KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan nikmat Nya kepada kita, sehingga kami masih diberi nikmat sehat dan nikmat waktu untuk dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan dalam pembuatan makalah yang berjudul “ Perusahaan Anjak Piutang ( Factoring ) ” Pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan banyak pihak yang telah banyak membantu baik dari segi material maupun non material. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada : 1. Allah SWT Tuhan semesesta alam, pengatur segalanya, yang telah memberikan kami kesehatan sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah ini. 2. Bapak Supadi selaku dosen pengampu mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan, yang telah membimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini. 3. Orang Tua kami, yang telah memberikan bantuan baik material maupun non material. 4. Teman-teman kelas Jurusan IESP’15 yang telah memberi semangat dan motivasinya agar penyusunan makalah ini cepat terselesaikan. Kami sadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata Sempurna, karna kesempurnaan itu hanya milik Alloh SWT, Dzat yang tiada cacat. Untuk itu kami mohon kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, akhir kata dari kami, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.
Purwokerto,21November 2017
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................. 1 Daftar Isi ........................................................................................................................... 2 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 3 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4 1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 4 BAB II. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Perusahaan Anjak Piutang ( Factoring ) ........................................ 5 2.2 Kegiatan Perusahaan Anjak Piutang .................................................................5 2.3 Pihak Yang Terlibat dan fasilitas Yang Di Berikan Perusahaan Factoring ......8 2.4 Jasa dan Biaya Yang Di Berikan .....................................................................10 2.5 Mekanisme dan Contoh Perusahaan Anjak Piutang ........................................12 2.6 Keuntungan Perusahaan Anjak Piutang.......................................................... 14 BAB III. PENUTUP KESIMPULAN .....................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................18
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam pengelolaan suatu perusahaan terdapat berbagai kegiatan usaha, mulai dari kegiatan pokok sampai dengan kegiatan tambahan. Yang menjadi masalah adalah jika kegiatan pokok mengalami hambatan, maka hal ini akan menyebabkan kehidupan perusahaan terancam. Kegiatan pokok merupakan tulang punggung kegiatan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Terancamnya kegiatan pokok tersebut akan mengakibatkan terancam pula keuntungan yang akan diperoleh dan pada akhirnya akan membahayakan kehidupan perusahaan yang bersangkutan. Untuk menghadapi hambatan tersebut pihak manajemen perlu melakukan berbagai tindakan penyelamatan sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian yang lebih besar. Hambatan-hambatan yang dialami oleh suatu perusahaan dapat berupa kesulitan melakukan penjualan, kesulitan melakukan penagihan piutang, kondisi administrasi kredit yang semrawut ataupun teknologi yang digunakan sudah ketinggalan zaman. Kemudia hambatan atau ancaman tersebut dapat datang dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan atau penjualan, hambatan utama yang dapat menjadi ancaman adalah banyaknya penjualan kredit yang tidak dapat tertagih alias macet. Banyaknya kredit yang macet akan mengakibatkan terganggunya perputaran barang dan perputaran keuangan, apalagi jika sampai kredit tersebut tidak mampu lagi dibayar oleh orang yang berutang. Untuk menanggulangi masalah piutang macet dan administrasi kredit yang semrawut dapat diserahkan kepada perusahaan yang sanggup ntuk melakukannya. Adalah perusahaan anjak piutang yang memang kegiatan utamanya adalah bergerak dibidang penagihan piutang. Perusahaan anjak piutang dapat mengambil alih pengelolaan piutang baik dengan cara dikelola atau dengan cara dibeli serta dapat pula dilakukan pengelolaan administrasi piutang suatu perusahaan. Jadi bagi perusahaan yang sedang mengalami kesulitan seperti itu dapat menyerahkan seluruh persoalannya kepada perusahaan anjak piutang dengan imbalan fee dan biaya-biaya lainnya yang disepakati bersama.
3
1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana Kegiatan Perusahaan Anjak Piutang? b. Bagaimana Fasilitas Yang Di Berikan Perusahaan Anjak Piutang? c. Bagaimana Jasa dan Biaya Yang Di Berikan Perusahaan Anjak Piutang? d. Keuntungan Adanya Perusahaan Anjak Piutang?
