Makalah Kerajaan Kutai.docx

  • Uploaded by: Bat Dine
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Kerajaan Kutai.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,753
  • Pages: 10
MAKALAH SEJARAH KERAJAAN KUTAI

Disusun Oleh: Meiziatul Amalia Kelas: X IPS 2

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KABUPATEN BREBES SMA NEGERI 1 SIRAMPOG 2019

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerajaan Kutai Martapura merupakan kerajaan Hindu pertama di Indonesia, dan dikatakan bahwa agama Hindu telah menyebar dari abad ke-II dan III tahun masehi dibawa dengan jalan damai melalui penganutnya yang rata-rata sebagai saudagar, pedagang dan lain-lain. Mereka menetap di daerah-daerah wilayah Indonesia dan terjadilah pembauran kebudayaan dan kepercayaan, Corak Hindu di Indonesia dimulainya dengan munculnya kerajaan Kutai Martapura, Menurut seorang pujangga dari Indiabernama Walmaliki dalam sebuah kidungnya bernama Ramayana, ia menggambarkan negeri yang kaya yang menghasilkan logam dan tumbuh-tumbuhan serta menjadikan daerah itu menjadi perhatian bangsa Hindu (India), Yunani dan Tiongkok, dan mulai terjadilah suatu gejala politik berupa pendirian kampung-kampung yang kemudian menjadi hiasan tujuh Negara di Nusa Emas dan Perak, yang dapat diartikan Kerajaan Kutai. Pada masa petalihan masyarakat kepulauan Indonesia, Kerajaan Kutai mendapat corak yang luar biasa karena telah berlangsungnya pertemuan antara dua peradaban yang maju, yakni corak budaya Hindu dan Budha dengan corak budaya asli yang dimiliki bangsa Indonesia yang berpusat pada tenaga tuah dan kesaktian. Mengenai penebaran budaya asli Indonesia menurut seorang bernama Van Helne Geldern sejak 4050 tahun yang lalu, yang meninggalkan sifat-sifat pelaut dan cara bertani serta berbahasa dan kebudayaan lainnya itu berasal dari hulu sungai Hoang-Ho dan Jang Tse serta sungai Kiang dan Mekhong (Cina), sedangkan pengaruh dari Sungai Berahmana Putra dan sungai Irwadi (India) semula berasal dari Semenanjung (Malaysia) yang menuju ke Kalimantan, Filipina, kepulauan Formosa, Jepang,pulau Sumatra dan Jawa, serta Irian. Pada zaman itu orang Yunani menyebut Kepulauan Nusantara dengan nama La Badlon, sedangkan orang Arab menyebutnya Sajabidja

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana awal mula adanya kerajaan kutai? 2. Siapa saja raja yang pernah berkuasa di kutai? 3. Bagaimana kehidupan sosial masyarakat kerajaan? 4. Apa saja peninggalan kerajaan kutai?

BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Kerajaan Kutai Kutai adalah Hindu-Buddha pertama ada di Indonesia. Letak Kutai kira-kira ada di daerah Muarakaman, di tepi sungai Mahakam di provinsi Kalimantan Timur. Dulu, daerah sungai Mahakam bisa dilayari sampai daerah Muarakaman sehingga cocok banget buat perdagangan. Karena zaman dulu itu nggak ada internet, buat tahu perkembangan Kutai, kita butuh sumber sejarah. Sumber sejarah utama Kutai adalah Yupa. Yupa itu bentuknya kayak tugu peringatan, tapi ada tulisannya. Prasasti yupa ini ada di era raja Mulawarman, sekitar abad ke 5 Masehi. Tulisan yupa ini ditulis dalam huruf pallawa dan bahasa sansekerta. Salah satu yupa itu memberi tahu kita silsilah keluarga Raja Mulawarman. Mulai dari kakeknya, Kudungga, hingga ayahnya, Aswawarman, dianggap seperti dewa Ansuman atau Dewa Matahari. Raja Mulawarman adalah pemeluk Hindu penyembah dewa Siwa sangat dermawan. Menurut sejarah, Raja Mulawarman bahkan mengorbankan 20 ribu ekor lembu dan kurban emas untuk kaum Brahmana. Sebagai rasa terima kasih, kaum Brahmana membuatkan yupa khusus untuk Raja Mulawarman. Pada masa pemerintahan Raja Mulawarman, Kutai mengalami masa sangat baik. Pertaniannya subur, dan dilewati jalur perdagangan. Sementara itu pada abad XIII di muara Sungai Mahakam berdiri Kerajaan bercorak Hindu Jawa yaitu Kerajaan Kutai Kertanegara yang didirikan oleh salah seorang pembesar dari Kerajaan Singasari yang bernama Raden Kusuma yang kemudian bergelar Aji Batara Agung Dewa Sakti dan beristerikan Putri Karang Melenu sehingga kemudian menurunkan putera bernama Aji Batara Agung Paduka Nira. Proses asimilasi (penyatuan) dua kerajaan tersebut telah dimulai pada abad XIII dengan pelaksanaan kawin politik antara Aji Batara Agung Paduka Nira yang mempersunting Putri Indra Perwati Dewi yaitu seorang puteri dari

