MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK BAKAT KHUSUS
Disusun oleh : 1. Rena Octaviana 17.04.0.004 2. Muhammad Ridho 17.04.0.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN TAHUN 2018
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kami Ucapkan kehadirat Alla Swt, yang telah melimpahkan hidayah dan kemudahan, yang atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Bakat Khusus” Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah perkembangan peserta didik. Dalam penyusunan makalah ini, kami menemukan hambatan dan kesulitan yang berupa keterbatasan ilmu kami mengucapakan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini mungkin masih ada yang kekurangan , baik pada teknis penulisan maupun materi yang disampaikan , mengingat akan kemampuan yang kami miliki... Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk mengevaluasi makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semuanya.
Batam , 29 Oktober 2018
Penulis
Daftar Isi Kata Pengantar……………………………………………………………………………….i Daftar Isi………………………………………………………………………………………ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………..1 1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................2 1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Bakat Khusus………………………………………………………………..3 2.2 Jenis – Jenis Bakat Khusus……………………………………………………………4 - 5 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Bakat……………………………………5 - 8 2.4 Kaitan antara bakat dan prestasi……………………………………………………….8 - 9 2.5 Cara Identifikasi dan Pengungkapan Bakat……………………………………………9 - 10 2.6 Cara Mengembangkan Bakat Khusus Anak…………………………………………..10 - 11 2.7 Upaya Orang Tua dan Guru dalam Pengembangan Bakat…………………………….11 - 12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….13 3.2 Saran…………………………………………………………………………………...13 Daftar Pustaka ………………………………………………………….............................14
ii
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Belajar ataupun bekerja pada bidang yang diminati terlebih lagi didukung dengan bakat serta talenta yang sesuai ,akan membawa gairah dan memberi kenikmatan dalam mempelajari atau menjalaninya. Sayangnya sering kali remaja memilih suatu jurusan atau bidang studi karena terbawa dan ikut teman-temannya,atau memilih memilih bidang yang lebih popular,tanpa sempat mencerna terlebih dahulu dan memahami bidang yang akan dipelajari,menjadi apa setelah selesai sekolah ataupun lebih jauh lagi mengenali bidang pekerjaan seperti apa yang bias digelutinya sesuai dengan latar belakang pendidikannya tersebut. Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang belajar atau dikemudian hari bisa bekerja dibidang yang diminatinya dan sesuai minat dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias. Bakat adalah bawaan, given from God, dan bakat adalah sesuatu yang dilatih. Sebelum memahami beberapa definisi dan pendekatan bakat yang juga diungkapkan beberapa ahli, ada baiknya kita yakini satu hal: yakin dan percayalah bahwa setiap insan di muka bumi ini telah memiliki bakat berupa anugerah cuma-cuma dari Sang Maha Kuasa. Beberapa istilah kerap dipakai ketika berbicara bakat secara spesifik, antara lain aptitude, talent/talenta, intelligence/inteligensi/kecerdasan, gifted/giftedness, dan sebagainya. Pada dasarnya istilah-istilah tersebut membawa makna bakat yang berkembang sesuai kebutuhan dan kepentingan. Namun sama-sama mengandung unsure bakat bawaan dan latihan. Misalnya yang dikemukakan Renzulli (1981), bakat merupakan gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan kreatifitas dan tanggung jawab. Kecerdasan, beserta aspek-aspeknya dapat diukur dengan tes psikologi, termasuk kemampuan intelektual umum dan taraf inteligensi. Aspek-aspek kemampuan intelektual, antara lain mencakup logika abstrak, kemampuan verbal, pengertian sosial, kemampuan numeriak, kemampuan dasar teknik dan daya ingat/ memori. Kreativitas, menurut Guilford (1956), dapat dinilai dari ciri-ciri aptitude seperti kelancaran, fleksibilitas dan orisinalitas, maupun ciri-ciri non-aptitude, antara lain temperamen, motivasi, serta komitmen menyelesaikan tugas dengan baik dan cermat.
1
1.2 Rumusan Masalah a. Apa Pengertian Bakat Khusus ? b. Apa Saja Jenis – jenis Bakat Khusus ? c. Apa Saja Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat ? d. Bagaimana kaitan antara bakat dan prestasi? e. Apa Saja Upaya Orang Tua dan Guru dalam Pengembangan Bakat?
