Makalah Pengantar Ekonomi Makro “ pengangguran ” Dosen : Muhammad Nurhaulahuddin, S.E,M.Sc
Di Susun oleh : Raya Adha Riyani ( 171430019 )
Jurusan Asuransi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Maulana Hasanudin Banten Tahun Akademik 2018
Kata Pengantar
Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997, membuat kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal masalah pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbukan ekonomi ada, otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbukan ekonomi satu persen, tenaga kerja yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah. Bayangkan, pada 1997, jumlah pengangguran terbuka mencapai 4,18 juta. Selanjutnya, pada 1999 (6.03 juta), 2000 (5,81 juta), 2001 (8,005 juta), 2002 (9,13 juta), 2003 (11,35 juta). Sementara itu, data pekerja dan pengangguran menunjukkan, 2001 ; usia kerja (148,730 juta), angkatan kerja (100,779 juta), penduduk yang kerja (91,647 juta), pengangguran terbuka (9,132 juta), setengah penganggur terpaksa (28,869 juta), setengah penganggur sukarela tidak di ketahui jumlah pastinya. Hingga tahun 2002 saja telah banyak pengangguran, apalagi di tahun 2003 hingga 2007 pasti jumlah pengangguran semakin bertambah dan mengakibatkan kacaunya stabilitas perkembangan ekonomi Indonesia. Hal itulah yang membuat saya merasa tertarik untuk memngangkat sebuah tema mengenai masalah pengangguran terhadap ekonomi.
Serang, 20 Mei 2018 Penyusun
Permasalahan Sistem Ekonomi Indonesia Beserta Solusinya
Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang dalam mencari kerja atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pemecatan dan berusaha untuk memperoleh pekerjaan. Beberapa tujuan kebijakan pemerintah : 1. Tujuan bersifat ekonomi Tujuan untuk mengatasi pengangguran di dasarkan bnerdasarkan pertimbangan – pertimbangan yang bersifat ekonomi.
kepada
2. Menyediakan lowongan pekerjaan Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran merupakan usaha yang terus – menerus. Dengan perkataan lain, ia merupakan usaha dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Meningkatkan taraf kemakmuran rakyat Kenaikan kesempatan kerja dan pengurangan pengangguran sangat berhubung dengan pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat. Kenaikan kesempatan kerja menambah produksi nasional dan pendapatan nasional. 4. Memperbaiki pembagian pendapatan Pengangguran yang semakin tinggi menimbulkan efek yang buruk kepada keseratan pembagian pendapatan. maka semakin besar pengangguran, semakin banyak golongan tenaga kerja yang tidak mempunyai pendapatan. sebaliknya, pada kesempatan kerja yang tinggi tuntutan kenaikan upah akan semakin mudah di peroleh. 5. Tujuan bersifat sosial dan politik Tujuan untuk mengatasi masalah sosial dan politik tidak kalah pentingnya dengan tujuan yang bersifat ekonomi. 6. Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kesatabilan keluarga Ditinjau dari segi mikro, tujuan ini merupan hal yang sangat penting, apabila kebanayakan anggota dalam suatu rumah tangga tidak mempunyai pekerjaan, berbagai masalah akan timbul.
7. Menghindari masalah kejahatan
Di satu pihak pengangguran menyebabkan para pekerja kehilangan pendapat. Akan tetapi di lain pihak ketiadaan pekerjaantidak akan mengurangi kebutuhan untuk berbelanja. 8. Mewujudkan kestabilan politik Pengangguran merupakan salah satu sumber / penyebab dari ketidakstabilan politik. Dalam perekonomian yang tingkat penganggurannya tinggi masyarakat seringkali melakukan demostrsi dan mengemukakan kritik ke atas pemimpin – pemimpin pemerintah. Jenis – jenis pengangguran berdasrkan cirinya
Pengangguran terbuka ( open unemployment ) Pengangguran Terbuka adalah angkatan kerja yang sama sekali tidak mempunyai pekerjaan.
Pengangguran tersembunyi ( disguised unemployment ) Pengangguran terselubung ( disguised unemployment ), yakni tenaga kerja yang bekerja tetapi tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan atau keahliannya. Misalnya, seorang insinyur teknik, bekerja sebagai pelayan restoran.
Pengangguran bermusim Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi pada
waktu-
waktu tertentu di dalam satu tahun. Bentuk pengangguran terutama terjadi di sektor pertanian dan perikanan. Biasanya pengangguran seperti itu berlaku pada waktu-waktu di mana kegiatan bercocok tanam sedang menurun kesibukannya.
Setengah menganggur ( under unemployment )
Setengah menganggur ( under unemployment ), yakni tenaga kerja yang bekerja, tetapi bila di ukur dari sudut jam kerja, pendapatan, produktivitas dan jenis pekerjaan tidak optimal. Biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. Penyebab Pengangguran Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan
adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menimbulkan kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketaidaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya sehingga menyebabkan menurunnya tingkat krmakmuran dan kesejahteraan. Akibat jangka panjang dari tingkat pengangguran yang terlalu tinggi adalah menurunnya GNP dan pendapatan perkapita suatu negara Kesimpulan Pengangguran adalah seorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Pengangguran menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah makro ekonomi yang paling utama. Pengangguran disebabkan oleh besarnya angkatan kerja tidak seimbang, kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja tidak seimbang.