BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masjid atau mesjid merupakan tempat beribadah bagi umat muslim, untuk mendekatkan diri dengan sang Khalik, tempat manusia mengabdi dan bersujud kepada Maha Pencipta. Pada masa Rasulullah SAW masjid dijadikan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan sosial, misalnya mengumpulkan zakat, infaq, dan sodaqah. Kemudian menyalurkannya kepada orang yang membutuhkan juga tempat untuk dakwah atau kegiatan keagamaan lainnya.
Masjid merupakan pusat kehidupan umat islam. Oleh karena itu dalam berjalannya dibutuhkan manajemen untuk dapat mengatur seluruh kegiatan yang dilakukan. Masjid tentunya tidak luput dari permasalahan, baik menyangkut kepengurusan, kegiatan maupun berkenaan dengan jamaah. Jika permasalahan ini dibiarkan maka kemajuan masjid tersebut dapat terhambat. Maka dari itu dibentuklah organisasi kepengurusan masjid untuk mengatur jalannya kegiatan.
Organisasi sangat penting untuk mewujudkan suatu tujuan dengan efektif dan efisien. Organisasi dapat disebut sebagai wadah untuk tempat berkumpulnya orang untuk mencapai tujuan yang telah dibangun sebelumnya. Pengorganisasian dilakukan untuk mengimpun dan mengatur semua sumber-sumber yang dilakukan termasuk manusia. Sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat dilaksanakan dengan baik. Pengorganisasian pada hakikatnya mengandung pengertian sebagai proses penetapan struktur peran, melalui penentuan aktivitas-aktivitas, penguasaan kelompokkelompok, pendelegasian wewenang untuk melaksanakannya, pengkoordinasian hubungan dan wewenang informasi baik horizontal maupun vertikal.
Namun ternyata masih banyak masjid yang sepi dari kegiatan karena tidak adanya pengorganisasian yang mengurus jalannya kegiatan sehingga masjid tersebut hanya digunakan untuk beribadah/shalat saja. Salah satu masjid yang sangat berpotesi dan 1
sering melakukan kegiatan-kegiatan yaitu Masjid Pusdai Jabar yang terletak di jalan Diponegoro No.63, letak masjid yang terletak dikawasan strategis membuat masjid ini banyak dikunjungi oleh jamaah. Tujuan kami melakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan fungsi pengorganisasian di Masjid Pusdai Jabar.
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana struktur pengorganisasian di pusdai? 2. Bagaimana pengorganisasian sumber daya manusia di pusdai? 3. Apakah faktor penghambat dalam pengorganisasian di pusdai? 4. Sudahkah baik pengorganisasian di pusdai?
C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui struktur pengorganisasian di pusdai. 2. Mengetahui bagaimana cara pengorganisasian sumber daya manusia yang berada di pusdai. 3. Mengetahui bagaimana pengorgansasuan anggota di pusdai. 4. Mengetahui apa saja yang dapat menghambat pengorganisasian dalam pengorganisasian pusdai.
D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah wawasan bagi kita semua, dapat memberi masukan yang efektif dan efesien untuk Masjid Pusdai Jabar sehingga dapat lebih terorganisir dengan baik.
E. Metode Penelitian Adapun metode yang kami lakukan adalah : 1. Peninjauan Langsung Observasi yang kami lakukan yaitu di Masjid Pusdai Jabar sekitar 12 km dari Kampus I UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan metode ini kita mengamati secara langsung bagaimana situasi dan kondisi sekitar Masjid Pusdai Jabar. Observasi dilakukan pada tanggal 13 Maret 2019. 2
2. Wawancara Kami melakukan wawancara di tempat yang sama dan pada tanggal yang sama yaitu di Masjid Pusdai Jabar. Dalam wawancara ini, kami menanyakan beberapa hal yang ingin kami ketahui kepada narasumber untuk dijadikan sebuah laporan.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Organisasi Organisasi merupakan sebuah proses identifikasi dan perwujudan serta pengelompokan kerja, mendefinisikan dan perwakilan wewenang maupun tanggung jawab dan memutuskan komunikasi dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara positif dalam menuju yang ditetapkan (Allen). B. Prinsip-prinsip Organisasi1 1. Terdapat tujuan yang jelas. 2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap orang dalam organisasi. 3. Tujuan organisasi harus diterima oleh setiap orang dalam organisasi. 4. Adanya kesatuan arah. 5. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang 6. Adanya pembagian tugas. 7. Struktur organisasi harus disusun sesederhana mungkin. 8. Pola dasar organisasi harus relatif permanen. 9. Adanya jaminan jabatan. 10. Imbalan yang diberikan kepada setiap orang harus setimpal dengan jasa yang diberikan. 11. Penempatan orang yang sesuai dengan keahliannya. C. Manfaat Organisasi2 1. Melayani Masyarakat. 2. Untuk mencapai tujuan. 3. Memberi karir. 4. Memelihara ilmu pengetahuan.