Guna Perana Tungga salah satu Dinasti Raja Mulawarman (Martadipura), tetapi tidak berhasil menyatukan kedua kerajaan tersebut. Baru pada abad XVI melalui perang besar antara kerajaan Kutai Kertanegara pada masa pemerintahan Aji Pangeran Sinum Panji Ing dengan Kerajaan Kutai Mulawarman (Martadipura) pada masa pemerintahan Raja Darma Setia. Dalam pertempuran tersebut Raja Darma Setia mengalami kekalahan dan gugur di tangan Raja Kutai Kertanegara Aji Pangeran Sinum Panji, yang kemudian berhasil menyatukan kedua kerajaan Kutai Tersebut sehingga wilayahnya menjadi sangat luas dan nama kerajaannyapun berubah menjadi Kerajaan Kutai Kertanegara Ing Martadipura yang kemudian menurunkan Dinasti Raja-raja Kutai Kertanegara sampai sekarang.

B. Raja-Raja Yang Pernah Berkuasa Di Kerajaan Kutai 1. Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri) 2. Maharaja Asmawarman (anak Kundungga) 3. Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman) 4. Maharaja Marawijaya Warman 5. Maharaja Gajayana Warman 6. Maharaja Tungga Warman 7. Maharaja Jayanaga Warman 8. Maharaja Nalasinga Warman 9. Maharaja Nala Parana Tungga Warman 10. Maharaja Gadingga Warman Dewa 11. Maharaja Indra Warman Dewa 12. Maharaja Sangga Warman Dewa 13. Maharaja Candrawarman 14. Maharaja Sri Langka Dewa Warman 15. Maharaja Guna Parana Dewa Warman 16. Maharaja Wijaya Warman 17. Maharaja Sri Aji Dewa Warman 18. Maharaja Mulia Putera Warman 19. Maharaja Nala Pandita Warman

20. Maharaja Indra Paruta Dewa Warman 21. Maharaja Dharma Setia Warman

C. Kehidupan Sosial Masyarakat Kerajaan Kutai 1. Kehidupan Sosial Pada kerajaan Kutai memiliki golongan masyarakat yang telah menguasai bahasa sansekerta dan bisa menulis huruf Pallawa yaitu golongan para Brahmana. Golongan yang lain ialah suatu golongan ksatria yang terdiri atas kerabat dari Raja Mulawarman. Pada masyarakat kutai akan sendiri merupakan suatu golongan penduduk yang masih erat memegang teguh suatu kepercayaan asli dari leluhur mereka. Mulawarman kemudian menjadi penganut agama hindu syiwa dan golongan para brahmana. 2. Kehidupan politik Kudungga tak dianggap menjadi sebagai pendiri dari dinasti karena menggunakan konsep keluarga raja di zaman tersebut masih terbatas di para keluarga raja yang sudah menyerap kebudayaan india pada setiap kehidupan dalam sehari-hari. Raja mulawaranman juga menciptakan adanya stabilitas politik dimana pada masa pemerintahannya tersebut. Itu terlihat dari adanya Yupa yang menyebutkan bahwa Mulawarman menjadi raja berkuasa, kuat dan bijaksana. 3. Kehidupan ekonomi Kehidupan ekonomi di Kerajaan Kutai dapat diketahui dari dua hal berikut ini : a. Letak geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India.

Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk

disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian. b. Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.

