ALASAN KITA HARUS BERWIRAUSAHA
Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan pada Program Studi Perbankan Syariah (5)
OLEH: SISKA SYAM NIM.01185129
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN BONE 2018
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini. Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Watampone, 10 Desember 2018
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II PEMBAHASAN
3
A. Defenisi Kewirausahaan
3
B. Faktor Pemicu Kewirausahaan
4
C. Alasan Kita Harus Berwirausaha
6
BAB III PENUTUP
10
A. Simpulan
10
B. Saran
10
DAFTAR RUJUKAN
11
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kewirausahaan
(entrepreneurship)
adalah
perencanaan,
pengorganisasian, pengoperasian, dan pengambilan risiko dari suatu usaha bisnis. Seorang wirausahawan adalh seseorang yang terlibat dalam kewirausahaan. Apa yang membedakan seorang wirausahawan dengan yang lain? Yang membedakan adalah kemampuannya mengambil factor-faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, dan modal, dan menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lainnya. Wirausahawan berbeda dengan manajer. Seorang manajer bisa menjalankan usah milik orang lain dan mengolah sumber daya orang lain. Namun seorang wirausaha mempertaruhkan sumber dayanya sendiri dan mengambil risiko pribadi demi keberhasilan atau bahkan kegagalan dari usaha yang dijalaninya. Manajer juga mengurusi koordinasi proses produksi yang sudah berjalan. Sementar menurut Paul H. wilken, kewirausahaan adalah “Fenomena yang terputus-putus, muncul untuk mengawali perubahan dalam proses produksi dan kemudian hilang sampai muncul lagi untuk mengawali perubahan yang lain. Salah satu perbedaan mencolok antara para wirausahawan dengan para pekerja adalah wirausahawan selalu berpikir untuk menciptakan bisnis (business cretion) sementara para pekerja berpikir mencari pekerjaan. Para wirausahawan ini sangat bersemangat bila diajak berbicara tentang penciptaan bisnis dan gagasan bisnis baru.
B. Rumusan Masalah 1. Apa Defenisi Kewirausahaan? 2. Apa faktor Pemicu Kewirausahaan? 3. Apa Alasan Kita Harus Berwirausaha?
1
C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui Defenisi Kewirausahaan 2. Untuk mengetahui faktor pemicu kewirausahaan 3. Untuk mengetahui Alasan Kita Harus Berwirausaha
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Kewirausahaan Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (selfemployment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan
kegiatan
kewirausahaan
disebut
wirausahawan.
Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
3
B. Faktor-Faktor Pemicu Kewirausahaan Kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi, optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau keberhasilan. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal meliputi hak kepemilikan (property right-PR), kemampuan/kompetensi (ability/competency-C), dan insentif (incentive-I), sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan (environment-E). Menurut Ibnoe Soedjono, karena kemampuan afektif mencakup sikap, nilai, aspirasi, perasaan dan emosi yang semuanya sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang ada, amka dimensi kemampuan afektif dan kemampuan kognitif merupakan bagian dari pendekatan kemampuan kewirausahaan. Jadi, kemampuan berwirausaha merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan berani menghadapi resiko untuk memperoleh peluang. Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan keteramplan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciricirinya: 1.
Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik?
2.
Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin
3.
Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda
4.
Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang benar
5.
Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses
6.
Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi
7.
Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah.
4
Beriwirausaha bukan hanya menciptakan sesuatu yang beda dan menciptakan
lapangan
usaha
sendiri,
tetapi,
beberapa
hal
yang
diperhatikandalam berwirausaha : 1. Menpunyai Niat dan Kemampuan Memulai usaha itu memang sungguh luar biasa sulit. Tidak hanya diperlukan modal, tetapi juga tekad, keterampilan, pengetahuan, naluri dan ketekunan. Benarkah hanya itu? Tetapi apa saja yang menentukan keberhasilan kita dalam berwirausaha. Syukurlah kita sangat banyak terbantu dengan banyaknya para pengusaha sukses yang dengan tulus membagikan kiat-kiat suksesnya untuk kita. Bewirausah bukan pekerjaan yang main-main, kita harus bisa menentukan planning dan tujuan kita untuk beberapa waktu kedepannya. Karena rencana (planning) yang menentukan beberapa kedepannya mau berbuat apa, dan mau melakukan apa untuk usaha yang lagi dikembangkan. Tujuan kita harus mempunyai tujuan yang kuat dan pasti, karena tujuan dapat membantu kita melawan kebosanan, 2. Ketekunan Seseorang pengusaha sukses di bidang medis dan pendidikan mengatakan
bahwa
yang
terpenting
dalam
berwirausaha
adalah
“ketekunan.” Dia juga memberikan contoh banyaknya pengusaha sukses yang justru tidak sukses dalam pendidikannya. Justru orang-orang yang mempunyai nilai akademis yang tinggi biasanya malah tidak sukses dalam dunia usaha. 3. Berani Mengambil Resiko Seseorang yang lain juga menonjolkan sifat-sifat keberanian dari seorang pengusaha. Seorang pengusaha harus berani mengambil resiko walau pun secara perhitungan matematis mungkin tampak tidak menguntungkan, tetapi justru seringkali malah menguntungkan. Bahkan keuntungannya tidak sedikit, tetapi banyak sekali.
