MAKALAH BIOETIKA BIOETIKA DALAM OPERASI BEDAH CAESAR
OLEH :
NAMA
: HARDIATI
STAMBUK
: F1D1 16 125
KELAS
: A
PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya yang selalu diberikan kepada hamba-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Bioetika dalam rekayasa geetika dibidang pertanian” ini meskipun masih banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya. Penyusun juga menyadari bahwa sebagai manusia biasa tentunya tidak luput dari kesalahan, untuk itu apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan baik dari segi penulisan maupun dari segi pengkajian pembahasan, semua itu merupakan kesalahan individu semata. Oleh karena itu, dengan pertimbangan di atas, maka penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak yang nantinya dapat dijadikan acuan untuk penyusunan makalah lengkap yang lainnya. Besar harapan penyusun, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi pembaca makalah ini. Terima kasih.
Kendari, 15 Maret 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... DAFTAR ISI................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang............................................................................................... Rumusan Masalah.......................................................................................... Tujuan Penulisan............................................................................................ Manfaat Penulisan.......................................................................................... BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bioetika dan Sejarah Bioetika................................................... B. Definisi Operasi Caesar.............................................................................. C. Komplikasi dan Indikasi Operasi Caesar.................................................... D. Bioetika dalam operasi Caesar................................................................... BAB III PENUTUP Simpulan.................................................................................................... Saran.............................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam beberapa dawarsa terakhir ini teknologi kedokteran modern telah mengalami kemajuan yang amat pesat, oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan tersebut di satu sisi merupakan rahmat bagi umat manusia, sehingga dalam banyak kasus, teknologi ini telah berjasa menyelamatkan hidup manusia yang kalau bukan karena berkahnya dapat dipastikan sudah akan berakhir. Kemajuan-kemajuan teknologi kedokteran yang mencengangkan tersebut, sering menempatkan manusia pada dua kutub pandangan yang tidak proporsional. Pertama, pandangan utopia2, seperti kagum, amat bangga, optimisme yang berlebihan dan menganggap ilmu dan teknologi merupakan satu-satunya alat untuk mencapai kebahagiaan. Ilmu dan teknologi adalah segala-galanya, dan bahkan seolah sudah menjadi tuhan mereka. Kedua, pandangan distopia, seperti pesimis, ketakutan dan kecemasan yang berlebihan. Ilmu dan teknol untuk melakukan operasi caesar tanpa dasar yang cukup kuat (Syamsul, 2007). Operasi bedah Caesar (Caesarean Section atau Cesarean Section) atau biasa disebut juga dengan seksio sesarea (disingkat SC) adalah suatu persalinan buatan, di mana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 2500 gram. Operasi bedah caesar tidak dapat dilaksanakan jika belum terdapat persetujuan dari pasien atau anggota keluarganya mengenai tindakan pembedahan tersebut. Dokter (rumah sakit) tidak dapat melakukan tindakan medis berupa operasi hanya berdasarkan transaksi terapeutik (perjanjian terapeutik). Perjanjian terapeutik merupakan perjanjian yang dilakukan antara dokter dan pasien untuk tindakan medis yang akan dilakukan. Perjanjian terapeutik adalah persetujuan yang terjadi antara dokter dengan pasien yang bukan di bidang pengobatan saja tetapi lebih luas, mencakup bidang diagnostik, preventif, rehabilitatif, maupun promotif ().
Saat seorang pasien menyatakan kehendaknya untuk menceritakan riwayat
penyakitnya
kepada
dokter
dan
dokter
yang
menyatakan
kehendaknya untuk mendengar keluhan pasien, maka telah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak. Kedatangan pasien ke rumah sakit dapat ditafsirkan bertujuan untuk mengajukan penawaran kepada dokter untuk meminta pertolongan dalam mengatasi keluhan yang dideritanya. Begitu pula sebaliknya dari dokter juga akan melakukan pelayanan medis yang berupa rangkaian tindakan yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien yang terdiri dari diagnostik dan terapeutik yang didasarkan pada persetujuan. Oleh karena itu hubungan hukum antara dokter dan pasien disebut transaksi terapeutik atau perjanjian terapeutik, karena timbul dari adanya kesesuaian pernyataan kehendak
sebagaimana
dimaksud
dalam
rumusan Pasal
1320 sub (1) KUH Perdata mengenai salah satu syarat sahnya perjanjian yaitu persetujuan dari mereka yang mengikatkan dirinya (Veronica, 2002). Perjanjian yang dibuat menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak. Hak yang dimiliki manusia di bidang kesehatan umumnya adalah hak atas pelayanan kesehatan (right to health care) yang dirangkum dalam Rights of self determinations (TROS) yaitu hak dasar atau hak primer individual yang terdiri dari: 1) Hak atas 'privacy', melahirkan hak pasien yang menyangkut segala sesuatu mengenai keadaan diri atau badannya sendiri yang tidak ingin diketahui orang lain, kecuali dokter yang memeriksanya. Hak ini dikenal sebagai hak pasien atau rahasia kedokteran; 2) Hak atas tubuhnya sendiri, melahirkan hak pasien lainnya yaitu hak memperoleh informasi, hak untuk memberikan persetujuan, hak untuk memilih dokter dan Rumah Sakit, hak untuk menolak pengobatan atau perawatan serta tindakan medis tertentu, hak untuk menghentikan pengobatan atau perawatan hak atas second opinion dan hak memeriksa Rekam Medis (Danny, 1996).
