Makalah Katarak.docx

  • Uploaded by: yoga adie
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Katarak.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,016
  • Pages: 6
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau terjadi akibat keduaduanya. (Ilyas,2009) Di Indonesia hasil survei kebutaan dengan menggunakan metode Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) yang baru dilakukan di 3 provinsi (NTB, Jabar dan Sulsel) tahun 2013 -2014 didapatkan prevalensi kebutaan pada masyarakat usia > 50 tahun rata-rata di 3 provinsi tersebut adalah 3,2 % dengan penyebab utama adalah katarak (71%). (www.depkes.go.id/2016) Katarak pada umumnya merupakan penyakit usia lanjut dan pada usia di atas 70 tahun, dapat diperkirakan adanya katarak dalam berbagai derajat, namun katarak dapat juga diakibatkan oleh kelainan konginetal, atau penyulit penyakit mata lokal menahun. (Anas Tamsuri, 2012)

B. Rumusan Masalah a. Apa definisi katarak ? b. Bagaimana patofisiologi katarak ? c. Apa etiologi dari penyakit katarak ? d. Apa saja klasifikasi penyakit katarak ? e. Bagaimana penatalaksanaan medis penyakit katarak ? f. Apa saja tanda dan gejala katarak ?

C. Tujuan a. Untuk mengetahui definisi katarak. b. Untuk mengetahui patofisiologi katarak. c. Untuk mengetahui etiologi dari penyakit katarak. d. Untuk mengetahui klasifikasi penyakit katarak. e. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis penyakit katarak. f. Untuk mengetahui tanda dan gejala katarak.

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Katarak Katarak berasal dari bahasa Yunani “kataraarrhakies” yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia, katarak disebut bular, yaitu penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat dehidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat keduanya (Ilyas, 1999: 207). Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama. (Anas Tamsuri, 2012)

B. Patofisiologi Katarak Secara kimiawi, pembentukkan katarak ditandai oleh berkurangnya ambilan oksigen dan bertambahnya kandungan air yang kemudian diikuti dengan dehidrasi. Kandungan natrium dan kalsium bertambah, sedangkan kandungan kalium, asam askorbat, dan protein berkurang. Lensa yang mengalami katarak tidak mengandung glutation. Usaha mempercepat atau memperlambat perubahan kimiawi ini dengan cara pengobatan belum berhasil, dan penyebab maupun implikasinya tidak diketahui. Akhir-akhir ini, peran radiasi sinar ultraviolet sebagai salah satu faktor dalam pembentukan katarak senil, tampak lebih nyata. Penyelidikan epidemiologi menunjukkan bahwa di daerah-daerah yang sepanjang tahun selalu ada sinar matahari yang kuat, insiden kataraknya meningkat pada usia 65 tahun atau lebih. Pada penelitian lebih lanjut, ternyata sinar ultraviolet memang mempunyai efek terhadap lensa. (Anas Tamsuri, 2012)

C. Etiologi Katarak Pada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui. Katarak biasanya terjadi pada usia lanjut dan bisa diturunkan. Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan beracun lainnya. Katarak bisa disebabkan

oleh : cedera mata penyakit metabolik misalnya diabetes, obat-obatan tertentu misalnya : kortikosteroid. (NANDA, 2015) Katarak disebabkan oleh berbagai faktor seperti : (Anas Tamsuri,2012) 1.

Fisik

2.

Kimia

3.

Penyakit predisposisi

4.

Genetik dan gangguan perkembangan

5.

Infeksi virus di masa pertumbuhan janin

6.

Usia

D. Klasifikasi Katarak 1) Berdasarkan pada usia, katarak dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Katarak konginetal, katarak yang sudah terlihat pada usia kurang dari satu tahun. 2. Katarak juvenil, katarak yang terjadi setelah usia 1 tahun. 3. Katarak senil, katarak setelah usia 50 tahun.(Ilyas, 1999:208)

