Makalah Bisnis Internasional Kel V.docx

  • Uploaded by: Tugiyo Mrg
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Bisnis Internasional Kel V.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,820
  • Pages: 11
HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas-batas suatu negara. Transaksi Bisnis seperti merupakan transaksi Bisnis Internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade) ada juga yang menyebutnya sebagai Pemasaran Internasional atau International Marketing. Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu dinegara lain disebut Pemasaran Internasional Marketing. Pemasaran Internasional inilah yang biasa diartikan sebagai Bisnis Internasional , meskipun pada dasarnya ada 2 pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya 2 buah transaksi bisnis internasional yaitu: 1.

PERDAGANGAN INTERNASIONAL (INTERNATIONAL TRADE) Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains of tride. Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang sangat penting saat ini, maka tidak ada negara-negara di dunia tidak terlibat didalam perdagangan baik itu perdagangan antar regional, antar kawasan ataupun negara. Perdagangan ini melakukan transaksi jual beli keluar negri, kalau kita membeli disebut impor sedangkan kalau kita menjual disebut ekspor. Manfaat Perdagangan Internasional: Saling mendapat pertukaran teknologi guna memepercepat pertumbuhan ekonomi Menjalin persahabatan antar negara Dapat membuka lapangan pekerjaan Dapat menambah jumlah dan kualitas barang Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas negara. Dampak perdagangan internasional terhadap perekonomian indonesia: Perdagangan internasional telah membawa pengaruh yang cukup besar dalam perekonomian indonesia. Pengaruh tersebut ada yang bersifat positif adapula yang negatif. Berikut ini beberapa dampak yang ditimbulkan dari perdagangan internasional .

BISNIS INTERNASIONAL ( KELOMPOK V )

Dampak positif: a.

Saling Membantu Memenuhi Kebutuhan Antar Negara. Terjalin hubungan di antara negara-negara yang melakukan perdagangan dapat memudahkan suatau negara memenuhi barang-barang kebutuhan yang belum mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat saling membantu mengisi kekurangan masing-masing negara sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.

b.

Meningkatkan Produktivitas Usaha. Dengan adanya perdagangan internasional, kemajuan teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan meningkat. Meningkatnya teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas perussahaan dalam menghasilkan barang-barang.

c.

Mengurangi Pengangguran. Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan baru, sehingga hal ini menjadi peluang bagi tenaga kerja untuk memasuki dunia kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang atau ditekan.

d.

Menambah pendapatan Devisa bagi Negara. Dalam kegiatan Perdagangan Internasional, setiap negara memperoleh devisa. Semakin banyak barang yang dijual di negara lain, maka perolehan devisa bagi negara tersebut akan semakin banyak. Dampak Negatif:

a.

Adanya Ketergantungan dengan Negara-negara Pengimpor. Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negri, pemerintah akan mengimpor dari negara lain. Kegiatan mengimpor ini dapat mengakibatkan ketergantungan dengan negara pengimpor.

b.

Masyarakat menjadi Konsumtif. Banyaknya barang-barang impor yang masuk kedalam negri menyebabkan semakin banyak barang yang ada dipasar baik dari jumlah, jenis, dan bentuknya. Akibatnya akan mendorong seseorang lebih konsumtif, karena semakin banyak barang pilihan yang dapat dikonsumsi.

BISNIS INTERNASIONAL ( KELOMPOK V )

c.

Mematikan Usaha-Usaha Kecil. Perdagangan Internasional, dapat menimbulkan persaingan industri dengan negaranegara lain. Industri yang tidak mampu bersaing tentu akan mengalami kerugian, sehingga akan mematikan usaha produksinya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan pengangguran.

2.