1.3 Tujuan Penulisan a. Mengetahui Kegiatan Perusahaan Anjak Piutang b. Mengetahui Fasilitas Yang Di Berikan Perusahaan Anjak Piutang c. Mengetahui Jasa dan Biaya Yang Di Berikan Perusahaan Anjak Piutang d. Mengetahui Keuntungan Adanya Perusahaan Anjak Piutang
4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perusahaan Anjak Piutang ( Factoring ) Pengertian perusahaan anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan nama factoring adalah perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan atau pembelian, atau pengambilalihan atau pengolahan utang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu milik perusahaan. Pengertian anjak piutang menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri. Dengan demikian, jelas bahwa perusahaan anjak piutang melakukan kegiatan pembiayaan baik secara pembelian, pengelolaan atau pengambilalihan piutang suatu perusahaan. Kemudian dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan anjak piutang terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis ini dapat dilihat dari kemampuan dan keberagaman produk yang ditawarkannya kepada masyarakat.
2.2 Kegiatan Perusahaan Anjak Piutang Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan piutang suatu perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak kreditor (pihak yang punya piutang). Kegiatan perusahaan anjak piutang di Indonesia diatur berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988. Berdasarkan KMK tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anjak piutang meliputi: 1. Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu. 2. Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan dengan harga yang sesuai dengan kesepakatan. 3. Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan anjak piutang dapat mengelola kegiatan administrasi kredit suatu perusahaan sesuai kesepakatan.
5
Kegiatan diatas dapat dilakukan oleh perusahaan anjak piutang dengan terlebih dahulu melakukan perjanjian anjak piutang. Perjanjian Anjak Piutang ini terdiri dari tiga serangkaian hukum yaitu Subyek Hukum, Obyek hukum, dan Hubungan hukum atau peristiwa hukum. Subyek Hukum, adalah penjual, pembeli, dan perusahaan anjak piutang. Namun penamaan tersebut dirubah disesuaikan dengan hakikat anjak piutang. Perusahaan anjak piutang dikenal sebagai Factor, yaitu badan usaha yang menawarkan anjak piutang. Klien adalah pihak yang menggunakan jasa dari anjak piutang, yaitu penjual atau supplier. Nasabah atau konsumen merupakan pihak yang mengadakan transaksi dengan klien. Obyek Hukum, merupakan piutang itu sendiri, baik dijual atau dialihkan atau di urus oleh pihak lain. Peristiwa Hukum, merupakan perjanjian anjak piutang, yaitu perjanjian antara perusahaan anjak piutang dengan klien. Cara peralihan piutang yang dikenal dengan nama levering harus melihat bentuk dari bendanya yang akan dialihkan, apakah benda tersebut merupakan benda bergerak atau benda tidak bergerak. Karena piutang tersebut timbul dari perdagangan sehingga pengalihan anjak piutang dilakukan dengan akta dan pemberitahuan dan pengakuan. Perusahaan anjak piutang agar dapat melakukan kegiatan operasionalnya juga harus mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut diperoleh dari berbagai biaya yang dikenakan terhadap klien yang dapat menutupi seluruh kegiatan operasional perusahaan anjak piutang. Tapi sebelum perusahaan anjak piutang menerima pembelian piutang dari klien, factor harus mempertimbangkan juga risiko kerugian tagihan yang tidak dapat terbayar oleh debitur yang biasanya ditetapkan dengan biaya penagihan atau komisi yang tinggi untuk piutang yang cukup bermasalah. Keuntungan yang diperoleh dari biaya yang dibebankan kepada kliennya terdiri : 1. Jasa Penagihan (Service Charge) : biaya yang dibebankan oleh perusahaan anjak piutang kepada kliennya yang dikenal dengan fee dan besarnya dihitung berdasarkan persentase tertentu berdasarkan kesepakatan dengan berbagai pertimbangan seperti tingkat kesulitan atau jumlah piutang yang ditagihkan. 2. Biaya Administrasi : biaya yang diterima oleh perusahaan anjak piutang setelah melakukan pengelolaan terhadap penjualan kredit klien dan besarnya pun tergantung dari kesepakatan yang dibuat bersama. Imbalan yang diterima oleh perusahaan anjak piutang, baik berupa service charge, provisi, dan diskon, akan dicatat secara akrual sehingga pada saat penandatanganan perjanjian akan diakui pajak terutang. Dasar pengenaan pajak atas penyerahan jasa
6
anjak piutang adalah 5% dari jumlah imbalan yang diterima dan Pajak Masukan yang berhubungan dengan kegiatan anjak piutang tidak dapat dikreditkan.
