Makalah Kapasitas Produksi.docx

  • Uploaded by: Rischa Putri AS
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Kapasitas Produksi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,332
  • Pages: 21
MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

KAPASITAS PRODUKSI Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Operasional Dosen: Peni Ikhtiyarti Nugraheni, SE, MM.

Disusun Oleh:

1. Rischa Putri Ardi Suryani

(2017113020049)

2. Muhamad Aprian Ramadhan (2017113020028)

JURUSAN MANAJEMEN INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS AHMAD DAHLAN JAKARTA 2019

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim, terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT atas kesehatan dan rezeki yang telah diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik, lancar dan Alhamdulillah selesai tepat pada waktunya. Dalam makalah Manajemen Operasional ini kami akan membahas tentang “Kapasitas Produk” Makalah ini kami buat dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Operasional. Kami berharap para pembaca mampu memahami apa itu Kapasitas Produk, berbagai jenis kapasitas dan mampu menghasilkan kapasitas-kapasitas yang efektif didalam manajemen operasional ini. Dapat pula menerapkan bagaimana perencanaan-perencanaan kapasitas yang baik dan benar yang dapat memajukan suatu perusahaan maupun sebuah organisasi yang para pembaca miliki. Demikian penyusunan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai pembuat, maupun bagi para pembaca dan dapat dijadikan bahan pelajaran dalam mata kuliah “Manajemen Operasional”.

Jakarta,

Maret 2019

Penulis

1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 1 BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3 1.1.

LATAR BELAKANG ............................................................................................ 3

1.2.

RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 4

1.3.

TUJUAN .................................................................................................................. 4

BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................................... 5 2.1.

Pengertian Kapasitas Dan Kapasitas Desain Efektif .......................................... 5

2.1.1

Pengertian Perencanaan Kapasitas ...................................................................... 7

2.2

Kapasitas Dan Strategi.......................................................................................11

2.2.1

Pertimbangan Kapasitas ..................................................................................... 12

2.3

Mengelola Permintaan ....................................................................................... 13

2.4

Analisis Titik Impas ........................................................................................... 14

2.5

Analisis Break - Even .......................................................................................... 15

2.6

Konsep Kapasitas ................................................................................................. 16

2.7

Perencanaan Kebutuhan Kapasitas ................................................................... 17

BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................... 19 A.

SIMPULAN .......................................................................................................... 19

B.

SARAN .................................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 20

2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG Ketika membangun sebuah perusahaan, manajemen berharap bahwa kapasitas yang

diramalkan (banyaknya produk-produk, fasilitas, teknologi dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk kegiatan perusahaan) akurat dan cukup untuk pengoperasian di atas titik impas. Bagaimanapun, pada banyak perusahaan bahkan ketika beroperasi pada kapasitas penuh, titik impas tidak dapat dicapai dan tambahan pendanaan harus dilakukan. Oleh karena itu adanya Perencanaan Kapasitas Produksi atau Production Capacity Planning merupakan salah satu proses yang penting dalam suatu sistem produksi. Kapasitas itu sendiri dapat diartikan sebagai hasil produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. Dalam Manajemen Operasional, Kapasitas Produksi perlu ditentukan dan direncanakan dengan baik sehingga dapat memenuhi permintaan pelanggan. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumennya tersebut, sering kali perusahaan di hadapkan oleh berbagai masalah seperti terbatasnya faktor-faktor produksi. Untuk itu faktor-faktor produksi itu harus di kelola melalui manajemen perusahaan yang baik yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Sehingga dalam suatu produksi di butuhkan keperhatian terhadap ketersediaan kapasitas yang ada. Perencanaan kapasitas di anggap sebagai suatu hal yang penting dalam menentukan kapasitas yang harus dibutuhkan dalam suatu perusahaan tersebut.

3

1.2.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan kapasitas? 2. Apa saja hal-hal yang harus dipertimbangan dalam kapasitas? 3. Apa saja alat yang dibutuhkan untuk menentukan keputusan kapasitas? 4. Bagaimana konsep kapasitas? 5. Bagaimana perencanaan kebutuhan kapasitas?

