Makalah B. Indo.docx

  • Uploaded by: AINUNDYAH
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah B. Indo.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,901
  • Pages: 13
Judul:. Mengindentifikasi unsur sastra dalam cerpen dan Mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama

Kelompok 4 Anggota : Risah Muntolib Ega oktaviani Nur Rita Sari Merry Lusiana Kelas

: XI (IPA)

B.study : Bahasa Indonesia

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas limpahan rahmat,

hidayah

makalah ini.

dan

Dengan

inayah-Nya judul

maka

kami

“Mengidentifikasi

dapat unsur

menyelesaikan sastra

dalam

cerpen” dan “mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama” dapat terselesaikan dengan baik. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sangat kami harapkan dari berbagai pihak sebagai bahan perbaikan dalam proses penyusunan materi yang selanjutnya. Tak lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada guru bidang study selaku guru mata pelajaran Bahasa indonesia karena atas jasa dan pengaruhnya kami dapat mengetahui materi ini.

Pemantang, 26 januari 2018

penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………...………………………………………...……..……..………....i DAFTAR ISI…………………………………………………….……………………..……...…..ii BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….……………1 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….....…..….1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………..….….…....1 1.3 Tujuan………………………………………………………………………...………....……..1 BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...…...........…..….2 2.1 Mengidentifikasi Unsur Sastra (Intrinsik Dan Ekstrinsik) Suatu Cerpen…………....…….….2 2.1.1 Perwatakan/Penokohan……………………………………………...……….........….…..4 2.1.2 Pelaku/Tokoh dalam cerita……………………………………..................……......…....5 2.1.3 Latar atau Seting………………………………………..................................................5 2.1.4 Sudut Pandang Pengarang……………………………………................................…….6 2.1.5 Unsur Ekstrinsik………………………………………...…………........…….....…….…6 2.2 Mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama…………………………….....7 2.2.1 Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam mengekspresikan drama…………...……….........7 2.2.2 Langkah-langkah mengekpresikan watak tokoh dalam drama………....……………….....7 2.2.3 Cara mengekspresikan dialog dalam drama……………………………........………….....7 BAB III PENUTUP………………………………………………...………………………..........8 2.3 Kesimpulan……………………………………………………………………...…………......8 2.4 Saran ………………………………………………………………...…………………….......8 Daftar Pustaka

i

ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, yaitu tema, amanat, latar, alur, konflik, penokohan, dan sudut pandang Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar, seperti biografi pengarang, nilai budaya, nilai normal, nilai agama,dan situasi politik.. Dan dalam mengekspresikan suatu dialog para tokoh dalam pementasan drama yang perlu di perhatikan yaitu hal-hal yang perlu di perhatikan,langkah-langkah dalam mengekpresikan dialog, dan cara mengekspresikanya. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Rumusan Masalah Bagaimana Mengidentifikasi Unsur Sastra (Intrinsik dan Ekstrinsik) dalam cerpen? Bagaimana Perwatakan atau Penokohan? Apa itu Tokoh dalam Cerita? Bagaimana Latar Atau Setting? Bagaimana Sudut Pandang Pengarang? Bagaimana Unsur Ekstrinsik? Bagaimana cara mengekspresikan dialog dalam drama ? Apa saja langkah-langkah mengekspresikan watak tokoh dalam drama? Apa saja hal-hal yang perlu di perhatikan untuk mengekspresikan drama?

C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Tujuan Untuk mengetahui mengidentifikasi unsur sastra (Intrinsik dan Ekstrinsik) suatu cerpen. Untuk mengetahui perwatakan atau penokohan. Untuk mengetahui pelaku atau tokoh dalam cerita. Untuk mengetahui latar atau setting. Untuk mengetahui sudut pandang pengarang. Untuk mengetahui unsur ekstrinsik. Untuk mengetahui cara mengekspresikan dialog dalam drama Untuk mengetahui langkah-langkah dalam mengekspresikan watak tokoh dalam drama Untuk mengetahui hal-hal yang perlu di perhatikan dalam mengekspresikan suatu drama BAB II PEMBAHASAN

A. Mengidentifikasi Unsur sastra (Intrinsik Dan Ekstrinsik) suatu cerpen

1

Ada dua unsur yang membangun suatu karya sastra, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. 1. Unsur Intrinsik Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, yaitu tema, amanat, latar, alur, konflik, penokohan, dan sudut pandang. a) Tema adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah atau pokok pikiran dari pengarang yang ditampilkan dalam karangannya dan tema juga adalah pokok pikiran atau ide yang melandasi suatu cerita. b) Amanat adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup. Sebagai contoh, jika tokoh tertentu berbuat baik atau jahat, dia akan menerima akibatnya berupa kebaikan atau kejahatan pula. c) Latar Latar adalah segala keterangan yang berhubungan dengan waktu, tempat, dan suasana yang tergambar ketika cerita atau peristiwa berlangsung. d) Konflik Konflik adalah pertentangan antara tokoh dengan alam, dengan tokoh lain, atau dengan dirinya sendiri bentuknya dapat berupa konflik fisik (perkelahian), konflik ide (pertentangan dua pendapat) atau konflik batin (pergolakan batin). e) Penokohan Penokohan adalah penciptaan citra tokoh dalam suatu cerita. Jadi, berhubungan dengan pembentukan watak atau karakter tokoh. Tokoh tersebut dapat berkarakter protagonis atau antagonis.