1.3 Tujuan Penulisan a. Memahami pengertian dari bakat khusus b. Memahami jenis-jenis bakat khusus c. Mengetahui kaitan antara bakat dan prestasi d. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus e. Mengetahui upaya orang tua dan guru dalam perkembangan bakat
2
Bab II Pembahasan 2.1 Pengertian Bakat Khusus Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi ( potential ability ) yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih potensial atau masih laten, bakat memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud menurut ( Utami Munandar 1992 ). Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbada dengan kapasitas (capacity) dengan sinonimnya, yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di masa yang akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal ( Conny Semiawan 1987 ). Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baikyang bersifat umum maupun yang bersifat khusus ( Conny Semiawan 1987 ). Bakat umum apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat umum. Misalnya bakat intelektual secara umum, sedangkan bakat khusus apabila kemampuan bersifat khusus. Misalnya bakat akademik, social, dan seni kinestetik. Bakat khusus biasanya disebut talent sedangkan bakat umum (intelektual) biasanya disebut gifted . Bakat adalah tingkat kemampuan yang tinggi yang berhasil dicapai seseorang dalam keterampilan tertentu, demikian menurut (Tedjasaputra, 2003). Menampilkan bakat dibutuhkan motivasi kuat yang disebut minat, yakni kebebasan seseorang memilih segala sesuatu yang disukai, disenangi dan ingin dilakukan. (Gardner 1993) mengganti istilah bakat dengan “ kecerdasan “ yang berupa kecerdasan umum maupun kecerdasan khusus. Sedikitnya ada sembilan kecerdasan atau bakat yang mungkin dimiliki seseorang, yakni logical mathematical, linguistic/verbal, visual spatial, musical, bodilykinesthetic, interpersonal, intrapersonal, natural, dan moral/ spiritual. Teori Gardner ini menjadi pegangan bahwa setiap orang memiliki bakat unik dan berbeda. Orang tidak dapat dipaksa berprestasi di luar bakat bakat khusus yang dimilikinya.
3
2.2 Jenis – Jenis Bakat Khusus Bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya . Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang, yaitu
Bakat akademik khusus Bakat akademik khusus misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numeric), Logika bahasa, dan sejenisnya. Dalam hal ini kita dapat menggunakan tes prestasi akademis. Tes ini bertujuan mengukur pembelajaran pengetahuan tentang fakta dan prinsip, dan kemampuan untuk menerapkannya dalam situasi sehari-hari. Tes prestasi akademik dimaksudkan untuk mengukur prestasi belajar sehubungan denagn kinerja pada mata ajaran disekolah
Bakat kreatif – produktif Bakat khusus dalam bidang kreatif – produktif artinya bakat dalam menciptakan sesuatu yang baru misalnya menghasilkan rancangan arsitektur baru, menciptakan teknologi terbaru dan lainnya. Alat untukj mengisentifikasi bakat ini yang berlaku di Indonesia diantaranya kreativitas verbal tes ini terdiri dari enam subtes yang mengukur dimensi berfikir divergen yakni : tes permulaan kata, tes menyusun kata, tes membentuk kalimat tiga kata, tes sifat-sifat yang sama, tes macam-macam penggunaan, tes apa akibatnya.
Bakat seni Bakat khusus dalam bidang seni, misalnya mampu mengaransemen musik dan sangat dikagumi, menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukis dengan sangat indah dalam waktu singkat dan sejenisnya. Mengenali bakat seni bergantung pada metode observasi yang dinilai oleh ahli dalam bidang seni. Diharapkan ahli-ahli tersebut tidak hanya hanya menilai kemampuan reproduktif di bidang seni, tetapi juga kemampuan inovatif, melalui kecendrungan untuk dapat melepaskan diri dari bentuk seni yang konvensional tradisional.
4
Bakat kinestetik / psikomotorik, Bakat khusus kinestetik / psikomotorik, misalnya bakat dalam bidang sepak bola, bulu tangkis, tennis, dan keterampilan teknik. Dalam melakukan identifikasi psikomotorik, diperlukan pemahaman melalui kemampuan-kemampuan yang terkait dengan kemampuan psikomotorik yang akan diukur. Kemampuan-kemampuan tersebut adalah kemampuan intelekyual (seberapa baik pengetahuannya tentang gerakan-gerakan yang dilakukannya), tingkat perkembangan keseluruhsn badan (apakah badannya berkembang dengan normal), misalnya kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan lain-lain.