PEMASARAM INTERNASIONAL ( INTERNATIONAL MARKETING) Pemasaran Internasional dianggap memiliki peranan penting dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang dinamis. Pemasaran Internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional merupakan keadaan dimana suatau perusahaan dapat dalam suatu transaksi dengan negara lain, perusahaan lain mauoun masyarakat umum di luar negri. Transaksi Bisnis Internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi diluar negri. Dalam hal semacam ini maka pengusahatersebut akanterbebas dari hambatan perdagangan dan tarifbea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran dinegri asing maka tidaj terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi Bisnis Internasional semacam ini dapat ditempuh dengan cara, antara lain: Licencing Franchising Management Contracting Marketing in Home Country By Host Country Join Venturing Multinasional Corporation (MC)

BISNIS INTERNASIONAL ( KELOMPOK V )

ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL 1. SPESIALISASI ANTAR BANGSA-BANGSA Dalam hubungan dengan keungulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memprodukdikan suatu komoditi yang strategi itu yaitu: Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling diunggulkan. Menitikberatkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara negara-negara yang lain. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi. 2. KONSEP KEUNGGULAN ABSOLUT Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan produk tersebut. 3. KONSEP KEUNGGULAN KOMPARATIF Konsep keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam Bisnis Internasional. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suati produk itu dapat diwajudkan dalam berbagai bentuk yaitu: Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal. Kontinuitas penyediaan (supply) yang lebih baik. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang lebih baik. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi. 4.

PERTIMBANGAN PENGEMBANGAN BISNIS Perimbangan yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun ke bisnis internasional yaitu: Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Produk tersebut didalam negri sudah mencapai tingkat kejenuhan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahap penurunan (decline phase). Persaingan. Mengembangkan pasar baru (keluar negri).

BISNIS INTERNASIONAL ( KELOMPOK V )

Potensi pasar internasional umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestik. 5. POTENSI PASAR INTERNASIONAL Potensi pasar internasional ditentukan oleh 3 faktor yaitu : Struktur penduduk. Daya beli. Pola Konsumsi Masyarakat.

TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL Perusahaan yang memiliki Bisnis Internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung resiko yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut adalah sebagai berikut: 1.

EKSPOR INSIDENTIL Dalam rangka untuk masuk kedalam dunia Bisnis Internasional Suatau perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentiil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saaat adanya kedatangan orang asing di negara kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita haru mengirimkan ke negara orang asing tersebut.

2. EKSPOR AKTIF Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan berkelanjutan dan bahkan transaksi tersebut semakin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan tersebut . dalam tahap aktif ini perusahaan ngri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal dimana pengusahaa hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertam tadi disebut tahap pembelian atau “purchasing”.

BISNIS INTERNASIONAL ( KELOMPOK V )

3. PENJUALAN LISENSI Tahap berikutnya adalah tahap penjualan lisensi. Dalam tahp ini negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap ini yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus memebayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut. 4. FRANCHISING Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatau negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya sakan tetapi lengkap dengan segala atributmnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadi, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal dengan bentuk :franchising”. Dalam hal bentuk franchising ini maka negara yang menerima disebut sebagai “franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut “franchispr”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness center, dan sebagainya. Sebaliknya bentuk Franchising ini juga memiliki kejelekan yaitu: Biaya tinggi untuk mendapatkan Franchise Keputusan bisnis akan dibatasi oleh Franchisor Sangat dipengaruhi oleh kegagalan dari bentuk Franchise lain 5. PEMASARAN LUAR NEGRI Tahap berikutnya adalah bentuk Pemasaran Luar Negri. Bentuk ini memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang tinggi karena perusahaan pendatang ( Host Country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negara asing ( Home Country). Lain dengan tahap-tahap sebelumnya maka manajemen pemasaran masih tetap berada dalam tanggung jawab dari perusahaan dinegara penerima. Dalam hal itu akan lebih mengetahui lebih pasti tentang perilaku konsumennya yang lain dan tidak asing baginya karena mereka adalah penduduk setempat pula. Lain halnya dalam tahap ini pengusaha pendatang yang notabene adalah orang asing harus mampu untuk mengetahui perilaku serta kebiasaan yang ada di negri penerima itu sehingga dapat dilakukan