1.3.

TUJUAN

1. Memahami perencanaan kapasitas. 2. Memahami pentingnya perencanaan kapasitas bagi suatu perusahaan. 3. Memahami analisi-analisis yang terdapat dalam keputusan perencanaan. 4. Menjelaskan konsep kapasitas. 5. Memberikan informasi perencanaan kebutuhan kapasitas.

4

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kapasitas Dan Kapasitas Desain Efektif Kapasitas merupakan hasil produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. Kapasitas mempengaruhi sebagian besar biaya tetap dan menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Jika fasilitas terlalu besar, maka sebagian besar fasilitas menganggur dan akan terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada produk yang ada atau pelanggan. Jika fasilitas terlalu kecil, pelanggan bahkan pasar keseluruhan

akan

hilang.

Oleh

karena

itu,

penetapan

ukuran

fasilitas sangat

menentukan tujuan pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian investasi tinggi. Kapasitas adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran (output) per satuan waktu. Pengertian kapasitas ini harus dilihat dari tiga perspektif agar lebih jelas, yaitu: Kapasitas Desain

: Output maksimum sistem secara teoritis dalam suatu periode waktu

tertentu. Kapasitas Desain biasanya dinyatakan dalam suatu tingkatan tertentu, seperti jumlah tonase baja yang dapat diproduksi setiap minggu, setiap bulan, atau setiap tahun. Sebagian besar organisasi mengoperasikan fasilitasnya pada tingkat yang lebih rendah dari kapasitas desain. Mereka melakukannya karena mereka menyadari bahwa mereka dapat beroperasi secara lebih efisien bila sumber daya tidak digunakan hingga batas maksimum. Bahkan mereka berharap untuk beroperasi pada sekitar 82% dari kapasitas desain. Konsep ini disebut sebagai kapasitias efektif

5

Kapasitas Efektif

: Kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan

dengan keterbatasan operasi yang ada sekarang. Kapasitas efektif sering kali lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin telah didesain untuk versi produk sebelumnya atau bauran produk yang berbeda daripada yang sekarang sedang di produksi. Dua pengukuran kinerja sistem biasanya bermanfaat : utilisasi dan efisiensi. Utilisasi adalah persentase kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai sedangkan efisiensi adalah persentasi kapasitas efektif yang sesungguhnya telah dicapai. Kapasitas menentukan : Persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar biaya tetap. Menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi atau apakah fasilitas yang ada berlebihan. Jika kapasitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan menganggur dan akan terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada produksi yang ada. Kapasitas dihitung berdasarkan = (jumlah dari mesin atau pekerja) x (jumlah waktu kerja) x (waktu penggunaan) x (efisiensi). Dalam produksi dan manajemen operasi, terdapat tiga tipe dari kapasitas yaitu: 1. Potential Capacity, Kapasitas yang dapat dibentuk untuk membantu pimpinan untuk mengambil keputusan. Ini merupakan inti dari keputusan jangka panjang yang tidak akan terpengaruh oleh manajemen produksi per hari. 2. Immediate Capacity, Jumlah dari kapasitas produksi yang dapat dibentuk menjadi tersedia dalam jangka waktu yang singkat. Ini merupakan kapasitas maksimum dari kapasitas Potensial (diasumsikan digunakan secara produktif). 3. Effective capacity, Merupakan suatu konsep penting. Tidak seluruh kapasitas produksi sesungguhnya dapat digunakan atau terbuang. Ini merupakan hal penting untuk seorang manager produksi untuk apakah

6

kapasitas sesungguhnya dapat tercapai. Perbedaan antara kapasitas dari sebuah organisani dan permintaan dari seluruh pelanggan adalah mengenai ketidakefisien, begitu juga ketika sumber tidak dapat digunakan atau tidak dapat dipenuhi oleh customer.Permintaan untuk kapasitas sebuah organisasi bervariasi berdasarkan perubahan produk yang tersedia, seperti peningkatan dan penurunan kuantitas produksi dari produk yang tersedia, atau menciptakan produk yang baru. Penggunaan yang terbaik dari kapasitas yang tersedia dapat memenuhi pembaharuan dalam overall equipment effectiveness (OEE). Kapasitas dapat meningkat melalui pengenalan teknik baru, peralatan dan bahan, penambahan jumlah tenaga kerja atau mesin, peningkatan jumlah jam kerja, atau penyediaan fasilitas produksi.