Keuntungan yang diterima oleh perusahaan anjak piutang diperoleh dari jasa yang diberikan kepada klien berupa : 1. Jasa Pembiayaan (Financing service), Perusahaan anjak piutang melakukan pembayaran dimuka (prefinancing) kepada klien yang besarnya tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak. Kontrak dibuat dengan with recourse atau dengan without recourse. Besarnya pembiayaan dilakukan sekira 60% sampai 80% dari total piutang setelah dilakukan kontrak dan penyerahan bukti-bukti penjualan. 2. Jasa non pembiayaan (non financing service), perusahaan anjak piutang memberikan jasa pengelolaan administrasi kredit yang terdiri dari : - Analisis kelayakan suatu kredit. - Melakukan administrasi kredit. - Pengawasan terhadap kredit termasuk pengendaliannya. - Perlindungan terhadap suatu risiko kredit.
Kegiatan anjak piutang ini pada kenyataannya hanya dirasakan cukup bermanfaat bagi perusahaa yang berskala besar, bagi usaha kecil atau UMK umumnya takut memanfaatkan pembiayaan anjak piutang karena biayanya mencekik dan khawatir diteror bank jika pencairan dana dari nasabah tidak tepat waktu. Selain itu UMK juga enggan mendapatkan uang tunai dengan menjaminkan resi tagihan karena belum mengertinya tentang anjak piutang dan adanya persepsi jika menggunakan anjak piutang akan diteror penagih jka pencairan resi mandek dan mundur atau nasabah bangkrut. Para perusahaan anjak piutang membebankan resi tagihan kepada klien dengan skema with recourse karena adanya faktur penagihan fiktif, atau pemasok diam-diam telah menerima pembayaran dari nasabah padahal resi tagihan sudah dianjakpiutangkan pada lembaga keuangan. Karena pencairan resi bermasalah maka para pemasok akan dikenai komisi anjak piutang 25% sampai dengan 30% per tahun serta ditambah service charge untuk jasa penagihan dan biaya administrasi.
7
2.3 Pihak Yang Terlibat dan fasilitas Yang Di Berikan Perusahaan Factoring PIHAK YANG TERLIBAT Ada tiga pihak yang terlibat dalam transaksi kegiatan anjak piutang yang berhubungan dan saling berkepentingan. Kegiatan perusahaan anjak piutang tidak akan mungkin terealisasikan apabila tanpa keterlibatan salah satu dari ketiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang. Adapun para pihak yang berperan penting dan terlibat dalam kegiatan anjak piutang adalah : 1. Kreditor atau klien yang menyerahkan tagihannya kepada pihak anjak piutang untuk ditagih atau dikelola atau diambil alih dengan cara dikelola atau dibeli sesuai perjanjian dan kesepakatan yang telah dibuat. 2. Perusahaan anjak piutang (factoring), yaitu perusahaan yang akan mengambil alih atau mengelola piutang atau penjualan kredit debiturnya. 3. Debitur, yaitu nasabah yang mempunyai masalah utang kepada kreditor (klien) Untuk mengetahui dengan jelas bagaimana transaksi yang terjadi dalam kegiatan anjak piutang, maka perhatikan gambar di bawah ini: Penjelasan kegiatan perusahaan anjak piutang berdasarkan gambar di atas adalah sebagai berikut : 1. Kreditor menyerahkan persoalan piutangnya kepada perusahaan anjak piutang baik dengan cara memberitahukan kepada debitur maupun tidak. 2. Perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan kreditor. 3. Debitur membayar kepada perusahaan anjak piutang. 4. Perusahaan anjak piutang membayar sesuai tanggung jawabnya kepada kreditor setelah semua persoalan utang piutang diselesaikan. FASILITAS YANG DIBERIKAN Fasilitas yang diberikan perusahaan anjak piutang dalam penagihan atau pengelolaan penjualan kreditnya kepada kreditornya (kliennya) dapat dilihat dari berbagai sisi, sebagai berikut : 8