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mengetahui apa yang dimaksud bioetika dan bagaimana sejarahnya ? 2. Apa definisi operasi caesar ? 3. Bagaimana komplikasi dan indikasi operasi caesar ? 4. Bagaimana bioetika dalam operasi caesar ?
C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud bioetika dan bagaimana sejarahnya. 2. Untuk definisi dan jenis-jenis operasi caesar. 3. Untuk mengetahui sejarah perkembangan operasi Caesar. 4. Untuk mengetahui bagaimana manfaat rekayasa genetika tanaman dibidang pertanian. D. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud bioetika dan bagaimana sejarahnya. 2. Dapat mengetahui definisi dan jenis-jenis operasi caesar ? 3. Dapat mengetahui sejarah perkembangan operasi caesar ? 4. Dapat mengetahui bioetika dalam operasi caesar ?
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bioetika dan Sejarah Bioetika Di Indonesia, masalah bioetika mulai dibahas secara terbatas dalam berbagai forum ilmiah dan forum komunikasi ilmuwan sejak awal tahun 2000. Sejak itu, pemerintah mulai membuka jalan untuk mencari dan menjadikan norma bioetika sebagai bagian integral pengelolaan iptek. Pada bulan sepetember 2004, atas dasar Keputusan Bersama Menteri Pertanian, Menteri Riset dan Teknologi, dan Menteri Kesehatan dibentuk Komisi Bioetika Nasional (KBN). Kepengurusan pertama Komisi berlaku sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 (Warta, 2008). Bioetika merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “bios” yang artinya hidup, dan “ethos” yang artinya adat istiadat atau moral yang secara harfiah artinya yaitu etika hidup. Bioetika merupakan ilmu pengetahuan
bagaimana
mempertahankan
hidup
dan
terpusat
pada
penggunaan ilmu-ilmu biologis untuk memperbaiki mutu hidup. Sebagai sebuah etika rasional, bioetika bertitik tolak dari analisis tentang data-data ilmiah, biologis dan medis. Keabsahan campur tangan manusia dikaji, nilai transendental manusia disoroti dalam kaitannya dengan sang pencipta sebagai pemegang nilai mutlak. Sejarah perkembangan bioetika yaitu dimulai pada tahu 1927 dimana Fritz Jahr memperkenalkan istilah bioetika pada pada artikel “keniscayaan bioetika” yang banyak menyumbang berbagai argumentasi dan diskusi dalam penelitian biologi kontemporer yang melibatkan hewan. Ketika itu banyak penggunaan berbagai isu ilmiah hewan dan tumbuhan. Pada tahun 1970, ahli biokimia Amerika yaitu Van Rensaller Potter juga menggunakan istilah tersebut dengan makna yang lebih luas yang mencakup solidaritas terhadap biosfer sehingga menghasilkan etika global.
