KATA PENGANTAR Assalamu’alikum wr.wb Dengan segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Guru Mata pelajaran Ekonomi. Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini. Harapan kami walaupun proposal ini jauh dari kesempurnaan, semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih. Wabillahitaufik walhidayah Wasalamu’alaikum wr.wb
Pangkalan, 20 Maret 2019
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Bisnis kuliner memang menjanjikan untuk membuka usaha, dari sekadar hobi makan pun kini bisa dijadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Berbagai macam jenis makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik dan unik. Makanan biasa dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita rasa dan nilai jual tinggi. Salah satunya adalah bakery atau roti yaitu salah satu jenis makanan yang merupakan hasil olahan dari tepung terigu. Rasanya yang enak dan variasi rasa yang manis mampu menarik minat para konsumen. Selain itu usaha bakery ini ketika nantinya sudah berkembang maka akan diadakan inovasi yaitu dengan adanya rasa yang bervariasi diantaranya yaitu ada rasa coklat, nanas, strawberry. Keunggulan tersebut akan dimulai setelah melihat pangsa pasar nanti yang akan dijalankan. Jika aneka rasa tersebut dapat dijalankan dan dapat menarik minat dari konsumen sehingga mulailah tumbuh kreativitas dan inovasi dalam usaha ini sehingga konsumen tidak akan merasa bosan. Adapun tempat penjualan yang dicari yaitu toko maupun warung-warung rumahan. Oleh karena itu saya tertarik untuk membuka usaha yaitu “Bakery” untuk dijual karena dijadikan sebagai makanan ringan yang rasanya cukup lezat.
BAB II BUSINESS PLAN A. Visi & Misi Visi : Menjadikan “Bakery” sebagai usaha terkenal dengan berbagai rasa dan bentuk yang bervariasi untuk memuaskan para konsumen”.
Misi : 1. Mengembangkan inovasi – inovasi baik dalam produk maupun pelayanan 2. Berorientasi kepada kepuasan konsumen 3. Mengutamakan kualitas dalam pelayanan 4. Mengembangkan usaha untuk memperluas usaha 5. Menambah wawasan tentang cara berwirausaha tentang roti
B. Identifikasi Usaha Usaha yang dijalankan ini diusulkan oleh: Nama
:
Nama Usaha
: Bakery
Alamat Usaha
:
No. telp. Usaha
:
Email Usaha
:
[email protected]
C. Ruang Lingkup Usaha Usaha ini termasuk usaha kecil yang akan di jual di daerah Samarinda UIu namun seiring berjalannya waktu bisa menjadi usaha besar karena kalangan manapun bisa menikmati produk bakery atau roti ini.
D. Tujuan 1. Mendapatkan keuntungan dari produk ini 2. Membuat produk makanan yang mempunyai inovasi baru dan disukai seluruh kalangan masyarakat. 3. Memperkenalkan hasil olahan sendiri agar masyarakat mengetahui bahwa Bakery ini mempunyai nilai cita rasa yang enak.
BAB III ANALISIS USAHA
A. Rencana Produk Bakery ialah kue kecil yang dapat dijadikan sebagai camilan ringan yang rasanya cukup lezat.
B. Produk/jasa yang dihasilkan Keistimewaan Bakery ini diantaranya : 1. Hidangan lezat dan bergizi 2. Harga relatif terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dalam berbagai umur baik anak-anak, remaja maupun orang tua. 3. Disajikan dengan berbagai macam rasa
BAB IV DESKRIPSI TENTANG USAHA
A. Jenis Usaha Jenis usaha berupa usaha rumahan yang menjual makanan ringan yang lezat dan bergizi dan disajikan dengan berbagai rasa.
B. Prospek Usaha Usaha Bakery ini merupakan usaha menengah. Dalam usaha ini tidak memerlukan banyak orang karena usaha ini masih kecil-kecilan dan juga tidak membutuhkan orang yang memiliki keahlian khusus atau juru masak, akan tetapi dibutuhkan sikap tekun, ulet, sabar.
BAB V RENCANA PRODUKSI
A. Bahan Baku dan penggunaannya Bahan-bahan untuk membuat Bakery : Bahan Baku : 1.
Tepung Terigu
: 34 Kg
2.