D. Peninggalan Sejarah Kerajaan Kutai 1. Singgasana Sultan adalah salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang masih terjaga sampai saat ini. Benda ini diletakan di Museum Mulawarman. Pada zaman dahulu Singgasana ini digunakan oleh Sultan Aji Muhammad Sulaimanserta raja-raja Kutai sebelumnya. Sultan aji muhhammad yang namanya sekarang di jadikan nama bandara internasional balikpapan sepinggan sejak tahun 2014. Singgasana Sultan ini dilengkapi dengan payung serta umbul-umbul serta peraduan pengantin Kutai Keraton. 2. Kering Bukit Kang merupakan keris yang digunakan oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama. Berdasarkan cerita dari masyarakat menyebutkan bahwa putri ini merupakan putri yang ditemukan dalam sebuah gong yang hanyut di atas bambu. Di dalam gong tersebut terdapat bayi perempuan, telur ayam dan sebuah kering. Kering ini diyakini sebagai Keris Bukit Kang. 3. Kura-kura emas. Benda yang memiliki ukuran sebesar kepalan tangan ini ditemukan di daerah Long Lalang, daerah yang berada di hulu Sungai Mahakam. Dari riwayat yang diketahui benda ini merupakan persembahan dari seorang pangeran dari Kerajaan China untuk Putri Raja Kutai, Aji Bidara Putih. Kura-kura emas ini merupakan bukti dari pangeran tersebut untuk mempersunting sang putri. 4. Pedang Sultan Kutai terbuat dari emat padat. ciri ciri dari pedanh sultan kutai ini terdapat pada corak gagang pedang terdapat ukiran gambar seekor harimau yang siap untuk menerkam mangsanya. kemudian pada bagian ujung pedang terdapat hiasan seekor buaya. Namun anda tidak akan menemukan pedang sultan kutai ini di museum Mulawarman kutai, namun tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. 5. Kalung Ciwa yang ditemukan oleh pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Kalung ini ditemukan oleh seorang penduduk di sekitar Danau Lipan Muara Kaman pada tahun 1890. Saat ini Kalung Ciwa masih digunakan sebagai perhiasan oleh sultan dan hanya dipakai ketika ada pesta penobatan sultan baru.

6. Ketopong adalah mahkota yang biasa dipakai oleh Sultan Kerajaan Kutai yang terbuat dari emas. Ketopong ini memiliki berat 1,98 kg dan saat ini masih tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Benda bersejarah yang satu ini ditemukan di Mura Kaman, Kutai Kartanegara pada tahun 1890. Sedangkan yang dipajang di Museum Mulawarman merupakan ketopong tiruan. 7. Prasasti Yupa merupakan salah satu bukti sejarah Kerajaan Kutai yang paling tua. Dari prasasti inilah diketahui tentang adanya Kerajaan Kutai di Kalimantan. Di dalam prasasti ini terdapat tulisan-tulisan yang menggunakan bahasa Sansekerta dan juga aksara/huruf Pallawa. Isi dari Prasasti Yupa mengungkapkan sejarah dari Kerajaan Hindu yang berada di Muara Kaman, di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Secara garis besar prasasti tersebut menceritakan tentang kehidupan politik, sosial dan budaya Kerajaan Kutai. ini tulisan yang tertulis di prasati yupa.

E. Keruntuhan Kerajaan Kutai Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.Kerajaan. Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kerajaan Kutai berada di kalimantan Timur, yaitu di sungai hulu Mahakam. Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama tempat penemuan prasasti, yaitu didaerah Kutai. Kaltim telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapatkan pegaruh Hindu adalah beberapa penemuan berupa batu bertulis atau Prasasti. Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut Yupa. Yupa ini berfungsi utuk mengikat hewan Korban. Korban itu merupakan pwersembahan rakyat kepada para Dewa yang dipujanya. Kehidupan sosial dan budayanya pun sangat menjujung tinggi nilai kebudayaan yang ada. Kehidupan ekonomi masyarakat kutai sangat makmur, dengan bukti bahwa Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian. Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Masa keruntuhan Kerajaan Kutai runtuh ketika Raja Dharma Setia tewas ditangan Raja Kutai Kartanegara. Raja Dhamarmasetia adalah anak dari Raja Mulawarman, cucu dari Raja Asmawarman, buyut dari Raja Kudungga. Dan Raja Dharma Setia adalah Raja terakhir diKerajaan Kutai.

B. Saran Kita sebagai masyarakat Indonesia harus mencintai budaya budaya yang ada saat ini. Peninggalan-peninggalan yang begitu besar di Indonesia membuktikan bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya akan budaya. Dengan cara merawat, melestarikan dan tidak merusak budaya yang ada itu juga merupakan bukti cinta kita terhadapan peninggalan budaya di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA http://ratnafitri11ips517.blogspot.co.id/2012/11/makalah-kerajaan-kutai.html https://www.pdfcoke.com/doc/294934471/MAKALAH-KERAJAAN-KUTAI http://myschool039.blogspot.co.id/2015/10/makalah-kerajaan-kutai.html http://myblogberbagikaryatangan.blogspot.co.id/2015/02/contoh-makalahtentang-kerajaan-kutai.html http://informasiana.com/sejarah-kerajaan-kutai-yang-lengkap-selamat-membaca/ http://samarindaguide.com/peninggalan-kerajaan-kutai/ http://jagosejarah.blogspot.co.id/2015/12/sejarah-kerajaan-kutai.html

Related Documents


More Documents from "Dendi Sanjaya"

Cheat Pes 2019.docx
October 2019 16
Makalah Kerajaan Kutai.docx
October 2019 14
Surat Kesehatan 2.pdf
October 2019 12
Filkom.docx
June 2020 5