5
4. Terampil & Tidak Putus Asa Biasanya pengusaha sukses itu pernah mengalami beberapa/banyak kegagalan. Tetapi karena mereka tidak mengenal putus asa dan selalu bangkit, selain memperoleh pelajaran dari pengalaman, mereka jadi terampil dalam mengatasi banyak hal dalam berwirausaha. 5. Berdoa Rupanya para pengusaha sukses juga rajin berdoa. Maklum saja karena
selama
segalanya,
berwirausaha
termasuk
mereka
hidupnya
&
seringkali keluarganya
mempertaruhkan demi
kegiatan
berwirausahanya.Seseorang konsultan usaha pernah memberikan ilustrasi tentang pentingnya doa bagi pengusaha. 6. Berani Berubah Seorang yang memulai usaha sendirinya harus berani menghadapi perubahan yang bakal mengubah seluruh hidupnya. Perubahan itu bisa positif mau pun negatif. Tetapi sebagai langkah awal, para pemula harus memiliki tekad yang kuat untuk mau berubah dan menghadapi segala tantangan yang bakal menghadangnya.
C. Alasan Kita Harus Berwirausaha Ada beberapa alasan kita harus menggeluti dunia wirausaha yakni: 7. Jaminan pekerjaan di masa depan. Bekerja pada orang lain memiliki berbagai macam risiko. Sewaktuwaktu, atasan dapat memutuskan hubungan pekerjaan meskipun Anda telah menjadi karyawan tetap sekalipun. Belum lagi jika suatu saat nanti perusahaan terkena pailit dan terancam gulung tikar. Berwirausaha membuat Anda terbebas dari kemungkinan kehilangan pekerjaan karena berbagai sebab. Andalah orang yang menentukan kapan bisnis dimulai dan kapan bisnis harus dipindahtangankan ke pihak lain. Dengan kata lain, jaminan pekerjaan Anda terletak di tangan Anda sendiri.
6
8. Fleksibilitas waktu kerja. Anda tidak terikat peraturan yang mengharuskan Anda bekerja pada waktu-waktu tertentu. Di satu sisi, ini memang membuat Anda harus standby dan bekerja dengan sistem 24/7. Namun, kapan waktu yang tepat untuk bekerja ditentukan oleh Anda sendiri. Fleksibilitas waktu kerja dalam berwirausaha membuat Anda lebih leluasa dalam mengejar target bisnis. Anda juga dapat mengalokasikan waktu untuk keluarga, diri sendiri, dan bersosialisasi. 9. Meraup lebih banyak keuntungan. Berwirausaha memberikan kesempatan yang lebih besar untuk meraup keutungan dibanding bekerja pada orang lain. Ibarat menulis sebuah buku, berwirausaha adalah menulis cerita kesuksesan Anda sendiri. Anda menetapkan target bisnis, target pasar, dan sumber-sumber modal serta pendapatan. Besar kecilnya profit bisa Anda tentukan. Jika dijalankan dalam jangka waktu yang lama, berwirausaha mendatangkan keuntungan yang lebih besar dibanding bekerja pada orang lain bertahun-tahun. 10. Lebih termotivasi dalam bekerja. Riset membuktikan, 84 persen wirausahawan mengaku kecanduan dengan pekerjaan mereka sendiri. Mereka mengaku bahwa mereka tidak mengalami adanya tekanan dalam bekerja sehingga lebih semangat dalam menjalankan bisnis. Ketika bekerja untuk orang lain, mereka merasakan adanya kewajiban untuk bekerja. Berwirausaha memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras. Dengan kata lain, mereka memandang pekerjaan sebagai sebuah kesadaran, bukan kewajiban. 11. Berdampak jangka panjang dalam hidup. Para wirausahawan tidak perlu khawatir bahwa sebagian besar waktu hidup mereka dihabiskan untuk bekerja pada orang lain. Ketika menjalankan bisnis pribadi, mereka merasakan dampak yang lebih besar bagi hidup mereka dalam jangka waktu yang panjang. Berwirausaha membuat hidup mereka tidak sia-sia. Alasannya, mereka menghabiskan
7