Fasilitas perusahaan anjak piutang berdasarkan pemberitahuan: 1. Disclosed, yaitu fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang dalam penagihan piutangnya dengan sepengetahuan debitur. 2. Undisclosed, merupakan fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang tanpa pengetahuan si debitur, kecuali jika ada pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah dibuat atau oleh perusahaan anjak piutang mengandung suatu risiko. Fasilitas perusahaan anjak piutang berdasarkan tanggung jawab 1. Withrecourse, dalam hal ini apabila si debitur tidak mampu untuk melunasi segala kewajibannya, maka risiko kredit tersebut menjadi tanggung jawab pihak si kreditor dan pihak anjak piutang mengembalikan tanggung jawab penagihannya. 2. Without recourse, dalam fasilitas ini apabila semua risiko yang tidak terbayar dalam suatu penagihan menjadi tanggung jawab pihak anjak piutang sepenuhnya dan bukan tanggung jawab kreditor. Fasilitas perusahaan anjak piutang berdasarkan pelanggan 1. Full service factoring, merupakan perusahaan anjak piutang yang memberikan semua jenis fasilitas jasa anjak piutang baik dalam jasa pembiayaan maupun jasa nonpembiayaan, termasuk fasilitas untuk menanggung risiko terhadap kredit macet. 2. Resource factoring, jasa yang diberikan perusahaan anjak piutang meliputi hampir fasilitas semua jasa anjak piutang kecuali proteksi terhadap risiko tidak terbayar tagihannya. Dalam hal ini risiko kredit tetap berada pada kreditor. 3. Bulk factoring, jasa yang diberikan terhadap kreditor hanyalah fasilitas jasa pembiayaan dan pemberitahuan jatuh tempo pada debitur. 4. Maturity factoring, dalam perusahaan jenis ini fasilitas jasa yang diberikan kepada kreditor adalah perlindungan kredit yang meliputi pengurusan atas penjualan, penagihan dari debitur dan perlindungan atas piutang dan dalam jenis ini jasa yang diberikan adalah tanpa pembiayaan. 5. Invoice discounting, pemberian fasilitas hanyalah yang berbentuk pembiayaan anjak piutang. 6. Undisclosed factoring, dalam fasilitas ini perusahaan anjak piutang memberikan proteksi terhadap kemacetan pelunasan piutang sampai dengan presentase tertentu dari jumlah faktor yang telah disetujui. 9
7. Advanced payment, yaitu transaksi pengalihan piutang di mana pembayarannya dilakukan pada saat jatuh tempo dan besarnya sekitar 80% dari nilai faktur. Fasilitas yang diberikan perusahaan anjak piutang berdasarkan wilayah 1. Domestic factoring, merupakan perusahaan anjak piutang yang hanya beroperasi di wilayah Indonesia. 2. International factoring, merupakan kegiatan perusahaan anjak piutang yang kegiatannya dapat dilakukan antarnegara seperti pembiayaan fasilitas ekspor impor. 2.4 Jasa dan Biaya Yang Di Berikan Berdasarkan Peraturan Menteri keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan Pembiayaan pasal 4 bahwa (1) Kegiatan Anjak Piutang dilakukan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. (2) Kegiatan anjak piutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam bentuk anjak piutang tanpa jaminan dari penjual piutang (Without Recourse) dan Anjak piutang dengan jaminan dari penjual piutang (With Recourse). Berdasarkan penjelasan diatas bahwa kegiatan perusahaan anjak piutang dilakukan dalam bentuk pembelian atau pengalihan piutang/tagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri dan penatausahaan penjualan kredit serta penagihan piutang klien. Kegiatan anjak piutang dapat dilakukan oleh Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Perusahaan Pembiayaan berbentuk Perseroan Terbatas atau Koperasi. Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.1251 Tahun 1988 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, kegiatan anjak piutang terdiri dari : 1) Pengambil alihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu. 2) Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan dengan harga yang sesuai dengan kesepakatan. 3) Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan anjakn piutang dapat mengelola kegiatan administrasi kredit suatu perusahaan sesuai kesepakatan.