2

f) Sudut Pandang Sudut pandang adalah pusat pengisahan, yaitu bagaimana peran seorang pengarang atau (narator) dalam menyampaikan ceritanya. Siapakah tokoh yang menyampaikan cerita? Apakah ia terlibat langsung dalam

seluruh

rangkaian

cerita,

atau

hanya

berperan

sebagai

pengamat?. Sudut pandang terdiri atas sudut pandang orang pertama dan orang ketiga g) Plot atau Alur adalah jalan cerita atau rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Alur disebut juga plot atau jalan cerita. Suatu cerita dapat dimulai dari awal sampai akhir (alur maju), atau sebaliknya (alur mundur). 1) Tahap-Tahap Alur a). Tahap perkenalan(Eksposisi) adalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan suatu kejadian, tetapi belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi antarpelaku, penggambaran fisik, penggambaran tempat). b).Tahap pertentangan (Konflik) adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelakupelaku (titik pijak menuju pertentangan selanjutnya). Konflik terbagi menjadi 2 yaitu : 1. konflik internal adalah konflik yang terjadi dalam diri tokoh. 2. konflik eksternal adalah konflik yang terjadi di luar tokoh(konflik tokoh dengan tokoh, konflik

tokoh

dengan lingkungan, konflik tokoh dengan

alam, konflik tokoh dengan Tuhan dan lain-lain. c). Tahap penanjakan konflik (Komplikasi) adalah tahap dimana ketegangan mulai terasa semakin berkembang dan rumit (nasib pelaku semakin sulit diduga, serta samar-samar).

d). Tahap klimaks adalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip pelaku

sudah

mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak

terbukti pada akhir cerita).

3

e). Tahap penyelesaian adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya menggantung, tanpa ada penyelesaian. 2.) Macam-Macam Alur a. Alur maju adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir atau masa kini menuju masa datang. b. Alur mundur/Sorot balik/Flash back adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu atau masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan atau masa lalu salah satu tokoh. c. Alur gabungan/Campuran adalah

peristiwa-peristiwa

pokok

diutarakan.Dalam

pengutararaan

peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh utama) lagi. a) Perwatakan/Penokohan adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh dalam cerpen. Ada tiga cara untuk melukiskan watak tokoh yaitu : 1. Analitik adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh. Contoh :

Siapa yang tidak kenal Pak Edi yang lucu, periang, dan pintar. Meskipun agak

pendek

justru

melengkapi

sosoknya

sebagai

guru

yang

diidolakan siswa. Lucu dan penyanyang. 2. Dramatik adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung. Bisa melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran tokoh.

4

Contoh : Begitu memasuki kamarnya Yayuk, pelajar kelas 1 SMA itu langsung melempar tasnya ke tempat tidur dan membaringkan dirinya tanpa melepaskan sepatu terlebih dahulu. (tingkah laku tokoh) 3. Campuran adalah gabungan analitik dan dramatik. Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia , binatang, atau bendabenda mati yang di insankan. b). Pelaku/ Tokoh dalam cerita 1. Pelaku utama adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu hadir atau muncul pada setiap satuan kejadian. 2.

Pelaku pembantu adalah

pelaku

cerita.Bisa

yang

bertindak

berfungsi sebagai

membantu pahlawan

pelaku mungkin

utama juga

dalam sebagai

penentang pelaku utama. 3.

Pelaku protagonis adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide kebenaran.(jujur,setia,baik hati dan lain-lain).

4. Pelaku antagonis

adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu, pembohong dan lain-lain). 5. Pelaku tritagonis adalah pelaku yang dalam cerita sering di munculkan sebagai tokoh ketiga yang biasa disebut dengan tokoh penengah. c). Latar atau Setting Latar atau setting adalah sesuatu atau keadaan yang melingkupi pelaku dalam sebuah cerita. Macam-macam latar yaitu : 1. Latar tempat adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah,di jalan, dan lain-lain).

5

2. Latar waktu adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi hari, siang hari, dan lain-lain). 3. Latar suasana

adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, menegangkan, dan lain-lain). d). Sudut Pandang pengarang Sudut

pandang

adalah

posisi/kedudukan

pengarang

dalam

membawakan cerita. Sudut pandang dibedakan menjadi 2 yaitu : 1. Sudut pandang orang ke-satu adalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam cerita, terutama

sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya(aku,

saya, kata ganti orang pertama jamak : kami, kita). 2. Sudut pandang orang ke-tiga

adalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia, mereka,kata ganti orang ketiga jamak, nama-nama lain). e.) Unsur Ekstrinsik Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar, seperti biografi pengarang, nilai budaya, nilai normal, nilai agama, situasi politik, dan lain-lain. 1. Biografi pengarang :sesuatu yang ada hubungannya antara riwayat 2. Nilai budaya

hidup pengarang dan karyanya : nilai yang berhubungan dengan adat dan istiadat

3. Nilai norma

dalam bermasyarakat : nilai yang berhubungan baik, buruk, etika, dan

4. Nilai sosia

budi pekerti. : nilai yang berhubungan dengan norma dalam

kehidupan. 5. Nilai keagamaan : nilai yang berhubungan dengan kegiatan ibadah, kepercayaan, atau unsur ketuhanan.