2.1.1 Pengertian Perencanaan Kapasitas Pengertian Perencanaan Kapasitas, Perencanaan kapasitas adalah proses untuk memutuskan kebutuhan kapasitas produksi oleh perusahaan untuk mempertemukan perubahan permintaan setiap produk. Tujuan Perencanaan Kapasitas, Tujuan perancanaan kapasitas adalah pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi, dimana penetapan ukuran fasilitas sangatlah menentukan. Perencanaan Kapasitas dapat Dilihat dalam tiga Horizon waktu: Mengubah Kapasitas Perencanaan Panjang

Jangka Menambah fasilitas

Menggunakan Kapasitas *

Menambah peralatan yang memiliki lead time panjang

Perencanaan menengah

Jangka Subkontrak

Menambah karyawan

Menambah peralatan

Menambah atau menggunakan

Menambah shift

persediaan

7

Perencanaan

Jangka *

Pendek

Penjadwalan tugas Penjadwalan karyawan Penjadwalan mesin

*Terdapat pilihan yang sangat terbatas Kapasitas jangka pendek (< 3 bulan) Perencanaan kapasitas jangka pendek –kurang dari tiga bulan . ini dikaitkan pada proses penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuian – penyesuian untuk menghapus ‘’ variance’’ antara keluaran yang direncanakan dan keluaran nyata . keputusan perencanaan mencakup alternatif – alternatif seperti kerja lembur, pemindahan personalia, penggantian routing produksi

Kapasitas jangka menengah (3-8 bulan) Perencanaan kapasitas jangka menengah (intermediet range), rencana-rencana bulanan atau kuartalan untuk 3 sampai dengan 8 bulan yang akan datang. Dalam hal ini, kapasitas juga bervariasi karena alternative-alternative seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja dan peralatan-peralatan bukan utama. Perencanaan kapasitas jangka menengah merupakan perencanaan dengan tenggat waktu 3 hingga 8 bulan. Berbeda dengan perencanaan kapasitas jangka pendek yang hanya berfokus pada penggunaan kapasitas yang ada, pada jangka menengah perusahaan melakukan dua pendekatan, yaitu pertama dengan mengoptimalkan kapasitas yang ada dan mencoba perlahan mengubah kapasitas yang ada. Dalam menggunakan kapasitas, perusahaan dapat melakukan penambahan karyawan atau pembuatan persediaan. Sedangkan pendekatan mengubah kapasitas dilakukan dengan sub kontrak, menambah perlatan, atau menambah shift.

Kapasitas jangka panjang (>1 tahun) Perencanaan kapasitas jangka panjang (long time) – lebih dari satu tahun. Di mana sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau

8

menyelesaikan, seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan persetujuan manajemen puncak.

Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek Perncanaan kapasitas jangka pendek diguakan untuk menangani secara ekonomis halhal yang sifatnya mendadak di masa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek. Kebanyakan perusahaan tidak beroperai penuh selama 24 jam per hari dan tidak pernah beroperasi penuh tujuh hari per minggu. Jika perusahaan beroperasi penuh delapan jam per hari (satu shif) dan lima hari per minggu, maka kapasitas normal jam kerja perusahaan adalah 40 jam per minggu. Namun demikian 40 jam per minggu bukanlah kapasitas maksimum yang dimiliki. Dalam banyak kasus perusahaan dimungkinkan untuk bekerja melebihi kapasitas norma;, sehingga kapasitas output maksimumnya lebih dari 40 jam kerja. Menghadapi kondisi seperti ini, untuk menambah atau menurunkan kapasitas mungkin perusahaan melakukan penambahan dan pengurangan jam kerja, melakukan sub-Kontrak dengan perusahaan lain apabila terjadi 1989.di perubahan permintaan. Untuk meningkatkan kapasitas jangka pendek terdapat lima cara yang dapat digunakan perusahaan (krajewzki & Ritzman): Meningkatkan jumlah sumber daya;  Penggunaan kerja lembur  Penambahan regu kerja  Memerikan kesempatan kerja secara part-time  Sub-Kontrak  Kontrak kerja

Memperbaiki penggunaan sumber daya:  Mengatur regu kerja

9

 Menetapkan skedul Memodifikasi produk:  Menentukan standar produk  Melakukan perubahan jasa operasi  Melakukan pengawasan kualitas Memperbaiki permintaan:  Melakukan perubahan harga  Melakukan perubahan promosi Tidak memenuhi permintaan:  Tidak mensuplai semua permintaan

Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang Perencanaan kapasitas jangka pajang merupakan strategi operasi dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. Misalnya, rencana untuk menurunkan biaya produksi per unit, dalam jangka pendek sangat sulit utuk dicapai karena unit produk yang dihasilkan masih berskala kecil, tetapi dalam jangka panjang rencana tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan kapasitas produksi. Persoalan yag timbul adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan agar biaya produksi seminimum mungkin. Penentuan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum perlu diperhatikan berbagai faktor seperti:  Pola permintaan jangka panjang  Siklus kehidupan produk yan dihasilkan Dalam kaitan dengan kapasitas jangka panjang, terdapat dua strategi yang dapat ditempuh perusahaan: Strategi melihat dan menuggu (wait and see strategy) Strategi ini dapat dikatakan pula sebagai strategi hati-hati, karena kapasitas produksi akan dinaikkan apabila yakin permintaan konsumen sudah naik. Strategi ini diperoleh dengan

10

pertimbangan bahwa, setiap kali terjadi kelebihan kapasitas perusahaan harus menanggung risiko karena investasi yang dilakukan hanya ditanggung dalam unit yang sedikit, akibatnya biaya produksi menjadi tinggi.

Strategi ekspansionis Strategi ekspansionis yaitu kapasitas selalu melebihi atau diatas permintaan. Dengan strategi perusahaan berharap tidak terjadi kekurangan produk di pasaran yang dapat menyebabkan adanya peluang masuknya produsen lain. Selain itu perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik dengan cara menjamin tersedianya produk di pasaran. Dalam kaitannya dengan definisi di atas maka perencanaan kapasitas berusaha untuk mengintegrasikan faktor – faktor produksi untuk meminimasi ongkos fasilitas produksi. Dengan kata lain, keputusan – keputusan yang menyangkut kapasitas produksi harus mempertimbangkan faktor – faktor ekonomis fasilitas produksi tersebut, termasuk di dalamnya efisiensi dan utilisasinya.

2.2 Kapasitas Dan Strategi Keuntungan secara terus-menerus didapatkan dari pembentukkan keunggulan bersaing, bukan hanya dari tingkat pengembalian keuangan yang baik pada proses tertentu.

Keputusan

kapasitas

harus

dipadukan

ke

dalam

misi

dan

strategi

organisasi. Investasi tidak dibuat sebagai pengeluaran tersendiri, tetapi sebagai bagian dari rencana yang terpadu yang dapat menempatkan perusahaan dalam posisi yang menguntungkan. Pertanyaan yang harus ditanyakan adalah “Apakah investasi ini pada akhirnya akan memikat pelanggan?” dan “Keunggulan bersaing apakah yang didapatkan (seperti fleksibilitas proses, kecepatan pengantaran, peningkatan kualitas dan lainnya)?” Kesepuluh keputusan MO begitu juga elemen organisasi lain terpengaruh oleh adanya perubahan kapasitas. Perubahan kapasitas akan berdampak pada penjualan dan arus kas, begitu juga kualitas, rantai pasokan (suply chain), sumber daya manusia, dan pemeliharaan.