B. Definisi Operasi Caesar Operasi Caesar adalah operasi besar pada bagian perut/operasi besar abdominal. Seksio sesarea merupakan suatu persalinan buatan di mana janin dilahirkan melalui insisi dinding perut dan dinding rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram.Operasi Caesar telah menjadi bagian kebudayaan manusia sejak zaman dahulu, namun dulu operasi Caesar masih banyak kendala diantaranya ialah kelainan atau gangguan yang menjadi indikasi untuk melakukan pembedahan dan lamanya persalinan berlangsung. Sekarang dengan kemajuan teknik operasi yang lebih sempurna, dengan adanya anti biotika, transfusi darah dan anastesi yang lebih baik. Karena itu kini ada kecenderungan untuk melakukan operasi caesar tanpa dasar yang cukup kuat. Penemuan operasi bedah caesar tentunya sangat banyak menolong ibu hamil yang memiliki masalah atau komplikasi medis pada kandungannya, sehingga dapat menyelamatkan banyak nyawa ibu dan anak yang tidak bisa tercapai pada proses kelahiran normal. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa operasi bedah caesar juga mempunyai dampak negatif pada kesehatan, misalnya cedera kandung kemih, cedera pada rahim, cedera pada pembuluh darah, cedera pada usus dan dapat pula cedera pada bayi dan masih banyak lagi. C. Komplikasi dan Indikasi Operasi Caesar Seiring dengan perkembangan dalam bidang-bidang yang berkaitan dengan operasi bedah caesar, kriteria perlu tidaknya suatu persalinan melalui operasi bedah caesar juga ikut berkembang. Dalam proses persalinan terdapat tiga faktor penentu, yakni power (tenaga mengejan atau kontraksi otot dinding perut dan dinding rahim), passage (keadaan jalan lahir), dan passenger (si janin yang dilahirkan). Tiga faktor inilah yang biasa diistilahkan 3P6, apabila terjadi kesulitan atau komplikasi pada persalinan maka operasi bedah caesar dilakukan. Mula-mula tiga faktor inilah, apabila terjadi komplikasi padanya pada proses persalinan maka baru dilakukan operasi bedah caesar oleh dokter
ahli. Akan tetapi seiring perkembangan zaman yang semakin maju, proses operasi bedah caesar telah mulai direkayasa7 oleh masyarakat, maksud rekayasa disini adalah adanya indikasi di luar medis yaitu indikasi selain dari 3P secara umum, sehingga dengan indikasi tersebut dapat dilaksanakan operasi bedah caesar yang notabene demi memenuhi kebutuhan pasien tersebut. Selain itu, indikasi lain juga ada yang berkembang dan terjadi di masyarakat sehingga mereka merekayasa persalinannya dengan operasi bedah caesar diantaranya karena ibu tidak ingin keadaan vaginanya agak longgar, atau karena terlalu sayang pada anak sehingga tidak tega membiarkan anak menunggu lahir atau bersusah payah “mendobrak” jalan lahir atau karena percaya adanya hubungan antara saat kelahiran dengan perjalanan nasib. Nasib seakan-akan bisa diatur dengan merekayasa waktu persalinannya (Dewi, 2007). D. Bioetika dalam Operasi Caesar
BAB III PENUTUP
A. Simpulan Simpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bioetika merupakan ilmu pengetahuan bagaimana mempertahankan hidup dan terpusat pada penggunaan ilmu-ilmu biologis untuk memperbaiki mutu hidup.
2. Dalam bioetika terdapat etika-etika yang disebut sebagai nilai. Pertama, etika sebagai nilai-nilai dan asas-asas moral yang dipakai seseorang atau suatu kelompok sebagai pegangan bagi tingkah lakunya. Kedua, etika sebagai kumpulan asas dan nilai yang berkenan dengan moralitas yaitu apa yang dianggap baik atau buruk. Ketiga, etika sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dari sudut norma dan nilai-nilai moral. 3. Kebijakan publik pada pengembangan dan penggunaan organisme yang dimodifikasi secara genetik (Genetically Modified Organism - GMO), Regulasi secara global telah disepakati adalah Cartagena Protocol on Biosafety yang didasarkan pada asas precactionary, regulasi regional juga diberlakukan seperti yang dilakukan di negara Denmark pada tahun 2004 yang mengatur berbagai regulasi yakni sistem perizinan dalam menumbuhkan tanaman transgenik. 4. Tanaman bertahan hidup dalam temperatur dingin atau kondisi tanah yang gersang dan kebal terhadap hama serangga
B. Saran Saran yang dapat diajukan pada penyusunan makalah ini yaitu kami berharap dosen mata kuliah selalu membimbing kami dalam pembelajaran dan kritik dari teman-teman sangat diharapkan, agar kedepannya lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Y., 2007, Operasi Caesar Pengantar dari A sampai Z, Edsa Mahkota, Jakarta. Syamsul, A., 2007, Studi Hukum Islam Kontemporer, RM Books, Jakarta. Warta, B., 2008, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, 4: 2
Wijayanto T, 2013, Prospek Penerapan Bioteknologi dalam Pemanfaatan dan Pengembangan Biodiversitas Padi Lokal Sulawesi Tenggara, Jurnal Agroteknos, 3: 1 Veronica, K., 2002, Peranan Informed Consent Dalam Transaksi Terapeutik, Citra Aditya Bakti, Bandung. Hanifa, W., 1989, Ilmu Bedah Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Yayasan
Bina
Pustaka