10
Kegiatan diatas dapat dilakukan oleh perusahaan anjak piutang dengan terlebih dahulu melakukan perjanjian anjak piutang. Perjanjian Anjak Piutang ini terdiri dari tiga serangkaian hukum yaitu Subyek Hukum, Obyek hukum, dan Hubungan hukum atau peristiwa hukum. Subyek Hukum, adalah penjual, pembeli, dan perusahaan anjak piutang. Namun penamaan tersebut dirubah disesuaikan dengan hakikat anjak piutang. Perusahaan anjak piutang dikenal sebagai Factor, yaitu badan usaha yang menawarkan anjak piutang. Klien adalah pihak yang menggunakan jasa dari anjak piutang, yaitu penjual atau supplier. Nasabah atau konsumen merupakan pihak yang mengadakan transaksi dengan klien. Obyek Hukum, merupakan piutang itu sendiri, baik dijual atau dialihkan atau di urus oleh pihak lain. Peristiwa Hukum, merupakan perjanjian anjak piutang, yaitu perjanjian antara perusahaan anjak piutang dengan klien. Cara peralihan piutang yang dikenal dengan nama levering harus melihat bentuk dari bendanya yang akan dialihkan, apakah benda tersebut merupakan benda bergerak atau benda tidak bergerak. Karena piutang tersebut timbul dari perdagangan sehingga pengalihan anjak piutang dilakukan dengan akta dan pemberitahuan dan pengakuan. Perusahaan anjak piutang agar dapat melakukan kegiatan operasionalnya juga harus mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut diperoleh dari berbagai biaya yang dikenakan terhadap klien yang dapat menutupi seluruh kegiatan operasional perusahaan anjak piutang. Tapi sebelum perusahaan anjak piutang menerima pembelian piutang dari klien, factor harus mempertimbangkan juga risiko kerugian tagihan yang tidak dapat terbayar oleh debitur yang biasanya ditetapkan dengan biaya penagihan atau komisi yang tinggi untuk piutang yang cukup bermasalah. Keuntungan yang diperoleh dari biaya yang dibebankan kepada kliennya terdiri : Jasa Penagihan (Service Charge), biaya yang dibebankan oleh perusahaan anjak piutang kepada kliennya yang dikenal dengan fee dan besarnya dihitung berdasarkan persentase tertentu berdasarkan kesepakatan dengan berbagai pertimbangan seperti tingkat kesulitan atau jumlah piutang yang ditagihkan. Biaya Administrasi, biaya yang diterima oleh perusahaan anjak piutang setelah melakukan pengelolaan terhadap penjualan kredit klien dan besarnya pun tergantung dari kesepakatan yang dibuat bersama. Imbalan yang diterima oleh perusahaan anjak piutang, baik berupa service charge, provisi, dan diskon, akan dicatat secara akrual sehingga pada saat penandatanganan perjanjian akan diakui pajak terutang.
11
Dasar pengenaan pajak atas penyerahan jasa anjak piutang adalah 5% dari jumlah imbalan yang diterima dan Pajak Masukan yang berhubungan dengan kegiatan anjak piutang tidak dapat dikreditkan. Keuntungan yang diterima oleh perusahaan anjak piutang diperoleh dari jasa yang diberikan kepada klien berupa : 1. Jasa Pembiayaan (Financing service), Perusahaan anjak piutang melakukan pembayaran dimuka (prefinancing) kepada klien yang besarnya tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak. Kontrak dibuat dengan with recourse atau dengan without recourse. Besarnya pembiayaan dilakukan sekira 60% sampai 80% dari total piutang setelah dilakukan kontrak dan penyerahan bukti-bukti penjualan. 2. Jasa non pembiayaan (non financing service), perusahaan anjak piutang memberikan jasa pengelolaan administrasi kredit yang terdiri dari : a.