Bakat social Bakat khusus dalam bidang social misalnya sangat mahir melakukan negoisasi, mahir berkomunikasi,
dan sangat mahir dalam kepemimpinan.
Bakat sosisl
didefenisiakan oleh Marlan (Munandar 1992) sebagai bakat kepemimpinan yang tidak mencakup kemampuan intelektual, tetapi juga kepribadian. Berdasarkan tinjauan teori dan hasil riset ditemukan bahwa faktor yang paling erat kaitannya denagan kepemimpinan adalah: kapasitas, prestasi tanggung jawab, peran serta, status, dan situasi.
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Bakat Conny semiawan (1987) dan Utami munandar (1992) menegaskan bahwa berbeda dengan kemampuan yang menunjukkan pada suatu kinerja (perfonmance) yang dilakukan sekarang. Bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan dan latihan agar suatu kinerja dapat dilakuakan pada masa yang akan datang. Ada sejumlah factor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus yang secra garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu factor internal dan factor eksternal. Factor internal adalah factor yang berasal dari dalam diri individu .
Faktor – faktor internal 1. Minat Suatu bakat tidak akan berkembang dengan baik apabila anak yang bersangkutan tidak memiliki inters atau minat terhadap bakatnya. Misalnya saja, anak dengan bakat matematika, bakatnya tidak akan berkembang tanpa adanya ketertarikan atau minat sang anak terhadap hitung-hitungan. Anak dengan bakat musik tidak akan berkembang tanpa
5
ia memiliki ketertarikan terhadap irama dan nada. Apabila hal ini terjadi, maka orangtua perlu memberikan dorongan yang lebih pada anak agar bakat anak bisa terasah secara optimal. Kalau tidak mendapat dukungan dari orangtua atau dibangkitkan minatnya, bakat yang dimiliki anak tidak akan berkembang. Bisa saja anak tersebut agak lambat untuk mengembangkan kemampuannya, terutama ketika menyadari bahwa ia mempunyai bakat dalam bidang tertentu.
2. Motivasi Selain minat,bakat juga dipengaruhi oleh motivasi. Bakat anak kurang berkembang atau tidak menonjol apabila ia tidak memiliki motivasi atau dorongan dari dalam dirinya sendiri untuk kmengembangkan bakatnya tersebut. Motivasi berhubungan dengan kuatnya daya juang anak untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Contohnya jika kurang motivasi untuk menjadi olahragawan maka seorang anak dengan bakat sepak bola, menghadapi rintangan kecil saja dalam belajar sepak bola akan menghilang semanagatnya berlatih.
3. Value atau penilaian Value adalah bagaimana seorang anak memberi arti atau penilaian terhadap bidang bakat yang dimilikinya. Meskipun anak mengetahui bahwa ia memiliki suatu bakat dibidang tertentu. jika ia menganggap bakat tersebut kurang bernilai atau bahkan negatif dalam pandangannya, maka hal ini juga akan menghambat perkembangan bakatnya. Misalnya bakat anak dalam olahraga catur, jika anak memberi nilai negatif pada bakat ini atau menganggap bahwa menjadi atlet catur tidak begitu membanggakan, kurang terkenal dibanding bakat menyanyi, dan penilaian negatif lainnya maka bakat anak di bidang catur tersebut akan tetap terpendam. Jadi bisa disimpulkan bahwa meskipun bakat adalah suatu berkah yang dibawa seseorang dari lahir, bakat tersebut tidak memberi manfaat besar baginya selama anak yang bersangkutan tidak menghendaki bakat tersebut. Dalam hal ini diperlukan bimbingan, dan dorongan atau dukungan dari lingkungan, baik orangtua secara khusus dan masyarakat pada umumnya.
6
4. Kepribadian Anak yang berkembang sesuai bakatnya akan memiliki kepribadian yang lebih positif dibandingkan dengan anak yang tidak sesuai bakatnya. Keadaan ini disebabkan oleh sukses-sukses yang dialaminya, serta penggunaan bakatnya mempengaruhi penyesuaian emosionalnya.
Faktor – faktor eksternal 1. Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk memfasilitasi dalam mengekspresikan bakat yang dimiliki siswa, misalnya untuk bakat olahraga yaitu lapangan bermain, bakat musik yaitu alat musik, dan sejenisnya.