11

2.2.1 Pertimbangan Kapasitas Sebagai tambahan pada integrasi dan investasi yang erat, ada empat pertimbangan yang khusus dalam keputusan kapasitas yang baik. 1. Ramalkan permintaan secara akurat, merupakan hal yang paling pokok dalam keputusan kapasitas.produk baru mungkin berupa acara live music di sebuah kafe yang meningkatkan permintaan pelayanan makanan eceran kafe tersebut. Apapun produk baru yang ada, prospeknya dan siklus produk yang ada sekarang harus ditentukan. Manajemen harus mengetahui produk mana yang harus ditambahkan dan produk mana pula yang harus dihentikan. 2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas, jumlah alternatif yang tersedia mungkin cukup banyak, tetapi setelah volume ditentukan, teknologi dapat dipandu oleh analisis biaya, kebutuhan sumber daya manusia, kualitas dan kemampuan (skills) 3. Temukan tingkat operasi yang optimum (volume). Teknologi dan peningkatan kapasitas sering menentukan ukuran optimum sebuah fasilitas. Kebanyakan bisnis memiliki ukuran optimal, paling tidak ditemukannya satu model bisnis baru.

4. Dibuat untuk perubahan didalam dunia yang cepat berubah, manajer operasi membuat fleksibilitas dalam peralatan dan fasilitas. Mereka mengevaluasi sensitivitas kebutuhan dengan menguji beberapa proyeksi pendapatan pada kedua sisi, bagian atas maupun bagian bawah resiko. Bangunan dan peralatan dapat didesain untuk mengakomodasi perubahan produk, pembaharuan produk, dan proses di masa yang akan datang. Apabila mengelola kapasitas secara strategis, manajer dapat mengelola permintaan secara taktis.

12

2.3

Mengelola Permintaan Walaupun terdapat peramalan yang baik danfasilitas yang dibangun sesuai dengan

peramalan tersebut, dapat pula terjadi ketidakcocokan antara permintaan yang aktual dan kapasitas yang tersedia. Hal ini dapat berarti permintaan melebihi kapasitas atau pun sebaliknya. Perusahaan Jika permintaan melebihi kapasitas, perusahaan dapat membatasi permintaan dengan cara menaikkan harga, mebuat penjadwalan dengan waktu yang panjang, dan mengurangi bisnis dengan keuntungan marginal. Jika sebaliknya, kapasitas melebihi permintaan perusahaan mungkin menginginkan untuk merangsang permintaan melalui pengurangan harga atau pemasaran yang agresif, atau mungkin menyesuaikan diri terhadap pasar melalui perubahan produk. Dalam beberapa kasus, manajemen merasa terbantu jika dapat menawarkan produk dengan pola permintaan yang saling melengkapi- yaitu, produk-produk dimana satu jenis memliki permintaan tinggi dan jenis lain memiliki permintaan yang rendah. Dapat memiliki beberapa pilihan: Berikut cara untuk meyesuaikan kapasitas dengan permintaan:

1.

Mengubah staff yang ada (menambah atau mengurangi jumlah karyawan)

2.

Menyesuaikan peralatan dan proses, meliputi pembelian mesin tambahan atau menjual bahkan menyewakan peralatan yang ada.

3.

Memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil produksi

4.

Mendesain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi

5.

Menambahkan fleksibilitas proses untuk memenuhi preferensi produk yang berubah secara lebih baik

6.