Analisis kelayakan suatu kredit
b.
Melakukan administrasi kredit
c.
Pengawasan terhadap kredit termasuk pengendaliannya
d.
Perlindungan terhadap suatu risiko kredit
Kegiatan anjak piutang ini pada kenyataannya hanya dirasakan cukup bermanfaat bagi perusahaa yang berskala besar, bagi usaha kecil atau UMK umumnya takut memanfaatkan pembiayaan anjak piutang karena biayanya mencekik dan khawatir diteror bank jika pencairan dana dari nasabah tidak tepat waktu. Selain itu UMK juga enggan mendapatkan uang tunai dengan menjaminkan resi tagihan karena belum mengertinya tentang anjak piutang dan adanya persepsi jika menggunakan anjak piutang akan diteror penagih jka pencairan resi mandek dan mundur atau nasabah bangkrut. Para perusahaan anjak piutang membebankan resi tagihan kepada klien dengan skema with recourse karena adanya faktur penagihan fiktif, atau pemasok diam-diam telah menerima pembayaran dari nasabah padahal resi tagihan sudah dianjak-piutangkan pada lembaga keuangan. Karena pencairan resi bermasalah maka para pemasok akan dikenai komisi anjak piutang 25% sd. 30% per tahun serta ditambah service charge untuk jasa penagihan dan biaya administrasi.
2.5 Mekanisme dan Contoh Perusahaan Anjak Piutang •
Mekanisme Transaksi Anjak Piutang konvensional
1. Kreditur menjual atau memberikan piutang yang dimilikinya kepada perusahaan anjak piutang baik dengan cara memberitahukan kepada debitur ataupun tidak 12
2. Perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sebagai pihak yang punya utang sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan kreditur 3. Debitur membayar kewajiban utangnya kepada perusahaan anjak piutang sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang telah disepakati 4. Perusahaan anjak piutang memberikan atau membayar uang penjualan piutang dengan diskonto kepada kreditur sesuai tanggung jawab sesudah semua permasalahan utang piutang diselesaikan
•
Perusahaan Anjak Piutang 1.
Aditama Finance
Perusahaan aditama finance merupakan sebuah perusahaan pembiayaan yang telah datang dengan solusi factoring atau anjak piutang dan sewa guna usaha atau finance lease. Perusahaan aditama finance siap memberikan bantuan untuk solusi dari perkembangan usaha yang anda kembangkan. Berdiri semenjak tahun 2001 dengan nama awal PT Artamas Finance, telah secara resmi di ambil alih oleh PT Asseta Selindo dan PT Kazanah Indexindo yang merupakan perusahaan pemegang saham di Bank Index. Hingga berubah atau berganti nama menjadi Aditama Finance yang telah berfokus pada factoring dan finance lease. 2.
SG Finance
Lahirnya SG Finance adalah berkat dari pengambil alihan PT Societe Generale Consumer Finance Indonesia yang merupakan sebuah lembaga keuangan di Perancis, oleh PT Mitra Cakrawala International dan Winarman Halim pada tahun 2008. Hingga nama perusahaan tersebut di ganti menjadi SG Finance dan tetap memakai nama brand Top
finance.
SG
Finance
merupakan
sebuah
perushaan
yang
merupakan
penyempurnaan dari berbagai bidang yang berkopentisi dan melakukan pengelolaan di berbagai perusahaan pembiayaan yang populer dan ternama lainnya. SG Finance hanya melayani pembiayaan atau modal dana pada alat berat dan truk untuk dana di sektor perkebunan, infrastruktur dan di sektor pertambangan. Hingga akhirnya berkembang menjadi perusahaan anjak piutang dan consumer finance. 3.