sebagian besar waktu hidupnya untuk bekerja demi diri dan keluarganya, bukan demi orang lain. 12. Sumber penghasilan sampingan. Berwirausaha bukan berarti Anda harus meninggalkan pekerjaan Anda di kantor. Kedua profesi ini bisa dijalankan bersamaan, apalagi jika Anda berencana berwirausaha dengan modal dari kas pribadi. Gaji pokok sebagai karyawan bisa dijadikan sumber dana sebagai modal awal. 13. Hobi yang menghasilkan uang. Sebagian besar wirausahawan membuka bisnis di bidang yang mereka minati. Wirausahawan di bidang makanan biasanya gemar memasak. Pengusaha jual-beli onderdil fixie biasanya gemar bersepeda. Hobi, minat, atau kegemaran bisa Anda jadikan motivasi awal untuk berbisnis. Memulai usaha sesuai minat membuat Anda merasa seperti tidak sedang bekerja sebab di saat yang bersamaan, Anda juga melakukan hobi Anda. 14. Melatih karakter dan mental baja. Memulai bisnis dari nol bukanlah sesuatu yang gampang. Dibutuhkan karakter yang tahan banting dan tidak mudah menyerah. Berwirausaha membantu Anda melatih ketahanan mental. Anda dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi karena mau tidak mau, Anda terlatih untuk memiliki karakter pejuang dan pemimpin. 15. Dapat diwariskan. Berwirausaha berarti membuka bisnis pribadi yang nantinya bisa dipindahtangankan kepada orang lain. Jika suatu saat nanti Anda lelah menjalankan bisnis, usaha yang telah Anda rintis bertahun-tahun ini bisa diwariskan kepada orang terdekat Anda, misalnya kepada anak atau pasangan. Lain halnya jika Anda bekerja untuk orang lain. Tunjangan yang Anda dapat dari perusahaan hanya berupa jaminan pensiun. Tentunya, tidak ada hal yang bisa Anda wariskan kepada keturunan Anda.
8
16. Tak ada istilah “I hate my job.” Tidak mungkin seseorang memulai bisnis pribadi di bidang yang tidak disukainya. Kebebasan wirausahawan untuk memilih sendiri bidang bisnis membuat ia mencintai pekerjaannya. Keleluasaan untuk memilih ini tidak dimiliki oleh pegawai kantoran. Oleh karenanya, mereka sering merasa terpaksa menjalankan pekerjaan mereka
9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan Aktivitas berwirasaha bukanlah hal yang asing lagi bagi masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Berwirausaha atau berdagang yang mempunyai definisi berjualan atau menjajakan barang dagangan ke khalayak publik untuk mendapatkan keuntungan sudah menjadi salah satu mata pencaharian
orang
banyak.
Bentuk-bentuk
dari
aktivitas
berdagang
mempunyai ragam yang sangat banyak, mulai dari dagang melalui toko, menjajakan dagangan keliling, sampai dengan dagang online. Seiring dengan perkembangan digitalisasi zaman, pengaruh terhadap perkembangan aktivitas berdagang berpengaruh terhadap kebiasaan masyarakat. Dewasa ini aktivitas berdagang sudah mulai menyentuh aktivitas online. Melalui aktivitas dagang online, banyak bentuk dagangan yang dijajakan secara virtual dan mempunyai etalase secara digital lewat website ataupun portal sosial media. Munculnya berbagai online shop melalui portal sosial media ataupun portal marketplace menunjukkan bahwa berwirausaha sudah menjadi salah satu keperluan indvidu dalam mencukupi kebutuhannya tanpa harus bergantung pada pemasukan bulanan.
B. Saran Saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan oleh penulis dalam memperbaiki makalah ini, karena penulis tahu bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Wallahu ‘alam bissawab.
10
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2010. Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta Arifin, Zainal, E. 2003. Dasar-dasar penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Grasindo Moleong, L. J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rosidi, Imron.2005. Ayo Senang Menulis Karya Tulis Ilmah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
11