Isi Roti
: Selai Nanas, Stawberry, Coklat 6 Kg
3.
Gula Pasir
: 17 Kg
4.
Mentega
: 17 Kg
5.
Telur
: 68 Butir
6.
Ragi
: 1.000 Gram
7.
Garam
: 200 Gram
B. Proses Produksi Adapun cara pembuatan Bakery adalah : 1. Siapkan bahan-bahan yang akan dibuat seperti tepung terigu, gula pasir, mentega, ragi, telur, garam dan bahan isi roti yaitu selai nanas, strawberry, dan coklat. 2. Setelah bahan siap, lalu bahan ditimbang sesuai dengan takaran. 3. Lalu tepung terigu 34 Kg, telur 68 butir, garam, mentega dan ragi diaduk menggunakan mixer setelah itu dimasukkan air secukupnya. 4. Setelah menjadi adonan, ditunggu atau didiamkan selama 10 menit. 5. Penimbangan adonan dilakukan dengan membagi adonan sesuai berat yang diinginkan, lalu dibentuk. 6. Roti yang telah melalui pengembangan dan dibentuk serta pengisian roti lalu diletakkan di loyang besar setelah itu dimasukkan pengovenan yang kira-kira dilakukan 15 menit dengan suhu (170°C). 7. Pendinginan roti kira-kira 1 jam. 8. Tahap terakhir pengemasan roti.
BAB VI RENCANA PEMASARAN
A. Analisis Persaingan Usaha Setiap kegiatan untuk memulai usaha harus mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau pesaing yaitu melalui analisis SWOT. 1. Strength (kekuatan) Kekuatan produk Roti ini ialah : Potensi lain yang dimiliki oleh usaha Bakery ini yaitu penjualan roti mempunyai ciri khas tampilan dan rasa yang berbeda dengan usaha roti yang lainnya yaitu rasa yang bervariasi serta harga yang cukup terjangkau
2. Weakness (kelemahan) Tidak dapat tahan lama, produknya mudah ditiru.
3. Oppurtinity (peluang) Rasa roti yang berbagai rasa dan dibuat sesuai selera menjadikan usaha ini sangat menjanjikan, budaya masyarakat yang konsumtif, di Samarinda mempunyai peluang besar untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
4. Threath (ancaman) Banyak saingan yang namanya sudah lebih melambung dan dikenal konsumen di Samarinda, harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan keuntungan berkurang juga.
B. Analisis 4P 1. Product Brand : Bakery Quality : Tanpa bahan pengawet Packing : Menggunakan kertas 2. Price Untuk harga awal, Roti dijual langsung kepada konsumen dengan harga Rp 2000 perbungkus.
3. Promotion Personal Selling : Pemasaran awal produk kami melalui toko-toko atau warung rumahan. 4. Place Tempat yang dipilih yaitu kami menitipkan roti kepada toko-toko atau warung rumahan, dan kami juga menjualnya dirumah yang bertempat Jl. Batu Bara No.55 Samarinda.
C. Target Dan Segmentasi Pasar 1. Geografi Wilayah yang kita jadikan target yaitu wilayah Samarinda. Alasan memilih wilayah ini karena bahan-bahan untuk membuat produk ini mudah ditemukan di daerah ini. 2. Demografi Berdasarkan demografi, secara pasar kami bertuju kepada masyarakat untuk mempermudah kami memperoleh informasi pasar.
D. Strategi Pemasaran 1. Perkenalan Bisnis Produk yang kami tawarkan merupakan makanan yang lezat, bergizi, dan harga yang terjangkau dengan bentuk dan rasa yang bermacam-macam. Produk ini bernama “Bakery” 2. Membangun jaringan dengan usaha lain yang dapat mendukung bisnis Memiliki produk roti berbahan baku seperti tepung terigu, telur, garam, gula pasir, mentega, ragi, dan selai. Oleh karena itu Bakery berniat bekerja sama kepada toko atau warung rumahan demi meningkatkan penjualan.
BAB VII RENCANA PERMODALAN
A. Biaya Awal Biaya Variabel : No
Keterangan
Satuan
Unit
Jumlah
1.
