitu : 1. Unfreezing Langkah ini merupakan persiapan perubahan. Hal ini melibatkan pemahaman bahwa perubahan itu perlu di lakukan, dan merupakan persiapan untuk pindah dari zona kenyamanan saat ini. Unfreezing juga merupakan upaya-upaya mengatasi tekanan-tekanan dari kelompok penentang perubahan.

2. Movement to the new state Perubahan bukanlah suatu peristiwa melainkan suatu proses, dan proses adalah sebuah transisi (perpindahan ke tingkat yang baru). Langkah ini terjadi ketika kita membuat bahwa perubahan itu diperlukan. Pada tahap ini perubahan di lakukan secara bertahap tetapi pasti, jumlah penentang perubahan berkurang dan pendukung bertambah.

3. Refreezing the new change to make it permenent Langkah ini adalah untuk menstabilakan perubahan yang telah di buat. Perubahan akan diterima dan dan dijadikan norma baru. Orang-orang akan membentuk hubungan baru dan menjadi nyaman dengan perubahan tersebut.

2.2

PERUBAHAN YANG INGIN DILAKUKAN Dalam setiap lini kehidupan baik individu maupun kelompok, baik sistem atau profesi memerlukan suatu perubahan yang mengarah kepada sesuatu yang baik tentunya. Perubahan juga perlu di lakukan dalam hal kesehatan yang pastinya bertujuan untuk meningkatkan mutu kesehatan baik individu ataupun suatu komunitas yang dalam hal ini adalah keluarga dan masyarakat. Perilaku kesehatan seorang individu pada umumnya di pengaruhi oleh kebiasaan membudaya yang berlaku di lingkungannya baik keluarga atau masyarakat yang berada di sekitarnya. Jika yang menjadi budaya di masyarakat itu adalah perilaku kesehatan yang baik tentu akan sangat bermanfaat dan perlu di lakukan pengembanganpengembangan agar budaya tersebut semakin luas di terima oleh masyarakat. Tetapi jika yang menjadi budaya tersebut adalah perilaku kesehatan yang kurang baik maka hal ini akan sangat berbahaya, maka disinilah peran seorang perawat sebagai change agent, yaitu mengajak individu dan komunitas untuk merubah perilaku atau budaya kesehatan yang kurang baik tersebut ke arah ke kehidupan kesehatan yang lebih baik. Misalkan saja kebiasaan yang turun-temurun di wariskan dalam kehidupan masyarakat yang bermukim di pesisir sungai, seperti buang air besar dan sampah di sungai, lalu air sungai tersebut di gunakan kembali untuk keperluan rumah tangga, seperti memasak, mencuci, atau untuk di minum. Jika di lihat dari segi kesehatan tentu hal tersebut sangat tidak sehat karena bakteri-bakteri yang terkandung dalam sampah atau feses manusia dapat menyebabkan berbagai penyakit jika masuk ke dalam tubuh atau terkonsumsi.

Disinilah seorang change agent akan melakoni perannya sebagai seorang pembawa perubahan, tetapi tentu hal tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena sebuah perilaku yang telah menjadi budaya akan melekat kuat pada kehidupan sebuah komunitas, maka dari itu seorang change agent harus memperkenalkan sebuah budaya yang baru bagi komunitas tersebut. Tetapi budaya baru tidak mungkin di terima jika tidak ada praktisi, dan seorang change agent harus menjadi praktisi utama dalam perubahan yang akan di lakukan, seorang change agent harus meberikan contoh sebelum mengajak sebuah komunitas memulai suatu perubahan. Dalam kasus budaya masyarakat pesisir sungai tentu seorang change agent harus memperkenalkan suatu perilaku yang dikenal dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti membuang sampah pada tempat yang tepat, menggunakan kakus agar tidak beuang air besar di sungai, dan menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga, semua itu harus di mulai dari diri sendiri. Setelah berhasil menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat tersebut pada diri sendiri barulah mulai memperkenalkannya pada beberapa orang dari komunitas yang bisa di lakukan dengan komunukasi ringan, atau dapat juga memperkenalkannya langsung pada semua anggota komunitas yaitu dengan melalui sosialisasi atau penyuluhan. Seperti dalam tahapan perubahan yang di paparkaan oleh Kurt Lewin tentu akan ada sejumlah orang dari komunitas itu yang akan menentang perubahan yang yang hendak di lakukan, kerena perasaan yang nyaman dengan kebiasaan yang selama ini dijalani. Tetapi seiring berjalan kebiasaanyang baru akan pelan-pelan mengikis kebiasaan yang lama, dan jika semua anggota komunitas telah menjadi pelaku dari budaya atau kebiasaan yang baru tersebut maka yang harus di lakukan adalah mempertahankannya dan melakukan peningkatan agar budaya yang baik itu semakin luas di terima oleh nasyarakat.

BAB III PENUTUP

3.1

KESIMPULAN

Change agent adalah seseorang atau kelompok yang memprakarsai perubahan dalam diri individu atau perubahan pada sistem. Change agent merupakan sebuah peran yang harus di lakoni oleh seorang perawat profesional. Dalam lingkup kesehatan ada banyak hal yang dapat di lakukan di antaranya adalah mengadakan perubahan pada perilaku kesehatan yeng telah menjadi kebiasaan dan budaya pada masyarakat yang bermukim di pesisir sungai yang umumnya membuang limbah seperti buang air besar dan sampah di sungai, lalu air sungai tersebut di gunakan kembali untuk keperluan rumah tangga, seperti memasak, mencuci, atau untuk di minum. Perubahan yang dapat dilakukan adalah dengan memperkenalkan sebuah kebiasaan dan perilaku yang baik atau perilaku hidup bersih dan sehat pada komunitas tersebut, dan perilaku ini harus di mulai dari diri sendiri dan mejadi pelaku utama serta contoh nyata dari perilaku tersebut.

3.2

SARAN Perubahan dapat di lakukan oleh setiap orang dan dalam setiap lini kehidupan, baik terhadap individu atau komunitas, tetapi mulailah perubahan dari dalam diri sendiri.