2. Lingkungan sosial melalui proses sosialisasi misalnya kebudayaan tertentu membentuk tingkah laku tertentu. Misalnya di Iran mungkin tidak dapat berkembang bakat seni musik, tari, dll. Karena disana misalnya tidak dibolehkan bernyanyi. Jadi kesempatan untuk mengekspresikan bakat tersebut sangat sedikit.
3. Lingkungan
edukasi,
pengembangannya
melalui
pendidikan
formal
seperti
sebagaimana diajarkan di sekolah.
4. Besar atau banyaknya latihan, pengembangan bakat melalui proses training atau latihan.
5. Hambatan-hambatan yang ada dalam lingkungan misalnya kemiskinan, cara pengasuhan anak yang khusus, dan sebagainya.
6. Kemungkinan untuk mengekspresikan atau mengutarakan bakat misalnya apakah diberikan kesempatan latihan yang cukup, apakah tersedia alat.
7
Individu yang memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal maupun eksternal, yaitu memiliki minat yang tinggi terhadap bidang yang menjadi bakat khususnya, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, memiliki daya juang tinggi, dan ada kesempatan maksimal untuk mengembangkan bakat khusus, maka akan muncul kemampuan berprestasi.
2.4 Kaitan antara bakat dan prestasi Perwujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi (Utami Munandar 1992), karena bakat dan kemampuan sangat menentukan prestasi seseorang. Orang yang memiliki bakat matematika diprediksi mampu mencapai prestsi yang menonjol dalam bidang matematika. Prestasi yang menonjol merupakan cerminan dari bakat khusus. Bakat khusus yang memperoleh kesempatan maksimal dan dikembangkan sejak dini serta didukung oleh fasilitas dan motivasi yang tinggi, akan dapat terealisai dalam bentuk prestasi unggul. Contoh konkret bakat yang tidak memperoleh kesempatan maksimal untuk berkembang adalah hasi penelitian yaumil agoes akhir (1999) yang menemukan bahwa sekitar 22% siswa SD dan SLTP menjadi anak yang Underachiever. Artinya, prestsi belajar yang mereka peroleh berada dibawah potensi atau bakat intelektual yang sesungguhnya mereka miliki. Bakat memang sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi sejauh mana itu akan terwujud menghasilkan suatu prestasi, masih banyak variabel yang menentukan.
2.5 Cara Identifikasi dan Pengungkapan Bakat
Peserta didik memiliki ketertarikan yang kuat pada bidang tertentu.
Tumbuhnya keinginan yang kuat untuk mencoba melakukan aktivitas dalam bidang atau keterampilan tertentu.
Apabila dalam kegiatan tersebut mereka menikmatinya dan cepat menguasai keterampilan bidang
8
Terdapat beberapa tes untuk mengenali bakat seseorang diantaranya
Tes bakat verbal yaitu untuk mengungkapkan atau mengukur bakat seseorang dalam berbahasa.
Test bakat numerical yaitu untuk mengungkapkan bakat seseorang dalam berpikir dengan angka – angka.
Test bakat skolastik yaitu untuk mengukur bakat seseorang dalam mata pelajaran.
Test bakat berpikir yaitu untuk mengukur bakat seseorang dalam memecahkan masalah meskipun tanpa petunjuk kata-kata maupun angka-angka
Test bakat klerikal yaitu untuk mengungkapkan bakat seseorang dalam memecahkan halhal yang berkaitan dengan ketatausahaan
Test bakat mekanik
yaitu untuk mengungkapkan bakat seseorang dalam hal yang
berkaitan dengan permesinan.
Test relasi ruang yaitu untuk mengungkapkan bakat seseorang dalam membentuk gambaran mental dari objek dimensi
Test bakat kemampuan berbahasa yaitu untuk mengukur bakat seseorang dalam berbahasa, menggunakan kalimat dan susunan tata bahasa yang benar
2.6 Cara Mengembangkan Bakat Khusus Anak Hal yang perlu diperhatikan untuk pengembangan bakat anak. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat sang anak :
Perhatian.
9
Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus. Sistem pendidikan yang menggunakan pola penyeragaman kurang baik untuk digunakan. Cernatilah berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak.
Motivasi. Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya agar anak lebih percaya diri. Dan tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
Dukungan Dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan terhadap mereka dan yakinkan mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus menerus. Selain itu dukunglah anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
Pengetahuan. Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di bidang tersebut.