1 2
Sondang P.Siagian.2008.Filsafat Administrasi.Jakarta:Bumi Aksara.Hlm 95 Mamduh M.Hanafi.2003.Manajemen.Yogyakarta:UPP AMP YKPN.Hlm 5
4
D. Keterkaitan Organisasi dengan Manajemen Manajemen dan organisasi memiliki hubungan erat untk mencapai suatu tujuan maka dibutuhkan kerja team atau berorganisasi. Jadi, hubungan manajemen dan organisasi itu sangatperlu sekali dalamberkehidupan sosial karena keduanya memiliki hubungan yang begitu erat satu sama lain. Dalam hubungan ini, organisasi tak lepas dari yang namanya manajemen serta tata kerja yang berguna sebagai proses terjadinya suatu organisasi yang jelas dan pasti. Karena tanpa adanya manajemen tata kerja dalam organisasi yang ada akan berantakan dan tidak jelas tujuannya. Dari semua itu pasti ada timbal baliknya antara manajemen dan organisasi karena keduanya saling memerlukan, dan adanya timbal balik ini kerjasama yang dibangun lebih efektif dalam pencapaian tujuan yang diinginkan. Dalam manajemen memiliki fungsi, yaitu planning, organizing, actuating dan controlling.
E. Pengertian Organizing (Pengorganisasian) Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Atau bisa juga diartikan
F. Fungsi Organizing Merupakan alat untuk memadukan dan mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personil, financial, materil dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama. G. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia3 Manajemen sumber daya manusia bisa didefinisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya.
3
Ernie Tisnaati Sule & Kurniawan Saefullah.2005.Pengantar Manajemen.Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP
5
H. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia4 1. Pengadaan sumber daya manusia : -
Analis pekerjaan.
-
Perencanaan sumber daya manusia.
-
Rekrutmen.
-
Seleksi sumber daya manusia.
-
Penempatan sumber daya manusia.
2. Pengembangan sumber daya manusia -
Perencanaan karir.
-
Pengembangan karir.
-
Pengembangan organisasi.
-
Manajemen dan penilaian kerja.
3. Pemberian kompensasi : -
Financial.
-
Non financial.
4. Pengintegrasian -
Motivasi kerja.
-
Kepuasan kerja.
-
Kepemimpinan.
5. Pemeliharaan sumber daya manusia : -
Komunikasi kerja.
-
Keselamatan dan kesehatan kerja.
I. Upaya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia adalah suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam mewujudkan manusia seutuhnya. Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia, segala sesuatunya dapat dimulai dari diri sendiri, sebagai generasi muda hanya bisa melakukan kewajiban sekaligus hak kita untuk belajar. Peningkatan kualitas 4
Wilson Bangun.2012.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Penerbit Erlangga.Hlm 7
6
pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap sumber daya manusia. Untuk itu, upaya peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan sebagai langkah menuju terciptanya generasi emas sebagai sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan itu dapat meningkatkan taraf sumber daya manusia didalam kompetensi tenaga kerja masa globalisasi sekarang ini. Selain itu, kita juga harus bersikap lebih peduli dan kritis terhadap segala sesuatu yang terjadi pada dunia sekitar kita.
J. Pengertian Masjid Mesjid adalah rumah tempat ibadah umat islam atau muslim. Secara bahasa kata masjid adalah tempat yang dipakai untuk bersujud. Kemudian makananya meluas menjadi bangunan khusus yang dijadikan orang-orang untuk tempat berkumpul menunaikan shalat berjama’ah. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunis muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.