Menutup pabrik

13

2.4

Analisis Titik Impas Analisis titik impas merupakan alat penentu untuk menetapkan kapasitas yang harus

dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapat sebuah keuntungan. Bertujuan untuk menemukan sebuah titik, di mana biaya sama dengan keuntungan. Titik inilah yang disebut sebagai titik impas. Perusahaan harus beroperasi diatas tingkat ini untuk mencapai keuntungan. Titik impas merupakan titik dimana total biaya (TC atau Total Cost) sama dengan total pendapatan (TR atau Total Revenue). Titik impas itu sendiri bukan tujuan dari perusahaan, namun merupakan dasar acuan dalam penentuan kebijakan penjualan dan kebijakan produksi perusahaan. Biaya tetap adalah biaya yang tetap ada walau tidak ada satu unit pun barang yang diproduksi. Contohnya penyusutan, pajak, utang, dan pembayaran hipotek. Sedangkan, biaya variabel adalah biaya yang bervariasi sesuai dengan banyaknya unit yang diproduksi. Perusahaan yang memiliki produk tunggal, dimana nantinya akan diketahui berapa volunme penjualan perusahaan yang mencapai titik impasnya. Sehingga apabila penjualan melebihi titik tersebut maka perusahaan akan mendapatkan untung. Titik impas dihitung sebagai berikut:

Fixed cost BEP = -----------------------1 – (V-P)

14

Titik impas dalam unit: Fixed cost BEP = -----------------------P-V

Keterangan: Fixed cost = biaya tetap BEP = titik impas

2.5

V

= biaya variabel

P

= harga jual

Analisis Break - Even Analisis ini digunakan untuk menentukan berapa jumlah produk (dalam rupiah atau

unit keluaran) yang harus dihasilkan, agar perusahaan tidak mengalami kerugian (break even). Analisis ini merupakan peralatan yang berguna umtuk menjelaskan hubungan antara biaya, penghasilan, dan volume penjualan atau produksi. Untuk menghitung titik break even, perlu ditentukan terlebih dahulu biaya-biaya tetap dan biaya variabel untuk berbagai volume penjualan. Hal ini dapat dilakukan untuk operai keseluruhan atau proyek-proyek individual. Titik ini merupakan titik di mana penghasilan total sama dengan biaya total.

15

P x Q = F (V x Q) Keterangan: P = harga per unit Q = kuantitas yang dihasilkan F = biaya tetap total V = biaya variabel per unit Karena Q, kuantitas, dimana jumlahnya tidak diketahui, maka kita dapat menggunakan aljabar untuk merumuskan kembali persamaan ini, yaitu sebagai berikut: PQ = F + V F = (P – V) Q

F Maka diperoleh: Q = ----------------P–V

2.6

Konsep Kapasitas Adalah suatu tingkat keluaran kuantitas dalam periode tertentu dan merupakan

kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin terjadi selama periode waktu tersebut. Menurut T. Hani Handoko berbagai jenis kapasitas adalah sebagai berikut: 1. Design capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu untuk mana pabrik di rancang. 2. Rated capacity, tingkat keluaran per satuan waktu yang menunjukkan bahwa fasilitas secara teoritik mempunyai kemampuan memproduksinya. (Biasanya lebih besar daripada design capacity karena perbaikan-perbaikan periodik dilakukan terhadap mesin-mesin atau proses-proses). 3. Standard capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu yang ditetapkan sebagai “sasaran” pengoperasian bagi manajemen, supervisi, dan para operator mesin. Dapat

16

digunakan sebagai dasar bagi penyusunan anggaran. Kapasitas standar sama dengan rated capacity dikurangi cadangan keperluan pribadi standar, cadangan untuk pengawasan kualitas standar, dan sebagainya. 4. Actual dan / atau operating capacity, yaitu tingkat keluaran rata-rata atau per satuan waktu selama periode-periode waktu yang telah lewat. Ini adalah kapasitas standar kurang lebih cadangan-cadangan, penundaan, tingkat sisa nyata, dan sabagainya. 5. Peak capacity, yaitu jumlah keluaran per satuan waktu (mungkin lebih rendah daripada rated, tetapi lebih besar daripada standard) yang dapat di capai melalui maksimisasi keluaran, dan mungkin dilakukan dengan kerja lembur, menambah tenaga kerja, menghapuskan penunda-penundaan, mengurangi jam istirahat, dan sebagainya.