2) Berdasarkan penyebabnya, katarak dibedakan menjadi : 1. Katarak traumatika : katarak yang terjadi akibat rudapaksa atau trauma baik karena trauma tumpul maupun tajam. Rudapaksa ini dapat mengakibatkan katarak pada satu mata (katarak monokular). Penyebab katarak ini antara lain karena radiasi sinar X, radiaktif, dan benda asing. 2. Katarak toksika : merupakan katarak yang terjadi akibat adanya pajanan dengan bahan kimia tertentu. Selain itu, katarak ini dapat juga terjadi karena penggunaan obat seperti kostikosteroid dan chlorpromazine. 3. Katarak komplikata : katarak terjadi akibat gangguan sistemik seperti diabetes millitus hipoparatiroidisme, atau akibat kelainan lokal seperti uveitis, galukoma, dan miopia atau proses degenerasi pada satu mata lainnya. (Anas Tamsuri, 2012)

E. Penatalaksanaan 1. Penatalaksanaan Non-Bedah a. Terapi penyebab katarak

Pengontrolan diabetes melitus, menghentikan konsumsi obat – obatan yang bersifat kataraktogenik seperti kortikosteroid, fenotiasin , dan miotik kuat, menghindari iradiasi ( inframerah atau sinar X ) dapat memperlambat atau mencegah terjadinya proses kataraktogenesis. b. Memperlambat Progresivitas. c. Penilaian terhadap perkembangan Visus pada Katarak Insipiden dan Imatur 1) Refraksi ; dapat berubah sangat cepat , sehingga harus sering dikoreksi. 2) Pengaturan pencahayaan ; pasien dengan kekeruhan di bagian perifer lensa ( area pupil masih jernih ) dapat diinstruksikan menggunakan pencahayaan yang terang. Berbeda dengan kekeruhan lensa di bagian sentral, cahaya remang yang akan ditempatkan disamping dan sedikit di belakang kepala pasien yang akan memberikan hasil terbaik. 3) Penggunaan kacamata gelap; pada pasien dengan kekeruhan lensa dibagian sentral, hal ini akan memberikan hasil yang baik dan nyaman apabila beraktivitas di luar ruangan. 4) Midriatil, dilatasi pupil akan memberikan efek positif pada lataral aksila dengan kekeruhan yang sedikit. Midriatil seperti fenilefrin 5 % atau tropikamid 1% dapat memberikan penglihatan yang jelas.

2. Pembedahan Katarak Indikasi penatalaksanaan bedah pada kasus katarak mencangkup : a. Indikasi visus, merupakan indikasi paling sering. b. Indikasi medis. c. Indikasi kosmetik.

F. Tanda dan Gejala Katarak 1. Penglihatan akan suatu objek benda atau cahaya menjadi kabur, buram. Bayangan benda terlihat seakan seperti bayangan semu atau seperti asab. 2. Kesulitan melihat pada malam hari. 3. Mata terlalu sensitif bila terkena cahaya. 4. Bayangan cahaya yang ditangkap seperti sebuah lingkaran. 5. Membutuhkan pasokan cahaya yang cukup terang untuk membaca atau beraktifitas lainnya.

6. Sering mengganti kaca mata atau lensa kontak karena merasa sudah tidak nyaman menggunakannya. 7. Warna cahaya memudar dan cenderung berubah warna saat melihat, misalnya cahaya putih yang ditangkap menjadi cahaya kuning. 8. Jika melihat hanya dengan satu mata, bayangan benda atau cahaya terlihat ganda. ( NANDA, 2015 )

Pencegahan Katarak 1. Dianjurkan banyak mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin A, Vitamin C, Vitamin E. 2. Tidak merokok dan meminum minuman beralkohol. 3. Rajin olahraga. 4. Mengatur pola makan. Misal : jangan mengonsumsi gula berlebih, dan garam berlebih.

DAFTAR PUSTAKA Tamsuri Anas. 2010. Klien Gangguan Mata & Penglihatan : Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC.

Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MeadiAction.

http://www.depkes.go.id/article/view/16011100003/katarak-sebabkan-50-kebutaan.html Diakses pada tanggal : 24 Februari 2018 pukul : 16.00 WIB

Ilyas, S., 2009. Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Related Documents

Makalah
June 2020 40
Makalah
July 2020 39
Makalah
October 2019 94
Makalah
July 2020 62
Makalah
November 2019 85
Makalah
October 2019 95

More Documents from ""