K. Fungsi Masjid 1. Tempat Shalat Ini merupakan fungsi utama sebuah masjid.disinilah tempat umat islam melaksanakan shalat, baik shalat wajib, shalat fardhu serta shalat sunnah. 2. Tempat Ibadah lainnya 3. Tempat Pendidikan Bukan sekedar hanya tempat melaksanakan ibadah, tapi juga sebagai tempat penyebaran pendidikan atau ilmu. Di masjid, banyak dilakukan kegian menambah ilmu seperti dakwah atau pengajian. 4. Tempat Musyawarah Tempat yang penuh dengan ketenangan sehingga sangat cocok dijadikan sebagai tempat musyawarah. Umat islam bisa melakukan musyawarah di masjid tentang berbagai perkara dengan lebih tenang karena masjidjauh dari setan yang dapat menimbulkan gangguan saat bermusyawarah. 5. Tempat Pengadilan 7
Masjid yang jauh dari setan merupakan tempat yang tepat untuk mengadakan pengadilan dalam berbagai perkara. Di dalam masjid, masyarakat dapat mengambil keputusan dengan lebih tenang. 6. Tempat Penyambutan Utusan 7. Tempat Penjagaan dan Kehidupan Sosial 8. Tempat Akad Nikah Sebagaimana yang kita ketahui bahwa masjid juga sering digunakan sebagai tempat pelaksaan akad nikah. Banyak pasangan yang memilih untuk melakukan akad nikah di masjid karena karena kesucian tempat ini. 9. Tempat Perlindungan Mesjid juga menjadi tempat paling baik untuk berlindung, baik dari bencana maupun serangan. Ketika musibah dating, masjid yang bangunannyalebih kokoh dibandingkan bangunan lain menjadi tempat perlindungan yang paling aman. Masjid juga akan selalu dilindungi oleh Allah SWT. 10. Tempat Pembelaan Agama Masjid adalah wadah umat Islam dimana di dalamnya berisikan orang-orang yang akan selalu membela agama Allah. Masjid menjadi tempat pusat penyebaran agama Islam yang tidak akan pernah sepi.
8
BAB III OBJEK DAN PEMBAHASAN A. Objek Penilitian yang dipilih adalah Masjid Pusdai Jabar yang terletak di jalan Diponegoro No.63 Cibeunying Kaler, Jawa Barat 40115. Adapun pemilihan masjid ini sebagai objek penelitian dengan alasan bahwa Masjid ini merupakan objek yang sangat menarik untuk diteliti dan system informasi yang berjalan masih bisa dengan cara manual. B. Pembahasan Masjid Pusdai Jabar adalah salah satu masjid yang terkenal di Kota Bandung, lebih tepatnya terletak di jalan Diponegoro No.63 Cibeunying Kaler, Jawa Barat 40115. Masjid ini dipimpin oleh …… yang befungsi sebagai pusat islam dakwah di Provinsi Jawa Barat. Adapun mengenai struktur pengorganisasiannya terbagi dua, yaitu : 1. Struktur Badan Pengelola Islamic Center Struktur ini memiliki bagan-bagan yang dapat diuraikan sebagai berikut; pertama dibagian yang paling atas itu ada Pembina, kemudian dibawah Pembina itu terdiri dari Pengarah dan Kepala, dibawah Kepala terdapat Sekretariat yang membawahi tiga bidang yang diantaranya; Sub Bagian Kepegawaian dan Umum, Sub Bagian Perencanaan dan Program dan Sub Bagian Keuangan. Dan terakhir, dalam Sub Bagian Kepegawaian dan Umum terdapat Koordinator Pengelola Masjid. 2. Struktur Pusdai Jawabarat Sedangkan struktur ini memiliki bagan-bagan yang dapat diuraikan sebagai berikut; yang pertama terdapat Pembina, kemudian dibawah Pembina terdapat Pengarah, dibawa Pengarah terdapat Ketua dan Wakil Ketua yang membawahi Bendahara dan Wakil Bendahara, Sekretaris dan Wakil Sekretaris. Selain itu juga, membawahi tiga bidang; Bidang Idaroh, Imaroh dan Riayah. Terakhir, terdapat lembaga-lembaga yang berada dibawah naungan-naungan kestrukturan Pusdai Jawabarat diantaranya; Baitul maal Peduli Umat (BMPU), KBIH dan Umroh dan KBRA. Meskipun terbagi kepada dua struktur, namun mereka saling berkoordinasi satu sama lain.
9
Kemudian untuk keanggotaan organisasi Pusdai nya sendiri memiliki sitem seleksi yang tidak main-main, diuraikan sebagai berikut. Pada awalnya, relawan yang ingin ikut bergabung dalam kestrukturan organisasi tersebut haruslah mereka mengikuti beberapa tahap yang telah ditentukan, mereka harus ikut serta terdaftar dalam pendaftaran volunteer terlebih dahulu, selepas itu mengikuti sebuah mentoring yang diadakan pada kurun waktu yang telah ditentukan. Hasil dari kegiatan mentoring tersebut ditemukannya keahlian-keahlian atau soft skill yang nantinya berdampak pada pembagian job desc sesuai dengan keahlian-keahlian tersebut dan diharapkan anggota dari keorganisasian ini bisa bermanfaat untuk umat islam khusunya menjadi contoh yang baik bagi remajaremaja islam yang ada di daerah Jawabarat, umumnya dalam taraf nasional.