PT IFS Capital Indonesia
IFSI atau PT IFS Capital Indonesia merupakan perusahaan pembiayaan atau multi finance yang telah berkembang selama 22 tahun belakangan. PT IFS Capital Indonesia memberikan penyediaan jasa di bidang leasing untuk berbagai usaha kecil maupun 13
menengah di Indonesia dan juga di bidang anjak piutang. IFSI adalah cabang dari perusahaan IFS Capital Limited di negara Singapore dan merupakan salah satu pendiri dari International Factors Group yang di dirikan di Belgia. IFSI telah menyediakan jasa untuk para importir dan eksportir di Indonesia. 4.
PT. Tifa Finance
Perusahaan yang berdiri semenjak tahun 1989 oleh DSU merupakan sebuah perusahaan yang fokus dan bergerak pada bidang sewa guna usaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumen. Perusahaan ini kemudian berganti nama pada tahun 1996 menjadi PT Tifa Finance. PT Tifa Finace saat ini telah memiliki 2 cabang di Surabaya dan Jakarta dan berbagai kantor perwakilan di Samarinda, Makasar, Banjarmasin, Semarang dan Pekanbaru.
2.6 Keuntungan Perusahaan Anjak Piutang Keterlibatan berbagai pihak dalam kegiatan anjak piutang akan memberikan atau memperoleh keuntungan bagi masing-masing pihak yang terlibat, baik perusahaan anjak piutang, kreditur, maupun debitur. Berikut ini adalah beberapa keuntungan anjak piutang. Keuntungan anjak piutang bagi perusahaan anjak piutang antara lain : 1. Memperoleh keuntungan berupa fee dan biaya administrasi. 2. Membantu menyelesaikan pertikaian di antara kreditor dan debitur. 3. Membantu manajemen pihak kreditor dalam penyelenggaraan kredit. Keuntungan anjak piutang bagi kreditor (klien) antara lain : 1. Mengurangi risiko kerugian dengan tertagihnya piutangnya. 2. Memperbaiki sistem administrasi yang semerawut. 3. Memperlancar kegiatan usaha. 4. Dengan ditagihnya piutang oleh perusahaan anjak piutang, kreditor dapat berkonsentrasi ke usaha lainnya. Keuntungan anjak piutang bagi debitur adalah memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar utangnya secepatnya, karena adanya rasa malu sehingga debitur berusaha sekuat tenaga untuk segera membayar utangnya dengan berbagai cara.
KEUNTUNGAN ANJAK PIUTANG Keuntungan yang diperoleh oleh semua pihak adalah sebagai berikut: 14
1. Bagi perusahaan Anjak piutang a. Memperoleh keuntungan berupa fee dan biaya administrasi. b. Membantu menyelesaikan pertikaian diantara kreditor dan debitur. c. Membantu manajemen pihak kredotor dalam penyelenggaraan kredit. 2. Bagi Kreditor (klien) a. Mengurangi resiko kerugian dengan tertagihnya piutangnya. b. Memperbaiki system administrasi yang semrawut c. Memperlancar kegiatan usaha dengan ditagihnya piutang oleh perusahaan anjak piutang, kreditor dapat berkonsentrasi keusaha lainnya 3. Bagi debitur Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar secepatnya, karena ada rasa malu sehingga berusaha sekuat tenaga untuk segera membayar dengan berbagai cara.