BISNIS INTERNASIONAL ( KELOMPOK V )

program-program pemasaran yang efektif. Tahap ini sering pula disebut sebagai tahp “pemasaran aktif” atau “active marketing”. 6. PRODUKSI DAN PEMASARAN DI LUAR NEGRI Tahap ini adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada Bisnis Internasional yaitu tahap “Produksi dan Pemasaran di Luar Negri”. Tahp ini juga disebut sebagai “Total International Business”. Bentuk inilah yang menimbulkan MNC (Multi Nasional Corporation) yaitu Perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negara asing itu lengkap dengan segala modalnya, lalu melakukan proses produksi di ngara itu, kemudian menjual hasil produksi itu di negara itu juga dan bahkan mungkin lalu dijualnya di luar negri sebagai ekspor dari negara penerima itu. Bentuk ini memiliki unsur positif bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut yang pada umumnya negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan bangsanya.

HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL Melaksanakan bisnis Internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang seringkali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau kebudayaan bangsa lain tentu saja akan berbeda dengan bangsa itu sendiri. Oleh karena itu terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu: 1. BATASAN PERDAGANGAN DAN TARIF BEA MASUK Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor. Dikenakannya tarif/bea masuk yang tinggi bagi barang luar negri, maka akan mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing dengan harga barang dalam negri. 2. PERBEDAAN BAHASA, SOSIAL BUDAYA/KULTURAL Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun tulisan. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan lancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang

BISNIS INTERNASIONAL ( KELOMPOK V )

berkat adanya bahasa internasional yaitu bahasa inggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatau bahasa tertentu tidak bisa diungkapkan begitu saja.(letterlijk) dengan kata yang sama dengan bahasa lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama produkpun dapat memiliki artilain dan sangat negatif bagi suatu negara tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil “Chevrolet’s Nova’’, padahal di negara spanyol kata “ No Va” berarti “tidak dapat berjalan”. Oleh karena itu sangat sulit memasarkan produk itu di negara spanyol. Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan Bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna pada suatu produk ataupun bungkus nya harus hati-hati karna warna tertentu disuatu negara memiliki arti tertentu dinegara lain yang bermakna bertentangan. Perbedaan budaya juga perlu diperhatikan . misalnya orang jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mendekati wanita bila membeli di supermarket, sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang-barang yang berupa alatalat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.

3. HAMBATAN HUKUM, POLITIK DAN PERUNDANG-UNDANGAN Hubungan politik yang kurang baik antar satu negara dengan negara lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari keduanya. Sebagai contoh yang ekstrim amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara komunis. Ketentuan hukum ataupun perundang-undangan yang berlaku disuatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara arab melarang barang-barang yang mengandung daging maupun minyak babi. Contoh lain adalah indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi. 4. HAMBATAN OPERASIONAL Hambatan perdagangan atau bisnis internasional lain adalah berupa maslah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara lain.transportasi ini seringkali sukar dilakukan karena antara keedua negara ini belum mempunyai jalur pelayaran kapal laut yang reguler.

BISNIS INTERNASIONAL ( KELOMPOK V )

Hal ini dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengankutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal, maka kembalinya kapal tersebut dari negara tujuan itu akan menjadi kosong. Perjalanan kapal kosong di samudra luas akan sangat berbahaya bagi kapal itu sendiri.