Kapasitas atau tingkat keluaran ini pada umumnya dinyatakan dalam satuan-satuan sebutan persamaan, seperti batang, ton, kilogram, meter atau jam kerja yang tersedia. Sedangkan satuan-satuan waktu yang sangat penting bagi perencanaan kapasitas, dapat dinyatakan dalam satuan seperti jam, hari, minggu, atau bulan.

2.7

Perencanaan Kebutuhan Kapasitas Dalam menentukan kebutuhan kapasitas di masa depan bisa menjadi prosedur yang

rumit, karena sebagian besar didsarkan pada permintaan di masa yang akan datang. Jika permintaan tersebut berupa barang dan jasa yang dapat diramalkan dengan tingkat ketepatan yang memadai, maka penentuan kebutuhan kapasitas dapat langsung dilakukan. Penentuan kapasitas biasanya membutuhkan dua tahap, yaitu: 1. Tahap pertama, permintaan masa depan diramalkan dengan model tradisional. 2. Tahap kedua, peramalan ini digunakan untuk menentukan kebutuhan kapasitas serta peningkatan ukuran untuk setiap penambahan kapasitas.

17

Permintaan biasanya terjadi secara bertahap dalam unit yang kecil, dimana penambahan kapasitas terjadi secara serentak dalam unit yang besar. Pertentangan ini sering menyulitkan perluasan kapasitas, sehingga kapasitas menetapkan batasan-batasan atas (jadwal produksi) dan menetapkan pula batasan bawah, karena selama periode penjualan rendah, maka tidak ekonomik untuk mengurangi kapasitas secara drastis. Kapasitas tenaga kerja dan kerja lembur untuk perluasan kapasitas. Bagi perusahaan biasanya tidak ekonomik untuk menambah dan mengurangi tenaga kerja dengan naik turunnya penjualan. Bukan berarti jumlah karyawan adalah sumber daya kapasitas yang tetap. Tetapi penyesuaian-penyesuain yang besar dapat dibuat tanpa harus menarik lebih banyak orang dan kemudian memutushubungan kerja dengan mereka. Ada pun kelebihan dan kelemahan menggunakan kapasitas tenaga kerja lembur diantaranya: Kelebihan 1. Menaikan upah kerja karyawan 2. Meminimalisir kebutuhan penarikan lebih banyak karyawan 3. Mengurangi resiko membutuhkan tenaga kerja ahli Kelemahan 1. Pendapatan upah karyawan bertambah secara terus menerus 2. Menurunnya produktivitas jika pekerjaan tidak diadsarkan dengan kecepatan mesin 3. Bila lembur dihilangkan, para karyawan akan merasa kehilangan dan dengan sengaja memperlambat kecepatan kerja. 4. Bila karyawan menolak kerja lembur, maka perusahaan harus mencari tenaga kerja tambahan yang terampil.

18

BAB 3 PENUTUP

A. SIMPULAN Perencanaan kapasitas berusaha untuk mengintegrasikan faktor- faktor produksi untuk meminimalisasi ongkos fasilitas produksi. dengan kata lain keputusan- keputusan yang menyangkut kapasitas produksi harus mempertimbangkan faktor-faktor ekonomis fasilitas produksi tersebut, termasuk didalamnya efisiensi dan utilitasinya.

B. SARAN Perencanaan kapasitas digunakan pada setiap perusahaan, tetapi perencanaan yang digunakan harus disesuaiakan dengan jenis produk yang diproduksi. Perencanaan kapasitas tergantung pada keputusan manajer di setiap perusahaan.

19

DAFTAR PUSTAKA Hadi, Musthofa.2008.http://markbiz.files.wordpress.com/2008/06/3-perencanaankapasitas.pdf [07 oktober 2012]. Handoko, Hani.1995.Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFEYogyakarta. Yesica-adicondro.blogspot.com

20

Related Documents


More Documents from "Anna Marthea Veronicha"