Manfaat Menggunakan Factoring. Pendanaan dengan menggunakan metode factoring ternyata memberikan banyak keuntungan dalam praktek dunia bisnis. Terutama jika dibandingkan dengan metodemetode lain. Menurut Marzuki Usman, dengan menggunakan pendekatan secara makro, menyebutkan manfaat dari suatu kegiatan factoring adalah sebagai berikut : 1. Factoring dapat menurunkan biaya produksi. Yaitu dengan adanya pembayaran lebih cepat, maka kegiatan usaha dapat memanfaatkan price discount dan quantity discount dari suatu produk. 2. Membantu meningkatkan sumber kredit, yaitu dengan adanya fasilitas advanced payment dari perusahaan factor. 3. Meningkatkan daya saing dari dunia usaha, dengan timbulnya kemungkinan melakukan perdagangan secara open account. 4. Dengan cepatnya mendapatkan instant cash, maka factoring dapat membantu peningkatan perolehan laba dari dunia usaha. 5. Pengambilalihan resiko kerugian dunia usaha jika ternyata tagihan tidak bisa dicairkan. 6. Secara umum, factoring dapat membantu akselerasi proses perputaran roda perekonomian
15
Keuntungan anjak piutang bagi perusahaan (klien) dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Perusahaan yang kesulitan/kekurangan dana akan segera memperoleh dana tunai sehingga terdapat aliran kas masuk (cash in flow) yang bisa digunakan untuk modal kerja perusahaan. Aliran kas (cash in flow) akan lebih lancar karena perusahaan tidak perlu menunggu pencairan piutang sampai jatuh tempo. 2. Tugas perusahaan (klien) dalam pengelolaan administrasi penjualan dapat dialihkan ke lembaga anjak piutang karena lembaga ini membantu mengelola administrasi penjualan dan penagihan (sales ledgering and collection service). 3.
Perusahaan (klien) tidak ragu dalam penjualan produknya terutama kepada
customer baru karena resiko tagihan macet bisa ditanggung bersama dengan lembaga anjak piutang (credit insurance). 4. Anjak piutang dapat memperbaiki sistem penagihan sehingga piutang dapat dibayar tepat saat jatuh tempo dan sebisa mungkin penagihan ini tidak merusak hubungan baik antara perusahaan (klien) dengan pelanggannya (customer).
16
BAB III PENUTUP
Kesimpulan Perusahaan anjak piutang (factoring) adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan utang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu dari perusahaan. Menurut keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20 Desember 1988, Anjak piutang adalah “badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk embelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negri”. Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan piutang suatu perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan kepada pihak kreditor (pihak yang punya piutang). Usaha-usaha yang dijalankan oleh perusahaan anjak piutang berkaitan dengan pegambilalihan dan pengelolaan piutang suatu perusahaan, tergantung permintaan pihak kreditor. Bagi perusahaan kreditor dengan adanya perusahaan anjak piutang sangat membantu mereka dalam hal mengurangi resiko yang dihadapi terhadap macetnya tagihan perusahaan. Dalam kegiatan transaksi perusahaan anjak piutang terdapat tiga pihak yang saling berkepentingan. Tanpa keterlibatan ketiga pihak tersebut, maka kegiatan perusahaan anjak piutang tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Kelemahan
dibidang
manajemen/
pengelolaan
piutang
menyebabkan
semakin
meningkatnya kredit macet. Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas usaha yang pada gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam memperoleh sumber pembiayaan dari lembaga keuangan. Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak piutang dalam rangka mengatasi masalah dunia usaha adalah sebagai berikut: · Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya produksi dan biaya penjualan. · Anjak piutang dapat memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk pembayaran dimuka (Advanced Payment) sehingga akan meningkatkan Crediet standing perusahaan . · Kegiatan anjak piutang dapat meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan klien karena klien dapat mengadakan transaksi perdagangan secara bebas baik perdagangan dalam negeri maupun perdagangan internasional.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ensikloblogia.com/2016/04/pengertian-anjak-piutang-factioring-dan.html http://anjakpiutangq.blogspot.co.id/?m=1 https://syaefullah77.wordpress.com/makalah-anjak-piutang/ https://ekonomiwae.wordpress.com/2010/01/10/anjak-piutang-sekilas/ https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/badan-usaha/contoh-perusahaan-anjak-piutang https://syaefullah77.wordpress.com/makalah-anjak-piutang/ Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. (2006). BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. http://legalstudies71.blogspot.co.id/2015/11/manfaat-dan-kerugian-menggunakan.html http://luthfiakumala.blogspot.co.id/2013/05/manfaat-anjak-piutang.html http://fitrimunfarijah.blogspot.co.id/2013/12/paper-anjak-piutang-manajemenlembaga.html https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-lembaga-keuangan/mekanisme-transaksi-perusahaananjak-piutang-factoring/ https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/badan-usaha/contoh-perusahaan-anjak-piutang
18