PERUSAHAAN MULTINASIONAL Perusahaan Multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan katalain melakukan operasional di beberapa negara. Perusahaan macam ini sering disebut Multinational Corporations yang biasa disingkat MNC. Era globalisasi yang melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi itu tidak ada satu negara pun didunia iniyang terbebas dan tidak terjangkau oleh pengaruh negara lain. Setiap negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh negara lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat ini kita berada pada abad komunikasi, sehingga dengan cara yang sangat cepat dan dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi pada suatu negara atau dunia ini. Dari keadaaan itu maka seolah-olah tidak ada lagi batas antar negara yang satu dengan negara lain. Kehidupan sehari-hari lebih bersifat sama. Dengan kecenderungan yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat dimana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kebutuhan akan sabun mandi, sabun cuci, alat tulis, alt kantor, pakaian, juga perabotan rumah tangga dan sebagainya tidaklah banyak berbeda antara masyarakat indonesia dengan filipina, jepang, korea, eropa dan amerika. Kecenderungan adanya kesamaan ini yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara internasional perusahaan yang demikian akan mencoba mencari tempat pabrik guna memproduksi barang-barang tersebut yang paling murah dan kemudian memasarkanya keseluruh penjuru dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Disamping itu adanya batasan ekspor impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksi saja barang itu di negara itu sendiri dan kemudian menjualnya dinegara itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar negri. Dengan cara itu maka masalah ekspor impor

BISNIS INTERNASIONAL ( KELOMPOK V )

menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak contoh perusahaan mutinasional misalnya saja: Coca Cola, Colgate, Jhonson & Jhonson, IBM, General Electric, Toyota, Philips Dari negara belanda, Nestle dari switzerland, Unilever dari belanda dan inggris, Bayer dari jerman, Ciba dari switzerland dan sebagainya.

KESIMPULAN: Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas-batas suatu negara. Transaksi Bisnis seperti merupakan transaksi Bisnis Internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade) ada juga yang menyebutnya sebagai Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran Internasional inilah yang biasa diartikan sebagai Bisnis Internasional , meskipun pada dasarnya ada 2 pengertian yaitu perdagangan internasional dan pemasaran internasional. Alasan dalam melaksanakan bisnis internasional disebabkan oleh spesialisasi antar bangsa-bangsa, konsep keunggulan absolut, konsep keunggulan komparatif, pertimbangan penembangan bisnis dan petensi pemasaran internasional. Perusahaan yang memiliki Bisnis Internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung resiko yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut adalah sebagai berikut: ekspor insidentil, ekspor aktif, penjualan lisensi, franchising, pemasaran luar negri dan produksi dan pemasaran diluar negri. Melaksanakan bisnis Internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang seringkali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau kebudayaan bangsa lain tentu saja akan berbeda dengan bangsa itu sendiri. Oleh karena itu terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu: batasan perdagangan dan tarif bea masuk, perbedaan bahasa sosial budaya/kultural, hambatan hukum, politik dan perundangundangan, dan hambatan operasional. Perusahaan Multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan katalain melakukan operasional di beberapa negara. Perusahaan macam ini sering disebut Multinational Corporations yang biasa disingkat MNC. Dengan kecenderungan yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan ataupun

BISNIS INTERNASIONAL ( KELOMPOK V )

kebutuhan masyarakat dimana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kecenderungan adanya kesamaan ini yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara internasional perusahaan yang demikian akan mencoba mencari tempat pabrik guna memproduksi barang-barang tersebut yang paling murah dan kemudian memasarkanya keseluruh penjuru dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Disamping itu adanya batasan ekspor impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksi saja barang itu di negara itu sendiri dan kemudian menjualnya dinegara itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar negri. Dengan cara itu maka masalah ekspor impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak contoh perusahaan mutinasional misalnya saja: Coca Cola, Colgate, Jhonson & Jhonson, IBM, General Electric, Toyota, Philips Dari negara belanda, Nestle dari switzerland, Unilever dari belanda dan inggris, Bayer dari jerman, Ciba dari switzerland dan sebagainya. Sumber: http://rharjoyudanto.blogspot.co.id/2015/01/bisnis-internasional-1.html\ http://tugasakhiramik.blogspot.co.id/2013/10/tahap-tahap-dalam-memasuki-bisnis.html https://rizqiizzati.wordpress.com/ buku ajar pengantar bisnis http://www.onlinestudies.co.id/MBA/MBA-Strategi-Bisnis-Internasional/ https://prezi.com/oznp5h85ry1i/copy-of-bisnis-internasional/

BISNIS INTERNASIONAL ( KELOMPOK V )

Related Documents


More Documents from ""