Tepung Terigu
Kg
34
Rp 255.000
2.
Selai
Kg
6
Rp 39.000
3.
Gula Pasir
Kg
17
Rp 187.000
4.
Mentega
Kg
17
Rp 170.000
5.
Telur
Butir
68
Rp 102.000
6.
Ragi
Gram
1.000
Rp 50.000
7.
Garam
Gram
200
Rp 48.000
8.
Plastik
Keping
90
Rp 104.000
Total
Rp 955.000
Keterangan : masing –masing jumlah x 4 minggu (1 bulan )
Biaya Tetap : Bakery No
Keterangan
Unit
Harga/Satuan
Jumlah
1.
Oven
1
Rp 2.500.000
Rp 2.500.000
2.
Mixer
1
Rp
500.000
Rp
500.000
3.
Loyang
1
Rp
200.000
Rp
200.000
4.
Timbangan
1
Rp
250.000
Rp
250.000
5.
Biaya Gaji
2
Rp 1.500.000
6.
Biaya Peny.Peralatan
Rp
Total
Rp 3.450.000
Perhitungan Biaya Penyusutan Peralatan : 1.
Oven
: Harga pokok = Rp. 2.500.000 = Rp. 41.666/bln n
2.
Mixer
60
: Harga pokok = Rp. 500.000 = Rp. 8.333/bln n
60
Rp 3.000.000 689.976
3.
Loyang
: Harga pokok = Rp. 200.000 n
4.
= Rp. 3.333/bln
60
Timbangan : Harga pokok = Rp250.000 n
= Rp. 4.166/bln
60
Total Biaya penyusutan Peralatan = Rp 57.498/bulan. Rp 689.976/Tahun.
B. Harga Per unit Harga jual 1 bungkus roti Rp 1.750 Target penjualan roti per hari adalah 850 bungkus.
Perhitungan : Pendapatan/bulan-Pengeluaran/bulan
Pendapatan/ bulan :
Jumlah
850 buah roti(1hari 1 kali produksi)
Rp 38.675.000
@Rp 1.750 *26 kali produksi. Pengeluaran/bulan : Biaya Bahan Baku Rp 255.000*26 kali produksi
Rp 6.630.000
Biaya Bahan Penolong Rp 596.000* 26 kali produksi
Rp15.496.000
Biaya lain-lain Rp 200.000* 26 kali produksi
Rp 5.200.000
Gaji Pegawai Untuk 2 orang @ Rp 1.300.000/bulan
Rp 2.600.000
Jumlah Pengeluaran/bulan Total
Modal Awal Biaya Awal = Rp. 15.865.000 Tingkat Break Even Point Modal Awal Laba Perbulan Rp. 15.865.000 Rp. 8.749.000 Tingkat Break Even Pointnya adalah 1,8 Bulan atau sekitar 2 Bulan
Rp 29.926.000 Rp 8.749.000
BAB VIII RENCANA ORGANISASI
Rencana Organisasi Bakery terdiri dari pemilik dan dua pegawai yang bertugas memproduksi dan memasarkan produk ke toko dan warung-warung rumahan.
BAB IX RESIKO Resiko yang mungkin terjadi dalam usaha yaitu roti mudah berjamur apabila terlalu lama tidak terjual sehingga terkadang mendapatkan keuntungan tidak banyak. Dalam usaha ini berusaha mempertahankan kualitas dan cita rasa roti milik nya untuk menghadapi persaingan dengan pengusaha produk yang sama.
BAB X PENUTUP A. Kesimpulan Usaha Bakery ini termasuk usaha yang cukup menjanjikan karena memiliki peluang memperoleh keuntungan yang tinggi dengan berbagai macam rasa yang dapat disesuaikan dengan selera konsumen. Namun wirausaha harus memiliki cara mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam diri agar bisnis yang dijalankan berhasil.
B. Saran Agar tidak menimbulkan kegagalan usaha, seorang wirausaha harus memiliki rencana dan memperhatikan secara maksimal rencana tersebut agar usaha berkembang dengan cepat serta tetap menjaga kualitas dan berinovasi untuk menarik para konsumen membeli produk tersebut.