Setiap organisasi apalagi yang beranggotakan masa banyak pastilah memiliki hambatanhambatan dalam menjalankan fungsi dari organisasi itu sendiri dan pusdai juga tidak terlepas dari hal tersebut. Pusdai memiliki berbagai macam hambatan-hambatan, yang diantaranya; kurangnya komunikasi diantara sesama anggota, kurangnya komitmen dalam menjalankan organisasi, tidak terciptanya suasana yang ideal dalam faktor ukhuwah islamiyah yang sesuai dengan gambaran visi misi pada mulanya organisasi ini tercipta, pengadministrasian dalam organisasi dianggap kurang rapih, dan yang terakhir kurangnya sumber daya manusia.
Menurut hasil penelitian kami, apabila dibandingkan dengan pengorganisasian dalam bidang yang sama yaitu keorganisasian masjid yang ada di Jawabarat khususnya di Bandung, Pusdai sudah termasuk dalam kategori yang baik. Setidaknya bisa menjadi acuan organisasi-organisasi remaja islam yang lain. Hal ini sesuai dengan tujuan utama Pusdai dibentuk yaitu menjadi pusat dakwah islam atau Islamic center dalam skala Provinsi Jawabarat khusunya Bandung. Ini dibuktikan dengan Pusdai mampu menjadi wadah yang menampung berbagai macam keorganisasian islam yang diharapkan hal tersebut bisa menyatukan berbagai macam latar belakang yang berbeda menjadi satu visi yaitu berdakwah dan berbakti pada umat.
10
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan bahwa Mesjid Pusdai Bandung dalam menjalankan fungsi pengorganisasiannya dapat dikatakan cukup baik, seperti mempunyai struktur organisasi, program kegiatan, mampu memanage masjid sehingga segala kegiatan terlaksanakan dengan lancar. Dari segi struktur pengorganisasiannya masjid pusdai bandung telah memenuhi beberapa hal yang peneliti gunakan untuk menjadi tolak ukur dalam penelitian karena telah diatur sedemikian supa sehingga menghasilkan keselaran dalam penempatannya,tersusun dan jelas bagaimana struktur itu dibentuk. Bahkan untuk keanggotaan organisasi, Pusdai nya sendiri memiliki sitem seleksi yang tidak main-main, relawan yang ingin ikut bergabung dalam kestrukturan organisasi tersebut harus melewati beberapa tahap yang telah ditentukan.
Sedangkan dalam menjalankan fungsi organisasi masih terdapat hambatan-hambatan yaitu diantaranya kurangnya komunikasi diantara sesama anggota, kurangnya komitmen dalam menjalankan organisasi, tidak terciptanya suasana yang ideal dalam faktor ukhuwah islamiyah yang sesuai dengan gambaran visi misi pada mulanya organisasi ini tercipta, pengadministrasian dalam organisasi dianggap kurang rapih, dan yang terakhir kurangnya sumber daya manusia.
Jadi dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwasannya pengorganisasian di Mesjid Pusdai Bandung sudah cukup baik, walaupun masih terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi agar memberikan kenyamanan pada jamaah masjid dalam menjalankan ibadah dan mengikuti kegiatan yang dilakukan di Masjid Pusdai Bandung.
B. SARAN Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu dapat meningkatkan lagi kinerja dan pelayanan terhadap jamaah masjid karena Masjid Pusdai Bandung adalah masjid yang besar dan harus menjadi contoh bagi masjid-masjid lain yang ada di kota Bandung. Dan dalam menjalankan organisasi haruslah dibentuk komunikasi yang baik antar anggota 11
maupun pengurus agar terhindar dari kesalah pahaman yang akan menghambat jalannya kegiatan, perlu diciptakannya suasana yang ideal agar tercipta keharmonisan dalam organisasi tersebut. Perbaikan dalam pengadministrasian agar dapat tersusun rapi dan masalah sumber daya manusia yang kurang, seharusnya pengurus membuka dan menerima anggota baru yang ingin bergabung agar menyelesaikan masalah kurangnya sumber daya manusia itu.
12
DAFTAR PUSTAKA 1. Sondang P.Siagian.2008.Filsafat Administrasi.Jakarta:Bumi Aksara 2. Mamduh M.Hanafi.2003.Manajemen.Yogyakarta:UPP AMP YKPN 3. Ernie Tisnaati Sule & Kurniawan Saefullah.2005.Pengantar Manajemen.Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP 4. Wilson Bangun.2012.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Penerbit Erlangga
13
LAMPIRAN
14