B. Mengekspresikan Dialog Para Tokoh Dalam Drama a). Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pementasan drama. 1) Memahami dialog drama dengan seksama. 2) Berkonsentrasi pada karakter atau watak yang telah di dapatkan. 3) Mengontrol emosi. 4) Konsisten pada karakter yang di pelajari. b). Langkah-langkah mengekspresikan watak tokoh dalam drama 1) Menyusun naskah atau memilih naskah dalam drama yang sudah ada. 2) Membedakan naskah yang akan di pentaskan secara bersama-sama. 3) Membaca keseluruhan naskah (reading) untuk mengenal masingmasing peran. 4) Melakukan pemilihan peran (casting) sesuai kemampuan pemain.

6

5) Mendalami peran yang akan di mainkan. 6)

Sutradara

mengatur

teknik

pentas

(bloking)

dengan

cara

mengarahkan dan mengatur pemain. 7) Menjalani

latihan

secara

lengkap,

mulai

dari

dialog

sampai

pengaturan pementasan. 8) Latihan terakhir sebelum pementasan (gladi bersih). c). Cara mengekspresikan dialog dalam Drama 1). Bacalah dalam hati dialog drama tersebut berulang-ulang untuk memahami maksudnya, supaya anda dapat mengucapkan dialog dengan penghayatan. 2). Lafal atau ucapan harus jelas. Ucapan yang tidak jelas akan mengurangi kejelasan. Ucapan yang terlalu cepat akan menjadi terlalu lemah dan sulit didengar oleh pendengar. 3). Intonasi harus baik. Dialog diucapkan dengan cepat atau lambat, keras atau lemah, nada tinggi atau rendah disesuaikan dengan watak tokoh dan situasi yang dihadapi. 4) Mimik (gerakan raut muka) dan gerak gerik anggota tubuh harus tepat sesuai dengan karakter atau watak tokoh yang diperankan.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, yaitu yang meliputi tema yang merupakan gagasan dari sebuah cerita tersebut,amanat yang merupakan pesan dan kesan yang disampaikan kepada pembuat cerita, latar adalah tempat terjadi ya suatu lakon atau cerita, alur adalah jalannya sebuah cerita tersebut, konflik permasalahan yang terjadi baik konflik rohani atau konflik jasmani, penokohan adalah tokoh yang akan memerankan cerita, dan sudut pandang ini terdiri dari berbagi sudut pandang baik sudut pandang orang pertama atau orang ketiga. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar, seperti biografi pengarang, nilai budaya, nilai norma, nilai agama, situasi

7

politik, dan lain-lain. Yang membuat cerita tersebut menjadi komplit dan teratur dalam cerita. Dan dalam mengekspresikan dialog para tokoh dalam drama itu juga terdapat hal-hal, langkah-langkah, dan cara-cara mengekspresikan dialog dalam drama yang sangat perlu di perhatikan agar pementasannya dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang di harapkan. B. Saran Dari hasil kesimpulan di atas, maka kami mengharapkan agar pembaca dapat memberikan saran-saran yang tidak menutup kemungkinan dapat mendatangkan manfaat bagi makalah ini: 1. Diharapkan makalah ini bisa bermanfaat pada keilmuan yang selanjutanya yang akan menjelaskan lebih jauh tentang judul makalah ini. 2. Diharapkan pada makalah ini bisa di jadikan rujukan untuk pembaca dan pelajar pada khususnya.

DAFTAR PUSTAKA  https://harisrosi.blogspot.co.id/2017/07/makalah-mengidentifikasi-unsur.html/  https://jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/13/unsur-intrinsik-

dan-ekstrinsik-karya- sastra/ Badudu,J.S. 1981. Seri kesusastraan indonesia. Bandung: Pustaka Prima.  http://fendysastra.blogspot.co.id/2013/01/mengidentifikasi-alur-

penokohan-dan.html/  https://prezi.com/qwbpp5tixg77/mengekspresikan-dialog-para-tokoh-

dalam-pementasan-drama/  http://thusin-edu,blogspot.co.id/2015/06/mengekspresikan-dialog-para-

tokoh-dalam.html?m=1

8

Related Documents

Makalah B 8.docx
June 2020 5
Makalah B.18.docx
June 2020 3
Makalah B. Indo.docx
October 2019 6
Makalah B. Indonesia
June 2020 14

More Documents from "whereiest nevelity"

Makalah B. Indo.docx
October 2019 6