Latihan Latihan terus menerus sangat baik untung perkembangan bakat anak agar bakat yang dipunya oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya bila anak diikutsertakan dengan ekstra kurikuler atau beri kegiatan yang lebih agar anak bisa terus latihan dengan bakatnya tersebut.
Penghargaan Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
Sarana Sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan bakat anak.
Lingkungan Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat anak. Karena itu usahakan anak selalu dekat dengan lingkungan yang mendukung bakat anak.
Kerjasama
10
Kerja sama antara orang tua, guru maupun anak sangat diperlukan mengingat waktu anak di sekolah hanya sedikit dan waktu yang anak luangkan di rumah lebih banyak.
Teladan yang baik Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka teladan yang baik sangat diperlukan. Misalnya kenalkan anak pada sosok Taufik Hidayat bila anak berbakat dalam bidang bulu tangkis, Utut Adianto bila anak berbakat dalam bidang catur dan sebagainya.
2.7 Upaya Orang Tua dan Guru dalam Pengembangan Bakat Guru sangat berperan penting dalam mengembangkan bakat siswa dalam berprestasi di sekolah. Kerjasama antara guru, orang tua sangat penting untuk mengembangkan bakat tersebut. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan antara orang tua , guru, adalah sebagai berikut :
Sejak usia dini cermati berbagai kelebihan, keterampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak
Bantu anak meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya
Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan serta pengalaman di berbagai bidang
Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang keunggulannya serta bidang-bidang lain yang berkaitan
Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya
Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain
Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak
11
Sediakan dan fasilitasi sarana bagi pengembangan bakat
Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya
Jalin hubungan baik serta akrab antara orang tua / guru dengan anak Menyalurkan bakat tersebut
Memberikan kesempatan untuk mengikuti lomba-lomba sesuai bakat yang dimiliki
12
BAB 3 Penutup 3.1 Kesimpulan Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun khusus. Disebut bakat khusus apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat khusus, misalnya bakat akademik, social, seni, kinestetik, dan sebagainya. Bakat khusus disebut talent, sedang bakat umum (intelektual) disebut gifted. Ada lima jenis bakat khusus yaitu bakat akademik khusus, bakat berpikir kreatif-produktif, bakat seni, bakat kinestetik / psikomotorik, dan bakat sosial. Perwujudan dari bakat adalah prestasi. Bakat dan kemampuan menentukan prestasi seseorang. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus adalah, minat, motif berprestasi, keberanian mengambil resiko, keuletan dalam menghadapi tantangan, dan kegigihan / daya juang yang tinggi dalam menghadapi kesulitan yang timbul. Factor-faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus adalah, kesempatam maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana yang memadai, dukungan dan dorongan orang tua, lingkungan tempat tinggal, dan pola asuh orang tua.
3.2 Saran Bakat khusus seharusnya dikembangkan dengan maksimal agar anak bisa berprestasi dalam segala bidang sesuai dengan bakat yang dimilikinya.Diharapkan orang tua jeli dalam melihat bakat khusus yang dimiliki oleh anak mereka, serta mereka mendukung secara optimal pengembangan bakat khusus tersebut, dengan memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengembangkan bakat khusus tersebut secara optimal . Diharapkan lingkungan sosial juga memberikan dukungan yang positif kepada anak yang berbakat dengan memberikan pelitan-pelatihan khusus sesuai dengan bakat nya tersebut, dan juga lingkungan memberikan apresiasi kepada anak yang berbakat dengan mengadakan lombalomba bagi mereka yang berbakat dan diberikan penghargaan bagi mereka yang berprestasi.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://myayuwahyuni.blogspot.com/2014/11/makalah-bakat-khusus-perkembangan.html https://www.pdfcoke.com/doc/30724866/makalah-bakat-khusus http://tokohtokohduniaku.blogspot.com/2015/03/makalah-perkembangan-pesertadidik_20.html https://ganiawanti.wordpress.com/2015/01/16/makalah-bakat-khusus-remaja/ https://newrulfajri.wordpress.com/tag/masih-banyak-variabel-yang-menentukan-2-4faktor-faktor-yang-memengaruhi-perkembangan-bakat-khusus-2-4-1-variabel-variabeldalam-diri-siswa-a-interes-atau-minat-minat-seseorang-akan-berpengaruh-ter/
14